Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BIOLOGI

MENGUJI KANDUNGAN AMILUM, GLUKOSA, LEMAK,


DAN PROTEIN PADA MAKANAN

Keperluan laporan praktikum ini yaitu untuk mengetahui kandungan karbohidrat, lemak,
dan protein pada makanan serta untuk memenuhi tugas biologi.

Disusun Oleh :
1. Ardiansyah Putra Wardhana (04)
2. Ingfa Reina Gamsi (11)
3. Rahma Fudlola (20)
4. Rizky Dewi Sekarsari (26)
5. Rosalinda Hayyin Ayu Arsita (27)
6. Syahrul Satria Wibawa (28)

Kelas : XI MIPA 2

SMA NEGERI 1 PACITAN


Jl. Letjend Suprapto No. 49 Pacitan
Telepon : (0357) 881086, Fax : (0357) 881086 Pacitan, Jawa
Timur
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT., karena atas berkat dan limpahan
rahmat-Nyalah maka kita dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan tepat waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah laporan praktikum yang berjudul “MENGUJI
KANDUNGAN AMILUM, GLUKOSA, LEMAK, DAN PROTEIN PADA MAKANAN” yang
menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari lebih
lanjut materi biologi tentang pengujian zat makanan.

Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar dalam penyusunan
laporan praktikum ini. Oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran bagi para
pembaca yang bersifat membangun untuk kemajuan makalah yang kami buat agar
mencapai kesempurnaan.

Dengan ini kami mempersembahkan dengan penuh rasa terimakasih dan semoga
Allah SWT., memberkahi laporan praktikum ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Wasalamualikum warahmatullahi wabarakatuh

Pacitan, 30 Januari 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Makanan dibutuhkan manusia


untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain
menyediakan materi yang di butuhkan oleh tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki tubuh
yang rusak.

Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh, makanan harus di pecah terlebih dahulu. Zat-zat
makanan adalah substansi yang ada dalam makanan yang dibutuhkan tubuh untuk
menjalankan proses-proses metabolisme. Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak,
protein, mineral dan vitamin. Kita memerlukan makanan dalam jumlah yang tepat dan
mengandung zat nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, air, mineral dan
vitamin. Kami melakukan percobaan mengenai uji makanan untuk mengetahui kandungan
glukosa, karbohidrat, protein dan lemak. Selain itu, kami membuat laporan praktikum biologi
ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Heny Setyaningsih, S.Pd., M.Pd

Kekurangan salah satu atau lebih zat diatas dalam waktu yang cukup lama dapat
menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya kelebihan zat makanan juga tidak baik bagi
kesehatan. Keadaan tubuh dimana komposisi zat makanan tidak seimbang disebut
malnutrisi. Hal tersebut karena kebanyakan dari mereka tidak mengetahui pasti bahan
makanan apa saja yang mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh mereka. Oleh
karena itu, diadakan praktikum untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein, lemak
dan glukosa dalam berbagai bahan makanan.

B. Rumusan Masalah

1) Bagaimana cara menguji kandungan karbohidrat, protein, dan lemak pada


makanan?
2) Makanan apa saja yang banyak mengandung karbohidrat?
3) Makanan apa saja yang banyak mengandung glukosa?
4) Makanan apa saja yang banyak mengandung protein?
5) Makanan apa saja yang banyak mengandung lemak?

C. Tujuan

Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat mengidentifikasi zat
makanan yang terdapat di dalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan.
Selanjutnya, melakukan uji zat-zat makanan terhadap berbagai bahan makanan, secara rinci
kita dapat melakukan hal-hal berikut:

 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat;


 Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat;
 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak;
 Mengelompokan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber lemak;
 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein;
 Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein.

D. Manfaat
1) Dapat mengetahui dan memahami kandunagan gizi apa saja yang terkandung
pada bahan makanan yang di uji.
2) Dapat mengetahui dan memahami bahan makan apa saja yang paling banyak
mengandung karbohidrat, protein, glukosa, dan lemak.
3) Dapat mengetahui dan memahami bahan makanan apa saja yang paling
sedikit mengandung karbohidrat, protein, glukosa, dan lemak.
BAB II
DASAR TEORI

Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang
dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Keenam zat makanan
tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan.

Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup
untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan.
Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya.
Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan
badan dan otak.

Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan
makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga
suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.

Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun
jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi
dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan yaitu karbohidrat,
lemak, dan protein.

1. Karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa
Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa
organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam
tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan
makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi
pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).
Karbohidrat ini dibentuk dalam proses fotosintesis oleh tumbuhan berhijau daun.
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut
polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida,
terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian
beberapa monosakarida).
Adapun fungsi karbohidrat:
1) Sebagai sumber energi utama.
2) Berperan penting dalam metabolisme.
3) Menjaga keseimbangan asam dan basa.
4) Pembentukan struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
5) Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya
selulosa.
6) Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
7) Bahan pembentuk senyawa kimia lain, seperti lemak dan protein.
8) Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa adalah komponenDNA dan
RNA.

2. Protein
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen
dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan
fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Jenis protein ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani
antara lain berasal dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan protein
nabati diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran. Protein hewani
lebih baik daripada protein nabati karena mengandung asam-asam amino esensial
yang lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein yang sempurna.
Protein nabati kurang sempurna karena walaupun mengandung asam amino esensial
yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat mencukupi
untuk proses pertumbuhan tubuh.
Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kebutuhannya berbeda-beda
untuk masing-masing orang. Hal ini tergantung dari usia, berat badan, jenis kelamin,
wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan lain-lain.
Unsur-unsur protein meliputi asam amino. Ada dua macam asam amino, yaitu
sebagai berikut.
a. Asam Amino Esensial
Asam amino esensial tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, sehingga dapat
dicukupi dari makanan yang kita makan. Ada 10 macam asam amino esensial,
antara lain: isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, treolin, fenilalanin, triptofan,
histidin dan arginin. Arginin dan histidin esensial terutama dibutuhkan pada
masa anak-anak.

b. Asam Amino Non-Esensial


Asam amino ini dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Golongan ini terdiri atas 11
asam amino, antara lain alanin, asparagin, asam aspartat, sistin, asam glutamat,
sistein, glisin, glutamin, serin, prolin, dan tirosin.
Protein di dalam tubuh dipecah menjadi asam amino dan mengalami
serangkaian proses metabolisme karbohidrat maupun lemak. Penyerapan
protein dalam bentuk asam amino berlangsung di jonjot usus.

Adapun fungsi protein, yaitu :


1) Penghasil energi ( 1 gram = 4,1 kalori )
2) Pembangun jaringan-jaringan baru dan mengganti yang rusak
3) Pembuat enzim dan hormone
4) Penjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh
5) Pembentuk antibody

3. Lemak

Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul


alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam
lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E,
dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di
dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.
Lemak tidak dapat larut alam air, melainkan larut dalam kloroform, eter, dan
minyak tanah. Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang disebut lemak nabati.
Lemak nabati bisa diperoleh dari makanan, antara lain kelapa, minyak kelapa,
kacang-kacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-lain. Adapun sumber lemak yang
berasal dari hewan disebut lemak hewani. Lemak hewani bisa diperoleh dari daging,
susu, mentega, telur, ikan, dan sebagainya.
Kebutuhan lemak setiap hari untuk seseorang kurang lebih 1 gram setiap
kilogram berat badan. Tetapi kebutuhan ini berbeda-beda, tergantung usia,
aktivitas, dan suhu. Anak-anak lebih sedikit membutuhkan lemak daripada orang
dewasa. Lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Untuk mengetahui dan
membuktikan ada tidaknya kandungan lemak dalam makanan dapat diuji dengan
kertas buram, jika setelah kertas kering terdapat noda transparan maka dapat
dikatakan makanan yang diuji mengandung lemak.
Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga golongan
yaitu :

 Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam
lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak
sederhana yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu
kamar).
 Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak
seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang merupakan gabungan antara
lipid dengan protein. Fosfolipd yang merupakan gabungan antara lipid dengan fosfat.
 Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya
kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen utama pada
membran sel hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat
hormone steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati kolesterol
digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa garam empedu
untuk penyerapan lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam lemak yang
merupakan asam organik dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan maupun
tumbuhan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi
manusia, yaitu:

1) Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak menghasilkan
39.06 kjoule atau 9,3 kkal.
2) Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran sel
yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion
dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
3) Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada
prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
4) Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis.
5) Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
6) Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen
utama yang membentuk membran semua jenis sel.

4. Glukosa
Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu
karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai
sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil
utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut
juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat
molekul 180.18) adalah heksosa monosakarida yang mengandung
enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima
karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa",
bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon
terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang
terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH 2OH.
Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif,
yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.

5. Amilum
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati
sebagai sumber energi yang penting.

Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat
pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini
belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

BAB III

METODE PENELITIAN
Praktikum ini dilaksanakan pada:

Hari, tanggal : Selasa, 23 Januari 2018

Tempat : Laboratorium Biologi di SMA Negeri 1 Pacitan


1. Praktikum Menguji Kandungan Karbohidrat Dalam Makanan
A. Alat dan Bahan

1. Plat tetes
2. Tabung reaksi

3. Penjepit tabung reaksi


4. Pipet tetes

5. Pembakar spritus
6. Larutan fehling A dan B

7. Lugol
8. Telur rebus, pisang, tahu, minyak goreng, tempe, dan daging

B. Prosedur kerja

Uji glukosa
1. Memasukkan salah satu bahan makanan yang dihaluskan ke dalam tabung reaksi

setinggi 1 cm.
2. Memasukkan larutan fehling A dan fehling B sebanyak 5 tetes ke dalam tabung

reaksi, kemudian mengocok sampai tercampur rata.


3. Memanaskan tabung reaksi di atas api spritus dengan menggunakan penjepit

tabung selama 1 menit.


4. Mengamati perubahan warna yang terjadi. Jika mengandung glukosa maka akan

ada endapan berwarna merah bata.


5. Mengulangi pada bahan makanan yang lainnya.

Uji amilum

1. Memasukkan bahan makanan yang sudah dihaluskan ke dalam plat tetes.


2. Memasukkan larutan lugol ke dalam plat tetes sebanyak 2 tetes.

3. Mengamati dan mencatat perubahan warna yang terjadi. Jika mengandung

amilum maka akan berwarna biru tua.


C. Tabel Hasil Pengamatan
Perubahan warna
Bahan makanan Kandungan zat
Lugol Fehling A dan B

Telur rebus Kuning oren Merah tua

Pisang Biru tua/ hitam Merah bata


Kuning
Tahu Ungu
kecoklatan
Minyak goreng Kuning oren Kuning

Kuning
Tempe Hijau
kecoklatan
Daging Oranye Merah tua

2. Praktikum Menguji Kandungan Lemak Dalam Makanan

A. Alat dan bahan


1. Mortal

2. Gelas kimia
3. Pipet tetes

4. Kertas HVS kering

5. Telur rebus, pisang, tahu, minyak goring, tempe, daging

B. Prosedur kerja
1. Menumbuk salah satu bahan makanan dengan menggunakan mortal, kemudian

menambahkan air sehingga membentuk larutan.


2. Memasukkan larutan ke dalam gelas kimia, kemudian mengulangi pada bahan

makanan yang lainnya.


3. Mengambil larutan bahan makanan tersebut dengan pipet tetes, kemudian

meneteskan pada kertas HVS. Membiarkan hingga kering.


4. Memperhatikan bekas tetesan pada kertas HVS setelah mengering. Bila bagian

kertas tersebut menjadi transparan, berarti megandung lemak.


5. Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.

C. Tabel hasil pengamatan


Bahan makanan Ada/tidak bekas transparan pada kertas

Tidak ada bekas transparan pada


Telur
kertas
Tidak ada bekas transparan pada
Pisang
kertas
Tidak ada bekas transparan pada
Tahu
kertas
Minyak goreng Ada bekas transparan pada kertas

Tidak ada bekas transparan pada


Tempe
kertas

Daging Ada bekas transparan pada kertas

3. Praktikum Menguji Kandungan Protein Dalam Makanan

A. Alat dan bahan


1. Mortal
2. Plat tetes

3. Gelas ukur

4. Gelas kimia
5. Pipet tetes

6. Larutan biuret
7. Telur rebus, pisang, tahu, minyak goring, tempe, daging

B. Prosedur kerja

1. Menumbuk salah satu bahan makanan kemudian menambahkan dengan air sehingga
membentuk larutan.

2. Memasukkan larutan ke dalam gelas kimia.


3. Memasukkan larutan ke dalam plat tetes, kemudian menambahkan 3 tetes larutan

biuret. mengocok hingga homogeny.


4. Mengamati dan mencatat perubahan warnanya. Bila mengandung protein makan

berwarna ungu.

C. Tabel pengamatan

Bahan makanan Berwarna ungu

Telur Ungu

Pisang Kuning
Tahu Ungu

Minyak goreng Biru


Tempe Ungu

Daging Ungu

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Hasil atau tabel pengamatan sudah tertera di lembar sebelumnya. Berikut mengenai
deskripsi data yang diperoleh dari hasil pengamatan :
1) Praktikum menguji kandungan karbohidrat dalam makanan
 Jika larutan makanan diberi larutan lugol dan berubah menjadi biru tua maka
larutan tersebut mengandung amilum
 Jika larutan makanan diberi fehling A dan fehling B lalu dibakar, dan berubah
menjadi merah bata maka larutan tersebut mengandung glukosa
2) Praktikum menguji kandungan lemak dalam makanan
 Jika larutan makanan diteteskan pada kertas HVS dan kertas HVS menjadi
transparan maka terbukti larutan tersebut mengandung lemak
3) Praktikum menguji kandungan protein dalam makanan
 Jika larutan makanan diberi larutan biuret dan berubah menjadi ungu maka
larutan tersebut mengandung protein

B. Analisa Pengamatan
ALAT DAN BAHAN

Pelat Tetes

Anda mungkin juga menyukai