Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


KACANG HIJAU

KELAS : XII IPA


KELOMPOK III

1. Kasman
2. M Putra Purnama
3. Shinta Ramahani
4. Anissa Rihhadatul Aisy
5. Dewi Kartika
6. Lisa Amelia Katihokang

SEKOLAH MENENGAH ATAS PGRI 4 BANJARMASIN


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini penulis membahas tentang “Pertumbuhan dan
Perkembangan Kacang Hijau”.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan
terima kasih kepada yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita semua.

Banjarmasin, 20 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian ......................................................................... 1
1.3 Manfaat Penelitian ....................................................................... 1
1.4 Rumusan Masalah ....................................................................... 1
1.5 Hipotesis ...................................................................................... 1
1.6 Variabel Pengamatan ................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................ 3
2.1 Landasan Teori ............................................................................. 3
2.1.1 Tahapan Pertumbuhan ............................................................... 3
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan ..................... 4
2.1.3 Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan ........................................ 5
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 6
3.1 Metode Penelitian ......................................................................... 6
3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ......................................................... 6
3.1.2 Langkah Kerja ........................................................................... 6
3.1.3 Tempat Penelitian ...................................................................... 7
3.1.4 Waktu Penelitian ....................................................................... 7
3.1.5 Objek Penelitian ........................................................................ 7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 8
4.1 Tabel Data Penelitian ................................................................... 8
4.1.1 Pembahasan ............................................................................... 8
4.1.2 Lampiran ................................................................................... 9
BAB V PENUTUP ........................................................................... 12
5.1 Hipotesis ..................................................................................... 12
5.1.1 Saran ........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kacang hijau merupakan sumber pangan yang memegang peranan penting
sebagai sumber bahan pangan berprotein tinggi. Tanaman kacang hijau
memerlukan makanan agar dapat tumbuh, yang mana hal tersebut memerlukan
energi dari cahaya untuk mengolah makanannya. Cahaya merupakan faktor
mutlak yang diperlukan tumbuhan untuk melakukan proses Fotosintesis.
Kebutuhan akan cahaya berbeda-beda untuk setiap tumbuhan.
Di samping cahaya, media tanam juga penting dalam perkecambahan. Ada
beberapa media tanam atau bahan yang dapat digunakan sebagai media
perkecambahan biji antara lain tanah dan kapas. Selain tanah, kapas juga bisa
digunakan sebagai alternatif media tanam karena dapat menahan biji kacang hijau
agar tidak sepenuhnya terendam air ketika diberi air. Kapas juga kuat untuk
menggantikan tanah sebagai tempat menancapnya bakal akar pada pertumbuhan
biji kacang hijau pertumbuhan biji kacang hijau.

1.2 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau di tempat gelap dan di tempat terang.

1.3 Manfaat Penelitian


Mengetahui pengaruh atau efek dari faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau, salah satunya yaitu cahaya.

1.4 Rumusan Masalah


1. Apakah intensitas cahaya di tempat yang berbeda mempengaruhi
kecepatan pertumbuhan kacang hijau?
2. Apakah intensitas cahaya di tempat yang berbeda mempengaruhi subur
atau layunya tanaman?
1.5 Hipotesis
Sebelum melakukan penelitian dugaan awal dari kami adalah bahwa biji
kacang hijau yang diletakkan di tempat terang akan tumbuh lebih cepat daripada
di tempat gelap, dan di tempat gelap mengalami perlambatan pertumbuhan.

1.6 Variabel Pengamatan


a. Variabel bebas
Variabel bebas atau independent variable (mempengaruhi) ialah variabel
yang berperan memberi pengaruh kepada variabel lain. (Haqul: 1989: 51). Dalam
pengamatan ini yang termasuk dalam variabel bebas adalah cahaya matahari.
b. Variabel terikat
Variabel terikat atau dependent variable (terpengaruh) ialah variabel yang
dijadikan sebagai faktor yang dipengaruhi oleh sebuah atau sejumlah variabel lain.
Yang merupakan variabel terikat dalam pengamatan ini yaitu perkecambahan
kacang hijau.
c. Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah suatu variabel yang diduga sebagai variabel lain
yang kemungkinan dapat menguji hubungan variabel bebas dan terikat. Itulah
sebabnya variabel kontrol sering disebut juga variabel pengganggu atau penekan.
Dalam pengamatan ini yang merupakan variabel kontrol adalah biji kacang hijau,
air, gelas, dan kapas.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori


Ciri sebuah makhluk hidup salah satunya adalah tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda. Namun,
proses pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara beriringan dan saling
berkaitan.
Pertumbuhan tanaman merupakan sebuah proses kenaikan massa dan
volume yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal) seperti
bertambahnya tinggi, panjang dan lebar pada bagian-bagian tumbuhan. Hal ini
terjadi karena adanya pertambahan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan pada
suatu tanaman dapat diukur serta dapat dinyatakan dengan angka atau bersifat
kuantitatif (Ningsih, 2019).
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan dan bersifat kualitatif.
Semakin dewasa suatu individu, maka organ yang dimiliki semakin lengkap.
Terbentuknya organ reproduksi merupakan salah satu indikator terjadi
perkembangan pada tumbuhan. Ada pula yang mengartikan perkembangan
sebagai perubahan akibat proses diferensiasi yang menyebabkan perbedaan
struktur dan fungsi organ-organ makhluk hidup sehingga makin kompleks.
Dengan demikian, perkembangan merupakan perubahan kualitas suatu individu.

2.1.1 Tahapan Pertumbuhan


Pertumbuhan pada tumbuhan ada yang berupa pertumbuhan primer, ada
pula yang berupa pertumbuhan sekunder.
a. Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer yaitu pertumbuhan yang terjadi selama fase
embrio sampai perkecambahan. Pertumbuhan primer merupakan
pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem
primer. Titik tumbuh terbentuk sejak tumbuhan masih berupa
embrio. Jaringan meristem terletak di ujung batang dan ujung akar.
Pertumbuhan primer membuat akar dan batang tumbuhan tambah
panjang.
b. Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder merupakan lanjutan pertumbuhan primer.
Pertumbuhan ini hanya terdapat pada tumbuhan dikotil dan
gymnospermae. Contoh jaringan meristem sekunder adalah
jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah.
Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem atau kayu.
Sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit kayu.
Aktivitas jaringan meristem pada kambium membuat diameter
batang dan akar bertambah besar. Sedangkan pada tumbuhan
monokotil yang tidak mempunyai kambium, tidak terjadi
pertumbuhan sekunder.

2.1.2 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ada dua, yaitu :
a. Faktor internal berupa hormon dan gen
1) Hormon
Hormon adalah substansi kimia yang sangat aktif dan tersusun atas
senyawa protein. Hormon tumbuhan yang mempengaruhi proses
pertumbuhan antara lain, auksin, giberelin, sitokinin, etilen, dan asam
abisat.
2) Gen
Gen merupakan sifat yang tidak tampak dari luar, terdapat di dalam setiap
kromosom yang ada di dalam inti sel.

b. Faktor eksternal berupa temperatur, cahaya, oksigen, air, nutrisi, dan lain-
lain.
1) Temperatur
Temperatur sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan. Hal ini
berkaitan dengan aktivitas enzim dan kandungan air dalam tubuh
tumbuhan. Makin tinggi temperatur, makin besar pula transpirasi
(penguapan). Akan tetapi, kandungan air dalam tubuh tumbuhan akan
makin rendah sehingga proses pertumbuhan akan makin lambat.
2) Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan sebagai sumber energi terbesar bagi makhluk
hidup. Tumbuhan hijau memanfaatkan cahaya secara langsung dalam
proses fotosintesis.
3) Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob
pada tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi.
Energi ini digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam
perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan
Oksigen dapat mengalami kematian.
4) Air
Air termasuk senyawa utama yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Tanpa
air, reaksi kimia dalam sel tidak berlangsung sehingga tumbuhan mati.
5) Nutrisi
Nutrisi atau zat makanan berupa unsur-unsur atau senyawa kimia lainnya
diperlukan sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis
berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan.

2.1.3 Pengaruh Cahaya pada Tumbuhan


Cahaya mutlak diperlukan sebagai sumber energi terbesar bagi makhluk
hidup. Tumbuhan hijau memanfaatkan cahaya secara langsung dalam proses
fotosintesis dan secara tidak langsung energinya dibutuhkan oleh hewan dan
manusia. Umumnya cahaya merupakan faktor yang menghambat pertumbuhan
karena cahaya dapat menyebabkan translokasi hormon (regulator pertumbuhan).
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Metode penelitian adalah cara atau upaya untuk memperoleh suatu data.
Data ini nantinya akan dideskripsikan, dibuktikan, dikembangkan, dan ditemukan
akan adanya teori pasti dari data tersebut. Adapun metode penelitian berdasarkan
jenis dan analisisnya, yaitu:
1. Penelitian Kuantitatif
Menurut Robert Donmoyer (dalam Norjanah: 2014), penelitian kuantitatif
adalah pendekatan-pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan menampilkan data dalam bentuk numerik (angka) daripada
naratif. Penelitian ini biasanya dilakukan apabila hendak memperoleh hasil yang
akurat karena mengandalkan penghitungan.
2. Penelitian Kualitatif
Sebuah penelitian kualitatif, biasanya dilakukan untuk memberikan
penjelasan mengenai suatu fenomena dan nantinya akan mengonstruksi suatu teori
yang berkaitan dengan fenomena tersebut. Metode penelitian ini kebanyakan
berbentuk naratif.
3. Penelitian Gabungan
Penelitian gabungan adalah metode penelitian dengan mengombinasikan
antara penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Contohnya adalah
penelitian yang berupa angka (kuantitatif), kemudian dijabarkan menggunakan
bentuk naratif (kualitatif).

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian


1. 4 buah gelas air mineral
2. Alat tulis
3. 12 biji kacang hijau
4. Air secukupnya
5. Kapas sebagai media tanam

3.1.2 Langkah Kerja


1. Pilihlah biji kacang hijau yang ingin di tanam.
2. Memberi tanda/label pada setiap gelas.
3. Menanam kacang hijau digelas yang telah di isi kapas terlebih
dahulu.
4. Meletakkan gelas tersebut di berbagai tempat yang sudah
ditentukan yaitu di tempat dengan cahaya gelap dan tempat dengan
cahaya terang.
5. Menyiram dan mengukur kacang hijau tersebut setiap hari.

3.1.3 Tempat Penelitian


Penelitian mengenai pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
bertempat di ruang kelas.

3.1.4 Waktu Penelitian


Penelitian mengenai pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
dilakukan selama 14 hari yang dimulai pada hari Jumat, 29 Juli 2022 hingga hari
Jumat, 12 Agustus 2022.

3.1.5 Objek Penelitian


Adapun objek dari penelitian mengenai pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau adalah biji kacang hijau.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Data Penelitian


Hari Gelap Terang
Panjang Jumlah Panjang Jumlah
Batang Daun Batang Daun
Ke-1 1 cm - - -
Ke-2 1,5 cm - - -
Ke-3 2,5 cm - 1 cm -
Ke-4 8 cm 2 1,5 cm 2
Ke-5 16 cm 2 4 cm 2
Ke-6 18 cm 2 10 cm 2
Ke-7 19 cm 2 12,5 cm 2
Ke-8 20 cm 2 14 cm 2
Ke-9 16,5 cm 2 15,5 cm 2
Ke-10 24 cm 2 17,5 cm 2
Ke-11 28 cm 2 18,5 cm 2
Ke-12 30 cm 2 20 cm 5
Ke-13 30 cm 2 18 cm 5
Ke-14 30 cm 2 20 cm 5
4.1.1 Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang di lakukan telah menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan perkecambahan di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang
terang dan gelap. Hal ini menunjukkan bahwa gelap atau terangnya suatu tempat
dapat mempengaruhi perkecambahan kacang hijau.
Tanaman yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat/tinggi
dari pada yang di tempat terang. Hal ini disebabkan karena pengaruh auksin
(hormon tumbuhan yang mengatur pertumbuhan sel di meristem ujung) yang
terdapat pada pucuk akan terurai jika terkena cahaya matahari. Namun, tumbuhan
di tempat gelap akan tampak kuning, pucat, kurus, daunnya tidak berkembang,
dan lama-lama akan mati setelah cadangan makanannya habis. Ini karena cahaya
juga merangsang pembentukan klorofil, tumbuhan di tempat gelap tidak dapat
membuat klorofil dan akhirnya tidak dapat membuat makanannya sendiri
(fotosintesis).
Zat auksin pada tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan bagi tanaman dan
menjadi penghambat pertumbuhan tanaman jika terkena cahaya matahari.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tanaman di tempat gelap lebih
panjang dari pada di tempat terang karena zat auksin pada tempat gelap tidak
terganggu fungsinya. Atau dapat dikatakan bahwa zat auksin tidak dapat bekerja
secara maksimal jika terkena cahaya matahari, dan sebaliknya zat auksin dapat
bekerja secara maksimal jika pada tempat yang cenderung lebih gelap.

4.1.2 Lampiran
1) Hari keempat
a. Tempat gelap
b. Tempat terang

2) Hari keenam
b. Tempat terang

3) Hari keempat belas


a. Tempat gelap
b. Tempat terang

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kacang hijau yang di
daerah gelap tumbuh lebih cepat dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga
akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang
hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang
baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat.
Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih
pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena
cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat.
Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi
fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan
berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.

5.1.1 Saran
Dalam melakukan suatu penelitian, sebaiknya dilakukan secara konsisten
sehingga penelitian akan berhasil. Pastikan tanaman diletakkan di tempat yang
aman agar tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, dan
lain-lain. Hendaknya tanaman diletakkan di tempat yang tidak terlalu tinggi
sehingga tidak mudah terjatuh.
DAFTAR PUSTAKA

Meilia, Nur Esti. Biologi untuk SMA/MA PEMINATAN MATEMATIKA DAN


ILMU-ILMU ALAM Kelas XII. Sukoharjo: Graha Printama Selaras.
Widiastuti, Lina. 2020. “Analisis Kesulitan Belajar SISWA Dalam Memahami
Materi PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Makhluk Hidup Kelas XII
MIPA SMAN 1 Cibungbulang Kabupaten Bogor” dalam Pedagogia: Jurnal
Ilmiah, Vol. 12, 87-92.
Anisa dkk. 2022. “Perkembangbiakan dan Pertumbuhan Makhluk Hidup”, Vol.
06, 203-205 dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
Fadjryani. 2016. “RANCANGAN PERCOBAAN PENGAMATAN BERULANG
UNTUK ANALISIS PENGARUH INTERAKSI CAHAYA DAN MEDIA TANAM
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PERKECAMBAHAN
KACANG HIJAU” dalam JIMT: Jurnal Ilmiah dan Matematika Terapan, Vol. 13,
81-95.
Wirmudi, M. & Fuadiyah, S. 2021. “Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.)” dalam Prosiding
SEMNAS BIO 2021, Vol. 01, 587-592.
Lestari dkk. 2021. “Pengaruh Spektrum Cahaya Terhadap Perkecambahan
Kacang Hijau (Vigna radiata)” dalam Jurnal Penelitian Fisika dan Terapannya
(Jupiter), Vol. 03.
Naomi dkk. 2018. “Keefektifan Spektrum Cahaya Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Kacang Hijau (Vigna Radiata)” dalam GRAVITY, Vol. 04, No. 02.
Arum, Rifda. 2021. “Klasifikasi Jenis-Jenis Metode Penelitian Yang Sering
Dipakai”, https://www.gramedia.com/literasi/jenis-metode-penelitian/, diakses
pada 25 Agustus 2022 pukul 04.36.
Welianto, Ari. 2022. “Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan”,
https://www.kompas.com/skola/read/2020/09/10/163000969/pertumbuhan-dan-
perkembangan-pada-tumbuhan?page=all#page2, diakses pada 23 Agustus 2022
pukul 14.34.

Anda mungkin juga menyukai