Anda di halaman 1dari 9

Sifat Fisik dan Kimiawi Sel

Physical and chemical properties of cells


Cut Hutami Laraniza
cuthutamilaraniza.bio18@fkip.unsyiah.ac.id
Abstrak
Difusi adalah perpindahan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah secara spontan.
Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
melewati membran semi-permeable sampai kondisi kesetimbangan telah tercapai. Tekanan turgor
adalah tekanan yang mendorong membran sel terhadap dinding sel pada tumbuhan, yang tidak
memiliki dinding sel. Plasmolisis adalah lepasnya protoplasma dari dinding sel karena sel berada
dalam larutan hipertonik. Imbibisi adalah penyerapan air benda padat atau agak padat karena benda
tersebut mempunyai zat penyusun dari bahan yang berupa koloid. Transportasi tumbuhan adalah
proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Praktikum
dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2018 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Syiah Kuala. Tujuan dari praktikum ini mengamati peristiwa difusi, osmosis, tekanan turgor pada
sel, plasmolisis pada sel, imbibisi pada sel, dan transportasi pada sel. Hasil dari praktikum
menunjukkan bahwa sifat kimia dan fisika tumbuhan dipengaruhi oleh suhu, daya hisap, kapilaritas
batang, adanya proses transpirasi.
Kata kunci: Difusi, osmosis, turgor, tumbuhan, sel

Abstract
Diffusion is the spontaneous transfer of high concentrations to low concentrations. Osmosis
is the transfer of solvent molecules from high concentrations to low concentrations over a semi-
permeable membrane until the equilibrium conditions have been reached. Turgor pressure is the
pressure that pushes the cell membrane against the cell wall in plants, which do not have cell
walls. Plasmolysis is the release of protoplasm from the cell wall because the cell is in a
hypertonic solution. Imbibisi is the absorption of water solid or rather solid because the object has
a constituent of material in the form of colloids. Plant transportation is the process of taking and
dispensing substances to all parts of the plant body. The practicum was held on October 25, 2018
at the Biology Education Laboratory of the FKIP Syiah Kuala University. The purpose of this
practicum is to observe diffusion events, osmosis, turgor pressure on cells, plasmolysis in cells,
imbibition in cells, and transport in cells. The results of the practicum show that the chemical and
physical properties of plants are influenced by temperature, suction power, stem capillarity, the
process of transpiration.
Keywords: Diffusion, osmosis, turgor, plants, cells
Pendahuluan 2013, p.92). Proses difusi dapat terjadi pada
Sel adalah satuan fundamental dari satu zat terlarut maupun dua zat terlarut. Pada
struktur dan fungsi dalam segala bentuk difusi satu zat terlarut, membran memiliki
kehidupan. Sel merupakan segumpal pori-pori yang cukup besar untuk dilewati
protoplasma, Ditengah-tengahnya sering molekul pewarna. Difusi adalah proses yang
ketinggalan suatu lubang kecil, yang mana menyebabkan senyawa kimia tertentu
protoplasma dari kedua sel baru masih dapat ditransport secara spontan dari suatu daerah
berhubungan(Melliawati, 2009, p.12). ke daerah lain sehingga terjadi keseimbangan
Protoplasma adalah bagian hidup dari sel. (Hasnunidah dkk, 2016, p.13).
Peristiwa difusi, dimana terjadi Rahmasari dkk (2014, p.192)
peristiwa berpindahnya suatu zat dalam menyatakan estraksi osmosis merupakan
pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke peristiwa berpindahnya kadar air dalam sel
bagian yang berkonsentrasi rendah (Pratama, melalui membran semi permeable dari

1
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel

keadaan sel yang hipotonis menuju hipertonis, Digunakan kentang (Solanum


sehingga terjadi plasmolisis yang tuberosum) yang dilubangi tengahnya dan
menyebabkan terlepasnya sitoplasma dari jangan sampai bocor, dimasukkan garam ke
dalam lubang tersebut, lalu dimasukkan ke
dinding sel.
cawan petri yang telah terisi larutan eosin dan
Tekanan turgor adalah tekanan dinding larutan garam, dan diamati hasilnya selama 30
sel oleh isi sel, banyak sedikitnya isi sel menit.
berhubungan dengan besar kecilnya tekanan
pada dinding sel. Semakin banyak isi sel, Pengamatan turgor pada sel
semakin besar tekanan dinding sel (Susanti
dkk, 2012, p.3). Disediakan cawan petri dua buah,
larutan garam 15%, kentang (Solanum
Metode/Cara Kerja tuberosum) dan aquades. Disayat setipis
mungkin beberapa potong, sebagian sayatan
Waktu dan Tempat
ditaruh di cawan petri yang berisi larutan
Praktikum dilakukan pada tanggal 25 garam dan sebagian yang lain di dalam cawan
Oktober 2018 di Laboratorium Prodi petri berisi aquades, dibiarkan selama 15
Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan menit, lalu diraba permukaannya kemudian
Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala. dicatat perbedaan hasilnya.

Pengamatan tekanan turgor pada daun alang-


alang (Imperata cylindrica)

Target/Subjek/Populasi/Sampel Disediakan gelas piala dan daun


Target yang diamati adalah sifat fisik alang-alang (Imperata cylindrica),
dan kimiawi pada sel yaitu Difusi, Osmosis, dimasukkan pangkal daun alang-alang
Tekanan turgor pada sel, Plasmolisi pada sel, (Imperata cylindrica) kedalam gelas piala
yang telah berisi air, dan pangkal daun
Imbibisi pada sel dan Transportasi pada
tersebut lebih kurang 20 cm dibiarkan dalam
tumbuhan. Subjek yang digunakan telah air, dibiarkan selama 26 menit lalu diamati
disediakan didalam laboratorium yaitu perubahannya.
menggunakan Kristal kalium permanganat
(K2MnO4), Aquades, Kentang (Solanum Pengamatan peristiwa plasmolisis pada sel
tuberosum), larutan eosin, larutan garam, daun
Disediakan mikroskop, larutan garam
Alang-alang (Imperata cylindrica), daun
15% dan daun Adam hawa (Rhoe
Adam hawa (Rhoe spathaceae), Biji kacang spathaceae), disayat permukaan bawah daun
hijau dan Bayam (Amaranthus sp). adam hawa, lalu diletakkan diatas kaca benda
Prosedur yang telah ditetesi aquades lalu diamati,
selanjutnya diganti aquades dengan larutan
Pengamatan peristiwa difusi dalam sel garam dan di amati perbedaanya lalu
digambar.
Disediakan cawan petri, Mistar,
Kristal kalium permanganate (K2MnO4) diisi Pengamatan peristiwa imbibisi pada sel
dengan aquades dan satunya diisi dengan air
hangat, sebanyak 15 ml, ditempatkan pada Disediakan cawan petri, biji kacang
tempat datar lalu dimasukkan Kristal hijau kering, aquades dan air hangat, diisi
(K2MnO4) dibagian tengah cawan petri, cawan petri dengan aquades dan satu lagi diisi
diukur diameternya 3, 6, dan 9 menit, dengan air hangat, dimasukkan beberapa biji
dibandingkan kecepatan diameter perambatan kacang hijau dalam masing-masing cawan
kedua cawan petri tersebut. petri selama 30 menit, lalu diamati
perubahannya.
Pengamatan peristiwa osmosis

2
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel

Pengamatan transportasi pada tumbuhan karena air akan masuk ke dalam tumbuhan
(Intan, 2010, p.305).
Disediakan daun bayam (Amaranthus Imbibisi adalah penyerapan air benda
sp), gelas piala dan larutan eosin, pangkal padat atau agak padat karena benda tersebut
tanaman bayam direndam dalam larutan eosin, mempunyai zat penyusun dari bahan yang
didiamkan selama 30 menit lalu dipotong berupa koloid. Kulit biji berperan dalam
batang tanaman dan dibelah menjadi dua, menentukan derajat dan kecepatan imbibisi
kemudian diamati lalu diuku dengan mistar air. Jumlah air yang diserap benih
seberapa banyak larutan eosin meresap ke atas menentukan kecepatan berkecambah benih.
dan dibagian batang larutan eosin terdapat. Suhu, konsentrasi larutan, dan kadar air awal
benih berkorelasi kuat dengan laju penyerapan
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan air maksimal pada biji (Krisnawati dkk, 2008,
Data p.14).
Transportasi tumbuhan adalah proses
Data diperoleh melalui metode pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke
pengamatan langsung menggunakan subjek seluruh bagian tubuh tumbuhan. Mekanisme
yang telah disediakan melalui pengamatan transport tidak mampu melakukan molekul-
secara visual dan menggunakan mikroskop. molekul besar seperti protein, polinukleotid
diamati hasilnya lalu digambar dan diberi atau polisakarida. Tetapi pada kenyataanya
keterangan. sebagian besar sel dapat memasukkan dan
mengeluarkan molekul-molekul besar tersebut
Teknik Analisis Data (Subowo, 2015, p.282).
Pada praktikum yang telah dilakukan
Analisis data yang digunakan berupa
ada 7 sifat fisik dan kimiawi sel yang diamati
deskriptif dan gambar hasil pengamatan
yaitu pengamatan peristiwa difusi dalam sel,
secara visual dan menggunakan mikroskop.
pengamatan peristiwa osmosis, pengamatan
Deskriptif berupa pembahasan tentang sifat
turgor pada sel kentang, pengamatan tekanan
fisik dan kimiawi dari sel.
turgor pada daun alang-alang, pengamatan
Hasil dan Pembahasan plasmolisis pada sel, pengamatan imbibisi
Sel merupakan segumpal dari pada sel dan pengamatan transportasi pada
protoplasma, sedangkan protoplasma adalah tumbuhan.
bagian hidup dari sebuah sel yang dikelilingi Pada pengamatan peristiwa difusi
oleh membran plasma (Fathayati, 2012, p.32). dalam sel menggunakan Kristal kalium
Proses difusi dapat terjadi pada satu zat permanganat (K2MnO4) yang telah diisi
terlarut maupun dua zat terlarut. Pada difusi aquades dan air hangat, diukur diameternya 3,
satu zat terlarut, membran memiliki pori-pori 6 dan 9 menit dan diamati perubahannya
yang cukup besar untuk dilewati molekul sehingga didapatkan hasil sebagai berikut.
pewarna. Pergerakan acak molekul pewarna
akan menyebabkan sebagian diantaranya Tabel 1.Pengamatan gambar peristiwa difusi
melewati pori-pori, pewarna berdifusi dari
tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat Air hangat 3 menit Air biasa 3 menit
yang konsentrasinya rendah (Rahmawati,
2014, p.2).
Jika tumbuhan ditempatkan di dalam
suatu larutan yang hipertonik maka akan
mengalami plasmolisis terhadap isi sel
tumbuhan. Sebaliknya tumbuhan yang
ditempatkan di dalam larutan hipotonik (air
suling) maka tumbuhan akan mengalami
plasmoptisis yaitu pecahnya sel tumbuhan

3
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel

Gambar 1. Difusi K2MnO4 setelah 3 menit


Sumber : Dokumen pribadi

Gambar 2. Difusi K2MnO4 setelah 3 menit Air hangat 6 menit Air biasa 6 menit
Sumber : Dokumen pribadi
Air hangat 9 menit Air biasa 9 menit

Gambar 3. Difusi K2MnO4 setelah 9 menit


Sumber : Dokumen pribadi

Dapat disimpulkan Kristal kalium


permanganat (K2MnO4) pada proses difusi
lebih cepat menyebar pada air hangat. Hal ini
disebabkan oleh tingginya suhu. Konsentrasi
tinggi terjadi pada KMNO4 dan konsentrasi
rendah terjadi pada air.Sebagai contoh dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

4
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel

Gambar 1. Difusi
pada air biasa
setelah 3 menit
Sumber : Dokumen
pribadi

Gambar 2. Difusi
pada air hangat
setelah 3 menit
Sumber : Dokumen
pribadi

Gambar 3. Difusi
pada air biasa
setelah 6 menit
Sumber: Dokumen
pribadi

2
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel

Tabel 2. Peristiwa hingga menjadi Gambar 7. Sebelum


difusi dalam sel keras. Air garam diberi tekanan
Waktu Air biasa bersifat hopertonis turgor
atau konsetrasi Sumber : Dokumen
Atas Bawah Kanan Kiritinggi, sehingga pribadi
menyebabkan cairan
3 Menit 4 cm 7 cm 4 cm 6,2 cm
didalam
5,3 sel
cm kentang
7 cm 6,5 cm 6,1 Setelah
cm 26
keluar yang menit diletakkan
6 menit 7 cm 7 cm 7 cm 5 cmmembuat
7 cm 7tekstur
cm 7 cmdidalam
7 cm aquades,
9 Menit 7 cm 7 cm 7 cm 7 cmdari kentang
- -yang - maka - didapatkan
direndam di air hasil daun alang-
garam lebih lembut alang terbuka, akibat
kentang, yang
sedangkan kentang adanya tekanan
Pada disebut osmosis
yang direndam di turgor.
pengamatan
aquades sedikit
peristiwa osmosis
kasar (kasar).
dengan
menggunakan
kentang yang
dilubangi tengahnya
dan jangan sampai
bocor lalu
dimasukkan garam
ke lubang tersebut
dan diletakkan
kentang di cawan
petri yang telah
teriisi garam ke
dalam larutan eosin. Gambar 5. Sesudah
osmosis
Sumber : Dokumen Pada
pribadi pengamatan tekanan
turgor pada daun
alang-alang
Pada (Imperata
Pengamatan turgor cylindrica) di
pada sel kentang di masukkan pangkal
letakkan kentang di daun ke dalam gelas
2 buah cawan petri piala dan biarkan
yang telah berisi selama 26 menit.
aquades dan air
garam, dan
Gambar 4. Sebelum
dibiarkan selama 15
osmosis
menit.
Sumber : Dokumen
Gambar 6. Turgor
pribadi Gambar 8. Setelah
pada sel kentang
diberi tekanan
Sumber : Dokumen
Setelah 30 turgor
pribadi
menit dimasukkan Sumber : Dokumen
ke larutan eosin pribadi
Didapatkan
maka didapatkan
hasil yaitu air masuk
hasil bahwa air Pada
ke sel-sel kentang
eosin naik ke dalam pengamatan
yang menimbulkan
kentang, garam yang plasmolisis pada sel
tekanan turgor. Air
ada didalam kentang daun Adam hawa di
menekan dinding sel
terlarut ke dalam sayat permukaan

3
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel

bawah daun Adam dan terlepas dari menit. eosin dan direndam
hawa lalu diletakkan dinding sel. batangnya selama
di kaca benda 30 menit
mikroskop yang
telah ditetesi
aquades dan diamati

Gambar 11.
Sebelum 30 menit
Gambar 10.
( awal perendaman)
Plasmolisis ditetesi Gambar 13. Awal
Sumber : Dokumen
larutan garam 15% perendaman dengan
pribadi
Sumber : Dokumen larutan eosin
pribadi. Sumber : Dokumen
Setelah
Gambar 9. direndam selama 30 pribadi
Pada
Plasmolisis ditetesi menit maka
pengamatan imbibisi Setelah 30
aquades didapatkan hasil biji
pada sel yang menit perendaman
Sumber : Dokumen kacang hijau yang
diamati adalah biji maka di belah
pribadi diletakkan di air
kacang hijau kering bagian batang
biasa teskturnya
keras, sedangkan di menjadi dua lalu
air hangat didapatkan hasil
teksturnya lembut karena adanya xilem
dan lebih lunak. yang berfungsi
Sehingga terjadinya mengangkut larutan
imbibisi lebih cepat eosin naik ke batang
pada air hangat dan ke seluruh tubuh
dibandingkan air tumbuhan. Hal ini
biasa. Hal ini, dipengaruhi oleh
dipengaruhi oleh kapilaritas batang,
tingginya suhu, daya hisap daun dan
semakin tinggi suhu, transpirasi. Larutan
maka proses eosin naik sampai
Setelah yang di masukkan imbibisi semakin 23 cm
diamati pada ke dalam cawan cepat.
aquades, maka petri yang berisi Gambar 12. Setelah
disayat ulang daun aquades dan satu direndam 30 menit
Adam hawa dan lagi air hangat, di Sumber : Dokumen
diganti dengan biarkan selama 30 pribadi
tetesan larutan
garam 15%. Pada
Sehingga didapatkan pengamatan
hasil air garam yang transportasi pada
sifatnya hipertonis tumbuhan yaitu di
menyebabkan air masukkan pangkal
dari dalam sel keluar daun bayam
sehingga membrane kedalam air yang
plasma mengerut telah diisi larutan

4
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel

kapilaritas batang, Berbagai Ragi Roti,


dan adanya proses Teknik Ragi
transpirasi. Pengolahan. Tempe, dan
Jurnal Lactobacillu
Saran Teknologi s Plantarum
Pangan dan terhadap
Semoga pada
Hasil Total Asam
praktikum Pertanian, Laktat dan
selanjutnya dapat 12:1, 13-21. pH pada
lebih bekerja sama Fermentasi
Krisnawati, A. &
antar anggota Singkong.
M., M.,
kelompok. Jurnal
Adie.
Teknik
Daftar Pustaka (2008).
Pomits, 2:1,
Ragam
Fathayati, S. (2012). 90-92.
Karakter
Perbedaan Rahmasari, H.,
Morfologi
Kerapatan Wahono,
Kulit Biji
Stomata Hadi,
Beberapa
Daun Susanto.
Genotipe
Tumbuhan (2014).
Plasma
Alang-alang Ekstraksi
Nutfah
Gambar 14. (Imperata Osmosis
Kedelai.
Transportasi Cylindrica) Pada
Buletin
tumbuhan setelah 30 di Tempat Pembuatan
Plasma
menit perendaman Terang dan Sirup
Nutfah,
larutan eosin Tempat Murbei
14:1, 14-18.
Sumber : Dokumen Teduh. (Morus
pribadi Jurnal Melliawati, R. Alba L.)
anatomi (2009). Kajian
dan Escherichia Proporsi
fisiologi Coli Dalam Buah :
tumbuhan, Kehidupan Sukrosa dan
4:2, 20-35. Manusia. Lama
Simpulan dan Jurnal Osmosis.
Saran Hasnunidah, Neni., Biotrends, Jurnal
Tri, 4:1, 10-14. Pangan dan
Simpulan Suwandi. Agroindustr
Sel (2016). i, 2:3, 191-
merupakan Fisiologi 197.
Tumbuhan. Rahmawati, I.
segumpal dari
Yogyakarta: (2014).
protoplasma, Innosain. Difusi
sedangkan Molekul dan
Intan, D. (2010).
protoplasma adalah Tekanan
Sifat Fisik,
bagian hidup dari Kadar Air, Osmotik
sel. Berdasarkan Tanin, Pati Cairan Sel.
pengamatan yang dan Jurnal
Rendemen Pratama, Ary, Biologi, 3:4,
dilakukan dapat
Tepung Yusen., 1-8.
disimpulkan bahwa Rima, Nur,
Kentang Subowo. (2015)
sifat kimia dan Febriani., & Biologi Sel
Kleci
fisika tumbuhan Setiyo, Edisi Tujuh.
(Solenosten
dipengaruhi oleh on Gunawan. Jakarta: CV.
suhu, tekanan Rotundifoliu (2013). Sagung
turgor, daya hisap, s) pada Pengaruh Seto.

5
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel

Susanti, Triana.,
Ferdy, S,
Rondonuwo.
, Adita,
Sutresno.
(2012).
Pengaruh
Musik Pada
Range
Frekuensi
(3000-6000)
Hz
Terhdapat
Pertumbuha
n dan
Produktivita
s Sawi Hijau
(Bransicca
Juncea).
Jurnal
Fisika, 2:3,
1-15.

Anda mungkin juga menyukai