Abstract
Diffusion is the spontaneous transfer of high concentrations to low concentrations. Osmosis
is the transfer of solvent molecules from high concentrations to low concentrations over a semi-
permeable membrane until the equilibrium conditions have been reached. Turgor pressure is the
pressure that pushes the cell membrane against the cell wall in plants, which do not have cell
walls. Plasmolysis is the release of protoplasm from the cell wall because the cell is in a
hypertonic solution. Imbibisi is the absorption of water solid or rather solid because the object has
a constituent of material in the form of colloids. Plant transportation is the process of taking and
dispensing substances to all parts of the plant body. The practicum was held on October 25, 2018
at the Biology Education Laboratory of the FKIP Syiah Kuala University. The purpose of this
practicum is to observe diffusion events, osmosis, turgor pressure on cells, plasmolysis in cells,
imbibition in cells, and transport in cells. The results of the practicum show that the chemical and
physical properties of plants are influenced by temperature, suction power, stem capillarity, the
process of transpiration.
Keywords: Diffusion, osmosis, turgor, plants, cells
Pendahuluan 2013, p.92). Proses difusi dapat terjadi pada
Sel adalah satuan fundamental dari satu zat terlarut maupun dua zat terlarut. Pada
struktur dan fungsi dalam segala bentuk difusi satu zat terlarut, membran memiliki
kehidupan. Sel merupakan segumpal pori-pori yang cukup besar untuk dilewati
protoplasma, Ditengah-tengahnya sering molekul pewarna. Difusi adalah proses yang
ketinggalan suatu lubang kecil, yang mana menyebabkan senyawa kimia tertentu
protoplasma dari kedua sel baru masih dapat ditransport secara spontan dari suatu daerah
berhubungan(Melliawati, 2009, p.12). ke daerah lain sehingga terjadi keseimbangan
Protoplasma adalah bagian hidup dari sel. (Hasnunidah dkk, 2016, p.13).
Peristiwa difusi, dimana terjadi Rahmasari dkk (2014, p.192)
peristiwa berpindahnya suatu zat dalam menyatakan estraksi osmosis merupakan
pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke peristiwa berpindahnya kadar air dalam sel
bagian yang berkonsentrasi rendah (Pratama, melalui membran semi permeable dari
1
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
2
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
Pengamatan transportasi pada tumbuhan karena air akan masuk ke dalam tumbuhan
(Intan, 2010, p.305).
Disediakan daun bayam (Amaranthus Imbibisi adalah penyerapan air benda
sp), gelas piala dan larutan eosin, pangkal padat atau agak padat karena benda tersebut
tanaman bayam direndam dalam larutan eosin, mempunyai zat penyusun dari bahan yang
didiamkan selama 30 menit lalu dipotong berupa koloid. Kulit biji berperan dalam
batang tanaman dan dibelah menjadi dua, menentukan derajat dan kecepatan imbibisi
kemudian diamati lalu diuku dengan mistar air. Jumlah air yang diserap benih
seberapa banyak larutan eosin meresap ke atas menentukan kecepatan berkecambah benih.
dan dibagian batang larutan eosin terdapat. Suhu, konsentrasi larutan, dan kadar air awal
benih berkorelasi kuat dengan laju penyerapan
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan air maksimal pada biji (Krisnawati dkk, 2008,
Data p.14).
Transportasi tumbuhan adalah proses
Data diperoleh melalui metode pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke
pengamatan langsung menggunakan subjek seluruh bagian tubuh tumbuhan. Mekanisme
yang telah disediakan melalui pengamatan transport tidak mampu melakukan molekul-
secara visual dan menggunakan mikroskop. molekul besar seperti protein, polinukleotid
diamati hasilnya lalu digambar dan diberi atau polisakarida. Tetapi pada kenyataanya
keterangan. sebagian besar sel dapat memasukkan dan
mengeluarkan molekul-molekul besar tersebut
Teknik Analisis Data (Subowo, 2015, p.282).
Pada praktikum yang telah dilakukan
Analisis data yang digunakan berupa
ada 7 sifat fisik dan kimiawi sel yang diamati
deskriptif dan gambar hasil pengamatan
yaitu pengamatan peristiwa difusi dalam sel,
secara visual dan menggunakan mikroskop.
pengamatan peristiwa osmosis, pengamatan
Deskriptif berupa pembahasan tentang sifat
turgor pada sel kentang, pengamatan tekanan
fisik dan kimiawi dari sel.
turgor pada daun alang-alang, pengamatan
Hasil dan Pembahasan plasmolisis pada sel, pengamatan imbibisi
Sel merupakan segumpal dari pada sel dan pengamatan transportasi pada
protoplasma, sedangkan protoplasma adalah tumbuhan.
bagian hidup dari sebuah sel yang dikelilingi Pada pengamatan peristiwa difusi
oleh membran plasma (Fathayati, 2012, p.32). dalam sel menggunakan Kristal kalium
Proses difusi dapat terjadi pada satu zat permanganat (K2MnO4) yang telah diisi
terlarut maupun dua zat terlarut. Pada difusi aquades dan air hangat, diukur diameternya 3,
satu zat terlarut, membran memiliki pori-pori 6 dan 9 menit dan diamati perubahannya
yang cukup besar untuk dilewati molekul sehingga didapatkan hasil sebagai berikut.
pewarna. Pergerakan acak molekul pewarna
akan menyebabkan sebagian diantaranya Tabel 1.Pengamatan gambar peristiwa difusi
melewati pori-pori, pewarna berdifusi dari
tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat Air hangat 3 menit Air biasa 3 menit
yang konsentrasinya rendah (Rahmawati,
2014, p.2).
Jika tumbuhan ditempatkan di dalam
suatu larutan yang hipertonik maka akan
mengalami plasmolisis terhadap isi sel
tumbuhan. Sebaliknya tumbuhan yang
ditempatkan di dalam larutan hipotonik (air
suling) maka tumbuhan akan mengalami
plasmoptisis yaitu pecahnya sel tumbuhan
3
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
Gambar 2. Difusi K2MnO4 setelah 3 menit Air hangat 6 menit Air biasa 6 menit
Sumber : Dokumen pribadi
Air hangat 9 menit Air biasa 9 menit
4
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
Gambar 1. Difusi
pada air biasa
setelah 3 menit
Sumber : Dokumen
pribadi
Gambar 2. Difusi
pada air hangat
setelah 3 menit
Sumber : Dokumen
pribadi
Gambar 3. Difusi
pada air biasa
setelah 6 menit
Sumber: Dokumen
pribadi
2
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
3
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
bawah daun Adam dan terlepas dari menit. eosin dan direndam
hawa lalu diletakkan dinding sel. batangnya selama
di kaca benda 30 menit
mikroskop yang
telah ditetesi
aquades dan diamati
Gambar 11.
Sebelum 30 menit
Gambar 10.
( awal perendaman)
Plasmolisis ditetesi Gambar 13. Awal
Sumber : Dokumen
larutan garam 15% perendaman dengan
pribadi
Sumber : Dokumen larutan eosin
pribadi. Sumber : Dokumen
Setelah
Gambar 9. direndam selama 30 pribadi
Pada
Plasmolisis ditetesi menit maka
pengamatan imbibisi Setelah 30
aquades didapatkan hasil biji
pada sel yang menit perendaman
Sumber : Dokumen kacang hijau yang
diamati adalah biji maka di belah
pribadi diletakkan di air
kacang hijau kering bagian batang
biasa teskturnya
keras, sedangkan di menjadi dua lalu
air hangat didapatkan hasil
teksturnya lembut karena adanya xilem
dan lebih lunak. yang berfungsi
Sehingga terjadinya mengangkut larutan
imbibisi lebih cepat eosin naik ke batang
pada air hangat dan ke seluruh tubuh
dibandingkan air tumbuhan. Hal ini
biasa. Hal ini, dipengaruhi oleh
dipengaruhi oleh kapilaritas batang,
tingginya suhu, daya hisap daun dan
semakin tinggi suhu, transpirasi. Larutan
maka proses eosin naik sampai
Setelah yang di masukkan imbibisi semakin 23 cm
diamati pada ke dalam cawan cepat.
aquades, maka petri yang berisi Gambar 12. Setelah
disayat ulang daun aquades dan satu direndam 30 menit
Adam hawa dan lagi air hangat, di Sumber : Dokumen
diganti dengan biarkan selama 30 pribadi
tetesan larutan
garam 15%. Pada
Sehingga didapatkan pengamatan
hasil air garam yang transportasi pada
sifatnya hipertonis tumbuhan yaitu di
menyebabkan air masukkan pangkal
dari dalam sel keluar daun bayam
sehingga membrane kedalam air yang
plasma mengerut telah diisi larutan
4
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
5
Cut Hutami Laraniza: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel
Susanti, Triana.,
Ferdy, S,
Rondonuwo.
, Adita,
Sutresno.
(2012).
Pengaruh
Musik Pada
Range
Frekuensi
(3000-6000)
Hz
Terhdapat
Pertumbuha
n dan
Produktivita
s Sawi Hijau
(Bransicca
Juncea).
Jurnal
Fisika, 2:3,
1-15.