Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI

TUMBUHAN

“PENGUKURAN KADAR KLOROFIL KEMBANG


SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis) DENGAN
SPEKTROFOTOMETER”

Disusun Oleh:
MOCH. DIMAS FIRMANSYAH

20030174028

Mata Kuliah :

Biologi Umum

Dosen Pengampu :

Sari Kusuma Dewi, S.Si., M. Si

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

2020
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada praktikum dengan topik “pengukuran kadar
klorofil kembang sepatu dengan spektrofotometer” adalah bagaimana pengaruh
umur daun kembang sepatu terhadap jumlah kadar klorofil daun tersebut?
B. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan pada “pengukuran kadar klorofil kembang sepatu
dengan spektrofotometer” berdasarkan rumusan masalah di atas adalah untuk
mengetahui pengaruh umur daun kembang sepatu terhadap jumlah kadar klorofil daun
tersebut.
C. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dibuat hipotesis:
Hipotesis a (Ha) : Umur daun mempengaruhi kadar klorofil daun kembang
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).

Hipotesis nol (H0) : Umur daun tidak mempengaruhi kadar klorofil daun
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).

D. Kajian Pustaka
1. Fotosintesis
Fotosintesis berlangsung di kloroplas, yang mana pada bagian ini
mengandung banyak pigmen klorofil. Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram
dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan
membran. Membran stroma ini disebut tilakoid, yang di dalamnya terdapat ruang-
ruang antar membran yang disebut lokuli. Di dalam stroma juga terdapat lamela-
lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk grana (kumpulan granum). Granum
sendiri terdiri atas membran tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi
terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran tilakoid. Bila
sebuah granum disayat, maka akan dijumpai beberapa komponen seperti protein,
klorofil a, klorofil b, karetonoid, dan lipid. Secara keseluruhan, stroma berisi
protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-
ion logam, seperti mangan (Mn), besi (Fe), maupun perak (Cu). Pigmen fotosintetik
terdapat pada membran tilakoid. Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi
energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang
dibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian
dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
2. Pengertian Klorofil
Klorofil adalah pigmen hijau yang ada dalam kloroplastida. Nama
klorofil berasal dari bahasa yunani yaitu chlorophyll (choloros = green (hijau)) dan
phyllon = leaf (daun). Pada umumnya klorofil terdapat pada kloroplas sel-sel
mesofil daun, yaitu pada sel-sel parenkim palisade dan parenkim bunga karang.
Dalam kloroplas, klorofil terdapat pada membran thylakoid grana. Pada tumbuhan
tingkat tinggi terdapat dua jenis klorofil, yaitu klorofil-a dan klorofil-b. Pada
keadaan normal, proporsi klorofil-a jauh lebih banyak daripada klorofil-b. Klorofil
a biasanya berwarna hijau muda, sedangkan klorofil b berwarna hijau tua. Klorofil
berperan dalam transfer elektron berenergi tinggi, dan pusat dari reaksi fotosintesis
berada pada klorofil a.
Klorofil dapat dibedakan menjadi bebrapa tipe, yaitu: klorofil a, b, c, d
dan tipe e. Pembagian tersebut adalah berdasarkan rantai samping yang mengingat
inti porfitinnya. Jenis klorofil yang paling banyak ditemukan pada tumbuhan
tingkat tinngi adalah jenis a dan b. Klorofil lain (jenis c, d, e) ditemukan hanya
pada alga dan dikombinasikan dengan klorofil a.
Selain klorofil, di dalam kloroplas juga terdapat pigmen-pigmen
lainnya, yaitu Karotinoid yang merupakan derivate dari likopen. Pada korola,
kaliks, kulit buah yang telah matang atau masak, klorofil telah menghilang (terurai)
dan menimbulkan warna kuning atau warna merah yang kemudian tampak, atau
warna-warna lainnya. Dalam hal demikian, kloroplas telah berganti isi yang
disebut kromoplas. Jenis-jenis pigmen yang terdapat pada tumbuhan adalah
klorofil, karotenoid, xantofil, antosianin, fikobilin, dan masih banyak lagi.
Pigmen klorofil memiliki peran/fungsi tertentu, klorofil a berperan
dalam reaksi terang dan mampu menyerap energi cahaya merah, biru, dan ungu.
Klorofil b berperan untuk menyerap cahaya biru dan oranye. Karotenoid
merupakan pigmen penyebab warna merah, orange dan kuning pada sayuran, dan
berperan untuk menyerap cahaya biru dan ungu. Xantofil bertanggung jawab
memberikan warna kuning cerah pada sayuran. Antosianin Pemberi warna merah,
biru dan violet baik pada bunga, buah dan sayur (Tergolong flavonoid yang larut
dalam air). Fikobilin memantulkan cahaya merah biru pada anging merah.
Klorofil menyebabkan cahaya berubah menjadi radiasi elektromagnetik
pada spektrum kasat mata (visible). Misalnya, cahaya matahari mengandung semua
warna spektrum kasat mata dari merah sampai violet, tetapi seluruh panjang
gelombang unsurnya tidak diserap dengan baik secara merata oleh klorofil. Klorofil
dapat menampung energi cahaya yang diserap oleh pigmen cahaya atau pigmen
lainnya melalui fotosintesis, sehingga fotosintesis disebut sebagai pigmen pusat
reaksi fotosintesis. Dalam proses fotosintesis tumbuhan hanya dapat memanfaatkan
sinar matahari dengan bentuk panjang gelombang antara 400 – 700 nm.
3. Fungsi Klorofil
Klorofil memliki beberapa fungsi yaitu:
• Menyerap energi matahari untuk memecah molekul air dalam proses reaksi
terang menjadi oksigen dan hidrogen.

• Sebagai mediator pemindahan elektron dalam proses transmisi elektron pada


reaksi kimia di daun.

• Menuntun energi agar terdapat ATP yang mengumpul di kloroplas.

• Menjaga agar kloroplas tidak mengalami degenerasi.

• Tempat terjadinya fotosintesis, pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis


di jaringan parenkim palisade. Sedangkan pada tumbuhan monokotil,
fotosintesis terjadi pada jaringan spons.

• Sebagai organ pernapasan. Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai


organ respirasi.

• Tempat terjadinya transpirasi dan gutasi.

• Alat perkembangbiakkan vegetatif. Misalnya, pada tanaman cocor bebek (tunas


daun).

Fungsi klorofil bagi kesehatan adalah:

• Klorofil berfungsi membantu pertumbuhan dan perbaikan tumbuhan.

• Klorofil membantu menetralkan polusi yang kita hirup maupun yang kita
dapatkan melalui asupan makanan. Oleh karena itu, klorofil merupakan
suplemen yang sangat bagus bagi perokok.

• Klorofil secara efisien melepaskan magnesium dan membantu darah membawa


oksigen yang dibutuhkan ke semua sel di jaringan-jaringan tubuh.

• Klorofil potensial dalam menstimulus sel-sel darah merah untuk menyediakan


suplai oksigen.

• Bersama dengan vitamin lain seperti vitamin A, C, dan E, klorofil terbukti bisa
membantu menetralkan radikal bebas yang berusak sel-sel dalam tubuh.

• Klorofil juga berperan sebagai deodoran dalam mengurangi bau mulut, air seni,
sisa pembuangan, serta menghilangkan bau badan.
• Klorofil juga mengurangi kemampuan zat-zat karsinogen untuk mengikat diri
pada DNA dalam organ-organ utama dalam tubuh.

• Klorofil bermanfaat dalam mengatasi gangguan akibat pembentukan batu


kalsium oksalat.

• Klorofil juga bisa digunakan untuk mengatasi infeksi luka secara alami.

• Bekerja untuk membersihkan dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh secara
alami dan tanpa efek samping.

• Membantu menyeimbangkan hormon dan kandungan asam basa dalam tubuh


yang memang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk memaksimalkan
kondisi tubuh yang sehat.

• Memberikan pemeliharaan nutrisi dalam pembentukan darah.

• Untuk meningkatkan kadar oksigen dan jumlah sel darah merah dalam tubuh
manusia.

E. Variabel Penelitian
a. Variabel Manipulasi : Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
yang umurnya berbeda-beda.
b. Variabel Kontrol : Panjang gelombang, jumlah alkohol.
c. Variabel Respon : Klorofil a, klorofil b, dan klorofil total.

F. Definisi Operasional Variabel


Variabel manipulasi yaitu daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) didapat
dari nodus ke-1 dan nodus ke-5. Kedua, variabel kontrol yaitu panjang gelombang
spektrofotometer pada 649 nm dan 665 nm. Dan terakhir variabel respon yaitu klorofil a
dihitung dengan rumus: 13,7 x OD 665 – 5,76 x OD 649 (mg/L); klorofil b dihitung
dengan rumus: 25,8 x OD 649 – 7,70 x OD 665 (mg/L); klorofil total dihitung dengan
rumus: 20,0 x OD 649 + 6,10 x OD 665 (mg/L).
G. Alat dan Bahan
Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dengan umur yang berbeda,
meliputi: daun muda, nodus ke 1 dan daun yang tua, nodus ke 5 masing-masing 1 gram,
pipet tetes, gelas ukur, lumpang porselin, kertas saring, alkohol 95% 100 mL, dan
spektrofotometer.
H. Rancangan Percobaan

1. Timbang 1 gr 2. Geruslah daun 3. Ekstraksi


daun yang segar, tersebut dalam gerusan daun
kemudian potong lumpang porselin tersebut dengan
100 ml alkohol
kecil-kecil sampai halus
95%

5. Dikalibrasi
6. Larutan yang 4. Saring ekstrak
spektofotometer
digunakan untuk dengan kertas
sebelum pengukuran
dikalibrasi adalah saring sampai
volume mencapai
alkohol 95%
100 ml

7. Ukur kadar 8. Catat nilai 9. Dihitung kadar


klorofil dengan absorbansi klorofil a, kadar
spektrofotometer, (Optical Density) klorofil b dan
pada 649 nm dan larutan kadar klorofil
665 nm total

I. Langkah Kerja
a. Timbang satu gram daun yang masih segar, kemudian potong kecil-kecil
b. Geruslah potongan-potongan daun tersebut dalam lumpang porselin sampai halus
c. Ekstraksi gerusan daun tersebut dengan menggunakan 100 ml alkohol 95%
d. Saring ekstrak tersebut dengan menggunakan kertas saring sampai volume akhir filtrat
mencapai 100 ml. Jika volume filtrat kurang dari 100 ml tambahkan kembali alkohol
95%
e. Dikalibrasi spectofotometer terlebih dahulu sebelum pengukuran
f. Menggunakan larutan alkohol 95% sebagai pelarut untuk dikalibrasi.
g. Ukur kadar klorofil filtrat dengan menggunakan spectrofotometer pada panjang
gelombang 649 nm dan 665 nm

h. Catat nilai absorbansi (Optical Density) larutan tersebut

i. Kadar klorofil a, kadar klorofil b dan kadar klorofil total dapat dihitung
dengan rumus dari Wintermans dan de Mots sebagai berikut:
- Klorofil a : 13,7 x OD 665 – 5,76 x OD 649 (mg/L)
- Klorofil b : 25,8 x OD 649 – 7,70 x OD 665 (mg/L)
- Klorofil total : 20,0 x OD 649 + 6,10 x OD 665 (mg/L)

J. Rancangan Tabel Pengamatan


Tabel 1. Hasil pengamatan kadar klorofil daun kembang sepatu (Hibiscus
rosa- sinensis)
No. Nama Nodus OD Klorofil Klorofil Klorofil
Daun Ke- 649 (A) 665 (A) A B Total
(mg/L) (mg/L) (mg/L)
Daun 1 0,503 0,807 8,159 6,763 14,983
1. Kembang 5 0,580 0,977 10,044 7,441 17,560
Sepatu

Nodus ke-1:
Klorofil a = 13,7 x OD 665 – 5,76 x OD 649
= 13,7 x 0,807– 5,76 x 0,503
= 8,159 mg/L
Klorofil b = 25,8 x OD 649 – 7,70 x OD 665
= 25,8 x 0,503– 7,70 x 0,807
= 6,763 mg/L
Klorofil total = 20,0 x OD 649 + 6,10 x OD 665
= 20,0 x 0,503+ 6,10 x 0,807
= 14,983 mg/L
Nodus ke-5:
Klorofil a = 13,7 x OD 665 – 5,76 x OD 649
= 13,7 x 0,977– 5,76 x 0,580
= 10,044 mg/L
Klorofil b = 25,8 x OD 649 – 7,70 x OD 665
= 25,8 x 0,580 – 7,70 x 0,977
= 7,441mg/L
Klorofil total = 20,0 x OD 649 + 6,10 x OD 665
= 20,0 x 0,580 + 6,10 x 0,977
= 17,560 mg/L
Kadar Klorofil

Gambar 1. Grafik kadar klorofil daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-


sinensis)

K. Rencana Analisis Data


Berdasarkan data hasil pengamatan tentang kadar klorofil daun
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) yang umurnya berbeda-beda
didapat bahwa kadar klorofil total daun yang berumur lebih tua lebih banyak
dibandingkan dengan daun yang berumur muda.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa daun Hibiscus rosa-sinensis


muda yang diambil dari nodus ke-1 memiliki kadar klorofil a lebih besar
daripada kadar klorofil b. Kadar klofil a sebesar 8,159 mg/L, kadar klorofil
b sebesar 6,763 mg/L, dan klorofil total sebesar 14,983 mg/L lebih kecil
daripada klorofil total dalam daun Hibiscus rosa-sinensis yang berumur
tua.

Daun Hibiscus rosa-sinensis berumur tua diambil dari nodus ke-


5 memiliki kadar klorofil total lebih banyak, yaitu 17,560 mg/L daripada
daun Hibiscus rosa-sinensis yang berumur muda dan setengah tua. Kadar
klorofil a dalam daun Hibiscus rosa-sinensis berumur tua lebih besar yaitu
sebanyak 10,044 mg/L dibandingkan kadar klorofil b sebanyak 7,441 mg/L.
L. Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil pengamatan tentang klorofil daun Hibiscus
rosa- sinensis berumur tua memiliki kadar klorofil lebih banyak daripada
daun Hibiscus rosa-sinensis yang berumur muda. Perbedaan kandungan
klorofil total pada suatu tanaman diakibatkan perbedaan metabolisme yang
berkaitan dengan umur, morfologi, dan faktor genetik daun pada tanaman.
Pada daun yang berwarna hijau memiliki pigmen klorofil. Klorofil ini
merupakan zat hijau daun dimana juga berfungsi atau berperan dalam proses
fotosintesis. Klorofil dalam proses fotosintesis berperan dalam menangkap
cahaya matahari.
Dari tabel hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa kadar klorofil a
lebih banyak daripada kadar klorofil b pada daun Hibiscus rosa-sinensis
muda dan tua. Hal ini disebabkan karena klorofil a itu sendiri merupakan
klorofil utama pada tumbuhan. Klorofil ini merupakan klorofil yang
berperan langsung dalam proses fotosintesis, yaitu dalam mengubah
energi matahari menjadi energi kimia. Sedangkan klorofil b merupakan
klorofil aksesori yang bekerja secara tidak langsung dalam proses
fotosintesis. Klorofil b ini berperan dalam memindahkan cahaya.
M. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum “pengukuran kadar klorofil
kembang sepatu dengan spektrofotometer”, maka dapat disimpulkan
bahwa semakin tua usia daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis),
kadar klorofil yang ada di daun tersebut semakin tinggi, dan begitu juga
sebaliknya.

N. Daftar Pustaka
Damanik, Masta. 2018. LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
“PENGUKURAN KADAR KLOROFIL A, B DENGAN
SPEKTROFOTOMETER”.
https://www.academia.edu/36655519/LAPORAN_PRAKTIKUM_FISIOLOG
I_TUMBUHAN_PENGUKURAN_KLOROFIL_doc diakses pada tanggal 21
Oktober 2020.

Nisa, Khoirun. 2017. LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN PRAKTIKUM V


MENGUKUR KADAR KLOROFIL KEMBANG SEPATU (Hibiscus
rosa-sinensis). https://www.slideshare.net/fauziahkn/laporan-fisiologi-
tumbuhan-v-mengukur-kadar-klorofil-kembang-sepatu-hibiscus-rosasinensis-
rev diakses pada tanggal 23 Oktober 2020.

Anda mungkin juga menyukai