Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap persentase
sel yang terplasmolisis?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi larutan sukrosa yang menyebabkan
50% dari jumlah sel mengalami plasmolisis?
3. Bagaimana cara menghitung tekanan osmosis sel cairan sel dengan
metode plasmolisis?
B. Tujuan Percobaan
1. Menjelaskan pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap persentase
sel yang terplasmolisis.
2. Mengidentifikasi larutan sukrosa yang menyebabkan 50% dari jumlah
sel mengalami plasmolisis.
3. Menghitung tekanan osmosis sel cairan sel dengan metode plasmolisis.
C. Hipotesis
Adanya pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap persentase sel yang
terplasmolisis.
D. Kajian Pustaka
Air sangat diperlukan oleh tanaman sebagai pembawa zat yang akan
diperlukan oleh tumbuhan dengan cara diserap melalui akar. Menyerap zat
berarti perpindahan zat dari luar tubuh tumbuhan masuk ke dalam tubuh.
Masuknya partikel zat ke dalam sel harus menembus membran. Keluar
masuknya zat (ke luar ke dan dalam) sel tergantung pada kemampuan
membran untuk dapat ditembus zat yang disebut permeabilitas membran.
Membran Plasma
Plasma sel atau yang umum disebut dengan sitoplasma dibungkus oleh
selaput tipis yang bernama membran plasma. Selaput ini merupakan membran
dua lapis yang mamp mengatur secara selektif aliran cairan dari lingkungan
luar sel ke dalam sel dan sebaliknya.
Pada dasarnya pengangkutan melalui membran sel dapat terjadi secara
pasif maupun aktif. Pengangkutan secara pasif terjadi saat mengikuti arah
gradien konsentrasi, yang artinya dari larutan yang memiliki konsentrasi tinggi
menuju larutan yang berkonsentrasi rendah. Proses ini terjadi tanpa
memerlukan energi dari metabolisme. Sedangkan pada proses pengangkutan
secara aktif memerlukan energi berupa ATP yang merupakan hasil
metabolisme karena prosesnya melawan arah gradien konsentrasi (Yuliani,
dkk. 2019).
Difusi
Difusi suatu substansi yang menembus membran biologi disebut
transport pasif karena sel tidak menggunakan energi dalam melakukan
proses tersebut. difusi merupakan proses perembesan senyawa kimia
tertentu secara spontan dari daerah yang memiliki konsentrasi tinggi ke
daerah yang berkonsentrasi rendah. Proses difusi digerakkan oleh gaya
dorong yang terjadi karena adanya beda potensial dari tinggi ke rendah
baik dalam hal temperature, listrik, tekanan hidrostatik, konsetrasi, dan
lain-lain.
Difusi merupakan salah satu prinsip yang menggerakkan partikel zat
seperti CO2, O2 dan H2O masuk ke dalam jaringan. Gerak partikel zat ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, meliputi :
a. Beda Suhu
Setiap zat cenderung dalam keadaan bergerak. Tenaga gerak
semakin besar pada suhu yang semakin tinggi, sehingga gerak zat akan
semakin cepat.
b. Beda Konsentrasi
Dengan adanya perbedaan konsentrasi zat maka dapat
membangkitkan tenaga gerak suatu zat.
c. Beda Tekanan
Pergerakan zat juga terjadi karena adanya beda tekanan antara dua
daerah. Misalnya, antara daerah di sekitar akar dengan keadaan di
dalam sel/jaringan.
d. Zat-zat Adsorptif
Adanya daya ikat permukaan partikel zat menyebabkan gerak zat
dihambat.
Peristiwa difusi sangat penting dalam proses pengangkutan pada
makhluk hidup. Pada sel hidup dapat terjadi difusi karena membran sel
pada dasarnya permeabel yang sifatnya selektif, dikatakan sebagai
permeabel selektif. Difusi merupakan suatu respon terhadap perbedaan
konsentrasi. Konsentrasi adalah sejumlah zat atau partikel per unit
volume. Suatu perbedaan terjadi, apabila terjadi perubahan konsentrasi
dari suatu keadaan ke keadaan yang lain.
Osmosis
Menurut (Iydha, 2010) osmosis adalah suatu topik yang penting dalam
biologi karena proses ini dapat menjelaskan bagaimana air bertransportasi ke
dalam dan luar sel ataupun sebaliknya. Jelasnya proses perpindahan partikel
air dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dengan tenaga kinetiknya
sendiri.tejadinya pengangkutan ini akan menyebabkan tekanan turgor sel,
sehimgga mampu membesar dan mempunyai betuk tertentu. Osmosis juga
memungkinkan terjadinya membuka menutupnya stomata. Tekanan yang
diberikan pada suatu larutan akan meningkatkan energi bebas, sehingga PA
meningkat dan meningkatkan kemampuan difusi dalam larutan. Selain
potensial air (PA) osmosis juga dipengaruhi oleh potensial osmotik (PO) dan
potensial tekanan (PT) yang timbul dalam bentuk tekanan turgor. Nilai
potensial tekanan dapat positif, negatif, ataupun nol. Hal itu dapat dinyatakan
dengan hubungan sebagai berikut :
PA = PO + PT
Dari rumus diatas terlihat jika tidak ada tekanan tambahan (PT), maka menjadi
PA=PO
Untuk mengetahui tekanan osmotik cairan sel cara yang dapat dilakukan
adalah dengan metode plasmolisis.
Plasmolisis
Plamolisis adalah suatu proses terlepasnya membran plasma dari dinding
sel. Hal itu dapat tejadi jika sel tumbuhan dimasukkan ke dalam cairan
hipertonik (konsentrasi tinggi) yang akan mengakibatkan partikel air di dalam
sel akan berdifusi keluar sehingga membuat membran plasma mengkerut dan
lepas dari dinding sel. Dapat diartikan jika sel dimasukkan dalam larutan yang
bersifat hipertonik maka akan banyak sel yang terplasmolisis, sebaliknya jika
sel dimasukkan pada larutan yang bersifat hipotonik maka partikel air akan
bergerak menuju konsentrasi yang rendah yakni, konsentrasi di dalam sel
sehingga menyebabkan sel menjadi menggembung dan sedikit sel yang akan
mengalami plasmolisis (Choiriyah. 2013).
Metode plasmolisis dapat digunakan dengan cara menentukan pada
konsentrasi sukrosa berapakah yang menyebabkan sel terplasmolisis mencapai
50%. Pada kondisi tersebut dianggap konsentrasinya sama dengan konsentrasi
yang dimiliki cairan sel. Jika konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel
terplasmolisis sudah diketahui, maka tekanan osmosis (TO) sel dapat dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
TO = 22,4 x M xT
273
Ket : TO = tekanan osmotik
M = konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel
terplasmolisis
T = suhu mutlak (Co+273)
E. Variabel Penelitian
1. Variabel manipulasi : Perbedaan konsentrasi larutan sukrosa
2. Variabel kontrol :- Volume larutan
- Waktu perendaman
- Jenis jaringan Rhoe discolor
- Usia tanaman Rhoe discolor
- Jumlah sayatan yang direndam
3. Variabel respon : - Jumlah sel yang terplasmolisis
- Nilai tekanan osmotik (TO) sel
H. Rancangan Percobaan
I. Langkah Kerja
1. Menimbang. Buatlah larutan sukrosa dari konsentrasi yang terbesar
yaitu 0,28 M, dngan cara menimbang sebanyak 95,76 gram kristal
sukrosa dan melarutkannya dalam aquades sehingga volumenya
menjadi 1 liter. Sedangkan untuk membuat konsentrasi larutan yang
lebih rendah, dapat digunakan rumus sebagai berikut:
V1.M1 = V2.M2
- Grafik
Berdasarkan grafik diatas dapat dianalisa bahwa konsentrasi yang
menyebabkan sel terplasmolisis sebanyak 50% terdapat pada konsentrasi
0,16 M. Grafik yang ditunjukkan terlihat naik stabil keatas berbanding
lurus dengan konsentrasi larutan sukrosanya, kecuali pada konsentrasi 0,22
M yang memiliki persentase 62,13%, persentasi tersebut lebih rendah
daripada persentase pada konsentrasi sebelumnya.
- Diskusi
1. Jelaskan proses difusi!
Jawab : Perpindahan molekul / partikel dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi yang rendah sampai mencapai keseimbangan dan
penyebarannya seimbang.
2. Jelaskan proses osmosis!
Jawab : Perpindahan molekul air yang memiliki daerah konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah disebabkan adanya membran semi – permeabel.
3. Mengapa pada proses osmosis hanya partikel air saja yang dapat
berpindah? Bagaimana dengan partikel atau senyawa yang lainnya?
Jawab : Pada proses osmosis hanya partikel air nya aja yang dapat
berpindah karena adanya membran semi – permeabel, merupakan daerah
yang hanya bisa dilalui oleh cairan / molekul tertentu (air). Partikel /
senyawa lain tidak dapat menembus membran tersebut.
4. Apakah osmosis dapat disebut dengan difusi air? Jelaskan!
Jawab : Osmosis juga bisa disebut dengan difusi air. Hal ini disebabkan
karena pada proses osmosis, molekul air yang berpindah dari daerah
konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah.
5. Mengapa semakin tinggi larutan sukrosa yang diberikan, sel yang
terplasmolisis semakin banyak?
Jawab : Hal tersebut karena semakin tinggi larutan sukrosa maka semakin
pekat pula larutan yang akan diberikan, sehingga menyebabkan
konsentrasinya air lebih tinggi.
M. Kesimpulan
Dari hasil percobaan tersebut, dapat diketahui bahwa semakin
pekat larutan yang digunakan untuk merendam maka semakin banyak sel
yang mengalami plasmolisis, yaitu berpindahnya partikel air dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah hingga mendapatkan
konsentrasi yang seimbang. Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan
bahwa sel yang terplasmolisis sebesar 50 % ditemukan pada konsentrasi
larutan sukrosa 0,16 M. Lalu, didapatkan nilai tekanan osmosis sebesar
TO = 3,99 atm.
N. Daftar Pustaka
Choiriyah, N. 2013. Laporan Praktikum Penentuan Tekanan Osmosis
Cairan Sel. jurnal (online) https://id.scribd.com/doc/209366826/laporan-
prakikum-penetuan-tekanan-osmosis-cairan-sel .(diakses 12 Februari 2020).
Iydha. 2010. Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan Penentuan Tekanan
Osmosis Cairan Sel. jurnal (online)
https://id.scribd.com/doc/97065270/Laporan-Praktikum-Fisiologi-Tumbuhan-
Pentuan-Tekanan-Osmosis-Cairan-Sel.(diakses 12 Februari 2020).
Rachmawati, Fida., dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya : Unesa
University Press.
Suyitno. 2008. Osmosis dan Penyerapan Zat pada Tumbuhan. Yogyakarta
: FMIPA UNY.
Yuliani, dkk. 2020. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan. Surabaya.
FMIPA UNESA.