Anda di halaman 1dari 5

PENDUGAAN POPULASI CACING TANAH

SEBAGAI INDIKATOR KESUBURAN TANAH

Dekomposer adalah organisme yang mampu menguraikan bahan organik menjadi bahan
yang lebih sederhana sehingga dapat dimanfaatkan oleh organisme lain. Dekomposer
melibatkan beberapa jenis organisme di antaranya adalah bakteri, cendawan, cacing, dan
beberapa janis serangga tanah. Aktivitas dekomposer sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor
lingkungan di antaranya adalah ketersediaan sumber bahan organik, pH, kadar air/kelembaban
tanah, kondisi fisik atau tekstur tanah. Populasi dekomposer pada suatu lokasi dapat digunakan
sebagai indikator tingkat kesuburan tanah.

Tujuan: menduga populasi cacing sebagai indicator kesuburan tanah

Alat dan bahan :


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : larutan air sabun, sekop, cangkul,
meteran, pinset, botol film, termometer tanah, pH meter tanah, dan luxmeter.

Metode :
1. Buatlah petak berukuran 1 m x 1m, pada lokasi yang bervegetasi dan yang tidak bervegetasi.
2. Amati faktor fisik kondisi daerah yang digunakan sebagai petak pengamatan meliputi jenis
vegetasi dan kondisi fisik tanah.
3. Lakukan pengukuran pH, suhu tanah, dan intensitas cahaya.
4. Bersihkan plot dari tumbuhan yang ada di atasnya.
5. Siramkan air sabun secara merata pada plot pengamatan, diamkan selama 15 menit,
6. Ambil cacing yang muncul ke permukaan tanah dengan menggunakan pinset. Jika cacing
tidak muncul, gali tanah pada plot pengamatan dengan sekop secara hati-hati sampai
kedalaman sekitar 15 cm.
7. Tempatkan cacing yang muncul di dalam botol penadah yang telah berisi alkohol.
8. Setelah semua cacing terkumpul, cuci cacing secara perlahan dengan menggunakan air
mengalir.
9. Tiriskan cacing (kering udara), dan lakukan identifikasi.
10. Timbang bobot masing-masing jenis dan hitung jumlah individu setiap jenis.
11. Buat analisis bobot dan jumlah individu setiap jenis dikaitkan dengan faktor lingkungan.
Tabulasi data pengamatan
A. Lokasi bervegetasi gulma daun lebar
Petak contoh 1 2 3 4 5 Rata-
/ Jumlah individu setiap jenis rata
cacing
Jenis 1
Jenis 2
Jenis 3
dstnya

B. Lokasi bervegetasi rumput


Petak contoh 1 2 3 4 5 Rata-
/ Jumlah individu setiap jenis rata
cacing
Jenis 1
Jenis 2
Jenis 3
Dstnya

C. Lokasi bervegetasi gulma daun lebar


Petak contoh 1 2 3 4 5 Rata-
/ Bobot setiap jenis cacing rata
Jenis 1
Jenis 2
Jenis 3
Dstnya

D. Lokasi bervegetasi rumput


Petak contoh 1 2 3 4 5 Rata-
/ Bobot setiap jenis cacing rata
Jenis 1
Jenis 2
Jenis 3
Dstnya
Berdasarkan data pada Tabel A-D, buatlah diagram batang yang menggambarkan
perbandingan jumlah dan bobot rata-rata setiap jenis cacing pada kedua lokasi
pengamatan.

E. Faktor fisik dan biologi tanah


Petak contoh 1 2 3 4 5
Suhu tanah
pH tanah
Intensitas cahaya
Jenis tanaman

Pertanyaan:
1. Adakah perbedaan jenis cacing yang ditemukan antara lokasi bervegetasi gulma
berdaun lebar dan rumput?
2. Bagaimana perbandingan bobot dan jumlah individu setiap jenis cacing dari lokasi
yang berbeda tersebut?
3. Faktor apa yang mempengaruhi populasi cacing tersebut?
4. Berikan kesimpulan mengenai dugaan kondisi kesuburan tanah di lokasi-lokasi yang
diamati.

SIKLUS KARBON

Latar belakang
Seluruh organisme dalam ekosistem melakukan proses respirasi yang membutuhkan O2
dan menghasilkan CO2. Dalam suatu ekosistem, keberadaan produsen menjadi penting, karena
konsumen tidak mampu merubah energi kimia menjadi energi yang dapat dimanfaatkan secara
langsung. Produsen merupakan organisme yang mampu melakukan proses fotosintesis ,
menyerap CO2 dan menghasilkan glukosa dan O2.

Tujuan : Mempelajari hubungan antara produsen dan konsumen di dalam ekosistem, ditinjau dari
daur karbondioksida (CO2).
Bahan dan Alat :
1. Tabung biakan tertutup
2. Rak tabung reaksi
3. Siput kecil, sebagai konsumen
4. Hydrilla, sebagai produsen
5. Larutan Bromtimol Biru
6. Air
7. Sumber cahaya
8. Kamar gelap, untuk menempatkan beberapa tabung dalam lingkungan gelap

Prosedur Kerja :
1. Siapkan dua percobaan A dan B, masing-masing terdiri dari empat tabung biakan. Tandai
tabung-tabung biakan ini dengan kode A1, A2, A3, A4 dan B1, B2, B3, B4
2. Isilah setiap tabung dengan air sampai permukaan air kira-kira 20 mm di bawah mulut
tabung
3. Tambahkan 3 sampai 5 tetes Bromtimol Biru ke dalam tiap-tiap tabung
4. Masukkanlah ke dalam tabung biakan A1 dan B1 hewan siput; ke dalam tabung biakan
A2 dan B2 hewan siput dan tumbuhan Hydrilla; ke dalam tabung A3 dan B3 masukkanlah
tumbuhan Hydrilla saja, dan ke dalam tabung A4 dan B4 tidak dimasukkan siput ataupun
Hydrilla (sebagai kontrol). Kesemuanya dapat dilihat pada Gambar 1
5. Tutup semua tabung tersebut rapat-rapat, usahakan agar tutup tersebut tidak bocor
6. Jika semua tabung telah tertutup rapat-rapat, tempatkan rangkaian percobaan A(A1 s/d
A4) dalam tempat terang (cahaya) dan rangkaian B (B1 s/d B4) dalam kamar gelap
Gambar 1 1 = hanya siput
2 = siput + hydrilla
3 = hydrilla
4 = pembanding (air saja)

7. Setelah 24 jam amati semua tabung biakan, catatlah semua perubahan dalam warna
indikator (Bromtimol Biru). Demikian pula catatlah bilamana terjadi perubahan pada siput
maupun Hydrilla. Setelah itu pindahkan tabung biakan A (A1 s/d A4) ke dalam kamar
gelap, dan tabung biakan B (B1 s/d B4) ke dalam tempat terang. Setelah 24 jam lakukan
lagi pengamatan-pengamatan dengan mengembalikan tabung biakan A (A1 s/d A4) ke
dalam tempat terang dan tabung biakan B (B1 s/s B4) ke kamar gelap. Pengamatan
dilakukan sampai beberapa hari (7 hari)
8. Buatlah data hasil pengamatan selama beberapa hari tersebut. Bagaimana kesimpulan
saudara tentang siklus karbon pada percobaan ini?.

Keterangan :
Bromotimol Biru merupakan suatu larutan indikator yang berubah warnanya menjadi
hijau atau kuning dalam keadaan asam. Gas CO2 akan membantu asam apabila dilarutkan
dalam air. Perubahan warna larutan biakan disebabkan karena perubahan kandungan CO 2
yang ada di dalam biakan tersebut. Kadar CO 2 akan berkurang apabila terjadi reaksi
fotosintesis oleh Hydrilla sp., sebaliknya kadar CO2 akan bertambah apabila terjadi respirasi.
Pengukuran kandungan O2 dalam larutan juga dapat diukur dengan menggunakan oxygen
meter.

Anda mungkin juga menyukai