GEOMORFOLOGI
OLEH
Diah Mala Sari (C1B021024)
Kelas A
JURUSAN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
GEOMORFOLOGI GLASIAL
Geomorfologi glasial pada prinsipnya berkaitan dengan peran es glasial dalam bentuk
lahan dan evolusi lanskap, sedangkan geomorfologi periglasial pada dasarnya berkaitan dengan
perkembangan lanskap di lingkungan nonglasial yang dingin. Berbeda dengan dampak besar
es glasial terhadap evolusi bentang alam, kondisi periglasial sering dipandang sebagai tindakan
yang mengubah bentang alam di iklim dingin dan bukan membentuk bentang alam yang khas.
Pengertian Glasial
Glasial adalah istilah yang merujuk kepada segala sesuatu yang terkait dengan es,
terutama dalam konteks geologi dan ilmu bumi. Istilah ini sering digunakan untuk
menggambarkan periode waktu di masa lalu ketika planet Bumi mengalami perubahan iklim
yang signifikan dan terjadi peningkatan jumlah es yang mencakup luas wilayah yang lebih
besar daripada biasanya. Periode-periode ini dikenal sebagai zaman es atau periode glasial.
• Erosi Glasial
Beratnya es di gletser membuatnya bergerak menuruni bukit (maju) sehingga mengikis
lanskap. Es yang bergerak ini mengikis lanskap. Ada 2 jenis utama erosi:
1) Pemetikan : batuan menjadi beku di dasar dan sisi gletser. Ketika gletser bergerak menuruni
bukit, ia ' memungut ' bebatuan yang membeku di gletser dari dalam tanah, lalu menariknya
keluar.
2) Abrasi : ketika gletser bergerak menuruni bukit, batuan yang telah membeku di dasar dan
sisi gletser bergesekan dengan batuan di bawahnya sehingga mengikisnya. Batuan tersebut
mengikis batuan dasar seperti amplas. Hal ini meninggalkan goresan yang disebut guratan.
a) arete: punggung bukit sempit dan curam yang terbentuk ketika 2 gletser mengalir di
lembah paralel, gletser mengikis sisi lembah, mempertajam punggung bukit di antara
keduanya
b) membawa: cekungan berbentuk kursi berlengan dengan dinding belakang curam.
Mereka terjadi di daerah dataran tinggi. Dapat disebut sebagai arena.
c) puncak piramidal: puncak gunung runcing dengan 3 sisi+. Terbentuk ketika 3+ gletser
berturut-turut mengikis gunung
d) lembah gantung: tercipta di pertemuan lembah-lembah kecil dengan lembah glasier
utama. Gletser di lembah yang lebih kecil tidak mengikis lembah yang dalam. Artinya
lembah yang lebih kecil tertinggal di atas lembah utama. Air terjun mungkin ada di
tempat lembah gantung bergabung dengan lembah utama berbentuk U.
e) palung glasial: lembah curam dengan dasar datar
f) danau pita: danau yang panjang dan tipis terbentuk setelah retret glasial. Terbentuk di
cekungan di mana batuan yang lebih lunak terkikis lebih banyak dibandingkan batuan
keras di sekitarnya
g) taji terpotong: tepian seperti tebing di sisi lembah terbentuk ketika punggung bukit
(taji) yang menonjol ke lembah utama terpotong saat gletser bergerak melewatinya
• Transportasi Glasial
Gletser dapat memindahkan material dalam jarak yang jauh. Bahan ini disebut sampai .
1) Buldoser : ketika es yang bergerak mendorong material di depannya
2) Slip rotasi : gerakan melingkar es di corrie
3) Pencucian : material halus (misalnya pasir dan kerikil) dapat tersapu dari bagian depan
gletser oleh aliran air lelehan kecil. Aliran ini mengurutkan material berdasarkan ukurannya.
4) Pemetikan : ketika batuan diambil dari dasar dan sisi gletser, batuan tersebut diangkut dan
dipindahkan ke bawah bukit di dalam es