Oleh
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui
Co Asisten, Praktikan,
Tanggal Pengesahan :
KATA PENGANTAR
HALAMAN JUDUL........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................
1.1. Latar Belakang...............................................................................
1.2. Tujuan Praktikum.........................................................................
1.3. Manfaat Praktikum.......................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................
2.1. Ilmu Ukur dan Pemetaan..............................................................
2.2. Instrumen Pengukuran Bidang Datar.........................................
2.2.1. Waterpass.....................................................................................
2.2.2. Theodolit......................................................................................
2.2.3. Global Positioning System (GPS)...............................................
2.2.4. Kompas........................................................................................
2.3. Data Spasial....................................................................................
2.3.1. Data Raster...................................................................................
2.3.2. Data Vektor..................................................................................
2.4. Perangkat Lunak Pemetaan..........................................................
2.4.1. ArGis............................................................................................
2.4.2. Google Earth................................................................................
2.4.3. SAS Planet...................................................................................
2.4.4. AutoCad.......................................................................................
2.4.5. QGIS............................................................................................
BAB III. METODE PRAKTIKUM...............................................................
3.1. Waktu dan Tempat Praktikum.....................................................
3.2. Alat dan Bahan Praktikum...........................................................
3.3. Prosedur Kerja Praktikum...........................................................
3.3.1. Pengenalan Peralatan Pengukuran dan Pemetaan........................
3.3.2. Pengukuran Bidang Datar Fakultas Pertanian Utara Unram.......
3.3.3. Pembuatan Data Vektor...............................................................
3.3.4. Digitasi Data Citra.......................................................................
3.3.5. Layout Peta..................................................................................
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................
4.1. Hasil Observasi dan Pengukuran.................................................
4.1.1. Hasil Pengamatan Peralatan Pengukuran dan Pemetaan.............
4.1.2. Hasil Pengukuran Bidang Datar Fakultas Pertanian Utara Unram
4.1.3. Hasil Digitasi Desa Senanggalih.................................................
4.2. Pembahasan....................................................................................
4.2.1. Peralatan Pengukuran dan Pemetaan...........................................
4.2.2. Luas Bidang Datar di Fakultas Pertanian Utara Unram..............
4.2.3. Digitasi dan Penggunaan Lahan Desa Senanggalih.....................
BAB V. PENUTUP..........................................................................................
5.1. Kesimpulan.....................................................................................
5.2. Saran................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
Dasar dari ilmu ukur tanah mengacu pada tujuan praktis dari ilmu geodesi,
maksud tersebut dicapai dengan mempelajari bagaimana cara melakukan pengukuran
diatas permukaan bumi yang mempunyai bentuk tak beraturan, karena adanya gunung
dan lembah yang curam. Untuk memudahkan pengukuran permukaan bumi yang tak
beraturan tersebuf maka dibuatlah suatu bidang perantara. Bidang perantara tersebut
adalah datar. Meski permukaan bumi itu lengkung tapi kita anggap datar karena
permukaan bumi yang akan diukur itu tidak punya satuan yang lebih panjang dari 50 Km,
biasanya yang diukur adalah hutan, jalan raya, jalan kereta api, bendungan, saluran air,
jembatan dan lain sebagainya. Untuk pengukuran tersebut diperlukan alat ukur yang
berupa waterpass, serta alat ukur bantu.
Kemudian ilmu ukur tanah juga umum digunakan sebagai dasar dari perencanaan
pembangunan. Ilmu ukur tanah banyak diperlukan dalam pertambangan maupun dalam
pemetaan. Dalam pembangunan misalnya, ilmu ukur tanah diperlukan sebagai penentu
dimana bahan tambang tersebut ada. Tanpa adanya ilmu ukur tanah maka akan terjadi
banyak kesalahan penentuan letak dari bahan tambang dan menyebabkan kerusakan
lingkungan dari kesalahan penetuan letak tambang.
Dalam melaksanakan suatu bangunan besar, sedang ataupun kecil sekalipun
memerlukan terlebih dahulu suatu rencana yang matang. Tidak mungkin dapat dibuat
suatu rencana yang baik tanpa adanya pengukuran dan pemetaan. Kegiatan pengukuran
banyak sekali dilakukan dalam bidang pertanahan (agraria), teknik sipil, industry dan
lainnya. Alat ukurnya juga banyak sekali jenisnya tergantung dari banyak faktor misalnya
objek yang diukur serta hasil yang diinginkan.
Peta disajikan dalam berbagai bentuk. Mulai dari peta konvensioanl hingga peta
digital. Pembuatan peta selalu memiliki tujuan yaitu utuk membantu suatu pekerjaan
misalnya konstruksi jalan, navigasi dan lainnya. Suatu peta dapat digunakan ketika
komponen dalam pembuatan suatu peta dapat memudahkan pengguna memahami peta.
Salah satu komponen peta adalah skala. Peta terus mengalami perkembangan yang
dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seiring dengan
perkembangan zaman yang semakin modern, penggunaan teknologi informasi semakin
pesat. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi merupakan salah satu unsur penting dalam
kehidupan manusia. Berbagai macam data untuk pemetaan yang didapatkan dari foto
udara, foto satelit, radar dan lain sebagainya. Tentu hal tersebut akan memudahkan dalam
proses pembuatan peta (Beze & Natalinda, 2017).
Dalam berbagai aspek, teknologi telah menjadi bagian dari perkembangan hidup
manusia. Teknologi mencerminkan modernisasi yang memicu pada persaingan untuk
menjadi yang terbaik. Dalam kemajuan teknologi lebih di tuntut untuk dapat menguasai
berbagai ilmu di bidang komputer salah satunya adalah Sistem Informasi Geografis
(SIG). Salah satu aplikasi dari Sistem Informasi Geografis adalah pembuatan peta tematik
seperti peta fasilitas umum. Peta fasilitas umum terdiri dari fasilitas kesehatan, pasar,
saluran air, jalan, perkantoran, pemukiman, kantor polisi, pemakaman umum dan lain-
lain. Sistem Informasi Geografis (SIG) sekarang menggabungkan peta (dalam bentuk
digital) dengan semua data dari semua lembaga yang relevan. Oleh karena itu, Praktikum
Ilmu Ukur Tanah dan Pemetaan ini perlu dilakukan.
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara
pengukuran bumi dan tanah untuk berbagai keperluan seperti pemetaan dan
penentuan posisi relatif pada daerah yang relatif sempit sehingga unsur kelengkapan
permukaan buminya dapat diabaikan. Sedangkan Geodesi mencakup kajian dan
pengukuran yang lebih luas,tidak sekedar pemetaan dan penentuan posisi di darat,
namun juga di dasar laut untuk berbagai keperluan, juga penentuan bentuk dan
dimensi bumi. (Sumber : Slamet Menurut IAG (International Association Of
Geodesy,1979),Geodesi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tentang
pengukuran dan perepresentasian dari Bumi dan bendabenda langit lainnya, termasuk
medan gaya beratnya masing-masing, dalam ruang tiga dimensi yang berubah
dengan waktu.Kegiatan pengukuran merupakan tahap awal perencanaan suatu
konstruksi bangunan baik konstruksi bangunan vertikal maupun konstruksi bangunan
horizontal. Dalam hal ini pengukuran Jaring Kontrol Horizontal (Adi D, 2016)
Ilmu ukur tanah memiliki tiga unsur yang harus diukur di lapangan, yaitu: jarak
antaradua titik, beda tinggi dan sudut arah. Pengukuran dapat dilakukan dengan cara
langsung,maksudnya hasil pengukuran dapat diketahui secara langsung. Pengukuran
beda tinggi antara dua titik di atas permukaan tanah merupakan salah satu bagian
terpenting dalam ilmu ukur tanah, beda tinggi ini biasa ditentukan dengan berbagai
macam sifat datar, Sifat datar (levelling) adalah suatu operasi untuk menentukan
beda tinggi antara dua titik dipermukaan tanah, sebuah bidang datar acuan atau
datum ditetapkan dan elevasi diukur terhadap bidang tersebut. Alat yang digunakan
dalam pengukuran secara langsung adalah adalah pita ukur, baak ukur, yalon dan
abney level. Selain alat ukur sederhana terdapat alat lain yang digunakan untuk
pengukuran dilapangan yang dikenal dengan tacheometer. Tacheometer merupakan
alat pengukuran cepat yang dilengkapioleh peralatan optis, misalnya lensa sehingga
dapat melakukan pengukuran secara optis.Sebagai contoh adalah compass survey,
waterpass dan theodolit (Nurjati, 2004).
Untuk memindahkan keadaan permukaan bumi perlu adanya pengukuran
permukaan bumi dalam arah mendatardan tegak guna mendapatkan hubungan
mendatar dan tegak dari titik-titik yang di ukur.pengukuran wilayah terdiri dari:
1.pengukuran goodesi yaitu pengukuran dengan mempertimbangkan bentuk bumi
yang mendekati ellipsoida sehingga mempertimbangkan bentuk lengkung bumi.2
pengukuran tanah dasar yaitu pengukuran tanpa mempertimbangkan bentuk bumi ,di
anggap sebagai bidang datar horizontal,biasanya untuk wilayah yang tidak terlalu
luas (Putro,2015).
Pengukuran ialah sebuah proses yang dilakukan dengan tujuan untuk memberikan
sebuah nilai atau angka pada beberapa hal, seperti gejala, peristiwa, benda atau tempat
sehingga hsil pengukuran berupa data kuantitatif yang berisi angka-angka (Alwasilah,
1996). Dalam survei dan pemetaan pemgukuran biasanya dilakukan untuk mengetahui
ukuran jarak, sudut dan tinggi rendahnya suatu area. Pengukuran tersebut menggunakan
alat-alat tertentu, tidak hanya menggunakan meteran saja. Alat-alat tersebut dikenal
dengan alat-alat pemetaan. Untuk memperoleh hasil pengukuran yang baik dan
berkualitas baik ditinjau dari segi biayanya yang murah dan tepat waktu juga dari segi
kesesuaian dengan spesifikasi teknis yang dibutuhkan diperlukan metode pengukuran
yang tepat serta peralatan ukur yang tepat pula. Alat alat yang digunakan dalam
pengukuran yaitu kompas, Theodolite, Total Station, dan Waterpass (Alwasilah, 1996).
2.2.1. Waterpass
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah
bidang, dimana bidang tersebut datar atau siku-siku (tegak lurus). Waterpass biasanya di
gunakan untuk membantu dalam pemasangan tegel atau pemasangan campuran pada
tembok konstruksi bangunan. Waterpass yang digunakan biasa adalah yang manual
dimana cara kerjanya dengan melihat gelembung udara yang terdapat di waterpass
apakah sudah berada dalam titik keseimbangan atau belum disini di perlukan ketelitian
dari pengguna untuk munghindari kesalahan yang terjadi. (Eko,2013).
Alat ini tergolong alat penyipat datar kaki tiga atau Tripod level, karena alat ini
digunakan harus dipasang diatas kaki tiga atau statif (Ridho, 2013). Prinsip kerja
waterpass ialah garis bidik kesemua arah harus mendatar, sehingga membentuk bidang
datar atau horizontal dimana titik – titik pada bidang tersebut akan menunjukkan
ketinggian yang sama. Fungsi atau kegunaan waterpass, yaitu: a. Memperoleh
pandangan mendatar atau mendapat garis bidikan yang sama tinggi, sehingga titik – titik
yang tepat garis bidikan/bidik memiliki ketinggian yang sama b. Dengan pandangan
mendatar ini dan diketahui jarak dari garis bidik yang dapat dinyatakan sebagai
ketinggian garis bidik terhadap titik – titik tertentu maka akan diketahui atau ditentukan
beda tinggi atau ketinggian dari titik – titik tersebut (Ridho, 2013).
2.2.2. Theodolite
2.2.4. Kompas
Kompas adalah alat navigasi yang banyak digunakan untuk membantu dalam
menentukan arah. Alat ini banyak digunakan oleh orang-orang yang suka melakukan
perjalanan dan merupakan perlengkapan yang penting dikalangan militer. Dengan adanya
kompas sangat membantu sekali terutama bila kita berada di suatu daerah yang sangat
terpencil seperti misalnya di hutan atau di dalam goa dimana matahari dan bintang tidak
dapat menunjukkan kemana arah tujuan.
2.3. Pengukuran Sifat Datar Memanjang Dan Pengukuran Profil Datar Memanjang
BAB 3. METODE PENELITIAN