LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
OLEH
UMARI AL KHWARI BETHAN NIM: 1523714745
KONSENTRASIBANGUNAN AIR
PROGRAM STUDI DIPLOMA-III TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2017
LEMBARAN PERSETUJUAN
TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN TUBUH EMBUNG
PADA PROYEK PEMBANGUNAN EMBUNG KECIL
DESA OHAEMIIKECAMATAN AMFOANG SELATAN
KABUPATEN KUPANG - NTT
Oleh:
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil Pembimbing
Kupang, Desember 2017
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Rahmat dan Hidayah-Nya serta tuntunannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Pratek Kerja Lapangan (PKL) dan telah menyelesaikan penulisan Laporan ini.
Penulisan Laporan yang dibuat ini merupakan suatu bentuk pengamatan
terhadap pelaksanaan kegiatan Praktek Keija Lapangan yang berjudul :
TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN TUBUH EMBUNG
PADA PROYEK PEMBANGUNAN EMBUNG KECIL
DESA OHAEM II KECAMATAN AMFOANG SELATAN
KABUPATEN KUPANG - NTT
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan ini banyak sekali
kekurangan dan keterbatasan yang dihadapi, tetapi berkat dorongan dan bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak maka laporan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Nonce Farida Tuati, SE.,ME.Ak, selaku direktur Politeknik Negeri Kupang.
2. Bapak Melchior Bria, ST.,MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan Praktek Kuliah
Lapangan.
3. Bapak Tedy Wonlele, ST.,MT selaku ketua program studi D3/Bangunan Air.
4. Bapak Joko Suparmanto,S.Pd.,MT , selaku Dosen pembimbing yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing penulis untuk
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
5. Direktur CV.MULIA PERDANA, selaku kontraktor yang telah menerima
penulis sehingga dapat melakukan Praktek Keija Lapangan.
6. Orang tua dan keluarga yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dan menyelesaikan laporan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa melindungi Bapak, Ibu, Saudara/I yang telah
membantu penulis selama masa Praktek Keija Lapangan dan dalam menyelesaikan
laporan ini.
Penulis Menyadari akan kekekurangan saat menulis laporan ini dan masih jauh dari
kesempumaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun diharapkan, guna
penyempurnaan laporan ini.
Penulis
ii
DAFTARISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTARISI........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL................................................................................................ v
BAB IPENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Permasalahan.................................................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan (PKL)..........................................4
1.5 Metodologi Praktek Kerj a Lapangan (PKL)................................................6
BAB II LANDASAN TEORI 8
2.1 Definisi Embung............................................................................................8
2.2 Tujuan Pembuatan Embung..........................................................................8
2.3 Manfaat Embung...........................................................................................9
2.4 Komponen Embung......................................................................................9
2.5 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Embung....................................................10
2.6 Permasalahan Yang Sering Ditemui Pada Embung...................................17
2.7 Pemeliharaan Embung................................................................................18
2.8 Rencana Anggaran Biaya (RAB)................................................................18
BAB III TINJAUAN PELAKSANAAN 23
3.1 Tinj auan Umum..........................................................................................23
3.2 Manajemen Proyek......................................................................................28
3.3 Tinjauan Khusus..........................................................................................39
3.4 Perhitungan Volume Pekerj aan.................................................................43
3.5 Estimasi Biaya Pekerjaan Tubuh Embung (Embakmenf)...........................44
BAB IV PENUTUP............................................................................................ 48
4.1 Kesimpulan..................................................................................................48
4.2 Saran............................................................................................................48
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Menurut data Badan Statistik provinsi NTT Kondisi topografi di NTT tergolong
bergelombang, berbukit-bukit dengan kemiringan antara 20%-60% dan 0-20%
merupakan dataran. Rata-rata curah hujan di NTT berkisar antara 600mm- 1200mm
pertahun, dengan intensitas hujan yang terjadi antara 3-4 bulan.
Secara kwantitas, permasalahan air bagi pertanian dan peternakan terutama di
lahan kering adalah persoalan ketidak sesuaian distribusi air antara kebutuhan dan
pasokan menurut waktu (temporal) dan tempat (spatial). Persoalan menjadi semakin
kompleks, rumit dan sulit diprediksi karena pasokan air tergantung dari sebaran curah
hujan di sepanjang tahun, yang sebarannya tidak merata walau di musim hujan
sekalipun.
1
penampung air atau embung.
Sehubungan dengan peran seluruh sumber air yang ada tersebut, upaya
pemecahan permasalahan yaitu perlu dibangunnya suatu embung untuk memenuhi
kekurangan air di desa yang kurang mendapat pasokan air. Salah satu cara untuk
menanggulangi kekurangan air adalah dengan membangun kolam penampungan air atau
embung. Embung adalah kolam penampung kelebihan air hujan pada musim hujan dan
digunakan pada saat musim kemarau.
Embung atau tandon air merupakan waduk berukuran mikro di lahan pertanian
atau peternakan yang dibangun untuk menampung kelebihan air hujan di musim hujan.
Air yang ditampung tersebut selanjutnya digunakan pada musim kemarau sebagai
sumber kebutuhan kehidupan masyarakat setempat seperti, temak, dan sedikit kebun.
Adapun salah satu komponen penting pada embung yaitu bangunan Tubuh
Embung (Embankment). Tubuh (Embankment) embung adalah bangunan berfungsi
untuk menutup lembah atau cekungan sehingga air dapat tertahan diudiknya atau
dihulunya.
Dalam penjelasan diatas kaitannya dengan praktek keija lapangan (PKL) yang
dilaksanakan dari tanggal 28 agustus 2017 sampai dengan tanggal 6 oktober 2017 yang
merupakan program belajar mengajar di Politeknik Negeri Kupang, dimana dari
Lembaga Pendidikan Tinggi ini menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
memiliki kemampuam profesional di berbagai bidang ilmu pengetahuan serta
mengupayakan penggunaanya untuk mendukung pembangunan Nasional untuk
kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahannya adalah :
1) Kurangannya persediaan air untuk hewan ternak dan kebun pada Desa Ohaem II
2
yang menjadi kendala pada musim kemarau.
2) Kurangnya pasokan air untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat Desa Ohaem II pada
musim kemarau.
3) Menurunya kualitas dan jumlah peternak di Desa Ohaem II
4) Bagaimana proses pelaksanaan pekerjaan tubuh embung di Desa Ohaem II,
Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang.
1.3 Tujuan
3
2) Menambah pasokan air untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat Desa Ohaem.
3) Mendorong naiknya potensi ternak yang ada di Desa Ohaem II, Kecamatan
Amfoang Selatan Provinsi NTT.
4
1.4.5 Pekerjaan Bak Ternak (2 Unit)
a) Pekeijaan Tanah dan Urugan
• Pekeijaan Galian Tanah Pondasi
• Pekeijaan Urugan Tanah Kembali
• Pekeijaan Urugan Pasir dibawah Pondasi
• Pekeijaan Urugan Pasir dibawah Lantai
• Pekeijaan Urugan Sirtu Peninggi Lantai
b) Pekeijaan Pasangan dan Plesteran
• Pekeijaan Pasangan Batu Kosong (Aanstamping)
• Pekeijaan Pasangan Pondasi Batu Karang IPc : 4Psr
• Pekeijaan Plesteran Pondasi IPc : 3Psr
• Pekeijaan Acian Dinding Tembok + Pondasi
c) Pekeijaan Beton Campuran IPc : 2Psr : 3Krl
• Pekeijaan Cor Dinding dan Lantai Bawah
• Beton
• Bekisting
• Pembesian
• Pekeijaan Pemasangan Dop Bak
1.4.6 Pekerjaan Lain-Lain
a) Pekeijaan Pengadaan dan Pemasangan Peil Scale
b) Pekeijaan Pengadaan dan Pemasangan Bola Pelampung
c) Pelaporan dan Dokumentasi.
Pada saat kegiatan Praktek Keija Lapangan (PKL) dimulai, ada beberapa item
pekerjaan diatas yang sudah dikerjakan, sementara dikeijajan dan ada juga yang belum
dikerjakan, antara lain :
1) Item pekerjaan yang telah selesai dikerjakan pada saat kegian PKL dimulai
yaitu :
♦♦♦ Pekeijaan Persiapan
• Mobilisasi & Demobilisasi
• Pekerj aan j al an masuk/acces track
2) Item pekerjaan yang sedang dikeijakan pada saat kegian PKL dimulai yaitu :
♦♦♦ Pekeijaan Tanggul dan Tampungan
• Pekerjaan pembersihan dan pengupasan
5
• Pekerjaan galian pondasi tubuh dan tampungan embung
• Pekerjaan timbunan tanah kembali pada tubuh termasuk
pemadatan
3) Item pekerjaan yang belum dikerjakan pada saat kegian PKL dimulai yaitu :
♦♦♦ Pekeijaan Spillway
♦♦♦ Pekeij aan Jaringan Di stribusi
♦♦♦ Pekeijaan Bak Temak (2 Unit)
♦♦♦ Pekeijaan Lain-Lain
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Embung dapat dikatakan juga sebagai bentuk mini dari bendungan tetapi
bendungan mempunyai aliran air yang masuk ke dalamnya cenderung tetap sedangkan
embung hanyalah kumpulan air hujan yang mengalir menjadi satu di suatu cekungan,
embung terbentuk oleh suatu keadaan atau topografi medan yang sangat spesifik.
Ditentukan bahwa suatu embung hanya dapat menyediakan air selama musim kemarau
dengan sangat terbatas dalam waktu yang relatif pendek.fd/v////, 1999)
2.5.1 Pemetaan
Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan, dan penggambaran
permukaan bumi dengan menggunakan cara atau metode tertentu sehingga
didapatkan hasil berupa peta dalam bentuk vektor maupun raster. Pada
pembangunan embung, pemetaan merupakan tahapan awal yang digunakan untuk
menentukan benchmark dan as tubuh embung serta elevasi galian dan timbunan
pada kriteria perencanaan pembangunan tubuh embung.
1
0
lokasi quarry, peralatan K3 yang digunakan adalah sarung tangan, helm, rompi,
dan sepatu safety. Berikut adalah tahapan untuk menentukan quarry, yaitu :
1) Pemilihan Tanah Untuk Quarry Timbunan
Dilakukan survei awal untuk mencari area (tempat) yang tanahnya dapat
diambil dan memenuhi syarat untuk digunakan sebagai timbunan. Sampel
tanah diambil untuk diuji berat volume keringnya di laboratorium
menggunakan tes proktor dan dipergunakan sebagai standar acuan
kepadatan di lapangan.
Jenis tanah harus sama yaitu tanah liat (clay) untuk memperoleh daya
dukung tanah yang seragam. Selain itu, agar pekerjaan tanah efektif dalam
mobilisasinya, perlu dipersiapkan akses jalan yang mudah dilalui oleh alat
berat dari quarry ke lokasi penghamparan.
1
1
Galian dari excavator kemudian dimuat ke dump truck yang telah
disiapkan (jumlah dump truck harus disesuaikan dengan kapasitas
excavator) dan selanjutnya tanah galian diangkut ke quarry.
1
2
tubuhan-tumbuhan dan puing-puing didalam daerah kerja.
Pelaksanaan pekerjaan Clearing dan Grubbing pengupasan dan
pembuangan lapisan tanah dilakukan dengan kedalaman pengupasan maximal
20 cm. (Arifin, 1999)
1
3
Gambar 2.7 Pekerjaan Galian
Sumber: www.google.com/teknik.pekerjaan.galian
1
4
berat dengan cara dan ketentuan seperti diuraikan berikut ini.
A. Tata cara pemadatan tanah berkohesi (lempung)
Tata cara pemadatan tanah berkohesi (lempung) meliputi beberapa
langkah, yaitu :
1) Bersihkan tempat penambangan bahan urugan (borrow area) dari bahan
organik, dengan mengupas permukaannya.
2) Gali dan kemudian angkutlah bahan urugan ke tempat tubuh embung dan
tumpahkan diatas tanah yang telah dipadatkan terlebih dahulu.
3) Hamparkan tanah bahan urugan menjadi rata (lapisan) dengan ketebalan
30 cm diatas lapisan tanah yang telah dipadatkan terlebih dahulu.
4) Siram lapisan tanah dengan air secukupnya, bila keadaan terlalu kering,
sedemikian sehinnga tanah tersebut dapat dikepal dengan tangan tanpa terurai
(berarti terlalu kering) dan juga tidak terlalu lunak (berarti terlalu basah).
5) Gilas lapisan tanah dengan alat pemadat yang sesuai sehingga tebalnya
berkurang dari 30 cm sampai kira-kira 20 cm yang dapat dicapai sesui
dengan jumlah lintasa yang telah ditetapkan kira-kira 9 kali lintasan.
6) Ulangi pekerjaan yang sama sehingga urugan mencapai elevasi yang
dikehendaki.
Apabila tempat pemadatannya cukup luas, misalnya pada tubuh embung dapat
digunakan vibro roller. Apabila tempat pemadatannya sempit, misalnya diparitan
dapat digunakan stamper.
1
5
Gambar 2.8 Teknik Pemadatan dan Pengujian Sand Cone Pada
Pekeijaan Embung
Sumber : www.google, com ieknik.pelaksanaan.pekerjaan. embung
4) Bahan jaringan pipa yang digunakan umumnya berdiameter seragam dari inlet pipe
1
6
(pipa transmisi) hingga outlet pipe di bak-bak pelayanan.
Dalam menyusun Anggaran Biaya dapat dilakukan dengan 2 cara berikut : Angka
Biaya Kasar & Angka Biaya Teliti.
2.8.1 Angka Biaya Kasar
1
7
Dibawah ini diberikan sekedar contoh, untuk dapat menggambarkan
penyusunan anggaran biaya kasar yaitu :
Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan perhitungan
analisa (BOW)
1
8
2.8.3 Tahapan Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Konstruksi
Dalam penyusunan anggaran biaya suatu rancangan bangunan biasanya
dilakukan 2 (dua) tahapan yaitu :
♦♦♦ Estimasi Biaya Kasar, yaitu penaksiran biaya secara global dan menyeluruh
yang dilakukan sebelum rancangan bangunan dibuat. ♦♦♦ Perhitungan Anggaran
Biaya, yaitu penghitungan biaya secara detail dan terinci dsesuai dengan
perencanaan yang ada.
1
9
• Pekeijaan Instalasi Mekanikal, Elektrikan dan Plumbing, terdiri dari
jaringan listrik, telepon, tata suara, tata udara, air bersih dan air kotor.
• Pekeijan luar/halaman, terdiri dari perkerasan jalan, jalan setapak, pagar
halaman dan taman.
2
0
TINJAUAN PELAKSANAAN
2
1
Amfoang Selatan Kabupaten Kupang, adalah sebagai berikut:
2
2
b) Pekeijaan jalan masuk/acces track
Pekeijaan ini dilakukan untuk membuka akses masuk menuju lokasi
proyek dengan menggunakan alat berat.
2
3
3) Pekerjaan Spillway
Pekeijaan Spillway merupakan pekerjaan pembuatan salah satu komponen embung
yang berfungsi mencegah banjir pada embung. Adapun beberapa tahapan dalam
pekeijaan Spillway pada proyek Pembagunan Embung di Desa Ohaem II Kecamatan
Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang yaitu :
b) Pekeijaan Beton IPc : 3Psr : 5Krl (Untuk Lantai Saluran) Pekeijaan beton pada
lantai saluran dilakukan dengan panjang 50
m’, lebar 2,00 m, dan tebal 0,25 m. Dilakukan oleh tenaga manusia dengan
perbandingan campuran IPc : 3Psr : 5Krl.
Setiap batu harus mempunyai berat antara 6 kg - 25 kg, batu yang lebih
kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi.
2
4
d) Pekeijaan Plesteran Plesteran IPc : 3Psr
Pekeijaan plesteran dilakukan setelah pekeijaan pasangan dengan batu
kali selesai, yang mana pekeijaan ini dilakukan pada pelaksanaan. dengan
ukuran perbandingan campuran bahan adalah 1 Pc : 3 Psr.
6) Pekerjaan Lain-Lain
Pekeijaan ini merupakan pekerjaan pelengkap dari suatu proyek, seperti
pengadaan barang dan dokumentasi dokumentasi proyek, seperti :
a) Pekeijaan Pengadaan dan Pemasangan Peil Scale
b) Pekeijaan Pengadaan dan Pemasangan Bola Pelampung
c) Pelaporan dan Dokumentasi.
2
5
adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu proyek dari
awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek secara
tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu (Ervianto 2002).
Sasaran-sasaran utama dalam Manajemen Proyek dapat dikategorikan sebagai berikut
(Nugraha dkk, 1985):
a) Pengembangan dan penyelesaian sebuah proyek sesuai dengan jangka waktu
yang telah ditetapkan dan kualitas bangunan proyek harus sesuai dengan
spesifikasi teknis yang telah dirumuskan.
b) Keuntungan bagi kontraktor sebab dapat mengembangkan reputasi kualitas
pekeijaannya (Workmanship) serta mempertahankannya.
c) Menciptakan organisasi di kantor pusat maupun di lapangan yang menjamin
beroperasinya pekerjaan proyek secara kelompok (team work).
d) Terciptanya pendelegasian wewenang dan tugas yang seimbang sampai
kepada laporan manajemen yang paling bawah sehingga proses pengambilan
keputusan menjadi lebih efektif.
e) Menciptakan iklim kerja yang mendukung baik dari segi sarana, kondisi
keija, keselamatan kerja dan komunikasi timbal balik yang terbuka antara
atasan dan bawahan.
f) Menjaga keselarasan hubungan antara sesamanya sehingga orang yang
bekeija akan didorong untuk memberikan yang terbaik dari kemampuan dan
keahlian mereka.
2
6
supervise.
b) Mengabil langkah-langkah atau tindakan dalam rangka kelancaran dan
kemampuan kerja proyek.
c) Menandatangani kontrak atau sub kontrak sesuai dengan wewenang yang
ada.
d) Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa
sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan.
e) Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan
cara menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak
atas nama pemilik proyek.
f) Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
g) Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerj aan.
2
7
proyek, untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan suatu proyek agar
sesuai dengan perencanaan dan spesifikasi dalam kontrak. Tugasnya yaitu :
a) Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan.
b) Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam
pelaksanaan pekerjaan.
c) Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
d) Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran
informasi antara berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.
e) Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta
menghindari pembengkakan biaya.
f) Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar dicapai
hasil akhir sesuai kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan yang telah
ditetapkan.
g) Menerima atau menolak material atau peralatan yang didatangkan kontraktor.
h) Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari aturan yang berlaku.
i) Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan).
j) Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan pekerjaan tambahan atau
kurang.
2
8
Kontraktor yang baik harus mampu dalam hal :
a) Keuangan, artinya mampu membiayai operasional perusahaan secara baik
serta dapat menyiapkan dana untuk biaya pelaksanaan proyek sebelum
menerima pembayaran dari Pemilik Proyek.
b) Peralatan, yaitu harus memiliki peralatan yang memadai yang dapat
menunjang pelaksanaan pekerjaan dan metode kerja yang dapat beijalan
sesuai dengan yang dikerjakan atau direncanakan.
c) Tenaga Profesional, yaitu tenaga profesional yang dapat menyelesaikan
masalah-masalah teknis yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan.
d) Manaj emen, artinya kontraktor harus dapat mengelola secara profesional dan
selalu memperhatikan prinsip dan cara-cara perusahaan sehingga dapat
dikembangkan secara maksimal.
Keterangan :
* : Garis Kordinasi/Fungsional
———————■>- : Garis Kontraktual
2
9
Hubungan tiga pihak yang teijadi antara pemilik proyek, konsultan, dan
kontraktor diatur sebagai berikut:
a) Hubungan Konsutan dengan Pemilik Proyek
Ikatan berdasarkan kontrak.Konsultan memberikan layananan
konsultasi dimana produk yang dihasilkan berupa gambar-gambar
rencana, peraturan dan syarat-syarat, sedangkan pemilik proyek
memberikan biaya, j asa atau konsultasi yang diberikan oleh konsultan.
b) Hubungan Kontraktor dengan Pemilik Proyek
Ikatan berdasarkan kontrak.Kontraktor memberikan layanan jasa
profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan pemilik
proyek yang dituangkan dalam gambar rencana, peraturan, syarat-syarat
oleh konsultan, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa
profesional kontraktor.
3
0
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Proyek
Sumber : CP. Mulia Perdana
Berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan jabatan :
1) Kepala proyek
a) Menyusun kebutuhan biaya, peralatan, bahan dan tenaga kerja, untuk
pelaksanaan pekerjaan.
3
1
b) Menyutujui, mengontrol kemajuan pelaksanaan pekeijaan dan tanggung
jawab atas seluruh pelaksanaan fisik.
c) Bertanggung jawab kepada direktur atas tugas yang diserahkan
kepadanya.
d) Merencanakan mutu kontrak dan berkoordinasi dengan direksi pekerj aan
tentang hal-hal yang perlu direvisi atas penyesuian dilapangan.
2) Pelaksana
a) Atas nama direktur untuk berkoordinasi dengan pihak proyek dan pihak
lain atas pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas.
b) Mengatur pembagian tugas sesuai struktur organisasi lapangan
c) Mengkoordinasi tenaga kerja (pekerja, mandor, tukang, kepala tukang).
d) Bertanggung jawab atas prestasi pekerjaan harian
e) Mengawasi secara langsung atas mutu kerja dan mutu bahan yang
digunakan.
f) Berkoordinasi dengan operator dan mekanik atas pelaksanaan pekerj aan
yang menggunakan alat berat.
g) Mengukur/membuat gambar awal sesuai rencana rencana pelaksanaan
pekeijaan.
h) Mengukur / membuat gambar akhir pelaksanaan pekeijaan.
i) Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan.
j) Bertanggung jawab penuh kepada kepala proyek.
3) Quality control
a) Berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada pelaksana terhadap kualitas
pekeijaan.
b) Bertanggung jawab dilapangan atas bahan material yang dipakai dilapngan
agar sesuai dengan spesifikasi teknnik.
c) Menentukan pengawasan terhadap pemakaia material dilpangan dari
pengambilan sample di quary pengetesan dilaboratorium sampai dengan
pengetesan hasil pekerj aan yang dihasilkan dilapangan.
3
2
d) Dalam menjalanlan tugas-tugasnya quality control selalu melakukan
koordinasi dengan pelaksana dan bertanggung jawab langsung seta tunduk
pad perintah yang diberikan kepadanya.
4) Juru ukur
a) Melakukan pengukuran elevasi lapangan mulai dari pengambilan elevasi awal
(0%).
b) Menganalisa data hasil pengukuran.
c) Membuat titik-titik dilangan.
d) Membuat peta situasi.
e) Melaksanakan kontrol elevasi rencana dengan melakukan pengukuranpeil
akhir (100%).
5) Logistik
a) Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan agar pembiayaan yang dibutuhkan
dalam mensuplai baha / material tidak mengalami kemacetan.
b) Mengawasi dan merencanakan atas pembiayaan / pembayaran upah tenaga
kerja, bahan maupun peralatan yang dibutuhkan dalam penyelesaian
pekerjaan.
c) Bertanggung jawab kepada pelaksana atas penggunaan peralatan dilpangan.
d) Mengawasi pemakaian bahan agar selalu ada di lapangan dan dapat terpenuhi
kebutuhan sesuai waktu, volume, dan tepat mutu sesuai spesifikasi.
e) Membuat laporan pemakaian bahan, alat dan tenaga.
6) Administrasi / keuangan
a) Mengadakan pengawasan terhadap pembiayaan / pembayaran yang akan
dibiayai.
b) Bertanggumg j awab kepada pelaksana.
3
3
d) Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan agar pembiayaan yang dibutuhkan
untuk mensuplai bahan / material tidak mengalami kemacetan.
e) Mengawasi dan merencanakan atas pembiayaan / pembayaran upah tenaga
kerja, bahan maupun peralatan yang dibutuhkan dalam penyelesaian
pekerjaan.
3
4
II;'? La ? a
3
5
Tabel 3.2 Daftar Kuantitas Dan Harga
DAFTA KUANTITAS DAN HARGA
R
SATKER : DINAS PETERNAKAN KABUPATEN KUPANG
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN EMBUNG
LOKASI : DESA OHAEM II KECAMATAN AMFOANG SELATAN
TAHUN ANGGARAN : 2017
....HASH A....
VOL
SAT
.......fan*........ EEWEE
A JAAN PERSIAPAN
1 a si/de mo bilisa si Ls 1.0 31,450,000.0 31,450,000.0
MobiLis2 0 0 0
Pek. lan Masuk / Acces Track Ls 1.0 2,000,000.00 2,000,000.0
JE 0 JUMLAH 0
A 33,450,000.00
B
JAAN TANGGUL TAMPUNGAN
1 Pek. 4,609,782.0
P embersihan dan Pengupasan m2 600.00 7,682.97 0
2 Pek. alian Pondasi Tanggul dan Tampungan Embung Termasuk Perapihan IT? 987.30 55,691. 54,984,089.60
G 37
3 35,061,269.3
3 Pek. T mbunan Tanah Kembali Pada Tanqqul Termasuk Pemadatan m 587.00 59,729.59
3
JUMLAH
B 94,655,140.93
C
RJAAN SPILLWAY
1 Pek. 55,691. 4,532,163.6
G alian Termasuk Perapihan m3 81.38 37 9
2 Pek. 89,975. 976,231.
P asangan Baku Kosong m3 10.85 25 46
3 Pek. 4.8 608,784. 2,922,164.
B efon Campuran 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl (unfuk Lantai saluran) m3 0 33 78
4 Pek. asangan Baku dengan Spesi 1 pc : 4 psr. m3 8.3 641,791. 5,371,798.7
P 7 97 9
5 Pek. 1,350,238.6
esteran Dengan Spesi 1 pc : 3 psr. m2 31.50 42,864.72
P 8
JUMLAH
C 15,152,597.41
D
RJAAN JARINGAN DISTRIBUSI
1 Pek. 0.5 41,989.
G alian Tanah m3 0 97 20,994.99
2 Pek. 3
0.3 20,916.
U rugan Tanah Kembali m 0 42 6,274.93
3 Pek. 33,766. 5,064,997.5
P emasangan Pipa Transmisi HDPE 0 1%" m 150.00 65 0
4 Pek. 51,075. 817,204.
P emasangan Pipa PVC 0 2" m 16.00 27 32
5 1.0 760,000. 760,000.
Pembu atan Bak Kontrol Ukuran 0,8 m x 0,8 m x 0,45 m (Lengkap Penutup) Unit 0 00 00
6 1.0 250,000. 250,000.
ngan Shop Kran Buah
Pemasc 0 00 00
JUMLAH
D 6,919,471.73
E
JAAN BAK TERNAK (2 UNIT)
1 Pek.
Ta nah Dan Urugan
- Pek. 5.8 41,989. 244,381.
Ga Jan Tanah Pondasi m3 2 97 63
- Pek. 1.4 20,916. 30,537.9
Ur ugan Tanah Kembali m3 6 42 7
- Pek. 0.4 81,608. 35,907.5
Ur ugan Pasir Dibawah Pondasi m3 4 03 3
- Pek. 3
0.9 81,608. 73,447.2
Ur ugan Pasir Dibawah Lanfai m 0 03 3
- Pek. ugan Sirtu Peninggian Lantai m3 0.9 65,108. 58,597.2
Ur 0 03 3
2 Pek. sangan Dan Plesteran
Pa
- Pek. sangan Baku Kosong (Aansfamping) m3 131
89,975. 117,867.
Pa 25 58
- Pek. sangan Pondasi Batu Karang 1 Pc : 4 Psr m3 2.6 641,791. 1,675,077.0
Pa 1 97 4
- Pek. 1.8 42,864. 79,728.3
Pl asferan Pondasi 1 Pc : 3 Psr m2 6 72 8
- Pek. 2.8 35,480. 101,473.
Ac an Dinding Tembok + Pondasi m2 6 35 80
3 Pek. tan Camp, 1pc ; 2 psr ; 3krl
Se
Pek. Co dinding dan lantai bak
1.2 773,413. 928,096.
- Beton m3
0 97 76
- 2
9.9 134,010. 1,329,383.4
Bekistir 9 m 2 43 7
- an Kg 65.89 18,874.62 1,243,648.7
Pembes 1
- Pek. 1.0 26,000. 26,000.0
masanqan Dop Bak Bh
Pe 0 00 0
HARG
JUMLAH 1 UNIT BAK 5,944,147.33
A
JUMLAH
E 11,888,294.65
F
JAAN LAIN - LAIN
1 Pek. angadaan & Pemasangan Peil Scale Ls 1.0 600,000.
P 0 600,000.00 00
2 Pek. angadaan & Pemasangan Bola Pelampung Ls 1.0 400,000. 400,000.
P 0 00 00
3 1.0 1,500,000.0
’an & Dokumentasi Ls 1,500,000.00
Pelapo 0 0
JUMLAH F 2.500.000.00
36
3.3 Tinjauan Khusus
Proyek Pembangunan Embung di Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan,
Kabupaten Kupang merupakan salah satu proyek yang diadakan oleh Dinas Pertanian
Kabupaten Kupang dengan nilai kontrak sebesar Rp. 181.000.000,00- yang berasal dari
Dana Alokasi Khusu (DAK). Dalam proyek ini yang bertindak sebagai kontraktor
pelaksana adalah CV. Mulia Perdana, dan pekerjaan yang ditinjau oleh penulis adalah
Pekerjaan Tubuh Embung (Embakment) yang meliputi :
3.3.1 Pekerjaan Pembersihan Dan Pengupasan (Clearing & Grubbing)
Pekerjaan ini merupakan pekeijaan pembersihan seluruh area proyek seluas
600 m2 dari material yang dapat menghambat pelaksanaan proyek dan pengupasan
muka tanah dengan kedalaman maksimal 20 cm dengan menggunakan alat berat
berupa Hydraulic Exavator.
Berikut adalah metode pelaksanaan dan perhitungan volume pekerjaan
clearing & grubbing :
a) Peralatam yang digunakan :
• Hydraulic Excavator
• Dump Truk
b) Tenaga Kerja :
• Operator Alat Berat
• Pembantu Operator
• Sopir
c) Cara pelaksanaan
• Pekeijan dimulai dengan menggunakan alat bantu guna pembersihan
awal berupa rumput atau semak-semak dan alat berat Buldozer guna
merobohkan, meratakan, dan menggusur tanaman atau pohon yang
dibersihkan dalam lokasi.
• Setelah itu excavator untuk mengangkut dan membuang ke dalam
truck.
• Dump Truck membuang ke tempat pembuangan atau lokasi quarry
3
7
Gambar 3.4 Pekeijaaan Clearing & Grubbing Menggunakan Excavator
Sumber: Dokumentcisi
3
8
penggalian, kemudian hasil galian dimuat ke Dump Truck. Truck
membuang hasil galian ke tempat lokasi pembuangan.
b) Tenaga Kerja :
• Operator Alat Berat
3
9
• Pembantu Operator
• Sopir
c) Cara pelaksanaan
• Diawali dengan tanah galian diambil dari tempan penyimpanan tanah
sementara {quarry) dan dituang ke dalam truck.
• Tanah tersebut diangkut menuju lokasi penimbunan tanah
• Kemdian dengan menggunakan alat berat Excavator untuk
menggusur, menghampar, meratakan, dan merapikhkan.
• Setelah itu dilakukan proses penyiraman dengan air kemudian
dipadatkan dengan menggunakan Excavator dengan vibrator.
• Untuk proses pemadatan tanah dilakukan dengan beberpa lapisan
tanah dengan ketebalan lapisan tanah timbunan 1,00 m
• Untuk setiap lapisan pemadatan tanah selalu silakukan pengujian
sandcone.
4
0
Gambar 3.7 Proses Pemadatan Timbunan Tanah Menggunakan Vibro Roller
Sumber: Dokumentcisi
2
0
,'k r—rJ....................................................... 600 m2
m
1 X1
V ----------- -----x
_____T 72^-———-< —-V-,M
"'■■Ar
30 m
1f
57,75 m3
nt
■
2.50 B
4
1
Tabel 3.4 Rekapitulasi Volume Pekerjaan
N
Jenis Pekerjaan Volume Sat
o.
Pekerjaan Pembersihan Lokasi m2
1 600
Pekerjaan Gahan Pondasi Tubuh
2 57,75 m3
Embung
3 Pekerjaan Timbunan Tanah Pondasi 57,75 m3
Embung
4 Pekerjaan Timbunan Tanah Tubuh 1.155 m3
Embung
4
2
Kupang :
Harga Satuan
No. Uraian Satuan
(Rp)
I Upah Pekerja
1 Mandor Oh 87.000,00
2 Operator Oh 150.000,00
3 Pembantu Operator Oh 57.000,00
II Peralatan
Hydraulic Excavator /Jam 723.689,90
Dump Truk /Jam 325.577,71
Vibro Roller /Jam 501.235,75
Al at Bantu Ls 1.000,00
Sumber : Dokument Konlrak CK. Mulia Per demon
4
3
Berikut Analisa Harga Satuan Pekerjaan yang digunakan pada pada proyek
Pembangunan Embung di Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan
Kabupaten Kupang :
Org/Ha 0.0
ri 03
1 UPAH 0.012 150,375.00 451.13
Org/Ha
Operator Pekerja ri 57,142.50 697.14
2 ALAT 0.00
Jam 43 723,689.90 3,111.87
Hidraulik Excavator
Jam 0.00 325,577.71 2,474.39
Dump truck 76
Ls 1,000.00 250.00
Alat bantu 0.25
JUMLAH 6,984.52
BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN 10% 698.45
TOTAL 7,682.97
PEKERJAAN
HARGA SATUAN SATU KOOEFISIE HARGA SAT.
URAIAN JUMLAH HARGA (Rp.)
AN N (Rp.)
UPAH
Org/Ha 0.0
Operator ri 68 150,375.00 10,150.31
Pekerja Org/Ha 0.0 57,142.50 385.71
ri 07
.ALAT
0.0
Hidraulik Excavator Jam 34 723,689.90 24,605.46
55,691.37
44
2
PEKERJAAN : 1 M3 Pekerjaan Timbunan Tanah Kembali Termasuk Pemadatan
HARGA SATUAN : Rp. 59,729.59
1 UPAH
Operator Org/H 0. 150,375.00 1,052.
Pekeija ari
Org/H 007 0. 57,142.50 63
3,999.
ari 070 98
2ALAT
Hidraulik Excavator Ja 0.0 723,689.90 28,947.
m Ja 400 0.0 60
20,049.
Vibrator Roller 501,235.75
m 400 0.2 43
Alat bantu Ls 1,000.00 250.00
500 54,299.
JUMLAH
635,429.
BIAYA UM UM DAN KEUNTUNGAN 10%
TOTAL 96
59,729.
59
Sumber : Dokumen Konlrak CT. Mulia Perdana
Dari hasil Tinjauan selama PKL pada proyek Pembangunan Embung di Desa
Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan Kabupaten Kupang , pada item pekerjaan Tubuh
Embung (Embakment) terhitung dari tanggal 28 September 2017 hingga 06 Oktober
2017 dengan total biaya sebesar Rp. 80.263,018.95 yang terdiri dari Pekeijaan
pembersihan dan pengupasan, Pekeijaan galian tanah pondasi tubuh embung, dan
Pekerjaan timbunan tanah pondasi termasuk pemadatan.
BAB IV
PENUTUP
4
5
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Proyek Pembangunan
Embung do Desa Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, terhitung
dari tanggal 28 Agustus 2017 sampai dengan tanggal 06 Oktober 2017 dengan tinjauan
khusus pada item pekerjaan Tubuh Embung (Embakment), maka penulis menggambil
kesimpulan :
Dari hasil Tinjauan selama PKL pada proyek Pembangunan Embung di Desa
Ohaem II Kecamatan Amfoang Selatan Kabupaten Kupang , pada item pekerjaan Tubuh
Embung (Embakmenf) terhitung dari tanggal 28 September 2017 hingga 06 Oktober
2017 dengan total biaya sebesar Rp. 80.263,018.95 yang terdiri dari Pekeijaan
pembersihan dan pengupasan, Pekerjaan galian tanah pondasi tubuh embung, dan
Pekerjaan timbunan tanah pondasi termasuk pemadatan.
4.2 Saran
Setelah Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan penulis menyarankan
beberapa hal ketika sedang melaksanakan kegiatan PKL :
a) Pada saat melaksanakan kegiatan PKL mahasiswa harus lebih teliti pada proses
pelaksanaaan pekerjaan yang dilakukan dilapangan.
b) Pada saat melaksanakan kegiatan PKL mahasiswa disarankan membuat laporan
harian atau catatan-catatan yang berisi data-data atau rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan setiap hari di lokasi proyek, data-data tersebut akan berguna
memudahkan mahasiswa dalam pembuatan laporan Praktek Kerja Lapangan.
4
6
DAFTAR PUSTAKA
HARI/TANGGAL URAIAN PEKERJAAN BAHAN JML SAT TENAGA KERJA JML SAT PERALATAN JML SAT VOLUME PEKERJAAN SAT SKETSA GAMBAR KETERANGAN
Pek. Clearing Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 230 m2 Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Dump Truck 1 Unit Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Sopir Pemb. 1 Oh
Operator/Sopir 1 Oh
Selasa, 29 Agustus 2017
Pek. Grubing Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 60 m2 Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Kamis, 31 Agustus 2017
Pek. Grubing Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 90 m2 Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Jum'at, 1 September 2017
Pek. Grubing Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 75 m2 Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Sabtu, 2 September 2017
- - - - - - - - - - - - - Hari Libur
Mnggu, 3 September 2017
Pek. Grubing Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 75 m2 Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat 1 Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Senin, 4 September 2017
Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 182 m3 Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
1
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Rabu, 6 September 2017
Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 100 m3 Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
1
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Kamis, 7 September 2017
Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 132 m3 Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
1
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Jum'at, 8 September 2017
Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 150 m3 Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
1
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Sabtu, 9 September 2017
- Hari Libur
- - - - - - - - - - - -
Mnggu, 10 September 2017
Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 150 m3 Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
1
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Senin, 11 September 2017
Pek. Galian Cut Of Tranch - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 132 m3 Pekerjaan Mulai 08:00 Wita
Operator Alat Berat Oh Pekerjaan Selesai 18:00 Wita
1
Pemb. Operator/Sopir 1 Oh
Selasa, 12 September 2017
Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 70 m3 Pekerjaa Mulai 08:00 Wita
n
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat Oh Truck Tangki Air Unit Pekerjaa Selesai 18:00 Wita
2 1
n
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir Oh
1
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air 10.00 Ltr
Kamis, 14 September 2017 0
Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 93 m3 Pekerjaa Mulai 08:00 Wita
n
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat Oh Truck Tangki Air Unit Pekerjaa Selesai 18:00 Wita
2 1
n
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir Oh
1
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air 10.00 Ltr
Jum'at, 15 September 2017 0
Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 75 m3 Pekerjaa Mulai 08:00 Wita
n
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat Oh Truck Tangki Air Unit Pekerjaa Selesai 18:00 Wita
2 1
n
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir 1 Oh
Sabtu, 16 September 2017
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air Ltr
10.00
0
- Hari Libur
- - - - - - - - - - - -
Mnggu, 17 September 2017
Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 152 m3 Pekerjaa Mulai 08:00 Wita
n
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat Oh Truck Tangki Air Unit Pekerjaa Selesai 18:00 Wita
2 1
n
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir 1 Oh
Senin, 18 September 2017
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air Ltr
10.00
0
Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 60 m3 Pekerjaa Mulai 08:00 Wita
n
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat Oh Truck Tangki Air Unit Pekerjaa Selesai 18:00 Wita
2 1
n
Pemb. Operator/Sopir 2 Oh Vibro Roller 1 Unit
Sopir 1 Oh
Selasa, 19 September 2017
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air Ltr
10.00
0
Pek. Timbunan Tanah Kedap Air - - - Mandor 1 Oh Exavator (Back Hoe) 1 Unit 40 m3 Pekerjaa Mulai 08:00 Wita
n
Untuk Tubuh Embung Operator Alat Berat Oh Truck Tangki Air Unit Pekerjaa Selesai 18:00 Wita
2 1
n
Senin, 20 September 2017 Pemb. Operator/Sopir Oh Vibro Roller Unit
2 1
Sopir Oh
1
Pek. Pemadatan dan Perapihan Air 10.00 Ltr
0
TOTAL VOLUME PEKE 3JAAN TIMBUNAN TANAH KEDAP AIR & PEMADATAN UNI rUK UH EMBUNG 588 m3
TUE