Anda di halaman 1dari 27

TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PONDASI PADA

PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAN DUA


FLORES TIMUR PT. DUA SEKAWAN

LAPORAN
(PKL)
PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Oleh :
BREV N LUDJI KADJA
NIM : 1823715488

PROGRAM STUDI DIPLOMA III BANGUNAN GEDUNG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2021
LEMBARAN PENGESAHAN

TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PONDASI PADA


PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA MAN DUA
FLORES TIMUR PT. DUA SEKAWAN

Oleh :

Nama : BREV N LUDJI KADJ4


Nim : 18237155488
Semester : V (Lima)
Program Studi : Diploma Tiga Bangunan Gedung
Jurusan : Teknik Sipil

Telah Diperiksa dan Dinyatakan lulus PKL


Kupang, Januari 2021

Pembimbing

ANASTASIA HENDERINA MUDA, ST.,MT.


NIP :197301262000032002

Menyetujui :
Ketua Jurusan Teknik Sipil

SUTIRTO, ST, MT
NIP : 196004231989031001

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan Hormat penulis Mengucapsyukur Atas. kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang sudah menyertai saya atas bimbingan dan penyertaan-Nya penulis dapat
menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) tepat pada waktunya, Dalam
pelaksanaan hasil Praktek Kerja Lapangan, penulis tuangkan dalam bentuk
laporan dengan judul, “TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
PONDASI PADA PROYEK PEMBANGUNAN ASRAMA MANDUA
FLORES TIMUR PT.DUA SEKAWAN” yang digunakan sebagai salah satu
syarat dalam penyelesaian studi Semester (V) pada Politeknik Negeri Kupang.
Penulis menyampaikan limpah terima kasih kepada semua pihak yang telah
membrikan dukungan dan membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan
Praktek Kerja Lapangan ini, baik berupa bantuan materil maupun berupa
dorongan semangat, terutama kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Hikmat bagi saya dan
penyertaanya begitu besar sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
ini dari awal sampai akhir
2. Kepada keluarga tercintah yang saya kasihi yang sudah mendukung
saya untuk menyelesaikan study saya di politeknik negeri kupang ini
sampai selesai
3. Ibu Nonce Tuati selaku direktur politeknik negeri kupang
4. Bpk Sutirto, ST,MT selaku ketua jurusan Teknik Sipil
5. Ibu Anastasia Henderina Muda ST,.MT selaku dosen pembimbing saya
yang membantu membrikan arahan dan masukan untuk mengoreksi
laporan yang telah saya susun
6. Rekan – rekan mahasiwa jurusan Jurusan Teknik Sipil prodi bangunan
gedung yang telah memberi masukan kepada penulis untuk
menyelesaikan laporan ini

iii
Kupang, Januari 2021

Penulis,

DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan ............................................................................................2
1.3.1 Tujuan PKL..................................................................................2
1.3.2 Tujuan Penulisan..........................................................................2
1.3.3 Tujuan Proyek..............................................................................3
1.3 Batasan masalah.............................................................................3
1.4 Metodologi PKL............................................................................3
1.5 Waktu pelaksanaan........................................................................4

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Fondasi ………………………………………………………5
2.1.1 Jenis-jenis Fondasi……………………………………………………..5
2.1.2 Bahan susunan Fondasi………….……………………………………..6
2.1.3 Fungsi Fondasi……...………………………………………………….6
2.1.4 Syarat-Syarat Pembuatan Fondasi……………………………………...6

iv
BAB III TINJAUAN PELAKSANAAN
3.1 Tinjaun Umum........................................................................23
3.1.1 Data Umum Proyek.......................................................24
3.1.2 Ruang Lingkup Pekerjaan Proyek.................................24
3.2 Manajemen Proyek..................................................................25
3.2.1 Pengertian .....................................................................25
3.2.2 Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek..........................26
3.2.3 Struktur organisasi proyek..............................................31
3.2.4 Waktu pelaksanaan proyek..............................................34
3.3 Tinjauan Khusus......................................................................35
3.3.1 Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi........................................35
3.4 Pengendalian Pelaksanaan pekerjaan...................................55
3.4.1 Pengendalian alat..............................................................55
3.4.2 Pengendalian bahan..........................................................56
3.4.3 Pengendalian mutu............................................................57
3.4.4 Pengendalian waktu..........................................................58
3.4.5 Pengendalian biaya...........................................................58

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan....................................................................................61
4.2 Saran..............................................................................................62

v
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bahan Susun Pondasi....................................................................8
Gambar 2.2 Jenis-Jenis Pondasi.......................................................................9
Gambar 2.4 Diagram Alir Proses Pembuatan Struktur Kolom.........................22
Gambar 3.1 Lokasi Proyek...............................................................................23
Gambar 3.2 Data Umum Proyek......................................................................24
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Proyek...........................................................31
Gambar 3.4 Proses Penggalian Pondasi............................................................50
Gambar 3.5 Proses Pembesian Pondasi............................................................50
Gambar 3.6 Proses Pengecoran Pondasi...........................................................53

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang di dalam semua


aspek kehidupan manusia,tidak terkecuali juga dalam bidang pembangunan
terkhusus nya dalam bidang konstruksi, yang berkembang semakin pesat dan
menjadi. Tolak ukur maju nya suatu bangsa untuk menuju kesejahteraan hidup
yang maju dan berkembang,
Hal ini di sadari oleh lembaga perguruan tinggi vokasional Politeknik Negeri
Kupang, yang tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengetahuan teori
tentang konstruksi, tetapi juga pengetahuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
(PKL). Yang memadai.untuk Mahasiswa Progam Studi D3 Tekinik Sipil,
mahasiswa di kembalikan dengan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 2 bulan
terhitung mulai dari tanggal 19 oktober 2020 – 13 Desember 2020.
Adapun tujuan yang di laksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu untuk
mempersiapkan mahasiswa terjun ke dunia kerja dengan pengetahuan dan teori
yang cukup memadai. Agar mahaiswa mampu bersaing dengan dunia pekerjaan
lainya tidak hanya menguasai teori pekerjaan saja, tetapi harus di dukung dengan
pengetahuan Praktek atau cara bekerja dengan baik dan benar yang siap di pakai
dalam dunia konstruksi,
dalam pengalaman dan peninjauan selama masa Praktek, maka penulis
merangkumnya dalam sebuah Laporan ilmiah yang berjudul “ Tinjauan
Pelaksanaan Pembangunan Fondasi Gedung Asrma Man Dua Flores Timur
PT.Dua Sekawan

1.2 Rumusan Masalah

1
Berdasarkan uraian pada latar belajang diatas masalah yang di bahas dalam
penulisan laporan ini adalah bagaimana prosedur pelaksanaan pekerjaan
struktur Fondasi pada proyek Pembangunan Gedung ASRAMA MAN DUA
FLORES TIMUR.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan laporan praktek kerja lapangan ini adalah untuk
menyajikan prosedur pelaksanaan pekerjaan struktur fondasi secara teknis
di lapangan.

1.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Adapun tujuan Praktek Kerja Lapangan ini yaitu:


1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang di peroleh saat berada di
bangku kuliah dengan kenyataan yang terjadi di lapangan
2. Menberikan pembekalan yang nyata kepada mahasiswa tentang keadaan di
lapangan dan masalah yang sering di hadapi dalam sebuah proyek
konstruksi, sebagai persiapan mahasiswa terjun ke dunia kerja.
3. Mahasiswa dapat mengetahui teknik dan cara pekerjaan struktur Fondasi
dari awal sampai akhir secara nyata di lapangan.
4. Menyiapkan mahasiswa agar mampu memilih karir dalam era gobalisasi
5. Memberikan motivasi agar mahasiswa serius dan bersemangat
menanggapi cita-cita sebagai seorang Teknik Sipil

2
1.5 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Adapun manfaat yang diperoleh penulis pada pelaksanaan praktek kerja


lapangan ini adalah:
1. Penulis dapat mengetahui tentang syarat-syarat dan proses pelaksanaan
pekerjaan struktur Fondasi dilapangan sehingga memperoleh hasil
sesuai yang diharapkan.
2. Penulis dapat mengetahui dengan jelas permasalahan yang ditemui
pada pelaksanaan pekerjaan Fondasi di lapangan
3. Penulis juga dapat menyimpulkan dan menganalisa jika derdapat suatu
masalah dalam proyek yang sedang berlangsung.
4. Penulis dapat mengabil ilmu bagaimana cara bekerja dengan baik dan
benar sesuai dengan aturan-aturan kerja yang berlaku,

1.6 Ruang Lingkup praktek Kerja Lapangan (PKL)

Adapun ruanglingkup atau tahap-tahap pekerjaan yang berada pada Praktek Kerja
Lapangan (PKL), proyek pekerjaan pembangunan Asrama terpadu Man Dua
Flores Timur,yaitu:
1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan pembersihan Lahan/Lokasi dengan mengunakan alat berat
(excavator)
3. Pekerjaan Pengukuran lahan
4. Pekerjaan Struktur Fondasi

3
1.7 Batasan Masalah

Berdasarkan kemampuan penulis dan waktu yang relatif singkat maka penulis
hanya mengambil tinjauan pengamatan khususnya Fondasi. bagaimana cara
pelaksanaan pekerjaan struktur Fondasi lantai 2 pada proyek pembangunan
gedung Asrama Man Dua Flores.ini.
karena pada ketersdiaan alat dan bahan materialnya sangatlah lambat dengan
mengunakan taranspotasi laut mengunakan kapal body membutuh kan waktu yang
lama sehingga pekerjaan proyek tersebut juga mengalami sedikit hambatan. Dan
juga ketersediaan SDM seperti listrik, itu pun mengalami hambatan,dengan sering
padam nya listrik pada saat jam kerja,
Akhirnya dari pihak konsultan mengetahui kepala tukan untuk melanjutkan
pekerjaan.yang lain agar tidak membuangi waktu yang ada,

1.8 Metode Pembahasan

Dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini penulis menggunakan


beberapa metode antara lain:
a. Metode Observasi (Pengamatan)
Dengan metode ini, penulis secara langsung melakukan pengamatan pada
proses dan tahap-tahap pembuatan struktur Fondasi dan memperoleh data
yang sesuai dengan kenyataan di lapangan.
b. Metode Interview (Wawancara)
Dengan metode ini, penulis melakukan wawancara dengan narasumber
yaitu tukang atau konsultan teknik di lapangan untuk memperoleh
informasi tentang proses pembuatan struktur Fondasi.
c. Metode Dokumentasi

4
Dengan metode ini, penulis mengumpulkan gambar (foto) proses
pembuatan struktur Fondasi yang dikerjakan di lapangan.

d. Metode Pustaka
Mengutip pendapat para ahli yang mempunyai kaitan dengan pekerjaan
yang ditinjau yaitu pekerjaan struktur Pondasi.

1.9 Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Sesuai dengan jadwal praktek kerja lapangan (PKL) yang di tetapkan oleh
kampus politeknik Negeri Kupang yang terhitung,
dari tanggal 19 Oktober – 19 Desember 2020

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Fondasi

Fondasi merupan struktur utama dan yang sangat penting dalam suatu bangunan
dan mempunyai peran yang sangat relative,Fondasi adalah bagian terbawah dari
suatu struktur yang menyalurkan beban dari struktur yang di atasnya, untuk
mendirikan suatu banguna,yang tetap stabil, stuktur Fondasi dari suatu bangunan
harus di rencanakan sedemikian rupa agar dapat menghubung kan stuktu-struktur
yang lain seperti kolom dan lainnya,pondasi harus menimbangkan beberapa
persyaratan yang harus di perhatikan yaitu.Fondasi harus cukup kuat untuk
mencegah penurunan (settlement) dan perputaran (rotasi) yang berlebihan,Fondasi
harus di perhitungkan sedemikian rupah sehingga dapat menjamin sehingga dapat
menahan beban dan kestabilan bangunan terhadap berat sendiri ,beban berguna
dan gaya-gaya luar seperti anggin ,gempa bumi dan lain-lain. Fondasi yang
diperhitungkan dengan tepat menghindarkan penurunan gedung yang tidak
merata,karena Fondasi harus memikul bangunan,beserta beban-beban yang
bekerja pada bangunan, maka dalam perencanaan Fondasi harus di perhitungkan
dengan cermat terhadap dua macam beban yaitu beban gravitasi dan beban leteral.
Beban gravitasi merupakan beban vertikal dari atas ke bawah, dan berasal dari
dalam struktur bangunan itu sendiri. Baik berupa beban mati (berat bangunan
sendiri) dan maupun beban hidup (orang dan peralatan di dalam banguan)
sedangkan bebaban lateral merupakan beban horizontal dengan arah dari kiri ke
kanan yang berasal dari luar struktur bangunanan, baik berupa beban yang di
akibatkan oleh angin maupun bebaban yang diakibatkan oleh gempa, sedangkan
pendapt yang lain Fondasi adalah bagian gedung yang menghubungkan gedung
dengan tanah, tanah harus menerimah beban Ima beban dari gedung (beban mati
serta dari gedung itu sendiri) dan Pondasi membagikan beban itu,sehingga

6
tekanan tanah yang di peroleh tidak dilewati.pondasi itu sehingga Pondasi kuat
dan kokoh,

7
2.2 jenis – jenis Fondasi

berdasarkan letak kedalaman tanah yang di gunakan sebagai pendukung


Pondasi, maka Pondasi di Golongkan Menjadi 3 jenis, yaitu Pondasi
dangkal.Fondasi sedang dan Fondasi Dalam

 Fondasi dangkal, kedalaman tanah kuat untuk Fondasi dangkal di


perkirakan sampai mencapai 3,00 m di bawah permukaan tanah yang
termasuk golongan Fondasi dangkal ,(www.kontruksu fondasi.com)
1) Fondasi staal atau Fondasi Lajur
Fondasi staal di buat dari pasangan batu atau pasangan batu
kali,dengan kedalaman kuat tanah sampai dengan 1,50 m di bawah
permukaan tanah. Jika kedalaman tanah kuata sampai 2,00 m dapat
pula di gunakan Fondasi staal yang di letakkan di atas timbunan pasir
yang di dapatkan secara berlapis setiap kurang lebih 20 cm pada
permukaan tanah,

2) Fondasi telapak (foot plat)


Fondasi telapak di buat dari Beton bertulang, dengan kedalaman tanah
kuat sampai mencapai 2,00 m di bawah permukaan tanah.

3) Fondasi pyler
Fondasi pyler di buat dari pasangan batu kali, yang berbentuk
piramida. Terpancung fondasi ini biasanya di pasang pada sudut-sudut
banguanan dan pada pertemuan tembok- tembok dengan jarak kurang
lebih 2,50 sampai dengan 3,50 m, dengan kedalaman tanah kuat 2,50
m. samapi dengan 3,00 m di bawah permukaan tanah, di atas Fondasi
pyler ini di pasang balok sloof.

8
 Fondasi sedang, kedalaman tanah kuat kuat untuk Fondasi sedang di
perkirakan sampai mencapai 4,00 cm di bawah permukaan tanah, Fondasi
yang cocok pada kedalaman ini ialah Fondasi sumuran

 Fondasi dalam, kedalaman tanah kuat untuk fondasi minimal mencapai


4,50 m di bawah permukaan tanah. Fondasi yang cocok pada kedalaman
ini ialah, pembangunan gedung lantai 2 sesuai dengan proses
pembangunan Asrama Terpadu man Dua Flores Timur PT.Dua
Sekawan yang telah saya tinjau,untuk melakukan praktek kerja
lapangan,sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sudah di
tentukan,

Gambar Potongan Fondasi Batukali

9
Fondasi (dalam) inilah yang yang di pakai dalam pekerjaan Proyek pembangunan
Asrama terpadu man 2 flores timur yang sesuai dengan tinjauan penulis,

 Fondasi (cakar ayam)

Adapun fondasi cakar ayam ini. Juga sangatlah penting.untuk mendirikan sebuah
bangunan.untuk menyalurkan strukutur fondasi secara menerus.cakar ayam di
buat agar dapat terhubung dengan struktur Kolom.

Gambar Fondasi cakar ayam

2.3 Bahan susunan Fondasi

Komponen Fondasi banguanan : (www.konstruksi fondasi.com)

1. Semen :
Semen merupakan bahan perekat yang meningkatkan agregat kasar dan halus
dalam adukan cor yang di jadikan Fondsi. Sifat semen ialah halus dan bisa
mengeras jika di campur dengan air.

10
Material semen sendiri cukup kompleks.diantaranya terdiri dari kalsium
oksida ,gips dan juga besi oksida.Campuran bahan-bahan ini membuat semen bias
mengeras layaknya batu jika sudah di campur dengan air.
Jenis-jenis semen yang biasa digunakan yaitu
 Semen
2. Pasir :
Pasir yang di gunakan dalam penyusunan Fondasi haruslah pasir yang berukuran
standar yang di gunakan dalam konstruksi ialah 0,0625 hingga 2 mm.pasir sendiri
merupakan bahan yan berasal dari alam dengan materi pembentuk silikon
dioksida,

Secara umum,jenisnya bias di bedakan menjadi :


 Pasir urug
 Pasir pasang
 Pasir putih Bangka
 Pasir beton
 Pasir batu

3. Air :
Air adalah bahan utama dalam pembuatan fondasi banguanan,beton cor,baik
readymix,precast,dan semua beton cor pada umumnya.Air yang di gunakan dalam
setiap konstruksi haruslah air bersih dan tidak di campur dengan bahan lain seperti
minyak, maupun unsur organik lainya yang dapat menggangu kualitas beton
maupun konstruksi banguanan.
4. Beton
Beton merupakan material wajib yang ada dalam setiap konstruksi. Bahan
pembuatnya ialah dari pasir,kerikil,semen,air dan jika perlu bisa diberi
penambahan agregat lain maupu bahan kimia agar kualitas beton baik lagi.

2.4 Fungsi Bagian Fonadsi

11
Fondasi adalah bagian terpenting dalam sebuah konstruksi. Fungsi dasarnya
adalah untuk menyalirkan bebankostruksi ke lapisan. Tanah maka tak heran jika
suatu fondasi bisa memiliki kedalaman tertentu, disesuaikan dengan berat beton
dan struktur yang berada di atasnya. Makin tinggi banguanan, maka semakin
dalam dan kuat fondasi yang di buat.

Dengan fungsi yang sedemikian penting, maka cara membuat fondasi pun
bukanalah perihal sepeleh. Fondasi yang bagus akan menentukan kekuatan
struktur hingga bisa tahan terhadap terpaan angina kencang, gempa bumi,maupun
aktivitas tanah di bawahnya.

Untuk memenuhi fungsi tersebut, maka sebuah fondasi di buat dengan ketentuan
dan syarat tertentu. Para pekerja sipil tentu harus memehaminya dengan benar
karena akan memberi pengaruh yang signifikan pada sebuah banguanan
konstruksi.

2.5 Syarat-Syarat Pembuatan Fondasi

Persyaratan umumnaya yang harus dipenuhi dalam cara membuat fondasi


tersebut, meliputi
1. Basis fondasi harus memiliki bentuk, ukuran dan struktur yang melawan
tanah. Menahan kekuatan yang bekerja padanya.
2. Bangunan tidak boleh bergerak
3. Struktur fondasi harus cukup kuat sehingga tidak mudah pecah
4. Menyesuaikan pemelihan jenis fondasi yang akan digunakan sebagai struktur
bawah.
Sumber : www.solusikonstruksi.com

12
BAB III

TINJAUAN PELAKSANAAN

3.1 Tinjauan Umum

Gedung merupakan tempat untuk melakuakan aktivitas di dunia kerja yang di

mana fungsinya sebagai tempat melaksanakan kegiatan atau aktivitas sehari-hari,

oleh sebab itu pentingnya konstruksi tidak dapat di pisahkan dengan kegiatan

yang berlangsung. Untuk memenuhi kebutuhan di atas maka pemilik proyek

pembanguanan gedung ASRAMA MAN DUA FLORES TIMUR. Harus

memenuhi syarat yang sudah di rencanakan.

3.1.1 Data Umum Proyek

Data umum proyek pembangunan gedung ASRAMA TERPADU MAN DUA

FLORES TIMUR LANTAI 2, adalah sebagai berikut :

Pekerjaan : Pembangunan Gedung Asrama Terpadu Man

Dua Flores

Lokasi : Jalan kompleks Pusat Pendidikan Islam Bukit

Peradaban Lamakera

Jangka Waktu Pelaksanaan : 1 Oktober 2020 S.D 31 Desmber 2020

Tahun Anggaran : 2020

Kontaktor Pelaksanaan : PT. DUA SEKAWAN

Nomor Kontrak : B-0349/Ma.19 12/PP.00.6/09/2020

Tnggal Kontark : 29 September 2020

Nilai Kontrak : Rp. 3,336,978,000,00 tiga milyar tiga ratus

tujuh puluh delapan ribuh rupiah

13
Gambar 3.1 Papan Proyek

3.1.2 Ruang Lingkup Pekerjaan Proyek

Ruang lingkup praktek kerja lapangan (PKL) dalam pembangunan gedung

Asrama Terpadu Man Dua Flores Timur sesua dengan judul PKL, maka Penulis

hanya mengamati mulai dari pembuatan Struktur Fondasi sampai pengecoran

Fondasi yang di tinjau tersebut,

3.1.3 Manajemen Proyek

Manjemen Proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dan perencanaan,

pengaturan,kepemimpinan,dan pengendalian dari suatu proyek oleh para

anggotanya dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk

mencapai sasaran yang telah di tentukan.

Fungsi dasar dari manajemen proyek tersebut terdiri dari pengelolahan-

pengelolahan lingkup kerja, waktu,biaya,dan mutu. Pelaksanaan proyek

memerlukan koordinasi dan kerja sama antara organisasi secara solid dan

terstruktur. Terdiri dari beberapa unsur organisasi yang masing-masing

mempunyai fungsi yang berbeda.

14
3.1.4 Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Proyek

Usaha-usaha untuk mewujudkan sebuah bangunan diawali dengan tahap


ide hingga tahap pelaksanaan. Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek
konstruksi dari tahap perencanaan sampai tahap pelaksanaan dapat
dikelompokkan menjadi 3 pihak, yaitu pemilik proyek (Owner) atau
principal (employer/client/bowheer), pihak perencanaan (designer) dan
pihak kontraktor (anemer). Berikut adalah diagram pihak-pihak yang
terlibat dalam Proyek Pembangunan Gedung Asrama Terpadu Man Dua
Flores Timur
Orang/badan yang membiayai, merencanakan dan melaksanakan
bangunan tersebut disebut unsure-unsur pelaksana pembangunan. Masing-
masing unsure tersebut mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab dan
wewenang sesuai posisinya masing-masing. Dalam melaksanakan kegiatan
perwujudan bangunan, masing-masing pihak sesuai posisinya berinteraksi
satu sama lain sesuai hubungan kerja yang telah ditetapkan. Koordinasi
dari berbagai pihak yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pengenalian proyek konstruksi merupakan kunci utama meraih kesuksesan
sesuai tujuannya.
Dalam pelaksanaan proyek, pemilik proyek membentuk suatu tim
yang bisa dipercaya untuk melaksanakan proyek ini. Tim tersebut yaitu
tim perencana, tim pengawas dan tim pelaksana yang bertanggung jawab
langsung terhadap proyek dan berhak menentukan pihak-pihak lain
sebagai sub kontraktor. Sub-sub kontraktor ini secara langsung
bertanggung jawab kepada tim pelaksana yang bertindak sebagai
kontraktor utama.
Berikut ini adalah pihak-pihak yang terlibat dan tugasnya masing-masing :
1. Pemilik proyek (owner)
Pemilik proyek (owner) adalah perseorangan atau badan usaha
yang mempunyai gagasan mendirikan suatu bangunan/proyek adalah
pemerintah provinsi.

15
2. Konsultan perencana
Konsultan perencanaan adalah perusahaan perseorangan atau
badan usaha penjual jasa konsultan yang mempergunakan keahliannya
berdasarkan suatu pemberian tugas, mengerjakan perencanaan,
memberikan nasehat atau jasa lain yang berhubungan dengan
perencanaan dan pembangunan di bidang teknik bangunan.
Tugas-tugas dan wewenang konsultan perencana adalah :
a. Merencanakan proyek sesuai dengan keinginan pemilik.
b. Melakukan perhitungan struktur dan biaya proyek secara
menyeluruh.
c. Membuat gambar konstruksi dan perencanaan.
d. Mempertimbangkan usulan pemilik mengenai masalah desain.
e. Memberikan penjelasan kepada kontraktor tentang isi dokumen
kontrak bila diperlukan.

3. Konsultan pengawas
Konsultan pengawas adalah perseorangan atau perusahaan jasa
konsultan yang mengawasi secara menyeluruh atas pelaksanaan
kegiatan pembangunan proyek.
Tugas dan wewenang konsultan pengawas adalah :
a. Menguji rancangan teknis, gambar-gambar, data, acuan
pengukuran dan spesifikasi teknik yang selanjutnya dengan
persetujuan pimpro dapat mengadakan perubahan bila dipandang
perlu.
b. Mengawasi pelaksanaan pekerjan di lapangan mengenai kemajuan
fisik proyek.
c. Membuat laporan kemajuan proyek.
d. Memberikan peringatan tertulis apabila terjadi kelalaian yang
menyebabkan terjadinya penyimpangan dari ketentuan dokumen
proyek.

16
e. Mengawasi dan menguji kualitas bahan-bahan yang akan dipakai.
f. Membandingkan presentase pekerjaan dengan time schedule yang
direncanakan.

4. Kontraktor
Kontraktor adalah perusahaan perorangan yang bekerja di bidang
jasa sesuai anggaran dasarnya didirikan oleh notaries dengan suatu
bidang pekerjaan dan klasifikasinya melalui prakualifikasi oleh
rekanan terseleksi yang diselenggarakan oleh asosiasi.
Tugas dan wewenang kontraktor adalah :
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak berdasarka gambar rencana
dan peraturan yang ditetapkan.
b. Membuat time schedule apabila diperlukan.
c. Membuat jadwal pengadaan bahan atau material utama serta
mengirim bahan ke lokasi proyek.
d. Bersama dengan konsultan pengawas melakukan pemeriksaan atas
pekerjaan yang diselesaikan.
e. Agar proyek tersebut dapat diselesaikan dengan sukses, maka perlu
adanya hubungan kerja atau koordinasi yang baik antara pemilik
proyek, konsultan dan kontraktor. Oleh karena itu pihak-pihak
yang terlibat dalam proyek harus betul yang menjadi hak dan
kewjibannya masing-masiing, dan pada akhirnya proyek tersebut
dapat berjalan dengan baik.
Hubungan antar pihak dapat diskemakan seperti dalam gambar
Hubungan kerja ketiga pihak yang terjadi yaitu pemilik proyek,
konsultan perencana dan konsultan pengawas yaitu :

1. Hubungan antara pemilik proyek dan konsultan


Hubungan antara kedua unsure oengelola proyek ini erat
sekali, dimana konsultan merupakan wakil pemilik proyek dalam

17
hal menyangkut perencanaan mauun pengawasab seperti tertera
dalam bagan diatas hubungan bersifat komando atau perintah
knsultatif.
2. Hubungan antara konsultan perencana dan konsultan pengawas
Hubungan antara dua unsur pengelola ini boleh dikatakan
sangat erat, dimana semua kegiatan menyangkut pelaksanaan yang
dilaksanakan oleh konsultan perencana baru dapat dikerjakan
melalui konsultasi atau koordinasi dengan konsultan pengawasa.
3. Hubungan antara pemilik proyek dan kontraktor
Hubungan ini terbatas pada hal-hal yang bersifat prinsip-
prinsip tertentu antara lain memberikan penjelasan kepada pemilik
proyek jika pemilik proyek mengadakan peninjauan atau inspeksi
lapangan dan melakukan pembayaran atas kemajuan proyek.
3.1.5 Organisasi Proyek Konstruksi

Untuk mencapai hasil kerja yang baik dan memuaskan maka


segala pekerjaan dalam proyek perlu diatur dengan baik sehingga
diperlukan sekelompok orang yang memiliki keahlian dibidangnya
masing-masing, kelompok tersebut harus berdiri secara terstruktur agar
mudah segala prosesnya.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
1. Direktur
Uraian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Penanggung jawab tertinggi atas secara umum atas semua kegiatan
dan sebab akibat yang dilakukan sehubungan dengan perusahaan
yang dipimpinnya.
b. Mengambil keputusan tertinggi dalam perusahaan.
c. Membuat keputusan dan kebijakan atas semua masalah yang
dihadapi oleh level dibawahnya.
d. Menandatangi seluruh yang berhubungan dengan kontrak kerja.
2. Kuasa Diektur
Uraian tugas dan tanggung jawabnya adalah sbb :

18
a. Berkoordinasi dengan semua unit.
b. Memimpin pelaksanaan kegiatan di lapangan dengan
mendayagunakan sumber daya secara optimal dan memenuhi
persyaratan biaya, mutu, dan waktu.
c. Melakukan perencanaan dan mengendalikan kegiatan pelaksanaan
di lapangan agar tercapai proses dan produk usaha yang efisien dan
produktif.
d. Mengevaluasi hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan
dibandingkan dengan perencanaan proyek.
e. Meghadiri rapat koordinasi proyek antara pemberi kerja, pengawas
proyek dan mitra usaha.
f. Membuat laporan tentang kepegawaian, keuangan, peralatan, dan
persediaan bahan proyek secara berkala.
g. Mempertanggungjawabkan perhitungan rugi laba secara metode
proyek sampai selesai.
3. Kepala Proyek
Uraian tugas dan tanggung jawabnya adalah sbb :
a. Mempelajari dokumen kontrak.
b. Memimpin, mengoordinasikan, mengendalikan, dan mengawasi
pelaksanaan pekerjaan proyek.
c. Mengatur dan mengurus semua detail teknis yang diminta dalam
acuan tugas untuk pelaksanaan yang baik.
d. Menentukan metode yang baik dari pengukuran kualitas pekerjaan
agar sesuai dengan cara-cara pembayaran dalam kontrak.
e. Memberikan rekomendasi untuk menerima atau menolak pekerjaan
serta bahan yang diragukan mutunya.
4. Pelaksana
Uraian dan tanggung jawabnya adalah sbb:
a. Mempelajari gambar konstruksi dari gambar kerja dengan tingkat
kompleksitas dengan teknologi sederhana.
b. Mempelajari spesifikasi teknik pekerjaan.

19
c. Mempelajari metode pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Mengatur alokasi sumber daya (tenga kerja, material, dan alat),
sesuai program kerja mingguan, metode kerja, gambar kerja dan
spesifikasi teknik.
e. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya dan bepedoman pada program kerja.
f. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan pekerjaan di
lapangan.
5. Juru Gambar
Uraian dan tanggung jawabnya adalah sbb:
a. Melaksanakan pekerjaan penggambaran agar dapat digunakan
untuk proses perancangan/dokumentasi/teknis pelaksanaan sesuai
dengan spesifikasi teknis/petunjuk arsitek atau atasan langsung.
b. Membantu tugas arsitek dalam menyiapkan gambar rancangan atau
gambar kerja.
c. Melakukan penggambaran manual dan computer.
d. Bertugas melakukan pekerjaan teknik pada tahan perancangan
pekerjaan detail/finishing bangunan gedung dan pelaksanaan
konstruksi sesuai dengan target waktu, mutu, anggaran biaya,
spesifikasi teknis, dan sketsa serta arahan arsitek.
6. Administrasi/logistic
Uraian dan tanggung jawabnya adalah sbb:
a. Mengetur semua bahan atau material yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan kerja di lapangan.
b. Melakukan survey dan memberikan informasi kepada general
supritendent tentang sumber dan harga bahan serta sewa alat.
c. Melaksanakan administrasi tentang pengadaan, penyimpanan, dan
pemakaian bahan atau material.
d. Membuat laporan tentang penggunaan bahan atau material dan
peralatan.
e. Memelihara bukti-bukti kerja.

20
f. Mangatur manajemen dan pelaksanaan bidang keuangan, logistik,
dan administrasi umum.
g. Menyelenggarakan tata usaha surat menyurat dan tata usaha
pimpinan.
h. Menyenggarakan verifikasi bukti pembayaran dan melakukan
pembayaran terhadap pihak terkait.
3.3 Tinjauan Khusus
Pelaksanaan pekerjaan stuktur fondasi mempunyai tahapan-tahapan
pekerjaan yang meliputi pekerjaan pengukuran lahan pembuatan Bowplank,
pekerjaan pembesian, dan pekerjaan pengecoran.
3.3.1 Pekerjaan Galian Fondasi

Sebelum memulai pekerjaan maka harus dilakukan pekerjaan


persiapan alat-alat dan bahan yang akan dipakai pada pekerjaan fondasi

21

Anda mungkin juga menyukai