Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

KULIAH KERJA NYATA (KKN)


EFISIENSI MESIN PENGGILING PADI TERHADAP
KUANTITAS dan KUALITAS PRODUKSI

Disusun oleh :

HAMZAH IBNU YASIN


NIM: 15.21.201.0005

YAYASAN PERJUANGAN WAHIDIYAH DAN PONDOK PESANTREN


KEDUNGLO

UNIVERSITAS WAHIDIYAH KEDIRI

2018

1
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kabupaten Lamongan memiliki ciri khas tersendiri dalam mata


pencaharian kependudukannya yaitu pertanian dan pertambakan. Hal ini
disebabkan karena wilayah geografis dan iklimnya yang memungkinkan. Dari
penduduk sekitar sebagian besar memilih bertani menanam padi karena
prospek hasilnya lebih besar daripada yang lain sehingga dapat mendorong
penduduk sekitar mendirikan beberapa Usaha Dagang dalam mengepul,
mengolah dan memasarkan beras.

Beras tidak hanya dipanen dan dijual begitu saja, akan tetapi
membutuhkan proses yang baik agar bisa mendapatkan kepercayaan khusus
dari penikmat beras utamanya penduduk Indonesia. Untuk itu, beberapa Usaha
Dagang berupa penggilingan padi yang berada di Kabupaten Lamongan
bersaing di dalam mendapatkan kuantitas dan kualitas beras yang diolah agar
banyak diminati masyarakat dan benar benar merupakan beras yang terjamin
kesehatannya.

Penggilingan padi pastinya tidak lepas dengan alat bantu mesin untuk
memudahkan mengolah sekian banyak padi, untuk itu diperlukan mesin yang
benar benar efisien, dari segi tenaga, waktu, kuantitas dan kualitas beras

B. Tujuan

Tujuan melakukan penelitian mesin penggiling padi yaitu mengetahui


kelebihan dan kelemahan mesin dari awal memasukkan gabah hingga menjadi
padi dengan target hasil pengolahan (beras) lebih besar dari pada pemasokan
(Gabah) akibat kualitas beras yang bagus.

2
C. Manfaat

1. Sebagai referensi jenis mesin

2. Bisa menguasai proses permesinan dan menerapkan pada alternative


bidang lainnya

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Hari dan Tanggal:

Tempat : Penggilingan Padi UD. LIMA JAYA

E. Pokok Permasalahan

Adapun permasalahan yang ada di UD. LIMA JAYA sesuai target penelitian
sebagai berikut:

1. Penggunaan bahan bakar minyak (Solar) besar dan lebih mahal.

2. Kestabilan kecepatan rotasi mesin bakar kurang, sehinga kualitas beras


yang dihasilkan kurang maksimal.

3
BAB II

PROGRAM KERJA DAN METODE ATAU STRATEGI PELAKSANAAN

A. Jenis Kegiatan

Kegiatan kami di UD Lima Jaya yaitu berupa kunjungan dengan


wawasan proses terstruktur dari penggilingan dari bahan mentah menjadi
bahan setengah jadi dan kemudian menjadi bahan jadi

B. Metode dan Strategi Pelaksanaan

Metode yang kami ambil yaitu metode interview dengan kepala UD.

Adapun strategi:

1. Wawancara, dengan point pertanyaan:

a. Bagaimana awal didirikannya perusahaan?

b. Berapa karyawan yang bekerja?

c. Bagaimana proses penggilingan?

d. Apa Jenis mesin yang digunakan dan bagaimana manfaatnya?

e. Bagaimana perbaikan/ maintenance terhadap mesin yang digunakan?

f. Berapa jumlah bahan awal dan hasilnya dengan proses dan mesin yang
ada?

2. Terjun lapangan dengan meneliti bahan padi, proses kerja mesin, tata
ruang, dan finishing pengemasan

C. Pihak yang Terlibat

1. Bapak Suhud Wasiono, M.M. Sebagai Ketua Panitia KKN

2. Bapak H. Suharto sebagai Kepala Desa Banjar Madu (rekomendasi)

4
3. Bapak H. Miftahul Huda sebagai pemilik dan kepala UD. Lima Jaya di
Desa Banjarmadu

4. Karyawan UD. Lima Jaya

5. Mahasiswa Universitas Wahidiyah sebagai peserta KKN 2018

5
BAB III

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

A. Kegiatan Terprogram dan Hasil yang dicapai

Program kegiatan yang kami lakukan yaitu diantaranya:

1. Melakukan kunjungan ke pabrik penggilingan padi

2. Melakukan cheking lapangan di pabrik penggilingan padi

3. Meneliti masalah dan bersama memecahkan untuk didapat suatu solusi

B. Kegiatan tidak Terprogram dan Hasil yang dicapai

Kegiatan yang tidak terprogram dan belum terlaksana diantaranya:

1. Membuat mesin perontok padi

2. Membuat alat pembersih sungai untuk mengangkat sampah di perairan

3. Membuat alat konversi energi sinar surya menjadi energi lain

C. Kendala yang ditemui dan pemecahannya

Kendala yang ditemui di pabrik penggilingan padi yang kami kunjungi


adalah faktor birokrasi pemerintahan mengenai biaya subsidi bahan bakar
mesin diesel. Dalam hal ini bahan bakar yang dibeli tidak mendapat subsidi
dari pemerintah karena merupakan pembelian untuk pabrik yang notabene
bukan rakyat miskin sehingga menelan biaya cukup besar, lebih besar dari pada
harga pembayaran menggunakan daya listrik dalam penggunaak motor listrik.

Dengan demikian pabrik penggilingan padi UD. Lima Jaya ini dari awal
berdirinya hingga beberapa tahun memerlukan biaya yang tinggi dari hasil
produksinya yaitu berkisar 20.000.000 untuk setiap bulan pembelian bahan
bakar diesel, sehingga kepala UD. Memutuskan untuk mengganti mesin diesel
tersebut dengan motor listrik, pada tahun 2016. Dalam pergantian pendorong

6
energi mesin tersebut pabrik memliki keringanan biaya pengeluaran dari
20.000.000 menjadi 10-15 juta perbulan untuk membayar tagihan listriknya.

Dari peralihan mesin ke motor listrik ini UD menemukan titik kelemahan


dari penggunaan mesin diesel diantaranya :

a. Mesin diesel menimbulkan getaran hingga 15 Hz, sehingga


mempengaruhi struktur bangunan dan kecepatan proses penggilingan

b. Mesin diesel dalam memproses padi semakin lama terjadi efek lelah
(ruang pembakaran) pada mesin sehingga mengakibatkan kecepatan
proses mesin tidak konstan, karena sekali proses terjadi secara
terusmenerus dan akan menimbulkan panas yang mempengaruhi ruang
pembakaran. Dengan demikian akan berakibat pada kecepatan roller
pengelupas sekam padinya dan menjadikan padi terkelupas tidak
maksimal.

c. Mesin diesel berfisik besar sehingga memakan ruang lebih banyak dari
pada motor listrik yang dapat fleksibel penempatannya dan berakibat
pada ruang penyimpanan setelah proses penggilingan menjadi semakin
kecil

7
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam hal ini motor listrik dapat diunggulkan dengan beberapa


pembuktian akhir ini selama 2 tahun: kecepatan mesin untuk mengupas
sekam padi konstan sehinga hasil beras yang didapat benar benar bersih,
suara dan betaran dalam ruangan Gudang penggilingan lebih kecil, biaya
pengeluaran untuk bahan bakar lebih murah sehinga dari beberapa hal hal
tersebut pendapatan UD menjadi lebih besar daripada sebelumnya, hasil
produksi penggilingan padi bagus dan bersih.

B. Saran

Saran bagi pemilik UD penggilingan padi supaya benar benar


memerhatikan dan memperhitungkan kinerja mesin terhadap hasil
penggilingan yang diperoleh baik itu segi kebersihan sekam dan kualitas padi
itu sendiri untuk menciptakan beras beras yang sehat dan bermutu terjamin
sehingga diburu oleh konsumen. Selain itu juga supaya menyeimbangkan
antara modal dengan harga pemasaran dengan baik

Saran bagi konsumen dengan adanya lumbung padi ataupun UD


penggilingan padi supaya benar benar dimanfaatkan dengan memilih hasil atau
beras yang benar sehat dan bermutu dari dalam negeri.

8
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai