Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRO PNEUMATIK

OTOMASI SISTEM PRODUKSI

DISUSUN OLEH:

Nama : 1. Bryankim Phangestu (545180006)


2. Alvan Nathanael (545180007)
3. Rekky (545180008)
4. Vinson Halim (545180009)
5. Steven Teja (545180010)
Kelompok :2
Semester : Genap 2020/2021
Asisten : Adnan Salim

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2021
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI
TEKNIK MESIN & TEKNIK INDUSTRI

LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM OTOMASI SISTEM PRODUKSI

Modul Praktikum : Elektro Pneumatik


Nama : 1. Bryankim Phangestu (545180006)
2. Alvan Nathanael (545180007)
3. Rekky (545180008)
4. Vinson Halim (545180009)
5. Steven Teja (545180010)
Fakultas : Teknik
Program Studi : Teknologi Industri/Teknik Industri

Telah diperiksa dan disetujui pada tanggal: 24 April 2021

NILAI

Jakarta, 24 / April / 2021 Mengetahui,


Asisten Ka. Lab. Hidrolik & Pneumatik

Adnan Salim Dr. Ir. M. Sobron Y. L., M.Sc.

ii
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI
TEKNIK MESIN & TEKNIK INDUSTRI

LEMBAR ASISTENSI

PARAF
NO TANGGAL KEGIATAN
ASISTEN
Memperbaiki gambar rangkaian elektro
1. 16 April 2021
pneumatik
Memperbaiki gambar alat yang
2. 17 April 2021
digunakan pada praktikum
Memperbaiki jawaban pertanyaan
3. 19 April 2021
laporan elektro pneumatik
Memperbaiki kesimpulan dan format
4. 20 April 2021
laporan elektro pneumatik

5. 21 April 2021 ACC

Mengetahui,
Ka. Lab. Hidrolik & Pneumatik

Dr. Ir. M. Sobron Y. L., M.Sc.

iii
Modul Elektro Pneumatik 1 (ELPN 1)

1. Abstrak
The operation of a momentary-contact switch (prerequisite: SO on) is to cause
a single acting cylinder to eject processed parts at a machine. When the switch
is released, the cylinder is to return to the basic position.

2. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik dan mendemonstrasikan cara
kerja dari komponen pneumatik:
1. Katup kontrol 3/2, electrically operated, pembalik pegas
2. Solenoid coil
b. Mahasiswa dapat membuat diagram stroke-step
c. Mahasiswa dapat memberikan contoh aplikasi pneumatik dalam bidang
industri

3. Alat-Alat
a. (34) Air Service Unit
b. (35) Distributor Block
c. (36) Closer Plug 5 buah
d. (40) Plastic Tubing, PU 4 mm
e. (71) Cable Red, Blue, Grey with Socket
f. (74) Power Supply 24 V, 3 Ampere
g. (01) Single Acting Cylinder, 25x50
h. (50) 3/2 Directional Control Valve, M5 Electrically Operated
i. (54) Solenoid Coil, 24 V from B
j. (59) Switch with Push Button

4. Pertanyaan dan Tugas


a. Jelaskan cara kerja dari komponen pneumatik di atas: (50) dan (54).
b. Buat diagram stroke-step dan cara kerja rangkaian pneumatik di atas.

1
2

c. Berikan contoh aplikasi rangkaian pneumatik di atas dan jelaskan cara kerja
sketsa-sketsa alat tersebut.

5. Diagram Pneumatik dan Elektrik


a. Rangkaian elektro pneumatik saat posisi piston mundur dari praktikum ini
dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Rangkaian Elektro Pneumatik Saat Posisi Piston Mundur


b. Rangkaian elektro pneumatik saat posisi piston maju dari praktikum ini dapat
dilihat pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Rangkaian Elektro Pneumatik Saat Posisi Piston Maju


3

6. Gambar Alat dan Rangkaian


Berikut merupakan alat-alat yang digunakan pada praktikum ini.
a. Air service unit dapat dilihat pada Gambar 1.3 di bawah ini.

Gambar 1.3 Air Service Unit


Sumber: indonesian.alibaba.com
b. Distributor block dapat dilihat pada Gambar 1.4 di bawah ini.

Gambar 1.4 Distributor Block


Sumber: maschinenteil24.de
c. Closer plug dapat dilihat pada Gambar 1.5 di bawah ini.

Gambar 1.5 Closure Plug


Sumber: aliexpress.com
4

d. Plastic tubing, PU 4 mm dapat dilihat pada Gambar 1.6 di bawah ini.

Gambar 1.6 Plastic Tubing, PU 4 mm


Sumber: indonesian.alibaba.com
e. Cable red, blue, grey with socket dapat dilihat pada Gambar 1.7 di bawah ini.

Gambar 1.7 Cable Red, Blue, Grey with Socket


Sumber: tokopedia.com
f. Power supply 24 V, 3 Ampere dapat dilihat pada Gambar 1.8 di bawah ini.

Gambar 1.8 Power Supply 24 V, 3 Ampere


Sumber: digiwarestore.com
5

g. Single acting cylinder, 25x50 dapat dilihat pada Gambar 1.9 di bawah ini.

Gambar 1.9 Single Acting Cylinder, 25x50


Sumber: flomax.ie
h. 3/2 directional control valve, M5 electrically operated dapat dilihat pada
Gambar 1.10 di bawah ini.

Gambar 1.10 3/2 Directional Control Valve, M5 Electrically Operated


Sumber: directindustry.com
i. Solenoid coil, 24 V form B dapat dilihat pada Gambar 1.11 di bawah ini.

Gambar 1.11 Solenoid Coil, 24 V form B


Sumber: asi-ez.com
6

j. Switch with push button dapat dilihat pada Gambar 1.12 di bawah ini.

Gambar 1.12 Switch with Push Button


Sumber: quisure.com

7. Jawaban Pertanyaan
a. Cara kerja dari komponen pneumatik diatas (50) dan (54) adalah sebagai
berikut.
1) (50) 3/2 Directional Control Valve, M5 Electrically Operated
3/2 directional control valve merupakan katup yang memiliki tiga saluran
keluar dan masuk yang dapat menentukan varian aliran udara. Katup ini
bekerja ketika kumparan solenoid dialiri arus listrik yang akan
menghasilkan gaya yang membuat angin masuk dari lubang pertama dan
menuju ke lubang kedua, lalu akan menekan silinder keluar. Dan ketika
kumparan tidak dialiri listrik, maka angin akan keluar melalui ruangan
kedua.
2) (54) Solenoid Coil, 24 V from B
Solenoid bekerja ketika kumparan mendapatkan energi listrik dari power
supply yang akan membentuk medan magnet untuk dapat menggerakkan
batang piston yang ada di dalamnya.
7

b. Diagram stroke-step dari rangkaian elektro pneumatik 1 dapat dilihat pada


Gambar 1.13.
Description Quantity v alue 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
50
40
Position
Single acting 30
cy linder mm
20
10

2.50
2
Velocity 1.50
Single acting
cy linder m/s 1
0.50
0

800
Acceleration 600
Single acting
cy linder m/s² 400
200
0
a
3/2-way
Switching position
v alv e,
pneumatically
operated
0
1

Switching position
Air serv ice
unit

Pressure 4
Air pressure
reserv oir bar
2

State
Pushbutton
(make)

State
Valv e
solenoid

Gambar 1.13 Diagram Stroke-Step Elektro Pneumatik 1


Cara kerja dari rangkaian elektro pneumatik 1 (EL PN 1) dapat dijelaskan
sebagai berikut.
1) Udara bertekanan dari kompresor unit akan masuk pengukur tekanan dan
akan dialirkan lagi ke air service unit untuk dilakukan penyaringan dan
pengaturan tekanan udara. Setelah itu, udara bertekanan tersebut dialirkan
ke distributor block melalui plastic tubing.
2) Udara bertekenan dari distributor block dialirkan menuju 3/2 directional
valve, M5 electrically operated yang telah tersambung.
8

3) Ketika push button ditekan, kumparan solenoid akan dialiri listrik


sehingga udara bertekanan akan mengalir ke single acting cylinder 25x50
dan membuat batang piston terdorong maju.
4) Sedangkan, ketika push button dilepas, aliran listrik akan berhenti
mengalir ke single acting cylinder 25x50 dan akan membuat udara
bertekanan hilang dan batang piston kembali ke posisi awal akibat pegas
yang dimilikinya. 3/2 directional control valve juga akan kembali ke posisi
awal. Hal ini terjadi karena terdapat pegas di dalam 3/2 directional control
valve yang akan mendorong piston kembali ke posisi semula (mundur) dan
udara bertekanan yang ada akan mengalir keluar dari piston melalui plastic
tubing ke ruang sebelah kanan directional control valve.
c. Contoh aplikasi rangkaian elektro pneumatik 1 dapat dilihat pada proses
barang yang digeser untuk memindahkan barang dalam industri. Sketsa
rangkaian alat dilihat pada Gambar 1.14 di bawah ini.

Gambar 1.14 Sketsa rangkaian alat


Sumber: kuliah.unpatti.ac.id
Silinder pneumatic berfungsi sebagai pendorong barang yang akan
dipisahkan dengan memberikan gerakan maju ketika push button ditekan.
Push button yang ditekan akan memberikan aliran listrik ke solenoid dan
aliran udara dari valve masuk ke piston pneumatik silinder dam piston akan
bergerak maju mendorong barang. Dan ketika push button dilepas, batang
piston pada pneumatik silinder bergerak mundur kembali ke posisi awal.
9

8. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum elektro pneumatik 1 adalah sebagai
berikut:
1. Rangkaian dari elektro pneumatic 1 ini menggunakan aliran listrik yang
berasal dari power supply 24V, 3A.
2. 3/2 directional valve memiliki 3 lubang aliran udara dan 2 ruangan yang dapat
mengatur jenis variasi udara yang akan masuk ke single acting cylinder.
Udara yang dialirkan dari 3/2 directional valve menentukan silinder pada
single acting cylinder agar dapat bergerak maju.
3. Solenoid yang dialiri listrik akan menghasilkan medan elektromagnetik yang
membuat valve 3/2 directional valve, M5 electrically operated beroperasi.
4. Ketika push button ditahan secara terus-menerus dan arus listrik mengalir
maka batang piston pada single acting cylinder akan terus berada pada posisi
maju.
5. Ketika push button dilepas, aliran listrik akan berhenti dan angin akan keluar
melalui ruangan kedua dan batang piston single acting cylinder akan kembali
ke posisi awal (mundur).
Modul Elektro Pneumatik 2 (ELPN 2)

1. Abstract
Operation of a momentary-contact switch S1 its to couse the piston rod of double
acting cylinder to extend. The piston rod us its to return basic position when the
switch is released.

2. Tujuan Praktikum
a. Dapat menjelaskan karakteristik dan mendemonstrasikan cara kerja dari
komponen pneumatik.
1. Katup control 5/2. Electrically operated, pembalik pegas.
2. Solenoid coil.
b. Mahasiswa dapat membuat diagram Stroke-step.
c. Mahasiswa dapat memberikan contoh aplikasi pneumatik dalam bidang
industri.

3. Alat-Alat
a. (02) Cylinder Double Acting, 25 x 50
b. (51) 5/2 Directional Control Valve, M5 Electrically Operated
c. (54) Solenoid coil, 24 V form B
d. (59) Switch with push button

4. Pertanyaan dan Tugas


a. Jelaskan cara kerja dari komponen pneumatik di atas (51, 54, dan 59)!
b. Buat diagram stroke step, cara kerja rangkaian pneumatik di atas!
c. Berikan contoh aplikasi rangkaian pneumatik diatas dan jelaskan cara kerja
serta sketsa alat tersebut.

10
11

5. Diagram Pneumatik
Diagram pneumatic dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada
Gambar 2.1 berikut.
a. Rangkaian elektro pneumatik saat posisi piston mundur dari praktikum ini
dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Rangkaian Elektro Pneumatik Saat Posisi Piston Mundur


b. Rangkaian elektro pneumatik saat posisi piston maju dari praktikum ini dapat
dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Rangkaian Elektro Pneumatik Saat Posisi Piston Maju


12

6. Gambar Alat dan Rangkaian


Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum Elektro Pneumatik 2 adalah
sebagai berikut:
1. (02) Cylinder Double Acting, 25 x 50 dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut.

Gambar 2.3 Cylinder Double Acting, 25 x 50


Sumber: blibli.com
2. (51) 5/2 Directional Control Valve, M5 Electrically Operated dapat dilihat
pada Gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.4 5/2 Directional Control Valve, M5 Electrically Operated


Sumber: regis-pneumatic.en.made-in-china.com
13

3. (54) Solenoid coil, 24 V form B dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut.

Gambar 2.5 Solenoid coil, 24 V form B


Sumber: asi-ez.com
4. (59) Switch with push button dapat dilihat pada Gambar 2.6 berikut.

Gambar 2.6 Switch with push button


Sumber: quisure.com

7. Jawaban Pertanyaan
a. Jelaskan cara kerja dari komponen pneumatik di atas (51, 54, dan 59)!
1. Sebelum mendapat sinyal dari solenoid, posisi awal katup 5/2 adalah posisi
dimana udara bertekanan dari suplai energi akan mengalir dari saluran 1
ke saluran 2, dan udara tekan dari beban (silinder) akan dibuang dari 4 ke
5. Ketika katup 5/2 mendapat sinyal kendali dari solenoida, maka udara
tekan dari suplai energi akan mengalir dari saluran 1 ke saluran 4, dan
udara tekan dari beban (silinder) akan dibuang dari saluran 2 ke saluran 3.
Ilustrasi dari katup 5/2 Directional Control Valve, M5 Electrically
Operated dapat dilihat pada Gambar 2.7 berikut.
14

Gambar 2.7 Ilustrasi katup 5/2 Directional Control Valve, M5


Electrically Operated
2. Katup listrik yang digerakkan oleh kumparan. Ketika kumparan menerima
tegangan catu daya, kumparan berubah menjadi medan magnet, sehingga
pada saat piston diberi tekanan dari service unit, kumparan tersebut
menggerakkan piston ke dalam.
3. Dalam kondisi awal, rangkaian yang belum ditekan, maka kontak tidak
berubah. Ketika ditekan, kontak normal tertutup akan digunakan sebagai
penghenti (stop), dan kontak yang biasanya terbuka (normally open) akan
digunakan sebagai start.
b. Buat diagram stroke step, cara kerja rangkaian pneumatik di atas!
Diagram stroke step dari rangkaian pneumatik dapat dilihat pada Gambar 2.8
berikut.

Gambar 2.8 Diagram stroke step


15

Cara kerja rangkaian pneumatik:


Pertama kompresor dinyalakan sehingga udara dapat mengalir menuju air
supply unit. Udara akan disaring dan diteruskan menuju katup 5/2 way valve.
Tekanan udara tersebut yang akan menggerakkan silinder double acting.
Ketika tombol push button diaktifkan maka aliran listrik akan mengalir ke
solenoida dan akan mengalirkan udara pada kompresor. Aliran udara pada
kompresor akan berpindah, sehingga tekanan udara yang menuju silinder
akan menggerakkan silinder ke depan. Ketika tombol dilepas, maka katup
akan kembali normal dan aliran udara kembali seperti semula.
c. Berikan contoh aplikasi rangkaian pneumatik diatas dan jelaskan cara kerja
serta sketsa alat tersebut.
Rancangan mesin pengangkat dan penggeser barang. Cara kerja mesin ini
adalah ketika push button di tekan, maka aliran listrik akan mengalir menuju
solenoida. Solenoida ini yang akan mengalirkan listrik menuju silinder
double acting. Silinder ini akan mengangkat atau mendorong conveyor.
Ketika push button dilepas, maka silinder akan kembali ke posisi semula
untuk menunggu barang selanjutnya.

Gambar 2.11 Mesin Pengangkat dan Penggeser Barang


Sumber: belajar.ditpsmk.net
16

8. Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan yang didapat dari praktikum elektro pneumatik 2
ini:
a. Silinder double acting memiliki 2 saluran untuk menerima tekanan udara.
Silinder ini bekerja dengan menerima tekanan udara yang masuk melalui
saluran pertama sehingga silinder dapat terdorong keluar dan tekanan udara
yang masuk ke saluran kedua akan mendorong silinder kembali ke posisi
TMB.
b. Elektro pneumatik dibantu oleh solenoida yang mengalirkan listrik dari
sumber aliran listrik ke solenoida pada katup 5/2 Directional Control Valve,
M5 Electrically Operated.
c. 5/2 Directional Control Valve, M5 Electrically Operated berguna untuk
mengalihkan tekanan udara yang masuk sehingga dapat mengubah arah dari
double acting cylinder. Katup ini bekerja karena adanya solenoida yang
menerima aliran listrik.
d. Switch with push button digunakan untuk meneruskan dan menghentikan
aliran listrik.
e. Pada diagram stroke step, valve solenoid akan menunjukkan grafik naik
ketika mendapat aliran listrik, dan grafik turun ketika tidak menerima aliran
listrik.
Modul Elektro Pneumatik 3 (ELPN 3)

1. Abstrak
The momentary-contact switch S2 is to be pressed briefly to cause the piston rod
of a double acting cylinder to extend. After having extended, the piston rod to
remain in its front end position. Operation of the momentary-contact switch S1
is to cause the piston rod to retract to its rear end position. A 5/2 directional
control valve with spring return is to be used for this circuit.

2. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik dan mendemonstrasikan cara
kerja dari komponen Pneumatik:
1. Relay dengan kontak normal terbuka dan normal tertutup
b. Membuat diagram stroke-step
c. Memberikan contoh aplikasi pneumatik dalam bidang industri.

3. Alat-Alat
a. (02) Cylinder, Double Acting, 25 x 100
b. (51) 5/2 Directional Control Valve, M5 electrically operated
c. (54) Solenoid coil, 24 V from B
d. (55) Relay 4 charge over swich
e. (59) Switch with Push Button (2 pcs)

4. Pertanyaan dan Tugas


a. Jelaskan cara kerja dari komponen pneumatik di atas (55)!
b. Buat diagram stroke-step, cara kerja rangkaian pneumatik di atas!
c. Berikan contoh aplikasi rangkaian pneumatik diatas dan jelaskan cara kerja
serta sketsa alat tersebut.

17
18

5. Diagram Pneumatik dan Elektrik


a. Rangkaian elektro pneumatik saat posisi piston mundur dari praktikum ini
dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Rangkaian Elektro Pneumatik Saat Posisi Piston Mundur


b. Rangkaian elektro pneumatik saat posisi piston maju dari praktikum ini dapat
dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2 Rangkaian Elektro Pneumatik Saat Posisi Piston Maju


19

6. Gambar Alat dan Rangkaian


1. (02) Cylinder Double Acting 25 x 50 dilihat pada Gambar 3.3 dibawah ini.

Gambar 3.3 Cylinder Double Acting, 25 x 50


Sumber: blibli.com
2. (51) 5/2 Directional Control Valve, M5 Electrically Operated dapat dilihat
pada Gambar 3.4 dibawah ini.

Gambar 3.4 5/2 Directional Control Valve, M5 Electrically Operated


Sumber: https://www.aliexpress.com
3. (54) Solenoid Coil 24 V from B dapat dilihat pada Gambar 3.5 dibawah ini.

Gambar 3.5 Solenoid Coil 24 V


Sumber: https://www.grainger.com
20

4. (55) Relay 4 Charge Over Switch dapat dilihat pada Gambar 3.6 dibawah ini.

Gambar 3.6 Relay 4 Charge Over Switch


Sumber: https://www.tokopedia.com
5. (59) Switch with Push Button dapat dilihat pada Gambar 3.7 dibawah ini.

Gambar 3.7 Switch with Push Button


Sumber: https://www.omega.com

7. Jawaban Pertanyaan
a. Jelaskan cara kerja dari komponen pneumatik di atas (55)!
Relay 4 charge over switch adalah suatu komponen yang bertugas dalam hal
pendistribusian dari electrical connection ke alat yang lain. Komponen ini
terbagi menjadi 2 bagian utama, yaitu coil dan contact. Coil adalah gulungan
kawat yang dialiri oleh arus listrik, sedangkan contact adalah saklar yang
memiliki pergerakan berdasarkan aliran arus listrik di coil. Komponen ini
juga terdiri dari switch-switch, seperti normally opened dan normally closed.
21

b. Buat diagram stroke-step, cara kerja rangkaian pneumatik di atas!


Diagram Stroke-Step dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Description Quantity v alue 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
100
Double acting Position
cy linder mm 50

2
Double acting Velocity
cy linder 0
m/s
-2
Double acting Acceleration 1682
cy linder m/s² 841
0

5/2-way a
Switching position
v alv e,
pneumatically
operated 0
1
Switching position
Air serv ice
unit

1
State
Pushbutton
(break)

1
State
Pushbutton
(make)

1
State
Relay

1
State
Make switch

1
State
Make switch

1
State
Valv e
solenoid

Gambar 3.8 Diagram Stroke-Step


Cara kerja rangkaian ini adalah:
1. 5/2 Directional Control Valve menahan udara bertekanan dari kompresor
dan air service unit.
2. Saat push button 1 ditekan, maka solenoid akan aktif sehingga udara dari
kompresor mengalir kemudia mendorong silinder bergerak untuk maju.
Jika S1 dilepas, solenoid masih aktif karena aliran arus dikunci melalui
kontak K1 pada relay.
3. Tetapi sebaliknya, saat push button 2 ditekan, arus yang masuk ke
kumparan dalam solenoid akan terputus. Terputusnya arus yang masuk ke
solenoid membuat relay tidak aktif sehingga silinder mundur ke posisi
semula.
22

c. Berikan contoh aplikasi rangkaian pneumatik diatas dan jelaskan cara kerja
serta sketsa alat tersebut.
Mesin Stamp adalah mesin yang menggunakan teknik tumbukan yaitu dengan
menekan / menumbuk suatu material (blank material) pada suatu mesin
menjadi bentuk yang diinginkan, dengan menggunakan mekanisme yang
menyebabkan penumbuk bergerak lurus dan tegak menuju landasanya.

Gambar 3.9 Mesin Stamp


Sumber: https://printellautomation.com

8. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan elektro-pneumatik ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dengan menggunakan Relay, listrik dapat dialirkan terus-menerus, sehingga
tidak perlu menekan push button berkali-kali untuk menjalankan silinder
bergerak maju atau mundur.
2. Ketika solenoid mendapat aliran arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya
gaya magnet pada solenoid kemudian kontak saklar akan menutup. Jika arus
listrik dihentikan maka gaya magnet akan menghilang, kemudian tuas
kembali ke posisi semula dan kontak saklar menjadi terbuka.
3. Sistem normally open akan tertutup dan system normally closed akan terbuka
selama relay dialiri arus listrik
4. Pada saat relay dialiri arus listrik, maka kontak jenis normally closed akan
menjadi terbuka, sebaliknya jenis normally open akan tertutup.
5. Relay dapat menerima aliran listrik baik secara seri maupun paralel karena
memiliki beberapa kontak pada bagian komponennya.
Modul Elektro Pneumatik 4 (ELPN 4)

1. Tujuan Praktikum:
Mahasiswa dapat merancang sistem kontrol alat penyaring bubuk kimia yang
melakukan gerakan bolak balik dan kontrol yang dipakai adalah elektro
pneumatik.

2. Alat-Alat:
a. Air service unit 1 buah
b. Silinder kerja ganda 1 buah
c. Katup 5/2 double solenoid 1 buah
d. Proximity switch 2 buah
e. Push button 1 buah
f. Capacitive proximity switch 1 buah
g. Relay 4 buah

3. Deskripsi Singkat
Sebuah silinder kerja ganda melakukan gerakan maju-mundur secara kontinyu
jika tombol push button (START) ditekan dan ada bubuk kimia di dalam silo.
Silinder tersebut berfungsi melakukan gerakan yang mengakibatkan bubuk
kimia dalam saringan akan tersaring dengan baik.
Apabila bubuk kimia yang terdapat pada silo habis maka gerakan akan
berhenti, dan apabila silo diisi kembali dengan bubuk kimia dan tombol start
ditekan maka gerakan silinder akan beroperasi kembali.

4. Pertanyaan dan Tugas


a. Gambar diagram pneumatiknya!
b. Gambar diagram elektriknya!
c. Buatlah diagram stroke-step nya!
d. Jelaskan masing-masing fungsi dan cara kerja dari komponen pneumatik
yang dipakai (disertakan gambar komponen)!

23
24

5. Gambar dan Alat Rangkaian


Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Air service unit dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini.

Gambar 4.1 Air Service Unit


Sumber: pneumaticcontrol-valve.com
b. Silinder kerja ganda dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini.

Gambar 4.2 Silinder Kerja Ganda


Sumber: blibli.com
c. Katup 5/2 double solenoid dapat dilihat pada Gambar 4.3 di bawah ini.

Gambar 4.3 Katup 5/2 double solenoid


Sumber: tokopedia.com
25

d. Proximity switch dapat dilihat pada Gambar 4.4 di bawah ini.

Gambar 4.4 Proximity Switch


Sumber: electric-mechanic.com
e. Push button dapat dilihat pada Gambar 4.5 di bawah ini.

Gambar 4.5 Push Button


Sumber: shopee.co.id
f. Capacitive proximity switch dapat dilihat pada Gambar 4.6 di bawah ini.

Gambar 4.6 Capacitive proximity switch


Sumber: amazon.com
26

g. Relay dapat dilihat pada Gambar 4.7 di bawah ini.

Gambar 4.7 Relay


Sumber: dmnrobotik.blogspot.com

6. Jawaban Pertanyaan
a. Rangkaian elektro pneumatik dari praktikum ini dapat dilihat pada Gambar
4.8

Gambar 4.8 Diagram Pneumatik


27

Rangkaian elektro pneumatik saat posisi piston mundur dari praktikum ini
dapat diliat pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Diagram Pneumatik saat piston mundur


Rangkaian elektro pneumatik saat posisi piston maju dari praktikum ini dapat
diliat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Diagram Pneumatik saat piston maju


28

b. Rangkaian elektrik elektro pneumatik 4 dari praktikum ini dapat dilihat


pada Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Diagram elektrik elektro pneumatik 4


Rangkaian elektrik elektro pneumatik saat posisi piston maju dari praktikum
ini dapat diliat pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Diagram Elektrik Saat Piston Mundur


29

Rangkaian elektrik elektro pneumatik saat posisi piston maju dari praktikum
ini dapat diliat pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13 Diagram elektrik saat piston maju


c. Diagram stroke-step dapat dilihat gambar 4.14 di bawah ini:

Gambar 4.14 Diagram stroke-step


30

d. Fungsi dari komponen pneumatik yang digunakan:


1. Air Service Unit
Air Service Unit berfungsi untuk mengatur tekanan udara yang akan di
alirkan ke sistem pneumatik. Air Service Unit juga dapat berfungsi untuk
mencegah debu, air atau komponen-komponen lain yang dapat merusak
sistem pneumatik. Air Service Unit bekerja dengan cara mengalirkan udara
yang bertekanan ke pengatur tekanan melewati saringan udara.
2. Silinder Kerja Ganda
Silinder kerja ganda merupakan silinder yang mempunya 2 port input dan
output silinder. Silinder jenis ini menggunakan kekuatan udara bertekanan
untuk mendorong piston keluar dan mendorong piston untuk masuk ke
posisi awal.
3. Katup 5/2 Double Solenoid
Katup 5/2 Double Solenoid merupakan katup listrik dimana koil yang
dimiliki berfungsi untuk penggerak ketika koil tersebut mendapatkan
supply tegangan. Koil yang mendapat tegangan akan diubah menjadi
medan magnet sehingga dapat menggerakan plunger pada bagian
dalamnya, saat plunger berpindah posisi maka pada lubang keluaran dari
solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal dari
Air Service unit
4. Proximity Switch
Proximity switch merupakan alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan
jarak obyek terhadap sensor. Ketika suatu obyek terletak dengan jarak
tertentu terhadap sensor (biasanya antara 1-10 mm), maka sensor akan
bekerja dan menghubungkan kontak.
5. Push Button
Push button merupakan saklar sederhana yang berfungsi untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja
tekan unlock.
31

6. Capacitive Proximity Switch


Capacitive Proximity Swtich merupakan alat pendeteksi yang akan
mendeteksi semua jenis obyek yang ada dalam jarak perasanya.
7. Relay
Relay merupakan sebuah medan magnet yang dibangkitkan oleh gulungan
kawat email yang memiliki inti besi dan diberikan arus listrik.

7. Kesimpulan
Dari praktikum yang sudah dilakukan, kesimpulan yang dapat ditarik adalah:
1. Perbedaan antara rangkaian pneumatik dengan rangkaian elektro pneumatik
adalah pada rangkaian elekto pneumatik menggunakan rangkaian listrik yang
dimana rangkaian listrik ini dapat membantu menjalankan sistem pneumatik
dengan satu sentuhan tombol.
2. Ketika push button ditekan maka katup akan bergerak maju dan mengaktifkan
solenoid sehingga mendorong ruang satu ke ruang dua pada katup yang
memiliki katup 5/2 dan mengakibatkan mengalirnya udara dari kompresor ke
silinder.
3. Proximity Switch digunakan untuk mengetahui posisi pengayak, sedangkan
Capasitive Proximity Switch digunakan untuk mengetahui jumlah bubuk
yang tersisa.
4. Pengayak akan otomatis berhenti bergerak apabila bubuk kimia pada silo
sudah habis, bubuk kimia dapat diketahui habis karena menggunakan
Capasitive Proximity Switch dan akan bergerak apabila push button ditekan
kembali.
5. Katup 5/2 Double Solenoid memiliki 5 lubang aliran udara dan 2 ruangan
yang dapat mengatur jalannya tekanan udara yang berasal dari Air Service
Unit ke dalam silinder kerja ganda (Double Acting Cylinder).

Anda mungkin juga menyukai