DISUSUN OLEH:
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM OTOMASI SISTEM PRODUKSI
NILAI
ii
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI
TEKNIK MESIN & TEKNIK INDUSTRI
LEMBAR ASISTENSI
PARAF
NO TANGGAL KEGIATAN
ASISTEN
Memperbaiki gambar rangkaian elektro
1. 16 April 2021
pneumatik
Memperbaiki gambar alat yang
2. 17 April 2021
digunakan pada praktikum
Memperbaiki jawaban pertanyaan
3. 19 April 2021
laporan elektro pneumatik
Memperbaiki kesimpulan dan format
4. 20 April 2021
laporan elektro pneumatik
Mengetahui,
Ka. Lab. Hidrolik & Pneumatik
iii
Modul Elektro Pneumatik 1 (ELPN 1)
1. Abstrak
The operation of a momentary-contact switch (prerequisite: SO on) is to cause
a single acting cylinder to eject processed parts at a machine. When the switch
is released, the cylinder is to return to the basic position.
2. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik dan mendemonstrasikan cara
kerja dari komponen pneumatik:
1. Katup kontrol 3/2, electrically operated, pembalik pegas
2. Solenoid coil
b. Mahasiswa dapat membuat diagram stroke-step
c. Mahasiswa dapat memberikan contoh aplikasi pneumatik dalam bidang
industri
3. Alat-Alat
a. (34) Air Service Unit
b. (35) Distributor Block
c. (36) Closer Plug 5 buah
d. (40) Plastic Tubing, PU 4 mm
e. (71) Cable Red, Blue, Grey with Socket
f. (74) Power Supply 24 V, 3 Ampere
g. (01) Single Acting Cylinder, 25x50
h. (50) 3/2 Directional Control Valve, M5 Electrically Operated
i. (54) Solenoid Coil, 24 V from B
j. (59) Switch with Push Button
1
2
c. Berikan contoh aplikasi rangkaian pneumatik di atas dan jelaskan cara kerja
sketsa-sketsa alat tersebut.
g. Single acting cylinder, 25x50 dapat dilihat pada Gambar 1.9 di bawah ini.
j. Switch with push button dapat dilihat pada Gambar 1.12 di bawah ini.
7. Jawaban Pertanyaan
a. Cara kerja dari komponen pneumatik diatas (50) dan (54) adalah sebagai
berikut.
1) (50) 3/2 Directional Control Valve, M5 Electrically Operated
3/2 directional control valve merupakan katup yang memiliki tiga saluran
keluar dan masuk yang dapat menentukan varian aliran udara. Katup ini
bekerja ketika kumparan solenoid dialiri arus listrik yang akan
menghasilkan gaya yang membuat angin masuk dari lubang pertama dan
menuju ke lubang kedua, lalu akan menekan silinder keluar. Dan ketika
kumparan tidak dialiri listrik, maka angin akan keluar melalui ruangan
kedua.
2) (54) Solenoid Coil, 24 V from B
Solenoid bekerja ketika kumparan mendapatkan energi listrik dari power
supply yang akan membentuk medan magnet untuk dapat menggerakkan
batang piston yang ada di dalamnya.
7
2.50
2
Velocity 1.50
Single acting
cy linder m/s 1
0.50
0
800
Acceleration 600
Single acting
cy linder m/s² 400
200
0
a
3/2-way
Switching position
v alv e,
pneumatically
operated
0
1
Switching position
Air serv ice
unit
Pressure 4
Air pressure
reserv oir bar
2
State
Pushbutton
(make)
State
Valv e
solenoid
8. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum elektro pneumatik 1 adalah sebagai
berikut:
1. Rangkaian dari elektro pneumatic 1 ini menggunakan aliran listrik yang
berasal dari power supply 24V, 3A.
2. 3/2 directional valve memiliki 3 lubang aliran udara dan 2 ruangan yang dapat
mengatur jenis variasi udara yang akan masuk ke single acting cylinder.
Udara yang dialirkan dari 3/2 directional valve menentukan silinder pada
single acting cylinder agar dapat bergerak maju.
3. Solenoid yang dialiri listrik akan menghasilkan medan elektromagnetik yang
membuat valve 3/2 directional valve, M5 electrically operated beroperasi.
4. Ketika push button ditahan secara terus-menerus dan arus listrik mengalir
maka batang piston pada single acting cylinder akan terus berada pada posisi
maju.
5. Ketika push button dilepas, aliran listrik akan berhenti dan angin akan keluar
melalui ruangan kedua dan batang piston single acting cylinder akan kembali
ke posisi awal (mundur).
Modul Elektro Pneumatik 2 (ELPN 2)
1. Abstract
Operation of a momentary-contact switch S1 its to couse the piston rod of double
acting cylinder to extend. The piston rod us its to return basic position when the
switch is released.
2. Tujuan Praktikum
a. Dapat menjelaskan karakteristik dan mendemonstrasikan cara kerja dari
komponen pneumatik.
1. Katup control 5/2. Electrically operated, pembalik pegas.
2. Solenoid coil.
b. Mahasiswa dapat membuat diagram Stroke-step.
c. Mahasiswa dapat memberikan contoh aplikasi pneumatik dalam bidang
industri.
3. Alat-Alat
a. (02) Cylinder Double Acting, 25 x 50
b. (51) 5/2 Directional Control Valve, M5 Electrically Operated
c. (54) Solenoid coil, 24 V form B
d. (59) Switch with push button
10
11
5. Diagram Pneumatik
Diagram pneumatic dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada
Gambar 2.1 berikut.
a. Rangkaian elektro pneumatik saat posisi piston mundur dari praktikum ini
dapat dilihat pada Gambar 2.1.
3. (54) Solenoid coil, 24 V form B dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut.
7. Jawaban Pertanyaan
a. Jelaskan cara kerja dari komponen pneumatik di atas (51, 54, dan 59)!
1. Sebelum mendapat sinyal dari solenoid, posisi awal katup 5/2 adalah posisi
dimana udara bertekanan dari suplai energi akan mengalir dari saluran 1
ke saluran 2, dan udara tekan dari beban (silinder) akan dibuang dari 4 ke
5. Ketika katup 5/2 mendapat sinyal kendali dari solenoida, maka udara
tekan dari suplai energi akan mengalir dari saluran 1 ke saluran 4, dan
udara tekan dari beban (silinder) akan dibuang dari saluran 2 ke saluran 3.
Ilustrasi dari katup 5/2 Directional Control Valve, M5 Electrically
Operated dapat dilihat pada Gambar 2.7 berikut.
14
8. Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan yang didapat dari praktikum elektro pneumatik 2
ini:
a. Silinder double acting memiliki 2 saluran untuk menerima tekanan udara.
Silinder ini bekerja dengan menerima tekanan udara yang masuk melalui
saluran pertama sehingga silinder dapat terdorong keluar dan tekanan udara
yang masuk ke saluran kedua akan mendorong silinder kembali ke posisi
TMB.
b. Elektro pneumatik dibantu oleh solenoida yang mengalirkan listrik dari
sumber aliran listrik ke solenoida pada katup 5/2 Directional Control Valve,
M5 Electrically Operated.
c. 5/2 Directional Control Valve, M5 Electrically Operated berguna untuk
mengalihkan tekanan udara yang masuk sehingga dapat mengubah arah dari
double acting cylinder. Katup ini bekerja karena adanya solenoida yang
menerima aliran listrik.
d. Switch with push button digunakan untuk meneruskan dan menghentikan
aliran listrik.
e. Pada diagram stroke step, valve solenoid akan menunjukkan grafik naik
ketika mendapat aliran listrik, dan grafik turun ketika tidak menerima aliran
listrik.
Modul Elektro Pneumatik 3 (ELPN 3)
1. Abstrak
The momentary-contact switch S2 is to be pressed briefly to cause the piston rod
of a double acting cylinder to extend. After having extended, the piston rod to
remain in its front end position. Operation of the momentary-contact switch S1
is to cause the piston rod to retract to its rear end position. A 5/2 directional
control valve with spring return is to be used for this circuit.
2. Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik dan mendemonstrasikan cara
kerja dari komponen Pneumatik:
1. Relay dengan kontak normal terbuka dan normal tertutup
b. Membuat diagram stroke-step
c. Memberikan contoh aplikasi pneumatik dalam bidang industri.
3. Alat-Alat
a. (02) Cylinder, Double Acting, 25 x 100
b. (51) 5/2 Directional Control Valve, M5 electrically operated
c. (54) Solenoid coil, 24 V from B
d. (55) Relay 4 charge over swich
e. (59) Switch with Push Button (2 pcs)
17
18
4. (55) Relay 4 Charge Over Switch dapat dilihat pada Gambar 3.6 dibawah ini.
7. Jawaban Pertanyaan
a. Jelaskan cara kerja dari komponen pneumatik di atas (55)!
Relay 4 charge over switch adalah suatu komponen yang bertugas dalam hal
pendistribusian dari electrical connection ke alat yang lain. Komponen ini
terbagi menjadi 2 bagian utama, yaitu coil dan contact. Coil adalah gulungan
kawat yang dialiri oleh arus listrik, sedangkan contact adalah saklar yang
memiliki pergerakan berdasarkan aliran arus listrik di coil. Komponen ini
juga terdiri dari switch-switch, seperti normally opened dan normally closed.
21
2
Double acting Velocity
cy linder 0
m/s
-2
Double acting Acceleration 1682
cy linder m/s² 841
0
5/2-way a
Switching position
v alv e,
pneumatically
operated 0
1
Switching position
Air serv ice
unit
1
State
Pushbutton
(break)
1
State
Pushbutton
(make)
1
State
Relay
1
State
Make switch
1
State
Make switch
1
State
Valv e
solenoid
c. Berikan contoh aplikasi rangkaian pneumatik diatas dan jelaskan cara kerja
serta sketsa alat tersebut.
Mesin Stamp adalah mesin yang menggunakan teknik tumbukan yaitu dengan
menekan / menumbuk suatu material (blank material) pada suatu mesin
menjadi bentuk yang diinginkan, dengan menggunakan mekanisme yang
menyebabkan penumbuk bergerak lurus dan tegak menuju landasanya.
8. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan elektro-pneumatik ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dengan menggunakan Relay, listrik dapat dialirkan terus-menerus, sehingga
tidak perlu menekan push button berkali-kali untuk menjalankan silinder
bergerak maju atau mundur.
2. Ketika solenoid mendapat aliran arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya
gaya magnet pada solenoid kemudian kontak saklar akan menutup. Jika arus
listrik dihentikan maka gaya magnet akan menghilang, kemudian tuas
kembali ke posisi semula dan kontak saklar menjadi terbuka.
3. Sistem normally open akan tertutup dan system normally closed akan terbuka
selama relay dialiri arus listrik
4. Pada saat relay dialiri arus listrik, maka kontak jenis normally closed akan
menjadi terbuka, sebaliknya jenis normally open akan tertutup.
5. Relay dapat menerima aliran listrik baik secara seri maupun paralel karena
memiliki beberapa kontak pada bagian komponennya.
Modul Elektro Pneumatik 4 (ELPN 4)
1. Tujuan Praktikum:
Mahasiswa dapat merancang sistem kontrol alat penyaring bubuk kimia yang
melakukan gerakan bolak balik dan kontrol yang dipakai adalah elektro
pneumatik.
2. Alat-Alat:
a. Air service unit 1 buah
b. Silinder kerja ganda 1 buah
c. Katup 5/2 double solenoid 1 buah
d. Proximity switch 2 buah
e. Push button 1 buah
f. Capacitive proximity switch 1 buah
g. Relay 4 buah
3. Deskripsi Singkat
Sebuah silinder kerja ganda melakukan gerakan maju-mundur secara kontinyu
jika tombol push button (START) ditekan dan ada bubuk kimia di dalam silo.
Silinder tersebut berfungsi melakukan gerakan yang mengakibatkan bubuk
kimia dalam saringan akan tersaring dengan baik.
Apabila bubuk kimia yang terdapat pada silo habis maka gerakan akan
berhenti, dan apabila silo diisi kembali dengan bubuk kimia dan tombol start
ditekan maka gerakan silinder akan beroperasi kembali.
23
24
6. Jawaban Pertanyaan
a. Rangkaian elektro pneumatik dari praktikum ini dapat dilihat pada Gambar
4.8
Rangkaian elektro pneumatik saat posisi piston mundur dari praktikum ini
dapat diliat pada Gambar 4.9.
Rangkaian elektrik elektro pneumatik saat posisi piston maju dari praktikum
ini dapat diliat pada Gambar 4.13.
7. Kesimpulan
Dari praktikum yang sudah dilakukan, kesimpulan yang dapat ditarik adalah:
1. Perbedaan antara rangkaian pneumatik dengan rangkaian elektro pneumatik
adalah pada rangkaian elekto pneumatik menggunakan rangkaian listrik yang
dimana rangkaian listrik ini dapat membantu menjalankan sistem pneumatik
dengan satu sentuhan tombol.
2. Ketika push button ditekan maka katup akan bergerak maju dan mengaktifkan
solenoid sehingga mendorong ruang satu ke ruang dua pada katup yang
memiliki katup 5/2 dan mengakibatkan mengalirnya udara dari kompresor ke
silinder.
3. Proximity Switch digunakan untuk mengetahui posisi pengayak, sedangkan
Capasitive Proximity Switch digunakan untuk mengetahui jumlah bubuk
yang tersisa.
4. Pengayak akan otomatis berhenti bergerak apabila bubuk kimia pada silo
sudah habis, bubuk kimia dapat diketahui habis karena menggunakan
Capasitive Proximity Switch dan akan bergerak apabila push button ditekan
kembali.
5. Katup 5/2 Double Solenoid memiliki 5 lubang aliran udara dan 2 ruangan
yang dapat mengatur jalannya tekanan udara yang berasal dari Air Service
Unit ke dalam silinder kerja ganda (Double Acting Cylinder).