Disusun oleh :
Nama : Fauzan
NIM : 219411908
Kelas : 4 MEE
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mensetting attachment.
2. Mahasiswa dapat mensetting tool post.
3. Mahasiswa dapat mensetting posisi benda kerja terhadap MZRP.
4. Mahasiswa dapat menginput data hasil setting ke dalam mesin dan software CAD
dan CAM.
5. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin CNC 3+2 Indexing.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 CAD (Computer Aided Design)
CAD merupakan program yang terdapat pada komputer untuk menggambar sebuah produk
baik secara 2D maupun 3D. Gambar yang dihasilkan merupakan rancangan sebelum
melakukan proses permesinan yang telah disesuaikan mengenai bentuk maupun ukuran
berdasarkan hasil yang diinginkan. CAD juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara
desainer, operator dan programer.
2.6 Attachment
Attachment merupakan alat yang digunakan untuk menambah jumlah axis yang
terdapat pada mesin CNC indexing. Axis yang dimaksud adalah rotary A dan B, dengan
kata lain mesin yang semula hanya memiliki 3 axis jika ditambahkan attachment maka
akan menjadi 3+2 axis. Attachment tidak bersifat permanen, sehingga dapat dipasang
ataupun tidak (sesuai kebutuhan), supaya attachment dapat tersinkronisasi dengan mesin
maka diperlukan beberapa proses setting.
BAB III
PROSES
3.1 Flow Chart
Mulai A
Pemasangan dan
Setting Attachment Post Processor
Pemasangan dan
Data Transmit
Setting Benda Kerja
Selesai
Generate CAM
Tidak
Simulasi, OK?
Ya
A
3.1.1 Pemasangan dan Setting Attachment Serta Cara Melepasnya
Prosedur untuk mengaktifkan attachment, yaitu:
1. Buka panel PLC/CNC mesin, hati-hati saat bekerja diarea panel PLC/CNC
mesin.
2. Lepas kabel jumper No. 3 pada board TB1A yang telah diberi tegangan
24 volt. (tegangan dapat diambil dari no 23, 25 atau 27 pada board TB1A).
3. Tutup kembali panel PLC/CNC mesin.
4. Masukan attachment +2 ke mesin, kemudian pasang plug kabel mesin
dan slang pneumatiknya.
5. Hidupkan mesin hingga posisi ready.
6. Pilih mode manual(jog), serta pilih area "monitor" pada CNC board,
kemudian pilih halaman PLC SW.
7. Pilih valid setting, serta ON kan axis ke 4 dan ke 5.
8. Pada CNC board pilih maintenance > param > param number > +6401 input
(sebelumnya input password yaitu "MPARA").
9. Ubah bit ke 1 dari parameter 6401 dari angka O menjadi angka 1 (dari
01000100 menjadi 01000110).
10. Ubah parameter 2049 pada axis 4 dan 5 menjadi angka 4.
11. Ubah parameter 1070 pada axis 4 dan 5 menjadi angka 0.
12. Matikan mesin sampai switch utama.
13. Hidupkan kembali mesin sampai ready.
14. Dafarkan posisi home bagi axis a dan b dengan cara masuk ke parameter,
sebelumnya posisikan axis 4 dan 5 pada posisi home.
15. Mainte - Inp. Pass - to Abs pos.
16. Axis select - pilih axis a dan b.
17. Masukan angka 1 pada absolut pos dan origin hingga status complete.
18. Matikan mesin kemudian hidupkan lagi sampai ready.
19. Dial kelurusan axis A terhadap sumbu Y dan axis B terhadap sumbu x.
20. Kemudian ulangi langkah no. 15 sampai no. 18.
Gambar 3.1 Proses Dial Attachment
Sistem koordinat yang diinput harus sesuai dengan hasil pengukuran yang telah
dilakukan sebelumnya pada mesin, selisih antara benda kerja dengan MZRP (Machine
Zero Rotation Point) juga harus sesuai. Apabila tidak sesuai maka akan terjadi
ketidaksesuaian dimensi pada produk.
2. Alat Potong
Data dan parameter yang dimasukan kedalam alat potong juga harus sesuai, karena
sangat berpengaruh pada saat proses permesinan berlangsung. Data alat potong dapat
dilihat pada katalog alat potong tersebut. Setting urrutan alat potong sesuai dengan yang
telah terpasang pada mesin.
5. Technology
Strategi pemotongan dapat ditentukan melalui item technology, didalamnya
terdapat compensation, Technology of Cutting, Step Over, dan lain-lain yang berperan
penting pada saat melakukan proses pemotongan. Technology juga berbengaruh
terhadap kecepatan proses pembuatan produk.
6. Link
Link merupaknan item untuk mengatur pergerakan alat potong dan metode
pemotongan.
3.1.6 Simulasi
Simulasi bertujuan untuk mengetahui, apakah program CAM yang telah dibuat
sudah baik atau masih ada kekurangan, selain itu simulasi juga dapat mencegah hal-hal
yang tidak diinginkan pada saat proses permesinan. Apabila hasil simulasi baik maka
dapat dilakukan proses berikutnya, namun apabila belum baik dan ingin dioptimalkan
maka dapat memperbaiki program CAM yang telah dibuat.
Kombinasi huruf dan angka diatas merupakan G-Code tambahan pada saat tool
change, hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tabrakan antara tool dengan
benda kerja yang terlalu tinngi posisinya. Prinsip sederhana yang dapat dibaca sebagai
berikut:
G91 G28 Z0 = Perintah untuk sumbu Z pada posisi home
M40 = Perintah untuk rotasi B dapat dilakukan
G90 G0 B-90 = Perintah untuk attachment berotasi sejauh -90°
M39 = Perintah untuk rotasi B tidak dapat dilakukan
G91 G30 X0 Y0 = Perintah untuk sumbu X dan Y pada posisi home
T1 M6 = Perintah untuk mrngganti tool
G90 G54 = Pemanggilan program pada posisi nol yang telah disetting
sebelumnya
3.1.9 Machining
Proses machining merupakan proses yang terakhir, G-Code yang telah terdaftar
pada mesin selanjutnya tinggal dipanggil dan dijalankan secara otomatis. Proses
machining seharusnya akan sama dengan hasil simulasi, termasuk lamanya proses
machining.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
Hasil produk yang telah jadi, memiliki kekuangan yaitu tidak sejajarnya permukaan
antara bidang depan dan belakang (memiliki dua bidang). Tidak simetrisnya produk
tersebut dikarenakan tool yang kami gunakan tidak terlalu panjang, oleh karena itu kami
mencoba mengganti orientasi benda kerja dangan cara memproses pemotongan bagian
permukaan depan 50% dan permukaan belakang 50%, agar posisi holder tidak
menabrak pada saat berada di titik koordinat yang paling dekat dengan cekam. Simulasi
yang kami lakukan hasilnya baik dan tidak memiliki kendala apapun, analisa
dilanjutkan dengan memerikasa program yang telah di generate menjadi G-Code.