Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM C5X

Minggu ke-14 (25-29 November 2019)

Disusun oleh :

Nama : Fauzan
NIM : 219411908
Kelas : 4 MEE

PROGRAM STUDI D4-TEKNOLOGI REKAYASA MANUFAKTUR JURUSAN


TEKNIK MANUFAKTUR
POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG

Jl. Kanayakan No.21, Dago 40135, Bandung


Phone : 62 022 2500241 Fax : 62 022 2502649
Homepage : http ://www.polman-bandung.ac.id/
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM BENGKEL

MINGGU KE : 14 PROGRAM : C5X


Hari Kegiatan Waktu
Tanggal Jam Menit
Apel pagi & Persiapan awal - 10
Pengenalan CNC 3+2 2 -
Senin,
Istirahat - 15
25-11-2019 Setup Mesin Feeler VMP 30-A (Pemasangan Attachment) 2 35
Istirahat 1 -
Setup Mesin Feeler VMP 30-A (Setting Attachment) 2 5
Beres-beres & Apel sore - 30
Apel pagi & Persiapan awal - 10
Setup Mesin Feeler VMP 30-A (Setting Attachment) 2 -
Selasa,
Istirahat - 15
26-11-2019 Setting cekam & benda kerja pada mesin 2 35
Istirahat 1 -
Membuat Program CAM Pen Holder 2 5
Beres-beres & Apel sore - 30
Apel pagi & Persiapan awal - 10
Setting tools pada mesin Feeler VMP 30-A 2 -
Rabu,
Istirahat - 15
27-11-2019 Setting tools pada mesin Feeler VMP 30-A 2 35
Istirahat 1 -
Membuat Program CAM Pen Holder 2 5
Beres-beres & Apel sore - 30
Apel pagi & Persiapan awal - 10
Membuat Program CAM Pen Holder 2 -
Kamis,
Istirahat - 15
28-11-2019 Proses Machining Pen Holder 2 35
Istirahat 1 -
Proses Machining Pen Holder 2 5
Beres-beres & Apel sore - 30
Apel pagi & Persiapan awal - 10
Mengerjakan Tugas Individu 2 0
Jumat,
Istirahat - 15
29-11-2019 Proses Machining Pen Holder 1 45
Istirahat 2 -
Proses Machining Pen Holder 3 -

Waktu total : Istirahat : 7 jam Jumlah : 42 jam 50


35 jam 50 menit
menit
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia manufaktur merupakan elemen yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan
manusia di era modern seperti sekarang ini. Hampir semua bidang keilmuan tidak dapat terlepas
dari manufaktur, terutama yang berkaitan dengan sains dan teknologi. Peralatan dan sarana pra
sarana dalam dunia kesehatan, militer, pendidikan, ekonomi, agrikultur, kelautan dan perikanan,
dan yang lainnya telah menggunakan atau melibatkan produk manufaktur. Ilmu manufaktur
juga harus dapat menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan, oleh karena itu ilmu manufaktur
terus berkembang hingga saat ini, untuk mendapatkan produk yang berkualitas baik, proses
yang lebih mudah, cepat dan dapat memangkas biaya.
Seiring dengan berkembangnya ilmu komputer dan robotika, ilmu manufaktur juga
mendapatkan hasil yang positif yaitu dengan beralihnya mesin-mesin konvensional menjadi
mesin yang dapat bekerja secara otomatis. Mesin otomatis pada dasarnya adalah mesin
konvensioanal yang dikombinasikan dengan komputer melalui kontrol sehingga dapat bekerja
secara otomatis seperti robot.
CNC (Computer Nummerical Control) merupakan istilah untuk mesin yang dapat bekerja
secara otomatis, dimana bahasa yang terdapat dalam program tersebut mengunakan kombinasi
angka dan huruf atau biasa disebut Nummeric yang dapat mengontrol kerja mesin melaui
komputer.
Mesin CNC juga berkembang, dengan yang awalnya hanya dapat mengerjakan produk
dengan bentuk yang sederhana hingga saat ini yang telah dapat membuat produk dengan bentuk
sangat kompleks, itu dikarenakan semakin bertambahnya jumlah axis (sumbu) yang terdapat
pada mesin CNC. Axis atau sumbu merupakan jalur pergerakan mesin, semakin banyak axis
yang terdapat pada sebuah mesin maka degree of freedom atau sudut kebebasan juga semakin
besar, sehingga dapat membuat produk dengan sangat kompleks.
Program yang diinput kedalam mesin menjadi semakin sulit apabila akan melakukan
pengerjaan kepada produk dengan bentuk yang kompleks. Sehingga proses pemrograman juga
mengalami perkembangan, saat ini proses pemrograman telah menggunakan sistem CAM
(Computer Aided Manufacture) dimana program akan otomatis keluar setelah melakukan
berbagai strategi proses yang dilakukan pada komputer berdasarkan gambar 3D yang juga
terdapat pada komputer atau biasa disebut CAD (Computer Aided Design).
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat membuat program 3+2 indexing menggunakan software CAD
CAM.
2. Membuat strategi yang paling baik dalam proses manufaktur melalui CAM.
3. Memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen.

1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mensetting attachment.
2. Mahasiswa dapat mensetting tool post.
3. Mahasiswa dapat mensetting posisi benda kerja terhadap MZRP.
4. Mahasiswa dapat menginput data hasil setting ke dalam mesin dan software CAD
dan CAM.
5. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin CNC 3+2 Indexing.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 CAD (Computer Aided Design)
CAD merupakan program yang terdapat pada komputer untuk menggambar sebuah produk
baik secara 2D maupun 3D. Gambar yang dihasilkan merupakan rancangan sebelum
melakukan proses permesinan yang telah disesuaikan mengenai bentuk maupun ukuran
berdasarkan hasil yang diinginkan. CAD juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara
desainer, operator dan programer.

2.2 CAM (Computer Aided Manufacturing)


CAM merupakan program komputer untuk mengkonversi gambar hasil CAD kedalam
bahasa numerik berdasarkan parameter dan strategi proses permesinan yang telah disesuaikan.
CAM juga dapat mensimulasikan proses permesinan, sehingga dapat meminimalisir kegagalan
dalam membuat sebuah produk atau hal-hal lain yang tidak diinginkan. Program CAM
bertujuan untuk mempermudah proses pembuatan produk yang lebih cepat, mudah, akurat,
dan efisien.

2.3 Axis Mesin CNC


Mesin CNC terdapat berbagai macam axis atau sumbu, pada umumnya ada yang memiliki
2 axis, 3 axis, 5 axis, dan 6 axis, semakin banyak axis yang digunakan maka mesin tersebut
semakin memiliki kemampuan yang lebih baik.

Gambar 2.1 Axis pada mesin CNC


Gambar 2.1 menunjukan keumuman axis yang terdapat pada mesin CNC. Mesin yang
terdapat 2 axis adalah mesin yang hanya memiliki dua pergerakan utama yaitu secara
melintang dan memanjang (X dan Z) biasanya terdapat pada jenis mesin CNC turning. Mesin
3 axis memiliki tiga pergerakan utama yaitu melintang, memanjang (horizontal), dan naik
turun (vertical) pada gambar tersebut dapat dilihat pada axis X,Y, dan Z. Mesin 5 axis
merupakan mesin 3 axis yang telah ditambahkan dua fungsi yaitu rotary A untuk axis X dan
B untuk axis Y. Mesin 6 axis merupakan mesin 5 axis yang ditambahkan satu fungsi yaitu
rotary C untuk axis Z.

2.4 CNC 5 Axis Indexing dan Simultan


Mesin CNC 5 axis memiliki dua jenis yaitu indexing dan simultan. Perbedaan secara
umum yang terdapat dari kedua jenis tersebut diantaranya pada mesin CNC 5 axis indexing
pergerakan sumbu B dan C dengan sumbu sumbu lain harus bertahap, tidak dapat bergerak
secara simultan, sedangkan mesin CNC 5 axis Simultan pergerakan sumbu B dan C dengan
sumbu-sumbu lain dapat bergerak secara simultan.

2.5 Feeler VMP 30 A


Feeler VMP 30 A merupakan salah satu jenis mesin CNC indexing yang terdapat di
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung dan akan dijadikan sebagai alat praktikum.Mesin
tersebut memiliki 3 axis utama dan 2 axis tambahan dengan menambahkan fitur
attachment yang dapat dipasang sesuai dengan kebutuhan terutama apabila membutuhkan
proses terhadap benda yang harus menggunakan mesin 5 axis.

Gambar 2.2 Mesin Feeler VMP 30 A


Nama Produk CNC Machine VMC VMP 30-A
Merk Feeler

Jenis Produk Impor


Type Vertical Machining Center
Panjang (cm) 230
Tinggi (cm) 257
Lebar (cm) 245,5
Dimensi (cm) 210x225,5x237
Berat Kotor (kg) 3960
Berat Bersih (kg) 3300
Spesifikasi Axis X,Y,Z (760x420x510 mm); permukaan meja untuk
menggulung 80-590 mm; area kerja meja 420x890 mm; beban
maksimal 300 kg; kecepatan spindel 10000 rpm; lancip spindel
BT40; kapasitas penyimpanan alat 20 pcs; daya motor spindel
11/7,5 kW
Fitur Konstruksi rigid dan seimbang; heavy duty linearguide;
ballscrew dan bearing presisi tinggi; sistem pergantian alat yang
efisien; sistem servo kelas terhubung langsung dengan
ballscrew; pelumasan otomatis; sistem pendingin
Tabel 2.1 Spesifikasi Mesin Feeler VMP 30 A

2.6 Attachment
Attachment merupakan alat yang digunakan untuk menambah jumlah axis yang
terdapat pada mesin CNC indexing. Axis yang dimaksud adalah rotary A dan B, dengan
kata lain mesin yang semula hanya memiliki 3 axis jika ditambahkan attachment maka
akan menjadi 3+2 axis. Attachment tidak bersifat permanen, sehingga dapat dipasang
ataupun tidak (sesuai kebutuhan), supaya attachment dapat tersinkronisasi dengan mesin
maka diperlukan beberapa proses setting.
BAB III
PROSES
3.1 Flow Chart

Mulai A

Pemasangan dan
Setting Attachment Post Processor

Pemasangan dan
Data Transmit
Setting Benda Kerja

Pemasangan dan Machining


Setting Tool

Generate CAD Produk

Selesai
Generate CAM

Tidak

Simulasi, OK?

Ya

A
3.1.1 Pemasangan dan Setting Attachment Serta Cara Melepasnya
Prosedur untuk mengaktifkan attachment, yaitu:
1. Buka panel PLC/CNC mesin, hati-hati saat bekerja diarea panel PLC/CNC
mesin.
2. Lepas kabel jumper No. 3 pada board TB1A yang telah diberi tegangan
24 volt. (tegangan dapat diambil dari no 23, 25 atau 27 pada board TB1A).
3. Tutup kembali panel PLC/CNC mesin.
4. Masukan attachment +2 ke mesin, kemudian pasang plug kabel mesin
dan slang pneumatiknya.
5. Hidupkan mesin hingga posisi ready.
6. Pilih mode manual(jog), serta pilih area "monitor" pada CNC board,
kemudian pilih halaman PLC SW.
7. Pilih valid setting, serta ON kan axis ke 4 dan ke 5.
8. Pada CNC board pilih maintenance > param > param number > +6401 input
(sebelumnya input password yaitu "MPARA").
9. Ubah bit ke 1 dari parameter 6401 dari angka O menjadi angka 1 (dari
01000100 menjadi 01000110).
10. Ubah parameter 2049 pada axis 4 dan 5 menjadi angka 4.
11. Ubah parameter 1070 pada axis 4 dan 5 menjadi angka 0.
12. Matikan mesin sampai switch utama.
13. Hidupkan kembali mesin sampai ready.
14. Dafarkan posisi home bagi axis a dan b dengan cara masuk ke parameter,
sebelumnya posisikan axis 4 dan 5 pada posisi home.
15. Mainte - Inp. Pass - to Abs pos.
16. Axis select - pilih axis a dan b.
17. Masukan angka 1 pada absolut pos dan origin hingga status complete.
18. Matikan mesin kemudian hidupkan lagi sampai ready.
19. Dial kelurusan axis A terhadap sumbu Y dan axis B terhadap sumbu x.
20. Kemudian ulangi langkah no. 15 sampai no. 18.
Gambar 3.1 Proses Dial Attachment

Prosedur untuk menonaktifkan attachment, yaitu:


1. Hidupkan mesin sampai posisi ready.
2. Pilih mode manual (jog) serta pilih area monitor pada cnc board, kemudian
pilih halaman PLC SW.
3. Pilih valid setting, serta OFF kan axis ke 4 dan ke 5.
4. Pada monitor pilih maintenance - param number - 6401 (sebelumnya input
password yaitu "MPARA").
5. Ubah bit ke 1 dari parameter 6401 dari angka 1 menjadi angka 0 (dari
01000110
menjadi 01000100).
6. Ubah parameter 2049 pada axis 4 dan 5 menjadi angka O.
7. Ubah parameter 1070 pada axis 4 dan 5 menjadi angka 1.
8. Matikan mesin sampai switch utama.
9. Lepas semua kabel plug attachment +2 dan keluarkan dari mesin.
10. Buka panel plc/cnc mesin, hati-hati saat bekerja diarea panel PLC/CNC mesin.
11. Pasang kabel jumper no,3 pada board TB1A dengan diberi tegangan 24 volt
(tegangan dapat diambil dari no. 23, 25 atau 27 pada board TB1A).
12. Tutup kembali panel PLC/CNC mesin.
13. Hidupkan mesin sampai ready, mesin siap untuk running.

3.1.2 Pemasangan dan Setting Benda Kerja


1. Pasang chuck pada attachment yang telah di dial, posisikan sekiranya pada area
centre.
2. Dial benda kerja menggunakan centro kator.
3. Catat selisih perbedaan titik koordinat antara hasil dial pada meja attachment dan
pada benda kerja sesauai dengan axisnya.
4. Input kedalam mesin supaya menjadi referensi titik koordinat.

3.1.3 Setting Tool


1. Pasang tool pada holder.
2. Posisikan tool yang keluar (OHL) ± 4 x Diameter tool.
3. Pasang tool pada mesin sesuai dengan nomor yang dikehendaki.
4. Setting jarak axis Z antara tool dengan benda kerja dengan menggunakan bantuan
alat zero setter.

Gambar 3.2 Proses Setting Tool


3.1.4 Generate CAD
CAD sebenarnya telah tersedia, namun berdasarkan permintaan Dosen pembimbing
maka dilakukan sedikit modifikasi, dimana posisi logo POLMAN yang semula berada
dibawah pada kedua sisi kemudian dipindahkan keatas pada logo yang sebelah kiri
menggantikan lubang yang ada sebelumnya.
(a) (b)
Gambar 3.3 (a) CAD yang telah dimodifikasi (b) CAD Original

3.1.5 Generate CAM


Membuat CAM menggunakan salah satu software yaitu SolidCAM, dimana ada
beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Sistem Koordinat

Sistem koordinat yang diinput harus sesuai dengan hasil pengukuran yang telah
dilakukan sebelumnya pada mesin, selisih antara benda kerja dengan MZRP (Machine
Zero Rotation Point) juga harus sesuai. Apabila tidak sesuai maka akan terjadi
ketidaksesuaian dimensi pada produk.

2. Alat Potong
Data dan parameter yang dimasukan kedalam alat potong juga harus sesuai, karena
sangat berpengaruh pada saat proses permesinan berlangsung. Data alat potong dapat
dilihat pada katalog alat potong tersebut. Setting urrutan alat potong sesuai dengan yang
telah terpasang pada mesin.

3. Boundaries dan Constraint


Boundaries dan Constraint sangat berpengaruh, terutama untuk mengatur strategi
bagian mana yang terlebih dahulu harus dilakukan pemakanan, karena apabila salah
dapat menyebabkan benda terpengaruhi oleh banyak faktor seperti tidak rigid karena
bergetar.
4. Levels
Levels merupakan item yang berfungsi untuk menentukan kedalaman pemakanan
yang akan dilakukan.

5. Technology
Strategi pemotongan dapat ditentukan melalui item technology, didalamnya
terdapat compensation, Technology of Cutting, Step Over, dan lain-lain yang berperan
penting pada saat melakukan proses pemotongan. Technology juga berbengaruh
terhadap kecepatan proses pembuatan produk.

6. Link
Link merupaknan item untuk mengatur pergerakan alat potong dan metode
pemotongan.

3.1.6 Simulasi
Simulasi bertujuan untuk mengetahui, apakah program CAM yang telah dibuat
sudah baik atau masih ada kekurangan, selain itu simulasi juga dapat mencegah hal-hal
yang tidak diinginkan pada saat proses permesinan. Apabila hasil simulasi baik maka
dapat dilakukan proses berikutnya, namun apabila belum baik dan ingin dioptimalkan
maka dapat memperbaiki program CAM yang telah dibuat.

3.1.7 Post Processor


Post Processor merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah hasil strategi CAM
yang telah dibuat dan disimulasikan menjadi sebuah bahasa numerik berupa G-code.
G-code inilah yang akan dibaca oleh mesin untuk melakukan proses permesinan yang
meliputi, gerakan tool, penentuan titik koordinat, pergantian alat potong, kecepatan
putaran mesin, posisi serta orientasi benda kerja dan yang lainnya. G-code meskipun
sudah bisa didapat secara otomatis namun biasanya masih harus ada yang diedit, untuk
itu periksa kembali G-code pada bagian yang rawan atau rentan melakukan kesalahan,
seperti pada saat mengganti tool.
G91 G28 Z0
M40
G90 G0 B-90
M39
G91 G30 X0 Y0
T1 M6
G90 G54

Kombinasi huruf dan angka diatas merupakan G-Code tambahan pada saat tool
change, hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tabrakan antara tool dengan
benda kerja yang terlalu tinngi posisinya. Prinsip sederhana yang dapat dibaca sebagai
berikut:
G91 G28 Z0 = Perintah untuk sumbu Z pada posisi home
M40 = Perintah untuk rotasi B dapat dilakukan
G90 G0 B-90 = Perintah untuk attachment berotasi sejauh -90°
M39 = Perintah untuk rotasi B tidak dapat dilakukan
G91 G30 X0 Y0 = Perintah untuk sumbu X dan Y pada posisi home
T1 M6 = Perintah untuk mrngganti tool
G90 G54 = Pemanggilan program pada posisi nol yang telah disetting
sebelumnya

3.1.8 Data Transmit


Data transmit merupakan proses dimana G-code yang telah ada ditransferkan
kedalam mesin. Proses transfer pada mesin bisa menggunakan beberapa cara yaitu: RS
232, Ethernet, CF Card dan Flashdisk.

3.1.9 Machining
Proses machining merupakan proses yang terakhir, G-Code yang telah terdaftar
pada mesin selanjutnya tinggal dipanggil dan dijalankan secara otomatis. Proses
machining seharusnya akan sama dengan hasil simulasi, termasuk lamanya proses
machining.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
Hasil produk yang telah jadi, memiliki kekuangan yaitu tidak sejajarnya permukaan
antara bidang depan dan belakang (memiliki dua bidang). Tidak simetrisnya produk
tersebut dikarenakan tool yang kami gunakan tidak terlalu panjang, oleh karena itu kami
mencoba mengganti orientasi benda kerja dangan cara memproses pemotongan bagian
permukaan depan 50% dan permukaan belakang 50%, agar posisi holder tidak
menabrak pada saat berada di titik koordinat yang paling dekat dengan cekam. Simulasi
yang kami lakukan hasilnya baik dan tidak memiliki kendala apapun, analisa
dilanjutkan dengan memerikasa program yang telah di generate menjadi G-Code.

Gambar 4.1 Hasil Machining


Hasil analisa kami menemukan terdapat pergeseran untuk sumbu Y sejauh
±1.5 mm saat melakukan rotasi A, hal ini tidak seharusnya terjadi karena kami hanya
merubah orientasinya namun dengan titik koordinat MZRP yang sama dengan yang
telah disetting pada mesin.
(a) (b)
Gambar 4.2 (a) Program sebelum A berotasi (b) Program setelah A berotasi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktikum C5X yang telah dilakukan sangat membantu kami untuk lebih banyak
belajar tentang CNC, namun ada beberapa masalah yang kami hadapi yaitu:
Masalah Sebab Solusi
Setup mesin terlalu lama Kurangnya jam terbang / Sering bartanya kepada
pengalaman instruktur, apabila ada hal
yang tidak dimengerti
Bergesernya sumbu Y Post Processor bermasalah Belum mengetahui
(analisa sementara)
Tool menabrak pada benda Rotary B tidak aktif Harus selalu didampingi
saat tool change instruktur pada saat
mengoperasikan mesin secara
manual

Anda mungkin juga menyukai