PROYEK AKHIR
Oleh :
MOCHAMMAD DHAMAR TRI SAPUTRO
09508131012
motivasi terbesar dalam hidup untuk berhasil di kesempatan yang akan datang.”
“Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekedar
bekerja, kera di hutan juga bekerja.”
Buya Hamka
“Hadapi masa lalu tanpa penyesalan, hadapi hari ini dengan tegar dan percaya
diri, siapkan masa depan dengan rencana yang matang tanpa rasa khawatir.”
Hary Tanoesoedibjo
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Seiring rasa syukur kepada Allah SWT, laporan proyek akhir ini saya
persembahkan kepada :
1. Bapak dan Ibu tercinta yang telah melimpahkan curahan kasih sayang,
bimbingan, dukungan moral, material dan doanya serta cinta yang tak
ternilai harganya.
v
ABSTRAK
Oleh:
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah: (1) merencanakan mesin dan
peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan poros tetap, poros geser, dan
roller pada alat/mesin pengeroll pipa. (2) mendeskripsikan tahapan proses
pembuatan. (3) menghitung waktu yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan
poros tetap, poros geser, dan roller pada alat/mesin pengeroll pipa.
Tahapan proses pembuatan poros tetap, poros geser, dan roller pada
alat/mesin pengeroll pipa meliputi identifikasi gambar kerja, identifikasi mesin
dan alat perkakas yang digunakan. Alat-alat yang digunakan untuk mengetahui
hasil tujuan dari penulisan laporan ini adalah gambar kerja, pensil, kertas, buku
panduan, stopwacth.
Hasil dari proses pemesinan adalah dua buah poros tetap,, satu buah poros
geser, dan roller. Mesin yang digunakan dalam pembuatan poros tetap, poros
geser, dan roller pada alat/mesin pengeroll pipa antara lain mesin bubut CIA MIX
SP 6230 T, mesin gergaji, mesin gerinda, mesin frais Bridgeport, mesin slotting.
Alat perkakas bantu yang digunakan antara lain: pahat HSS rata kanan, pahat ulir
luar segitiga, end mill cutter, pahat slotting, bor center, senter putar, kunci chuck,
chuck drill dan kunci chuck drill, kunci pas 12-13, 14-15, bantalan ganjal, ragum,
mata bor HSS 𝜙 6 mm, 𝜙 10 mm, 𝜙 15 mm, dan 𝜙 21 mm, jangka sorong,
mikrometer, serta perlengkapan Keselamatan, dan Kesehatan Kerja (K3). Tahapan
proses pembuatan adalahh proses penggergajian, proses pembubutan, proses
pengefraisan, dan proses pembuatan alur pasak. Waktu total diperoleh dari waktu
pembuatan dua buah poros tetap, satu buah poros geser, dan 3 buah roller adalah
1483 menit.
Kata kunci: Poros tetap, Poros geser, Roller, Alat/Mesin Pengeroll Pipa
vi
KATA PENGANTAR
yang berjudul “Proses Pembuatan Poros Tetap, Poros Geser, dan Roller pada
akhir ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
terhormat:
1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA., selaku Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta.
2. Dr. Moch. Bruri Triyono, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Yogyakarta.
3. Dr. Wagiran, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas
5. Suyanto, M.Pd, M.T., selaku Pembimbing Tugas Akhir atas segala bantuan
Akhir ini.
vii
6. Kedua Orang Tua dan seluruh keluarga saya yang tercinta, yang telah banyak
mendukung kuliah saya dan berkat segala doa orang tua saya terhadap
7. Bapak Sakuri dan rekan-rekan teknisi yang telah banyak membantu penulis
8. Seluruh staf dan karyawan jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik
(Takim, Cahyo, Saihun, dan Riky) yang sudah berjuang dengan keras.
11. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
membantu, sehingga Proyek Akhir dan laporan ini terselesaikan dengan baik
dan lancar.
kekurangan, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Amin.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN .…………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………….... ii
SURAT PERNYATAAN ……………………………………………….. iii
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………… iv
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………. v
ABSTRAK ………………………………………………………………. vi
KATA PENGANTAR .……………………………………………..……… vii
DAFTAR ISI .……………………………………………………….……. ix
DAFTAR GAMBAR ..…………………………………………….……… xi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………… xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..………………………………………….…….... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….… 1
B. Identifikasi Masalah ………………………………………..….... 3
C. Batasan Masalah ………………………………………….……… 3
D. Rumusan Masalah ……………………………………….……..… 4
E. Tujuan …………………………………………………….……… 4
F. Manfaat …………………………………………………..……… 5
G. Keaslian ………………..…………………………………..…..... 6
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH
A. Identifikasi Gambar Kerja ……………………………………..… 7
B. Identifikasi Mesin dan Alat yang Digunakan................................... 10
1. Mesin-Mesin yang Digunakan.......………...……………......... 11
a. Mesin Gergaji................................................................. 11
b. Mesin Bubut................................................................... 14
c. Mesin Gerinda................................................................ 24
d. Mesin Frais..................................................................... 25
ix
2. Alat-Alat Bantu Pemesinan....………………………..….......... 41
3. Keselamatan Kerja……………………………………..…..... 44
BAB III KONSEP PEMBUATAN
A. Konsep Umum Proses Pembuatan Produk ……………….…….... 50
1. Proses Untuk Mengubah Bentuk Bahan.......………………….. 50
2. Proses Pemotongan.................…………..…………………….. 51
3. Proses Penyelesaian Permukaan................................................. 52
4. Proses Penyambungan................................................................ 52
B. Konsep Umum Pembuatan Poros Tetap, Poros Geser, dan Roller
pada Alat/Mesin Pengeroll Pipa....................................................... 53
1. Perencanaan dan Pemilihan Bahan.....………............….…...... 53
2. Persiapan Alat dan Mesin............….………………………….. 54
3. Konsep Pembuatan Poros Tetap, Poros Geser, dan Roller
pada Alat/Mesin Pengeroll Pipa ……....................................... 55
BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL, DAN PEMBAHASAN
A. Diagram Alir Proses Pembuatan…………………….…………..... 57
B. Visualisasi Proses Pembuatan.......................................................... 58
1. Pembuatan Poros Tetap pada Alat/Mesin Pengeroll Pipa.......... 58
2. Pembuatan Poros Geser pada Alat/Mesin Pengeroll Pipa......... 83
3. Pembuatan Roller pada Alat/Mesin Pengeroll Pipa 100
C. Waktu Proses Pembuatan................................................................. 116
D. Uji geometrik.................................................................................... 118
E. Uji Fungsional......................................……….............……..…..... 120
F. Uji Kinerja..........................................................................……...... 120
G. Pembahasan........………………………………………………...... 122
H. Kelemahan-kelemahan..................................................................... 124
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan……………………………………………………...... 125
B. Saran…………………………………………………………….... 126
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….... 127
LAMPIRAN …………………………………………………………….. 128
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Alat/Mesin Pengeroll Pipa..............……………….....……… 7
Gambar 2 Poros Tetap pada Alat/Mesin Pengeroll Pipa..……………… 9
Gambar 3 Poros Geser pada Alat/Mesin Pengeroll Pipa..……………… 9
Gambar 4 Roller pada Alat/Mesin Pengeroll Pipa..…........…………… 10
Gambar 5 Mesin Gergaji.……………..……..................................….. 11
Gambar 6 Konstruksi Gigi untuk Pisau Gergaji...…………….……....... 12
Gambar 7 Skematis Mesin Bubut dan Nama Bagian-bagiannya............. 15
Gambar 8 Skematis Proses Membubut.......…….…………………….... 18
Gambar 9 Macam-macam Pahat Bubut...…………………..…......….. 22
Gambar 10 Mesin Gerinda.......................…….……………..................... 24
Gambar 11 Mesin Frais..... ……………….…………….......................… 25
Gambar 12 Kepala Pembagi................……………….………………..… 29
Gambar 13 Alat Pencekam pada Mesin Frais ………………………….. 30
Gambar 14 Light Duty Plain Milling....………………….………............ 30
Gambar 15 Heavy Duty Plain Milling Cutter ……….….…………...….. 31
Gambar 16 Helical Plain Cutter ……………..................……………..... 31
Gambar 17 Plain Side Milling Cutter……………....……..…………….. 32
Gambar 18 Half Side Milling Cutter……..……………………….……... 32
Gambar 19 Staggered Tooth Side Milling Cutter ………..……………… 33
Gambar 20 Plain Metal Saltting Saw ………….........…………………... 34
Gambar 21 Staggered Tooth Metal Slitting Saw …….………...……… 35
Gambar 22 Pisau Sudut Tunggal …………..………………….….…… 36
Gambar 23 Pisau Sudut Ganda …………………………………...…… 37
Gambar 24 End Mill Dua Mata (Two Flute) …………………….……… 37
Gambar 25 Ball End Mill.………….……….…........................................ 38
Gambar 26 Shell End Mill ………..………………………………...…… 38
Gambar 27 Pisau Muka (Face Mill Cutter) …………….…...........…….. 39
xi
Gambar 28 T-Slot Milling Cutter ……………................……………… 39
Gambar 29 Pisau Cekung dan Pisau Cembung …………………....…… 39
Gambar 30 Mesin Slotting.........................……................……………… 41
Gambar 31 Jangka Sorong.........................................……………....…… 41
Gambar 32 Rugo Test............................................................................... 42
Gambar 33 Kunci Chuck............................................................................ 43
Gambar 34 Senter Bor................................................................................ 44
Gambar 35 Mata Bor.................................................................................. 44
Gambar 36 Ragum..................................................................................... 45
Gambar 37 Pakaian Kerja dan Kelengkapannya........................................ 47
Gambar 38 Sepatu Kerja............................................................................ 48
Gambar 39 Sarung tangan Kain................................................................. 49
Gambar 40 Kaca Mata Praktek.................................................................. 49
Gambar 41 Diagram Alir Proses Pembuatan............................................. 57
Gambar 42 Poros Tetap pada Alat/Mesin Pengeroll Pipa..……………… 59
Gambar 43 Pengaturan Pahat Setinggi Center........................................... 61
Gambar 44 Tabel Penguliran pada Mesin Bubut CIA MIX SP 6230 T..... 64
Gambar 45 Pengaturan Handle Ulir Pitch 2,5............................................ 65
Gambar 46 Pengaturan Roda Gigi............................................................. 65
Gambar 47 Pengaturan Spindel Kecepatan Putar...................................... 65
Gambar 48 Poros Geser pada Alat/Mesin Pengeroll Pipa..……………… 83
Gambar 49 Roller pada Alat/Mesin Pengeroll Pipa..…........…………… 100
Gambar 50 Uji Kinerja Alat/Mesin Pengeroll Pipa................................... 121
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Hubungan Tebal Bahan, Lebar Daun, dan Jarak Puncak Gergajji....... 13
Tabel 2 Kecepatan Potong pada Mesin Gergaji............................................... 14
Tabel 3 Spesifikasi Mesin Bubut Sherline....................................................... 15
Tabel 4 Kecepatan Potong yang Dianjurkan untuk Pahat HSS …................... 20
Tabel 5 Sudut Pahat Bubut Beberapa Jenis Material....................................... 22
Tabel 6 Spesifikasi Mesin Frais Sherline....................................................... 26
Tabel 7 Putaran Pada Mesin Bubut CIA MIX SP 6230 T................................ 62
Tabel 8 Gerak Makan pada Mesin CIA MIX SP 6230 T................................. 63
Tabel 9 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Tetap pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Facing)........................................................................ 66
Tabel 10 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Tetap pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pengeboran Center).................................................... 67
Tabel 11 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Tetap pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pembubutan Lurus 𝜙 22 mm)..................................... 68
Tabel 12 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Tetap pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pembubutan Bertingkat 𝜙 21 mm)............................. 69
Tabel 13 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Tetap pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pembubutan Bertingkat 𝜙 20 mm).......................... 70
Tabel 14 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Tetap pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Proses Pembubutan Champer).................................... 71
Tabel 15 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Tetap pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Proses Pembubutan Alur)........................................... 72
Tabel 16 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Tetap pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Facing Bagian Sebaliknya)........................................ 73
Tabel 17 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Tetap pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pengeboran Center Bagian Sebaliknya)..................... 74
Tabel 18 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Tetap pada Alat/Mesin
xiii
Pengeroll Pipa(Pembubutan Lurus 𝜙 22 mm Bagian Sebaliknya).... 75
xiv
Tabel 32 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Geser pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pengeboran Center Bagian Sebaliknya)..................... 92
Tabel 33 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Geser pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pembubutan Lurus 𝜙 22 mm Bagian Sebaliknya).... 93
Tabel 34 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Geser pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pembubutan Bertingkat 𝜙 21 mm).......................... 94
Tabel 35 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Geser pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pembubutan Bertingkat 𝜙 20 mm).......................... 95
Tabel 36 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Geser pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Proses Pembubutan Champer Bagian Sebaliknya).... 96
Tabel 37 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Geser pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Proses Pembubutan Alur)........................................... 97
Tabel 38 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Geser pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Penguliran M20x2,5).................................................. 98
Tabel 39 Langkah Kerja Proses Pembuatan Poros Geser pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pembuatan alur pasak 6 mm)..................................... 99
Tabel 40 Langkah Kerja Proses Pembuatan Roller pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Facing)........................................................................103
Tabel 41 Langkah Kerja Proses Pembuatan Roller pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pengeboran Center).................................................... 104
Tabel 42 Langkah Kerja Proses Pembuatan Roller pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pembubutan Lurus 𝜙 80 mm).....................................105
Tabel 43 Langkah Kerja Proses Pembuatan Roller pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Proses Pembubutan Champer)....................................106
Tabel 44 Langkah Kerja Proses Pembuatan Roller pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Facing Bagian Sebaliknya)........................................ 107
Tabel 45 Langkah Kerja Proses Pembuatan Roller pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Proses Pembubutan Champer Bagian Sebaliknya).. 108
Tabel 46 Langkah Kerja Proses Pembuatan Roller pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pengeboran Center Bagian Sebaliknya)..................... 109
xv
Tabel 47 Langkah Kerja Proses Pembuatan Roller pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pengeboran 𝜙 6 mm).................................................. 110
Tabel 48 Langkah Kerja Proses Pembuatan Roller pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pengeboran 𝜙 10 mm)................................................ 111
Tabel 49 Langkah Kerja Proses Pembuatan Roller pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pengeboran 𝜙 15 mm)................................................ 112
Tabel 50 Langkah Kerja Proses Pembuatan Roller pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pengeboran 𝜙 21 mm)................................................ 113
Tabel 51 Langkah Kerja Proses Pembuatan Roller pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pembubutan Radius 9,5)............................................. 114
Tabel 52 Langkah Kerja Proses Pembuatan Roller pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa(Pembuatan alur slot 6 mm)......................................... 115
Tabel 53 Waktu Proses Pemesinan pada Poros Tetap................................... 116
Tabel 54 Waktu Proses Pemesinan pada Poros Geser................................... 117
Tabel 55 Waktu Proses Pemesinan pada Roller............................................. 117
Tabel 56 Hasil Pengukuran Poros Tetap A dan B pada Alat/Mesin Pengeroll
Pipa................................................................................................... 118
Tabel 57 Hasil Pengukuran Poros Geser pada Alat/Mesin Pengeroll Pipa........ 119
Tabel 58 Hasil Pengukuran Roller A, B dan C pada Alat/Mesin Pengeroll
Pipa................................................................................................... 119
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Gambar Kerja............................................................................... 128
Lampiran 2 Borang Langkah Kerja Proses Pembuatan Komponen Alat............
175
Lampiran 3 Data Pengujian Bahan.................................................................. 186
Lampiran 4 Tabel Baja Konstruksi Umun Menurut DIN 17100..................... 188
Lampiran 5 Simbol Tanda Pengerjaan............................................................ 199
Lampiran 6 Simbol Kekasaran Menurut ISO.................................................. 190
Lampiran 7 Nilai Kekasaran dan Tingkat Kekasaran Menurut ISO............... 190
Lampiran 8 Lambang-lambang dari Diagram Alir........................................... 191
Lampiran 9 Tabel Speed dan Cs Mata Bor HSS.............................................. 192
Lampiran 10 Pedoman Kecepatan Sayat pada Perkakas Baja Cepat (m/mnt).. 193
Lampiran 11 Tabel Ukuran Ulir Metris.............................................................. 194
Lampiran 12 Presensi Kehadiran...........................................................................
195
Lampiran 13 Kartu Bimbingan Proyek Akhir......................................................196
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era perkembangan zaman ini semua serba dituntut cepat dan tepat
khususnya dalam bidang industri. Oleh karena itu, dunia industri dituntut
seseorang bisa menempatkan diri dan berguna. Selain itu, kemajuan teknologi
laju produksi yang dihasilkan oleh industri itu sendiri, hal ini mempengaruhi
lebih cepat dan banyak hasil produksinya, juga produk yang dihasilkan lebih
baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dalam dunia industri seseorang
dituntut untuk lebih aktif dan kreatif. Seseorang dituntut mampu memiliki
tersebut.
Saat ini persaingan dalam dunia industri semakin ketat, disini dilihat
1
2
dimana alat/mesin pengeroll pipa banyak digunakan di bengkel-bengkel.
mengeroll pipa dalam pembuatan kanopi (canopy), pagar tralis, jendela tralis,
pintu tralis, maupun untuk mengeroll bagian atap dari rangka sepeda becak.
samping itu agar produksi yang dihasilkan lebih cepat dan tepat sehingga
lebih efektif dan efesien. Alat/mesin pengeroll pipa ini dalam pembuatannya
akan dihasilkan alat/mesin yang baik pula dilihat dari segi kekuatan maupun
saling mendukung agar dapat bekerja dengan baik. Beberapa komponen yang
pada proses pembuatan poros tetap, poros geser, dan roller pada alat/mesin
pengeroll pipa.
B. Identifikasi Masalah
masalah di antaranya:
alat yang sudah ada di bengkel mesin serta memenuhi safety bagi operator.
4. Proses pembuatan ulir penekan pada alat/mesin pengerol pipa yang presisi
yang kuat.
pengerol pipa.
alat/mesin.
C. Batasan Masalah
difokuskan pada pembuatan poros tetap, poros geser dan roller pada
masalah yaitu:
1. Alat dan mesin apa saja yang digunakan dalam pembuatan poros tetap,
2. Bagaimanakah proses pembuatan poros tetap, poros geser dan roller pada
3. Berapa waktu yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan poros tetap, poros
4. Bagaimanakah hasil uji kinerja poros tetap, poros geser dan roller pada
E. Tujuan
poros tetap, poros geser dan roller pada alat/mesin pengeroll pipa ini adalah:
1. Mengetahui alat dan mesin yang digunakan pada pembuatan poros tetap,
2. Mengetahui proses pembuatan poros tetap, poros geser dan roller pada
4. Mengetahui hasil uji kinerja poros tetap, poros geser dan roller pada
guna dalam hal menciptakan ide untuk menghasilkan suatu alat yang
baru.
pengerol pipa yang digunakan untuk proses pengerolan pipa agar melengkung
Dalam pembuatan poros tetap, poros geser dan roller pada alat/mesin
pengeroll pipa, gambar kerja sangat dibutuhkan dan berperan penting untuk
7
8
pekerjaan pemesinan. Itu yang dibuat oleh perancang digunakan sebagai acuan
untuk membuat poros tetap, poros geser dan roller pada alat/mesin pengeroll
pipa. Untuk itu dalam proses pembuatan poros tetap, poros geser dan roller
kerja dahulu apakah jenis serta ukuran sudah sesuai dengan yang telah
pemeriksaan benda kerja yang akan dibuat, dan gambar kerja harus
menunjukkan secara jelas ukuran-ukuran serta jenis bahan yang akan di-
butuhkan.
yang akan digunakan dan peralatan apa saja yang harus disiapkan sehingga
akan dapat dihasilkan produk yang awet. Oleh sebab itu pemberian toleransi
nilai kekasaran sangat diperlukan, agar kendali dimensi berjalan dengan baik.
geser dan roller pada alat/mesin pengeroll pipa dapat dilihat pada Gambar 2,
dipasang pada mesin perkakas dengan gerakan relatif tertentu seperti berputar
dan bergeser disesuaikan dengan bentuk benda kerja yang akan dibuat.
tidak sesuai fungsi mesin yang direncanakan maka hasil yang didapat tidak
ini adalah proses pembuatan poros tetap, poros geser dan roller pada
Pemilihan mesin dan alat juga berpengaruh terhadap hasil, efisiensi kerja
serta biaya yang dikeluarkan dalam proses pembuatan poros tetap, poros
digunakan dalam proses pembuatan poros tetap, poros geser dan roller
10
12
dalam proses pembuatan poros tetap, poros geser dan roller pada
memberi cairan pendingin agar pisau gergaji tidak cepat aus karena
daya agak kasar dari gergaji tangan berkisar 1,8 mm sampai 10 mm.
diantara gigi dengan syarat dua gigi atau lebih harus selalu
dan kuningan.
akan dipotong, lebar daun mata gergaji dan jarak puncak gigi-gigi
hubungan antara tebal bahan, lebar daun, dan jarak puncak gigi
Tabel 1. Hubungan tebal bahan, lebar daun, dan jarak puncak gigi
gergaji
Tebal bahan yang Lebar daun mata Jarak puncak gigi-
akan dipotong gergaji gigi pemotong
Sampai 16 mm 25 mm 2,5 mm
16-25 mm 25 mm 3 mm
25-100 mm 25 mm 4 mm
100-250 mm 25-32 mm 6 mm
250-500 mm 32-50 mm 8 mm
14
b. Mesin Bubut
benda kerja atau produk memperoleh gerak utama putar yang beraturan
(Harun, 1983:60).
reaming. Bagian utama mesin bubut adalah kepala tetap, kepala lepas,
15
gear box, bed mesin dan eretan mesin. Gambaran skematis mesin bubut
Compound rest
Apron Bed
Lead
screwFeed
rod
(tailstock).
4) Eretan (Carriage)
atas, dan pemegang pahat (tool post). Eretan harus dibuat dan
pembubutan.
7) Senter bubut
Senter pada mesin bubut ada dua, yaitu senter putar dan
lt
do dm
χr
a
Turning tool
( )(d)(n )
Cs
1000
..…………………………...(1)
b) Pahat
maupun memanjang.
Gambar 9.
22
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19
Gambar 9. Macam-macam pahat bubut menurut Solih
Rohyana (2000: 13)
Keterangan:
1. Pahat poles pucuk 11. Pahat alur
2. Pahat kikis lurus kiri 12. Pahat ulir pucuk
3. Pahat bubut bentuk 13. Pahat potong
4. Pahat pucuk kanan 14. Pahat kikis kanan
5. Pahat kikis lurus kanan 15. Pahat bubut dalam
6. Pahat kikis tekuk kanan 16. Pahat sudut dalam
7. Pahat bubut rata kanan 17. Pahat kait
8. Pahat poles pucuk 18. Pahat kait
9. Pahat bubut rata kiri 19. Pahat ulir dalam
10. Pahat poles lebar
Vf (f )(n) ……………………………………..(2)
sebagai berikut.
lt
tc ……………………………………(3)
Vf menit
e) Jumlah pembubutan
D1 D 2
i ….………………………………(4)
( 2)( a )
berputar (pisau berputar) pada sumbu yang tetap dan benda kerja
lain-lain.
Secara garis besar mesin frais terbagi menjadi tiga macam, yaitu
mesin frais horisontal, mesin frais vertikal dan mesin frais universal.
pemotongan tepi dan pembuatan alur. Ciri dari mesin frais vertikal
diantaranya:
yang lainnya. Benda kerja harus diklamp dengan tepat dan kuat
n=
Vf = F.(n.z)
untuk keperluan:
Machine
31
kasar.
Machine
32
(a) Pisau sisi lurus (Plain side milling cutter) dengan sisi
Machine
33
Gambar 19.
Staggered tooth side milling cutter
Machine
b) Pisau potong/gergaji (Metal sliting saw)
Machine
(2) Pisau potong dengan gigi samping (Metal slitting saw
sampai 8”.
Saw
(4) Pisau alur sekrup (Screw sloting cutter)
Machine
Pisau alur sekrup adalah pisau potong khusus yang
23/4”.
Machine
(2) Pisau sudut ganda (lihat Gambar 23)
(1) End mill cutter dua mata (two flute), lihat Gambar 24
atas 2”.
bulat.
Machine
39
Gambar 27.
Pisau muka (Face mill cutter)
f) T-Slot milling cutter (lihat Gambar 28)
Machine
g) Fly cutter (lihat Gambar 29)
Fly cutter terdiri dari satu atau lebih bentuk gigi dalam
pengeboran.
dijangkau.
alur pasak.
1. Gerakan utama
2. Gerakan feeding
secara presisi dengan tingkat ketelitian 1/100 mm. ketelitian dari alat
b. Micrometer
benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian sampai 0.01 mm.
1) Micrometer luar
2) Micrometer dalam
3) Micrometer kedalaman
rugo test.
Mal ulir digunakan untuk menentukan ulir dari suatu baut atau
mur. dengan mencocokkan antara mal dengan ulir yang akan ditiru
memiliki hasil yang sama antara master produk dengan benda kerja.
kuat agar saat benda kerja berputar tetap senter dan simetris.
benda kerja sebagai tempat kedudukan senter putar atau senter tetap
sampai 2/3 dari panjang bagian yang tirus pada bor senter tersebut.
44
pengeboran.
pada drill chuck atau dril sleeve agar bias dipasang pada mesin bubut.
Tetapi ada beberapa mata bor yang sudah didesain dapat langsung
kerja adalah dengan menjauhkan jari-jari tangan dari alat atau benda kerja
yang berputar, pasanglah selalu benda kerja dan alat potong pada mesin
jangka sorong, kunci chuck, dan alat bantu lainnya. Selain itu untuk
pakaian kerja yang dipakai juga harus dalam keadaan rapi dan
juga harus rapi, lengan baju kerja tersebut juga lebih baik jika
bersol karet. Sol dari karet ini berfungsi agar operator tidak
c. Sarung tangan
sebagai berikut:
mengefrais.
KONSEP PEMBUATAN
peralatan yang tepat sehingga proses produksi menjadi lebih efektif dan
sebagai berikut:
sebagai hasil dari proses pengolahan bijih logam. Bijih logam cair
50
51
2. Proses pemotongan
adalah dengan menjalankan gerak relatif antara alat potong (cutting tool)
dengan permukaan benda kerja yang akan dibentuk. Ada dua macam
1) Pembubutan 7) Penggergajian
2) Penyerutan 8) Potong-tarik
3) Pengetaman 9) Pengefraisan
4) Elektrokimia
f. Penghalusan rata
4. Proses penyambungan
b. Solder f. Pengelingan
atau tanpa tekanan. Solder dan mematri adalah dua proses sejenis, diantara
kedua potong logam ditambahkan logam lain dalam keadaan cair. Proses
bentuk serbuk, cairan, bahan padat dan pita banyak digunakan untuk
B. Konsep Pembuatan Poros Tetap, Poros Geser dan Roller pada Alat/Mesin
Pengeroll Pipa
Pada proses pembuatan poros tetap, poros geser dan roller pada
merupakan penjelasan dari konsep umum pembuatan poros tetap, poros geser
mengalami hambatan dan hasilnya sesuai dengan harapan. Hal yang perlu
produk.
dan fungsi dari komponen yang akan dibuat. Pemilihan bahan memerlukan
Adapun bahan yang digunakan untuk poros tetap, poros geser dan roller
untuk membuat poros tetap, poros geser dan roller pada alat/mesin
mesin dan peralatan yang akan digunakan. Adapun mesin dan peralatan
yang digunakan untuk membuat poros tetap, poros geser dan roller pada
b. Mesin gergaji
c. Mesin frais
Mesin frais pada proses pembuatan poros tetap dan poros geser
pada kedua ujung poros tersebut. Pisau end mill yang harus
d. Mesin slotting
3. Konsep pembuatan poros tetap, poros geser dan roller pada alat/mesin
pengeroll pipa
a. Pemotongan bahan
pada bagian yang dipotong untuk mengatasi panas yang lebih pada
bahan dan mata gergaji agar tidak cepat tumpul dan patah.
b. Pembubutan
poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa yang pertama adalah proses
20, 21, 22, seperti pada gambar kerja. Setelah itu balik benda
kerja dan lakukan hal yang sama tetapi dengan ukuran yang berbeda
kedua ujung poros dengan lebar alur 6 mm dan panjang 100 mm.
pasak pasangan dari poros. Kedalaman alur pasak yang dibuat pada
Ide
Persiapan Bahan
Pembelian komponen
yang dibeli
Persiapan Mesin dan Alat
Proses pembuatan
komponen yang dibuat
Sesuai
Proses Perakitan
Hasil
Perbaiki
Sudah
Selesai
57
58
Pada pembuatan poros tetap, poros geser dan roller pada alat/mesin
komponen ini adalah melakukan proses kerja sesuai dengan prosedur dan
dengan barang kasar, dan jangan membersihkan tatal benda kerja selama
mesin berjalan.
yang lengkap tentang komponen yang akan dibuat. Gambar kerja juga
b. Persiapan bahan
kg/mm²) dan kadar karbon 0.20 % (lihat pada Lampiran 4). Ukuran
adalah:
1) Mesin gergaji
2) Pahat ulir
3) Pahat alur
4) End mill 5 mm
60
5) Bor center
6) Senter putar
8) Chuck drill
12) Ragum
e. Alat ukur yang digunakan pada proses pembuatan poros tetap adalah
dipotong untuk mengatasi panas yang lebih pada bahan dan mata
pada mesin.
Setinggi Senter
ini juga dapat berpengaruh pada pahat. Pahat akan cepat tumpul
digunakan.
Tabel 8. Tabel gerak makan (feeding) pada mesin CIA MIX SP 6230 T
mengarah pada A, C, T.
mengarah pada B, C, R.
mengarah pada A, C, T.
mengarah pada B, C, R.
64
mesin bubut ciamix untuk membuat ulir metrik dengan pitch 2,5
A Z=30
B Z=60
Parameter Pemesinan
Cs f Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja n a tc
(m/ (mm/ pembubutan
(rpm) (mm) (menit)
mnt) put)
1 Pembubutan poros tetap 1.1.1 Pasang benda 60 0,2 1000.Cs 1 tc = 2 mnt Facing benda kerja
kerja pada cekam n sampai permukaan
.d
1.1. facing mesin bubut. halus dan rata
1.1.2 Pasang pahat rata 1000 20 dengan kedalaman
kanan dan atur n pemakanan (a) 1
3,14 25,4
ujung pahat sama mm dengan 2 kali
tinggi dengan penyayatan masing-
senter putar. = 752,2945 masing 0,5 mm.
25,4
66
Tabel 10. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (pengeboran center)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
2 1.2. Pengeboran center 1.2.1. Pasang bor center 20 0,05 1000.Cs 4 tc = 2 mnt 1. Geser kepala lepas
pada chuck drill. n rapat dengan benda
.d
1.2.2. Pasang chuck kerja.
drill pada kepala 1000 20 2. Jepit kepala lepas
lepas. n 3. Atur putaran dan
1.2.3. Atur putaran 3,14 3 hidupkan spindle
spindle mesin.
25,4
67
Tabel 11. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (pembubutan lurus 22 mm)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
3 1.3. Pembubutan lurus 1.3.1. Pasang senter 60 0,2 1000.Cs 3 lt l la 1. Lakukan
putar pada kepala n tc i pemakanan
.d f xn
lepas. benda dari
150 1.3.2. Masukan senter 1000 60 25,4 sampai
n 151 5
putar kedalam tc 4 22 dengan
3,14 25,4 0,2 x 600
bagian benda panjang
yang telah pemakanan 150
25,4
22
68
Tabel 12. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (pembubutan bertingkat 21 mm)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
4 1.4. Pembubutan bertingkat 1.4.1. Pasang senter 60 0,2 1000.Cs 1 lt l la Lakukan
putar pada kepala n tc i pemakanan benda
.d f xn
lepas. dari 22 sampai
1.4.2. Masukan senter 1000 60 21 dengan panjang
n 76 5
75 putar kedalam tc 1 pemakanan 75 mm
3,14 21 0,2 x 600
bagian benda dengan 1 kali
yang telah pemakanan 0,5 mm.
dilubangi oleh = 868,08 = 0,675 mnt
21
22
bor senter.
1.4.3. Atur putaran = 600
spindle
berlawanan
dengan jarum
jam.
1.4.4. Atur parameter
pemakanan dan
lakukan
pemakanan.
69
Tabel 13. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (pembubutan bertingkat 20 mm)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
5 1.5. Pembubutan bertingkat 1.5.1. Pasang senter 60 0,2 1000.Cs 1 lt l la Lakukan
putar pada kepala n tc i pemakanan benda
.d f xn
lepas. dari 21 sampai
1.5.2. Masukan senter 1000 60 20 dengan panjang
n 25 5
25 putar kedalam tc 3 pemakanan 25
3,14 21 0,2 x 600
bagian benda mm dengan 1 kali
yang telah pemakanan 0,5
dilubangi oleh = 909,914 = 0,75 mnt mm.
20
21
22
bor senter.
1.5.3. Atur putaran = 600
spindle
berlawanan
dengan jarum
jam.
1.5.4. Atur parameter
pemakanan dan
lakukan
pemakanan.
70
Tabel 14. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (proses pembubutan champer)
Parameter Pemesinan
Cs f Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja n a tc
(m/ (mm/ pembubutan
(rpm) (mm) (menit)
mnt) put)
6 1.6 Pembubutan champer 1.6.1 Pasang center 30 0,2 1000.Cs 3 tc = 2 mnt 1. Lakukan
putar pada kepala n pembubutan
.d
lepas. champer pada sisi
1.6.2 Masukan center 1000 30 muka benda kerja
putar kedalam n sepanjang 3 mm
3,14 20
25 bagian benda dan membentuk
yang telah sudut 45°.
dilubangi oleh = 477,707 2. Pada saat
bor senter. melakukan
= 360
20
21
71
Tabel 15. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (proses pembubutan alur)
Parameter Pemesinan
Cs f Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja n a tc
(m/ (mm/ pembubutan
(rpm) (mm) (menit)
mnt) put)
7 1.7 Pembubutan alur 1.7.1 Pasang center 60 0,2 1000.Cs 2,5 tc = 5 mnt 1. Lakukan
putar pada kepala n pembubutan alur
.d
lepas. 21 mm selebar
1.7.2 Masukan center 1000 60 4 mm sampai
putar kedalam n 16 mm atau
3,14 21
25 bagian benda sedalam 2,5 mm.
yang telah 2. Pada saat
= 909,914
dilubangi oleh melakukan
bor senter. = 600 pengaluran,
20
21
72
Tabel 16. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (facing bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
8 1.8 Facing bagian sebaliknya 1.8.1 Atur putaran 60 0,2 1000.Cs 3 tc = 3 mnt Lakukan
spindle n pemakanan sampai
.d
berlawanan permukaan halus
dengan jarum 1000 60 dengan panjang ±
jam. n 3 mm. Sehingga
1.8.2 Atur parameter 3,14 25,4 panjang benda 575
pemakanan. mm.
1.8.3 Lakukan = 752,294
25,4
pemakanan.
= 600
73
Tabel 17. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (pengeboran center bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
9 1.9 Pengeboran center 1.9.1 Pasang bor center 20 0,05 1000.Cs 4 tc = 2 mnt 1. Geser kepala lepas
pada chuck Drill. n rapat dengan benda
.d
1.9.2 Pasang chuck kerja.
drill pada kepala 1000 20 2. Jepit kepala lepas
lepas. n 3. Atur putaran dan
1.9.3 Atur putaran 3,14 3 hidupkan spindle
spindle mesin.
= 2123,14
25,4
74
Tabel 18. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (pembubutan lurus 22 mm bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
10 1.10 Pembubutan lurus 1.10.1 Pasang senter 60 0,2 1000.Cs 4 lt l la 1. Lakukan
putar pada kepala n tc i pemakanan
.d f xn
lepas. benda dari 25,4
120 1.10.2 Masukan 1000 60 sampai 22
n 120 5
senter putar tc 3 dengan panjang
3,14 25,4 0,2 x 600
kedalam bagian pemakanan 120
benda yang telah mm. dengan 4
22
25,4
75
Tabel 19. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (pembubutan bertingkat 21 mm bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
11 1.11 Pembubutan bertingkat 1.11.1 Pasang senter 60 0,2 1000.Cs 1 lt l la Lakukan pemakanan
putar pada n tc i benda dari 22
.d f xn
kepala lepas. sampai 21 dengan
1.11.2 Masukan senter 1000 60 panjang pemakanan
n 45 5
45 putar kedalam tc 1 45 mm dengan 1 kali
3,14 22 0,2 x 600
bagian benda pemakanan 0,5 mm.
yang telah
dilubangi oleh = 868,08 = 0,416 mnt
21
22
bor senter.
1.11.3 Atur putaran = 600
spindle
berlawanan
dengan jarum
jam.
1.11.4 Atur parameter
pemakanan dan
lakukan
pemakanan.
76
Tabel 20. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (pembubutan bertingkat 20 mm bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
12 1.12 Pembubutan bertingkat 1.12.1 Pasang senter 60 0,2 1000.Cs 1 lt l la Lakukan pemakanan
putar pada n tc i benda dari 21
.d f xn
kepala lepas. sampai 20 dengan
1.12.2 Masukan senter 1000 60 panjang pemakanan
n 25 5
25 putar kedalam tc 1 25 mm. dengan 1 kali
3,14 21 0,2 x 600
bagian benda pemakanan 0,5 mm.
yang telah
dilubangi oleh = 909,914 = 0,25 mnt
20
21
22
bor senter.
1.12.3 Atur putaran = 600
spindle
berlawanan
dengan jarum
jam.
1.12.4 Atur parameter
pemakanan dan
lakukan
pemakanan.
77
Tabel 21. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (proses pembubutan champer bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs f Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja n a tc
(m/ (mm/ pembubutan
(rpm) (mm) (menit)
mnt) put)
13 1.13 Pembubutan champer 1.13.1 Pasang center 30 0,2 1000.Cs 3 tc = 2 mnt 1. Lakukan
putar pada n pembubutan
.d
kepala lepas. champer pada sisi
1.13.2 Masukan 1000 30 muka benda kerja
center putar n sepanjang 3 mm
3,14 20
25 kedalam bagian dan membentuk
benda yang sudut 45°.
telah dilubangi = 477,707 2. Pada saat
oleh bor senter. melakukan
= 360
20
78
Tabel 22. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (proses pembubutan alur bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs f Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja n a tc
(m/ (mm/ pembubutan
(rpm) (mm) (menit)
mnt) put)
14 1.14 Pembubutan alur 1.14.1 Pasang center 60 0,2 1000.Cs 2,5 tc = 5 mnt 1. Lakukan
putar pada n pembubutan alur
.d
kepala lepas. 21 mm selebar
1.14.2 Masukan 1000 60 4 mm sampai
center putar n 16 mm atau
3,14 21
25 kedalam bagian sedalam 2,5 mm.
benda yang 2. Pada saat
= 909,914
telah dilubangi melakukan
oleh bor senter. = 600 pengaluran,
20
21
79
Tabel 23. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (penguliran M20x2,5)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
15 1.15 Penguliran M20x2,5 1.13.1 Lepas pahat 20 0,2 1000.Cs 5 lt l la 1. Pitch yang
muka rata n tc i digunakan 2,5.
.d f xn
kanan. Jadi atur panel
1.13.2 Pasang pahat 1000 20 kecepatan pada
n 25 5
25 ulir segitiga. tc 12 mesin sesuai
3,14 20 0,2 x 70
1.13.3 Atur tinggi dengan pitch
pahat sejajar yang digunakan.
dengan senter. = 318 = 25,714 mnt 2. Cek gang atau
20
80
Tabel 24. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (penguliran M20x2,5 bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
16 1.16 Penguliran M20x2,5 1.14.1 Lepas pahat 20 0,2 1000.Cs 5 lt l la 1. Pitch yang
muka rata n tc i digunakan 2,5.
.d f xn
kanan. Jadi atur panel
1.14.2 Pasang pahat 1000 20 kecepatan pada
n 25 5
25 ulir segitiga. tc 12 mesin sesuai
3,14 20 0,2 x 600
1.14.3 Atur tinggi dengan pitch
pahat sejajar yang digunakan.
dengan senter. = 318 = 25,714 mnt 2. Cek gang atau
20
81
Tabel 25. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (pembuatan alur pasak 6 mm)
Parameter Pemesinan
Cs (m/ f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
nmt) (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pengefraisan
put)
17 1.17 Pembuatan alur pasak 1.15.1 pasang pisau π.d.n 0,2 1000.vc 3 tc = 15 mnt 1. Lakukan
6 mm pada mesin frais end mill cutter cs n penyetelan nol
1000 π.d
6 mm. pemakanan
1.15.2 Pasang benda 3,14 6 1326 1000 25 dengan cara
kerja pada cs n menempelkan
1000 3,14 6
cekam mesin kertas tipis yang
frais. = 1326 basah pada
1.15.3 Lakukan bidang benda
penyetelan nol = 24 kerja, kemudian
pemakanan lakukan
1.15.4 Atur parameter pemakanan
pemakanan sedikit pada
20
18
82
Tabel 26. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (pembuatan alur pasak 6 mm, bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs (m/ f n a Tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
nmt) (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pengefraisan
put)
18 1.18 Pembuatan alur pasak 1.16.1 pasang pisau end π.d.n 0,2 1000.vc 3 tc = 15 mnt 1. Lakukan
6 mm pada mesin frais mill cutter 6 cs n penyetelan nol
1000 π.d
mm. pemakanan
1.16.2 Pasang benda 3,14 6 1326 1000 25 dengan cara
kerja pada cekam cs n menempelkan
1000 3,14 6
mesin frais. kertas tipis yang
1.16.3 Lakukan basah pada
= 24 = 1326
penyetelan nol bidang benda
pemakanan kerja, kemudian
1.16.4 Atur parameter lakukan
pemakanan pemakanan
1.16.6 Lakukan sedikit pada
20
18
83
84
84
gambar kerja sangat perlu dilakukan karena tanpa gambar kerja yang
yang lengkap tentang benda yang akan dibuat. Gambar kerja juga
b. Persiapan bahan
kadar karbon 0.20 % (lihat Lampiran 4). Ukuran awal bahan poros
adalah:
1) Mesin gergaji
3) End mill 5 mm
4) Bor center
5) Senter putar
8) Chuck drill
11) Ragum
86
e. Alat ukur yang digunakan pada proses pembuatan poros tetap adalah
poros tetap, karena bahan, ukuran diameter poros dan ukuran ulir
sama. Perbedaan poros geser dengan poros tetap hanya terdapat pada
Parameter Pemesinan
Cs f Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja n a tc
(m/ (mm/ pembubutan
(rpm) (mm) (menit)
mnt) put)
1 Pembubutan poros geser 1.1.1 Pasang benda 60 0,2 1000.Cs 1 tc = 2 mnt Facing benda kerja
n
kerja pada cekam .d sampai permukaan
1.1. facing mesin bubut. halus dan rata
1.1.2 Pasang pahat rata 1000 60 dengan kedalaman
kanan dan atur n pemakanan (a) 1
3,14 25,4
ujung pahat sama mm dengan 2 kali
tinggi dengan penyayatan masing-
senter putar. = 752,2945 masing 0,5 mm.
25,4
87
Tabel 28. Langkah kerja proses pembuatan poros geser pada alat/mesin pengeroll pipa (pengeboran center)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
2 1.2. Pengeboran center 1.2.1. Pasang bor center 20 0,05 1000.Cs 4 tc = 2 mnt 1. Geser kepala lepas
n
pada chuck drill. .d rapat dengan benda
1.2.2. Pasang chuck kerja.
drill pada kepala 1000 20 2. Jepit kepala lepas
lepas. n 3. Atur putaran dan
1.2.3. Atur putaran 3,14 3 hidupkan spindle
spindle mesin.
25,4
88
Tabel 29. Langkah kerja proses pembuatan poros geser pada alat/mesin pengeroll pipa (pembubutan lurus 22 mm)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
3 1.3 Pembubutan lurus 1.3.1 Pasang senter 60 0,2 1000.Cs 4 lt l la 1. Lakukan
n tc i
putar pada kepala .d f xn pemakanan
lepas. benda dari 25,4
35 1.3.2 Masukan senter 1000 60 sampai 22
n 35 5
putar kedalam tc 4 dengan panjang
3,14 25,4 0,2 x 600
bagian benda pemakanan 35
yang telah mm. dengan 4
25,4
22
89
Tabel 30. Langkah kerja proses pembuatan poros geser pada alat/mesin pengeroll pipa (proses pembubutan champer)
Parameter Pemesinan
Cs f Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja n a tc
(m/ (mm/ pembubutan
(rpm) (mm) (menit)
mnt) put)
4 1.4 Pembubutan champer 1.4.1 Pasang center 30 0,2 1000.Cs 2 tc = 2 mnt 1. Lakukan
putar pada n pembubutan
.d
kepala lepas. champer pada sisi
1.4.2 Masukan 1000 30 muka benda kerja
center putar n sepanjang 2 mm
3,14 20
25 kedalam bagian dan membentuk
benda yang sudut 45°.
telah dilubangi = 477,707 2. Pada saat
oleh bor senter. melakukan
= 360
20
90
Tabel 31. Langkah kerja proses pembuatan poros geser pada alat/mesin pengeroll pipa (facing bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
5 1.5 Facing bagian sebaliknya 1.5.1 Balik benda kerja 60 0,2 1000.Cs 3 tc = 2 mnt Lakukan
n
1.5.2 Atur putaran .d pemakanan sampai
spindle permukaan halus
berlawanan 1000 60 dengan panjang 3
dengan jarum n mm. Sehingga
jam. 3,14 25,4 panjang benda 488
1.5.3 Atur parameter mm.
pemakanan. = 752,294
25,4
1.5.4 Lakukan
pemakanan. = 600
91
Tabel 32. Langkah kerja proses pembuatan poros geser pada alat/mesin pengeroll pipa (pengeboran center bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
6 1.6 Pengeboran center 1.6.1 Pasang bor center 20 0,05 1000.Cs 4 tc = 2 mnt 1. Geser kepala lepas
n
pada chuck drill. .d rapat dengan benda
1.6.2 Pasang chuck kerja.
drill pada kepala 1000 20 2. Jepit kepala lepas
lepas. n 3. Atur putaran dan
1.6.3 Atur putaran 3,14 3 hidupkan spindle
spindle mesin.
25,4
92
Tabel 33. Langkah kerja proses pembuatan poros geser pada alat/mesin pengeroll pipa (pembubutan lurus 22 mm bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
7 1.7 Pembubutan lurus 1.7.1 Pasang senter 60 0,2 1000.Cs 4 lt l la 1. Lakukan
n tc i
putar pada kepala .d f xn pemakanan
lepas. benda dari
154 1.7.2 Masukan senter 1000 60 25,4 sampai
n 154 5
putar kedalam tc 4 22 dengan
3,14 25,4 0,2 x 600
bagian benda panjang
yang telah pemakanan 154
25,4
22
93
Tabel 34. Langkah kerja proses pembuatan poros geser pada alat/mesin pengeroll pipa (pembubutan bertingkat 21 mm)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
8 1.8 Pembubutan bertingkat 1.8.1 Pasang senter 60 0,2 1000.Cs 1 lt l la Lakukan pemakanan
n tc i
putar pada kepala .d f xn benda dari 22
lepas. sampai 21 dengan
1.8.2 Masukan senter 1000 60 panjang pemakanan
n 75 5
75 putar kedalam tc 1 75 mm dengan 1 kali
3,14 22 0,2 x 600
bagian benda pemakanan 0,5 mm.
yang telah
dilubangi oleh = 868,08 = 0,667 mnt
21
22
bor senter.
1.8.3 Atur putaran = 600
spindle
berlawanan
dengan jarum
jam.
1.8.4 Atur parameter
pemakanan dan
lakukan
pemakanan.
94
Tabel 35. Langkah kerja proses pembuatan poros geser pada alat/mesin pengeroll pipa (pembubutan bertingkat 20 mm)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
9 1.9 Pembubutan bertingkat 1.9.1 Pasang senter 60 0,2 1000.Cs 1 lt l la Lakukan
putar pada kepala n tc i pemakanan benda
.d f xn
lepas. dari 21 sampai
1.9.2 Masukan senter 1000 60 20 dengan panjang
n 25 5
25 putar kedalam tc 1 pemakanan 25 mm.
3,14 21 0,2 x 600
bagian benda dengan 1 kali
yang telah pemakanan 0,5
dilubangi oleh = 909,914 = 0,25 mnt mm.
20
21
22
bor senter.
1.9.3 Atur putaran = 600
spindle
berlawanan
dengan jarum
jam.
1.9.4 Atur parameter
pemakanan dan
lakukan
pemakanan.
95
Tabel 36. Langkah kerja proses pembuatan poros geser pada alat/mesin pengeroll pipa (proses pembubutan champer bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs f Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja n a tc
(m/ (mm/ pembubutan
(rpm) (mm) (menit)
mnt) put)
10 1.10 Pembubutan champer 1.10.1 Pasang center 30 0,2 1000.Cs 3 tc = 2 mnt 1. Lakukan
putar pada n pembubutan
.d
kepala lepas. champer pada sisi
1.10.2 Masukan center 1000 30 muka benda kerja
putar kedalam n sepanjang 3 mm
3,14 20
25 bagian benda dan membentuk
yang telah sudut 45°.
dilubangi oleh = 477,707 2. Pada saat
bor senter. melakukan
= 360
20
21
96
Tabel 37. Langkah kerja proses pembuatan poros tetap pada alat/mesin pengeroll pipa (proses pembubutan alur)
Parameter Pemesinan
Cs f Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja n a tc
(m/ (mm/ pembubutan
(rpm) (mm) (menit)
mnt) put)
11 1.11 Pembubutan alur 1.11.1 Pasang center 60 0,2 1000.Cs 2,5 tc = 5 mnt 1. Lakukan
putar pada n pembubutan alur
.d
kepala lepas. 21 mm selebar
1.11.2 Masukan center 1000 60 4 mm sampai
putar kedalam n 16 mm atau
3,14 21
25 bagian benda sedalam 2,5 mm.
yang telah 2. Pada saat
= 909,914
dilubangi oleh melakukan
bor senter. = 600 pengaluran,
20
21
97
Tabel 38. Langkah kerja proses pembuatan poros geser pada alat/mesin pengeroll pipa (penguliran M20x2,5)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
12 1.12 Penguliran M20x2,5 1.12.1 Lepas pahat 20 0,2 1000.Cs 5 lt l la 1. Pitch yang
n tc i
muka rata .d f xn digunakan 2,5.
kanan. Jadi atur panel
1.12.2 Pasang pahat 1000 20 kecepatan pada
n 25 5
ulir segitiga. tc 12 mesin sesuai
3,14 20 0,2 x 70
25 1.12.3 Atur tinggi dengan pitch
pahat sejajar yang digunakan.
dengan senter. = 318 = 25,714 mnt 2. Cek gang atau
1.12.4 Atur putaran kisarnya
20
98
Tabel 39. Langkah kerja proses pembuatan poros geser pada alat/mesin pengeroll pipa (pembuatan alur pasak 6 mm)
Parameter Pemesinan
Cs (m/ f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
nmt) (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
put)
13 1.13 Pembuatan alur slot 6 mm 1.13.1 pasang pisau π.d.n 0,2 1000.vc 3 tc = 15 mnt 1. Lakukan
cs n
pada mesin frais end mill cutter 1000 π.d penyetelan nol
6 mm. pemakanan
1.13.2 Pasang benda 3,14 6 1326 1000 25 dengan cara
kerja pada cs n menempelkan
1000 3,14 6
cekam mesin kertas tipis yang
frais. basah pada
= 24 = 1326
1.13.3 Lakukan bidang benda
penyetelan nol kerja, kemudian
pemakanan lakukan
1.13.4 Atur parameter pemakanan
20
18
99
100
100
kerja sangat perlu dilakukan karena tanpa gambar kerja yang baik,
yang lengkap tentang benda yang akan dibuat. Gambar kerja juga
roller pada alat/mesin pengeroll pipa dapat dilihat pada Gambar 49.
b. Persiapan bahan
kadar karbon 0.20 % (lihat Lampiran 4). Ukuran awal bahan roller
1) Mesin gergaji
3) Mesin slotting
diantaranya adalah:
3) Pahat radius 5 mm
4) Bor center
5) Senter putar
e. Alat ukur yang digunakan pada proses pembuatan roller adalah jangka
Parameter Pemesinan
Cs f Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja n a tc
(m/ (mm/ pembubutan
(rpm) (mm) (menit)
mnt) put)
1 Pembubutan poros roller 1.1.1 Pasang benda 60 0,2 1000.Cs 1 tc = 2 mnt Facing benda kerja
kerja pada cekam n sampai permukaan
.d
1.1. facing mesin bubut. halus dan rata
1.1.2 Pasang pahat rata 1000 60 dengan kedalaman
kanan dan atur n pemakanan (a) 1
ujung pahat sama 3,14 100 mm dengan 2 kali
tinggi dengan penyayatan masing-
senter putar. = 191,082 masing 0,5 mm.
1.1.3 Atur putaran
100
spindle = 200
berlawanan
dengan jarum jam.
1.1.4 Atur parameter
pemotongan.
1.1.5 Lakukan
pemakanan.
103
Tabel 41. Langkah kerja proses pembuatan roller pada alat/mesin pengeroll pipa (pengeboran center)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
2 1.2. Pengeboran center 1.2.1. Pasang bor center 20 0,05 1000.Cs 4 tc = 2 mnt 1. Geser kepala lepas
pada chuck drill. n rapat dengan benda
.d
1.2.2. Pasang chuck kerja.
drill pada kepala 1000 20 2. Jepit kepala lepas
lepas. n 3. Atur putaran dan
1.2.3. Atur putaran 3,14 3 hidupkan spindle
spindle mesin.
berlawanan =2123,14 4. Majukan kepala
dengan jarum lepas sampai sampai
100
104
Tabel 42. Langkah kerja proses pembuatan roller pada alat/mesin pengeroll pipa (pembubutan lurus 80 mm)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
3 1.3 Pembubutan lurus 1.3.1 Pasang senter 60 0,2 1000.Cs 20 lt l la 1. Lakukan
putar pada kepala n tc i pemakanan
.d f xn
lepas. benda dari 100
1.3.2 Masukan senter 1000 60 mm sampai 80
50 n 50 5
putar kedalam tc 20 mm dengan
bagian benda 3,14 100 0,2 x 200 panjang
yang telah pemakanan 50
dilubangi oleh = 191,082 = 27,5 mnt mm, dengan 20
bor senter. kali pemakanan
80
105
Tabel 43. Langkah kerja proses pembuatan roller pada alat/mesin pengeroll pipa (proses pembubutan champer)
Parameter Pemesinan
Cs f Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja n a tc
(m/ (mm/ pembubutan
(rpm) (mm) (menit)
mnt) put)
4 1.4 Pembubutan champer 1.4.1 Pasang center 30 0,2 1000.Cs 2 tc = 2 mnt 1. Lakukan
putar pada n pembubutan
.d
kepala lepas. champer pada sisi
1.4.2 Masukan 1000 30 muka benda kerja
50 center putar n sepanjang 2 mm
3,14 80
kedalam bagian dan membentuk
benda yang sudut 45°.
telah dilubangi = 119,426 2. Balik benda kerja
oleh bor senter.
= 200
80
106
Tabel 44. Langkah kerja proses pembuatan roller pada alat/mesin pengeroll pipa (facing bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
5 1.5 Facing bagian sebaliknya 1.5.1 Atur putaran 60 0,2 1000.Cs 3 tc = 2 mnt Lakukan
spindle n pemakanan sampai
.d
berlawanan permukaan halus
dengan jarum 1000 60 dengan panjang 3
jam. n mm. Sehingga
1.5.2 Atur parameter 3,14 100 panjang benda 50
pemakanan. mm.
100
107
Tabel 45. Langkah kerja proses pembuatan roller pada alat/mesin pengeroll pipa (proses pembubutan champer bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs f Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja n a tc
(m/ (mm/ pembubutan
(rpm) (mm) (menit)
mnt) put)
6 1.6 Pembubutan champer 1.6.1 Pasang center 30 0,2 1000.Cs 2 tc = 2 mnt Lakukan
putar pada n pembubutan
.d
kepala lepas. champer pada sisi
1.6.2 Masukan center 1000 30 muka benda kerja
putar kedalam n sepanjang 2 mm dan
3,14 80
bagian benda membentuk sudut
yang telah 45°.
dilubangi oleh = 119,426
80
bor senter.
= 200
1.6.3 Atur putaran
spindel
berlawanan
dengan jarum
jam.
1.6.4 Atur parameter
pemakanan.
1.6.5 Lakukan
pemakanan.
108
Tabel 46. Langkah kerja proses pembuatan roller pada alat/mesin pengeroll pipa (pengeboran center bagian sebaliknya)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
7 1.7 Pengeboran center 1.7.1 Pasang bor center 20 0,05 1000.Cs 4 tc = 2 mnt 1. Geser kepala lepas
pada chuck drill. n rapat dengan benda
.d
1.7.2 Pasang chuck kerja.
drill pada kepala 1000 20 2. Jepit kepala lepas
lepas. n 3. Atur putaran dan
1.7.3 Atur putaran 3,14 3 hidupkan spindle
spindle mesin.
berlawanan =2123,14 4. Majukan kepala
dengan jarum lepas sampai sampai
jam. = 1400 menyentuh titik bor
80
109
Tabel 47. Langkah kerja proses pembuatan roller pada alat/mesin pengeroll pipa (pengeboran 6 mm)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
8 1.8 Pengeboran 6 mm 1.8.1 Pasang bor center 20 0,15 1000.Cs 50 lt l la 1. Geser kepala lepas
pada chuck drill. n tc i rapat dengan benda
.d 2 xf x n
1.8.2 Pasang chuck kerja.
drill pada kepala 1000 20 2. Jepit kepala lepas
n 50 5
lepas. tc 1 3. Atur putaran dan
1.8.3 Atur putaran 3,14 6 2x 0,15 x1000 hidupkan spindle
spindle mesin.
Bor berlawanan = 1061,571 = 0,18 mnt 4. Majukan kepala
dengan jarum lepas sampai sampai
jam. = 1000 menyentuh titik bor
80
110
Tabel 48. Langkah kerja proses pembuatan roller pada alat/mesin pengeroll pipa (pengeboran 10 mm)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
9 1.9 Pengeboran 10 mm 1.9.1 Pasang bor center 20 0,17 1000.Cs 50 lt l la 1. Geser kepala lepas
pada chuck drill. n tc i rapat dengan benda
.d 2 xf x n
1.9.2 Pasang chuck kerja.
drill pada kepala 1000 20 2. Jepit kepala lepas
n 50 5
lepas. tc 1 3. Atur putaran dan
1.9.3 Atur putaran 3,14 10 2x 0,17 x1000 hidupkan spindle
spindle mesin.
Bor
berlawanan = 636,942 = 0,16 mnt 4. Majukan kepala
dengan jarum lepas sampai sampai
= 600
80
111
Tabel 49. Langkah kerja proses pembuatan roller pada alat/mesin pengeroll pipa (pengeboran 15 mm)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
10 1.10 Pengeboran 15 mm 1.10.1 Pasang bor 20 0,23 1000.Cs 50 lt l la 1. Geser kepala lepas
center pada n tc i rapat dengan benda
.d 2 xf x n
chuck drill. kerja.
1.10.2 Pasang chuck 1000 20 2. Jepit kepala lepas
n 50 5
drill pada kepala tc 1 3. Atur putaran dan
lepas. 3,14 15 2x 0,23 x1000 hidupkan spindle
Bor 1.10.3 Atur putaran mesin.
spindle = 424,628 = 0,12 mnt 4. Majukan kepala
berlawanan lepas sampai sampai
80
112
Tabel 50. Langkah kerja proses pembuatan roller pada alat/mesin pengeroll pipa (pengeboran 21 mm)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
11 1.11 . Pengeboran 21 mm 1.11.1 Pasang bor 20 0,3 1000.Cs 50 lt l la 1. Geser kepala lepas
center pada n tc i rapat dengan benda
.d 2 xf x n
chuck drill. kerja.
1.11.2 Pasang chuck 1000 20 2. Jepit kepala lepas
n 50 5
drill pada tc 1 3. Atur putaran dan
kepala lepas. 3,14 21 2x 0,3x1000 hidupkan spindle
1.11.3 Atur putaran mesin.
Bor spindle = 303,306 = 0,1 mnt 4. Majukan kepala
berlawanan lepas sampai sampai
dengan jarum = 360 menyentuh titik bor
80
113
Tabel 51. Langkah kerja proses pembuatan roller pada alat/mesin pengeroll pipa (pembubutan radius 9,5)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
12 1.12 Pembubutan radius 1.12.1 Pasang pahat 60 0,2 1000.Cs 9,5 lt l la 1. Lakukan
n tc i
radius 10 mm .d f xn pembubutan
1.12.2 Pasang benda radius 9,5 mm
kerja pada 1000 60 pada roller 80
R 9.5 n 19 5
mandrel 21 tc 20 dengan 20 kali
3,14 80 0,2 x 220
mm. Masukan pemakanan
senter putar masing masing
kedalam mandrel = 238,853 = 10,909 mnt 0,25mm.
yang telah 2. Pada saat
dilubangi oleh = 220 melakukan
bor senter. pembubutan
1.12.3 Atur putaran radius mulai dari
spindle tengah menyayat
berlawanan ke depan lalu
dengan jarum lakukan
jam. penyayatan ke
1.12.4 Atur parameter kanan dan kekiri.
pemakanan dan
lakukan
pemakanan.
114
Tabel 52. Langkah kerja proses pembuatan roller pada alat/mesin pengeroll pipa (Pembuatan alur slot 6 mm)
Parameter Pemesinan
Cs f n a tc Keterangan proses
No Jenis Pekerjaan dan Gambar Langkah kerja
(m/ (mm/ (rpm) (mm) (mnt) pembubutan
nmt) put)
13 1.13 Pembubutan alur slot 1.13.1 Pasang pahat 30 0,5 n = 18 50 tc = 10 mnt 1. Lakukan
6 mm pada mesin alur lebar 6 mm. pemakanan
slotting. 1.13.2 Pasang benda benda dari 25,4
kerja pada sampai 22
cekam mesin dengan panjang
slotting. pemakanan 35
1.13.3 Lakukan mm. dengan 4
penyetelan benda kali pemakanan
kerja berada di masing masing
atas pahat alur 0,25 mm.
jangan sampai 2. Pada saat
saat pahat turun melakukan
ke bawah pembubutan.
menabrak benda Pemakan benda
kerja. dilakukan secara
1.13.4 Atur parameter bertahap.
pemakanan dan
lakukan
pemakanan.
115
116
secara teoitis adalah 112,844 menit, tetapi waktu teoritis di atas berbeda
pipa. Waktu nyata proses pemesinan pembuatan poros tetap dapat dilihat
D. Uji Geometrik
Uji geometrik poros tetap, poros geser dan roller pada alat/mesin
komponen tersebut sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Uji geometrik
pada poros tetap, poros geser dan roller pada alat/mesin pengeroll pipa
Hasil pengukuran poros tetap, poros geser dan roller pada alat/mesin
pengeroll pipa dapat dilihat pada Tabel 56, Tabel 57, dan Tabel 58.
Tabel 56. Hasil pengukuran poros tetap A dan B pada alat/mesin pengeroll pipa
Dimensi poros tetap pada Hasil pengukuran poros Go No Hasil pengukuran poros Go No
No
gambar kerja tetap A Go tetap B Go
Tabel 57. Hasil pengukuran poros geser pada alat/mesin pengeroll pipa
Dimensi poros geser Go No
No. Hasil pengukuran poros geser
pada gambar kerja Go
6 Alur 4 mm 4,05 mm V -
Tabel 58. Hasil pengukuran roller A, roller B, dan roller C pada alat/mesin
pengeroll pipa
Dimensi roller Hasil pengukuran Go No Hasil pengukuran Go No Hasil pengukuran Go No
No
pada gambar kerja roller A Go roller B Go roller C Go
ukuran yang tidak sesuai dengan gambar kerja. Beberapa komponen yang
120
ukurannya tidak sesuai dengan gambar kerja tersebut masih bisa di pasang
pada pasangannya karena ukuran tersebut tidak terlalu jauh dari toleransi yang
direncanakan.
E. Uji Fungsional
Uji fungsional poros tetap, poros geser dan roller pada alat/mesin
dengan gambar kerja atau tidak. Setelah itu uji fungsional dilakukan dengan
poros geser dan roller pada alat/mesin pengeroll pipa dapat diperoleh hasil
kesimpulan:
1. Poros tetap, poros geser dan roller dapat terpasang pada alat/mesin
2. Kinerja ulir dan alur pasak pada poros tetap dan poros geser sesuai dengan
menahan gaya yang ditimbulkan oleh roller saat mengeroll pipa sehingga
geser dan roller pada alat/mesin pengeroll pipa dapat berfungsi dengan baik
atau tidak. Kriteria poros da roller yang baik adalah mampu tekan/keras,
121
4. Mengamati kinerja poros tetap, poros geser dan roller pada alat/mesin
pengeroll pipa.
1,3 mm.
sampai dengan 15.30 WIB dapat diperoleh beberapa hasil setelah dilakukan
cm sekitar ± 14 menit.
1. Identifikasi
a. Gambar kerja
dalam proses pemesinan atau tidak. Hasil identifikasi gambar kerja ini
poros tetap, poros geser dan roller secara detail dapat dilihat pada
BAB II.
referensi tabel baja konstruksi umum menurut DIN 17100 yang dikutip
utama karena pada proses ini akan dibuat sebuah komponen yang sesuai
dengan gambar kerja dengan menggunakan mesin tertentu dan bahan yang
dilakukan untuk membuat poros tetap, poros geser dan roller adalah
dilakukan pada poros tetap dan poros geser adalah pengefraisan alur
H. Kelemahan-Kelemahan
kondisi tidak standar lagi, dan jumlah mesin yang masih kurang hal ini
3. Alat/mesin pengeroll pipa ini hanya bisa mengeroll pipa dengan ¾” saja,
hal ini di karenakan roller yang tersedia hanya dalam radius 9,5 mm saja.
BAB V
A. Kesimpulan
proses yang meliputi pembuatan dan pengujian terhadap poros tetap, poros
geser dan roller pada alat/mesin pengeroll pipa, maka diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Mesin dan peralatan yang digunakan dalam pembuatan poros tetap, poros
geser dan roller pada alat/mesin pengeroll pipa adalah mesin gergaji,
mesin bubut CIA MIX SP 6230 T, mesin gerinda, mesin frais Bridgeport,
HSS rata kanan, pahat ulir, pahat alur, end mill cutter, pahat slotting, bor
center, senter putar, kunci chuck, chuck drill dan kunci chuck drill, kunci
pas 12-13, 14-15, bantalan ganjal, ragum, mata bor HSS 6, 10, 15,
Kerja (K3).
2. Tahapan proses pembuatan pembuatan poros tetap, poros geser dan roller
125
126
menit, 1 buah poros geser = 228 menit dan 3 buah roller = 549 menit.
4. Berdasarkan uji kinerja alat/mesin pengeroll pipa, poros tetap, poros geser
bekerja dengan baik, poros mampu menahan gaya yang ditimbulkan oleh
roller saat mengeroll pipa sehingga tidak berubah bentuk. Kinerja ulir dan
alur pasak pada poros tetap dan poros geser sesuai dengan apa yang
B. Saran
1. Pada bagian transmisi rantai diberi penutup dari plat, hal ini supaya tidak
membahayakan operator.
2. Dibuat penyetelan agar poros tetap dapat bergerak ke kanan dan ke kiri, ini
3. Membuat roller dalam berbagai ukuran radius pipa, hal ini supaya
Budiman, A., dan Priambodo, B. 1999. Elemen Mesin Jilid 1 (G. Niemann.
Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Krar, S.F., J.W. Oswald dan J.E. St. Amand (1985). Machine Tool Operations.
London: International Student Edition.
Rochim Taufiq. 2007. Proses Pemesinan Buku 1 (Klasifikasi Proses, Gaya dan
Daya Pemesinan). Bandung: ITB
Rohyana, Solih. 2004. Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut. Bandung:
Armico.
Sato, G. T., dan Hartanto, N. S. 2000. Menggambar Mesin Menurut Standar ISO.
Jakarta: Pradnya Paramita.
Terheijden, C.V. dan Harun. (1981). Alat-Alat Perkakas 1. Bandung: Bina Cipta.
Terheijden, C.V. dan Harun. (1981). Alat-Alat Perkakas 3. Bandung: Bina Cipta.
127
LAMPIRAN
128
pengujian Brinell Hardness Tester (lihat Tabel 4). Bola baja yang
digunakan berdiameter (D) 5 mm. Beban yang digunakan (P) 250 kg.
BHN =
Keterangan:
1 1,6 121,132
2 1,7 106,915 107,681
3 1,8 94,998
H
= 0,345 x HB
187
adalah:
= 0,345 x HB
Gerakmakan (mm/putaran)
Baja perkakas 1.2%C
Diameter Mata Bor
Baja Molibdenum
danLogamMonel
Baja Nickel 3,5
Stainless Steel
BesiMaleabel
Alluminium
BesiTuang
Mild Steel
C)
70 50 25 30 20 20 15 16 14 24
RPM
1,5 14862 10616 5308 6369 4246 4246 3185 3397 2972 5096 0,04
3 7431 5308 2654 3185 2123 2123 1592 1699 1486 2548 0,05
4,5 4954 3539 1769 2123 1415 1415 1062 1132 991 1699 0,15
6 3715 2654 1327 1592 1062 1062 796 849 743 1274 0,15
7,5 2972 2123 1062 1274 849 849 637 679 594 1019 0,15
9 2477 1769 885 1062 708 708 531 566 495 849 0,18
10,5 2123 1517 758 910 607 607 455 485 425 728 0,20
12 1858 1327 663 796 531 531 398 425 372 637 0,23
13,5 1651 1180 590 708 472 472 354 377 330 566 0,23
15 1486 1062 531 637 425 425 318 340 297 510 0,25
16,5 1351 965 483 579 386 386 290 309 270 463 0,25
18 1238 885 442 531 354 354 265 283 248 425 0,28
19,5 1143 817 408 490 327 327 245 261 229 392 0,30
21 1062 758 379 455 303 303 227 243 212 364 0,33
193
Lampiran 10. Pedoman Kecepatan Sayat pada Perkakas Baja Cepat (m/ menit)
Membubut Memfrais
V rata –rata 60
Memotong ulir
Menggerek
Meluaskan
Pendahuluan
Frais kepala
Pembubutan
Pembubutan
Mengetap
(membor)
Frais keping
Menyerut
Frais dibuut
Menggores
selubung
belakang
Frais jari
Bahan
pisau
Frais
akhir
Baja bukan paduan
2
sampai 50 kN/cm 38 48 21 12 30 9 7 26 21 24 19 15 24
2
50-60 kN/cm 30 38 17 10 24 8 6 21 17 19 15 12 19
2
60-70 kN/cm 26 34 15 9 21 7 5 19 15 17 13 10 17
2
70-85 kN/cm 24 30 13 8 19 6 4 17 13 15 12 9 15
Baja otomat 42 52 24 14 34 11 9 30 24 26 21 17 26
Baja paduan
2
70-85 kN/cm 19 24 11 6 15 5 4 13 11 12 10 8 12
2
85-100 kN/cm 15 19 8 5 12 4 3 11 8 9 7 6 9
2
100-140 kN/cm 21 15 7 4 9 3 2,5 8 7 8 6 5 8
2
140-180 kN/cm 9 12 5 3 7 2,5 2 6 5 6 5 5 6
Baja tuang
2
sampai 50 kN/cm 26 34 15 9 21 7 5 19 15 17 13 10 17
2
50-70 kN/cm 17 21 10 6 13 4 3 12 10 11 9 7 11
2
di atas 70 kN/cm 12 15 7 4 9 3 2,5 8 7 8 6 5 8
Besi tuang
sampai 200 Brinell 24 30 13 8 19 6 5 17 13 15 12 9 15
200-250 Brinell 15 19 19 5 12 4 3 11 9 10 8 7 10
Besi tuang paduan
250-400 Brinell 12 15 7 4 9 3 2,5 8 7 8 6 5 8
Temperguss
2
32 - 38 kN/cm 19 24 11 7 15 5 4 13 11 12 10 8 12
Tembaga 67 85 38 24 53 17 13 48 42 34 26 42
38
Kuningan remas 75 95 42 26 60 19 15 53 48 38 30 48
42
Kuningan tuang 60 75 34 20 48 15 12 42 38 30 24 38
34
Perunggu tuang 48 60 26 17 38 12 9 34 30 24 19 30
2634
Perunggu remas 60 75 38 20 48 15 12 42 38 30 24 38
Aluminium 240 300 150 30 190 26 20 170 130 150 120 95 130
Paduan Al-Si-tuang 67 95 38 24 50 17 12 48 38 42 34 26 42
Paduan Al-remas 150 190 85 30 120 30 30 110 85 95 75 60 95
Logam putih 85 110 48 - 67 21 17 60 48 53 42 34 53
Paduan Mg 500 700 100 30 420 30 30 380 300 340 250 200 130
Paduan Zn 75 95 42 26 60 19 15 53 42 48 38 30 48
Bahan sintetis
Pengeras termis 80 100 48 28 50 22 18 60 48 52 42 34 21
Termoplastik 600 800 350 100 120 30 30 600 500 550 450 150 130