Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan sarden merupakan ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia dalam berbagai bentuk olahan. Jenis ikan sarden yang banyak terdapat
di Indonesia adalah ikan lemuru. Karena nama lemuru kurang dikenal
dimasyarakat, maka dipergunakanlah nama sarden yang juga merupakan nama
genus dari ikan lemuru ini. Lemuru merupakan jenis ikan pelagik kecil yang banyak
dijumpai di perairan Indonesia. Ada dua jenis ikan lemuru yang memiliki nilai
ekonomis penting adalah S. sirm dan S. longiceps. S. sirm banyak ditemukan di
laut Jawa. Tegal, Pekalongan, dan Muncar merupakan tempat pendaratan terbesar
jenis lemuru ini. Sedangkan S. longiceps didapatkan dalam jumlah besar di Selat
Bali. Ikan lemuru termasuk ikan berkualitas rendah dan kurang mendapat perhatian
di Indonesia, harganya relatif rendah dan cepat mengalami penurunan mutu.
PT.Sumberyala Samudra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
pembuatan kemasan atau pengalengan ikan sarden. Kapasitas produksi PT.
Sumberyala Samudra tidaklah menentu tergantung dari permintaan konsumen, hal
ini berpengaruh terhadap jadwal kerja karyawan karena jika pesanan dari konsumen
meningkat maka waktu produksi menjadi bertambah, begitu juga sebaliknya.
Kebutuhan akan energi listrik pada PT Sumberyala Samudra sangatlah besar
terutama pada sektor industri, hal ini mengharuskan sebuah perusahaan mempunyai
sebuah pembangkit listrik sendiri guna menjamin kelancaran keperluan
operasionalnya sehari-hari. Dalam sistem pembangkit listrik sendiri selalu
diperlukan sebuah tenaga bertekanan besar sebagai sumber tenaga yang
dimanfaatkan untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan generator yang
kemudian akan menghasilkan listrik, salah satu tenaga bertekanan yang dapat
dimanfaatkan adalah mesin boiler.
Boiler adalah bejana tertutup dan berhubungan yang berfungsi merubah air
menjadi uap panas bertekanan untuk menggerakkan turbin .dalam pemanasan air
digunakan sistem pembakaran , yaitu dengan bahan bakar batu bara sebagai bahan
bakar utamanya. Atas dasar tersebut penulis menyusun laporan kerja praktik di PT.

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 1


Sumberyala Samudra dengan tujuan agar dapat mengetahui bagaimana proses kerja
dari mesin boiler dan mengetahui proses perubahan air menjadi uap pada boiler.

1.1 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja pada mesin Boiler di PT Sumberyala Samudra?
2. Bagaimana urutan dari proses pembakaran sampai jadi uap pada Boiler di PT
Sumberyala Samudra

1.2 Batasan Masalah


Didalam laporan ini yang penulis jadikan batasan masalah yaitu:
1. Hanya membahas tentang cara kerja pada mesin Boiler di PT Sumberyala
Samudra.
2. Tidak membahas tentang produksi pengalengan ikan..

1.3 Tujuan Kerja Praktik


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dilakukannya kerja praktik
adalah:
1. Untuk mengetahui cara kerja pada mesin Boiler di PT Sumberyala Samudra.
2. Untuk mengetahui urutan dari proses pembakaran sampai jadi uap pada Boiler
di PT Sumberyala Samudra

1.4 Manfaat Kerja Praktik


Manfaat setelah dilakukan kerja praktik ini adalah sebagai berikut:
1. Segi mahasiswa :
a. Menambah pengetahuan cara kerja pada mesin Boiler
b. Menambah wawasan, meningkatkan keterampilan serta keahlian dibidang
praktik dan pengalaman tentang dunia kerja yang tidak di dapatkan di
bangku perkuliahan.
2. Segi institusi Politeknik Negeri Banyuwangi:

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 2


Adanya kerja sama antara dunia pendidikan dengan dunia industri/perusahaan
sehingga perusahaan akan dikenal oleh akademi khususnya Politeknik Negeri
Banyuwangi.
3. Segi perusahaan:
Perusahaan akan mendapatkan keuntungan mendapatkan bantuan tenaga kerja
dari mahasiswa serta bertukar pikiran ide yang dapat membangun dari mahasiswa
praktik magang.

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 3


--- Halaman ini sengaja di kosongkan ---

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 4


BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


PT.Sumber Yalasamudra bergerak dalam bidang usaha pengalengan ikan yang
didirikan pada tanggal 21 april 1971 yang di bentuk UD(Unit Dagang) yang
didirikan oleh bapak Djoko Soesilo dengan ijin usaha Departemen perdagangan
dengan nomor 09/03/11/80.

Dalam waktu yang cukup singkat,PT. Sumber Yalasamudra dapat


berkembang pesat sehingga pada tanggak 29 Januari 1985 di bawah pimpinan
bapak Soejarwo Tjoek berubah setatus nya menjadi perseroan terbatas surat ijin:
3634/kp/13/POB/1V/1985. Seiring berjalan nya waktu PT. Suber Yalasamudra
berkembang pesat, hingga tahun 2006 memiliki tiga unit porduksi yaitu
pengalengan ikan, pembekuan ikan, dan penepungan ikan. Disamping itu PT.
Sumber Yalasamudra juga memiliki es batu dan air minum dalam kemasan.
Produk unggulan PT. Sumber Yalasamudra adalah ikan sarden dalam saus tomat
dengan merk dangang Bantan, Yamato, Dan Swallow. Logo perusahaan dapat
dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Logo Perusahaan

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 5


2.2 Visi, dan Misi Perusahaan
1. Visi Perusahaan
Bertekad untuk menjadi industri pengolahan ikan yang unggul dalam kualitas
dan dipercaya oleh konsumen.

2. Misi Perusahaan
a. Menjalankan usaha industri perikanan dengan mengutamakan kepuasan
konsumen
b. Melaksanakan proses produksi dengan dukungan sumberdaya manusia
yang professional, teknologi ysng terdepan dan dengan sistem yang
terintegrasi
c. Aktif dalam menciptakan inovasi - inovasi untuk pengembangan produk
yang berkesinambungan
d. Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta senantiasa
melalukan perbaikan berkelanjutan

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan


PT. Sumeber Yalamudra berbentuk persoran terbatas milik keluarga, yang
berarati saham perusahaaan dimiiki oleh keluarga dan pimpinan perusahaan di
kendalikan oleh keluarga. Sistim organisasin berbentuk sistim line (garis) langsung.
Dengan demikian setiap bawahan dalam organisasi segera mengetahui kepada siapa
ia mempertanggung jawabkan pekerjaan yang di lakukan dan apa yang menjadi
tugas dan wewenang sehingga dapat memperlancar kegiatan perusahaan. Struktur
perusahaan dapat dilihat pada gambar 2.2.

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 6


Gambar 2.2 Struktur Perusahaan

2.4 Data Pembimbing Lapangan


Nama : Sampurno
Tempat/tanggal lahir : Banyuwangi, 1 April 1965
Alamat : Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur
Agama : Islam
Status : Menikah
No. Hp :
Email :
Status di Perusahaan : Karyawan kontrak
Jabatan : Kepala Bagian Teknik
Masuk di perusahaan :

2.5 Deskripsi Kegiatan Perusahaan


Industri pengolahan ikan PT. Sumber Yalasamudra terdiri dari 4 kegiatan yaitu
Pengalengan Ikan,Pembekuan Ikan,Tepung Ikan dan Minyak Ikan. Pada saat ini
PT. Sumber Yalasamudra menyerap tenaga kerja sebanyak 400 orang yang terdiri
100 orang laki-laki dan 300 orang perempuan yang ditempatkan di unit-unit
produksi. Waktu operasi pabrik dimulai pukul 07:00 WIB sampai dengan pukul
15.00 WIB atau tergantung banyak atau sedikitnya bahan baku. Jika jumlah bahan
baku melimpah maka karyawan dilemburkan.

Pada hari minggu dan hari libur nasional kegiatan produksi dapat terus
berlangsung atau hari libur tergantung pada musim. Jika musim sepi ikan hampir
dipastikan libur, namun jika musim ikan maka kegiatan produksi tetap berlangsung.
Musim banyak ikan biasanya terjadi saat awal bulan jawa atau dikenal dengan
istilah petengan sedangkan musim sepi ikan terjadi pada saat bulan purnama.

2.6 Pengertian Pengalengan


Pengalengan ikan merupakan salah satu pengawetan ikan dengan menggunakan
suhu tinggi (sterilisasi) dalam kaleng (Murniyarti dan Sunarman,2000). Diperjelas
oleh Pratiwi (2004), yang menyatakan bahwa pengalengan didefinisikan sebagai
suatu cara pengawetan bahan pangan yang dikemas secara hermatis (kedap udara,

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 7


air, mikroba, dan benda asing lainya) dalam suatu wadah yang kemudian disterilkan
secara komersial untuk membunuh semua mikroba patogen (penyebab penyakit
pada manusia khususnya). Dan mikroba pembusuk (penyebab kebusukan atau
kerusakan bahan pangan). Dengan demikian sebenarnya pengalengan
memungkinkan terhindar dari kebusukan atau kerusakan, perubahan kadar air,
kerusakan akibat oksidasi atau ada perubahan citarasa

2.7 Prinsip Pengalengan


Prinsip dasar pengalengan yaitu mengemas bahan pangan dalam wadah yang
tertutup rapat sehingga udara dan zat-zat maupun organisme yang merusak atau
membusukan tidak dapat masuk, kemudian wadah dipanaskan sampai suhu tertentu
untuk mematikan pertumbuhan mikroorganisme yang ada. Melalui perlakuan
tersebut terjadi perubahan keadaan bahan makanan, baik sifat fisik maupun kimiawi
sehingga keadaan bahan ada yang menjadi lunak dan enak dimakan.
Pengalengan ikan merupakan suatu cara pengawetan bahan pangan yang
dikemas secara hermatis dalam suatu wadah, baik kaleng, gelas atau alumunium,
dan kemudian disterilkan. Pengemasan secara hermatis dapat diartikan bahwa
penutupnya sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh udara, air, kerusakan
akibat oksidasi, ataupun perubahan citarasa (Adawyah, 2008). Pratiwi (2004),
menambahkan bahwa prinsip utamanya yang dilakukan pada makanan kaleng
adalah selalu menggukan perlakuan panas yang ditujukan untuk membunuh
mikroba yang kemungkinan ada.

2.8 Proses Penerimaan Bahan Baku


Bahan baku yang digunakan pada proses pengalengan di PT. Sumber
Yalasamudra, yaitu ikan lemuru. Bahan baku berasal dari perairan selat bali seperti
wilayah muncar, bali, pancer, grajakan dan puger. Bahan baku yang datang dari
luar wilayah muncar diangkut dengan menggunakan mobil box dan tidak terlepas
dari rantai dingin yaitu diberikan es untuk menjaga kesegaran bahan baku tersebut.
Bahan baku yang diterima kemudian ditimbang terlebih dahulu selanjutnya, ikan
diletakan dalam bak penampung dan dan diberi es balok untuk menjaga kesegaran
dan mutu dari ikan tersebut.

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 8


Ikan yang datang melewati proses sortasi yang meliputi pengecekan fisik ikan
( organoleptic ) dan uji kimia seperti uji formalin, uji histamin sebelum nantinya di
proses lebih lanjut. Sortasi ini bertujuan untuk memilih ikan yang layak diterima
sesuai dengan standar yang ditentukan oleh pabrik. Sedangkan size yang ditetapkan
8-40 dan nilai organoleptic minimal 7. Penerimaan bahan baku dapat dilihat pada
gambar 2.3

Gambar 2.3 Penerimaan Bahan Baku

2.9 Pengguntingan (Cutting)


Proses pengguntingan ikan lemuru diawali dengan pengangkutan ikan dari bak
penampungan ke meja pengguntingan. Kemudian pekerja memotong bagian kepala
dan ekor ikan secara manual dengan menggunakan gunting yang terbuat dari
stainlees stel. Dilakukan pengguntingan ini dilakukan secara tidak sembarangan
karena harus sesuai dengan ukuran kaleng yang digunakan jika menggunakan
kaleng ukuran 202 x 308,maka harus disesuaikan panjang ikan,ikan yang
dimasukkan kedalam kaleng ukuran 202 x 308, maka harus disesuaikan panjang
ikan, ikan yang dimasukkan kedalam kaleng begitu pula ukuran 301 x 407.
Selain itu,hal yang perlu diperhatikan yaitu saat pemotongan kepala ikan. Saat
kepala ikan dipotong ibu jari dan telunjuk memegang perut ikan kemudian kepala
digunting, pemotongan kepala ini jangan sampai memutus kotoran ikan. Ketika
pengguntingan melewati tulang belakang Kepala langsung ditarik maka secara
otomatis kotoran ikan ikut tertarik keluar. Tujuan dari proses pengguntingan ini

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 9


adalah untuk mendapatkan bentukan ikan yang sesuai ukuran kaleng.
Pengguntingan / cutting dapat dilihat pada gambar 2.4

Gambar 2.4 Pengguntingan/cutting

2.10 Pencucian (Washing)


Ikan yang telah disiangi ditempatkan dipipa yang telah dialiri oleh air yang
mengalir terbawa arus menuju Drum Rotary washer alat untuk menghilangakan
sisik sekaligus menurunkan kadar lemak dan minyak pada ikan. Ikan dicuci dengan
air bersih yang terus mengalir. Fish whaser dapat dilihat pada gambar 2.5

Gambar 2.5 Pencucian/fish washer


2.11 Pengisian (Filling)
Proses pengisian dilakukan secara manual oleh karyawan sesuai dengan
intruksi kerja yang sudah ditetapkan. Prosedur filling dilakukan dengan
memasukkan ikan kedalam kaleng, jumlah ikan setiap kaleng tidak tentu, hal ini
disesuaikan dengan size ikan yang sudah ditentukan. Kaleng yang sudah berisi ikan

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 10


diletakkan diatas conveyor yang terus berjalan lalu masuk ketahap berikutnya.
Maka dalam sistem penataannya dengan cara terbalik dengan tujuan agar saos yang
nantinya akan ditambahkan dalam kaleng dapat tercampur dan meresap sempurna
pada ikan. PT.Sumber Yalasamudra mempunyai dua merek dagang yaitu Bantan
dan Yamato dalam dua ukuran(155 dan 425).
Berat standart pengisian untuk kaleng kecil adalah 100-110 gr. Untuk berat
standart kaleng besar adalah 300-320gr. Penimbangan sample dilakukan secara
acak, Jika berat tidak sesuai standart maka akan dilakuan penambahan atau
pengurangan. Pengisian dapat dilihat pada gambar 2.6

Gambar 2.6 Pengisian/Fish filling

2.12 Pemasakan Awal (precooking)


Proses pemasakan pendahuluan di sini dapat di katakan disebagai proses
exhausting karena merupakan proses pemanasan awal terhadap produk. Dengan
bantuan conveyor kaleng yang sudah berisi ikan masuk kedalam exhausbox. Uap
panas yang di hasilkan oleh boiler. Proses yang berlangsung di exhausbox
inbertujuan untuk mematangkan ikan dan mengurangi kadar air. Proses ini
membutuhkan waktu 10-15 menit dengan suhu 90°-100°C. Pemasakana dapat
dilihat pada gambar 2.7

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 11


Gambar 2.7 Pemasakan/pre cooking

2.13 Penirisan(Dripping)
Proses penirisan berlangsung dirantai berjalan yang selalu berputar kaleng
berjalan pada posisi miring dengan sudut 30°dari garis horizontal sehingga air
keluar dengan sendirinya fungsi dari proses penirisan ini yaitu untuk mengurangi
air,adanya air akan menjadikan minyak ataupun saos menjadi encer. Penirisan dapat
dilihat pada gambar2.8

Gambar 2.8 Penirisan

2.14Pengisian Medium(Medium Filling)


Pengisian medium yaitu proses memasukkan medium berupa saos kedalam
produk pengisian medium kedalam kaleng berfungsi sebagai larutan pengisi,media
penghantar panas pada saat proses sterilisasi dan memberikan cita rasa pada produk
keleng

Suhu yang ditetapkan dalam penambahan saos adalah 80°C. Saos tersebut
sebelumnya telah dimasak dengan suhu 100°-120°C Pengisian saos pada suhu
diatas perambatan panas berlangsung maka titik dingin akan berada pada tengah-
tengah kaleng kira-kira pada jarak 1/10 tinggi kaleng,sehingga dapat menunjang

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 12


terbentuknya ruang hampa udara. Sudut kemiringan kaleng 25° dari garis vertical.
Pengisian sauce dapat dilihat pada gambar 2.9

Gambar 2.9 Pengisian sauce

2.15 Penutupan Kaleng (Seaming)


Seaming adalah proses penutupan keleng yang bertujuan agar produk tidak
terkontaminasi bakteri patogen dan untuk membentuk kondisi vakum. Sebelum
dilakukan penutupan kaleng,mesin penutup kaleng terlebih dahulu diperiksa.
Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sample dengan cara dilakukan
pengukuran. Setelah semua ukuran kaleng dinyatakan memenuhi standart maka
mesin tersebut dinyatakan siap pakai dan siap dioperasikan. Penutupan kaleng
dilakukan dengan menggunakan alat penutup ganda (double seamer) mesin ini
terdiri dari base plate yaitu sebuah meja untuk meletakkan kaleng yang ditutupi dan
sebuah chuck berupa piringan yang berbingkai berfungsi sebagai landasan bagi
seaming roll yaitu berupa roda-roda pelipat.

Untuk kemasan kaleng kecil dioperasikan dengan kecepatan penutupan 300 kaleng
permenit sedangkan untuk kaleng besar dioprasikan dengan kecepatan 200 kaleng
permenit. Penutupan kaleng dapat dilihat pada gambar 2.10

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 13


Gambar 2.10 Penutupan kaleng

2.16 Pencurian Kaleng (Can Fishing)


Setelah penutupan, kaleng akan menggelinding menuju kolam yang berisi air.
Air sewaktu waktu di ganti dengan membuka saluran pengeluaran. Didalam kolam
kecil ini kaleng di bersikan dari sisa sisa saos yang menempel ketika proses
pengisian. Yaitu dengan menggunakan sabun pencuci kaleng yaitu (QCHEM 20%)
dengan bantuan alat yang bernama (CAN WASHER) untuk efisiensi sebelum
kaleng sampai pada kolam, didalam kolam telah di tempatkan keranjang
pengangkut, sehingga saat nanti telah penuh keranjang dihubungkan dengan derek
pemindah (Katrol) dan kernajang dapat langsung di anggkat menuju retort.
Pencucian kaleng dapatdilihatpada gambar 2.11

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 14


Gambar 2.11 Pencucian kaleng

2.17 Sterilisasi
Proses sterilisasi dengan menggunakan retort merupakan hal yang penting dan
menjadi titik kritis. Sebab,dalam tahap ini suhu, waktu sterilisasi harus benar-benar
diperhatikan, Proses sterilisasi pada retort ini menggunakan suhu 120°C.Sebelum
kaleng dimasukan kedalam retort suhu diatur terlebih dahulu sehingga mencapai
120°C.Pada suhu tersebut keranjang berisi kaleng dapat dimasukan, kapasitas retort
dapat mencapai 6 keranjang. Penentuan lama waktu sterilisasi di sesuaikan ukuruan
kaleng.

Kaleng kemasan 155 gr membutuhukan waktu 90 menit dan kaleng kemasan


425 gr membutuhkan waktu 100 menit. Tujuan utama dari sterilisasi pada retort ini
untuk membunuh bakteri dan sporanya. Salah satu bakteri yang terdapat pada pada
produk kaleng yaitu Clostridium Botulinium. Selain sebagai sterilisasi pemasakan
pada retort juga berfungsi sebagai pemasakan lanjutan dengan tujuan melunakan
tulang sehingga tulang tidak menggagu saat dikomsumsi, dan daya simpan yang
cukup lama kurang lebih 3 tahun. Apa bila sarden tidak melewati proses ini maka
akan terjadi kaleng mengembung. Semua pemakaian retort harus di catat dan
diperiksa untuk menjamin bahwa produk yang di hasilkan sudah layak. Sterilisasi
dapat dilihat pada gambar 2.12

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 15


Gambar 2.12 Sterilisasi

2.18 Pendinginan (Cooling)


Pendinginan dilakukan dalam autoclafe (retort) dengan mengalirkan air dingin
secara perlahan. Dengan merendam produk dalam tangki autoclave (retort)
pendinginan diatas suhu kamar 35-40°C. Proses ini membutuhkan waktu selama 15
menit, tujuan Pendinginan supaya tidak terjadi over cook akan menyebabkan
kegosongan.Pendinginan didalam retort dilakukan dengan cara menutup saluran
uap, membuka saluran air secara perlahan. dan kompresor untuk mempertahankan
tekanan didalam retort. Pendinginan dapat dilihat pada gambar 2.13

Gambar 2.13 Pendinginan

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 16


BAB III
HASIL KERJA PRAKTIK

3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan : 15 Juli - 15 Agustus 2019 Hari Senin - Sabtu ( Minggu


libur)
Tempat : PT. Sumberyala Samudra
Alamat pabrik : Jl. Sampangan No.19 Desa Kedungrejo,Kecamatan
Muncar Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur

PT. Sumberyala Samudra menempati kampling lahan seluas 30.825m2 dimana


luas Bangunan seluruhnya 12.852 m2 dan sisanya seluas 17.973 m2 masih berupa
lahan kosong. Kecamatan Muncar terletak kurang lebih 36 km dari Kabupaten
Banyuwangi. Penduduk Kecamatan Muncar terdiri dari berbagai macam suku
bangsa, antara lain Jawa, Madura, Bugis, dan lain sebagainya. Selain itu Kecamatan
Muncar juga dekat dengan TPI sehingga memudahkan penyediaan bahan baku yang
segar dan biaya produksi relatif murah serta mudah mendapatkan tenaga kerja yang
berasal dari daerah setempat. Peta PT Sumberyala samudra dapat dilihat pada
Gambar 3.1.

Gambar 3.1 PT Sumberyala samudra

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 17


3.2 Peraturan Perusahaan
Berikut adaalah tata tertib kerja praktik selama di PT PT Sumberyala samudra:
1. menggunakan sepatu boot, baju praktikum, masker, dan sarung tangan.
2. Praktek dimulai tanggal 15 Juli – 15 Agustus 2019.
3. Hari kerja mulai Senin s/d Sabtu. Dalam 1 hari praktikum berada di PT.
Industri Gula Glenmore Banyuwangi selama 9 jam (07.00-15.00).
4. Pada saat datang ke pabrik diwajibkan dulu absen ke pembimbing lapang.
5. Wajib menjaga kebersihan maupun etika disaat melakukan kerja praktek.

3.3 Jadwal Kegiatan


Adapun jadwal kegiatan kerja praktek seperti dibawah ini :
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan
NO Nama Kegiatan Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4
1 Wawancara
2 Kordinasi dengan
pembimbing
3 Kerja Praktik
4 Studi Kasus

3.4 Prinsip Kerja Boiler


Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin yang berfungsi untuk
mengubah air menjadi uap. Prinsip kerja boiler yaitu untuk mentransfer panas yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar ke air yang menjadi uap panas atau
superheated steam. Uap ini digunakan untuk proses, penggerak, pemanas, dan lain-
lain. Pencampuran bahan bakar dengan udara pembakaran terjadi di dalam ruang
pembakaran atau furnace. [Via, 2014]
Secara umum, boiler digolongkan menjadi dua tipe yaitu, Boiler pipa api (Fire
Tube Boiler) dan boiler pipa air (Water Tube Boiler) ,Boiler yang digunakan pada
PT Industri Gula Glenmore yaitu boiler pipa air (Water Tube Boiler), dengan jenis
Pulverize.

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 18


1. Boiler Pipa Api (Fire Tube Boiler)
Pada boiler pipa api, api dan gas panas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan
bakar mengalir melalui pipa-pipa yang dikelilingi oleh air yang berfungsi sebagai
penyerap panas. Panas dihantarkan melalui dinding-dinding pipa dari gas- gas
panas ke air disekelilingnya. Boiler pipa api dapat menggunakan bahan bakar
minyak, gas, dan bahan bakar padat. Boiler pipa api dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Boiler Pipa Api (Aini Nia Nur, 2015)

2. Boiler Pipa Air (Water Tube Boiler)


Pada boiler pipa air, air berada di dalam pipa-pipa yang dikelilingi oleh api
dan gas-gas panas yang berada di luar pipa, sehingga pembentukan uap terjadi di
dalam pipa-pipa. Pada dinding dapur boiler pipa air, hampir semuanya tertutup
oleh pipa-pipa air. Pipa-pipa air ini berfungsi sebagai permukaan perpindahan
panas, dan sebagai pendingin dinding dapur boiler. Boiler pipa air dapar dilihat
pada Gambar 3.4.

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 19


Gambar 3.4 Boiler Pipa Air (Esti Purnamasari, 2009)

3.5 Bagian – Bagian Boiler


Boiler memiliki alat-alat kelengkapan yang biasa disebut dengan Appendages.
Alat-alat kelengkapan tersebut meliputi ;
1. Pressure Gauge (Manometer) yang berfungsi untuk mengukur tekanan uap
dalam boiler. Pressure gauge dapat di lihat pada gambar 3.3

Gambar 3.3 Pressure Gauge (RizalAhmadi,2017)

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 20


2. Water Gauge (Sight Glass) yang berfungsi untuk mengetahui level air dalam
boiler. Water Gauge dapat di lihat pada gambar 3.4

Gambar 3.4 Water Gauge (wema.co.uk, 2016)

3. Safety Valve berfungsi untuk membuang uap yang tekanannya melebihi tekanan
operasional boiler. Safety Valve dapat dilihat pada gambar 3.5

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 21


Gambar 3.5 Safety valve (Azis Khan,2010)

4. Blow Down Valve mempunyai fungsi untuk membuang air yang berada di
dalam boiler saat proses pembakaran awal yang ada di dalam boiler. Sehingga
dapat menghindari terjadinya peluapan air di dalam boiler yang mengembang
karena pemanasan. Blow Down Valve dapat di lihat pada gambar 3.6

Gambar 3.6 Blow Down Valve ( Hindurao Pawar, Jan 2012 )

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 22


5. Water Column adalah kolom air yang berfungsi sebagai level switch, yang
terdiri dari Feed Water Off, Feed Water On dan Cut Burner (Burner Off).
Watrer Column dapat di lihat pada gambar 3.7

Gambar 3.7 Water Column (Anonym, 2010)

6. Batubara
Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah
batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya
adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-
unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batubara dapat dilihat
pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 Batubara

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 23


3.6 Proses Perubahan Uap Air Menjadi Uap Kering
Proses perubahan uap air menjadi uap kering adalah sebuah proses untuk
merubah uap yang dihasilkan dari pemanasan air untuk dijadikan uap yang tidak
mengandung butiran air atau disebut juga sebagai uap kering. Proses perubahan uap
air menjadi uap kering memiliki beberapa tahapan, yang pertama air umpan masuk
kedalam Daerator, didalam Daerator air diproses untuk mengurangi kadar
oksigennya dengan cara dipanaskan hingga suhu 100-105℃. Kemudian air
dipanaskan lagi didalam Water Heater, didalam Water Heater air dipanaskan
hingga suhu 110℃. Selanjutnya air umpan dimasukkan kedalam Economizer,
didalam Economizer air umpan dipanaskan lagi hingga suhu mencapai 130℃.
Kemudian air masuk ke Rise Pipe yang menghubungkan ke Mud Drum, setelah air
umpan masuk ke Mud Drum maka selanjutnya air akan masuk ke Steam Drum.
Didalam Steam drum air dipanaskan dengan gas panas yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang ada didalam Furnace. Setelah itu uap air yang
dihasilkan akan mengalir dan masuk kedalam Superheater, didalam Superheater
uap yang masih memiliki butiran air dipanaskan untuk menghilangkan butiran air
yang terkandung didalam uap. Kemudian uap dari Superheater dimasukkan
kedalam Attemperator untuk ditingkatkan lagi suhu uapnya sehingga menjadi uap
kering. Diagram proses perubahan uap air menjadi uap kering dapat dilihat pada
Gambar 3.8

Gambar 3.8 Bagian-Bagian Boiler yang Berfungsi Merubah Uap Air Menjadi Uap
Kering

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 24


1. Daerator
Air umpan boiler yang ditampung pada tangki penyimpanan air umpan boiler
kemudian akan dialirkan menuju tangki dearator. Dearator adalah alat yang
berfungsi untuk mengurangi kadar oksigen sehingga oksigen yang ada didalam air
berada pada level yang sangat rendah seolah-olah tidak terdapat lagi oksigen pada
air tersebut. Selain untuk mengurangi kadar oksigen, deaerator juga berfungsi
untuk memanaskan air dan juga sebagai wadah air sebelum masuk alat pemanas
lainnya, proses pemanasan air pada deaerator dengan menggunakan exhaust steam
atau uap panas sisa yang digunakan untuk memutar turbin, suhu air yang diperoleh
dari pemanasan air pada deaerator dapat mencapai 100-105℃. Dearator dapat di
lihat pada Gambar 3.9

Gambar 3.9 Dearator

2. Water Heater
Proses pemanasan air selanjutnya adalah water heater. Alat ini berfungsi
sebagai pemanas lanjut air umpan boiler,pada water heater air dipanaskan dengan
menggunakan saturated steam yang diperoleh dari steam drum,jadi uap basah yang
diperoleh dari steam drum tidak seluruhnya dijadikan uap kering, sebagian kecil
digunakan untuk memanaskan air pada water heater. Air yang dipanaskan dalam
water heater mempunyai suhu 110℃. Water Heater dapat di lihat pada Gambar
3.10

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 25


Gambar 3.11 Water Heater
3. Economizer
Economizer merupakan sebuah rangkaian pipa yang didalamnya berisi air
umpan. Economizer memanaskan air umpan dengan menggunakan gas sisa
pembakaran dari ruang pembakaran yang masih efektif untuk menaikan
temperatur, yang sebelumnya digunakan untuk memanaskan air dalam steam drum,
pipa riser dan juga pipa superheater, dengan kata lain economizer merupakan salah
satu alat pada boiler yang berguna untuk menaikan efisiensi dari boiler. Dalam
fungsinya economizer dibantu dengan alat yakni air heater untuk proses
pemanasannya. Pada economizer air yang dipanaskan dapat mencapai suhu 130°c
dan dalam suhu tersebut saturated steam sudah didapatkan. Saturated steam
merupakan sebuah kondisi dimana terjadi transisi antara air fase lebur dengan air
fase gas murni, uap saturasi mulai terbentuk tepat pada saat air mencapai titik
didihnya. Economizer dapat di lihat pada Gambar 3.12

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 26


Gambar 3.12 Economizer

4. Rise Pipe
Pada rise pipe air umpan yang mengalir dari steam drum akan langsung jatuh
pada mud drum degan melewati pipa down comer terlebih dahulu, dari pipa down
comer-lah kemudian air umpan masuk dalam rise pipe. Rise pipe merupakan pipa
yang berada dalam dinding-dinding furnace atau ruang pembakaran yang
merupakan tempat pembakaran bahan bakar, dengan begitu air umpan yang berada
dalam rise pipe dapat langsung menerima panas yang dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar dalam furnace. Air umpan yang menerima panas langsung dari panas
pembakaran secara alami akan naik karena adanya perbedaan massa antara air yang
sangat panas dan yang belum begitu panas kemudian air umpan tersebut akan
masuk dalam steam drum. Rise Pipe dapat di lihat pada Gambar 3.13

Gambar 3.13 Economizer

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 27


5. Mud Drum
Mud drum merupakan tempat yang berfungsi sebagai wadah air umpan sebelum
masuk ke dalam steam drum. Namun air umpan pada mud drum ini tidak
memperoleh pemanasan langsung dari ruang pembakaran atau furnace karena air
umpan yang ada didalam mud drum digunakan untuk menstabilkan temperatur uap
kering yang telah terbentuk dengan cara pipa keluaran superheater sekunder
dilewatkan pada air umpan yang ada didalam mud drum, dengan demikian karena
perbedaan suhu antara uap kering dengan air umpan didalam mud drum
mengakibatkan temperatur uap keringpun akan menurun tanpa kehilangan
tekanannya. Mud drum dapat di lihat pada Gambar 3.14

Gambar 3.14 Mud Drum

6. Steam Drum
Seam drum merupakan wadah pada boiler yang digunakan untuk menampung
air yang sudah dipanaskan oleh beberapa alat dan air dalam steam drum merupakan
air yang sudah dapat menghasilkan saturated steam. Dalam steam drum air juga
mengalami proses pemanasan langsung dari ruang pembakaran di bawah, yang
bertujuan untuk mempercepat proses menghasilkan uap namun isi air didalam
steam drum tidak boleh sampai penuh karena dalam steam drum sendiri terdapat

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 28


uap basah hasil dari proses pemanasan air sendiri oleh karena itu isi air didalam
steam drum harus setengah dari volume isi steam drum karena setengahnya lagi
otomatis terisi uap basah. Steam drum sendiri merupakan tempat untuk
memisahkan air dengan uap. Steam Drum dapat di lihat pada Gambar 3.15

Gambar 3.15 Contoh dari steam drum [Yunia, 2015]

7. Superheater
Superheater primer merupakan alat ataupun pipa yang berfungsi untuk
memanaskan uap yang diperoleh langsung dari steam drum, uap yang dari steam
drum masih mengandung sedikit butir air oleh karena dibutuhkan proses pemanasan
lanjut untuk menghilangkan butir-butir air tersebut. Superheater adalah sebuah pipa
khusus yang digunakan untuk memanaskan uap yang ada didalamnya. Proses
pemanasan lanjut tersebut menggunakan panas dari pembakaran bahan bakar di
ruang bakar yang berada dibawah. Pipa Superheater dapat di lihat pada Gambar
3.16

Gambar 3.16 Pipa Superheater

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 29


8. Attemperator
Dalam pembentukan suatu uap basah menjadi uap kering diperlukan
superheater guna pemanasan lanjut terhadap uap namun apabila uap yang
terbentuk temperaturnya melebihi temperatur yang diijinkan akan mengakibatkan
kerusakan pada sudu-sudu turbin, untuk itu dibutuhkan sebuah alat yang dapat
mengontrol aliran uap yang akan masuk ke pipa utama untuk memutar turbin.
Attemperator merupakan komponen dari boiler yang berfungsi untuk mengotrol
aliran uap yang terlalu panas dengan cara menutup laju aliran uap yang akan
masuk. Attemperator dapat dilihat pada Gambar 3.17

Gambar 3.17 Attemperator

3.7 Uap Hasil Pembakaran


Pembakaran didalam furnace boiler bertujuan untuk memanaskan air yang ada
didalam steam drum, air yang telah mencapai suhu yang sangat panas akan
menghasilkan sebuah uap. Berikut jenis uap yang dihasilkan oleh boiler:
1. Uap Panas
Uap yang terbentuk akibatmendidihnya air, aliran air menddidih bila tekanan
dan temperatur udara pada kondisi didih. Berikut adalah uap berdasarkan
keadaannya:
➢ Uap Jenuh
Uap jenuh adalah uap yang tidak mengandung bagian-bagian air yang lepas
di mana pada tekanan tertentu belaku suhu tertentu.

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 30


➢ Uap Kering
Uap kering adalah uap yang di dapat dengan pemanasan lanjut dari uap
jenuh, dimana pada tekanan terbentuk dan dapat diperoleh beberapa jenis
uap kering dengan suhu berlainan.
➢ Uap Basah
Uap basah adalah uap jenuh yang bercampur dengan bagian-bagian air yang
halus yang temperaturnya sama. Uap panas dapat dilihat pada gambar 3.28.
[Wahyu Indra, 2017]

Gambar 3.13 Uap Panas (Pratama Guitara, 2016)

3.8 Peralatan K3 Yang Harus Dipakai Saat Bekerja :


1. Helmet
Bagian yang paling penting dari tubuh manusia adalah kepala. Perlu
perlindungan terbaik yang disediakan oleh helm plastik keras di atas kepala. Sebuah
tali dagu juga disediakan dengan helm yang menjaga helm di tempat ketika tekena
benda jatuh. Helmet dapat dilihat pada Gambar 3.14.

Gambar 3.14 Helmet

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 31


2. Safety Shoes
Di mill house harus menggunakan sepatu safety karena untuk meminimalisir
kecelakaan kerja, karena terdapat beberapa benda keras yang mungkin membuat
kaki terluka dan untuk menghindari cairan kimia atau pelumas yang terjatuh di
lantai. Safety Shoes dapat dilihat pada Gambar 3.15.

Gambar 3.15 Safety Shoes


3. Sarung tangan (Hand safety)
Berbagai jenis sarung tangan yang disediakan di mill house. sarung tangan ini
digunakan dalam operasi dimana hal ini menjadi keharusan untuk melindungi
tangan orang-orang. Beberapa sarung tangan yang diberikan sarung tangan tahan
panas untuk bekerja pada permukaan yang panas, kapas sarung tangan untuk
operasi normal, sarung tangan las, sarung tangan bahan kimia dll. Sarung tangan
dapat dilihat pada Gambar 3.16.

Gambar 3.16 Sarung tangan (Hand safety)

4. Kacamata safety
Mata adalah bagian paling sensitif dari tubuh manusia dan dalam operasi sehari-
hari debu ampas tebu banyak yang berterbangan. Maka harus memkai kacamata
pelindung dan kacamata las bagi yang akan mengelas. Kacamata safety dapat dilihat
pada Gambar 3.17.

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 32


Gambar 3.17 Kacamata safety

5. Ear plug
Di dalam mill house menghasilkan frekuensi suara yang bising sekitar 50 Hz.
Nilai tersebut merupakan frekuensi udara yang cukup tinggi untuk telinga. Bahkan
hanya beberapa menit saja bisa mengakibatkan sakit kepala, iritasi, serta gangguan
pendengaran. Ear plug akan melindungi telinga terhadap suara keras. Ear plug
dapat dilihat pada Gambar 3.18.

Gambar 3.18 Ear plug

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 33


--Halaman Ini Sengaja di Kosongkan--

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 34


BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil kerja praktik di PT.Sumberyala
Samudra adalah :
1. Prinsip kerja boiler yaitu untuk mentransfer panas yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar ke air yang menjadi uap panas atau superheated steam.
Uap ini digunakan untuk proses, penggerak, pemanas, dan lain-lain.
Pencampuran bahan bakar dengan udara pembakaran terjadi di dalam ruang
pembakaran atau furnace.
2. Proses perubahan uap air menjadi uap kering adalah sebuah proses untuk
merubah uap yang dihasilkan dari pemanasan air untuk dijadikan uap yang tidak
mengandung butiran air atau disebut juga sebagai uap kering. Proses perubahan
uap air menjadi uap kering memiliki beberapa tahapan, yang pertama air umpan
masuk kedalam Daerator, didalam Daerator air diproses untuk mengurangi
kadar oksigennya dengan cara dipanaskan hingga suhu 100-105℃. Kemudian
air dipanaskan lagi didalam Water Heater, didalam Water Heater air
dipanaskan hingga suhu 110℃. Selanjutnya air umpan dimasukkan kedalam
Economizer, didalam Economizer air umpan dipanaskan lagi hingga suhu
mencapai 130℃. Kemudian air masuk ke Rise Pipe yang menghubungkan ke
Mud Drum, setelah air umpan masuk ke Mud Drum maka selanjutnya air akan
masuk ke Steam Drum. Didalam Steam drum air dipanaskan dengan gas panas
yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang ada didalam Furnace.
Setelah itu uap air yang dihasilkan akan mengalir dan masuk kedalam
Superheater, didalam Superheater uap yang masih memiliki butiran air
dipanaskan untuk menghilangkan butiran air yang terkandung didalam uap.
Kemudian uap dari Superheater dimasukkan kedalam Attemperator untuk
ditingkatkan lagi suhu uapnya sehingga menjadi uap kering.

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 35


4.2 Saran
Saran yang mungkin dapat diberikan setelah melakukan kerja praktik adalah :
1. Jagalah selalu etika dan kesopanan dalam melakukan kerja praktik.
2. Ikuti semua aturan yang diberikan oleh perusahaan maupun pembimbing.
3. Dalam melakukan observasi ataupun membantu pekerjaan sangatlah disarankan
untuk mengutamakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan
menggunakan pakaian dan perlengkapan safety.

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 36


DAFTAR PUSTAKA

Destrina Z, Buku Bacaan, Makalah Sistem Boiler [Online] November 2014,


http://zefdes.blogspot.com/2014/11/makalah-sistem-boiler.html?m=1

Via A, Macam-Macam Boiler, Makalah Pengenalan Boiler [Online] 2014,


http://ptkmesin.blogspot.com/2014/04/makalah-pengenalan-boiler.html

Albash, Pengalaman Hidup, Bagian-Bagian Boiler [Online] Agustus 2011,


http://myalucardster.blogspot.com/2011/08/bagian-bagian-boiler.html?m=1

Wahyu Indra S, 2017. Proses Pemanasan Air Hingga Menjadi Super Heated
Steam Pada Boiler PT Industri Gula Glenmore, Laporan Kerja Praktik, Politeknik
Negeri Banyuwangi, Jawa Timur, Banyuwangi.

Teknik Mesin Politeknik Negeri Banyuwangi | 37

Anda mungkin juga menyukai