PENDAHULUAN
2. Misi Perusahaan
a. Menjalankan usaha industri perikanan dengan mengutamakan kepuasan
konsumen
b. Melaksanakan proses produksi dengan dukungan sumberdaya manusia
yang professional, teknologi ysng terdepan dan dengan sistem yang
terintegrasi
c. Aktif dalam menciptakan inovasi - inovasi untuk pengembangan produk
yang berkesinambungan
d. Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik serta senantiasa
melalukan perbaikan berkelanjutan
Pada hari minggu dan hari libur nasional kegiatan produksi dapat terus
berlangsung atau hari libur tergantung pada musim. Jika musim sepi ikan hampir
dipastikan libur, namun jika musim ikan maka kegiatan produksi tetap berlangsung.
Musim banyak ikan biasanya terjadi saat awal bulan jawa atau dikenal dengan
istilah petengan sedangkan musim sepi ikan terjadi pada saat bulan purnama.
2.13 Penirisan(Dripping)
Proses penirisan berlangsung dirantai berjalan yang selalu berputar kaleng
berjalan pada posisi miring dengan sudut 30°dari garis horizontal sehingga air
keluar dengan sendirinya fungsi dari proses penirisan ini yaitu untuk mengurangi
air,adanya air akan menjadikan minyak ataupun saos menjadi encer. Penirisan dapat
dilihat pada gambar2.8
Suhu yang ditetapkan dalam penambahan saos adalah 80°C. Saos tersebut
sebelumnya telah dimasak dengan suhu 100°-120°C Pengisian saos pada suhu
diatas perambatan panas berlangsung maka titik dingin akan berada pada tengah-
tengah kaleng kira-kira pada jarak 1/10 tinggi kaleng,sehingga dapat menunjang
Untuk kemasan kaleng kecil dioperasikan dengan kecepatan penutupan 300 kaleng
permenit sedangkan untuk kaleng besar dioprasikan dengan kecepatan 200 kaleng
permenit. Penutupan kaleng dapat dilihat pada gambar 2.10
2.17 Sterilisasi
Proses sterilisasi dengan menggunakan retort merupakan hal yang penting dan
menjadi titik kritis. Sebab,dalam tahap ini suhu, waktu sterilisasi harus benar-benar
diperhatikan, Proses sterilisasi pada retort ini menggunakan suhu 120°C.Sebelum
kaleng dimasukan kedalam retort suhu diatur terlebih dahulu sehingga mencapai
120°C.Pada suhu tersebut keranjang berisi kaleng dapat dimasukan, kapasitas retort
dapat mencapai 6 keranjang. Penentuan lama waktu sterilisasi di sesuaikan ukuruan
kaleng.
3. Safety Valve berfungsi untuk membuang uap yang tekanannya melebihi tekanan
operasional boiler. Safety Valve dapat dilihat pada gambar 3.5
4. Blow Down Valve mempunyai fungsi untuk membuang air yang berada di
dalam boiler saat proses pembakaran awal yang ada di dalam boiler. Sehingga
dapat menghindari terjadinya peluapan air di dalam boiler yang mengembang
karena pemanasan. Blow Down Valve dapat di lihat pada gambar 3.6
6. Batubara
Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah
batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya
adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-
unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batubara dapat dilihat
pada gambar 3.8.
Gambar 3.8 Bagian-Bagian Boiler yang Berfungsi Merubah Uap Air Menjadi Uap
Kering
2. Water Heater
Proses pemanasan air selanjutnya adalah water heater. Alat ini berfungsi
sebagai pemanas lanjut air umpan boiler,pada water heater air dipanaskan dengan
menggunakan saturated steam yang diperoleh dari steam drum,jadi uap basah yang
diperoleh dari steam drum tidak seluruhnya dijadikan uap kering, sebagian kecil
digunakan untuk memanaskan air pada water heater. Air yang dipanaskan dalam
water heater mempunyai suhu 110℃. Water Heater dapat di lihat pada Gambar
3.10
4. Rise Pipe
Pada rise pipe air umpan yang mengalir dari steam drum akan langsung jatuh
pada mud drum degan melewati pipa down comer terlebih dahulu, dari pipa down
comer-lah kemudian air umpan masuk dalam rise pipe. Rise pipe merupakan pipa
yang berada dalam dinding-dinding furnace atau ruang pembakaran yang
merupakan tempat pembakaran bahan bakar, dengan begitu air umpan yang berada
dalam rise pipe dapat langsung menerima panas yang dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar dalam furnace. Air umpan yang menerima panas langsung dari panas
pembakaran secara alami akan naik karena adanya perbedaan massa antara air yang
sangat panas dan yang belum begitu panas kemudian air umpan tersebut akan
masuk dalam steam drum. Rise Pipe dapat di lihat pada Gambar 3.13
6. Steam Drum
Seam drum merupakan wadah pada boiler yang digunakan untuk menampung
air yang sudah dipanaskan oleh beberapa alat dan air dalam steam drum merupakan
air yang sudah dapat menghasilkan saturated steam. Dalam steam drum air juga
mengalami proses pemanasan langsung dari ruang pembakaran di bawah, yang
bertujuan untuk mempercepat proses menghasilkan uap namun isi air didalam
steam drum tidak boleh sampai penuh karena dalam steam drum sendiri terdapat
7. Superheater
Superheater primer merupakan alat ataupun pipa yang berfungsi untuk
memanaskan uap yang diperoleh langsung dari steam drum, uap yang dari steam
drum masih mengandung sedikit butir air oleh karena dibutuhkan proses pemanasan
lanjut untuk menghilangkan butir-butir air tersebut. Superheater adalah sebuah pipa
khusus yang digunakan untuk memanaskan uap yang ada didalamnya. Proses
pemanasan lanjut tersebut menggunakan panas dari pembakaran bahan bakar di
ruang bakar yang berada dibawah. Pipa Superheater dapat di lihat pada Gambar
3.16
4. Kacamata safety
Mata adalah bagian paling sensitif dari tubuh manusia dan dalam operasi sehari-
hari debu ampas tebu banyak yang berterbangan. Maka harus memkai kacamata
pelindung dan kacamata las bagi yang akan mengelas. Kacamata safety dapat dilihat
pada Gambar 3.17.
5. Ear plug
Di dalam mill house menghasilkan frekuensi suara yang bising sekitar 50 Hz.
Nilai tersebut merupakan frekuensi udara yang cukup tinggi untuk telinga. Bahkan
hanya beberapa menit saja bisa mengakibatkan sakit kepala, iritasi, serta gangguan
pendengaran. Ear plug akan melindungi telinga terhadap suara keras. Ear plug
dapat dilihat pada Gambar 3.18.
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil kerja praktik di PT.Sumberyala
Samudra adalah :
1. Prinsip kerja boiler yaitu untuk mentransfer panas yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar ke air yang menjadi uap panas atau superheated steam.
Uap ini digunakan untuk proses, penggerak, pemanas, dan lain-lain.
Pencampuran bahan bakar dengan udara pembakaran terjadi di dalam ruang
pembakaran atau furnace.
2. Proses perubahan uap air menjadi uap kering adalah sebuah proses untuk
merubah uap yang dihasilkan dari pemanasan air untuk dijadikan uap yang tidak
mengandung butiran air atau disebut juga sebagai uap kering. Proses perubahan
uap air menjadi uap kering memiliki beberapa tahapan, yang pertama air umpan
masuk kedalam Daerator, didalam Daerator air diproses untuk mengurangi
kadar oksigennya dengan cara dipanaskan hingga suhu 100-105℃. Kemudian
air dipanaskan lagi didalam Water Heater, didalam Water Heater air
dipanaskan hingga suhu 110℃. Selanjutnya air umpan dimasukkan kedalam
Economizer, didalam Economizer air umpan dipanaskan lagi hingga suhu
mencapai 130℃. Kemudian air masuk ke Rise Pipe yang menghubungkan ke
Mud Drum, setelah air umpan masuk ke Mud Drum maka selanjutnya air akan
masuk ke Steam Drum. Didalam Steam drum air dipanaskan dengan gas panas
yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang ada didalam Furnace.
Setelah itu uap air yang dihasilkan akan mengalir dan masuk kedalam
Superheater, didalam Superheater uap yang masih memiliki butiran air
dipanaskan untuk menghilangkan butiran air yang terkandung didalam uap.
Kemudian uap dari Superheater dimasukkan kedalam Attemperator untuk
ditingkatkan lagi suhu uapnya sehingga menjadi uap kering.
Wahyu Indra S, 2017. Proses Pemanasan Air Hingga Menjadi Super Heated
Steam Pada Boiler PT Industri Gula Glenmore, Laporan Kerja Praktik, Politeknik
Negeri Banyuwangi, Jawa Timur, Banyuwangi.