DISUSUN OLEH :
ALPENSIUS PANDAPOTAN
201512033
Disusun Oleh :
Alpensius Pandapotan
NIM : 201512033
Menyetujui, Mengetahui,
Kepala Program Studi Sarjana Pembimbing Utama
Teknik Mesin Digitally signed
by Martin Fatah,
PhD
Date:
2020.07.22
21:43:25 +07'00'
Pembimbing
Lapangan
(Abdi Zarman)
i
UCAPAN TERIMAKASIH
Abdi Zarman
Selaku Pembimbing Lapangan yang dengan sukarela membagikan ilmu dan
waktu kepada kami, saran – saran serta pengalamannya selama bekerja
sehingga program pelaksanaan kegiatan kerja magang dapat berlangsung
dengan baik selama dua pekan.
PANDAPOTAN
S DN: cn=ALPENSIUS
PANDAPOTAN, o, ou,
PANDAPO email=alpensius333@g
mail.com, c=ID
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ...................................................................................... 1
1.2 Ruang Lingkup...................................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat .............................................................................. 3
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .......................................................... 3
1.5 Metode Pengumpulan Data Laporan Magang ...................................... 4
1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................... 4
iii
BAB III METODE PELAKSANAAN KEGIATAN .............................................. 27
3.1 Perencanaan ...................................................................................... 27
3.1.1 Rencana Kegiatan........................................................................... 27
3.1.2 Lokasi Kegiatan Magang ................................................................. 28
3.1.3 Waktu Kegiatan Magang ................................................................. 29
3.2 Prosedur / Instruksi kerja .................................................................... 29
3.3 Pelaksanaan ....................................................................................... 29
3.4 Peluang dan kendala yang dihadapi ................................................... 32
3.4.1 Peluang ........................................................................................... 32
3.4.2 Kendala ........................................................................................... 33
LAMPIRAN ....................................................................................................... 39
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
berkurang. Dan apabila salah satu generator yang telah disinkronkkan
mengalami gangguan yang tidak dapat dihindari, misalnya dengan terjadinya
pembebanan secara tiba-tiba karena ada beban melebihi kapasitas dibebankan
ke sistem atau dapat juga dengan terjadinya Trip satu unit pembangkit
(Generator). Ketidakmampuan suatu pembangkit dalam mensuply energi listrik
biasanya ditandai dengan penurunan nilai frekuensi listrik, maka solusi yang
diambil adalah melepaskan sebagian beban,sehingga beban yang dipikul oleh
sistem berkurang sehingga diharapkan frekuensi dapat kembali normal
sesegera mungkin.
Dalam unit PLTU, sistem bahan bakar adalah salah satu sistem
penunjang yang berfungsi memasok bahan bakar pada unit utama. Adapun
bahan bakar dikelompokan menjadi bahan bakar cair, gas, dan padat. PLTU di
PT.ECOGREEN menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utamanya dan
HSD sebagai bahan bakar pada saat awal start. Sistem pengangkutan batubara
di PLTU pada umumnya menggunakan belt conveyor. Batu bara dari stockpile
diangkut menuju coal bunker atau silo sebelum dihaluskan di coal mill yang
kemudian masuk ke boiler.
2
karet akan mengalami keausan, hal ini tentunya dapat mengurangi kekuatan
dari belt itu baik pada cover rubber maupun fabricnya.
Adapun tujuan dan manfaat dari kerja magang ini adalah untuk
melakukan Metode Preventive Maintenance pada Belt Conveyor.
3
Hari Magang : Senin – Jum’at
1. Pengamatan Langsung
2. Metode Wawancara
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini yaitu penjelasan secara ringkas dan umum yang mencakup
pada latar belakang, ruang lingkup , tujuan dan manfaat, waktu dan
tempat pelaksanaan, metode pengumpulan data laporan magang, dan
sistematika penulisan.
Pada bab ini yakni penjelasan konsep landasan teori , prinsip kerja,
komponen – komponen , pemeliharaan, dan analisis permasalahan
tentang Belt Conveyor.
4
Pada bab ini membahas tentang pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan lokasi dan waktu pelaksanaan kegiatan magang
serta penjelasan kegiatan magang yang dilakukan.
Pada bab ini membahas tentang analisis yang telah dilakukan selama
pelaksanaan kegiatan magang yang dilakukan.
BAB V PENUTUP
5
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Pertama, air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi.
2. Kedua, Uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa
putaran.
6
2.2 Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU
7
2.3.1 Prinsip kerja Belt Conveyor
Prinsip kerja belt conveyor adalah mentransport material yang ada
di atas belt dan setelah mencapai ujung belt maka material ditumpahkan
akibat belt berbalik arah. Belt digerakkan oleh drive/head pulley dengan
menggunakan motor penggerak atau motor listrik. Head pulley menarik
belt dengan prinsip adanya gesekan antara permukaan idler roller
dengan belt, sehingga kapasitasnya tergantung gaya gesek tersebut.
(Raharjo, 2013)
8
2.3.4 Komponen utama Belt Conveyor
Secara umum bagian – bagian pokok yang terdapat pada alat
pemindah bahan yaitu pesawat pengangkut belt conveyor,adapun
bagian atau komponen dari belt conveyor yaitu sebagai berikut :
1. Belt
Berfungsi untuk membawa material yang diangkut
Gambar 2. 3 Belt
2. Roller Idler
Sabuk pada rangkaian belt conveyor ditumpu oleh
beberapa roller idlerterdiri dari troughed roller idler dan flat roller
9
idleruntuk mengurangi lendutan yang terjadi diantara jarak roller
idleragar tidak terlalu besar sehingga dapat memperlancar
gerakan sabuk pada saat mengangkut muatan.
Gambar 2. 4 Idler
3. Centering Device
Berfungsi untuk mencegah agar Belt tidak meleset dari
rollernya.
10
Gambar 2. 5 Centering Device
4. Unit Penggerak
Pada Belt conveyor tenaga gerak dipindahkan ke belt oleh
adanya gesekan antara belt dengan “plulley” penggerak (drive pully),
karena belt melekat disekeliling pully yang diputar oleh motor.
11
Gambar 2. 7 Bending the Belt
6. Pengumpan (feeder)
Adalah alat untuk pemuatan material keatas belt dengan
kecepatan teratur.
7. Trippers
Adalah alat untuk menumpahkan muatan disuatu tempat
tertentu.
12
Gambar 2. 9 Trippers
9. Skirt
Adalah semacam sekat yang dipasang dikiri kanan belt
pada tempat pemuatan (loading point) yang terbuat dari logam
atau kayu dan dapat dipasang tegak atau miring yang gunanya
untuk mencegah terjadinya ceceran.
13
Gambar 2. 11 Skirt
14
roda gigi dimana putaran output dari transmisi
diteruskan ke posisi puli penggerak. Selain meneruskan
putaran motor ke puli penggerak transmisi juga berfungsi
menurunkan putaran motor disesuaikan kebutuhan putaran
puli penggerak.
15
13. Puli (Pulley)
Puli berfungsi untuk menumpu sabuk pada ujung – ujung
belt conveyor. Pada konstruksi belt conveyor terdapat puli
penggerak dan puli penumpu. Puli penggerak berada pada ujung
daya penggerak, dan pada ujung lainnya dipasang puli penumpu
(idler pulley). Pada dasarnya konstruksi kedua belah puli
tersebut sama saja yaitu terdiri dari silinder yang terbuat dari
besi cor yang menyatu dengan poros dan ditumpu oleh
bantalan.
16
- Menurunkan tingkat polusi udara
17
Instalasi pemindahan batubara secara keseluruhan terdiri dari beberapa
peralatan yaitu :
1. Belt Conveyor
2. Transfer house
3. Tripper
4. Silo
1. Belt Conveyor
Conveyor merupakan suatu mesin pemindah bahan yang
umumnya dipakai dalam industri perakitan maupun industri proses
untuk mengangkut bahan produksi setengah jadi maupun hasil
produksi dari satu bagian ke bagian yang lain. Ada dua jenis material
yang dapat dipindahkan, yaitu muatan curah (bulk load) dan muatan
satuan (unit load). Contoh muatan curah, misalnya batubara, biji besi,
tanah liat, batu kapur dan sebagainya. Muatan satuan, misalnya: plat
baja bentangan, unit mesin, block bangunan kapal dan sebagainya.
18
2. Transfer House
Transfer house adalah tempat perpindahan batu bara dari jalur
konveyor ke konveyor berikutnya. Hal ini dilakukan terkait dengan
rute konveyor yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam suatu sistem
coal handling terdapat lebih dari satu transfer house. Digunakan
untuk menempatkan peralatan – peralatan antara lain :
a. Diverter gate
Pemilih arah aliran batu bara yang dikehendaki yaitu arah
kanan atau kiri.
b. Splitter
Pemilih aliran batubara ke satu arah atau kedua arah dengan
flow pada masing – masing arah dapat diatur.
c. Transfer chute
Berfungsi sebagai pengarah batubara saat batubara ditransfer
dari satu konveyor ke konveyor lainnya.
19
Gambar 2. 19 Transfer Chute
d. Magnetic separator
Pemisah logam berfungsi untuk memisahkan logam – logam
yang ikut terbawa saat batubara diangkut oleh conveyor.
Peralatan pemisah logam ini diletakkan diatas conveyor pada
pengangkut batubara, jari – jari yang ada pada conveyor akan
termagnetisasi sehingga akan menarik logam – logam yang
terbawa bersama batubara. Logam – logam ini akan dibuang
pada tempat khusus penampung yang telah disiapkan. Magnetic
separator dipasang pada transfer house sesudah loading
batubara dari ship unloader atau stockpile.
e. Dust Suppression
Peralatan untuk mengatasi debu batubara yang timbul dari
pada saat batubara ditransferkan dari satu jalur conveyor ke jalur
conveyor berikutnya. Metode yang dilakukan adalah dengan
penyemprotan cairan berupa air atau bahan kimia pengikat debu.
20
Penyemprotan dilakukan dengan tekanan tertentu dan debit
cairan tertentu.
3. Tripper
Setelah batubara ditransportasikan oler belt conveyor, batubara
akan ditampung sementara pada silo yang jumlahnya lebih dari satu.
Tripper terletak diatas silo penampung batubara, alat ini akan
mengarahkan batubara dari belt conveyor ini kedalam silo yang
dikehendaki. Tripper akan bergerak sepanjang rel untuk berpindah
tempat saat akan mengisi batubara dari satu silo ke silo lainnya.
Gambar 2. 22 Tripper
4. Silo
Merupakan tempat penampungan sementara batubara yang akan
diproses untuk dibakar, pada masing – masing unit pembangkit terdiri
dari lebih dari satu silo.
21
Gambar 2. 23 Silo
Hopper akan menampung debu yang terkumpul, dari hopper debu ini
akan ditransportasikan oleh screw conveyor kembali kedalam silo.
22
Gambar 2. 25 Slide Gate dan Screw Conveyor
b. Emergency Maintenance
Emergancy maintenance adalah pekerjaan perbaikan yang
dilaksanakan secara darurat untuk menanggulangi kemacetan
proses produksi yang terjadi agar tidak terlalu lama terhenti.
Pekerjaan ini bersifat sementara sampai selesainya pengganti
komponen yang menyebabkan kemacetan tersebut.
24
c. Predictive Maintenance
Predictive Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan
dengan cara memprediksikan kapan mesin tersebut harus segera
dilaksanakan berdasarkan kebiasaan, ciri-ciri, atau tanda-tanda
mesin bila akan mengalami kerusakan sehingga kerusakan yang
lebih fatal bias dicegah.
d. Overhaul Maintenance
Overhaul Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan berupa
koreksi atau perbaikan secara menyeluruh yang dilakukan secara
terjadwal dalam interval waktu tertentu. Overhaul maintenance
bertujuan untuk mengembalikan performa awal agar dapat
diperoleh produk yang berkualitas.
e. Productive Maintenance
Productive maintenance adalah perawatan yang bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas pada mesin. Sasaran Productive
maintenance adalah profitable preventive maintenance dengan
tidak hanya mencegah tetapi juga bekerja dengan efektif dan
efisien.
25
maintenance yaitu pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah
terjadinya kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan
sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. Kegiatan corrective
maintenance disebut juga dengan kegiatan perbaikan atau reparasi.
26
BAB III
Laporan kerja magang ini dibuat sebagai laporan harian yang berisi
tentang kegiatan yang dilakukan sehari-hari dalam praktek kerja magang.
Laporan harian ini berisi hari/tanggal, uraian kegiatan, dan keterangan dari
kegiatan yang telah dilakukan. Seluruh kegiatan khususnya kegiatan yang
dilakukan di lapangan diketahui oleh mentor atau supervisor teknik fungsinya
supaya praktikan mendapatkan bimbingan serta pengawasan oleh petugas
yang ada di lapangan. Apabila ada kendala-kendala yang ditemukan,
mahasiswa magang juga bias segera mendapatkan solusi dari petugas atau
pengawas yang mendampingi.
3.1 Perencanaan
27
Tabel 3. 1 Rencana Pelaksanaan Kegiatan Kerja Magang
28
3.1.3 Waktu Kegiatan Magang
3.3 Pelaksanaan
29
4 5 Maret Pengenalan Alat/Komponen
2020 Utama pada area PLTU
30
7 10 Maret Repair dosing pump
2020 Hydrant HB 739 area
8 11 Maret Pelaksanaan
2020 penyambungan Rubber belt
31
10 13 Maret Pemasangan Belt Conveyor
2020 1A
3.4.1 Peluang
Selama Penulis melakukan kegiatan kerja magang dilingkungan
PLTU Banjarsari, penulis mendapatkan sebuah peluang yaitu :
32
1. Mengetahui dan memahami cara kerja dari sebuah
pembangkit listrik tenaga uap di PT.Ecogreen
Oleochemicals.
2. Mengetahui dan memahami komponen – komponen pada
PLTU di PT.Ecogreen Oleochemicals.
3. Mengetahui dan melihat secara visual pemeliharaan pada
komponen PLTU.
3.4.2 Kendala
Permasalahan yang dihadapi oleh penulis selama kegiatan
pelaksanaan magang dan penyusunan laporan magang yaitu :
1. Kurangnya pemahaman dalam pemeliharaan komponen –
komponen PLTU pada masa awal magang.
2. Kurangnya ilmu kerja lapangan yang didapatkan selama
kerja magang dikarenakan wabah pandemic Covid-19 yang
dimana sangat mempengaruhi khususnya mahasiswa
magang.
3. Meliburkan jadwal magang merupakan hilangnya waktu
magang yang seharusnya dapat dimaksimalkan oleh
mahasiswa magang saat dilapangan.
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
36
BAB V
5.1 Kesimpulan
Laporan kerja magang ini ditulis berdasarkan pelaksanaan kegiatan kerja
magang yang di laksanakan di PT. Ecogreen Oleochemicals EOB 3.
Berdasarkan pembahasan dalam laporan pelaksanaan kegiatan kerja magang
yang berjudul “ Pemeliharaan Belt Conveyor “ maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pemeliharaan merupakan salah satu faktor terpenting dalam
pengelolaan unit pembangkit.
2. Pemeliharaan Belt Conveyor dapat memperpanjang umur masa
pakai.
3. Pemeliharaan prefentif dan korektif pada komponen komponen belt
conveyor dapat meningkatkan kinerja pada belt conveyor.
5.2 Saran
Dari laporan kerja magang ini penulis memiliki saran setelah mengikuti
pelaksanaan kegiatan kerja magang di PT. Ecogreen Oleochemicals EOB 3
adalah sebagai berikut :
1. Pemeliharaan berkala harus dipastikan dilakukan secara rutin dan
terlaksana dengan baik.
2. Peralatan, tools dan alat pendukung harus dipastikan lengkap saat
melakukan perawatan dan perbaikan.
37
Daftar Pustaka
Aosoby, R., Rusianto, T., & Waluyo, J. (2016). Perancangan Belt Conveyor sebagai
Pengangkut Batubara dengan Kapasitas 2700 Ton/Jam. Jurnal Teknik Mesin,
3(1), 45-51.
Mentari, D. (2017). ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN PEMELIHARAAN
(MAINTENANCE) TERHADAP KUALITAS PRODUK PADA CV GREEN
PERKASA PEMATANGSIANTAR. Jurnal MAKER, 3(1), 40-48.
Raharjo, R. (2013). RANCANG BANGUN BELT CONVEYOR TRAINER SEBAGAI
ALAT BANTU PEMBELAJARAN. JURNAL TEKNIK MESIN, 4(2), 15-26.
38
LAMPIRAN
39
Lampiran-1 Form Penilaian Pembimbing Magang Akademik
Jakarta,.......................2020
Pembimbing Akademik
40
Lampiran-2 Form Penilaian Penguji Sidang Magang
Jakarta,............................2020
Penguji Sidang
(..........................................................)
41