BAB I
PENDAHULUAN
Lapangan yang telah di laksanakan dan sebagai syarat untuk pengajuan Tugas
Akhir.
BAB II
TINJAUAN UMUM
PLTU Rembang dikelola oleh PT. PJB yang merupakan anak perusahaan
PT. PLN (persero), didirikan pada tanggal 3 Oktober 1995, dengan tujuan
melaksanakan desentralisasi, meningkatkan efisiensi, meningkatkan pelayana
kepada masyarakat, mampu berkembang secara mandiri dengan
menyelenggarakan usaha ketenaga listrikan berdasarkan prinsip industri dan niaga
yang sehat dengan menerapkan prinsip - prinsip Perseroan Terbatas (PT),untuk
bersaing dengan perusahaan – perusahaan pembangkit listrik swasta serta untuk
menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan berdasarkan prinsip industri dan niaga
yang sehat dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas (PT), sehingga
mampu berkembang secara mandiri dan mampu bersaing dengan
perusahaanplantperusahaan pembangkit listrik swasta. Pada tanggal 3 Oktober
1995 ini juga, PLN melakukan restrukturisasi khusus bidang pembangkitan
dengan mendirikan dua anak perusahaan, yaitu PT. Pembangkitan Tenaga Listrik
Jawa- Bali I dan PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali II. Dalam
perkembangannya, PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali I berganti nama
menjadi PT. Indonesia Power (IP), sedangkan PT. Pembangkitan Tenaga Listrik
Jawa-Bali II berganti nama menjadi PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), sampai
sekarang. PJB pada awalnya hanya melaksanakan kegiatan usaha penyediaan
tenaga listrik berupa kegiatan pembangkitan tenaga listrik yang ekonomis,
bermutu tinggi dan dengan keandalan yang baik, namun seiring dengan dinamika
dunia usaha, berkembangnya tuntutan pasar, PJB kini juga melaksanakan kegiatan
usaha pembangunan dan atau pemasangan peralatan ketenagalistrikan,
pemeliharaan dan atau pengoperasian peralatan ketenagalistrikan, serta usaha
yang berkaitan dengan kegiatan perseroan dalam rangka memanfaatkan secara
83
Hal ini memberikan peluang yang sangat besar bagi PT PLN (Persero)
Pembangkitan Lontar untuk berkontribusi dalam mensuplai energi listrik yang
diperlukan. Keberadaan unit pembangkit yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero)
Pembangkitan Lontar sangat dinantikan untuk menambah daya mampu
pembangkit serta keandalan sistem kelistrikan Jawa Bali. Energi listrik yang di
produksi oleh PT. PLN (Persero) Pembangkitan Lontar ditransmisikan dari :
5. Sadar Lingkungan
Kesadaran untuk selalu memelihara alam dan lingkungan kerjanya
sebagai sumberdaya demi kelestarian perusahaan.
2.5 Keandalan
BISNIS di bidang pembangkitan dituntut kesiapan yang keandalan
yang tinggi, untuk menjamin ketersediaan (availability) tenaga listrik. PT PJB
mengimplementasikan reability management, dengan menetapkan prioritas
pekerjaan berdasarkan criticality ranking peralatan dan menetapkan task yang
tepat, melakukan pengukuran , evaluasi dan peningkatan secara
berkesinambungan, serta diterapkan management kerja sistematis dengan
menganut pola Plan-Do-Check-Action (PDCA). Sementara untuk menjamin
unit pembangkitan beroperasi secara handal, efisiensi, memenuhin standar
keamanan, keselamatan kerja dan lingkungan, PT PJB menerapkan operation
& efficiencymanagement, serta outage management yang merencanakan
secara detail pelaksanaan over- haul minimal 18 bulan sebelumnya.
Untuk menjaga kualitas, PT PJB menerapkan quality management yang
memastikan bahwa quality control telah menjadi bagian dalam proses bisnis.
Tidak ketinggalan implementasi konsep kaizen, memperbaiki kesalahan yang
muncul dalam proses produksi secara bertahap dan dimulai dengan memperbaiki
83
kesalahann yang besar hingga ke yang kecil smpai tidak ditemukan lagi kesalahan
dalam proses produksi (zero defect).
Pengukuran kinerja perusahaan dilakukan berdasarkan empat perspektif
balance scorecard, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, internal proses, dan
pembelajaran & pertumbuhan.
Pengukuran diaplikasikan secara online, menggunakan software PB View,
sehingga management bisa setiap saat melihat progres kemajuan perusahaan
secara real time. Bahkan melalui handphone, manajemen dapat memantau
progress kemajuan perusahaan. Sementara untuk mengukur tingkat kesehatan
perusahaan, PT PJB menggunakan Malcom Baldrige.
2.7 Produksi
Energi listrik memegang peranan sentral dalam kehidupan. Hampir tidak
ada kehidupan tanpa listrik. Sebagai perusahaan pengelola pembangkit, PT PJB
berkomitmen memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan, demi
terwujudnya kehidupan yang lebih baik. Ketersediaan dan keandalan menjadi
focus utama dengan mewujudkan tercapainya EAF (Equivalent Availability
Factor) yang tinggi dan rupiah per kWh yang rendah. Mesin-mesin pembangkit
yang dikelola selalu dalam keadaan siap beroperasi, handal dan mampu
berproduksi dengan tingkat efisiensi yang tinggi, sehingga energy listrik yang
dihasulkan memiliki harga jual yang murah, dengan tetap memperhatikan maslah
keselamatan kerja lingkungan.
83
menjadi nilai tambah bagi PJB untuk tumbuh dan berkembang dengan
diversifikasi produk.
Bidang Engineering
1. Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengendalian operasi dan
pemeliharaan pembangkit, penyusunan Rencana Kerja Operasi dan
Pemeliharaan beserta anggarannya, analisis dan evaluasi program
peningkatan untuk availability, realibility dan efisiensi pembangkit.
2. Bertanggung jawab atas engineering operasi dan pemeliharaan
pembangkit.
3. Bertanggung jawab atas pengelolaan aplikasi system informasi untuk
mengoptimalkan proses bisnis dalam mencapai target kinerja yang
ditetapkan.
4. Bertanggung jawab melakukan verifikasi inventory.
Bidang Produksi
1. Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengaturan ketersediaan
bahan bakar dengan jumlah dan mutu yang memadai.
2. Bertanggung jawab atas perencanaan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan kontrak operasi dan pemeliharaan pembangkit.
3. Bertanggung jawab atas pengelolaan transaksi tenaga listrik.
4. Bertanggung jawab atas manajemen lingkungan dan keselamatan
ketenagalistrikan.
81
83
Keterangan :
1. Stacker reclaimer
2. Telescopic Chute
3. Junction House
4. Scraper Conveyor
5. Coal Bunker
6. Coal Feeder
7. Pulverizer
8. Primary Air Fan
9. Coal Burner
10. Forced Draught Fan
11. Air Preheater
12. Induced Draught Fan
13. Electro Static Precipitator
14. Stack
15. Super Heater
16. High Preasure Turbine
83
dengan metode elektroda, untuk merontokan Fly Ash (debu) plat di hammer(di
pukul). Abu kemudian dikumpulkan dan diambil dengan peneumatic gravity
conveyor yang digunakan sebagai material pembuat jalan, semen dan bahan
bangunan (Conblock).
Panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar, diserap oleh pipa
penguap (Water Walls) yang berada di dindig-dinding boiler (Furnace Boiler)
menjadi uap jenuh atau uap basah yang kemudian dipanaskan di Super Heater
(SH) (15) yang menghasilkan uap kering. Kemudian uap tersebut dialirkan ke
Turbin bertekanan tinggi High Preassure Turbine (16), dimana uap tersebut
diexpansikan melalui Nozzels ke sudu-sudu turbin. Tenaga dari uap mendorong
sudu-sudu turbin dan membuat turbin berputar. Setelah melalui HP Turbine, uap
kembalikan kedalam Boiler untuk dipanaskan ulang di Reheater (17) guna
menambah kualitas panas uap sebelum uap tersebut digunakan kembali di
Intermediate Pressure (IP) dan Low Preasure Turbine (LPT) (19).
Sementara itu, uap bekas dikembalikan menjadi air di Condensor (23) dengan
pendinginan air laut (26) yang dipasok oleh Circlation Water Pump (32). Air
kondensasi akan digunakan kembali sebagai air pengisi Boiler. Air dipompakan
dari kondensor dengan menggunakan Condensate Extraction Pump (24), pada
awalnya dipanaskan melalui Low Preassure Heater (25), dinaikkan ke Deaerator
(27) untuk menghilangkan gas-gas yang terkandung didalam air. Air tersebut
kemudian dipompakan oleh Boiler Feed Pump (28) melalui High Preassure
Heater (29), dimana air tersebut dipanaskan lebih lanjut sebelum ke Steam Drum
(31). Siklus air dan uap ini berulang secara terus menerus selama unit beroperasi.
Poros turbin dikopel dengan Rotor Generator (20), maka kedua poros memiliki
jumlah putaran yang sama.
Ketika telah mencapai putaran nominal 3000 rpm, pada Rotor Generator
dibuatlah magnetasi dengan Brushless Exitation System dengan demikian Stator
Generator (21) akan membangkitkan tenaga listrik dengan tenaga 23 KV. Listrik
yang dihasilkan kemudian disalurkan ke Generator Transformer (22) untuk
dinaikkan teganganya menjadi 500 kV. Sebagian besar listrik tersebut disalurkan
kesistem jaringan terpadu (interkoneksi) se Jawa-Bali melalui saluran udara
83
tegangan ekstra tinggi 500 Kv dan sebagian lainnya disalurkan ke gardu induk
Rembang, Pati dan Blora melalui saluran udara tegangan tinggi 150 Kv.
3.3.8 Condenser
Condenser adalah alat yang digunakan untuk mengondensasikan
uap dari LP turbin, dalam condenser uap mengalir diluar pipa- pipa
condenser melewati air laut yang mengalir didalam pipa-pipa
condenser. Air laut hanya sebagai media pendinginan, jadi setelah
digunakan untuk mendinginkan uap air laut l;angsung dialirkan keluar
condenser.
Dan uap yang telah didinginkan dan menjadi akan dipompa
kemballi untuk sebagai air umpan dalam Boiler.
G
a
m
b
a
r
3
.
13 LP Heater (Low Pressure Heater)
3.3.13 Deaarator
Deaerator adalah alat yang digunakan untuk mengurangi atau
bahkan menghilangkan kadar gas O2 dari air pengisi. Deaerator juga
berfungsi sebagai pemanas kontak lansung dengan air pengisi. Karena
didalam deaerator uap dan air pengisi sama-sama disemprotkan
didalam dearator. Uap akan memisahkan gas dari air pengisi untuk
kemudian gas-gas tersebut bergerak dengan cepat kebagian atas
deaerator dan selanjutnya dibuang ke atmosfir. Uap yang digunakan
adalah uap yang bersal dari ekstraksi uap IP Turbine.
3.3.16 Boiler
Boiler adalah alat yang digunakan untuk menguapkan air pengisi dari
fasa cair menjadi uap basah dan kemudian uap bash akan diuapkan
lagi menjadi uap panas lanjut. Di dalam Boiler ada beberapa alat yang
berfungsi untuk mengolah air yaitu, ekomizer , steam drum ,
superheater, dan juga reheater. Boiler dari PLTU Rembang adalah
boiler pipa air , dengan kapasitas maksimal uap yang dihasilkan
sebesar 1025 ton/jam per unit, terdapat dua buah Boiler yang pertama
unit 10 dan yang kedua unit 20.
83
3.3.17 Economizer
Economizer adalah alat tambahan yang ada di dalam Boiler yang
fungsinya untuk memanaskan atau menguapkan air pengisi Boiler
sebelum masuk ke Boiler (steam drum).
3.3.19 Supeheater
Superheater adalah sebuah alat yang digunakan untuk memanaskan
uap basah berasal dari steam drum untuk dipanaskan menjadi uap
panas lanjut atau uap kering.
3.3.20 Reheater
Reheater adalah bagian dari boiler yang berfungsinya untuk
menguapkan kembali uap yang keluar dari HP Turbine pada tekanan
tetap , sementara temperature naik . prinsipnya adalah uap hanya
dilewati lagi diruang bakar.
3.3.21 HP Turbine
HP Turbine adalh turbine uap bertekanan tinggi . Uap dari Boiler
dengan tekanan dan suhu tinggi digunakan untuk memutar sudu
turbin. Poros HP Turbine menjadi satu dengan poros IP Turbine
dibagi menjadi dua jalur yaitu menuju HP heater. Tapi presentase
yang paling banyak adlah menuju reheater karena akan digunakan
untuk memutar sudu IP turbine. HP Turbine terdiri dari 8 baris sudu (
8 tingkat).
83
3.3.22 IP Turbine
IP Turbine adalah turbine tekanan menengah. Uap yang digunakan
untuk memutar sudu IP Turbine adalah uap dari HP Turbine yang
sudah dipanaskan ulang di reheater. Uap yang keluat dari IP Turbine
digunakan untuk beberapa alat., antara lain ke LP Turbine (yang
paling banyak ), ke HP Heater , BEPT ( Boiler Faed Pump Turbine),
dan juga deaerator. IP Turbine terdiri dari 6 baris sudu ( 6 tingkat).
3.3.24 Generator
Generator adalah alat yang berfungsi untuk menghasilkan listrik.
Generator ini dibantu oleh system eksitasi untuk memperkuat medan
magnet pada generator.
83
Fan) dari mill menuju furnace boiler secara bertahap satu persatu
sampai menggunakan bahan bakar batubara sepenuhnya.
c. Heat Exchanger
Berfungsi sebagai mendinginkan oli dari lube oil supaya tidak
teruapkan.
d. Motor
83
c. Hidraulic
Berfungsi untuk membuka menutup blade yang digerakkan
oleh motor untuk mengatur jumlah udara yang masuk untuk
udara pembakaran pada boiler.
3.4.13 SSC
Berfungsi untuk menampung abu berat (Bottom Ash) yang turun
langsung dari hasil pembakaran di boiler. SSC ini berada dibawah
boiler untuk menampung bottom ash langsung dari boiler dan
kemudian baru di tampung ke Bottom Ash Silo.
Gambar3.35TataLetakPLTURembang
Dibawah ini contoh kontrak kinerja UBJ O&M PLTU Rembang tahun 2017.
83
Tabel 3.1 Kontrak Kinerja PT PJB UBJ O&M PLTU Rembang tahun 2017
83
Disamping itu bidang niaga juga melaporkan pencapaian kinerja unit setiap
hari, dengan maksud untuk memantau sejauh mana pencapaian yang telah
diperoleh sampai saat ini dibandingkan dengan target yang telah direncanakan
dalam kontrak kinerja. Di bawah contoh monitoring pencapaian kinerja operasi.
83
a. Menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat bagi tenaga kerja. Target
pada point ini adalah memperoleh Zero AccidentAward.
b. Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) dan OSHAS 18001:2007,
target dari point ini yaitu :
1) Peningkatan kompetensi karyawan
2) P2K3 dan Pelaporan kegiatan K3
3) Pemeriksaan dan Pemeliharaan peralatan
4) Audit SMK3
Upaya penerapan system K3 pada PT PJBUBJO&M Rembang meliputi:
Gambar3.36Masker
83
Helm kerja
Gambar3.37Safety Helmet
Ear plug
Gambar3.38Ear plug
Safety Shoes
83
Gambar3.38Safety Shoes
81
83
dari PAF yang masuk ke pulverizer antara 66-82 ͦc, ini bertujuan untuk mengatur
temperatur outlet pulverizer, karena bila temperatur terlalu tinggi dapat
mengakibatkan kebakaran pada pulverizer. Jumlah udara dari PAF juga harus
mencukupi untuk membawa batubara halus dari pulverizer menuju ruang bakar
dengan kecepatan 23-27m/ detik, agar pipa selalu bersih dan tidak plug. Udara
yang melewati
o Identifikasi Permasalahan
83
o Mengumpulkan Data-data
Pembongkaran (Dismantling)
a. Catat / Print Out Alarm atau Event Log beserta kode-kode identifikasi dari
fabrikan yang muncul pada Human Machine Interface atau indikator
lainnya.
DESKRIPSI PEKERAN:
CATATAN PENGAMATAN
DESKRIPSI PERALATAN
JUMLAH LOKASI
83
PENGOPERASIAN PERALATAN/SYSTEM:
NO. LANGKAH-LANGKAH
PERSIAPAN :
RAN DAN
PEMERIKSAA
N GANGGUAN/
KERUSAKAN
NO. LANGKAH-LANGKAH
PEMASANGAN
83
a. Preventive Maintenance.
Untukmenjaga keandalan dan unjuk kerja mill (pulverizer).perlu
dilakukan langkah-langkag pemeliharaan yaitu dengan pengecekan/patrol
check secara berkala dan rutin dilakukan dengan periode tiap 28 day
untuk 1 unit PLTU, adapun point pengecekan meliputi beberapa part
diantaranya:
a) Pertambahan grease pada bagian- bagian yang perlu diberi grease.
b) Menambah minyak pelumas ke dalam tangki apabila terjadi
pengurangan.
c) Memeriksa minyak pelumas melalui level sighglass.
d) Mengencangkan baut-baut yang longgar.
e) Menutup atau mengurangi kebocoran pada seal dan line pipe.
b. Corrective Maintenance
Seiring berjalannya waktu, mill (pulverizer) yang beroperasi berulang-
ulang sesuai dengan kebutuhan unit dalam rangka menjaga coal flow
batu bara mengalami beberapa permasalahan.
a. Batu bara yang digiling tidak maksimal
b. Flow mill (pulverizer) ke furnace tidak tercapai
83
83
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan Kerja praktek di PT. PJB PLTU REMBANG dan
melakukan pengamatan serta pengambilan data maka kami dapat menyimpulkan
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
PT. PJB PLTU REMBANG adalah perusahaan pembangkit berkapasitas
630 MW. Air yang berasal dari laut di olah di WTP (water treatment plant)
di panaskan dalam boiler agar menjadi uap kering yang selanjutnya di
salurkan ke dalam turbin. Setelah turbin berputar maka gaya mekanik
tersebut disambungkan ke generator listrik. Listrik yang berasal dari
generator di salurkan ke terafo step up lalu listrik di distribusikan melalui
SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) dan tegangan listrik di turunkan
kembali sebelum di pakai oleh konsumen.
Sistem perawatan pulverizer PT. PJB PLTU REMBANG
Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan Periodik
81
83
Pemeliharaan Prediktif.
5.2 Saran
Dari hasil Kerja praktek yang telah di lakukan di PT. PJB PLTU REMBANG
selama kurang lebih satu bulan, Penyusun mencoba menyarankan untuk :
DAFTAR PUSTAKA
Shlyakin P., Steam Turbines, Theori and Design. Foreign Language House,
Moscow.
Stodola A., Steam and Gas Turbines, Vol.I, Mc. Graw Hill Book Company Inc.,
New York
Dietzel F., (1993). Turbin, Pompa dan Kompresor., Penerbit Erlangga. Jakarta.
http://id.scribd.com/doc/52469339/Diktat-MKE-2-Mill(Pulvulizer)
http://id.scribd.com/doc/35705414/Teori-Dasar-Mill(Pulvulizer)
http://www.gatra.com/ekonomi/46-ekonomi/15957-Mill(Pulvulizer)-ge-untuk-
pasokan-listrik-kaltin
http://www.turbocare.com/frame7ea9_9ea_Mill(Pulvulizer).html
http://manung95.blogspot.com/2011/05/Mill(Pulvulizer).html
http://fuadmje.files.wordpress.com/2011/12/
83
LAMPIRAN
83