Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN MAGANG

DI

PLTD TITI KUNING

MEDAN

Oleh :

JOHANNES KEVIN PURBA NIM 5163230022

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Laporan Akhir Pelaksanaan Magang


2. Lokasi : PLTD Titi Kuning Medan

Pelaksanaan Magang :

1. Pelaksana : Johannes Kevin Purba / 5163230022


2. Waktu pelaksanaan : 08 Januari 2018 s/d Februari 2018-02-02

Menyetujui

Dosen Pembimbing

Rudi Salman, M.T.


NIP.197710212008121001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
Rahmat, Karunia Nya saya dapat menyelesaikan laporan magang ini.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada PT PLN (Persero) PLTD TITI
KUNING dimana memberikan kesempatan untuk melakukan praktek kerja industri dimana
Bapak/ pembimbing telah meluangkan waktu untuk mengajari dan membimbing kami.
MAGANG yang dilaksanakan di Kantor PT PLN (Persero) PLTD TITI KUNING ini
dilakukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mata kuliah MAGANG sekaligus
melatih mahasiswa bekerja dilapangan. Kami sangat berharap laporan ini dapat bermanfaat
untuk menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca. Kami juga menyadari bahwa
didalam pembuatan laporan ini mempunyai banyak kekurangan, untuk itu kami berharap
adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di hari yang akan datang.

Semoga laporan ini dapat berguna buat kita semua. Akhir kata saya ucapkan terima
kasih.

Medan, 25 April 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul......................................................................................................i
Halaman Pengesahan............................................................................................ii
Kata Pengantar.....................................................................................................iii
Daftar Isi .............................................................................................................iv
BAB I Pendahuluan............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Tujuan Magang ..................................................................................... 2
C. Manfaat Magang.................................................................................... 3
Bab II Gambaran Umum Perusahaan/Industri..................................................... 5
A. Sejarah Perusahaan/Industri................................................................... 5
B. Jenis Usaha ........................................................................................... 6
C. Struktur Organisasi Perusahaan/Industri................................................6
BAB III HASIL OBSERVASI DAN PENGOLAHAN DATA.......................... 9
A. Hasil Observasi...................................................................................... 9
B. Deskripsi Hasil Observasi..................................................................... 12
Bab IV Data Data Observasi............................................................................... 17
A. Data data Hasil Observasi..................................................................... 17
Bab V Penutup ................................................................................................... 32
A. Kesimpulan .......................................................................................... 32
B. Saran .................................................................................................... 32
Lampiran-lampiran ............................................................................................ 33
A. Data ...................................................................................................... 34
B. Kesediaan Perusahaan/Industri menerima Magang.............................. 35
C. Surat Tugas Dosen Pembimbing........................................................... 36
D. Dokumentasi ........................................................................................ 37
BAB I

PENDAHULUAN

D. LATAR BELAKANG
Industri penyediaan listrik dilandskan pada suatu penemuan dan pengembangan dari
pada konversi energi mekanis menjadi energi lisrtik. Dengan demikian fenomena listrik
telah memasuki segi kehidupan manusia dan dapat dianggap wajar bila manusia modern
mengetahui prinsip prinsip listrik. Oleh karena itu energi listrik sampai saat ini masih
memegang peranan yang sangat dominan dalam memenuhi kebutuhan energi untuk rumah
tangga, usaha, industri serta kegiatan sosial seperti rumah sakit, rumha ibadah dan lain
lain. Energi listrik adalah tidak dapat disimpan, dengan demikian pengusahaan energi
listrik (pembangkit, penyaluran dan distribusi) harus dilakukan pada saat bersamaan
dengan kebutuhan konsumen. Gangguan yang terjadi di sisi pembangkit atau sisi
penyaluran secara langsung juga dirasakan pembangkit. Hal ini berarti bahwa kehandalan
penyaluran listrik sampai kepada pelanggan sangat tergantung pada kehandalan komponen
sistem tenaga listrik maupun tingkat kehandalan pengoperasian sistem tenaga listrik itu
sendiri.
Pemakaian energi listrik dari tahun ke tahun di Indonesia semakin meningkat, dengan
bertambahnya knsumen listrik untuk perusahaan industri industri kecil dan besar. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah ditunjuk untuk menyediakan energi listrik yang
mempunyai pusat pusat pembangkit yang berkapasitas besar. Pembangunan sentral itu
biasanya disesuaikan dengan beberapa pertimbangan antara lain : tempat, lingkungan dan
sumber daya alam yang tersedia sehingga diperoleh energi listrik yang murah. Salah satu
sentral listrik itu adalah Pembangkit Listrik Tenga Diesel (PLTD) di Titi Kuning.

E. TUJUAN MAGANG
Tujuan magang adalah memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk :

1. Memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa tentang susunan organisasi


perusahaan,jenjang karir industri dan penerapannya dalam upaya mengoperasikan
atau membangun suatu sarana produksi, termasuk pengenalan terhadap praktek-
praktek pengelolaan dan peraturan-peraturan kerja.
2. Memahami dan mendapatkan pengalaman terhadap lingkungan kerja yang
sebenarnya agar mampu memberikan umpan balik untuk meningkatkan kompetensi
keahliannya sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di industry.

3. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan antara Universitas dengan dunia usaha


atau dunia industri.
4. Menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan berkualitas.
5. Mengasah keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah ke dunia industri.
6. Menambah keterampilan serta wawasan dalam dunia usaha.

7. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang Teknik Elektro dan


relevansinya di lingkungan perusahaan-industri.

8. Mampu menganalisis permasalahan di perusahaan secara sederhana pada kasus


tertentu melalui tugas khusus dan memberikan solusi berdasarkan teori terkait yang
telah didapatkan diperkuliahaan.

9. Melatih kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi, menyusun, serta


menyelesaikan permasalahan/kasus praktis dari system pemroses yang sedang
dikembangkan atau telah dioperasikan, melalui Tugas Khusus yang diberikan oleh
pembingbing lapangan maupun dosen pembingbing.

10. Memenuhi persyaratan kelulusan dari program studi teknik.

11. Memberikan pengalaman dalam berkomunikasi di lingkungan dunia kerja.

12. Mendapatkan pengalaman serta pengetahuan mengenai bidang instrumentasi,


ketenagaan, proteksi dan yang lainnya yang berkaitan dengan system tenaga listrik.

13. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga mampu


menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang bidang ilmu
mahasiswa.

14. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri, mampu
bersikap, mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan dalam bekerja.

15. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di dalam dunia
kerja.
F. MANFAAT MAGANG

a. Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang diperoleh di bangku
perkuliahan.
2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menguasai kompetensi sarjana teknik
elektro secara gradual.

3. Dapat mengenali seperti apa pekerjaan industri di lapangan, sehingga setelah lulus
tidak asing lagi dengan dunia kerja.
4. Dapat menambah keterampilan serta wawasan dalam dunia usaha.
5. Utuk mengasah keterampilan yang telah diberikan dosen juga dapat melatih jiwa
mandiri, berani, bertanggung jawab serta disiplin.
6. Meningkatkan kedisiplinan serta rasa tanggung jawabnya.

7. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara interdisipliner,


sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan
teknologi yang ada di industry.
8. Memperoleh kemampuan penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan
pemecahan masalah teknologi yang ada di industry.
9. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran dan
kegiatan manajerial di dunia usaha dan industry.
10. Memperoleh kemampuan untuk berperan sebagai motivator, fasilitator, dinamisator,
dan membantu pemikiran sebaga problem solver di dunia usaha dan industri.

b. Bagi Industri Tempat Magang


1. Industri mendapat kepercayaan dan kesempatan untuk ikut serta dalam
menyiapkan calon sarjana teknik elektro yang professional.
2. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam merencanakan
serta melaksanakan pengembangan industry.
3. Memperoleh kesempatan untuk bermitra dengan pihak Universitas Negeri Medan
dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan khususnya proses pembelajaran.
4. Menambah relasi bagi kedua belah pihak antara Universitas Negri Medan dengan
tempat magang.

c. Bagi Universitas Negeri Medan


1. Memperoleh masukan untuk penyempurnaan kurikulum program studi teknik
elektro.
2. Menambah akses terhadap stakeholders Unimed, sehingga mempermudah lulusan
memperoleh pekerjaan.
3. Memperoleh umpan-balik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan
kompetensi akademik mahasiswa Unimed.
4. Memperluas jejaring kerjasama antara Unimed dengan industry/perusahaan
tempat magang dan kerja praktek industry sehingga dapat meningkatkan
keterkaitan dan kesepadanan antara program akademik dengan pengetahuan dan
keterampilan lulusan.
5. Membuat mahasiswa Universitas Negri Medan saling berkompetisi.
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INDUSTRI

D. SEJARAH PERUSAHAAN/INDUSTRI

Untuk mencapai tujuan kesejahteraan sosial bagi masyarakat khususnya di


negara kita, maka perlu diadakan upaya peningkatan prasarana dan sarana kota serta
kualitas lingkungan sebagai salah satu perioritas utama pembangunan. Prasaran dan
sarana kota yang ada saat itu masih dirasakan belum dapat mengimbagi kebutuhan
masarakat yang semakin meningkat termasuk didalam nya kebutuhan akan listrik.
Peranan tenaga listrik sangat strategis. Karenanya, system peralatan itu perlu
ditingkatkan sehingga benar-benar menunjang kegiatan social ekonomi dan
lainnya, sehingga masyarakat dapat menikmati listrik yang handal dan aman.

Dalam mengimbangi kebutuhan masyarakat akan listrik yang semakin


meningkat, maka pemerintah dengan atas nama PLN pada tahun 1970 mengadakan
Feasibility Study untuk membangun PLTD Titi Kuning yang bersamaan jua
dengan Feasibility Study rehabilitas PLTD/ PLTG Glugur. Pada saat pusat listrik
yang ada hanya dipusat Glugur. Dimana pusat saat itu diadakan peluasan jaringan
Distribusi/ Transmisi terus dilaksanakan baik dalam maupun luar kota.

Latar belakang dibangunnya PLTD Titi Kuning yang terletak di Jalan


BrigJend
· Katamso pusat kota dengan luas tanah 3,65 Ha, ada beberapa pertimbangan
yaitu:

1. Pada lokasi pusat listrik Glugur Medan, areal yang ada tidak cukup luas,
sehingga tidak memungkinkan lagi untuk dibangun unit-unit mesin baru.
2. Laju perkembangan industry yang semakin pesat disebelah selatan kota medan,
membutuhkan adanya penyediaan energi listrik yang cukup.
3. Jaringan transmisi pusat listrik Glugur dari bagian utara ke selatan belum di
bangun.
4. Bila energi listrik di salurkan melalui jaringan transmisi tegangan menengah dari
utara ke selatan maka akan timbul rugi-rugi daya yang besar sehingga tidak
ekonomis lagi.

Pada tahun 1972 perencanaan PLTD Titi Kuning dimulai, dan tahun 1973
pekerjaan pembangunan di tenderkan. Dalam hal ini pemenang tender adalah Vinnal
Corporation dari USA dengan kontra no. PJ033/PST1974. Pembangunan yang
sesungguhnya dimulai November 1975 dimana sebelumnya diadakan “SOIL
BETERMENT” yaitu mengganti tanah lumpur dengan pasir yang telah dipadatkan
untuk landasan genset. Pada tahun 1981 pusat listrik Titi Kuning ber Inter-Koneksi
dengan sistem Medan.

Pembangunan pusat listrik tenaga diesel dan gardu induk Titi Kuning Sektor
Glugur di Medan yang mempunyai kapasitas sebesar 24,846 MW telah selesai
dibangun pada bulan November 1975 juga bertujuan untuk memenuhi permintaan
akan energi listrik yang semakin besar

E. JENIS USAHA

Terhitung pada bulan November 1975, adalah Perusahaan milik negara yang
berbasis diesel PLTD Titi Kuning.

F. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN/INDUSTRI

Dalam suatu organisasi, kerja sama tercapai bila adanya pengertian untuk
mendapatkan saling pengertian, untuk mendapatkan saling pengertian dibutuhkan
adanya hubungan timbal balik antara pimpinan dengan pimpinan, pimpinan dengan
bawahan baik secara formal maupun informal.

Pada pusat listrik titi kuning terdapat suatu bagan struktur organisasi dari
hubungan-hubungan tersebut, organisasi di PLTD Titi Kuning adalah sebagai berikut:

MANAJER PUSAT LISTRIK TITI KUNING


Supervisor Operasi Supervisor Pemeliharaan Supervisor
Lingkungan, K2 dan
Administrasi

Tugas dan tanggung jawab Manajer Pusat Listrik:


1. Melaksanakan koordinasi operasi dan pemeliharaan.
2. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengoperasian beserta alat bantu dalam
rangka memproduksi tenaga kerja.
3. Memperhatikan dan mengutamakan faktor keamanan, keselamatan unit dari
SDM.
4. Memperhatikan keandalan unit dan daya mampu yang optimal.
5. Mempertahankan ratio operasi serendah mungkin sebagaimana kontrak kinerja
yang telah ditetapkan.
6. Menyusun dan mengusulkan rencana pemeliharaan rutin dan periodik berikut
kebutuhan suku cadang dan anggarannya.
7. Mengevaluasi laporan pengoperasian, pemeliharaan, dan administrasi.
8. Melakukan pembinaan staf atau pegawai yang ada di unitnya.
9. Mengelola dan mengendalikan anggaran rutin.
10. Bertanggung jawab penuh terhadap Manajer Sektor tentang pengoperasian,
pemeliharaan dan administrasi.

Tugas dan tanggung jawab Supervisor Operasi:

1. Melaksanakan pengoperasian mesin sesuai pengaturan sistem.


2. Mengevaluasi hasil data-data operasi mesin (log sheet).
3. Mencatat dan melaporkan pemakaian BBM HSD dan pelumas.
4. Monitoring start/ stop unit.
5. Melaporkan gangguan ke Manajer Pusat Listrik dan Supervisor Pemeliharaan.
6. Menerima dan mengawasi pelaksanaan pembongkaran BBM HSD dari mobil
tangki.
7. Membuat usulan perbaikan yang berhubungan dengan bidang operasi.
8. Membuat laporan sesuai bidang tugasnya.
Tugas dan tanggung jawab Supervisor Pemeliharaan:

1. Menyusun rencana pemeliharaan rutin dan periode.


2. Melakukan pemeliharaan rutin dan periodik unit pembangkit.
3. Melakukan evaluasi terhadap hasil pemeliharaan mesin, alat bantu dan peralatan
listrik.
4. Melakukan koordinasi dengan bagian atau supervisor operasi yang menyangkut
pemeliharaan mesin, alat bantu dan listrik.
5. Membuat laporan pelaksana pemeliharaan mesin, alat bantu dan listrik.
6. Menganalisa gangguan mesin, alat bantu listrik.
7. Membuat usulan perbaikan yang berhubungan dengan bidang pemeliharaan
mesin, alat bantu dan listrik.

Tugas dan tanggung jawab Supervisor Lingkungan, K2 & Adm:

1. Membantu dan menggerakkan pelaksanaan kegiatan kepegawaian yang meliputi


pembangunan SDM, tata usaha kepegawaian, kesehatan, dan keselamatan kerja.
2. Menyusun rencana anggaran, pemantauan anggaran dan belanja pusat listrik.
3. Memantau kebersihan lingkungan dan keamanan unit pembangkit.
4. Membuat permintaan panjar dinas dan pertanggungjawabannya.
5. Membuat usulan kebutuhan anggaran rutin unit dan pertanggungjawabannya.
6. Mengelola surat menyurat dan pengarsipannya.
7. Membuat laporan sesuai dengan bidang tugasnya.
8. Mengelola absensi pegawai dan outsourching.
9. Mengawasi pelaksanaan kegiatan ISO.
10. Menerima dan mengawasi pelaksanaan pembongkaran BBM HSD dari mobil
tangki.
11. Membuat usulan perbaikan yang berhubungan dengan bidang administrasi dan
keuangan.
12. Melaksanakan tugas sesuai fungsi dan tanggung jawabnya.
BAB III

A. HASIL OBSERVASI

A. TEMPAT DAN RENCANA WAKTU KERJA


1. Tempat Pelaksanaan : PLTD TITI KUNING MEDAN
2. Rencana waktu kegiatan : 08 Januari 2018 s/d Februari 2018-02-02

Tabel 1.1
Jam Kerja
Hari Kerja Jam Kerja Jam Istirahat
Senin s/d kamis 08.00 s/d 17.00 12.00 s/d 13.00
Jum’at 08.00 s/d 17.00 12.00 s/d 14.00

B. URAIAN RENCANA KERJA YANG DILAKUKAN


Rencana kegiatan ini diperuntukkan sebagai pedoman bagi peserta Magang untuk
melakukan kegiatan di lapangan dan untuk mencapai tujuan dari magang. Dalam
melakukan kegiatan di lapangan sangat memungkinkan terjadinya perubahan. Perubahan –
perubahan ini dapat disebabkan oleh penyesuian karena kebijakan dari pembimbing
Magang yang telah ditunjuk oleh perusahaan atau lembaga tempat penulis melaksanakan
Magang. Sehubungan dengan ini, antara penulis dengan pihak PLTD Titi Kuning
membuat kesepakatan bahwa kegiatan Magang akan berlangsung sekitar 1 bulan, maka
penulis mempunyai rencana kegiatan Magang di PLTD Titi Kuning sebagai berikut :
Tabel 1.2
Rincian Rencana Magang
No. Rencana kerja Minggu ke-
I II III IV
1. Pengenalan APD dan Safety Briefing 
2. Pengenalan Profil Perusahaan 
3. Pengenalan Sistem Bahan Bakar   
4. Pengenalan Sistem Penggerak Mula  
5. Pengenalan di area Mesin Diesel  
6. Pengenalan Generator, Exciter, dan  
Transformator
7. Pengenalan Sistem Proteksi/Relay 
Sinkronisasi
8. Pengenalan Sistem Kontrol 
9. Pengenalan di Area Panel Lokal  
10. Pembuatan Laporan Magang 

rencana kegiatan diatas dapat diuraikan dengan spesifikasi sebagai berikut :


1. Rencana untuk melakukan kegiatan pengenalan terhadap profil perusahaan PLTD Titi
Kuning dan beradaptasi dengan area kerja PLTD Titi Kuning serta bersosialisasi
dengan pegawai serta karyawan. Hal ini baik untuk memahami susuna kerja di PLTD
yang meliputi jenis pekerjaan, mekanisme pekerjaan, dan karyawan yang bekerja.
2. Mencari informasi mengenai sejarah, struktur organisasi, visi dan misi, serta
perkembangan perusahaan.
3. Membantu pegawai dalam melakukan pemeliharaan terhadap unit yang ada di PLTD
yang diberikan selama kegiatan magang berlangsung.
4. Memahami dan mengerti apa saja yang berada di dalam unit PLTD Titi Kuning
5. Memahami cara kerja generator dan mesin diesel serta masalah yang sering terjadi
didalam kerjanya.
6. Memahami sistem kontrol, sistem sinkronisasi, dan sistem proteksi serta masalah
yang sering terjadi didalamnya.
7. Memahami sistem bahan bakar
8. Memahami Area Panel Kontrol

B. DESKRIPSI HASIL OBSERVASI

Data data ke enam unit mesin diesel :


 Merek dan Model : Enterprise DSRV 12-4
 No. Seri : 74004 - 2597
: 74005 - 2598
: 74006 - 2599
: 74007 – 2600
: 74008 – 2601
: 74009 – 2602
 Banyak Selinder : 12
 Diameter Silinder : 17”
 Langkah : 21”
 Proses Kerja : 4 tak
 BHP : 5732 HP
 RPM : 429
 Firing Order : 1L – 6R – 2L- 5R- 4L-3R- 6L –
1R – 5L- 2R- 3L- 4R
 Injection Timing : LB = 23֯ BTDC
RB = 21֯ BTDC
 Bahan Bakar : HSD/ Solar
 Minyak Pelumas Mesin : Argina S – 40
 Tahun Pemasangan : 1974

Bagian utama Mesin Diesel dibagi atsa dua bagian utama, yaitu :

Bagian bagian mesin yang bergerak :

1. Piston
2. Ring Piston
3. Batang Torak
4. Poros Engkol
Bagian bagian mesin yang tidak bergerak :
1. Bed Plate
2. Cylinder Block (frame)
3. Cylinder Linier (voring)
4. Cyclinder Head
5. Bearing ( Bantalan )

Generator

Data Data ke enam generaator tersebut adalah sebagai berikut :

 Merek : Teleal Eletrical


 Type : SAB Frame M – 9
 KW : 4141 KW
 KVA : 5176,2 KVA
 RPM : 429 RPM
 Tegangan Terminal : 7000 Volt
 Fasa : 3 Fasa, 4 Kawat
 Arus : 427 Ampere
 Field : 250 volt
 Frequensi : 50 Hz
 Power Factor : 0,8

Belitan rotor memberi sumber listrik DC sebagai arus penguat :

Besar frekuensi yang dibangkitkan adalah :

Ns . P
F=
120
Dimana : f = Frekuensi ( Hz)

Ns = putaran sinkorn (rpm)

P = jumlah kutub

Tujuan Sinkornisasi generator adalah :

1. Mednapatkan daya yang lebih besar.


2. Untuk efisiensi ( menghemat biaya pemakaian operasional dan menhemat biaya
pembelian).
3. Untuk memudahkan penentuan kapasitas generator.
4. Untuk menjamin ketersediaan dan kesinambungan pelayan beban pada semua kondisi,
misalnya jika salah satu generator rusak atau dalam pemeliharaan maka suplai daya ke
beban akan tetap dapat dipasok dari generator lainnya.

Exiter

Jumlah Exciter yang digunakan adalah sebanyak enam unit.

 Merek : Ideal Electric


 Type : FRBA
 Kind of Brush : Brushless
 Output : 40 KW
 Tegangan DC : 250 Volt
 Arus DC : 160 Ampere
 Field Volt : 125 Volt
 Field Ampere : 10,8 Ampere
 Kelas Isolasi :B
 Temperature Rise : 80֯ C
 Putaran : 429 rpm
 Rectifier Quant :3
 Rectifier Jedel NO : RS – 1108 – 10 – XXZT
 Rectifier Count : 3 phasa, Full Wave
 Manufacture : Ideal Eletric – USA

Transformator

Data data tranformator daya pada PLTD Titi Kuning adalah sebagai berikut :

Merek : Porter
Type : IH 170
Cooling Style : OFAF
No Seri : 279926 dan 279927
Kapasitas : 3000 KVA per unit
Phase/ frekuensi : 3 phase / 50 Hz
Tegangan : 6, 9/ 150 KV
Impedansi : 5,8 %
Temepatur Rise/ Connect : 550C/ 20000 GRD Y/ 6,900∆

Tranformator Pemakaian Sendiri


Untuk melayani beban beban listrik yang terdapat pada PLTD Titi Kuning, sisi primer
tranformator ini disupply oleh bus 20 KV. Data data trafo pemakaian sendiri pada PLTD Titi
Kuning

Merek : WESTING HOUSE


Kapasitas Daya per Unit : 501 KVA pada 55֯ C dan 561 KVA pada 65֯ C
Ratio Tegangan ( Volt ) : 20.000 delta/ 400 – 231 Wye
Jenis Minyak : Diala C
Berat Minyak : 26/ 8
Tahun Pemasangan : 1976
Buatan : USA

Trafo Pengetahanan Hubungan Wye – Delta :

Merek : WESTING HOUSE


Ratio Tegangan ( Volt ) : 20.000 delta/ 7000 Wye
Jenis Minyak : Diala C
Berat Minyak : 26/ 8
Tahun Pemasangan : 1976
Buatan : USA

PLTD Titi Kuning mempunyai dua sistem circuit breaker, yaitu circuit breaker pada sisi 7
KV digunakan untuk proteksi generator dan trafo step up, sedangkan circuit breaker yang
terdapat pada sisi 20 KV dipakai memproteksi feeder outgoing PLTD Titi Kuning. Pada
PLTD Titi Kuning menggunakan jenis peredam minyak. Current Transformer, yaitu
pengubahan arus yang digunakan untuk pengukuran arus pada panel

PLTD Titi Kuning menggunakan recloser, recloser ini dipasang pada sisi 20 KV dari sistem.

Berdasarkan pola pengoperasian PLN, diketahui tegangan semua bus pada zona ini berada
pada rentang 142, 87 kV – 157, 5 kV. PLTD Titi Kuning terdapat 2 Bus 20 KV yang
digunakan sebagai penhubung antara pembangkit dengan sistem (GI) . Hanya salah satu
diantar kedua bus yang ada yang digunakan pada saat operasi.

BAB IV
A. Data Data Hasil Observasi
Dari hasil observasi berupa data kegiatan diatas, maka dapat saya jabarkan data yang
saya peroleh selama proses magang berlangsung, yaitu :
Pengenalan APD
Pengenalan APD adalah pengenalan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) kepada
karyawan baru atau tamu dan dilakukan oleh devisi safety atau staf HSE. Melalui
presentasi, HSE menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan K3, misalnya:
1) PPE (Personal Protective Equipment)

PPE adalah peralatan yang akan digunakan untuk melindungi seseorang ketika
melakukan kegiatan. Peralatan tersebut dapat berupa safety helmet, safety Shoes,
gloves/sarung tangan, masker, safety glasses/kaca mata, ear plug/penutup telinga, dll.

2) Engineering Control

Engineering Control yaitu dengan menambahkan berbagai peralatan dan mesin


yang dapat mengurangi bahaya dan sumbernya.

3) Administrative control

Administrative control yaitu dengan membuat berbagai prosedur kerja


termasuk kebijakan manajemen dalam implementasi K3

Safety Briefing
Pemberitahuan diman tempat berkumpul ketika berada dalam keadaan
emergency (darurat).

2. Office daily

Hari kerja dan jam :


- Senin - jumat
- 08:00 – 17:00
- Makan siang 12:00 – 14:00
Pakaian :
- Senin – Kamis: bagi pegawai dan karyawan, menggunakan pakaian
Formal/Casual, diijinkan menggunakan jeans. Serta memakai baju safety bagi
tim HAR
2. Sejarah Singkat PLTD Titi Kuning

Untuk mencapai tujuan kesehjahteraan sosial bagi masyarakat khususnya di negara


kita, maka perlu diadakannya upaya peningkatan prasarana dan sarana kota serta kualitas
lingkungan sebagai salah satu prioritas utama pembangunan. Latar belakang dibangunnya
PLTD Titi Kuning yang terletak di jalan Brigjen Katamso 5,5 Km dari pusat kota dengan luas
tanah 3, 65 Ha, ada beberapa pertimbangannnya yaitu :

1. Pada lokasi pusat listrik Glugur Medan , areal yang ada cukup luas, sehingga tidak
memungkinkan lagi untuk dibangun unit unit mesin baru.
2. Laju perkembangan industri yang semakin pesat disebelah selatan kota Medan,
membutuhkan adanya penyediaan energi listrik yang cukup.
3. Jaringan transmis pusat listrik Glugur dari bagian utara ke selatan belum dibangun.
4. Bila energi listrik disalurkan melalui jaringan transmis tegangan menengah dari utara
ke selatan maka akan timbul rugi rugi daya yang besar sehingga tidak ekonomis lagi

Pada tahun 1972 perencanaan PLTD Titi Kuning dimulai, dan tahun 1973 pekerjaan
pembangunan di tenderkan. Pembangunan pusat listrik tenaga diesel dan gardu induk Titi
Kuning sektor glugur Medan yang mempunyai kapasitas sebesar 24,846 MW telah selesai
dibangun pada bulan November 1975 juga bertujuan untuk memenuhi permintaan akan
energi listrik yang semakin besar.

3. Sistem Bahan Bakar

Sistem Bahan Bakar mesin diesel PLTD Titi Kuning . Bahan Bakar dari kendaraan
pengangkutan ditampung dalam FT 1 dan FT 2. Kemudian bahan bakar ini disaring dan
dipompakan melalui rumah pompa untuk disalurkan ke FT 3 dan FT 4 ini bahan bakar
disalurkan dengan cara dipompakan melalui trnasfer pump ke daalam tangki harian dan
kemudian dialirkan ke stainer untuk disaring, kemudian booster pump akan memompakan
bahan bakar ke dalam filter untuk dibersihkan dari kotor kotoran dan benda benda kecil yang
dapat mengganggu kelancaran aliran pembakaran bahan bakar.

Injection pump akan memompakan bahan bakar dari filter ke injection dengan
tekanan tinggi, sehingga enjector akan menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar
dalam bentuk kabut sehingga mudah tebakar. Drip Tank menampung tetesan bahan bakar
yang berlebihan untuk dialirkan ke dalam tangki harian. Bila terjadi kesalahan pengaturan di
dalam memompakan bahan bakar dari tangki harian ke strainer melalui transfer pump , bahan
bakar yang berlebih pada tangki harian akan disalurkan ke Fuel Oil Flow Tank (FOFT) .

Sistem Pelumasan

Pergerakkan dari bagian bagian mesin diesel akan menyebabkan timbulnya panas
akibat adanya gesekan terhadap bagian mesin diesel yang tidk bergerak, hal ini selanjutnya
akan mengakibatkan ausnya peralatan peralatan tersebut. Bagian bagian mesin yang
dipelumasi : main bearing, connecting rod bearing, cam shaft bearing, roke arm, ring psiton
dan psiton.

Sistem Air Pendingin

Sistem air pendingina berfungsi untuk mendinginkan bagian bagian dari mesin agar
suhu pada mesin tidak terlau tinggi sehingga mesin dapat bekerja semasimal mungkin. Pada
saat beroperasi air stand pipe dipompakan ke bagian bagian pada mesin oleh jacket water
pump.

Sistem Udara Start

Sistem udara start ini berguna untuk menstart mesin ( menggerakkan piston dari posisi
diam ) sebelum terjadinya langkah pemnakaran pada mesin Sistem udara start pada PLTD
Titi Kuning dapat dilihat pada gambar 2.5

Sistem Pengatur Putaran Mesin Diesel

Kecepatan dari putaran mesin diesel yang digunakan sebagai prime over berbanding
lansgung dengan arus bolak balik yang dihasilkan. Dimana putaran dari mesin diesel berubah
terhadap beban listrik, sehingga untuk menjaga frekuensi arus bolak balik yang dibangkitkan
tetap konstan maka diperlukan sistem pengaturan kecepatan perputaran mesin diesel sebagai
prime over.

Generator

Enam buah Generator Sinkorn yang belitan medannnya diletakkan pada bagian rotor
dan belitan jangkar pada stator digunakan pada PLTD Titi Kuning. Data data ke enam
generator tersebut adalah sebagai brikut :

Prinsip Kerja Generator


Generator sinkorn bekerja pada prinsip induksi elektro magnet, sama dengan
generator DC. Generator yang digunakan pada PLTD Titi Kuning adalah generator berkutub
dalam. Kutub kutub magnetnya merupakan bagian yang bergerak (rotor) yang terletak pada
bagian dalam, sedangkan kumparan tempat terbentuknya GGL induksi, merupakan bagian
yang tetap (stator) dan terletak pada bagian luar.

Kerja Paralel Generator

Untuk melayani beban yang semakin besar, kita harus memparalelkan dua atau lebih
generator dengan maksdu memperbesar kapasitas daya yang dibangkitkan, selain untuk
tujuan diatas, untukmemperbesar daya yang dihasilkan, maka terlebih dahulu disinkornkan,
berputar sama cepat, urutan fasanya sama dengan tegangan yang sama.

Prosedur yang harus dilaksanakan dalam memparalelkan generator dengan sistem medan
pada PLTD Titi Kuning adalah sebagai berikut :

Exciter

Exciter untuk memperbesar fluksi pada kumparan medan, kemudian memperbesar medan
magnet pada kutub generator, sehingga tegangan output dapat diperbesar.

Jumlah exciter yang digunakan adalah sebanyak enam unit dan mempunyai data data lengkap
sebagai berikut :

Prinsip Kerja Exciter Dan Proses Timbulnya Tegangan

Prinsip kerja dari pada exciter dan proses timbulnya tegangan dapat dijelaskan melalui
gambar 3.3 saat penggerak mula diaktifkan, generator dan exciter berputar , hanya
menghasilkan tegangan kecil, hasil dari perpotongan fluksi medan magnet pada rotor
generator dengan kumparan stator, tegangan ini sekitar 600 volt

Transformator

Transformator adalah suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan mengubah energi
listrik bolak balik dari suatu jala jala atau lebih ke jala jala lain melalui gandengan magnet
yang bisa menaikkan dan menurunkan tegangan berdasarkan prinsip elektromagnetik dengan
frekuensi yang sama.
Berdasarkan frekuensi, transformator dapat dikelompokkan menjadi beberapa tingkat, yaitu :

1. Frekuensi daya 50-60 Hz


2. Frekuensi pendengaran 50 Hz-20 KHz
3. Frekuensi radio diatas 20 KHz

Dalam bidang tenaga listrik pemakaian transfprmator dibedakan menjadi :

1. Transformator daya
2. Transformator distribusi
3. Tranformator arus (CT) dan tranformator tegangan (PT)

Bagian bagian dari Tranformator

 Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk mempermuah jalan fluksi yang ditimbulkan oleh arus listrik
melalui kumparan.
 Kumparan
Beberapa belitan kawat berisolasi akan membentuk kumparan
 Minyak Tranformator
Trafo daya, kumparan kumparan dan intinya direndam dalam minyak trafo, terutama
trafo trafo daya berkapasitas besar karena munyak trafo mem[unyai sifat sebagai
media pemindah panas dan bersifat pula sebagai isolasi, sebagai minyak tersebut
berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.

Prinsip Kerja Transformator


Transformator bekerja dengan prinsip induksi elektromagnetik, berdasarkan
prinsip hukum faraday, dan mengubah tegangan keluaran berdasarkan perbandingan
belitan antara kumparan primer dengan kumparan sekunder.
Transformtor yang Digunakan Pada PLTD Titi Kuning
Pada PLTD Titi Kuning digunakan dua unit trafo distribusi untuk pemakaian
sendiri serta trafo trafo arus dan tegangan untuk keperluan pengukuran dan proteksi
sistem

Trafo Daya
Kebutuhan akan beban yang tidak sama untuk satu waktu yang berbeda
menyebabkan trafo daya memerlukan tap changer guna mendapatkan tegangan sekunder
yang lebih sesuai dengan tegangan sistem jaringan primer yang senantiasa berubah ubah.
Pengaturan dari tap chaner ini dapat dilakukan secara otomatis ketika trafo daya dibebani

Trafo Pemakaian Sendiri

Untuk melayani beban beban listrik yang terdapat pada PLTD Titi Kuning
digunakan Trafo pemakaian sendiri, sisi primer Trafo ini disupply oleh bus 20 kv

Trafo Pengukuran

Alat yang berfungsi untuk memperkecil arus dan tegangan pada pengukuran
besaran listrik dosebut trnaformator pengukuran. Trafo yang biasa digunakan untuk
pengukuran ada dua jenis, yaitu :

1. Trafo Arus
2. Trafo Tegangan

Trafo Tegangan

Trafo satu fasa step down yang mentranformasi tegangan sistem ke suatu
tegangan rendah yang layak untuk keperluan indikator, alat ukur, rele dan alat sinkornisasi.

Trafo Pengetahanan Hubungan Wye-Delta

Pengadaan trafo pertanahann ini digunakan untuk keperluan pengetanahan


antara generator geenerator sampai ke sisi primer trafo daya penaik dari 7 KV menjadi 20
KV.

Sistem Proteksi

Sistem tenaga listrik merupakan satu kesatuan sistem, artinya apabila terjadi sesuatu
gangguan pada sistem tenaga listrik maka sistem yang lain juga akan terganggu.

Jenis jenis gangguan yang terjadi pada suatu sistem tenaga listrik secara garis besar dapat
dibagi dua, yaitu :

1. Gangguan arus lebih


Gangguan arus lebih biasa berupa gangguan tiga fasa, fasa ke fasa, suatu fasa ke tanah
ataupun dua fasa ke tanah, selain itu juga terdapat gangguan beban lebih
2. Gangguan tegangan lebih
Gangguan tegangan lebih dapat berupa tegangan lebih yang disebabkan oleh petir
ataupun proses switching

Gangguan paling berat yang umumnya terjadi ialah hubungan singkat. Kalau daya
instalasinya besar, arus hubung singkatnya besar sekali.arus hubung singkat ini terdiri dari
dua komponen yaitu

1. Komponen searah atau komponen arus peraluhan

2. Komponen arus bolak balik atau komponen stasioner, yaitu arus yang ditinggal
setelah gejala peralihannya hilang

Arus hubungan singkat dapat merusak karena :

 Pengaruh Dinamis
Kalau arus hubung singkat berlangsung terlalu lama, kabel kabel nya akan menjadi
terlalu panas sehingga isolasinya menjadi rusak
 Pengaruh Dinamis
Arus hubung singkat kejut dapat merusak instalasi karena gaya gaya elektrodinamis
yang ditimbulkan

Sakelar sakelar otomatis itu diperlengkapi dengan rele secara umum denah saklar otomatis
harus memiliki :

 Alat pengamat untuk mengamati bahwa ada sesutau yang salah


 Alat pelaksana yang melaksanakan pemutusannya (rangkaian tripping)

Adapun tujuan koordinasi sistem proteksi yang handal seperti yang disebutkan di atas
adalah :

1. Meminimumkan lamannya gangguan

2. Meminimumkan bahaya terhadap kesalahan manusia

3. Mencegah bahaya terhadap kesalahn manusia


4. Menghindari sistem dari pemusatan pelayanan yang tidak perlu

5. Melindungi peralatan dan sistem dari kerusakan yang lebih fatal

Sistem Proteksi Mesin Diesel

Sistem proteksi pada PLTD Titi Kuning terdir atas dua bagian, yaitu :

1) Sistem proteksi dengan menggunakan alam sebagai indikasi terjadinya gangguan.


2) Sistem proteksi yang menyebabkan mesin shutdown.

Adapun proteksi yang dilakukan terhadap mesin adalah sebagai berikut :

a) Pengaman terhadap putaran mesin


b) Pengaman terhadap tekanan dan temperatur dari air pendingin
c) Pengaman terhadap tekanan dan temperatur minyak pelumas
d) Pengaman terhadap main bearing.

Proteksi Pada Generator

1. Proteksi Hilang Penguatan


Hilang penguatan pada generator akan menyebabkan pemanasan yang
berlebihan pada kumparan stator serta menyebabkan generator keluar dari
sinkornisasi sistem.

2. Proteksi Arus Lebih

Rele arus lebih digunakan sebagai pengaman generator, terutama terhadap


gangguan gangguan di depan CB (Circuit Breaker) generator, baik antara fasa maupun
gangguan fasa tanah.

3. Proteksi Tegangan Lebih

Di dalam generator biasanya sudah dilengkapi dengan pengatur tegangan


otomatis, yang akan mengatur kestabilan tegangan keluarannya.

4. Proteksi Daya Balik

Peristiwa daya balik (reserve power) mungkin terjadi apabila daya yang
dibangkitkan oleh generator dalam persentase kemampuannya rendah
Proteksi Pada Penggerak Mula

1) Proteksi Suhu

Rele suhu digunakan untuk mendeteksi adanya panas yang berlebihan pada
kumparan stator generator.

2) Proteksi putaran lebih


Putaran lebih pada generator disebabkan adanya penurunan bebabn yang
mendadak.

Proteksi Pada Tranformator

1) Rele Bucholz
2) Rele Suhu
a. Rele Suhu Minyak
b. Rele Suhu Kumparan

3) Rele tekanan lebih

4) Rele Differensial

5) Rele Hubung tanah

6) Winding Oil temperature relay

7) Rele beban Lebih

8) Proteksi tangki Tanah

9) Arrester

a. Elektroda

b. Sela Percikan

c. Tahanan Kutub
Proteksi Untuk Saluran Distribusi

Sebagai pembangkitan listrik PLTD Titi Kuning tentu terlepas dari permasalahn
pembangkitan dan penyaluran energi listrik yang diantarannya termasuk menjaga kontinuitas
pelayanan yang disalurkan kepada konsumen tenaga listrik.

Adapun peralatan sistem distribusi adalaah :

1. Circuit Breaker
2. Recloser
3. Disconnecting Switch
4. Fuse
5. Lighting Arrester

Proteksi Busbar

Busbar merupakan bagian yang terpenting dalam sistem tenaga listrik, karena semua
daya yang dibangkitkan oleh generator ditampung oleh busbar dan seterusnya disalurkan ke
beban. Adapun rele rele yang digunakan antara lain :

1. Rele frekuensi Kurang


2. Rele Arus Lebih
3. Relay Differensial

Pemeliharaan

Pemeliharaan Penggerakan Mula

Pemeliharaan merupakan kegiatan yang wajib dilakukan untuk memperpanjang umur mesin,
yaitu untuk mencegah terjadinya kerusakan atau penuruan kualitas bahan mesin semakin
berkurang.

Tahap yang dilakukan da;am pemeliharaan mesin penggerak mula pada PLTD Titi Kuning
adalah sebagai berikut :

1. Inspeksi per jam dalam keadaan mesin beroperasi


2. Inspeksi Harian
3. Inspeksi Mingguan
4. Inspeksi Bulanan
5. Inspeksi tiga bulan
6. Inspeksi enam bulan
7. Inspeksi tahunan
8. Semi Overhaul
9. Major Overhaul.

Pemerliharaan Sistem Pembangkitkan Daya Listrik

Pemeliharaan Sistempembangkitkan daya listrik pada PLTD Titi Kuning dilakukan secara
berkala. Pemeliharaan sistem pembangkitan daya listrik, yaitu :

1. Inspeksi Mingguan (166 jam )


a. Membersihkan rotor/dioda
b. Membersihkan stator
c. Membersihkan CT-CT yang terdapat pada generator (CT-CT) yang dipakai
untuk differensial

2. Inspeksi Bulanan (720 jam )


a. Membersihkan rotor
b. Memberikan stator
c. Membersihkan CT-CT yang terdapat pada generator (CT-CT) yang dipakai
untuk differensial relay

3. Inspeksi tiga bulanan (2190 jam )


a. Membersihkan rotor
b. Memberikan stator
c. Membersihkan CT-CT yang terdapat pada generator (CT-CT) yang dipakai
untuk differensial relay

4. Inspeksi Enam Bulanan ( 4280 jam )


a. Membersihkan rotor
b. Memberikan stator
c. Membersihkan CT-CT yang terdapat pada generator (CT-CT) yang dipakai
untuk differensial relay
d. Membersihkan exciter dengan mengecek dioda dan fuse yang terdapat pada
exciter

5. Overhaul
Overhaul terbagi atas 2 kategori, yaitu Top Overhaul, najor Overhaul. Hal hal yang
perlu dilakukan adalah :
a. Membersihkan rotor
b. Memberikan stator
c. Membersihkan CT-CT yang terdapat pada generator (CT-CT) yang dipakai
untuk differensial relay
d. Membersihkan exciter dengan mengecek dioda dan fuse yang terdapat pada
exciter
e. Memeger kabel kabel pada generator
f. Stator digeser ke depan, dilepas dari rotor lalu dibershikan dengan ESC
g. Mengukur air gap antara rotor dengan stator generator dan stator rotor dengan
stator exciter.

Pemeliharaan Transformator

1. Pengukuran tahanan isolasi menggunakan megger


2. Fiskositas oli di chek
3. Memeriksa peralatan yang dipakai seperti kipas, sistem pendingin, arrester dan
pentanahan.
4. Memeriksa semua bagian transformator agar terlindungi dari kotoran, karat dan korosi
5. Memeriksa semua peralatan pengamanan dan pengukuran.
6. Memeriksa bagian dalam transformator

Pemeliharaan Busbar

1. Kebersihan Busbar
Dengan banyaknya kotoran yang menempel pada busbar akan menyebabkan makin
rendah nya tegangan breakdown.
2. Konstruksi Busbar
Kekokohan penempatan busbar tersebut dan kekuatan pemasangan penyokongannya.

Pemeliharaan panel Board

1. Kebersihan Panel Board


2. Kalibrasi peralatan panel board

Pemeliharaan Peralatan Proteksi

Pemeliharaan peralatan proteksi disini akan ditekankan kepada pemeliharaan relay,


sebab peralatan ini proteksi lainnya pada PLTD dan GI Titi Kuning sudah bisa dikatakan
maintenance free.

Jadwal Pemelliharaan tahunan :

1. Bersihkan komponen komponen dari debu dan kotoran


2. Bersihkan kutub panel
3. Ukur tegangan output AC/DC converter
4. Bersihkan kontak kontak relay
5. Injeksi sekunder paada posisi setting hasilnya dibandingkan dengan karateristik dalam
buku penunjuk
6. Ukur tahan isolasi relay
7. Ukur tahanan isolasi wiring
8. Periksa terminal sambungan kabel
9. Uji indicator
10. Uji rangkaian trip
11. Uji rangkaian CT/PT
BAB V
Penutup

A. Kesimpulan

1. Sistem penggerak mula mesin diesel di PLTD Titi Kuning yang memiliki daya
generator sebesar 4141 KW dan trafo yang memiliki 30000 KVA per unit
sangat membantu dalam penambahan pasokan listrik di Sumatera Utara dalam
memenuhi kontinunitas penyaluran daya listrik khususnya pada keadaan beban
puncak dan beban yang dilayani sebagian besar adalah beban perumahan dan
industri
2. Panel board pada PLTD Titi Kuning sangat memudahkan kerja operator di
dalam mengatur, mengontrol dan mengawasi kerja sistem.
3. Di dalam mengkordinasi pengoperasian peralatan pemutus tenaga dengan
pemisah perlu diperhatikan :
a. Pengoperasian pada saat ada beban
b. Pengoperasian pada saat tidak ada beban

B. Saran

1. Struktur organisasi di PLTD Titi Kuning sudah memenuhi standar


internasional tetapi pelaksnaan tiap tiap bagian haruslah melaksanakannya
dengan benar
2. Mengadakan kerjasama antara pihak PLN dengan para dosen dosen ataupun
ahli tenaga listrik yang ada di universitas/ perguruan tinggi di SUMUT
3. Sebagai penyalur daya bagi konsumen dan industri sebaiknya pada masa
sekarang perlu penambahan pusat pembangkit listrik, karena konsumen yang
menggunakan tenaga listrik semakin bertambah demi tercapainya kontiunitas
penyaluran daya listrik ke konsumen
Lampiran lampiran

a. Nameplate Mesin yang digunakan di Unit PLTD Titi Kuning

Nameplate AC Generator pada unit di PLTD Titi Kuning


b. Surat Kesediaan Perusahaan Industri menerima Magang

c. Surat Tugas Dosen Pembimbing


d. Dokumentasi
Bersama Kepala Manajer Unit PLTD Titi Kuning dan Supervisor

Salah satu unit mesin yang berada di PLTD Titi Kuning


Bersama pegawai dan pekerja yang berada di Unit PLTD Titi Kuning

Anda mungkin juga menyukai