a. Turbin satu tingkat dengan satu atau lebih tingkat kecepatan yang biasanya berskala
kecil dan kebanyakan dipakai sebagai penggerak kompresor, blower dan mesin-mesin
berukuran kecil.
Pada roda turbin terdapat sudu dan fluida kerja (uap) mengalir
melalui ruang diantara sudu tersebut. Roda turbin dapat
berputar karena ada gaya yang bekerja pada sudu. Gaya tersebut
timbul karena terjadinya perubahan momentum dari uap yang
mengalir di antara sudu. Jadi sudu dibentuk sedemikian rupa
sehingga dapat terjadi perubahan momentum pada uap
tersebut. Hal ini dapat dijelaskan dengan mempergunakan
Gambar 1.
a. Nosel
b. Sudu gerak dan roda turbin
c. Rumah turbin
Vt 44,72 h
Va = 44,72. φ h
Dimana : φ = koefisien kecepatan nosel
= 0,91 s/d 0,98
Contoh:
Uap dengan tekanan 20 bar, 350oC diekspansikan
dalam suatu nosel tanpa kerugian menjadi uap dengan
tekanan 3 bar. Hitunglah kecepatan akhir uap.
350 oC
h1=3140 kJ/kg
P2=3bar
h2=2715 kJ/kg
2000
= 42,1 kJ/kg
aktual
P2=3bar
C D
Vr1 V1
β1 α1 B
A U1
Vf1 Vr1
V1 Vf2
Vr2
V2
Sudu
D gerak β1 β2 α
1
α2
α2
E A U1=U2=U B F
Vr2 β2 V2
Vu1 Vu2
U2
P = mu (Vu1 + Vu2) U
V1 Vf2
Vf1 Vr1
Vr2
V2
β1 β2 α α2
1
E A U1=U2=U B F
Vu1 Vu2