BAGIAN 1
1
MESIN – MESIN FLUIDA
1. Pendahuluan
Sebagian besar mesin – mesin fluida adalah mesin – mesin turbo
(kecuali pompa torak). Pada bab ini akan dibahas hal – hal yang berkaitan
dengan mesin – mesin turbo hidrolis. Pada mesin turbo hidrolis, fluida
mengalir melalui sudut – sudut lengkung, atau ruangan antara sudut –
sudut yang terdapat dalam rotor.
Gaya yang terjadi pada sudut – sudut tersebut berasal dari
perubahan momentum fluida yang mengalir dan akan menghasilkan torsi
pada poros rotor.
Daya yang dihasilkan adalah merupakan perkaliran dari torsi dan
kecepatan sudutnya.
Apabila daya dihasilkan oleh mesin – mesin turbo tersebut, maka
mesin tersebut disebut turbin dan bila daya diserap oleh mesin untuk
menaikkan tekanan, maka mesin tersebut dinamakan pompa.
2
b. Pengelompokan berdasar nama penemunya.
3
Gambar Turbin Kaplan
Turbin
Turbin Turbin
Impuls Reaksi
4
Gambar Perbandingan Turbin Impuls dan Reaksi
d. Pengelompokan berdasarkan letak dari poros turbin
Poros turbin dapat diletakkan secara vertikal atau horisontal. Turbin
– turbin moderen yang praktis, misalnya Turbin Pelton biasanya dipasang
secara hirisontal, untuk unit – unit besar porosnya dipasang vertical.
Jenis Turbin lain
5
melewatkan aliran air melalui suatu nosel yang letaknya dekat dengan
roda turbin (runner).
Air memasuki sudut – sudut yang berputar dalam bentuk aliran
tersebut menumbuk barisan sudut – sudut yang terpasang dibagian luar
rotor.
Aliran jet air menumbuk sudut dengan kecepatan tinggi, kemudian
mengalir melalui sudut dan meninggalkannya dengan kecepatan rendah,
yang berarti sebagian energinya tidak diserap oleh roda turbin. Tekanan
air masuk dan keluar sudut adalah tekanan atmosfir. Contohnya yang
paling umum dari Turbin Impuls adalah Turbin Pelton.
Turbin Pelton adalah suatu Turbin Impuls yang sesuai untuk tinggi
angkat air yang besar. Turbin ini mempunyai bagian – bagian utama
sebagai berikut :
1. Nosel
2. Roda Turbin dari Bucket
3. Rumah Turbin (Cassing)
4. Pemecah Jet (Breaking Jet)
Nosel
Gambar Nosel
Bucket
Bucket merupakan mekanisme pengarah berbentuk lengkung,
yang mengarah air sesuai dengan arah aliran yang direncanakan, juga
untuk mengatur aliran air. Aliran air dalam bentuk semburan (jet),
menumbuk Bucket (barisan sudut – sudut). Sebuah jarum konis dibagian
6
dalam ponsel berfungsi untuk mengatur jumlah air yang dialirkan seperti
ditunjukkan pada gambar 1. berikut.
Apabila jarum didorong ke arah nosel, penampang akan berkurang
dari semburan air (jet), akibatnya jumlah air yang mengalir melalui nosel
juga berkurang dan sebaliknya.
Gerakan jarum diatur dengan tangan atau secara otomatis, sesuai
keperluan yang diinginkan. Kadang – kadang diperlukan untuk menutup
nosel secara tiba – tiba, misalnya bila terjadi pengurangan beban secara
tiba – tiba pada turbin. Jika hal ini tidak dilakukan dapat menyebabkan
pecahnya pipa penyalur akibat kenaikan tekanan secara tiba – tiba. Untuk
menghindarkan hal ini diperlukan nosel tambahan (dikenal bypass nosel)
sehingga air dapat mengalir tanpa menumbuk bucket. Kadang – kadang
suatu pelat (deflector) dipasang pada nosel, yang berfungsi membelokkan
aliran jet dan mencegah jet menumbuk bucket.
Nosel diusahakan diletakkan sangat dekat dengan Bucket, sebagai
upaya untuk memperkecil kerugian pusaran.
7
Gambar Runner dan Bucket
CASING
Casing atau rumah turbin dapat dikatakan tidak berperan secara
hidrolis. Fungsinya untuk melindungi runner dari benturan mencegah
semburan air serta untuk mengarahkan air melewati saluran buang.
Casing terbuat dari coran atau fabrikasi lainnya.
Gambar Casing
BREAKING JET
Jika turbin akan berhenti nosel ditutup sama sekali. Namun dapat
diamati bahwa runner masih berputar beberapa waktu diakibatkan adanya
gaya inersia. Untuk menghentikan runner dalam waktu singkat diperlukan
nosel lain dari belakang bucket. Gerakan ini berfungsi sebagai rem untuk
mengurangi kecepatannya.
8
Gambar Breaking jet
Pada bagiann tengah dari bucket, aliran jet menumbuk splitter dan
membuat aliran terpisah. Aliran jet tersebut meninggalkan bucket dengan
sudut yang tajam. Dapat dilihat pada gambar segitiga kecepatan diatas,
pada sisi masuk berupa garis lurus saja, sedangkan pada sisi keluar
membentuk sudut. Seluruh teori tumbukan jet air tersebut dan notasi
dapat diterapkan untuk seluruh sudut.
Notasi
V = kecepatan absolut air masuk
V1= kecepatan relatif air terhadap bucket pada sisi masuk
Vt = kecepatan aliran pada sisi masuk
V1, Vrt, Vrt = harga – harga kecepatan pada ujung keluar (sisi keluar)
D = Diameter roda/ runner
d = diameter nosel
N = putaran turbin dalam rpm
Ǿ = sudut sudut pada ujung keluaran
9
H = head total air, dalam keadaan turbin beroperasi
Catatan :
1. Efisiensi maksimum dicapai bila cos Ǿ =1 atau Ǿ = 180 0 tetapi
dalam prakteknya aliran jet hanya dibalikkan sebesar 160 0 air
keluar dari bucket akan menumbuk bucket di depannya.
2. Dalam praktek efisiensi maksimum terjadi bila kecepatan putar
runner 0,46 kali kecepatan aliran jet air.
Kerja yang dilakukan per kg x berat air yang mengalir per detik (dalam kg)
P
75
WQH
P ( Hp)
75
Efisiensi Hidrolis
Efisiensi hidrolis adalah perbandingan dari kerja yang dilakukan
pada runner/ roda dengan energi yang terkandung dalam aliran jet.
Efisiensi hidrolis dari turbin impuls adalah :
10
Efesiensi Mekanis
Energi yang diberikan kepada roda tidak semuanya mejadi kerja
yang berguna. Sebagian dari energi tersebut diubah untuk mengatasi
gesekan pada bantalan – bantalan dan bagian – bagian berputar lainnya.
Soal Latihan
1. Suatu Turbin Pelton, beroperasi pada tinggi angkat sebesar 500 meter,
menghasilkan daya 13.000 KW pada putaran 430 rpm. Jika efisiensi roda
85% tentukan :
a) Keluaran (discharge) dari turbin
b) Diameter roda
c) Diameter nosel
11
3. Roda Pelton bekerja pada head 30 meter disuplai dengan laju aliran air
1.150 liter per detik. Kecepatan tangensial roda/ runner 12 meter/ detik
dan jet air dipantulkan balik oleh sudut dengan sudut 160 0. dengan
mengabaikan rugi – rugi friksi tentukan daya yang dihasilkan turbin. Ambil
koefisien kecepatan 0,98 (Jawab :P=415 hp)
4. Suatu Turbin Pelton pada head 172 meter disuplai dengan laju aliran
190 liter per detik. Putaran roda 1.000 rpm dan jet air dipantulkan balik
oleh sudut dengna sudut 1600. Gunakan nilai koefisien dan ratio
kecepatan yang biasa/ lazim, tetukan daya yang dihasilkan turbin tersebut
dan efisiensi hidrolis (407,5 hp, 93,5%).
12
langsung dengan turbin. Perubahan beban pada turbin akan mengubah
juga kecepatan putar dan laju aliran air.
Telah diketahui, untuk memperoleh efisiensi yang tetap tinggi pada
beban yang berubah, kecepatan putar dari turbin harus dijaga konstan.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan pengaturan yang dapat menjaga
kecepatan putar tetap konstan yaitu dengan mengatur laju aliran (sesuai
dengan kondisi beban saat itu), ini dikenal sebagai pengaturan turbin. Ada
beberapa cara untuk pengaturan turbin impuls, sejauh ini penggunaan
servo motor atau slinder relai (relay cylinder) umum digunakan, kedua
cara ini dijelaskan dibawah ini.
13
tesebut. Minyak yang dipompa roda gigi ke katup pengontrol akan
mengalir kembali ke bak minyak pads saat lubang pada pipa AA dan BB
tertutup oleh piston.
Pada saat beban turbin bertambah, kecepatan turbin akan turun.
Menurunnya putaran runner turbin menyebabkan menurunmya putaran
governor sentrifugal, ini akan rnenyebabkan bandul bola turun yang akan
membuat turunnya simpangan (karena berkurangnya gaya sentrifugal).
Penurunan bandul bola ini akan menyebabkan turunnya selongsong
(sleeve), karea selongsong dihubungkan dengan batang vertical dari
governor sentrifugal.
Penurunan selongsong akan mengangkat batang penghubung
katup pengontrol selongsong dihubungkan dengan batang penghubung
katup pengontrol oleh lengan yang ditumpu pada titik tumpu. Sedikit
gerakkan keatas dari katup pengontrol akan membuka lubang seluruh
pipa AA (saluran pipa BB tetap tertutup). Akibatnya minyak (dalam
keadaan bertekanan) akan lobos dari katup pengontrol ke sisi kanan
piston/torak pada servomotor melalui pipa AA. Minyak yang bertekanan ini
akan menggerakkan torak dan jarum kekiri, yang mengakibatkan
terbukanya penampang yang lebih luas dari nosel pengontrol aliran ke
turbin.
Penambahan luas penampag nosel akan menyebabkan
penambahan laju aliran air, irg akan menyebabkan meningkatnya
kecepatan putar dari turbin, setelah kecepatan turbin berubah dan
kecepatan normalnya, bandul bola akan bergerak ke atas dan selongsong
beserta katup pengontrolnya berada kembali berada pada posisi
normalnya.
Penting untuk diketahui, bila beban turbin berkurang, kecepatannya
akan baertambah. Sebagai akibatnya bandul bola akan naik (gays
sentrifugainya bertambah besar) dan selongsong juga akan naik, ini
menyebabkan katup control terdorong ke bawah, akan mengakibatkan
terbukanya saluran pipa BB (saluran pipa AA tetap tertutup). Minyak
14
bertekanan akan lobos dari katup pengontrol ke sisi sebelah kid torak
servomotor dan akan mendorong torak dan jarum ke arah kanan,
gerakkan ini akan memperkecil luas penampang nosel dan akibatnya
menurunkan laju aliran air. Penurunan laju aliran air ini akan menurukan
kecepatan turbin hingga mencapai kecepatan normalnya.
16
Mekanisme Pengarah
Sudu-sudu pengarah dipasang tetap diantara dua buah cincin
dalam bentuk piringan yang dipasang tetap pada spiral casing. Sudu
pengarah dirancang sedemikian rupa sehingga :
1. Air dapat masuk ke runnertanpa mengalami kejutan (shock).
(Hal ini dilakukan dengan menjaga kecepatan relatipnya
pada sisi masuk runner, tangensial terhadap sudut sudu).
2. Air dapat mengalir melalui runner, tanpa timbul arus pusar.
3. Dapat melewatkan jumlah air yang diperlukan turbin.
17
Gambar 7 Runner Turbin Reaksi
Draft Tube
Setelah melalui runner air akan mengalir ke bawah melalui sebuah
pipa yang disebut pipa darft (draft tube). Umumnya pipa ini mempunyai
panjang hingga 1 meter dibawah permukaan `tall race'. Pipa draft
mempunyai bermacam-macam fungsi yaitu:
1. Menambah tinggi angkat air, yang besarnya sama dengan
ketinggian dari keluar runner diatas tail race.
2. Menambah efisiensi turbin.
18
3. Perbedaan antara Turbin Impuls dan Turbin
19
Pengelompokkan Turbin Reaksi
Turbin reaksi dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok menurut arah
aliran air melalui piringan yaitu:
1, Turbin aliran radial
2. Turbin aliran aksial
3. Turbin aliran campuran
Dalam uraian berikut ini akan dijelaskan ketiga jenis turbni diatas.
Turbin aliran Radial
Turbin aliran radial adalah turbin dengan arah aliran air radial
(sepanjang radius piringan).
Turbin aliran radial dapat dibagi lagi dalam dua kelompok yaitu:
Turbin aliran ke dalam, yaitu turbin yang air masuk piringan dari
lingkaran luar (peripheri luar) dan mengalir ke arah dalam (ke arah
pusat piringan).
Turbin aliran ke luar, yaitu turbin yang air masuk pada pusat
piringan dan mengalir kea rah luar secara radial.
Turbln aliran aksial
Turbin aliran aksial adalah turbin yang air mengalir sejajar sumbu
piringan. Turbin demikian juga dinamakan Turbin aliran paralel.
Turbin aliran campuran
Suatu turbin reaksi aliran kedalam pada dasamya terdiri dari sudu
pengarah diam, yang fungsinya mengarahkan aliran air agar masuk ke
20
piringan putar pada sudut yang dikehendaki untuk menghilangkan
gelombang kejut aliran masuk dilakukan dengan jalan mengatur sudut
sudu sedemikian rupa sehingga kecepatan retatip air tangensial terhadap
piringan putar. Pada saat air mengalir di sekeliling sudu, air akan
memberikan sebagian gaya ke piringan putar melalui sudu. Gaya initah
yang menyebabkan piringan putar dapat berputar.
Perlu diketahui bila beban pada turbin berkurang poros cendrung
berputar lebih cepat. Gaya sentrifugal yang juga bertambah akibat
kecepatan poros yang lebih besar atau mengurangi laju aliran air
21
Gambar 9. Segitiga kecepatan dari Turbin reaksi aliran kedalam
22
Contoh 2 :
Sebuah turbin reaksi, mempunyai diameter luar dan dalam piringan
masing – masing 1 meter dan 0,5 meter. Vane bersudut radial pada sisi
masuk dan aliran keluarnya radial pada sisi keluar, air memasuki vane
pada sudut 100. asumsikan kecepatan alirannya konstan sebesar 3m/det,
hitung :
a) Kecepatan piringan,
b) Sudut vane pada sisi keluar
Penyelesaian :
Diketahui
Diameter luar, D=1 m
Diameter dalam,D1=0,5 m
Sudut masuk air pada vane = 100
Kecepatan aliran pada sisi masuk Vt = Vt = 3m/det
Karena sudut vane radial pada sisi masuk dan keluarnya, maka
kecepatan pusaran pada sisi masuk dan keluarnya berharga nol, dan
bentuk dari kedua segitiga kecepatan ditunjukkan pada gambar 11.
- Kecepatan
N=kecepatan piringan dalam rpm
Dari segitiga kecepatan pada sisi masuk, kita dapat hitung
kecepatan tangensial piringan pada sisi masuk.
23
Gambar 11 Segitiga kecepatan contoh
24
Contoh 3
Sebuah turbin reaksi aliran kedalam mempunyal diameter luar dan
dalam masingmasing 1 m dan 0,5 m. Air masuk piringan dengan
kecepatan 30 m/det pada sudut 10°, tebal piringan pada sisi masuk dan
keluar masing-masing 150 mm dan 300 mm. Sudut vane 90° pada sisi
masuk dan 25° pada sisi keluar. Tentukan :
a) Kecepatan tangensial runner pada sisi mesuk, dan
b) Kecepatan absolut air pada sisi keluar.
Penvelesaian:
Diketahui,
Diameter luar, D = 1m
Diameter dalam, Di = 0,5 m
Kecepatan air pada sisi masuk, V= 30 m/det
Sudut sudu pengarah, a =10°
Tebal piringan pada sisi masuk, b = 150 mm = 0,15 m
Tebal piringan pada sisi keluar, = 300 mm = 0,3 m
Sudut vane pada sisi masuk, Ǿ = 90°
Sudut vane pada sisi keluar, Ǿ =25°
25
- Kecepatan tangensial runner pada sisi masuk, v
Dari segitiga sisi masuk, kita dapat hitung v yaitu :
V = v cos α = 30 cos 100 = 30 x 0,848 m/det
= 29, 54, m/det
26
Efisiensi Hidolik
Efisiensi hidrolik didefinisikan sebagai perbandingan antara kerja
yang dilakukan pada pinggiran dengan tinggi angkat (energi air
sebenarnya yang tersedia),
Efisiensi Mekanik
Efisiensi mekanik didefinisikan sebagai perbandingan antara kerja
sebenarnya yang dapat disediakan turbin dengan energi yang diserap
piringan. Energi yang diserap piringan (untuk kasus arah kecepatan keluar
radial)
Efisiensi Total
Besaran ini merupakan ukuran dari performasi suatu turbin yang
didefinisikan sebagai perbandingan antara daya yang dapat dihasilkan
oleh turbin dengan energi sebenamya yang diberikan pada turbin oleh air,
Contoh 4
Sebuah turbin reaksi aliran kedalam mempunyai kecepatan tangensial
runner, kecepatan aliran dan kecepatan pusar pada sisi masuk, masing-
masing sebesar 30
Mesin Fluida 29 m/det, 3m/det dan 24m/det. Anggap bahwa kecepatan
keluar mempunyai arah radial terhadap sisi keluar dan efisiensi hidrolik
adalah 78%, Tentukan tinggi angkat total pada turbin, dan sudut vane
pada sisi masuknya.
27
Penyelesaian:
Diketahui,
Kecepatan tangensial runer, v = 30m/det
Kecepatan aliran pada sisi masuk, Vf = 3m/det
Kecepatan pusaran pada sisi masuk, V, = 24m/det
Efisiensi hidrolis, nn = 78%.= 0,78
28
tan (180°-Ө )= 26° 34.
Turbin Francis
Turbin Francis adalah sebuah turbin reaksi aliran kedalaman yang
mempunyai keluaran radial pada sisi keluamya. lni adlah turbin
reaksi aliran kedalaman dan pertama kali dirancang oleh Francis.
Jenis turbin ini paling banyak digunakan sampai saat ini, untuk
menghasilkan daya pada tinggi angkat menengah.
29
Francis dapat dibuat secara tuang dalam satu kesatuan, atau
dibuat terpisah dari plat baja yang di satukan dengan las. Runner
dari lazimnya dibuat untuk daya keluaran yang lebih kecil, untuk
daya yang besar dari baja tuang, dan baja tahan karat atau logan
non - Ferro seperti Bronze, Jika air secara kimia tidak mumi an
dapat menimbulkan korosi. Sudu-sudu dari runer harus dikerjakan
dengan hati-hati dalam pembuatannya.
Contoh 6
Sebuah Turbin Francis, bekerja pada tinggi angkat 14 m, mempunyai
sudut sudu pengarah 20° dan bersudut radial pada sisi masuknya.
Perbandingan antara diameter sisi masuk dan sisi keluar adalah 3
banding 2 dan kecepatan aliaran pada sisi keluar adalah 4 m/detik.
Anggap kecepatan aliran adalah konstan, Tentukan kecepatan keliiing air
pada sisi masuk dan sudut vane pada sisi keluar.
Penyelesaian :
30
Diketahui, tinggi angkat air, H = 14 m Sedut sudu pengarah, a =
20°
Sudut vane sisi masuk, 8 = 90°
Diameter dalam piringan, D = 3/2 Dt
Kecepatan aliran pdda sisi keluar, VII= 4 m/det
Kecepatan aliran pada sisi masuk, Vf =
Kecepatan keliling piringan pada sisi masuknya, v dari segitiga sisi
Sudut vane pada sisi keluar,
Untuk tubuh turbin Francis, maka sudut keluaran adalah radial, karena
diketahui diameter luar dari turbin adalah 2/3 dari diameter dalam, maka
kecepatan keliling piringan pada sisi keluar dapat diketahui dari segitiga
kecepatan pada sisi keluar didapat.
Contoh 7
Sebuah turbin Francis, mempunyai efesiensi total 75%, memberikan daya
180 HP pada tinggi angkat 9 meter pada putaran 120 rpm. Diketahui
kecepatan keliling pringan dan kecepatan aliran pada sisi masuk masing-
masing adalah 3,47 lig dan 1,15 TH . Jika kerugian hidrolik pada turbin
sebesar 20%. Dari energi yang tersedia, tentukan.
a) sudut sudu pengaruh pada sisi masuk
b) sudut vane peringan pada sisi masuk, dan
c) diameter piringan
Penyelesaian :
Diketahui :
Efesiensi total no = 75% = 0,75
Daya P = 150 hp
Head H =9m
Kecepatan piringan N = 120 rpm
Kecepatan keliling piringan pada sisi masuk
V = 3,47 H
31
= 3,47 m/det
= 10,41 m/det
Kecepatan aliran pada sisi masuk
V = 1,15 H
= 1,15 m/det
= 3, 45 m/det
Contoh 8
Sebuah turbin campuran aliran kedalam dengan sudut keluaran
radial, diperlukan untuk membangkitkan daya 2.580 kW pada head 30 m,
dengan efisiensi total 83% .Kecepatan keliling piringan 0,9 2gH dan
kecepatan aliran 0,304 2gH. Jikapiringan berputar 300 rpm dan kerugian-
kerugian hidrolik adalah 12% Tentukan lah:
a) Keluaran dari turbin
b) Sudut sudut pengarah
c) Sudut vane pada sisi masuk
d) Diameter piringan pada sisi masuk
32
Penyelesaian :
Diketahui
Daya P = 2,580 kW
H = 30 m
Efesiensi total n0 = 82% = 0,82
Kecepatan keliling piringan
Karena pada sisi keluar arah aliran adalah radial, maka kecepatan
pusaran pada sisi keluarnya nol.
33
Gambar 17 Segitiga kecepatan contoh soal 8.
Turbin Kaplan
Turbin Kaplan adalah sebuah turbin reaksi axial, yang air mengalir
paralel dengan poros turbin. Turbin Kaplan biasa digunakan untuk laju
aliran air yang besar dan tinggi angkat rendah
34
Runer dari turbin Kaplan bentuknya menyerupai propeller kapal
laut, oleh karena itu turbin Kaplan juga disebut sebagai turbin
Propeller.
35
Gambar 19 Turbin Kaplan
Tabel 1
36
Tinggi angkat 5 20 40 50 60 70
(meter)
Jumlah sudut 3 4 5 6 8 10
(Swedia) yaitu 4,3 m dan menghasilkan daya 15.200 bhp, turbin ini
beridameter 8 m.
Contoh Soal 9.
Suatu turbin Kaplan beroperasi pada tinggi angkat neto 20 meter
menghasilkan daya sebesar 50.000 hp dengan efisiensi total 36 %. Jika
perbandingan kecepatan 2,0 dan perbandingan aliran 0,60, kemudian
diameter hub piringan 0,35 kali diameter luar piringan. Tentukanlah
diameter dan kecepatan turbin tsb?
37
Diketahui
Head, H = 20 m
Daya, P = 50.000 hp
Efesiensi total = 56 % = 0,58
Perbandingan kecepatan = 2,0
Kecepatan, v = 2 x akar 2 x 9,81 x 20 = 39,62 m/det
Perbandingan aliran = 0,60
Diameter hub, D0 = 0,35 D
Diameter turbin, D
Pipa Draft
Pipa draft adalah sebuah pipa yang menghubungkan turbin dengan
pelepasan air. Selain sebagai saluran air, pipa draft juga
mempunyai dua fungsi penting lainnya yaitu:
Memungkinkan turbin di tempatkan diatas saluran bagian balakang
(fail rase), sehingga pemeriksannya dapat dilakukan dengan
mudah.
Untuk mengubah energi kinetik dan air yang dikeluarkan oleh
runner ke dalam bentuk energi tekanan pada pipa.
38
Pipa Draft kronis
Pipa draft jenis konis, diameter pipa draft membesar kearah outlet
membentuk difusor.
Pipa draft konis umumnya digunakan pada turbin Francis. Untuk
mencapai efisiensi yang balk, sudut pelebaran diametemya
diusahakan sebesar 8°. Pipa draft konis yang ditunjukkan Gambar.
20 yang mempunyai ujung sisi keluar seperti beMonceng dan
cocok digunakan pada turbin aliran kedalaman maupun aliran
keluar dimana aliran biasanya terbentuk akibat kecepatan pusaran
pada sisi keluar runner.
Efisiensi dari pipa draft konis sebesar 90%.
39
Pipa draft jenis Elbow, umumnya mempunyai balokan 900 dengan
penampang pipa membesar kearah outlet seperti ditunjukkan pada
gambar 21 (a) dan (b).
40
UNJUK KERJA TURBIN
PENDAHULUAN
Pada bab terdahulu (turbin impuls dan turbin reaksi) secara umum
diasumsikan bahwa, sebuah turbin bekerja pada tinggi angkat (head),
kecepatan dan aliran keluar konstan. Dalam keadaan sebenarnya, asumsi
– asumsi tersebut jarang terpenuhi. Oleh karena itu penting diketahui asal
dari beberapa variabel yang terjadi secara umum. Walaupun pada
hakekatnya terdapat berbagai macam variasi, dibawah ini akan
disebutkan variasi – variasi terpenting yang berhubungan dengan
permasalahan
1. Dengan menjaga keluaran (discharge) konstanta, tinggi angkat
(head) dan daya keluar dapat bervariasi. Kecepatan dapat diatur,
sehingga perubahan efisiensi tidak nampak
2. Dengan menjaga tinggi angkat (head) air dan kecepatan konstanta,
aliran keluaran dapat bervariasi. Aliran keluaran turbin dapat
diatur
3. Pada turbin – turbin yang bekerja dengan tinggi angkat (head)
rendah, tinggi angkat (head) masih dapat bervariasi sampai 50%
4. Dengan menjaga tinggi angkat (head) dan keluaran konstanta,
kecepatan dapat bervariasi dengan mengatur beban turbin. Hal ini
hanya dilakukan di Laboratorium
Karakteristik Turbin
Kadang – kadang pula untuk membandingkan unjuk kerja turbin,
aliran keluaran dan putaran yang berbeda dan beroperasi pada tinggi
angkat (head) yang berbeda pula. Untuk menyederhanakan perbandingan
41
umumnya dilakukan dengan mengambil acuan tinggi angkat (head) air
sebesar 1 meter. Tiga karakteristik turbin yang didasarkan pada tinggi
angkat (head) satuan yaitu satu meter adalah :
1. Unit Daya
2. Unit Kecepatan
3. Unit Keluaran
Jadi keluaran ,
Q = A.V = A 2 gH
Kecepatan turbin yang bekerja pada tinggi angkat sebesar satu meter,
dikenal sebagai unit kecepatan.
Daya yang dihasilkan turbin dapat ditentukan sebesar ,
WQH W ( A 2 gH ) H
P
75 75
≈ H3/2
P
= Pu H 3/2 atau Unit daya (Daya spesifik)Pu =
H 3/ 2
Unit Kecepatan (Kecepatan Spesifik)
Kecepatan turbin yang bekerja pada tinggi angkat sebesar satu meter,
dikenal sebagai unit kecepatan.
42
Unit kecepatan (Kecepatan Spesifik) suatu turbin dapat ditentukan dengan
cara di bawah ini
Bila
H = tinggi angkat (head) air, saat turbin beroperasi
V = Kecepatan tangensial runner
N = Kecepatan runner turbin pada tinggi angkat H
Nu = Kecepatan yang dihasilkan oleh turbin yang sama pada tinggi angkat
satuan (Kecepatan Spesifik)
Dengan Asumsi Cv = 1, kecepatan air
V= 2 gH
N = Nu H
N
Nu = H
43
Dengan asumsi Cv = 1, Kecepatan air dapat dihitung dari,
2 gH
Keluaran, Q = A V = A
44
N- H
N1- H
N H
Atau N
1 H1
1/ 2
H
N1 = 2
H
Atau Q1 - H1
Q H
Jadi Q
1 H2
3/ 2
H1
Q1 = Q
H
Contoh 11
Sebuah turbin impuls, dengan kecepatan yang terbaik menghasilkan 125 hp pada
tinggi angkat 64 m. Tentukan berapa persen kecepatan harus ditambah untuk tinggi
angkat 81 m.
Penvelesaian :
Diketahui
Daya, P = 125 hp
Head, H = 64 m
Head yang baru, H, = 81 m
45
Jika N = Kecepatan turbin pada tinggi angkat 64 m,
dan N1 = Kecepatan turbin pada tinggi angkat 81 m.
Pertambahan kecepatan
N2 N 9N
N
= N 8
0,125
N
=12,5%.
Contoh 12
Sebuah turbin Pelton menghasilkan 7500 hp pada tinggi angkat 240 m dengan
efisiensi total 83% ketika berputar pada 200 rpm. Hitung unit keluaran, unit daya
dan unit kecepatan. Asumsikan koefisien peripheral = 0,46.
Jika pada musim kering tinggi agkat berkurang 150 m, hitung keluaran , daya dan
kecepatan
Penyelesaian:
Diketahui
Daya, P = 7500 hp
Head, H=240 m
Efisiensi total no = 83%= 0,83 Kecepatan, N = 200 rpm
Koefisien peripheral = 0,46 Head yang baru, H1 = 150 m.
46
P
0
WQH
75
7500 2,344
0,83 = 1000 xQx 240 Q
75
Q = 2.824 m3/det
Unit Keluar
Jika Q4 = keluaran satuan turbin
Dengan menggunakan persamaan,
Q
Q4 =
H
2,824
= = 0,182 m3/det
240
Unit Daya
Jika Nu = adalah kecepatan saluran turbin, dengan menggunakan persamaan
N
Nu =
H
200
= 12,91rpm
240
Keluaran Normal
Jika, Q, = keluara pada tinggi angkat 150 m
Dengan menggunakan hubungan,
H1 1/ 2
Q1 = Q ( )
N
1/ 2
150
= 2,824 = 2,233 m3/det
240
Daya Normal:
Jika, P1 = Daya pada head 150 m
Dengan menggunakan hubungan,
47
= P 111312
= 7.500 (-1-5(:)312 = 3706 hp
Kecepatan Normal
Jika N1 = kecepatan pada head 150 m
Dengan menggunakan persamaan,
1/ 2
H
N1 =N 1
H
1/ 2
150
= 200 158,1rpm
240
(v- 2 gh )
48
Dan kecepatan tangensial runner,
DN
V=
60
Atau DN – v
- H
Q- D. D 2 gh
-D2 H
H 3/ 2
- …………… (2)
N2
49
H 5/ 2
Atau N2 -
P
H 5/ 2
N-
P
H 5/ 2
= Na x
P
N P
Atau Ns =
H 5/ 4
Contoh 12
Suatu posisi hidrolis memberikan tinggi angkat 9 meter dan keluaran rata-
rata 11,200 1/s untuk satuan generator denga kecepatan 200 rpm.
Tentukan kecepatan spesifik asumsikan efisiensi = 92%
Diketahui tinggi angkat H=m
Keluaran, Q = 11.200 1/s = 11.2 M3/s
Kecepatan N = 200 rpm
Efisiensi = 92% = 0,92
50
P
WQH
75
Diperoleh
P P
0,92 = 1000 x11 .2 x9 1,344
75
P = 0,92 x 1,344 = 1,236 hp
Kemudian dengan hubungan
N P
Ns =
H 5/ 4
200 1.236
= 451rpm
95 / 4
Contoh 12
Sebuah turbin mengahasilkan 10.000 kW pada tinggi angkat 25 meter,
dan putaran 135 rpm. Tentukan kecepatan spesifiknya? Tentukan juga
kecepatan normal dan keluaran pada tinggi angkat 20 meter.
Penelesaian. Diketahui:
Daya, P = 10.000 kW
Tinggi angkat H=25 m
Kecepatan N= 135 rpm
Head yang baru H1= 20 m
- Kecepatan spesifik, Ns
N P
Ns =
H 5/ 4
135 10.000
= 241,5rpm
25 5 / 4
- Kecepatan normal
Jika N1 = kecepatan pada tinggi angkat 20 m
3/ 2
Hi
N1 =N
H
51
3/ 2
20
= 135 120.7 rpm
25
- Keluaran normal.
Jika, P1, = output pada tinggi angkat 20 meter.
3/ 2
Hi
P1 =P
H
3/ 2
20
= 10.000 = 7.155 kW
25
Pemilihan turbin.
Kecepatan spesifik turbin harus dihitung lebih dahulu untuk dapat memilih
jenis turbin, Tabel 2 menunjukkan jenis turbin, beserta kecepatan spesifik
masingmasing.
Tabel 2 Kecepatan Spesifik vs Jenis Turbin yang sesuai.
No. Kecepatan Spesifik I Jenis turbin
1. 10 sampai 35 I Turbin petton dengan nose! tunggal
2. 35 sampai 60 1 Turbin petton dengan 2 nosel atau Iebih
3. 60 sampai 300 1 Turbin Francis
4. 300 sampai 1000 1 Turbin Kaplan
Catatan: Untuk dapat memakai tabeldiatas bila soal dalam satuan SI,
disarankan untuk mengubah kecepatan spesifik dalam satuan MKS.
53
6. Diatas 300 Pelton
Contoh 13
Tentukan jenis turbin yang dapat digunakan pada tinggi angkat 150
meter untuk mengahasilkan daya 2000 hp pada putaran 300 rpm
300 2.000
= = 25, 6 rpm
150 5 / 4
Karena kecepatan spesifik turbin adalah 25,6 maka dapat dipilih turbin
Pelton dengan nosel tunggal.
Contoh 14
Tentukan kecepatan spesifik dan jenis turbin yang dapat menghasllkan
7000 kilowatt pada head 20 meter pada putaran 100 rpm_ Tentukan
hubungan kecepatan normal dan aliran keluaran yang terjadi pada tinggi
angkat 25 meter.
Penyelesaian: Diketahui,
Daya P =7000 kW
Tinggi angkat H = 20 m
Kecepatan N = 100 rpm
Tinggi angkat yang baru H1 = 25 m
54
Kecepatan spesifik, Ns
N P
Ns =
H 5/ 4
100 7.000
= = 197,8 rpm
200 5 / 4
- Jenis turbin
Kecepatan turbin dalam satuan MKS = 0,86 x 197,8 = 170,1 rpm Maka
turbin Francis yang dipilih untuk di pakai.
- Kecepatan Normal
Jika, N1 = keceatan pada tinggi angkat 25 m
1/ 2
H
N1 =N 1
H
1/ 2
25
= 100 = 111,9 rpm
20
- Output Normal
Jika, P1 = output pada tinggi angkat 25 m
3/ 2
H1
P1 =P
H
1/ 2
25
= 7000 = 9.783 kW
20
55
N P
Ns =
H 5/4
W .Q.H
P=
75
1. Gambar 22 (a)
56
Menunjukkan kondisi umum dari segititga kecepatan pada sisi masuk
untuk sebuah turbin reaksi dengan putaran rendah. Pada kasus ini cirri-
ciri yang umum adalah:
Ns = 60 – 120 rpm
= 100 – 200
= 600 - 900
57
2. Gambar 22 (b)
Pada kasus ini daya yang dihasilkan (P) dan diameter dari runner turbin
(D) adalah sama dengan kasus yang pertama.
Akibat penurunan tinggi angkat air yang ada, maka putaran spesifik turbin
dan aliran keluaran akan bertambah.
Dapat dilihat bahwa:
(i). Penuturan tinggi angakat air yang ada akan mengurangi kecepatan
air (jadi V = 2 gh)
(ii). Kenaikan putaran spesifik akan mempercepat putaran runner turbin
yang akhimya akan memperbesar tangensial roda pada sisi masuk
(jadi 116 0 )
(iii). Kenaikan aliran keluar akan memperbesar kecepatan. Ciri-ciri umum
dari jenis turbin ini adalah:
Catatan :
Putaran spesifik turbin dan debit yang dikeluarkan adalah berbanding
terbalik yang angkat air yang ada karena :
N P W .Q.H
N= Dan P= atau Q =
H 5/4 75
Px 75
W .H
58
Pada Turbin jenis ini, daya yang dihasilkan (P) dan diameter runner (D)
adalah sama dengan jenis yang terdahulu.
Bila terjadi penurunan tinggi angkat air, maka kecepatan spesifik turbin
akan bertambah, demikian pula dengan aliran keluamya. Hal ini akan
mengakibatkan
Daya yang dihasilkan (P) dan diameter dari runner (D) dari turbin jenis ini
adalah sama dengan kasus terdahulu. Akibat penurunan dari tinggi
angkat air yang ada, putaran spesifik turbin dan debit yang dikeluarkan
akan bertambah. Kejadian ini akan mengurangi kecepatan air,
meperbesar kecepatan tangensial roda pada sisi masuk, dan meperbesar
kecepatan aliran lebih lanjut. Hal ini akan mengubah bentuk dari segitiga
kecepatan pada sisi masuk.
Untuk jenis ini, Ns = 240 – 300 rpm
= 450 - 600
= 1200 - 1350
59
menuju ke pengembangan turbin Kaplan.
Telah dibahas dalam uraian terdahulu tentang jenis turbin impuls dan
turbin reaksi. Sebenarnya sebuah turbin selatu direncanakan dan dibuat
untuk bekerja berdasarkan kondisi-kondisi yang tertentu (atau suatu
daerah kondisi yang terbatas) seperti aliran keluaran tinggi angkat air,
putaran, daya yang dihasilkan, efisiensi dan lain-lain ( pada kecepatan
penuh atau kecepatan satuan).
Akan tetapi untuk turbin yang telah direncanaka juga harus dapat
digunakan pada kondisi-kondisi yang lain, oleh karena itu penting sekali
untuk mengetahui kelakuan turbin secara tepat untuk kondisi-kondisi
yang berlainan. Hal ini dapat dengan mempelajari apa yang disebut
dengan kurva-kurva karakteristik.
Kurva-kurva karakteristik umumnya digambar untuk tinggi angkat yang
tepat atau putaran dari runner turbin yang tepat. Kadang-kadang kurva-
kurva ini digambar juga untuk berbagai bukaan gerbang, yaitu like
terbuka penuh, terbuka tiga per empat, terbuka setengah dan lain-lain.
Walaupun terdapat berbagai cara penyajian karakteristik, tetapi beberapa
yang penting adalah:
60
Gambar 23
Gambar 24 menunjukkan prsentasi dari sebuah roda Pelton pada tinggi dan
putaran yang tepat. Ditunjukkan bahwa efisiensi bertambah dengan
61
kenaikan daya.
Kurva karakteristik untuk berbagai bukaan.
(a). Putaran terhadap daya
Gambar 25 menunjukkan prestasi dari roda Pelton pada tinggi angkat
yang tetap. Bentuk kurva adalah perabolik yang menunjukkan bahwa daya
yang dihasilkan bertambah. Dengan bertambahnya bukaan sampai suatu
harga tertentu.
62
Gambar 26. Kurva karakteristik putaran terhadap efisiensi
63
Gambar 28. Kurva karakteristik untuk satuan kecepatan putaran terhadap
daya
64
Gambar 30 Kurva – kurva karakteristik untuk kecepatan putaran
terhadap debit yang dihasilkan
Gambar 30 menunjukkan prestasi dari turbin Francis (atau setiap turbin
reaksi yang lain) berdasarkan tinggi angkat yang variabel, akan tetapi
dengan debit keluaran yang tetap. Bentuk kurva adalah parabolik yang
menunjukkan bahwa untuk tinggi angkat tertentu debit keluaran
bertambah dengan kecepatan putar, dan debit keluaran berkurang setelah
harga kecepatan putar tertentu.
65
daya
66
3. Kurva-kurva karakteristik untuk bukaan gerbang yang bervariasi. (a).
Kecepatan putar terhadap daya.
67
Gambar 34. Kurva Karakteristik untuk kecepatan putar terhadap efisiensi
Kavitasi
Kavitasi secara luas didefinisikan sebagai pembentuk gelembung-
gelembung yang berisi uap dalam aliran cairan. Hal ini telah di teliti
bahwa gelembung-gelembung uap akan timbul bila tekanan pada aliran
turun sampai pada tekanan uap zat cair pada temperatur tersebut akan
dibawa oleh aliran yang bertekanan tinggi.
Pada daerah tersebut uap kondensasi dan gelembung-gelembung
pecah. Ruangan yang sebelumnya terisi oleh gelembung-gelembung
tersebut, di isi oleh cairan yang ada di sekelilingnya.Akibatnya akan
timbul bunyi dan getaran tekanan yang menyebabkan pecahnya
gelembung-gelembung tersebut.
68
2. Sebagai akibat dari pitting adalah kerugian akibat erosi pada material
dan menyebabkan permukaan menjadi kasar.
3. Akibat adanya gelembung-gelembung akan menimbulkan reduksi
pada pengeluaran (discharge) turbin. Reduksi pada pengeluaran
menyebabkan penurunan secara tiba-tiba pada daya keluar dan
efisiensinya.
Prof. D. Thoma, sete!ah mengadakan serangkaian penelitian
mengemukan factor kavitasi a (sigma).
dengan perancangannya.
69
70
P = daya yang diperlukan untuk menggerkkan pompa yang berdiameter
D.= diameter terluar yang baru untuk menyesuaikan perubahan yang
diinginkan , dan
Q1, H,, Pi = besaran-besaran yang berkaitan dengan diameter Di.
71
Dan Q D2
Dengan cara yang serupa,
Q1 – D21
Q D2 D2 2
( )
Q1 D1 D1 ................................... (1)
= =
Contoh soal 24
72
diameter impeler yang diperlukan dari diameter semulanya yaitu dari 300
mm tanpa mengurangi putaran impeler-nya.
Penyelesaian:
.D1.N
V=
60
73
D1 N – N
- H …………………….(1)
Sedangkan, b1 – D1
Jawab.
Diketahui:
Keluaran, Q = 9000 liter/menit = 150 liter/detik = 0,15 m 3/detik.
Tinggi angkat total =: 500 m
Kecepatan pompa, N = 2900 rpm
Kecepatan spesifik, Ns = 60
Jika H = tinggi angkat air per tingkat. Dengan menggunakan persamaan:
3/4
Ns = N - H
74
1. 10 + 30 Pompa kecepatan rendah, dengan aliran radial pada
sisi keluar.
2. 30 + 50 Pompa kecepatan sedang, dengan aliran radial pada
sisi keluar.
1. 50 + 80 Pompa kecepatan tinggi, dengan aliran radial pada
sisi keluar.
2. 80 + 160 Pompa kecepatan finggi, dengan aliran campuran
(mixed flow) pada sisi keluar.
3. 160 + 500 Pompa kecepatan tinggi,dengan aliran aksial pada sisi
keluar.
4. diatas 500 Pompa kecepatan tinggi.
Karena kecepatan spesifik diperoleh 11,14 rpm, maka dapat dipilih pompa
sentrifugal dengan kecepatan rendah, jenis aliran radial pada sisi keluar.
TINGGI ANGKAT ISAP (kerugian gesekkan, kavitasi dalam pompa
dan impeler tidak termasuk)
Pada bagian terdahulu telah dibahas mengenai istilah tinggi angkat isap.
Pada kenyataannya tinggi angkat isap adalah suatu hal yang terpenting
untuk kelancaran dan efisiensi kerja dari pompa sentrifugal.
76
pompa tidak boleh Iebih rendah darn tekanan uap fluida, maka
perbedaan tekanan mempunyai batas yaitu tekanan atmosfir dikurangi
tekanan uapnya. Perbedaan tekanan tersebut dipakai untuk mengangkat
air di pipa isap.
Tekanan Uap
Tekanan uap atau umumnya disebut tekanan jenuh dari suatu cairan
dapat didefinisikan sebagai tekanan yang phase cairan berubah menjadi
uap pada tempratur tersebut. Tekanan uap adalah fungsi dari tempratur.
Makin tinggi tempratur, tekanan uap juga semakin tinggi. Dalam
prakteknya, tekanan pada setiap titik tidak akan lebih kecil dari pada
tekanan uap pada setiap sisem pompa. Gelembung-gelembung uap jika
terbentuk dapat mengakibatkan korosi pada pipa isap dan bagian-bagian
yang lain.
77
Tinggi Angkat Isap Positif Nato (NPSH; Net positif Suction Head)
Harga ini didefinisikan sebagai Net positive Suction Head (NPSH) yang
tidak lain adalah tekanan absolut.
Pada sisi masuk pompa yang besamya sama dengan tinggi angkat
atrnosfir ditambah tinggi angkat akibat kecepatan, dikurangi tinggi angkat
tekanan uap fluida pada tempratur pemompaan, dan koreksi dengan
ketinggian sumbu pusat pompa bila pompa horisontal atau ketinggian sisi
masuk pada impeler tingkat pertama kedudukan pompa vertikal.
NPSHAv = ± Hs + Ha — + Va2/2g — Hfa (m)
78
Jadi sekurang-kurangnya NSPH yang tersedia harus sama dengan NSPH
yang dibutuhkan pada setiap kondisi. Bila ini tidak dipenuhi, sejumlah
fluida akan menguap pada sisi masuk pompa dan gelembung-gelembung
uap akan terbawa masuk ke impeler. Gelembung-gelembung tersebut
mangakibatkan timbulnya getaran yang cukup keras pada suatu tempat
dibagian dan pipa isap (biasanya pada suatu tempat di impeler) dalam
bentuk suara ketukan yang keras dan sering disertai dengan kerusakan
pada logam disekitar tempat tersebut. Gejala ini dikenal sebagai kavitasi
dan umumnya harus di hindari.
79
menghindari ini pada permuiaan operasi pompa harus dipancing dengan
mengisi air ke dalam impeler.
Untuk melakukan ini dapat ditunjuk prosedur, mula-mula seluruh pipa isap
dan impeler diisi dengan air. Katup keluar ditutup kemudian pompa distart.
Impeler yang berputar akan mendorong air ke dalam pipa keluar, bila ini
telah dilakukan katup kaluar dapat dibuka dan air akan terhisap melalui
pipa isap.
80
Gambar 44 menunjukkan prestasi dad pompa sentrifugal pada tinggi
angkat konstan, yang pada dasamya garis lurus, yang menunjukkan
bahwa debit keluaran akan bertambah dengan bertambahnya kecepatan
putar.
Gambar 45
Ganbar 45 menunjukkan prestasi suatu pompa sentrifugal pada kondisi
tinggi angkat dan debit keluaran konstan. Bentuk kurva adalah parabolik
yang menunjukkan bahwa daya bertambah dengan meningkatnya
kecepatan putar.
81
Gambar 46 Kurva karakteristik kecepatan vs head.
Gambar 46 menunjukkan prestasi sebuah pompa sentrifugal pada debit
keluaran konstan. Bentuk kurva adalah parabolic dan menunjukkan
bahwa tinggi angkat akan bertambah dengan kenaikan kecepatan
putaran.
82
Gambar 48 Kurva karakteristik keluaran vs daya
Gambar 48 memperlihatkan prestasi sebuah pompa sentrifugal pada
berbagai kecepatan. Bentuknya hamper berupa garis !urus yang
menunjukkan bahwa untuk suatu harga kecepatan putar tertentu, daya
bertambah dengan bertambah besamya debit kaluaran.
83
Kegunaan taksiran dalam pemilihan pompa sentrifugal
Contoh 28
Pilih pompa sentrifugal meliputi Janis impeler, daya, efisiensi dan tinggi
angkat isap, jika pada tinggi angkat 10 meter dan keluaran 50 m 3/jam
(13,9 liter/detik), dan pompa akan ditempatkan di suatu lokasi yang
terletak ketinggian 200 meter diatas permukaan taut
Jawab:
Dan gambar karakteristik pompa terlampir diperoleh.
(catatan : titik-titik yang di dapat ditandai dengan 0).
Pompa type : AZ 65 — 200 , 1450 rpm
Impeler type : 620/34
Contoh 29.
84
Analog dengan contoh 28, tentukan spesifik suatu pompa sentrifugal
pada kondisi berikut:
H = 40 m; Q= 108 m3/jam = 30 1/det
Jawab:
Impeler : 620/222 (type yang lebih besar dari pada contoh a).
Daya : 16,5 kW
Efisiensi : n 71 %
Head isap sampai dengan 500 m diatas permukaan laut, adalah 4,8 m.
85
86
87
Kurva diatasx berlaku untuk = 1,0 pada 10 Engler
Satuan standart dapat dipilih sesuai dengan selera kurva Q/H dapat
digunakan sampai penuh tanpa lebih pada motornya. Kurva diatas
digambarkan untuk kecepatan asinkorn kondisi sebenarnya dari motor
yang bersangkutan.
88
Kurva diatas berlaku untuk y = 1,0 pada 10 Engler
Dipilih satuan standard; kurva Q/H dapat digunakan sampai penuh tanpa
terjadi overload pada motor, Kurva diatas digambarkan untuk kecepatan
asinkorn sebenarnya dari motor ybs.
89
Soal Latihan
1. Hitunglah sudut sudu pada sisi masuk suatu pompa sentrifugal yang
memiliki diameter dalam 300 mm dan diameter luar 600 mm. Sudut
sudu dibengkokan dengan sudut 45 ° pada sisi keluar, dan aliran masuk
pompa radial, Pompa berputar pada 1.000 rpm dan kecepatan aliran
melalui impeler konstan pada 3 m/detik . Juga tentukan kerja per kg air
dan besar dan sudut kecepatan absolut air ke luar sudu? (Jawab :
10°49'; 28,58 m/det; 6 °2'; 892,9 Nm)
2. Suatu pompa sentrifugal memompakan 7.500 liter per menit air pada
head 25 meter ketika berputar pada 600 rpm. Diameter luar impeler 60
cm, ratio diameter 2. Luas area aliran melalui impeler 600 cm 2. Sudu
keluar dibelokkan 45° .Air memasuki impeler dengan arah radial tanpa
ada kejutan . Hitunglah : (a) efisiensi manomerik (b) sudut sudu pada
sisi masuk . (Jawab: 63,44%; 11021').
3. Suati pompa sentrifugal mengalirkan 50 liter air per detik pada tinggi
angkat total 24 meter dan putaran 1500 rpm. Kecepatan aliran konstan
pada 2,4 meter/detik dan sudu keluar dibelokkan sebesar 30 ° pada sisi
keluar. Diameter impeler pada sisi masuk 1/2 dari diameter pada sisi
keluar. Jika efisiensi manometrik 80%, tentukan : (a) Sudut sudu pada
sisi masuk (b) daya dibutuhkan untuk menggerakkan pompa . (Jawab :
13 ° 55'; 20 hp)
90