Anda di halaman 1dari 44

LEMBARAN KERJA

1. Jelaskan Gangguan yang dapat muncul pada motor listrik dan penyebabnya?
Alat yang digerakkan dapat menimbulkan kerusakan pada motor karena :

• Kopel yang terlalu besar

• Kopel yang naik turun

• Pengasutan dan pengereman yang terlalu sering dan terlalu lama

Jaringan suplly dapat menimbulkan kerusakan pada motor karena :

• Tegangan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi

• Tegangan fasa yang tidak sama (untuk motor fasa-tiga)

• Putusnya salah satu fasa (untuk motor fasa-tiga)

Keadaan sekeliling dapat mengganggu karena :

• Suhu yang terlalu tinggi

• Kurangnya udara pendingin

• Getaran-getaran

2. Jelaskan cara mendeteksi gangguan mekanik yang dapat terjadi pada motor?
a. Mechanical failure
Kurang pelumasan, vibrasi yang berlebihan dan tidak imbang, atau karena
misalignment. Dan semua penyebab-penyebab itu memiliki kesamaan, yaitu mereka
terjadi secara bertahap dan menunjukkan tanda-tanda peringatan. Bunyi gangguan
(noise) dapat mengindikasikan adanya awal dari kerusakan mekanis. Analisa
terhadap sampel oli dapat pula menunjukkan hal yang sama. Tindakan korektif
segera dapat mencegah kerusakan pada motor yang selain akan berbiaya besar juga
membutuhkan waktu yang relatif lebih lama. Secara praktis, kerusakan mekanis
masih bisa dicegah lewat kegiatan preventive maintenance regular, misalnya
penggantian oli teratur, pemantauan tekanan oli dan lain-lain.
b. Over-current
Over-current terjadi seringkali karena kondisi operasi yang mengakibatkan motor
menarik arus lebih besar dari kemampuannya (rated capacity). Biasanya terjadi tiba-
tiba dan sulit diprediksi kapan akan terjadi. Namun untungnya, seperti disebutkan di
awal tadi, ada banyak piranti yang mampu membatasi atau mencegah over-current
ini. Sebut saja seperti overload, phase failure relay, under voltage relay, fuse dan
1
sebagainya.
c. Low insulation resistance
Tahanan isolasi dari lilitan motor listrik akanmenurun (degradasi) seiring dengan
waktu. Misalnya, sebuah motor baru atau baru digulung biasanya memiliki tahanan
isolasi (diukur dengan megger) diatas 1000 megohm. Selama motor itu bekerja
maka nilai tahanan isolasi akan menurun hingga batas terendah yang tidak
memungkinkan motor bekerja.

3. Jelaskan mengapa perlu menjaga kebersihan motor setiap saat?


a. Supaya terhindar dari kerusakan.
b. Agar motor bisa dipakai lebih lama.
c. Terhindarnya dari konsleting pada motor listrik.

4. Apa fungsi pelumasan pada motor listrik?


Yaitu untuk menjaga kinerja bearing tetap dalam keadaan baik,dan memaksimalkan
life time/usia bearing terseb.

2
LEMBARAN TUGAS PRAKTEK

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN MOTOR

TUJUAN

Setelah menyelesaikan tugas ini peserta pelatihan diharapkan memiliki


kemampuan untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian motor-motor listrik.

PETUNJUK
Sebelum motor dilepas dari sistem bebannya untuk ditangani lebih lanjut oleh
bagian perbaikan maka perlu dilakukan serangkaian pemeriksaan dan pengujian untuk
meyakinkan gangguan yang terjadi pada motor tersebut. Kegiatan pemeriksaan ini dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu : In Site testing dan Workshop Testing.

In Site Testing, adalah kegiatan pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan di lokasi di
mana motor tersebut digunakan, kegiatan ini mencakup:
- pemeriksaan sambungan-sambungan pada kotak terminal dan panel kontrol
motor.
- pemeriksaan kontinuitas kumparan motor setiap fasa dan keseimbangan antar
fasanya.
- Pemeriksaan adanya hubungan pendek antar fasa
- Pemeriksaan adanya hubungan pendek antara kawat fasa dengan rangka
- Pemeriksaan adanya tanda-tanda overheating dan kerusakan pada bantalan
motor.
- Bila gangguan tidak jelas, jalankan motor tanpa beban dan ukur arus yang
diambil motor. Kemudian jalankan motor secara berbeban dan ukur arusnya.
Selanjutnya bandingkan kedua hasil pengukurannya.
- Bila perlu minta informasi tambahan ke operator.

Workshop Testing, adalah kegiatan pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan di


workshop, kegiatan ini mencakup:
- pemeriksaan visual
- pengukuran tahanan isolasi
- pengantian bantalan dan pelumasan
- perbaikan isolasi kawat gulungan motor
- Rekondisi motor, rewinding, penggantian bantalan dan pengecatan motor

ALAT & BAHAN

- 1 set peralatan tangan untuk bongkar pasang


- 1 buah tang ampermeter
- 1 buah Megger
- 1 buah Multimeter
- 1 buah tracker tangan

FORMAT PEMERIKSAAN MOTOR


Pemakai : Uraian :
No Komponen Jumlah Kondisi Bahan Rekomendasi Catatan

1 Cooling Fan 1 Bad Metal

2 Bearing 2 bad Ball

6
KEGIATAN BELAJAR 2
KONSEP BELITAN MOTOR TIGA FASA

Tujuan Khusus Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, diharapkan peserta mampu :


- Mengidentifikasi kumparan jangkar motor 3 fasa
- Mengidentifikasi kumparan rotor motor slip ring
- Menggulung ulang kumparan jangkar motor 3 fasa

Lembaran informasi

2.1 Pendahuluan

Kira-kira delapan puluh persen dari seluruh motor arus bolak didesain dengan jenis
motor induksi tiga fasa rotor sangkar. Motor ini mempunyai kelebihan-kelebihan
dibandingkan motor arus bolak-balik lainnya. Antara lain dari segi konstruksi dan
karakteristik torsi dan putarannya.

Dibandingkan motor arus bolak-balik lainnya Konstruksi motor tiga fasa rotor sangkar
menjadi paling sederhana. Mempunyai torsi Startingnya tinggi dan dapat melakukan self
starting tanpa bantuan alat lain akibat adanya medan putar yang dibangkitkan oleh
gulungan stator 3 fasa.

Dalam prakteknya terdapat bermacam-macam jenis gulungan stator motor tiga fasa. Pada
hakekatnya gulungan motor tiga fasa terdiri dari tiga gulungan fasa yang satu sama
lainnya berbeda sudut sebesar 1200 Listrik
2.2. Model Gulungan Motor

Diktat ini membahas gulungan motor induksi yang banyak dijumpai baik untuk
keperluan rumah tangga atau industri, yaitu motor-motor tiga fasa.

Motor tiga bekerja berdasarkan medan putar yang bangkit pada gulungan jangkar
sehingga dapat menggerakkan rotor-nya sendiri (self starting). Berikut ini diperlihatkan
gejala medan putar yang bangkit pada gulungan jangkar (gulungan stator motor).

+ 1 1 2 3

(+)

(-)
+ 3 + 2
Flux Reference

CLOCK WISE

Gambar 2.1 Gejala Medan Putar sitem Tiga Fasa.


Prinsip Bekerjanya Motor Tiga Phasa
Bila gulungan stator motor tiga phasa dihubungkan ke sumber tegangan tiga phasa maka
akan dibangkitkan medan magnet putar pada inti besi dan celah udaranya. Kecepatan
medan putar ini dapat ditentukan berdasarkan rumus putaran sinkron yaitu :

120 f
n =
P
Di mana
: n: jumlah putaran per menit
f : frekuensi jala-jala
P: jumlah kutub

Belitan rotor tiga fasa sekarang berada dalam medan magnet yang berubah setiap saat
maka akan dibangkitkan ggl induksi pad belitannya. Karena belitan rotor terhubung
singkat maka akan mengalir arus pada belitan rotor. Arus pada belitan rotor akan
membangkitkan medan magnet. Besarnya medan magnet rotor ini tergantung pada
banyaknya/jumlah medan magnet yang memotong belitan rotor.

Interaksi antara medan magnet stator yang berbutar dan medan magnet rotor (bukan
medan magnet putar) maka menyebabkan rotor motor berputar. Tetapi bila putaran rotor
menyamai putaran medan magnet putar stator maka tidak ada lagi medan magnet yang
memotong belitan rotor. Akibatnya ggl induksi yang bangkit pada belitan rotor menjadi
nol, demikian pula arus rotornya.

Karena tidak ada arus pada belitan rotor maka medan magnet rotor juga menjadi tidak
ada. Pada saat itu kekuatan untuk menggerakkan rotor (torsi) juga menjadi nol. Sehingga
putaran motor tiga phasa tidak akan pernah menyamai putaran medan putarnya. Contoh:
Bila putaran medan putar 1500 rpm maka putaran rotor hanya sekitar 1400 – 1440 rpm.
Bila putaran medan 3000 rpm maka putaran rotor sekitar 2800 - 2880 rpm.
Berikut ini diberikan contoh konstruksi motor tiga phasa
Gambar 2.2 Konstruksi Stator Motor Tiga Fasa

Untuk membangkitkan medan putar pada stator diperlukan seperangkat kumparan yang
digulung dengan persyaratan tertentu yaitu :

(1) Kumparan-kumparan tersebut harus dapat membangkitkan polaritas atau


pengkutuban yang benar sesuai permintaan.
(11) Pengkutuban yang terjadi harus dapat berputar (tidak statis seperti pada
pengkutuban mesin-mesin arus searah)

Bila hanya satu set kumparan yang dipasang pada stator (gulungan satu fasa)
maka bila gulungan ini diberi sumber arus bolak balik fasa tunggal tidak akan
menghasilkan pengkutuban (medan) yang berputar. Pengkutuban yang timbul hanya
berubah-ubah akibatnya, kalau hanya satu set kumparan yang dipasang pada stator, maka
rotor tidak akan dapat berputar, kecuali kalau dibantu berputar dengan tangan atau alat
lain.

N
Gulungan satu fasa

Bila yang dipasang pada alur stator dua set kumparan yang bebeda letak 90 derajat listrik
(gulungan dua fasa) dan gulungan tersebut dihubungkan ke sumber tegangan dua fasa,
maka pengkutuban yang timbul akan berputar sehingga rotor motor dapat ikut berputar
tanpa bantuan.

Fasa S

Gulungan dua fasa

Fasa II

Bila yang dipasang pada alur stator terdiri dari tiga set kumparan yang sama tetapi
masing-masing berbeda letak 120 derajat listrik (gulungan tiga fasa), kemudian gulungan
tersebut di beri sumber tegangan tiga fasa maka rotor motor akan dapat berputar tanpa
bantuan

Gulungan tiga fasa

Ph 1 ph 2 ph 3

Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa untuk dapat menghasilkan medan putar pada
stator maka dibutuhkan gulungan fasa banyak (fasa dua dan fasa tiga) demikian juga
sumber tegangannya harus mengikuti jenis gulungannya.
Bagaimana bila diinginkan menggunakan sumber tegangan fasa tunggal?
Pada hakekatnya, gulungan motor fasa tunggal bukan merupakan gulungan satu fasa
tetapi merupakan gulungan dua fasa, yaitu terdiri dari dua set gulungan yang dikenal
dengan gulungan utama dari gulungan bantu.
Kalau pada gulungan dua fasa (asli), gulungan fasa I dan gulungan fasa II sama baik
jumlah lilitannya maupun diameter kawatnya. Tetapi pada gulungan motor fasa tunggal
gulungan utama dan gulungan bantu berbeda, baik dalam jumlah lilit ataupun diameter
kawat.

Pada gulungan motor fasa tunggal tidak banyak variasinya tetapi pada motor tiga fasa
banyak variasinya, hal ini berkaitan dengan model gulungan dan cara menggulungnya.

Dalam bahan ajar ini diuraikan pula masalah gangguan motor, dan prosedur Rewinding.

Cara Menggulung koil pada setiap Grup

Bentuk-bentuk kumparan yang biasa diterapkan pada kumparan stator motor


diperlihatkan dalam gambar 1.

Gambar 2.3.a Untuk motor berskala besar/kecil, fasa tunggal/banyak


Gambar 2.3.b Untuk motor berskala kecil (1/20 HP), fasa tunggal,
Gambar 2.3.c Untuk motor tiga fasa.

(a) (b) (c)

Gambar 2.3 Bentuk Gulungan Jangkar Motor


Kumparan-kumparan tersebut diletakkan dalam alur bagian kumparan yang terletak di
dalam alur tersebut disebut sisi kumparan dan yang berada di luar disebut kepala
kumparan. Jadi setiap kumparan mempunyai dua sisi kumparan dn jarak sisi kumparan
satu dengan sisi lainnya yang terletak dalam alur disebut : Langkah Kumparan.

Pada prakteknya langkah kumparan dibedakan menjadi dua macam yaitu :

- Langkah Kumparan penuh (full pitched coil) dan


- Langkah kumparan kurang (fractional pitched coil).

Suatu kumparan dikatakan mempunyai langkah penuh bila jarak kedua sisi kumparannya
sma dengan jrak dari kutub-kekutub yaitu sebesar 180 derajat listrik. Lihat gambar 2.4

U S
Jarak kutub ke kutub = 180o L

Langkah Kumparan

1 2 3 4 5 6 7
U

Gambar 2.4 Langkah Kumparan Penuh

Untuk alasan menghemat kawat maka dalam kondisi yang lain langkah kumparan dapat
diperpendek artinya jarak sisi kumparan satu dengan lainnya lebih kecil dari jarak dari
kutub ke kutub. Langkah kumparan yang demikian ini biasanya disebut dengan langkah
kumparan kurang

U S
Jarak kutub ke kutub = 180 oL

Langkah Kumparan

1 2 3 4 5 6 7
U

Gambar 2.5 langkah kumparan kurang

Untuk menyatakan besaran langkah ini dapat ditempuh beberapa cara yaitu : pada
gambar 2.5 dapat dilihat bahwa sisi kumparan yang satu berada dalam alur nomor satu
sedang sisi lainnya di alur nomor enam. Untuk menyatakan langkah ini dapat digunakan
notasi : Ya = 1 - 6 (5). Dapat pula menggunakan notasi dalam derajat listrik yaitu
sebagai berikut : katakana, kumparan tersebut diletakan dalam stator yang beralur 24,
dan untuk empat pengkutuban, maka besar keliling stator dalam derajat listrik adalah :
4 x 180 = 720 derajat listrik. Berarti jarak tiap alur dalam derajat listrik adalah : 720 : 24
= 30 derajat listrik. Jadi Ys = 5 dapat dituliskan menjadi 5 x 30 = 150 derajat listrik.
Gulungan Double Layer :

P=4

Gambar 2.6 Gulungan Double Layer

Bila dalam setiap alur terdapat dua sisi coil, seperti diperlihatkan dalam gambar 2.6 di
atas maka gulungan motornya disebut Gulungan double layer. Pada jenis ini maka
jumlah coil sama dengan jumlah alur.

Gulungan Single Layer


Bila dalam setiap alur hanya berisi satu sisi coil maka gulungannya disebut gulungan
single layer. Pada jenis ini jumlah coil sama dengan setengah jumlah alur, seperti
diperlihatkan dalam gambar 2.7.
P=4

Gambar 2.7 Gulungan Single Layer

Model Gulungan Penuh (Full Coiled Winding)

P=4

Gambar 2.8 Model Kumparan penuh, double layer, 4 kutub)

Gambar 2.8 Memperlihatkan model kumparan penuh untuk empat kutub, di mana setiap
grup coil atau kelompok kumparan hanya mempunyai satu kumparan. Pada model
kumparan penuh maka jumlah kelompok kumparannya sama dengan jumlah kutubnya
yaitu empat.
Cara penyambungan keempat kelompok kumparan tersebut adalah sebagai berikut :
kelompok kumparan yang saling berdekatan dihubungkan dengan polaritas yang
berlawanan. Karena setiap alurnya berisi dua sisi kumparan maka model ini dapat
desebut pula sebagai double layar winding. Dan karena jarak sisi kumparan satu dengan
lainnya sama dengan jarak dari kutub ke kutub maka kumparannya disebut mempunyai
langkah penuh.

Untuk model kumparan penuh dengan satu sisi kumparan tiap alur diperlihatkan dalam
gambar 2.9 . Dalam gambar 2.9 dapat dilihat bahwa jumlah kelompok kumparan sama
dengan jumlah kutub dn tiap alur hanya berisi satu sisi kumparan sedang langkah
kumparannya fraksional (kurang).

P=4

Gambar 2.9 Model Kumparan Penuh, 4 kutub, single layer

Gambar 2.10 memperlihatkan model kumparan setengah penuh, yang diletakkan pada
stator yang beralur dua puluh empat, untuk empat pengkutuban dan satu alur untuk stiap
kutub. Karena jumlah kelompok kumparan (dua) hanya setengah jumlah kutub (empat)
maka model kumparan seperti ini biasa disebut model kumparan setengah penuh.
Agar polaritas tiap alur tetap sama seperti halnya dalam kasus gambar 2.8 yang
menghasilkan empat pengkutuban, maka kedua kelompok kumparan tersebut harus
disambungkan secara berurutan (sequent). Karena setiap alur berisi satu sisi kumparan
maka disebut single layer.

P=4

Gambar 2.10 Kumparan Setengan Penuh, 4 Kutub

RINGKASAN

I. Langkah Kumparan
Setipa kumparan selalu mempunyai dua sisi kumparan.
Sisi kumparan inilah yang diletakkan di dalam alur. Selanjutnya jarak sisi
kumparan satu dengan sisi kumparan lainnya pada setiap kumparan disebut
langkah kumparan atau lebar kumparan.
Untuk menentukan langkah kumparan ini dapat dipakai rumus sebagai berikut :

s
Ys 
p 1800L
Dari rumus di atas dapat dikatakan bahwa :
1. Langkah kumparan dapat dibuat 1800 L atau disebut langkah penuh (full
pitch).
Yaitu
s
Ys 
p

2. Adakalanya dapat pula dibuat dengan langkah kurang dari 1800 L atau
fractional pitch. Yaitu

s
Ys 
p

II. Model Kumparan


Dilihat dari banyaknya kumparan dibedakan :
1. Model kumparan penuh (disusun sebelah menyebelah)
2. Model kumparan 1/2 penuh (hanya sebelah)
Pada kumparan penuh jumlah kumparan group = jumlah kutub pada kumparan
1/2 penuh dapat setengahnya dapat pula sama.

III. Polaritas Kumparan


a. model Kumparan Penuh
cara penyambungan antar group : akhir dapat akhir awal mendapat awal, dan
seterusnya.
b. Model Kumparan 1/2 penuh
Ada 2 cara penyambungan yaitu :
1. Akhir dapat, akhir swal mendapat awal, dan seterusnya
2. Akhir dapat awal, dan seterusnya.

Dalam penyambungan ujung-ujung kumparan group ini, kuta harus hati-hati


karna apabila sambungan antara kumparan group in terbalik, maka polaritas akan
kacau hal ini tidak saja berpengaruh pada putarannya tetapi juga pada arus motor
LEMBARAN KERJA

1. Jelaskan konstruksi motor tigs phasa?

Motor Induksi tiga Phase terutama terdiri dari dua bagian yang disebut sebagai


Stator dan Rotor . Stator adalah bagian diam dari motor induksi, dan Rotor
adalah bagian yang berputar. Konstruksi stator mirip
dengan motor sinkron tiga fase, dan konstruksi rotor berbeda untuk mesin yang
berbeda

2. Jelaskan Prinsip kerja motor tiga phasa?


Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
Akibatnya pada batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi.
Karena batang konduktor merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL
akan menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di d alam medan magnet akan
menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yan g dihasilkan oleh
gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan
berputar searah dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena
terpoton gn ya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya
agar GGL induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif
antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan berputar rotor (nr

3. Jelaskan perbedaan model kumparan penuh dan model kumparan setengan


penuh?
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Jelaskan Perbedaan langkah kumparan penuh dan langkah kumparan kurang?
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Jenis Gulungan Motor 3 Fasa

Kira-kira delapan puluh persen dari seluruh motor arus bolak balik didesain dalam
bentuk motor induksi tiga fasa rotor sangakar. Hal ini dapat dimengerti karena
konstruksinya yang sederhana (tidak adanya komutator dan slip ring) membuat motor ini
sangt rendah biaya pemeliharaannya disamping itu sangat mudah startingnya.

Konstruksi motor induksi tiga fasa rotor sangkar terdiri :

- Stator: pada alur-alurnya diletakkan kumparan tiga fasa.


- rotor : berupa rotor sangkar (rotor kurungan)
- Tutup samping dan bantalan

Kumparan Tiga Fasa

Kumparan stator tiga fasa didesain untuk menghasilkan medan magnet putar pada celah
udara bila dia dihubungkan ke sistem jal-jala tiga fasa. Sebenarnya medan putar inilah
yng menyebabkan motor tiga fasa mudah melakukan starting sendiri.

Pada hakekatnya kumparan tiga fasa merupakan gabungan tiga kumparan satu fasa yang
diletakkan dalam satu inti yang sama, dimana masing-masing kkumparan fasanya
dipisahkan sebesar 120 derajat listrik. Syarat utama yang harus selalu dipenuhi adalah
menjagaa keseimbangan ketiga kumparan fasa tersebut. Kumparan fasanya dipisahkan
sejauh 120 derajat listrik. Jadi dengan demikian maka untuk setiap jarak dari kutub ke
kutub akan ditempati ketiga kumparan fasa tersebut.

Untuk dapat memahami konsep kumparan tifa fasa secara lengkap, berikut ini dijelaskan
macam-macam gulungan motor 3 fasa.
Gulungan Keranjang.

Basket winding merupakan single layer winding,dimana setiap kumparan berselisih satu
alur. Seperti namanya maka bentuk kumparan ini menyerupai keranjang (basket) syarat
yang harus dipenuhi untuk model kumparan keranjang ini adalah langkah kumparan
harus merupakan bilangan ganjil dan merupakan langkah fraksional.

Gambar 2.11 Basket Winding 24 alur, single layer, 4 kutub

Gulungan Tiga Lapisan (Three Tier Winding)

Pada gulungan tiga lapisan, kumparan setiap fasa digulung terpisah dimulai kumparan
kumparan untuk fasa. Satu, disusul faa dua dan fasa ketiga, sehingga akan diperoleh tiga
lapisan gulungan, dimana masing-masing kumparan fasa berbeda letak 600 listrik.

Bila kumparan grup terdiri lebih dari satu kumparan, maka kumparan-kumparan tersebut
digulung secara memusat. Dengan catatan bahwa langkah kumparan untuk kumparan
paling luar sama dengan langkah penuh minus satu,sedang jumlah lilit untuk setiap
kumparan dalam grup yang bersangkutan sama.
Gulunan tiga lapisan dibuat dengan model kumparan penuh (full coiled winding)
sehingga penyambungan antar grup kumparan harus berlawanan (opposite).
Gambar 2.12 .Gulungan motor tiga lapisan

Gulungan kumparan setengah penuh (Half Coiled Winding)

Untuk menggulung gulungan kumparan setengah penuh dapat ditempuh 2 cara yaitu:
Two tier winding (gulungan dua lapisan) dan Semi basket winding (gulungan semi
keranjang)

Gulungan Dua Lapisan

Pada gulungan dua lapisan tiap alur berisi satu sisi kumparan (single layer) Sedang grup
kumparan digulung secara memusat, dimana kumparan paling luar mempunyai langkah
penuh minus satu. Pada lapis pertama diletakan separuh grup dri masing-masing
kumparan fasa sedang separuh grup lainnya diletakkan pada lapisan kedua.
Penyambungan antar grup dapat dibuat berlawanan atau berurutan.
Gambar 2.13 Gulungan Dua Lapis

Gulungan Semi Basket

Gulungan semi basket meruupakan single layer winding bedanya dengan gulungan dua
lapisan terletak pada langkah kumparan. Pada gulunan semi basket langkah kumparan
penuh dan grup kumparan tidak memusat terapi merata.
Gambar 2.14. gulungan motor Semi Basket

Gulungan gelung ( Lap winding )

Pada gulungan gelung setiap alur berisi dua sisi kumparan jadi jumlah kumparan sama
dengan jumlah alur. Model kumparan yang dipakai adalah model gulungan kumparan
penuh (full coiled winding). Langkah kumparan dapat dibuat dengan langkah penuh atau
langkah kurang. Bila menggunakan langkah kurang tidak boleh kurang dari 1200 listrik.
Gambar 2.15 Gulungan Lap Winding
LEMBARAN KERJA

1. Dari taking data didapat informas sebagai berikut:


Jumlah alur : 36, Langkah coil : 1 – 12, 2 – 11, 3 – 10, jumlah coil : 36
Tentukan Model kumparan dan pengkutubannya
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………..

2. Dari taking data didapat informas sebagai berikut:


Jumlah alur : 24, Langkah coil : 1 – 8, 2 – 7, jumlah coil : 12
Tentukan Model kumparan dan pengkutubannya
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
KEGIATAN BELAJAR 3
PROSEDUR REWINDING

1. Taking Data
Yang perlu dicatat dalam taking data antara lain :
Name plate, jumlah alur, jumlah kumparan, type sambungan jumlah lilitan tiap
kumparan, ukuran kepala kumparan, langkah kumparan, jenis isolasi dan diameter
kawat.

2. Membongkar Kumparan
Data yang dapat diperoleh pada saat ini adalah :
Jumlah lilitan tiap kumparan, ukuran kepala kumparan, langkah kumparan, jenis
isolasi dan diameter kawat.

Selama proses pembongkaran kumparan motor, maka masih dapat dikumpulkan


data-data yang berkaitan dengan bentuk dan model gulungan motornya. Sebelum
kawat gulungan dilepas dari alur statornya, maka perlu dicatat jumlah grup, jumlah
coil setiap grup, dan jumlah lilit setiap coil.

Biasanya gulungan motor diberi varnish keras. Oleh Karen itu untuk memudahkan
membongkar gulungan motor maka varnishnya harus dilunakkan dengan jalan
dipanaskan. Cara memanaskan gulungan dapat dilakukan dengan menggunakan
kompor sembur. Hati-hati jangan sampai merusak inti besi stator.

Bila isolasi sudah agak lunak, maka kepala kumparan pada salah satu sisinya dapat
dipotong dengan menggunakan pahat atau alat pemotong khusus kumparan.
Kemudian melalui sisi kepala kumparan sebelahnya, kumparan motor dapat ditarik
keluar dari alurnya.
3. Memasang kertas isolasi pada alur stator.

Alur stator harus diberi lapisan pelindung (isolasi) biasanya digunakan kertas
prespan atau plastic pvc. Kertas prespan dibentuk dan diletakkan sedemikian rupa
pada setiap alur stator sehingga tidak menghalangi peletakan kawat kumparan yang
akan diletakkan dalam alur stator.

4. Membuat Kumparan
Kumparan stator yang akan diletaakan di dalam alur stator harus di cetak atau
dibuatkan pola (mal) terlebih dahulu. Pembuatan mal gulungan dapat secara
manual (menggunakan cetakan yang dibuat sendiri) atau denagn menggunakan
mesin pencetak kumparan. Pada saat membuat mal gulungan perhatian difokuskan
kepada besar kepala kumparan. Jangan kepala kumparan terlalu besar sehingga
melebihi ruangan yang tersedia di dalam statornya. Atau terlalu kecil sehingga
menyulitkan kita pada saat meletakkan kumparan ke dalam alur.

5. Meletakkan kumparan pada alur.


Meletakkan kumparan ke dalam alur stator memerlukan konsentrasi dan
kesabaran tinggi. Disamping itu juga perlu bertindak secara hati-hati agar isolasi
kaway tidak terkelupas. Kawat-kawat kumparan dimasukkan ke dalam alur secara
bertahap dan teratur. Usahakan peletakkan kawat-kawat kumparan di dalam alur
dalam kondisi lurus tidak saling bersilangan.

6. Menyambung ujung-ujung kumparan grup


Ujung-ujung grup kumparan harus disambung dengan kokoh dan kuat. Titik-titik
sambungannya harus dikuatkan dengan menggunakan solder. Dan kemudian diberi
isolasi yang kuat dan kokoh. Hindari terdapat bagian-bagian runcing pada setiap
titik solderan karena dapat membahayakan isoalsi kawat bila kena pada bagian
runcing tersebut. Berhati-hatilah jangan sampai terjadi salah sambung karena dapat
menyebabkan polaritas kumparan menjadi terbalik.
7. Testing Kumparan
Meliputi :
a. Ground test
b. Open circuit test
c. Short circuit test
d. Polarity test

8. Memberi lak isolasi dan memanaskan kumparan


Setelah semua sambungan selesai dikerjakan maka dilanjutkan dengan mengikat
kepala kumparan. Sebelum kepal kumparan diikat maka harus dirapikan dahulu
posisinya termasuk merapikan dan mengatur titik sambungan dan ujung keluar
kumparan yang akan disambungkan ke terminal motor. Bila perlu gunakan palu
karet untuk merapikan kepala kumparannya.

Setelah terlihat rapid an kuat maka dilanjutkan dengan memberi lak (varnish)
isolasi pada kumparannya. Usahakan lak isolasi ini dapat masuk ke dalam celah-
celah kumparan baik pada kepala kumparannya maupun pada kumparan yang
berada di dalam alur. Kucurkan lak isolasi secara perlahan dan sedikit demi
sedikit.
Setelah selesai, panaskan gulungan yang sudah diberi lak isolasi lebih kurang
delapan jam. Pemanasan gulungan dapat dilakukan dengan menggunakan lampu
pijar berdaya besar (600 watt) atau dengan menggunakan oven. Suhu oven diatur
pada 150 derajad Celcius.

9. Menguji Motor

Setelah isolasi kering maka motor dapat dirakit kembali. Tetapi sebelum dirakit,
bersihkan terlebih dahulu sisa-sisa lak isolasi yang menempel pada permukaan alur
stator bagian dalam. Agar tidak menganggu celah udaranya.

Bantalan motor juga perlu diperiksa. Jika bantalan motor telah aus maka harus
diganti baru.
Sebelum motor digunakan lagi harus dilakukan pengujian untuk meyakinkan
bahwa motor telah layak dipakai kembali. Pengujian motor meliputi uji tahanan
isolasi, putaran dan pembebanan.

LEMBARAN DATA MOTOR 3 FASA

HP / KW Rpm Volt Amp

Cycle Type Frame Phase

Temp Model Series No.

Kutub Alur Group

Kumparan Lilit Coil / Group

Langkah coil Bentuk Group Ukuran Kawat

Berat Kawat Samb. Phase Samb. Terminal

Kepala Kump. Kanan Kepala Kump. Kiri

Diameter dalam stator Panjang stator


Hubungan Kumparan Tiga Fasa

Seperti telah diketahui kumparan tiga fasa mempunyai tiga kumparan fasa yang terpisah
satu sama lainnya. Dalam prakteknya ketiga kumparan fasa ini dapat disambungkan
dalam dua cara yaitu : Hubungan segitiga dan hubungan bintang. Pemeliharaan
sambungan yang akan diterapkan detentukan oleh tegangan pada plat namanyadam
tegangan yang tersedia pada PLN atau sejenisnya.

Gambar 2.16 Diagram Motor Induksi 3 fasa


Gambar 2.17 Blok Diagram dan Sambungan Terminal Motor

Gulungan Motor Tegangan Ganda


Di dalam topik Perhitungan Besarnya Tegangan dapat diketahui besar tegangan induksi
yang dibangkitkan pada setiap lilitan. Selanjutnya bila tegangan tiap lilitan diketahui kita
bisa menghitung besarnya tegangan tiap kumparan, tegangan tiap group, tegangan tuap
fasa dan akhirnya dapat diketahui pula tegangan mesin.

Jadi kita tidak dapat mengubah tegangan tiap group = tegangan tiap fasa dibagi jumlah
group. Jadi bila tegangan group telah kita ketahui dan jumlah group sudah pula kita
ketahui maka tegangan tiap fasa dapat pula diketahui. Dan dengan cara penyambungan
kumparan group yang berbeda kita dapatkan pula tegangan fasa yang berbeda pula.
Inilah dasar pemikiran dari pengadaan tegangan motor listrik.

Sebagai contoh :
Sebuah motor listrik tiga fasa mempunyai tegangan tiap group 55 V. dan jumlah group
tiap fasa 4. Maka bila keempat kumparan groupnya disambung dalam seri semuanya
akan menghasilkan tegangan fasa sebesar : 4 x 55 V = 220 V.
Tetapi bila yang disambung seri dua group dan masing-masing disambugn paralwl maka
akan menghasilkan tegangan fasa : 110 V.
Dari contoh diatas dapt dikatakan bahwa kumparan motor tersebut dapat dicatu dengan
dua sistim tengangan dan kemudian motornya disebut motor dua tegangan.

Motor 3 fasa tegangan ganda pada umumnya mempunyai 9 terminal, dan diberi tanda :
T1, T2,T3, T4, T5, T6, T7, T8, T9.
Gambar 2.18. Prinsip Tegangan Ganda

Motor Tegangan Ganda Dalam Sambugan Bintang


Gambar 2.19. Sambungan Motor Tegangan Ganda Dalam Bintang

Motor 3 fasa Tegangan Ganda Dalam Sambungan Segitiga


Gambar 2.20 Sambungan Motor Tegangan Ganda dalam

Delta Motor 3 Fasa Kecepatan Ganda

Seperti telah diketahui bahwa putaran motor 3 fasa tergantung frekuensi dan jumlah
kutub. Bila frekuensi tetap, maka untuk mendapatkan putaran yang berbeda dapat
dilakukan dengan merubah jumlah kutubnya.

120  f
n p
Untuk motor dengan bellitan model kumparan 1/2 penuh, pengubahan kutub dapat
dilakukan dengan mengubah sambungan antar groupnya.

Sambungan untuk 4 kutub

Sambungan untuk 8 kutub

Gambar 2.21 Prinsip Pengubahan Kutub 4 ke kutub 8

Agar diperoleh sambungan yang lebih kompak dan lebih praktis biasanya motor
kecepatan ganda 3 fasa menggunakan sistim sambungan yang dikenal dengan
istilah : Consequent Pole Connection
Gambar 2.22

Motor 3 fasa kecepatan ganda dapat disambungkan dalam 3 cara yang masing-
masing cara mempunyai karakteristik yang tertentu yaitu :
1. CONSTANT HORSEPOWER pada masing-masing kecepatan.
2. CONSTANT TORQUE pada masing-masing kecepatan.
3. VARIABLE pada masing-masing kecepatan
Untuk Constant Torque, biasanya motor disambungkan dalam paralel bintang
untuk kecepatan rendah seri delta untuk kecepatan tinggi .
Pada umumnya motor 3 fasa kecepatan ganda mempunyai 6 terminal, yang diberi
tanda T1, T2, T3, T4, T5, T6 .
Pengubahan kecepatan dilakukan dengan mengubah sistem sambungan pada
terminalnya.
Ikutilah penjelasan berikut ini.

Motor 3 fasa kecepatan Ganda Constant Torque


Gambar 2.23 Sambungan Constant Torsi Daftar

sambungan
SPEED L1 L2 L3 OPEN TIE TOGETHER
LOW T1 T2 T3 T4 T5 T6 _
HIGH T6 T4 T5 _ T1 T2 T3

Motor 3 fasa kecepatan Ganda Variale Torque


Gambar 2.24 Sambungan Motor Variable Torsi

Daftar sambungan
SPEED L1 L2 L3 OPEN TIE TOGETHER
LOW T1 T2 T3 T4 T5 T6 _
HIGH T6 T4 T5 _ T1 T2 T3

Gulungan motor fasa belah

Kumparan stator motor fasa belah terdiri dari dua macam kumparan yaitu : kumparan
utama dan kumparan bantu. Kumparan bantu diletakkan di atas kumparna utama dan
saling digeserkan sebesar 90L.

Kumparan utama dibuat dari kawat yang berdiameter besar dan jumlah lilitannya banyak
sedang kumparan bantu dari kawat berdiameter kecil dan jumlah lilitannya
sedikit,sehingga tahanan kumparan bantu lebih besar dari pada tahanan kumparan utama.

Pada awal jalan kedua kumparan disambung paralel, setelah putaran motor mencapai
75% putaran penuh maka kumparan bantu akan diputuskan dari rangkaian jala-jala oleh
sakelar centrifugal. Sehingga yang bekerja hanya kumparan utama saja.

Pada awal jalan arus yang mengalir pada kedua kumparan akan menghasilkan medan
magnit putar di dalam sator yang akan menginduksikan ggl pada batang-batang kawat
rotor sehingga menyebabkan rotor berputar.
Setelah rotor berputar maka tidak diperlukan lagi medan putar karena dengan medan
magnit yang dibangkitkan oleh kumparna utama sudah mampu untuk menjaga rotor
berputar.

Bentuk Kumparan.
Bentuk kumparan utama maupun bantu biasanya dibuat konsentri. Untuk kawat yang
berdiameter besar pelaksanaannya dengan tangan sedang untuk yang berdiameter kecil
dapat memakai mal.

Pembagian kumparna utama dan bantu dapat


berfariasi : Yaitu alur untuk kumparan utama 50%,
60%,70%
Alur untuk kumparan bantu 50%,40%, 30%.
Gambar 2.25 Gulungan Motor Fasa Tunggal

Tanda-tanda terminal motor fasa tunggal

Tanda-tanda terminal motor fasa tunggal yang diberikan disini adalah menurut
standar NEMA ( National Electrical Manufacturers Association Standard).
Yaitu :
Untuk kumparan utama : T1, T2, T3, T4.
Untuk kumparan bantu : T5, T6, T7, T8
Disamping itu juga dikenal model warna, yaitu :
T1 : biru T5 : hitam
T2 : putih T8 : merah

Anda mungkin juga menyukai