Anda di halaman 1dari 6

Afdal Luthfi

18063047

Soal

TUGAS

INSTALASI TENAGA LISTRIK

1. Carilah beberapa motor listrik dan kemudian identifikasi motor listrik tersebut
2. Carilah informasi persyaratan instalasi pengendalian motor listrik yang sesuai dengan
PUIL
3. Identifikasi masing masing fungsi dan cara kerja dari komponen instalasi pengendalian
motor
4. Jelaskan dan berikan contoh dari pengaman instalasi pengendali motor
5. Carilah beberapa rangkaian instalasi pengendalian motor kemudian identifikasi
komponen apa saja yang ada di instalasi tersebut dan apakah fungsinya.

Jawaban :

1. Motor Listrik 3 Fasa

Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa pada
sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Perbedaan fasa pada motor 3
phase didapat langsung dari sumber. Hal tersebut yang menjadi pembeda antara motor 1 fasa
dengan motor 3 fasa.

Secara umum, motor 3 fasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan rotor. Bagian
tersebut dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa disebut dengan air gap.
Jarak antara stator dan rotor yang terpisah oleh air gap sekitar 0,4 milimeter sampai 4
milimeter.
Terdapat dua tipe motor 3 fasa jika dilihat dari lilitan pada rotornya, yakni rotor belitan
(wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor). Motor 3 fasa rotor belitan
(wound rotor) adalah tipe motor induksi yang lilitan rotor dan statornya terbuat dari bahan
yang sama.

motor 3 fasa

Sedangkan motor 3 fasa rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor) adalah tipe motor induksi
yang konstruksi rotornya tersusun dari beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati
slot-slot yang ada pada rotor motor, kemudian pada setiap bagiannya disatukan oleh cincin.
Akibat dari penyatuan tersebut, terjadi hubungan singkat antara batangan logam dengan
batangan logam yang lainnya.
Prinsip Kerja Motor Listrik 3 Fasa
Prinsip kerja dari motor listrik 3 fasa ini sebenarnya sangat sederhana. Bila sumber tegangan
3 fase dialirkan pada kumparan stator, maka akan timbul medan putar dengan kecepatan
tertentu. Besarnya kecepatan tersebut dapat diukur menggunakan sebuah rumus Ns = 120
f/P. Dimana Ns adalah kecepatan putar, f adalah frekwensi sumber, dan P adalah kutub
motor.

Perlu diketahui bahwa medan putar stator akan memotong batang konduktor yang ada pada
rotor, sehingga pada batang konduktor dari rotor akan muncul GGL induksi. GGL akan
menghasilkan arus (I) serta gaya (F) pada rotor. Agar GGL induksi timbul, diperlukan
perbedaan antara kecepatan medan putar yang ada pada stator (ns) dengan kecepatan
berputar yang ada pada rotor (nr).
Prinsip kerja motor 3 fasa
Perbedaan kecepatan antara stator dan rotor disebut slip (s) yang dapat dinyatakan dengan
rumus s= (ns – nr) / ns. Apabila nr = ns, maka GGL induksi tidak akan timbul, dan arus
tidak akan mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel.
Berdasarkan cara kerja tersebut, motor 3 fasa juga dapat disebut sebagai motor tak serempak
atau motor asinkron.

2. Syarat motor listrik (551 puil 2000) menyebutkan bahwa :

(1) Pada pelat nama setiap motor harus terdapat keterangan atau tanda mengenai hal
berikut:
 Nama pembuat;
 Tegangan pengenal;
 Arus beban pengenal;
 Daya pengenal;
 Frekuensi pengenal dan jumlah fase untuk motor arus bolak-balik;
 Putaran per menit pengenal;
 Suhu lingkungan pengenal dan kenaikan suhu pengenal;
 Kelas isolasi;
 iTegangan kerja dan arus beban penuh sekunder untuk motor induksi rotor lilit;
 Jenis lilitan : shunt, kompon, atau seri untuk motor arus searah;
 Daur kerja.
(2) Setiap motor dan lengkapannya yang hendak dipasang harus dalam keadaan baik
serta dirancang dengan tepat untuk maksud penggunaannya dan sesuai dengan keadaan
lingkungan tempat motor dan lengkapan tersebut akan digunakan. (5512, puil 2000)
(3) motor harus tahan tetes, tahan percikan air, tahan hujan, kedap air, atau memiliki kualitas
lain yang sesuai dengan keadaan lingkungan tempat motor itu hendak dipasang. (5513, puil
2000)
(4) Motor terbuka yang mempunyai komutator atau cincin pengumpul, harus ditempatkan
atau dilindungi sedemikian rupa sehingga bunga api tidak dapat mencapai bahan yang
mudah terbakar di sekitarnya. (5514, puil 2000)
(5) Motor harus dipasang sedemikian rupa sehingga pertukaran udara sebagai pendinginnya
cukup terjamin.(5515, puil 2000)

3. Fungsi dan cara kerja dari komponen instalasi pengendalian motor


- Miniatur Circuit Breaker 1 fasa dan 3 fasa
Sebuah alat yang berfungsi sebagai pengaman hubung singkat listrik dan sebagai
pembatas arus.
- Magnetic Contactor
Perangkat elegtromagnetik yang mengubah energi listrik menjadi magnet menggunakan
sebuah coil yang disupplai listrik AC
- Thermal Overload Relay
Alat yang digunakan untuk mengamankan motor dari beban lebih dengan memanfaatkan
suhu dari penghantar, karena arus itu hubungannya dengan suhu, jika beban motor lebih
maka suhu akan meningkat dan membuat TOR trip sehingga motor listrik aman.
- Timer Delay Relay (TDR)
Alat yang digunakan untuk membuat rangkaian otomatis pada rangkaian dengan
menggunakan waktu.
- Push button
Alat yang digunakan untuk menghidupkan dan mematikan motor listrik. Push button NC
digunakan sebagai tombol OFF, sedangkan NO digunakan sebagai tomblol START/ON.
- Motor listrik induksi 3 fasa
Motor listrik induksi fasa 3 fasa bekerja karena ada induksi dari stator motor yang
mempunyai medan magnet putar sehingga rotor akan terinduksi dan perputaran rotor
mengikuti perputaran medan magnet putar pada stator motor.
4. Pengaman instalasi pengendali motor
Instalasi pengontrolan motor listrik menggunakan beberapa komponen, seperti ;
- Pengaman utama
Untuk pengaman utama dapat digunakan Sekring, MCCB atau NFB yang fungsinya
adalah mengamankan seluruh instalasi dari arus listrik akibat hubung singkat yang besar
arus nominalnya maksimum.
I = 250 % . I terbesar + I cabang 1 + I cabang... ( besar maksimum ).
- Pemisah utama.
Untuk pemisah utama dapat digunakan saklar TPST atau sejenisnya. Saklar ini bekerja
saat beban belum beroperasi sehingga besar arus nominalnya dapat minimal :
I = 115 % . I terbesar + I cabang1 + I cabang .. ( besar minimum )
- Pengaman cabang.
Untuk pengaman cabang dapat digunakan MCB atau sejenisnya, yang gunanya untuk
mengamankan instalasi cabang dari kelebihan arus akibat hubung singkat yang besar
nominalnya adalah :
I = 250 % . I nominal motor. ( besar maksimum ).
- Pemisah cabang.
Untuk pemisah cabang dapat digunakan saklar TPST atau sejenisnya yang gunanya adalah
untuk memutuskan rangkaian motor listrik saat tidak beroperasi, sehingga besar arus
nominalnya adalah :
I = 115 % . I nominal motor. ( besar minimum ).
- Pengontrol motor listrik.
Untuk pengontrol motor listrik biasanya digunakan kontaktor magnet. Pengontrolan dapat
menggunakan satu buah kontaktor magnet, atau menggunakan beberapa buah kontaktor
magnet sesuai dengan jenis/fungsi pengontrolan motor listrik tersebut. Besar arus nominal
kontak pengontrol adalah :
I = 125 % . I nominal motor. ( besar minimum ).

Anda mungkin juga menyukai