2. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar dari motor. Seperti
dengan stator atas, rotor terdiri dari satu set laminasi
baja beralur ditekan 2aralle dalam bentuk jalur 2arallel
silinder dan sirkuit listrik. Menurut jenis rotor pada
motor induksi dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
Rotor Belitan
Belitan-belitan yang terpasang pada rotor telah
diisolasi sebagaimana belitan yang terdapat pada Gbr.3 Rotor Sangkar tupai
stator. Belitan yang ada pada rotor diletakkan juga
pada alur-alur rotor dan pada setiap ujungnya C. Prinsip Kerja
dihubungkan secara langsung pada cincin (slipring) Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (ac)
yang posisinya dibagian depan dari rotor serta menjadi yang paling luas penggunaannya. Penamaannya berasal dari
satu dengan poros. Pengaturan kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari
belitan/gulungan/kumparan dilakukan untuk masing- sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi
masing fasa adalah sama. Sedangkan pada ujung- sebagai akibat adanya perbedaan relative antara putaran
ujung dari masing kumparan/fasa yang keluar rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang
dihubungkan ke 3 buah cincin (slipring) berdasarkan dihasilkan oleh arus stator. Belitan stator yang dihubungkan
jumlah fasenya. Konstruksi slip ring terhubung secara dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan
langsung dengan masing-masing sikat. medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron (n s
= 120f/2p). Medan putar pada stator tersebut akan
memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga
terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun
akan ikut berputar mengikuti medan putar stator.
1. Multimeter analog
2. Kabel
3. Tachometer
4. Multimeter analog
5. TOLR
6. Kontaktor
7. MCB
8. Motor AC 3 fasa
B. Langkah Praktikum
1. Merangkai rangkaian push button. Sambungkan L1
(MCB) ke input TOLR 95, output 96 ke input S1 NC
(merah). Output NC ke input S2 NO (hijau). Output
NC ke input kontaktor, output NO ke input koil,
output kontaktor ke input koil, output koil ke netral.
2. Rangkaian R,S,T pada MCB (L1, L2, L3) dan
sambungkan pada input koil (bawah). Kemudian
sambungkan output koil (bawah) ke TOLR sebagai
R,S,T. output TOLR disambungkan ke U1 (R), V1
(S), W1 (T) pada motor. Kemudian hubungkan Gbr.6 Rangkaian
Putar kiri
singkat U2, V2, dan W2 pada motor. Motor listrik 3
fas dengan putaran kanan siap dicoba.
IV. PEMBAHASAN
Motor listrik induksi tiga phase memiliki tiga
gulungan stator. Motor induksi 3 fasa dapat berputar sendiri
tanpa bantuan gaya dari luar. Sejauh ini motor ini merupakan
jenis motor penggerak yang paling banyak digunakan dalam
dunia industri karena mempunyai konstruksi yang sederhana,
kokoh, harganya relatif murah, serta perawatannya yang
mudah, sehingga motor induksi mulai menggeser penggunaan
motor DC pada industri. Kelemahan dari motor ini adalah tidak
mampu mempertahankan kecepatannya dengan konstan bila
terjadi perubahan beban. Apabila terjadi perubahan beban
maka kecepatan motor induksi akan menurun. Untuk
mendapatkan kecepatan konstan serta memperbaiki kinerja
motor maka dibutuhkan suatu pengontrol. Dari hasil praktikum
putaran kanan, didapatkan jumlah putarannya yaitu 1499 Rpm.
Begitu juga pada putaran kiri, jumlah putarannya yaitu 1499
Rpm. Dari data tersebut, dapat diketahui karakterisktik Motor
AC 3 Fasa yaitu mempunyai kecepatan putaran yang sama
meski arah putarannya dibalik, putar kiri ataupun putar kanan.
REFERENSI