Anda di halaman 1dari 4

MOTOR AC DAYA 3 FASA

Muhammad Rienaldy Karuana dan Djodi Antono, B. Tech., M. Eng.


rienaldym@gmail.com
Jurusan Teknik Mesin Polines
Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang INDONESIA

Abstrak kemampuan untuk melakukan pekerjaan dalam


Makalah ini dibuat penulis dengan tujuan untuk menyelsaikan
tugas praktikum motor listrik. Praktikum yang dilakukan yaitu waktu yang lama.
praktikum motor AC 3 fasa. Praktikan diharuskan dapat
melakukan praktikum dengan menggunakan rangkaian motor
listrik AC 3 fasa yang ada. Diharuskan bisa melakukan motor II. LANDASAN TEORI
putar kiri dan putar kanan. Praktikum dilakukan dengan tertib
dan mengutamakan keselamatan. A. Pengertian

Keywords— Motor induksi, motor AC, 3 fasa


Motor induksi atau motor asinkron adalah motor arus
bolak-balik (AC) yang sangat luas digunakan.
I. PENDAHULUAN
Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor
Pengaturan kecepatan putaran motor induksi satu
motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi
phasa banyak dilakukan dengan berbagai cara,
seperti dengan mengubah jumlah kutub motor, merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya
mengubah frekuensi jala-jala, mengatur tegangan perbedaan 1arallel antara putaran rotor dengan medan putar
jalajala dan mengatur tahanan luar. Dengan (rotating magnetic field) yang dihasilkan arus stator. Belitan
menggunakan bantuan komponen-komponen seperti
stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan
kontaktor, relay ataupun menggunakan komponen-
komponen elektronika. Pengendali kecepatan akan menghasilkan medan putar dengan kecepatan sinkron.
putaran motor dalam teknologi elektronika Kecepatan medan magnet putar tergantung pada jumlah
menggunakan teknik pencacahan sudut phasa listrik kutub stator dan frekuensi sumber daya.
dengan mengatur pemicuan triac dapat
mempermudah pengendalian kecepatan putaran
motor. Dengan terjadinya perubahan penyulutan
waktu tunda triac, maka akan terjadi perubahan
tegangan dan arus keluaran. Sehingga, perubahan
tersebut mengakibatkan perubahan daya yang
diberikan ke beban dan menghasilkan putaran motor
yang berbeda-beda tergantung daya yang diberikan.
Di berbagai perindustrian pada saat ini banyak Gbr.1 Motor AC 3

sekali penggunaan mesin-mesin listrik seperti motor


Bila ditinjau dari 1arall phasa untuk suplai
induksi dengan sumber tiga phasa ataupun satu tegangannya motor induksi terdiri dari motor induksi 3
phasa yang digunakan untuk membantu proses phasa dan motor induksi 1 phasa. Yang membedakan dari
produksi di suatu pabrik. Namun, mesin-mesin di kedua motor induksi ini ialah motor induksi 1 fasa tidak
industri tersebut masih ada yang mempergunakan dapat berputar tanpa bantuan gaya dari luar sedangkan
cara-cara manual, terutama dalam hal untuk motor induksi 3 fasa dapat berputar sendiri tanpa bantuan
gaya dari luar.
memindahmindahkan kecepatan. Sehingga tidak Motor induksi 3 fasa adalah alat penggerak yang
terlalu efektif, karena mesin-mesin tersebut paling banyak digunakan dalam dunia industri. Hal ini
dibutuhkan untuk jenis pekerjaan yang menuntut dikarenakan motor induksi mempunyai konstruksi yang
suatu ketelitian, kerutinitasan, kekuatan dan sederhana, kokoh, harganya relatif murah, serta
perawatannya yang mudah, sehingga motor induksi mulai
menggeser penggunaan motor DC pada industri.
Penggunaan motor induksi tiga fasa di beberapa industri
membutuhkan performansi yang tinggi dari motor induksi
untuk dapat mempertahankan kecepatannya walaupun
terjadi perubahan beban. Salah satu contoh aplikasi motor
induksi yaitu pada industri kertas. Pada industri kertas ini
untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik,
dimana ketebalan kertas yang dihasilkan dapat merata
membutuhkan ketelitian dan kecepatan yang konstan dari
motor penggeraknya, sedangkan pada motor induksi yang
digunakan dapat terjadi perubahan beban yang besar.

B. Bagian Utama Motor


1. Stator Gbr. 2 Rotor belitan
Stator merupakan again mesin yang tidak berputar dan
terbuat dari besi bundar berlaminasi serta mempunyai  Rotor Sangkar Tupai
alur-alur sebagai tempat meletakkan kumparan. Dalam Rotor yang terdiri dari sejumlah lilitan yang berbentuk
alur-alur stator diletakkan belitan stator yang posisinya Batang tembaga yang dihubungkan singkat (yang
saling berbeda satu dengan lainnya, sesuai dengan fase terhubung ke sebuah akhir-cincin pada setiap akhir
derajat listrik yaitu 120° antar fase (motor 3 fase). rotor) pada setiap ujungnya kemudian disatukan
Jumlah gulungan pada stator dibuat sesuai dengan (dicor) menjadi satu kesatuan.Sejumlah batang-batang
jumlah kutub dan jumlah putaran yang diinginkan atau konduktor tersebut dimasukkan ke dalam laminasi-
ditentukan. Khusus untuk Stator pada motor-motor laminasi yang terbuat dari bahan besi 2aralle serta
listrik dengan ukuran kecil dibentuk dalam potongan menjadi satu dengan poros rotor.Selain itu pula posisi
utuh. Sedangkan untuk motor-motor dengan ukuran dari batang-batang konduktor/tembaga posisinya
besar adalah tersusun dari sejumlah besar segmen- dibuat tidak 2arallel (tidak segaris) dengan poros
segmen laminasi. rotor. Posisi batang konduktor agak dimiringkan.

2. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar dari motor. Seperti
dengan stator atas, rotor terdiri dari satu set laminasi
baja beralur ditekan 2aralle dalam bentuk jalur 2arallel
silinder dan sirkuit listrik. Menurut jenis rotor pada
motor induksi dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
 Rotor Belitan
Belitan-belitan yang terpasang pada rotor telah
diisolasi sebagaimana belitan yang terdapat pada Gbr.3 Rotor Sangkar tupai
stator. Belitan yang ada pada rotor diletakkan juga
pada alur-alur rotor dan pada setiap ujungnya C. Prinsip Kerja
dihubungkan secara langsung pada cincin (slipring) Motor induksi merupakan motor arus bolak balik (ac)
yang posisinya dibagian depan dari rotor serta menjadi yang paling luas penggunaannya. Penamaannya berasal dari
satu dengan poros. Pengaturan kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari
belitan/gulungan/kumparan dilakukan untuk masing- sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi
masing fasa adalah sama. Sedangkan pada ujung- sebagai akibat adanya perbedaan relative antara putaran
ujung dari masing kumparan/fasa yang keluar rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang
dihubungkan ke 3 buah cincin (slipring) berdasarkan dihasilkan oleh arus stator. Belitan stator yang dihubungkan
jumlah fasenya. Konstruksi slip ring terhubung secara dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan
langsung dengan masing-masing sikat. medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron (n s
= 120f/2p). Medan putar pada stator tersebut akan
memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga
terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun
akan ikut berputar mengikuti medan putar stator.

Belitan stator terhubung wye (Y). Dua belitan pada


masing-masing fasa dililitkan dalam arah yang sama.
Sepanjang waktu, medan magnet yang dihasilkan oleh
setiap fasa akan tergantung kepada arus yang mengalir
melalui fasa tersebut. Jika arus listrik yang melalui fasa
tersebut adalah nol (zero), maka medan magnet yang
dihasilkan akan nol pula. Jika arus mengalir dengan harga
maksimum, maka medan magnet berada pada harga
maksimum pula. Karena arus yang mengalir pada system
tiga fasa mempunyai perbedaan 120o, maka medan magnet
yang dihasilkan juga akan mempunyai perbedaan sudut
rotor. Untuk motor induksi, sebuah medan magnet 3. Untuk putar kiri hanya perlu menukar posisi S dan T
diinduksikan kepada rotor sesuai dengan polaritas medan pada MCB
magnet pada stator. Karenanya, begitu medan magnet
stator berputar, maka rotor juga berputar agar bersesuaian
dengan medan magnet stator.

Gbr.4 Rangkaian lilitan

III. METODOLOGI PRAKTIKUM


Gbr.5 Rangkaian
A. Alat dan Bahan putar kanan

1. Multimeter analog
2. Kabel
3. Tachometer
4. Multimeter analog
5. TOLR
6. Kontaktor
7. MCB
8. Motor AC 3 fasa

B. Langkah Praktikum
1. Merangkai rangkaian push button. Sambungkan L1
(MCB) ke input TOLR 95, output 96 ke input S1 NC
(merah). Output NC ke input S2 NO (hijau). Output
NC ke input kontaktor, output NO ke input koil,
output kontaktor ke input koil, output koil ke netral.
2. Rangkaian R,S,T pada MCB (L1, L2, L3) dan
sambungkan pada input koil (bawah). Kemudian
sambungkan output koil (bawah) ke TOLR sebagai
R,S,T. output TOLR disambungkan ke U1 (R), V1
(S), W1 (T) pada motor. Kemudian hubungkan Gbr.6 Rangkaian
Putar kiri
singkat U2, V2, dan W2 pada motor. Motor listrik 3
fas dengan putaran kanan siap dicoba.
IV. PEMBAHASAN
Motor listrik induksi tiga phase memiliki tiga
gulungan stator. Motor induksi 3 fasa dapat berputar sendiri
tanpa bantuan gaya dari luar. Sejauh ini motor ini merupakan
jenis motor penggerak yang paling banyak digunakan dalam
dunia industri karena mempunyai konstruksi yang sederhana,
kokoh, harganya relatif murah, serta perawatannya yang
mudah, sehingga motor induksi mulai menggeser penggunaan
motor DC pada industri. Kelemahan dari motor ini adalah tidak
mampu mempertahankan kecepatannya dengan konstan bila
terjadi perubahan beban. Apabila terjadi perubahan beban
maka kecepatan motor induksi akan menurun. Untuk
mendapatkan kecepatan konstan serta memperbaiki kinerja
motor maka dibutuhkan suatu pengontrol. Dari hasil praktikum
putaran kanan, didapatkan jumlah putarannya yaitu 1499 Rpm.
Begitu juga pada putaran kiri, jumlah putarannya yaitu 1499
Rpm. Dari data tersebut, dapat diketahui karakterisktik Motor
AC 3 Fasa yaitu mempunyai kecepatan putaran yang sama
meski arah putarannya dibalik, putar kiri ataupun putar kanan.

REFERENSI

[1] Admin, http://belajarelektronika.net/pengertian-motor-


listrik-3-fasa/ 2016
[2] Admin, http://elektronika-dasar.web.id/definisi-kapasitor/
2015
[3] http://www.electrotechnik.net/2015/06/what-are-
advantages-and-disadvantages.html
[4] https://www.myodesie.com/wiki/index/returnEntry/
id/3025

Anda mungkin juga menyukai