Anda di halaman 1dari 4

2.

3 Motor Induksi

2.3.1 Karakteristik Motor Induksi 3 Phasa

Motor induksi tiga fase atau yang sering disebut (asynchronous motor) merupakan motor
listrik medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang.
Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh,
pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik, dan grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga
ratusan HP. Rancangan dan perawatannya sederhana, dapat disesuaikan pada berbagai aplikasi di
lapangan dan pengoperasiannya ekonomis. Ini sangat menguntungkan sebagai solusi pengendali
motor induksi pada sisi harga dan kualitas. Karakteristik motor induksi tiga-fasa adalah arus
bebannya tinggi pada sumber tegangan dengan pengasutan langsung. Menghasilkan arus start
dan lonjakan yang tinggi jika diaplikasikan pada tegangan penuh, akan mengakibatkan
penurunan tegangan sumber dan pengaruh transien torsi pada sistem mekanik. Motor AC 3 fasa
bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa sumber untuk menimbulkan gaya putar pada
rotornya. Jika pada motor AC 1 fasa untuk menghasilkan beda fasa diperlukan penambahan
komponen Kapasitor. Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan
rotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang sempit (air gap)
dengan jarak antara 0,4 mm sampai 4 mm. Tipe dari motor induksi tiga fasa berdasarkan lilitan
pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi
yang memiliki rotor terbuat dari lilitan yang sama dengan lilitan statornya dan rotor sangkar
tupai (Squirrel-cage rotor) yaitu tipe motor induksi dimana konstruksi rotor tersusun oleh
beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor
induksi, kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga membuat batangan logam
terhubung singkat dengan batangan logam yang lain. Apabila sumber tegangan 3 fase dipasang
pada kumparan stator, akan timbul medan putar dengan kecepatan seperti rumus berikut :

Ns = 120 f/P

keterangan:

Ns = Kecepatan Putar

f = Frekuensi Sumber
P = Kutub motor

Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya pada
batang konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi. Karena batang konduktor merupakan
rangkaian yang tertutup maka GGL akan menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di d alam medan
magnet akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yan g dihasilkan oleh gaya (F)
pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan
putar stator. GGL induksi timbul karena terpoton gn ya batang konduktor (rotor) oleh medan
putar stator. Artinya agar GGL induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif
antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan berputar rotor (nr). Perbedaan
kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s), dinyatakan dengan :

S= (ns- nr)/ ns

Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada batang
konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel.

2.3.2 Kontruksi Motor Induksi 3 Phasa

Motor induksi tiga fasa terdiri dari dua bagian utama yaitu:

1. Stator (bagian yang tidak berputar dari motor) Pada prinsipnya stator dari motor
induksi sama seperti stator pada generator sinkron. Stator dibuat sedemikian rupa
yang mempunyai alur-alur sebagai tempat kawat-kawat kumparan. Gulungan stator
ialah gulungan tiga fasa dan dengan mengatur gulungan ini dapat menentukan jumlah
kutub dengan demikian dapat juga menentukan kecepatan sinkron.

(gambar)

2. Rotor (bagian yang berputar dari motor) Pada rotor terdapat kawat rotor yang terbuat
dari tembaga atau aluminium. Berdasarkan cara merangkai kawat rotor, ada dua tipe
dasar yaitu rotor sangkar (squirrel cage rotor) dan rotor lilit (wound rotor).

(gambar)

2.3.3 Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Phasa


Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Fasa Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya
bahwa prinsip kerja dari motor induksi yaitu rotor dapat berputar disebabkan adanya medan
putar pada stator yang memotong konduktor-konduktor pada rotor sehingga terinduksi arus dan
rotor pun turut berputar mengikuti medan putar stator. Menurut R. Panjaitan (2000) bahwa
prinsip kerja motor induksi 3 fasa ialah apabila sumber tegangan 3 fasa dipasang pada kumparan
medan (stator), akan timbul medan putar dengan kecepatan 𝑁𝑠 = 120 𝑓 𝑃 . Medan putar stator
tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya pada kumparan jangkar akan
timbul tegangan induksi. Karena kumparan jangkar merupakan rangkaian tertutup maka didalam
konduktor akan mengalir arus listrik. Adanya arus listrik didalam medan magnet mengakibatkan
kawat rotor menerima gaya Lorenz yang arahnya ditentukan aturan tangan kiri Flamming.
Dengan demikian timbul kopel pada sumbu rotor. Karena rotor bebas berputar maka rotor akan
berputar dibawah pengaruh kopel tersebut. Bila kopel mula yang dihasilkan pada rotor cukup
besar untuk memikul kopel beban, rotor akan

Anda mungkin juga menyukai