Anda di halaman 1dari 14

PENETAPAAN KONSISTENSI TANAH

Oleh:

Cindy Katalina Br Tarigan


210308006
TEP 1

PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLIGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
Penetapan Berat Volume (Bulk
Judul Praktikum
Denisty Tanah)

Tanggal Praktikumi Dimulai 16 Maret 2022

Tanggal Praktikum Selesai 19 Maret 2022

1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah dalam bahasa yunani: pedon dan dari bahasa latin:
solum adalahsuatu bagian dari kerak bumi yang tersusun atas
Bahan organik dan Mineral.Tanah memiliki peran yang sangat
penting bagi semua mahuk hidup yang ada di bumi karena
selain tempat pijakan, juga sebagai penopang akar. Tanah
memilikistruktur tanah yang berongga-rongga sehingga
memudahkan akar untuk tumbuhdan bernafas. Bukan hanya
manusia saja yang membutuhkantanah sebagai satuhal yang
penting, hewan dan tumbuhan yang lainnya juga sangat
membutuhkansebagai lahan untuk hidup dan bergerak (Muiz,
2016)
Tanah adalah himpunan mineral, bahan organik dan
endapan-endapan yangrelatif lepas, yang terlet ak diatas batuan
dasar. Ikatan antara butiran yang relatif lemah disebabkan oleh
adanya kandungan karbonat, bahan organik atau oksida-oksida
yang yang mengendapat di antara partikel-partikel. Ruang di
atara partikel-partikel dapat berisi air, udara maupun keduanya.
Komponen tanah yang terdiri dari bahan padat, air dan udara
merupakan sumberdaya utama yang sangat berperan penting
dalam kehidupan makhluk hidup. Tanah mempunyai
fungsiutama sebagai tempat tumbuh tanaman. Kema mpuan
tanah sebagai tempat tumbunya tanaman dipengaruhi oleh sifat
kimia, fisik dan biologi yang baik.Tanah yang memiliki sifat-
sifat yang baik biasanya menunjukkan tingkat kesuburan tanah
(Sartohadi, dkk, 2013)
Tekstur tanah merupakan sifat kasar halusnya tanah yang
ditentukanoleh banyaknya zarah-zarah tunggal tanah dari
berbagai kelompok ukuran,terutama perbandingan antara fraksi-
fraksi debu, pasir dan liat berukuran 2 mmke bawah. Tekstur
tanah menunjukan komposisi partikel penyusun tanah dinyatakan
sebagai perbandingan proporsi (%) relative antara fraksi
pasir,fraksi liat dan fraksi debu ( Sarma, 2015).
Tanah terbentuk dari proses pelapukan batuan baik secara
fisis maupun kimia dan dibantu pula oleh pengaruh atmosfer,
maka batu-batuan berdisintegrasi dan terdekomposisi
menghasilkan bahan induk lepas dan selanjutnya dibawah
pengaruh proses-proses pedogenesis berkembang menjadi tanah.
Tanah berasal dari pelapukan batuan bahan organik.
Pembentukan tanah memakan waktu yanglama, bisa ribuan
hingga jutaan tahun. Proses pelapukan dibedakan menjadi
tiga,yaitu pelapukan mekanik, kimiawi, dan organik(Trisnadewi,
2014)
Tanpa disadari, dalam waktu yang panjang sistem
pengolahan ini dapat menyebabkan penurunan kualitas tanah
baik dari segi fisik, kimia maupun biologi. Beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengolahan tanah yang
berlebihan menjadi penyebab utama terjadinya kerusakan
struktur tanah, dan kekahatan kandungan bahan organik tanah.
Oleh karena itu, penanganan terhadap pengolahan tanah yang
baik untuk meningkatkan produktivitas sangat penting
dilakukan. Salah satu cara yang baik adalah dengan
menerapkan sistem pengolahan tanah secara konservasi.
(Khairi, et al. 2017).
1.2 Tujuan Peraktikum

Menetukan Berat Volume (Bulk


Denisty Tanah)

2. TINJAUAN PUSTAKA

Pemadatan tanah adalah penyusunan partikel-partikel


padatan di dalam tanah karena adanya gaya tekan pada
permukaan tanah sehingga ruang pori tanah berkurang.Tanah
yang belum mengalami gangguan cenderung memiliki
stabilitas keremahan dan porositas yang lebih tinggi serta
kepadatan masa tanah (Soil Bulk Density) yang lebih rendah di
banding yang sudah mengalami pembalakan (Annisah, 2014)
yang lebih rendah di banding yang sudah mengalami
pembalakan (Annisah, 2014).
Kerapatan lindak atau Berat Isi (BI) menunjukkan
perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah
termasuk volume pori-pori tanah. Bobot isi merupakan petunjuk

Kepadatan tanah, makin padat suatu tanah makin tinggi bobot


isi (Achmad, 2003 dalam Manfarizah; 2011).
Kandungan bahan organik di dalam tanah sangat
mempengaruhi kerapatan butir tanah, akibatnya tanah
permukaan biasanya kerapatan butirnya lebih kecil dari
subsoil. Meskipun demikian kerapatan butir tanah tidak banyak
berbeda. Jika berbeda maka terdapat variasi yang harus
mempertimbangkan kandungan tanah organik (Madjid, 2010).
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekitar
hutan dengan cara memberikan peluang kepada masyarakat
desa atau petani pesanggem untuk bercocok tanam tanaman
pangan guna peningkatan pendapatan penduduk.Dengan cara
demikian penduduk desa sekitar hutan diharapkan dapat
berperan aktif dalam usaha penyelamatan dan pencegahan
kerusakan hutan dan lahan (Perhutani, 2012).
Agroforestri utamanya diharapkan dapat membantu
mengoptimalkan hasil suatu bentuk penggunaan lahan secara
berkelanjutan guna menjamin dan memperbaiki kehidupan
masyarakat; dan dapat meningkatkandaya dukung ekologi
manusia, khususnya di daerah pedesaan (Mayrowani dan
Ashari, 2011)
Sistem agroforestri kebun sengon campuran ini
menjamin konservasi dan pengembangbiakan jenis-jenis
tertentu, meningkatkan produktivitas dan profitabilitas lahan,
dan menjamin terjadinya pengelolaan lahan secara
keseluruhan, serta sekaligus menyatukan sistem pengelolaan
hutan dengan sistem pertanian setempa ( Senoaji ,2012)
Faktor yang mempengaruhi kepadatan tanah ialah
Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi: banyaknya curah
hujan atau air irigasi, kemampuan tanah menahan air, besarnya
evapotranspirasi (penguapan langsung melalui tanah dan
melalui vegetasi), tingginya muka air tanah, kadar bahan
organik tanah, senyawa kimiawi atau kandungan garam-garam,
dan kedalaman solum tanah atau lapisan tanah (Madjid, 2010)
Pupuk organik merupakan kumpulan dari bahan alami
yang berasal dari sisa – sisa tumbuhan maupun dari hewan
ataupun dari manusia yang akan menjadi pupuk kompos,
pupuk kandang, ataupun pupuk hijau. Bahan organik yang
menjadi pupuk organik ini merupakan pupuk yang mudah
didapatkan dan memiliki kualitas yang baik karena bersifat
alami dalam memperbaiki sifat fisik tanah (Refliaty, Gindo
Tampubolon, Hendriansyah, 2012)
Bobot isi tanah (bulk density) adalah ukuran pengepakan
atau kompresi partikel partikel tanah (pasir, debu, dan liat).
Bobot isi tanah bervariasi bergantung padakerekatan
partikelpartikel tanah itu. Bobot isi tanah dapat digunakan
untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam membatasi
kemampuan akar untuk menembus tanah dan untuk pertumbuhan
akar tersebut. Berat isi merupakan suatusifat tanah yang
menggambarkan taraf kemampatan tanah. Tanah
dengankemampatan tinggi dapat mempersulit perkembangan
perakaran tanaman, porimakro terbatas dan penetrasi air
terhambat. Bulk density (berat isi) adalah perbandingan berat
tanah kering dengan satuan volume tanah termasuk volume
pori2pori tanah, umumya dinyatakan dalam g.m pangkkat minus
3 (Hanafiah, K.A, 2010).
Menghitung kerapatan butir tanah berarti menentukan
kerapatan partikeltanah dimana pertimbangannya hanya
diberikan untuk partikel yang solid. 8lehkarena itu, kerapatan
partikel setiap tanah merupakan suatu tetapan dan tidak
bervariasi menurut jumlah ruang partikel. Untuk kebanyakan
tanah mineralkerapatan partikelnya rata-rata sekitar +,3 g.cm
pangkat minus 3 % kandungan bahan organik dalamtanah sangat
mempengaruhi kerapatan butir tanah, akibatnya tanah permukaan
biasanya kerapatan butirnya lebih ke$il dari subsoil. Meskipun
3.METODE PRAKTIKUM
demikiankerapatan butir tanah tidak banyak berbeda, jika
berbeda maka terdapat variasiyang harus mempertimbangkan
3.1 Bahan
kadungan tanah organik (Madjid, 2010).

3.2 Alat

3.3 Prosedur Kerja


1. Mangkuk stainless
2. Timbangan
3. Gelas ukur
4. Kompor atau tungku

1. Agregat tanah (±3×3×3cm)


2. Paraffin atau lilin( dicairkan)

1. Persiapkan contoh tanah agregat diikat dengan benang


halus secara baik atau tidak goyang dan ditimbang.
2. Panaskan paraffin hingga mendidih atau meleleh, volume
lebih kurang 300ml.
3. Celupkan contoh tanah dengan cepat tetapi semua ruang
pori tertutup.
4.HASIL DAN 4. Angkat dan diinginkan (tetap dipengan dengan tangan )
5. Pengukuran Volume dengan cara dimasukkanke gelas
PEMBAHASAN ukur yang telah diisi air sampai volume tertentu,
4.1 Hasil peningkatan volume air adalah volume tanah tersebut.
6. Hitung BD sesuai rumus :

BD = Berat tanah / volume


4.2 Pembahasan

Suntoro, S., Widijanto, H., Sudadi, dan S., Sambodo, E.E. 2014.
Dampak abu vulkanik erupsi gunung Kelud dan pupuk kandang
terhadap ketersediaan dan serapan magnesium tanaman jagung di
tanah Alfisol. Jurnal Ilmu tanah dan Agroklimatologi 11(2):69-
76.
Soil Survey Staff. 2014. Keys to Soil Taxonomy. Twelfth
Edition, 2014. United States Department of Agriculture. Natural
Resource Conservation Service, National Soil Survey
Center, Lincoln, Nebraska.
Aditya, H.F. 2017. Studi Morfologi dan Klasifikasi Tanah pada
Toposekuen Lereng Timur Laut Gunung Kelud, Kabupaten
Malang, Jawa Timur. Program Studi Agroekkoteknologi
Universitas Brawijaya. Malang.
Saragih, S.D., Hasanah, Y. dan Bayu, E.A. 2016. Respons
pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L.) Merril.)
terhadap aplikasi pupuk hayati dan tepung cangkang telur. Jurnal
Online Agroekoteknologi 4(3):2167-2172.
Sukarman dan A. Dariah. 2014. Tanah Andosol di Indonesia
(Karakteristik, Potensi, Kendala, dan Pengelolaannya untuk
Pertanian. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian
5.KESMIPULAN DAN (Kementerian Pertanian). Bogor.
SARAN Liyanda,M. Dan Karim, A. 2012. Analisis KriteriaKesesuaian
Lahan Terhadap Produksi Kakao pada Tiga Klaster
5.1 Kesimpulan Pengembangan di Kabupaten Pidie. Jurnal Agrista 16(2):1410-
3389.
Prabowo, R. dan Subantoro, R. 2018. Analisis Tnah
sebagai Indikator Tingkat Kesuburan Lahan
Budidaya Pertanian di Kota Semarang. Jurnal
Ilmiah Cendekia Eksakta 2(2):59-64.
Syofiani, R., Putri, S.D. dan Karjunita, N. 2020.
Karakteristik sifat tanah sebagai faktor penentu potensi pertanian
di Nagari Silokek Kawasan Geopark Nasional. Jurnal Agrium
17(1):1-6.
5.2 Saran
Rahayu, A., Sri R., dan Mochtar L. 2014. Karakteristik Dan
Klasifikasi Tanah Pada Lahan Kering Dan Lahan Yang
Disawahkan Di Kecamatan Perak Kabupaten Jombang . Jurnal
Tanah dan Sumberdaya Lahan 1(2): 81.
Markus M., Iswan, dan Muhammad J. 2015. Hubungan Batas
Cair dan Plastisitas Indeks Tanah Lempung yang Distabilisasi
dengan ISS 2500 Terhadap Nilai Kohesi pada Uji Geser
Langsung dan Uji Tekan Bebas. Jurnal Rekayasa Sipil dan
Desain 3(2) : 280.

6.DAFTAR PUSTAKA

1. Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir


tanah
2. Sifat-sifat tanah baik sifat kimia, fisika, maupun biologi
akan mempengaruhi kemampuan dan daya dukung tanah.
3. Tanah liat memiliki pori-pori total yang lebih tinggi daripada
pasir
4. Hasil pengamatan ini diperoleh tanah berstruktur granular

Dalam pelaksanaan penentuan struktur tanah harus dilakukan


dengan teliti dan hati-hati agar data yang diperoleh sesuai dengan
struktur asli tanahnya.

Fiqri Rojaba. 2018. Laporan Dasar Ilmu Tanah. Universitas


Jendral Soedirman.Purwokerto.
Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah.Jakarta: Rajawali
Pers.
Khairi .2017. Klasifikasi Tanah Dan Kesesuaian Lahan.
UniversitasUdayana. Denpasar
Naldo, R.A., 2011. Sifat Fisika Ultisol Limau Manis Tiga Tahun
Setelah Pemberian Beberapa Jenis Pupuk Hijaun. J.agroland.
Fakultas Pertanian. Universitas Andalas.
https://eprints.uny.ac.id/64033/4/03.BAB%20II.pdf
Suhardi. 2010. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Kanisius.
Yogyakarta.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/WartaRimba/article/
viewFile/8349/6629
M, Veromika. S, Saeri. G, Sutarman. (2018). Perkebunan
dan Lahan Tropika : IDENTIFICATION OF PHYSICAL
PROPERTIES OF ULTISOLS FOR RUBBER and OIL PALM
PLANTATION AT THE BETENUNG VILLAGE,
SUBDISTRICT OF NANGA TAYAP DISTRICT OF
KETAPANG, 8(2), http://jtsl.ub.ac.id

Trisnadewi, and Siti NW. "Pertumbuhan Dan Hasil Stylosanthes


Guyanensis CvCiat 184 Pada Tanah Entisol Dan Inceptisol Yang
Diberikan Pupuk OrganikKascing."Majalah Ilmiah
Peternakan17.2 (2014).

Sudomo. 2014. Dasar- Dasar Ilmu Tanah.Yogyakarta : Kanisius

Anda mungkin juga menyukai