a.
b.
c.
d.
a)
Stator
a.
b.
c.
d.
Stator merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolakbalik, antara lain:
Inti stator.
Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat mungkin
untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current losses). Pada inti ini terdapat
slot-slot untuk menempatkan konduktor dan untuk mengatur arah medan
magnetnya.
Belitan stator.
Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di dalam
slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan untuk
mendapatkan tegangan induksi.
Alur stator.
Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator ditempatkan.
Rumah stator.
Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk silinder.
Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip sebagai alat bantu
dalam proses pendinginan.
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi
melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator.
Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat
alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk
menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau
kutub dengan celah udara sama rata.
b)
Rotor
b.
Sikat selalu menempel dengan slip ring, saat rotor berputar maka akan
terjadi gesekan antara slip ring dengan sikat, sehingga sikat menjadi cepat aus.
Kontak sikat dengan slip ring harus baik agar listrik dapat mengalir dengan baik,
agar kontak sikat dengan slip ring baik maka sikat ditekan oleh pegas.
Sikat merupakan bagian yang sering menjadi penyebab gangguan pada
altenator, karena cepat aus. Sikat yang sudah pendek dapat menyebabkan aliran
listrik ke rotor coil berkurang, akibat tekanan pegas yang melemah. Berkurangnya
aliran listrik ke rotor coil menyebabkan kemagnetan rotor berkurang dan listrik yang
dihasilkan altenator menurun. Bila sikat suda pendek harus segera diganti, sebab
kalau sampai sikat habis maka slip ring akan bergesekan dengan pegas sikat
sehingga menjadi aus. Sikat yang sudah habis dapat menyebabkan liran listrik ke
rotor coil terputus, kemgnetan rotor hilang, altenator tidak dapat menghasilkan listrik,
tidak terjadi proses pengisian.
Sikat patah dan pecahnya rumah sikat sering dijumpai akibat kesalahan saat
merakit altenator. Saat rotor dilepas sikat akan keluar akibat tekanan pegas, pada
kondisi tersebut bila seseorang merakit rotor, maka bearing rotor akan menekan
sikat sehingga sikat patah dan hal ini dapat pula menyebabkan rumah sikat pecah,
untuk menghindari hal tersebut maka sikat harus dimasukkan ke rumahnya dan
ditahan menggunakan kawat yang dimasukan melaui lubang kecil yang sedah
tersedia, bila sikat sudah tertahan oleh kawat maka rotor dapat dimasukkan dengan
aman.
Jumlah Kutub pada Generator
Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan
frekuensi dari ggl yang dibangkitkan.
Prinsip kerja Motor AC Satu Fasa
Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana
pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang
menghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi
yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua belitan
stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan Z1Z2).
Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga
memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga
berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya
lebih besar dibanding impedansi belitan utama.
Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa
sebesar , hal ini disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan
tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus total, merupakan
penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang
dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa sebesar dengan medan magnet bantu.
Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet
tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama.
yang bernilai positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser sebesar 45
dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu
siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan
statornya.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk
batang-batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai
bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.
Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan
induksi, interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor akan
menghasilkan torsi putar pada rotor.
2)
Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan
kumparan yang mana kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa.
Jadi pada statornya ada lilitan fasa yang ke satu ujungnya diberi tanda U X; lilitan
fasa yang ke dua ujungnya diberi tanda dengan huruf V Y dan akhirnya ujung lilitan
fasa yang ke tiga diberi tanda dengan huruf W Z.
Jenis generator yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini yaitu
generator AC 1 fasa. Lilitan stator terdiri atas beberapa kumparan, yang dipasang
dalam alur-alur inti stator. Kumparan stator terdapat sisi kumparan yang terletak
dalam alur-alur, dan kepala-kepala kumparan yang menghubungkan sisi-sisi
kumparan diluar alur-alur satu sama lain. Tiap-tiap kumparan terdiri atas satu atau
lebih lilitan menurut besar tegangan. Dalam gambar 2.2a dilukiskan sebuah
kumparan yang terdiri atas empat lilitan. Jumlah kawat tiap sisi kumparan sama
banyaknya dengan jumlah lilitan pada tiap-tiap kumparan.
Perhitungan Tegangan Generator
Diputarnya rotor generator sepanjang dua poolstek (jarak antara pertengahan
kutub magnit dengan pertengahan kutub magnit berikutnya yaitu diukur pada keliling
besi stator), maka akan dibangkitkan suatu tegangan induksi di dalam lilitan A yang
besarnya dapat ditulis e = 4 10-8 volt. Harga ini meliputi satu periode.
Karena banyaknya periode dalam tiap detik dinyatakan dengan huruf f
singkatan dari frekuensi, maka besarnya GGL dapat dituliskan sebagai berikut :
E rata-rata = e. f = 4. . f. 10-8 volt.
Dengan demikian maka secara lengkap rumus untuk GGL dari generator dapat
dituliskan sebagai berikut :
E = 4. f. fv. fw. . W. 10-8 Volt
Dimana :
E = Tegangan GGL generator (V)
f = frekuensi generator (Hz)
fv = faktor efektif = 1,111
fw= faktor lilitan (untuk generator fasa tunggal adalah 0,8 dan untuk generator fasa
tiga adalah 0,96).
= fluks (garis gaya = 108 maxwell)
W = lilitan
Prinsip Kerja Generator AC
g) Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator
rator diberi eksitasi. Karena ada dua kutub yang berbeda, utara dan selatan, maka
tegangan yang dihasilkan pada stator adalah tegangan bolak balik dengan
gelombang sinusoidal.
h) Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik
untuk akhirnya digunakan masyarakat
Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi
elektromagnetik. Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran medan
magnetik dalam kumparan jangkar yang diam, dalam hal ini kumparan medan
terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari generator. Nilai dari tegangan
yang dibangkitkan bergantung pada :
a.
Jumlah dari lilitan dalam kumparan.
b.
Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yang
diinduksikan.
c.
Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan
akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan
magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada
generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar
bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi.
Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah
fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga
berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan. Terdapat
dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan diam atau medan magnet dibuat
diam dan medan magnet berputar.
Menentukan Resistansi dan Reaktansi
Untuk bisa menentukan nilai reaktansi dan impedansi dari sebuah generator,
harus dilakukan percobaan (test). Ada tiga jenis test yang biasa dilakukan, yaitu:
Test Tanpa beban ( Beban Nol )
Test Hubung Singkat.
Test Resistansi Jangkar.
Test Tanpa Beban
Test Tanpa Beban dilakukan pada kecepatan Sinkron dengan rangkaian jangkar
terbuka (tanpa beban) seperti diperlihatkan pada Gambar 6. Percobaan dilakukan
dengan cara mengatur arus medan (If) dari nol sampai rating tegangan output
terminal
Test Hubung Singkat
Untuk melakukan test ini terminal generator dihubung singkat, dan dengan
Ampermeter diletakkan diantara dua penghantar yang dihubung singkat tersebut.
Arus medan dinaikkan secara bertahap sampai diperoleh arus jangkar maksimum.
Test Resistansi Jangkar
Dengan rangkaian medan terbuka, resistansi DC diukur antara dua terminal
output sehingga dua fasa terhubung secara seri, Gambar 9. Resistansi per fasa
adalah setengahnya dari yang diukur.
Dalam kenyataannya nilai resistansi dikalikan dengan suatu faktor untuk
menentukan nilai resistansi AC efektif , eff R . Faktor ini tergantung pada bentuk dan
ukuran alur, ukuran penghantar jangkar, dan konstruksi kumparan. Nilainya berkisar
antara 1,2 s/d 1,6 .
4.
Pemanfaatan Generator AC
Contoh generator AC yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan seharihari adalah dinamo sepeda. Bagian utama dinamo sepeda adalah sebuah magnet
tetap dan kumparan yang disisipi besi lunak. Jika magnet tetap diputar, perputaran
tersebut menimbulkan GGL induksi pada kumparan. Jika sebuah lampu pijar (lampu
sepeda) dipasang pada kabel yang menghubungkan kedua ujung kumparan, lampu
tersebut akan dilalui arus induksi AC, akibatnya lampu tersebut menyala. Nyala
lampu akan makin terang jika perputaran magnet tetap makin cepat (laju sepeda
makin kencang).
Generator AC (alternator) bervariasi ukurannya sesuai dengan beban yang
akan disuplai, sebagai contoh, alternator pada PLTA mempunyai ukuran yang sangat
besar, membangkitkan ribuan kilowatt pada tegangan yang sangat tinggi. Contoh
lainnya adalah alternator di mobil, yang sangat kecil sebagai perbandingannya.
Beratnya hanya beberapa kilogram dan menghasilkan daya sekitar 100 hingga 200
watt, biasanya pada tegangan 12 volt.
Generator AC banyak kita jumpai pada pusat-pusat listrik (dengan kapasitas
yang relatif besar). Misalnya pada PLTA, PLTU, PLTD, PLTN, PLTG, dan lain lain.
Disini umumnya generator AC disebut dengan alternator atau generator saja. Selain
generator AC dengan kapasitas yang relatif besar tersebut, kita mengenal pula
generator dengan kapasitas yang relatif kecil, misalnya generator yang dipakai untuk
penerangan darurat, untuk penerangan daerah-daerah terpencil (yang belum
terjangkau PLN), dan sebagainya. Generator tersebut sering disebut home light atau
generator set.