Nim : 14.01.014.004
Prodi : Elektro
Mata Kuliah : Mesin Listrik II
Generator Listrik adalah sebuah mesin yang dapat mengubah energi gerak
(mekanik) menjadi energi listrik (elektrik).
Generator AC
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini
memperoleh energi mekanis dari prime mover atau penggerak mula. Prinsip
kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan
pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat melawan
putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan rotor.
Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel
sebagai prime mover akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi
eksitasi agar menimbulkan medan magnit yang berpotongan dengan konduktor
pada stator dan menghasilkan tegangan pada stator. Karena terdapat dua kutub
yang berbeda yaitu utara dan selatan, maka pada 90o pertama akan dihasilkan
tegangan maksimum positif dan pada sudut 270o kedua akan dihasilkan
tegangan maksimum negatif. Ini terjadi secara terus menerus/continue. Bentuk
tegangan seperti ini lebih dikenal sebagai fungsi tegangan bolak-balik.
Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau
alternator. Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat
penting dalam proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau
uranium ke dalam bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau
rumah tangga. Dalam generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil,
medan diletakan pada bagian yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada
bagian yang diam atau stator dari mesin
Bagian-bagian generator AC
Pulley
Berfungsi untuk tempat V belt penggerak alternator yang memindahkan gerak
putar mesin untuk memutar alternator.
Kipas (fan)
Berfungsi untuk mendinginkan komponen altenator yaitu diode maupun
kumparan pada alternator.
Rotor
Fungsi rotor untuk menghasilkan medan magnet, kuat medan magnet yang
dihasilkan tergantung besar arus listrik yang mengalir ke rotor coil. Listrik ke
rotor coil disalurkan melalui sikat yang selalu menempel pada slip ring.
Terdapat dua sikat yaitu sikat positip berhubungan dengan terminal F, sikat
negatip berhubungan dengan massa atau terminal E. Semakin tinggi putaran
mesin, putaran rotor altenator semakin tinggi pula, agar listrik yang dihasilkan
tetap stabil maka kuat magnet yang dihasilkan semakin berkurang sebanding
dengan putaran mesin.
Rotor alternator
Bila rotor dirangkai seperti gambar diatas, maka arus listrik akan mengalir dari
positip baterai, variable resistor, amper meter, slip ring, rotor coil, slip ring dan
ke negatip baterai. Adanya aliran listrik pada rotor menyebabkan rotor menjadi
magnet, saat tahanan pada variable resistor kecil maka arus yang mengalir
sangat besar, magnet pada rotor sangat kuat, namun bila tahanan variable
resistor besar maka arus yang mengalir ke rotor coil menjadi kecil sehingga
kemagnetan juga menjadi kecil. Pada saat tahanan variable resistor kecil maka
voltmeter yang dipasang pada slip ring menunjukan tegangan yang besar,
sebaliknya saat tahanan variable resistor besar maka tegangan pada slip ring
menjadi kecil.
Stator
Stator berfungsi sebagai kumparan yang menghasilkan listrik saat terpotong
medan magnet dari rotor.Stator terdiri dari stator core (inti stator) dan stator
coil. Disain stator coil ada 2 macam yaitu model delta dan model Y. Pada
model Y, ketiga ujung kumparan tersebut disambung menjadi satu. Titik
sambungan ini disebut titik N (neutral point). Pada model delta ketiga ujung
lilitan dijadikan satu sehingga membentuk segi tiga (delta). Model ini tidak
memiliki terminal neutral (N). Stator coil menghasilkan arus listrik AC tiga
phase. Tiap ujung stator dihubungkan ke diode positip dan diode negatip.
Sikat (brush)
Sikat berfungsi untuk mengalir arus listrik dari regulator ke rotor coil. Pada
altenator terdapat dua sikat, yaitu :
1. Sikat positip yang berhubungan dengan terminal F alternator
2. Sikat negatip berhubungan dengan bodi altenator dan terminal E
Sikat selalu menempel dengan slip ring, saat rotor berputar maka akan terjadi
gesekan antara slip ring dengan sikat, sehingga sikat menjadi cepat aus. Kontak
sikat dengan slip ring harus baik agar listrik dapat mengalir dengan baik, agar
kontak sikat dengan slip ring baik maka sikat ditekan oleh pegas.
Sikat merupakan bagian yang sering menjadi penyebab gangguan pada
altenator, karena cepat aus. Sikat yang sudah pendek dapat menyebabkan aliran
listrik ke rotor coil berkurang, akibat tekanan pegas yang melemah.
Berkurangnya aliran listrik ke rotor coil menyebabkan kemagnetan rotor
berkurang dan listrik yang dihasilkan altenator menurun. Bila sikat suda
pendek harus segera diganti, sebab kalau sampai sikat habis maka slip ring akan
bergesekan dengan pegas sikat sehingga menjadi aus. Sikat yang sudah habis
dapat menyebabkan liran listrik ke rotor coil terputus, kemgnetan rotor hilang,
altenator tidak dapat menghasilkan listrik, tidak terjadi proses pengisian.
Sikat patah dan pecahnya rumah sikat sering dijumpai akibat kesalahan saat
merakit altenator. Saat rotor dilepas sikat akan keluar akibat tekanan pegas,
pada kondisi tersebut bila seseorang merakit rotor, maka bearing rotor akan
menekan sikat sehingga sikat patah dan hal ini dapat pula menyebabkan rumah
sikat pecah, untuk menghindari hal tersebut maka sikat harus dimasukkan ke
rumahnya dan ditahan menggunakan kawat yang dimasukan melaui lubang
kecil yang sedah tersedia, bila sikat sudah tertahan oleh kawat maka rotor dapat
dimasukkan dengan aman.
Regulator
Regulator berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan yang dihasilkan oleh
altenator. Arus yang dihasilkan altenator sampai putaran 2000 rpm sebesar 10 A
atau kurang, namun saat beban lampu dihidupkan maka arus yang dihasilkan
pada putaran 2000 rpm sebesar 30 A atau lebih sesuai kapasitas dari altenator dan
beban listriknya.
Generator DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik
dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator
DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan
menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet
atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
2. Generator shunt
3. Generator kompon
Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet
permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi
terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah
generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjuk-kan
gambar potongan melintang konstruksi generator DC.
Listrik)
konduktor itu.
harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada
Keterangan gambar :
Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub
tersebut,dengan memutar rotor ( penghantar ) makapada penghantar akan
timbul EMF.
GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai
dengan perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik
sebesar :
Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan
kanan :
ibu jari : gerak perputaran
TRANSFORMATOR
Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik
(AC) dari suatu nilai tertentu ke nilai yang kita inginkan. Transformator terdiri dari
kumparan primer dan kumparan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik dan
dililitkan pada inti besi lunak. Inti besi lunak dibuat dari pelat yang berlapis-lapis
untuk mengurangi daya hilang karena arus pusar (Kanginan, 2000).
PERSAMAAN TRANSFORMATOR
GGL kumparan bergantung pada banyak lilitannya. Makin banyak lilitannya, makin
besar ggl kumparan. Jika GGL dan Banyak lilitan kumparan sekunder masing-
masing V2 dan N2 serta GGL dan banyak lilitan kumparan primer masing-masing V1
dan N1, maka diperoleh hubungan (Kanginan, 2000). :
Jika lilitan primer N1 lebih banyak daripada lilitan sekunder (N 1>N2), maka tegangan
primer lebih besar daripada tegangan sekunder (V1> V2) yang disebut transformator
step-down. Jika lilitan primer lebih sedikit daripada lilitan sekunder (N 1<N2), maka
tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder (V 1<V2) disebut
transformator step-up.Kuat arus dan tegangan pada kumparan primer adalah I1 dan
V1, sehingga daya listrik pada kumparan primer adalah P 1=V1 I1. Kuat arus dan
tegangan pada kumparan sekunder adalah I2 dan V2, sehingga daya listrik yang
diberikan pada kumparan sekunder adalah P2=V2 I2. Untuk transformator ideal, daya
hilang dalam transformator diabaikan, sehingga daya listrik pada kumparan primer
diteruskan seluruhnya ke kumparan sekunder. Bahwa efisiensi transformator sama
dengan 100% (= 100%) (Kanginan, 2000).
atau
Transformator dalam praktik pada kenyataannya memiliki efisiensi sekitar 90 99%
karena adanya rugi-rugi daya. Pada transformator tidak ideal, daya listrik pada
primer tidak diteruskan seluruhnya ke sekunder karena adanya rugi-rugi daya
(Kanginan, 2000).
Efisiensi sebuah transformator () adalah hasil bagi antara daya sekunder dengan
daya primer (Kanginan, 2000).
JENIS-JENIS TRANSFORMATOR
o Step-Up
o Step-Down
o Autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara
listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan
primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder
selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama
lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan
transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran
fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan.
Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik
antara lilitan primer dengan lilitan sekunder.
Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan
lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator).
o Transformator isolasi
o Transformator pulsa
MOTOR LISTRIK
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan
rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.
Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: DC dan motor.
Gambar 3 memperlihatkan motor listrik yang paling umum. Motor tersebut
dikategorikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan mekanisme operasi.
Motor menurut sumber arusnya dibagi menjadi dua :
1.Motor arus searah( DC )
a.Separately Excited
b.Self Excited
b.1. Seri
b.2. Campuran
b.3. Shunt
Dimana:
E = gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
= flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Dimana:
f = frekuensi
P = jumlah kutub
Ns = Putaran stator
a. Komponen
Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama (Gambar 8):
o Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
o Rotor sangkar tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang
dilekatkan dalam petak-petak slot pararel.Batang-
batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin
hubungan pendek.
o Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisanganda dan
terdistribusi.Dibuat melingkar sebanyak kutub stator.Tiga fase digulungi kawat
pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang
dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.
o Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang
tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.