Anda di halaman 1dari 25

Nama : Heri Ariawansyah

Nim : 14.01.014.004
Prodi : Elektro
Mata Kuliah : Mesin Listrik II

Generator Listrik adalah sebuah mesin yang dapat mengubah energi gerak
(mekanik) menjadi energi listrik (elektrik).
Generator AC
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini
memperoleh energi mekanis dari prime mover atau penggerak mula. Prinsip
kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan
pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat melawan
putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan rotor.

Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel
sebagai prime mover akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi
eksitasi agar menimbulkan medan magnit yang berpotongan dengan konduktor
pada stator dan menghasilkan tegangan pada stator. Karena terdapat dua kutub
yang berbeda yaitu utara dan selatan, maka pada 90o pertama akan dihasilkan
tegangan maksimum positif dan pada sudut 270o kedua akan dihasilkan
tegangan maksimum negatif. Ini terjadi secara terus menerus/continue. Bentuk
tegangan seperti ini lebih dikenal sebagai fungsi tegangan bolak-balik.
Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau
alternator. Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat
penting dalam proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau
uranium ke dalam bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau
rumah tangga. Dalam generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil,
medan diletakan pada bagian yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada
bagian yang diam atau stator dari mesin

Prinsip kerja generator AC

Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi


elektromagnetik Faraday. Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran
medan magnetik dalam kumparan jangkar yang diam. Dalam hal ini kumparan
medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari generator. Nilai dari
tegangan yang dibangkitkan bergantung pada :
1. Jumlah dari lilitan dalam kumparan.
2. Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yang
diinduksikan.
3. Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday
yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang
berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.
proses terjadinya tenaga mekanik ke tenaga listrik ada beberapa syarat yaitu:
1. Adanya fluks yang ditimbukan oleh dua buah kutub magnet.
2. Adanya kawat penghantar.
3. Adanya putaran yang menyebabkan penghantar memotong fluks2 magnet
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan
akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada
medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan
berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara
penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus
yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar,
telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran elektron
yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti
penghantar yang digerakkan. Terdapat dua jenis konstruksi dari generator ac,
jenis medan diam atau medan magnet dibuat diam dan medan magnet berputar.

Bagian-bagian generator AC

Pulley
Berfungsi untuk tempat V belt penggerak alternator yang memindahkan gerak
putar mesin untuk memutar alternator.

Kipas (fan)
Berfungsi untuk mendinginkan komponen altenator yaitu diode maupun
kumparan pada alternator.
Rotor
Fungsi rotor untuk menghasilkan medan magnet, kuat medan magnet yang
dihasilkan tergantung besar arus listrik yang mengalir ke rotor coil. Listrik ke
rotor coil disalurkan melalui sikat yang selalu menempel pada slip ring.
Terdapat dua sikat yaitu sikat positip berhubungan dengan terminal F, sikat
negatip berhubungan dengan massa atau terminal E. Semakin tinggi putaran
mesin, putaran rotor altenator semakin tinggi pula, agar listrik yang dihasilkan
tetap stabil maka kuat magnet yang dihasilkan semakin berkurang sebanding
dengan putaran mesin.

Rotor alternator
Bila rotor dirangkai seperti gambar diatas, maka arus listrik akan mengalir dari
positip baterai, variable resistor, amper meter, slip ring, rotor coil, slip ring dan
ke negatip baterai. Adanya aliran listrik pada rotor menyebabkan rotor menjadi
magnet, saat tahanan pada variable resistor kecil maka arus yang mengalir
sangat besar, magnet pada rotor sangat kuat, namun bila tahanan variable
resistor besar maka arus yang mengalir ke rotor coil menjadi kecil sehingga
kemagnetan juga menjadi kecil. Pada saat tahanan variable resistor kecil maka
voltmeter yang dipasang pada slip ring menunjukan tegangan yang besar,
sebaliknya saat tahanan variable resistor besar maka tegangan pada slip ring
menjadi kecil.

Stator
Stator berfungsi sebagai kumparan yang menghasilkan listrik saat terpotong
medan magnet dari rotor.Stator terdiri dari stator core (inti stator) dan stator
coil. Disain stator coil ada 2 macam yaitu model delta dan model Y. Pada
model Y, ketiga ujung kumparan tersebut disambung menjadi satu. Titik
sambungan ini disebut titik N (neutral point). Pada model delta ketiga ujung
lilitan dijadikan satu sehingga membentuk segi tiga (delta). Model ini tidak
memiliki terminal neutral (N). Stator coil menghasilkan arus listrik AC tiga
phase. Tiap ujung stator dihubungkan ke diode positip dan diode negatip.
Sikat (brush)
Sikat berfungsi untuk mengalir arus listrik dari regulator ke rotor coil. Pada
altenator terdapat dua sikat, yaitu :
1. Sikat positip yang berhubungan dengan terminal F alternator
2. Sikat negatip berhubungan dengan bodi altenator dan terminal E
Sikat selalu menempel dengan slip ring, saat rotor berputar maka akan terjadi
gesekan antara slip ring dengan sikat, sehingga sikat menjadi cepat aus. Kontak
sikat dengan slip ring harus baik agar listrik dapat mengalir dengan baik, agar
kontak sikat dengan slip ring baik maka sikat ditekan oleh pegas.
Sikat merupakan bagian yang sering menjadi penyebab gangguan pada
altenator, karena cepat aus. Sikat yang sudah pendek dapat menyebabkan aliran
listrik ke rotor coil berkurang, akibat tekanan pegas yang melemah.
Berkurangnya aliran listrik ke rotor coil menyebabkan kemagnetan rotor
berkurang dan listrik yang dihasilkan altenator menurun. Bila sikat suda
pendek harus segera diganti, sebab kalau sampai sikat habis maka slip ring akan
bergesekan dengan pegas sikat sehingga menjadi aus. Sikat yang sudah habis
dapat menyebabkan liran listrik ke rotor coil terputus, kemgnetan rotor hilang,
altenator tidak dapat menghasilkan listrik, tidak terjadi proses pengisian.
Sikat patah dan pecahnya rumah sikat sering dijumpai akibat kesalahan saat
merakit altenator. Saat rotor dilepas sikat akan keluar akibat tekanan pegas,
pada kondisi tersebut bila seseorang merakit rotor, maka bearing rotor akan
menekan sikat sehingga sikat patah dan hal ini dapat pula menyebabkan rumah
sikat pecah, untuk menghindari hal tersebut maka sikat harus dimasukkan ke
rumahnya dan ditahan menggunakan kawat yang dimasukan melaui lubang
kecil yang sedah tersedia, bila sikat sudah tertahan oleh kawat maka rotor dapat
dimasukkan dengan aman.

Regulator
Regulator berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan yang dihasilkan oleh
altenator. Arus yang dihasilkan altenator sampai putaran 2000 rpm sebesar 10 A
atau kurang, namun saat beban lampu dihidupkan maka arus yang dihasilkan
pada putaran 2000 rpm sebesar 30 A atau lebih sesuai kapasitas dari altenator dan
beban listriknya.
Generator DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik
dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator
DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC dibedakan
menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet
atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:

1. Generator penguat terpisah

2. Generator shunt

3. Generator kompon

Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet
permanent dengan 4-kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi
terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah, bearing dan rumah
generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1 menunjuk-kan
gambar potongan melintang konstruksi generator DC.

Gambar 1. Konstruksi Generator DC


Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC
yang diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang
berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka, motor, belitan stator,
sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor
terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Gambar 2. Struktur Generator DC

Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin


adalah sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic /
berkala.Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisasikat arang yang
menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan
amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.

II. PRINSIP KERJA GENERATOR DC


Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :

Dimana : N = Jumlah Lilitan =

Fluksi Magnet e = Tegangan

Imbas, GGL (Gaya Gerak

Listrik)

Dengan lain perkataan, apabila suatu konduktormemotong garis-garis fluksi

magnetik yang berubah-ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam

konduktor itu.

Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan GGL adalah :


harus ada konduktor ( hantaran kawat )

harus ada medan magnetik

harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada

fluksi yang berubah yang memotong konduktor itu

Gambar 3. Prinsip kerja Generator DC

Keterangan gambar :
Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub
tersebut,dengan memutar rotor ( penghantar ) makapada penghantar akan
timbul EMF.

Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga


sisi A-B dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.

Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap


sumbu putarnya yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.

GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai
dengan perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik
sebesar :
Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan
kanan :
ibu jari : gerak perputaran

jari telunjuk : medan magnetikkutub utara dan selatan

jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I

Untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak-balik, meskipun tujuan


utamanya adalah pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa tegangan
kecepatan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar merupakan tegangan
bolak-balik. Bentuk gelom-bang yang berubah-ubah tersebutkarenanya harus
disearahkan.
Untuk mendapatkan arus searah dariarus bolak balik denga menggunakan
Saklar
Komutator
Dioda

TRANSFORMATOR
Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik
(AC) dari suatu nilai tertentu ke nilai yang kita inginkan. Transformator terdiri dari
kumparan primer dan kumparan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik dan
dililitkan pada inti besi lunak. Inti besi lunak dibuat dari pelat yang berlapis-lapis
untuk mengurangi daya hilang karena arus pusar (Kanginan, 2000).

Gambar 1a. Bagian-Bagian Transformator


Gambar 1b. Transformator Gambar 1c. Simbol Transformator

PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR


Arus induksi mengalir melalui rangkaian sekunder hanya ketika saklar pada
rangkaian primer ditutup atau dibuka. Beberapa saat setelah saklar ditutup atau
dibuka, arus induksi tidak mengalir lagi melalui rangkaian sekunder. Setelah
beberapa saat saklar ditutup atau dibuka, besar induksi magnetik telah mencapai nilai
tetapnya, sehingga tidak berubah lagi. Transformator bekerja seperti diatas, hanya
supaya ggl suatu arus induksi terus menerus (kontinyu) dibangkitkan pada rangkaian
sekunder (tidak hanya dibangkitkan ketika saklar ditutup atau dibuka), maka
rangkaian sekunder dihubungkan ke suatu sumber tegangan bolakbalik (Kanginan,
2000).

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika


Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan
arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah.
Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti
besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan
timbul GGL induksi

PERSAMAAN TRANSFORMATOR
GGL kumparan bergantung pada banyak lilitannya. Makin banyak lilitannya, makin
besar ggl kumparan. Jika GGL dan Banyak lilitan kumparan sekunder masing-
masing V2 dan N2 serta GGL dan banyak lilitan kumparan primer masing-masing V1
dan N1, maka diperoleh hubungan (Kanginan, 2000). :

Jika lilitan primer N1 lebih banyak daripada lilitan sekunder (N 1>N2), maka tegangan
primer lebih besar daripada tegangan sekunder (V1> V2) yang disebut transformator
step-down. Jika lilitan primer lebih sedikit daripada lilitan sekunder (N 1<N2), maka
tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder (V 1<V2) disebut
transformator step-up.Kuat arus dan tegangan pada kumparan primer adalah I1 dan
V1, sehingga daya listrik pada kumparan primer adalah P 1=V1 I1. Kuat arus dan
tegangan pada kumparan sekunder adalah I2 dan V2, sehingga daya listrik yang
diberikan pada kumparan sekunder adalah P2=V2 I2. Untuk transformator ideal, daya
hilang dalam transformator diabaikan, sehingga daya listrik pada kumparan primer
diteruskan seluruhnya ke kumparan sekunder. Bahwa efisiensi transformator sama
dengan 100% (= 100%) (Kanginan, 2000).

atau
Transformator dalam praktik pada kenyataannya memiliki efisiensi sekitar 90 99%
karena adanya rugi-rugi daya. Pada transformator tidak ideal, daya listrik pada
primer tidak diteruskan seluruhnya ke sekunder karena adanya rugi-rugi daya
(Kanginan, 2000).

Efisiensi sebuah transformator () adalah hasil bagi antara daya sekunder dengan
daya primer (Kanginan, 2000).

JENIS-JENIS TRANSFORMATOR

o Step-Up

Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan


sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai
penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga
listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan
tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh
(http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator).
Gambar 1.5a Lambang transformator step-up

o Step-Down

Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada


lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator
jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator)

Gambar 1.5b Skema transformator step-down

o Autotransformator

Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara
listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan
primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder
selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama
lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan
transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran
fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan.
Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik
antara lilitan primer dengan lilitan sekunder.
Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan
lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Transformator).

Gambar 1.5c Skema autotransformator


o Autotransformator variabel

Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang


sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan
primer-sekunderyangberubah-ubah.

Gambar 1.5d Skema autotransformator variabel

o Transformator isolasi

Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan


lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer.
Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak
untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai
isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini
telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor

o Transformator pulsa

Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk


memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini
menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer
mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi
pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet,
transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat
arus pada lilitan primer berbalik arah
o Transformator tiga fasa

Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang


dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya
dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara
delta ()

MOTOR LISTRIK
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan
rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu.

JENIS MOTOR LISTRIK

Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor listrik: DC dan motor.
Gambar 3 memperlihatkan motor listrik yang paling umum. Motor tersebut
dikategorikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan mekanisme operasi.
Motor menurut sumber arusnya dibagi menjadi dua :
1.Motor arus searah( DC )
a.Separately Excited
b.Self Excited
b.1. Seri
b.2. Campuran
b.3. Shunt

2.Motor arus bolak-balik ( AC )


a.Motor Sinkron
b.Motor Asinkron
b.1.Motor 1fasa
b.2.Motor 3fasa
1. Motor DC
Sebagaimana namanya Motor arus searah, yaitu menngunakan arus DC.
Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque
yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.

Gambar 3. Sebuah motor DC

Gambar 3 memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:


o Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua
kutub magnet akan menyebabkan perputara pada motor DC. Motor
DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dynamo yang
menggerakkan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC
sederhana memiliki dua kutub medan yaitu kutub uatar dan
selatan.Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara
kutub-kutub dari utara ke selatan.Untuk motor yang lebih besar atau
lebih komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet.Elektromagnet
menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur
medan.
o Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan
menjadi elektromagnet.Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan
ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC
yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh
kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi.
Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara
dan selatan dinamo.
o Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.
Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam
dinamo. Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara
dinamo dan sumber daya.
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak
mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan
mengatur:
o Tegangan dinamo meningkatkan tegangan dinamo akan
meningkatkan kecepatan.
o Arus medan menurunkan arus medan akan meningkatkan
kecepatan.

Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya


dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah
hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah
dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga,
motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak
berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya.
Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC.
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam
persamaan berikut:

Gaya elektromagnetik , E = KN Torque: T =


KIa

Dimana:
E = gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
= flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan

2.1.1 Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited


Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC sumber daya
terpisah/separately excited.

1.2 Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited: motor shunt


Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara
paralel dengan gulungan dinamo (A) seperti diperlihatkan dalam gambar 4. Oleh
karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus medan dan arus
dinamo.

Gambar 4: Karakteristik Motor DC Shunt

Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):


o Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga
torque tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh
karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang
rendah, seperti peralatan mesin.
o Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan
seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan
pada arus medan (kecepatan bertambah).

1.3 Motor DC daya sendiri: motor seri


Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri
dengan gulungan dinamo (A) seperti ditunjukkan dalam gambar 5. Oleh karena itu,
arus medan sama dengan arus dinamo. Berikut tentang kecepatan motor seri
(Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002):
o Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
o Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab
motor akan mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan
awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist (lihat Gambar 5).
Gambar 5: Karakteristik Motor Seri DC

1.4 Motor DC Kompon/Gabungan


Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri
dengan gulungan dynamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga,
motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang
stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan
yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat
ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50% menjadikan motor ini
cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar
(12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).

Gambar 6: Karakteristik Motor Kompon DC


2 Motor AC
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya
secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian
dasar listrik: "stator" dan "rotor" seperti ditunjukkan dalam Gambar 7. Stator
merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar
untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah
bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini,
motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekuensi variabel untuk
meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi
merupakan motor yang paling populer di industri karena kehandalannya dan lebih
mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya setengah atau
kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap berat
yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).

2.1 Motor sinkron


Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada sistim
frekwensi tertentu.Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan
daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron
cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara,
perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk
memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang
menggunakan banyak listrik.

Gambar 7. Motor Sinkron

Komponen utama motor sinkron adalah (Gambar 7):


o Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi
adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama
dengan perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab
medan magnit rotor tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet
permanen atau arus DCexcited, yang dipaksa untuk mengunci pada
posisi tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
o Stator. Stator menghasilkan medan magnet berputar yang sebanding
dengan frekwensi yang dipasok. Motor ini berputar pada kecepatan
sinkron, yang diberikan oleh persamaan berikut (Parekh, 2003):

Dimana:
f = frekuensi
P = jumlah kutub
Ns = Putaran stator

2.2 Motor Asinkron ( motor induksi)


Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai
peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan
mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan ke sumber daya AC.

a. Komponen
Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama (Gambar 8):
o Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
o Rotor sangkar tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang
dilekatkan dalam petak-petak slot pararel.Batang-
batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin
hubungan pendek.
o Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisanganda dan
terdistribusi.Dibuat melingkar sebanyak kutub stator.Tiga fase digulungi kawat
pada bagian dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang
dipasang pada batang as dengan sikat yang menempel padanya.
o Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk membawa
gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang
tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120 derajat.

Gambar 8. Motor Induksi

b.Klasifikasi motor induksi


Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh, 2003):
o Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai,
dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini
merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah
tangga, seperti kipas angin, mesin cuci dan pompa air,dan lain-lain.
o Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan
tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi,
dapat memiliki sangkar tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor
sangkar tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di
industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor,
jaringan listrik , dan grinder.

c. Kecepatan motor induksi


Ada beberapa prinsip kerja motor induksi:
Apabila sumber tegangan dipasang pada kumparan stator akan timbul medan putar dengan
kecepatan Ns= 120 f/p.
Medan putar stator tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor.
Sehingga pada kumparan rotor timbul tegangan induksi(ggl)
Karena kumparan rotor merupakan rangkaian tertutup, maka ggl (E)akan menghasilkan arus
(I).
Adanya arus didalam medan magnet menimbulkan gaya(F) pada rotor.
Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya pada rotor yang cukup besar untuk memikul kopel
beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar stator.
Tegangan induksi timbul karena terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar
stator.Artinya agar tegangan terinduksi diperlukan adanya perbedaan relative antara
kecepatan medan putar stator(Ns) dengan kecepatan putar rotor(Nr).
Perbedaan kecepatan tersebut disebut slip
(S),dinyatakan dengan:
S = (Ns Nr ) / Ns x 100%
Bila Nr=Ns, tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada kumparan
jangkar rotor ,dengan demikian tidak dihasilkan kopel.Kopel motor akan
ditimbulkan apabila Nr < Ns.

d. Hubungan antara beban, kecepatan dan torque


Gambar 9 menunjukan grafik torque-kecepatan motor induksi AC tiga fase dengan arus yang
sudah ditetapkan. Bila motor (Parekh, 2003):
o Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torque yang
rendah (pull-up torque).
o Mencapai 80% kecepatan penuh, torque berada pada tingkat tertinggi (pull-out
torque) dan arus mulai turun.
o Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke
nol.

Gambar 9. Grafik Torque-Kecepatan Motor Induksi AC 3-Fase

Anda mungkin juga menyukai