Anda di halaman 1dari 9

BIOSAFETY DAN BIOSECURITY

LABORATORIUM TERKAIT COVID-19

KESEHATAN LINGKUNGAN
DESKRIPSI
Pelatihan ini menjelaskan elemen kunci bagaimana menjaga keselamatan diri dan lingkungan saat bekerja
di fasilitas laboratorium pemeriksaan Covid-19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) termasuk
alur kerja, reagen, bahan habis pakai dan personil di laboratorium.

TUJUAN UMUM
Peserta mampu menerapkan biosafety dan biosecurity laboratorium terkait pemeriksaan PCR Covid-19

TUJUAN KHUSUS
1. Melakukan penilaian resiko
2. Menerapkan prinsip Good Laboratory Practice (GLP)
3. Menggunakan Biosafety Cabinet (BSC) dengan benar dan aman
4. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang benar dan sesuai
5. Melakukan penanganan tumpahan dan kecelakaan kerja
6. Melakukan pengelolaan limbah
7. Melakukan biorepository spesimen Covid-19
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Alat Pelindung Diri (APD) mengacu pada seperangkat peralatan yang dapat dipakai dan/atau
pakaian yang dikenakan oleh personel untuk memberikan penghalang tambahan antara individu
dan bahan biologis yang sedang ditangani, yang secara efektif dapat mengendalikan resiko
dengan mengurangi kemungkinan pajanan oleh bahan biologis tersebut.

Prinsip APD :
1. APD harus melindungi pemakainya terhadap bahaya spesifik atau bahaya-bahaya yang
dihadapi.
2. APD harus diusahakan seringan mungkin sehingga tidak menyebabkan rasa
ketidaknyamanan berlebih.
3. APD digunakan secara fleksibel (reusable dan disposable).
4. Penggunaan APD tidak menimbulkan bahaya tambahan.
5. APD tidak mudah rusak.
6. APD memenuhi ketentuan standar yang berlaku.
7. Pemeliharaan mudah
8. Penggunaan APD tidak membatasi gerak.
- Jenis APD :
1. Baju Lab/Jas Lab
2. Sarung Tangan
3. Pelindung muka (pelindung wajah = Face Shield dan pelindung mata = Googles)
4. Alas Kaki
5. Pelindung Sepatu = Cover Shoes
6. Pelindung pernafasan
7. Pelindung kepala
- APD untuk PENGAMBILAN spesimen - APD untuk PENGAMBILAN spesimen non
pernafasan (usap nasofaring dan orofaring) : pernafasan :
1. Masker N95 atau masker setara 9. Masker bedah
2. Jas Lab bukaan belakang (Lab Gown) 10. Jas Lab bukaan belakang (Lab Gown)
3. Boots/sepatu karet dengan pelindung sepatu 11. Pelindung mata
4. Pelindung mata 12. Sarung tangan karet steril sekali pakai
5. Face shield 13. Pelindung kepala
6. Pelindung kepala
7. Apron
8. Sarung tangan karet steril sekali pakai
- APD untuk PEMERIKSAAN
spesimen :
1. Masker N95 atau masker setara - APD untuk pembuangan Limbah
2. Jas Lab bukaan belakang (Lab Spesimen Infeksius :
Gown) 7. Tutup kepala
3. Sarung tangan karet steril sekali 8. Apron, Jas Lab, Coverall
pakai
9. Google/Face Shield
4. Pelindung mata dan pelindung
wajah 10.Masker medis/respirator
5. Pelindung kepala 11.Sarung tangan disposable
6. Pelindung sepatu 12.Boots atau covershoes
waterproof
PENANGANAN TUMPAHAN DAN KECELAKAAN KERJA
1. Bila tertusuk jarum, segera bilas jari yang tertusuk dengan air
mengalir dan sabun/cairan antiseptic sampai bersih.
2. Bila darah/cairan tubuh mengenai kulit yang utuh tanpa luka
atau tusukan, cuci kulit dengan sabun dan air mengalir.
3. Bila darah/cairan tubuh mengenai mulut, ludahkan darah
tersebut dan mulut berkumur-kumur dengan air beberapa kali.
4. Bila mata tepercik, cucilah mata dengan air mengalir, dengan
posisi kepala miring ke arah mata yang tepercik.
5. Bila darah memercik ke hidung, embuskan darah keluar dan
bersihkan hidung dengan air.
6. Bagian tubuh yang tertusuk tidak boleh ditekan dan dihisap
dengan mulut.
PENGELOLAAN LIMBAH
- Identifikasi dan Pemilahan Jenis Limbah B3
1. Limbah infeksius padat/kering diletakkan dalam kantong plastik dengan label
BIOHAZARD.
2. Limbah infeksius cair dalam kontainer tidak mudah robek lalu dimasukan ke dalam
kantong plastik dengan label BIOHAZARD.
3. Limbah kimiawi non-radioaktif diletakkan dalam wadah anti korosif.
4. Limbah kimiawi radioaktif diletakkan dalam wadah khusus limbah radioaktif dan diberi
label.
- Pembuangan Limbah B3 :
1. Limbah Infeksius Padat/Kering
• Sebelum di autoklaf, limbah dimasukkan ke dalam kantong plastik berlabel BIOHAZARD
ditempelkan autoklaf tape, lalu limbah dapat di autoklaf.
• Jika fasilitas tidak mempunyai autoklaf, limbah infeksius padat/kering dapat direndam
dalam disinfektan selama 30 menit. Setelah kering, limbah dimasukkan ke dalam kantong
plastik berlabel BIOHAZARD.
• Limbah benda tajam
Limbah benda tajam dapat berupa jarum suntik, bahan pecah belah dan tip pipet. Limbah
benda tajam tetap diperlakukan sebagai limbah infeksius padat/kering meskipun tidak
terpapar dengan agen/potensi biorisiko dan diletakkan dalam kontainer khusus benda
tajam atau kontainer keras (tidak mudah robek) lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik
berlabel BIOHAZARD.
- Pembuangan Limbah B3 :
2. Limbah Infeksius Cair
• Limbah cair dicampur dengan disinfektan selama 30 menit dalam kontainer yang
leakproof dan ditutup rapat.
• Kontainer berisi campuran limbah dan disinfektan dimasukkan ke dalam kantong plastik
berlabel BIOHAZARD, ditutup rapat dan dibuang.

- Pembuangan Limbah B3 :
3. Limbah Kimiawi Nonradioaktif
• Limbah yang dapat dinetralkan
Jika dapat dinetralkan, limbah dinetralkan terlebih dahulu secara perlahan dan hati-hati.
Setelah dinetralkan, limbah dapat ditempatkan pada wadah jerigen atau drum kecil atau jika fasilitas tersedia,
limbah dibuang ke Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL).
• Limbah yang tidak dapat dinetralkan
Jika tidak dapat dinetralkan, limbah dimasukkan ke dalam wadah yang antikorosif dan sebaiknya tidak terbuat
dari kaca atau logam.

Anda mungkin juga menyukai