Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) HIPEREMESIS

GRAVIDARUM DAN TERAPI KOMPLEMENTER AKUPRESURE PADA


TITIK NEI GUAN DAN ZU SAN LI UNTUK MENGATASI MUAL
MUNTAH PADA IBU HAMIL

Disusun oleh :

Iffah Hanifah

P1337420919045

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN


PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hyperemesis Gravidarum dan Terapi Akupressure

Sasaran : Ibu Hamil TM I

Tempat : Ruang Parikesit

Hari/Tanggal :

Waktu : 20 Menit

A. LATAR BELAKANG
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari. Gejala – gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah
hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan
muntah terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 – 60% multi gravida. Satu diantara
seribu kehamilan, gejala – gejala ini menjadi lebih berat.
Perasaan mual ini desebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan
HCG (Human Chorionic Gonadrotropin) dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan
hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang
berkurang. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun
demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan
sehari – hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang
disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat
ringannya penyakit.
Mual dan muntah merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada
kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 – 70% wanita hamil dalam 16 minggu pertama.
Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual- mual dan 44%
mengalami muntah – muntah. Wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan
diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan
timbul asetonuri, keadaan ini disebut hiperemesis gravidarum dan memerlukan perawatan di
rumah sakit. Perbandingan insidensi hiperemesis gravidarum 4 : 1000 kehamilan.
Diduga 50% sampai 80% ibu hamil mengalami mual dan muntah dan kira – kira 5%
dari ibu hamil membutuhkan penanganan untuk penggantian cairan dan koreksi
ketidakseimbangan elektrolit. Mual dan muntah khas kehamilan terjadi selama trimester
pertama dan paling mudah disebabkan oleh peningkatan jumlah HCG. Mual juga
dihubungkan dengan perubahan dalam indra penciuman dan perasaan pada awal kehamilan.
Hiperemesis gravidarum didefinisikan sebagai vomitus yang berlebihan atau tidak
terkendali selama masa hamil, yang menyebabkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit,
atu defisiensi nutrisi, dan kehilangan berat badan. Insiden kondisi ini sekitar 3,5 per 1000
kelahiran. Walaupun kebanyakan kasus hilang dan hilang seiring perjalanan waktu, satu dari
setiap 1000 wanita hamil akan menjalani rawat inap. Hiperemesis gravidarum umumnya
hilang dengan sendirinya (self-limiting), tetapi penyembuhan berjalan lambat dan relaps
sering umum terjadi. Kondisi sering terjadi diantara wanita primigravida dan cenderung
terjadi lagi pada kehamilan berikutnya.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, terjadi peningkatkan pengetahuan dan pemahaman
ibu hamil tentang Hyperemesis Gravidarum dan terapi akupresure.

2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, pasien, keluarga, dan masyarakat dapat :
a. Menjelaskan pengertian Hyperemesis Gravidarum.
b. Menjelaskan penyebab Hyperemesis Gravidarum.
c. Menyebutkan tanda dan gejala adanya Hyperemesis Gravidarum.
d. Menjelaskan komplikasi Hyperemesis Gravidarum.
e. Menjelaskan penatalaksanaan Hyperemesis Gravidarum.
f. Mendemonstrasikan terapi acupressure untuk mengurangi mual muntah
C. SASARAN
Ibu Hamil TM I
D. METODE
Ceramah, Demonstrasi dan Tanya jawab

E. MEDIA
Leaflet
F. KEGIATAN PENYULUHAN
NO TAHAP WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1 Pembukaan 5 menit Pembukaan:

 Memperkenalkan diri  Menyambut sa lam dan


 Menjelaskan tujuan dari men dengarkan
penyuluhan.  Mendengarkan
 Melakukan kontrak  Mendengarkan
waktu.
 Menyebutkan materi
 Mendengarkan
penyuluhan yang akan
diberikan
2 Pelaksanaan 15 Menit Menjelaskan materi tentang:  Mendengarkan dan
memperhatikan
a. Pengertian Hyperemesis
Gravidarum.
b. Penyebab Hyperemesis
Gravidarum.
c. Tanda dan gejala adanya
Hyperemesis Gravidarum.
d. Komplikasi Hyperemesis
Gravidarum.
e. Penatalaksanaan
Hyperemesis Gravidarum.
f. Demonstrasi terapi
acupressure untuk
mengurangi mual muntah
3 Penutup 5 menit  Memberikan kesempatan  Bertanya
Ibu untuk bertanya.  Menjawab & menjelaskan
 Menanyakan pada ibu pertanyaan
tentang materi yang
diberikan
 Memberikan
reinforcement kepada ibu
bila dapat menjawab &
menjelaskan kembali
pertanyaan/materi
 Mengucapkan terima-
kasih kepada ibu
 Mengucapkan salam
MATERI PENYULUHAN

HYPEREMESIS GRAVIDARUM DAN TERAPI AKUPRESSURE

A. PENGERTIAN
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil
sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena
terjadi dehidrasi.

Hiperemesis Gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah/tumpah


yang berlebihan, lebih dari 10 kali dalam 24 jam atau setiap saat, sehingga mengganggu
kesehatan dan pekerjaan sehari-hari.

B. PENYEBAB
Penyebab Hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor
yang telah ditemukan yaitu :

1. Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah primi gravida, mola


hidatidosa dan kehamilan ganda, kelainan faktor endokrin juga memberikan
pengaruh seperti diabetes melitus dan hipertiroid.
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic akibat
hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan, ini
merupakan faktor organik.
3. Alergi sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak.
4. Faktor psikologi memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga
retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan. Takut
terhadap tanggug jawab sebagai ibu.
C. TANDA DAN GEJALA
Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi kedalam 3 (tiga)
tingkatan, yaitu :

1. TingkatnImmmmmmmsefsdvgdhtfsdfgsdertmmmsdfvsfgdefgfgdfg
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa
lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pda epigastrium,
nadi meningkat sekitar 100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit
mengurang, lidang mengering dan mata cekung.

2. TingkatnII
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidah
mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata
sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun,
hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton tercium dalam hawa pernafasan
karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.

3. TingkatnIII
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah henti,
kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat
tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai
ensefalopati werniele, dengan gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental,
keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B
kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.

D. KOMPLIKASI
Dehidrasi berat, ikterik, takikardia, suhu meningkat, alkalosis, kelaparan gangguan
emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga, menarik diri dan
depresi.
E. PENATALAKSANAAN
1. Diet Hiperemesis Gravidarum
Diet pada hiperemesis gravidarum bertujuan untuk mengganti persediaan glikogen
tubuh dan mengontrol asidosis secara berangsur memberikan makanan berenergi dan
zat gizi yang cukup.

Syaratnya antara lain :

a. Karbohidrat tinggi, lemak rendah, dan protein sedang


b. Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian cairan disesuaikan
dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari
c. Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan
sering dalam porsi kecil
d. Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan
malam dan selingan malam
e. Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai
dengan keadaan dan kebutuhan gizi pasien
Macam-macambDiet

a. Diet Hiperemesis I
Diet hiperemesis I diberikan kepada pasien dengan hiperemesis gravidarum berat.
Makanan hanya terdiri dari roti kering, singkong bakar atau rebus, ubi bakar atau
rebus, dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1-2 jam
sesudahnya. Karena pada diet ini zat gizi yang terkandung di dalamnya kurang,
maka tidak diberikan dalam waktu lama.

b. DietbHiperemesisbII
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang. Diet diberikan
secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai
gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Pemilihan
bahan makanan yang tepat pada tahap ini dapat memenuhi kebutuhan gizi kecuali
kebutuhan energi.
c. Diet Hiperemesis III
Diet hiperemesis III diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum ringan. Diet
diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama
makanan. Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi dan semua zat gizi.

Makanan yang dianjurkan untuk diet hiperemesis I, II, dan III adalah : Roti
panggang, biskuit, crackers, buah segar dan sari buah, minuman botol ringan, sirop, kaldu
tak berlemak, teh dan kopi encer. Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hiperemesis
I, II, III adalah makanan yang umumnya merangsang saluran pencernaan dan berbumbu
tajam. Bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi, dan yang mengadung zat
tambahan (pengawet, pewarna, dan bahan penyedap) juga tidakbdianjurkan.

TEKNIK AKUPRESSURE MEMIJAT TITIK MERIDIAN PERIKARDIUM P6


(TITIK NEI GUAN)

Titik akupresure ini untuk merelaksasikan otot dan secara positif mempengaruhi jantung
dan peredaran darah.
Bagaimana cara menemukannya ?
1. Hadapkan telapak tangan kiri ke atas agak ditekuk
2. Lihat ada lipatan pergelangan tanagan. Dari lipatan ini ukur 3 jari. Letak titik P6 (Nei
Guan) adalah pada titik putung antara sisi telunjuk kanan dengan garis tengah-tengah
lengan bawah (arah meridian perikardium, garis merah)
3. Tekan titik tersebut secara ritmik, lakukan selama 2 menit dengan sekurang-kurangnya
8 x 8 pijatan
4. Dengan cara yang sama, lakukan untuk tangan kanan
Indikasi :
Menurunkan tekanan darah, mual muntah, mengurangi nyeri, stress.
MEMIJAT TITIK MERIDIAN LAMBUNG Lb-36 ATAU TITIK ZU SAN LI

Bagaimana cara menemukannya ?


1. Raba di bawah tulang temputung kiri, antara tulang tempurung dan tulang kering
terdapat lekukan dimana dengan tangan kanan ukur dari lekukan ini 4 jari ke bawah.
2. Tepat pada garis batas kelingking kiri, ukur ke arah luar sekitar 2 cm dari tulang kering.
Disitulah letak titik Lb-36 atau titik Zu San Li
Indikasi :
Pusing, sakit kepala, gangguan pencernaan,
sakit lambung, sakit perut, tidak dapat tidur, mual muntah, menurunkan tekanan darah
DAFTAR PUSTAKA

Meiri, E., & Kibas, N. (2018). Pada ibu hamil trimester 1 di BPM Afah Fahmia A.Md.Keb
Surabaya. Jurnal Medika Respati, 13, 7–12.
Sarwono. Prawirohardjo. 2009. Ilmu Kandungan edisi 7. Jakarta : PT. Bina Pustaka
Prawirohardjo.
Widyastuti, D. E., Rumiyati, E., & Widyastutik, D. (2019). Terapi Komplementer Akupresur
Untuk Mengatasi Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester I (Deny Eka Widyastuti,
Eni Rumiyati, Desy Widyastutik) 96. Jurnal Kebidanan Indonesia, 10(1), 96–104.

Anda mungkin juga menyukai