Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KEGIATAN

TAK KEGIATAN SENAM POCO-POCO DI RUANG PUNAI RUMAH SAKIT


JIWA DAERAH ATMA HUSADA MAHAKAM SAMARINDA
Pembimbing Klinik : Ns. Masriati, S.Kep
Pembimbing Akademik : Ns. Aries Abiyoga., S.Kep., M.Kep

Di Susun Oleh:

Maria Yakolina Hurai P2002033


Melinda Dwi Irawati P2002035
Ni Ketut Irayani P2002042
Riki Julianur P2002052
Siti Kurniawati P2002058
Zukri Fauza P2002065
Zumiatullah Al Utari P2002066

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


INSTITUTE TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS
WIYATA HUSADA SAMARINDA
2021
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
SENAM POCO-POCO

A. LATAR BELAKANG
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa umunya dengan keluhan tidak dapat
diatur dirumah, misalnya amuk, diam saja, tidak mandi, keluyuran, mengganggu
orang lain dan sebagainya. Setelah berada dan dirawat di rumah sakit, hal yang sama
sering terjadi dimana banyak klien yang hanya diam, menyendiri tanpa ada kegiatan.
Hari-hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat dan tidur.
Gangguan jiwa saat ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Berdasarkan data dari Word Health Organisasi (WHO) ada sekitar 450 juta orang di
dunia yang mengalami gangguan jiwa. WHO menyatakan setidaknya ada satu dari
empat orang didunia mengalami masalah mental. Perubahan tersebut berdampak
pada peningkatan stressor psikososial orang tersebut. Meningkatnya masalah
gangguan Kesehatan jiwa yang ada diseluruh dunia sudah menjadi masalah yang
serius.
Program terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu asuhan keperawatan
dengan gangguan jiwa tidak hanya difokuskan pada aspek psikologis, fisik, dan
sosial tetapi juga kognitif. Ada beberapa terapi modalitas yang dapat diterapkan salah
satunya adalah terapi aktivitas kelompok senam poco-poco. Terapi kelompok
merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok klien bersama-sama
dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau di arahkan oleh seorang
terapis.
Terapi aktivitas kelompok senam poco-poco yang merupakan aktivitas fisik
berupa tari dan gerak yang digabungkan dengan music yaitu senam poco-poco yang
merupakan senam yang diiringi oleh lagu daerah manado dengan Gerakan sederhana
sehingga akan mudah diikuti oleh pasien dengan music yang menyenangkan
sehingga akan lebih menarik untuk pasien. Latihan fisik melalui senam poco-poco
dapat memperlancar aliran darah ke otak yang dapat merangsang pelepasan zat
kimia, Gamma Amino Butyic Acid (GABA) dan beta endorphin yang dapat
mengurangi rasa tertekan, cemas dan stress, suasana hati menjadi lebih baik dan
mencegah kemarahan. Selain itu juga dapat memperbaiki dan meningkatkan kondisi
dan fungsi dari system peredaran darah jantung, susunan saraf, pernafasan,
pencernaan, endokrin, dan system biomotorik. Secara mental dapat meningkatkan
konsentrasi dan menjaga kestabilan penguasaan diri, mengurangi atau
menghilangkan perilaku kekerasan, stress dan ketegangan.

B. TOPIK
Senam Poco-poco.

C. TUJUAN
1. Klien dengan halusinasi mampu melatih konsentrasi dan mengurangi rasa
tertekan, cemas dan stress, suasana hati menjadi lebih baik dan mencegah
kemarahan.
2. Klien dengan resiko perilaku kekerasan dapat mengurangi cemas dan mencegah
kemarahan
3. Klien dapat melakukan gerakan senam untuk menyalurkan energinya
4. Klien dapat sehat secara fisik

D. SETTING
1. Instruktur berbaris di depan sendiri dan klien berbaris dengan anggota yang lain
di belakang instruktur
2. Observer berada di paling belakang klien dan fasilitator
3. Bertempat di halaman ruang punai

O F F

P P P F
F

P P P
T F
P P P

L L
Keterangan:
1. L: Leader
a. Membuka acara TAK
b. Menjelaskan maksud dan tujuan pelaksanaan TAK
c. Momotivasi anggota/klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya
d. Mengatasi masalah yang mungkin timbul dalam kelompok
2. CO: Co Leader
a. Menyampaikan informasi fasilitator kepada leader
b. Mengingatkan leader bila terdapat permainan yang menyimpang
c. Mengingatkan leader tentang lama waktu pelaksanaan kegiatan
3. F: Fasilitator
a. Memotivasi pasien yang kurang/tidak aktif dalam kegiatan senam
4. O: Observer
a. Mengamati lamanya proses kegiatan sebagai acuan untuk mengevaluasi
b. Mengamati jalannya kegiatan, kekurangan dan kelebihan sesuai dengan
tujuan
c. Mencatat perilaku verbal/non verbal pasien selama berlangsungnya kegiatan
dan laporkan pada leader
5. T: Teknisi
a. Mengatur alur permainan (menghidupkan dan mematikan musik)
b. Timer (mengatur waktu)

E. JADWAL PELAKSANAAN
Hari/ Jam Jenis TAK Leader Co Fasilitator Observer Teknisi
tanggal Leader
Jum’at/ 15:30- TAK Zumiat Ni Siti Kurnia Melinda Ricky
18 juni 16:00 Penyaluran ulah Al Ketut Wati, Dwi Julianur
2021 energy: Ultari Irayani Maria Irawati
senam Yakolina
kebugaran Hurai,
jasmani Zukri fauza

F. KRITERIA KLIEN
Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah:
1. Klien yang mengikuti TAK ini tidak mengalami perilaku agresif atau mengamuk
dalam keadaan tenang
2. Klien dapat diajak kerja sama dan dapat berinteraksi dengan baik dengan orang
lain.
3. Klien dengan kondisi stabil
4. Klien dengan halusinasi dan resiko perilaku kekerasan

G. RENCANA KEGIATAN
Terapi aktifitas kelompok ini dilaksanakan pada:
Hari/ tanggal : Jum’at/ 18 juni 2021
Waktu : 15:30 - 16:00 WITA
Ruangan : Punai
Jumlah peserta : 7 orang
Lama kegiatan : 30 menit

H. MEDIA YANG DIGUNAKAN


1. Tape Recorder

I. METODE
Demonstrasi Kelompok

J. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Mengumpulkan semua klien yang terjadwal ikut senam
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
1) Salam dari intruktur senam pada klien
2) Perkenalan nama dan panggilan instruktur senam
3) Menanyakan beberapa nama dan panggilan klien yang ikut serta senam
b. Evaluasi / Validasi
1) Menanyakan perasaan klien
2) Menanyakan masalah yang dirasakan
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu senam poco-poco untuk
meningkatkan konsentrasi dan menjaga kestabilan penguasaan diri,
mengurangi atau menghilangkan perilaku kekerasan, stress dan
ketegangan.
2) Menjelaskan aturan main berikut:
a) Setiap klien harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan
akhir
b) Bila ingin keluar dari kelompok atau ke kamar kecil, harus seizin
instruktur senam (pemimpin TAK)
c) Lama kegiatan 30 menit
3. Fase Kerja
a. Jelaskan kegiatan yang akan dilakukan
b. Atur posisi klien dalam barisan
c. Hidupkan music
d. Pemanasan
1) Jalan di tempat 2 x 8
2) Angkat kedua tangan tarik nafas, turun kan tangan buang nafas 2 x 8
3) Tangan di pinggang, kepala digerakan ke atas dan ke bawah 1 x 8
4) Tangan di pinggang, kepala miringkan ke kanan dan ke kiri 1 x8
5) Tangan di pinggang, kepala memutar 1 x 8 secara bergantian
e. Gerakan Inti
1) Kaki melangkah ke kanan 2 kali, ke kiri 2 kali 1 x 8
2) Kaki mundur 2 langkah, tepuk tangan, maju 2 langkah 1 x 8
3) Kedua tangan menggenggam, tangan diposisikan didepan dada dan
tangan kiri disamping kepala. Tukar posisi seirama dengan pergerakan
kaki 2 x 8
4) Kedua tangan menggemggam diposisikan sebelah kanan di samping
kepala lakukan 2 x 8
5) Dua Langkah ke kanan dan ke kiri. Kedua tangan terbuka, telapak tangan
kanan menghadap keatas dan telapak tangan kiri menghadap ke bawah 1
x8
6) Satu Langkah ke belakang dan ke depan 2 kali. Kedua tangan
menggenggam lurus ke depan 45 derajat ke bawah. Tarik tangan kanan
ke belakang dan geser tangan kiri 45 derajat ke atas. Gerakan seperti
akan memenah 1 x 8
7) Kedua tangan menggenggam diposisikan di kiri dan kanan kaki. Silakan
tangan kanan ke dada sebelah kiri saat melangkah ke kanan. Tukar posisi
tangan saat melangkah kekiri 2 x 8
8) Tangan kanan menggengam dan tangan kiri terbuka dengan telapak
tangan kea rah bawah. Kedua tangan lurus ke depan. Tarik tangan kanan
ke samping bahu saat kaki melangkah ke belakang. Angkat tangan kiri
45 derajat ke atas saat kaki kiri melangkah ke belakang untuk yang kedua
kali. Gerakan seperti sedang melempar 2 x 8
9) Kedua tangan tetap menggenggam di depan dada saat kaki mulai
melangkah ke belakang dan Kembali lagi ke depan 2 x 8
10) Tangan kanan terbuka lurus ke depan dengan telapak tangan menghadap
ke atas dan tangan kiri diposisikan di samping kepala saat kaki
melangkah ke kanan. Tukar posisi tangan saat kaki melangkah kea rah
kiri
11) Kedua tangan terbuka menghadap ke atas diposisikan lurus ke depan saat
kaki melangkah ke belakang. Kemudian saat kaki akan Kembali
melangkah ke depan Tarik kedua tangan, posisikan disamping kepala,
putar kedua telapak tangan ke depan dan dorong ke depan seirama
dengan Langkah kaki 2 x 8
f. Motivasi klien untuk mengikuti gerakan senam seperti yang dicontohkan
intruksi senam
g. Memperbaiki gerakan klien yang salah dalam meniru intruktur senam
h. Menekankan setiap gerakan yang sulit dengan kata missal, “ee aa” supaya
klien terlihat bersemangat
i. Gunakan gerakan yang mudah ditiru klien
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Intruktur senam menanyakan perasaan klien setelah mendengarkan
music
2) Intruktur senam memberikan umpan balik positif pada klien
3) Intruktur senam (pemimpin TAK) meminta klien untuk mencoba
melakukan senam secara teratur setiap hari
b. Tindak lanjut
1) Menganjurkan klien melakukan cara senam yang telah dipelajari untuk
melakukan penyaluran energy
2) Menganjurkan klien melatih diri sendiri secara mandiri dan teratur cara
senam yang telah dipelajari
3) Memasukkan pada jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan dating
1) Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain, yaitu terapi yoga
2) Menyepakati tempat dan waktu TAK berikutnya

K. SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tahap
Waktu Aktivitas pengajar Aktifitas Sasaran PJ
Kegiatan
 Memberi salam  Menjawab salam
terapeutik: salam di
mulai dari terapi,
perkenalan nama da
nasal sekolah
 Evaluasi/Validasi:  Menjawab
Pendahuluan 5 menit menanyakan perasaan pertanyaan Leader
pasien
 Kontrak :  Memperhatikan
o Menjelaskan
tujuan
o Menjelaskan
aturan main
 Mendemonstrasikan  Mengikuti
senam diikuti klien kegiatan Leader
15 dan fasilitator Co leader
Penyajian
menit  Mengulang kegiatan Fasilitator
senam diikuti klien Teknisi
dan fasilitator
 Menanyakan perasaan  Menjawab
klien pertanyaan Leader
 Menberikan pujian Co leader
Penutup 5 menit
atas keberhasilan klien Fasilitator
 Dokumentasikan Observer
kegiatan

L. PROGRAM ANTISIPASI
Tata Tertib
1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai
3. Peserta berpakaian rapi dan bersih
4. Tidak diperkenankan makan dan minum selama mengikuti TAK
5. Jika ingin kekamar mandi peserta wajib mengangkat tangannya dan meminta
izin dengan fasilitator yang ada disebelahnya
6. Pasien yang tidak kooperatif dan mengacaukan acara akan di diskualifikasi
7. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai
8. Apabila waktu TAK telah selesai dan ingin memperpanjang waktu, leader harus
meminta izin dengan peserta

M. PROGRAM ANTISIPASI
Ada beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengantisipasi kemungkinan yang
akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah – langkah yang diambil dalam
program antisipasi
1. Apabila ada klien yang telah bersedia untuk mengikuti TAK, namun pada saat
pelaksanaan TAK tidak bersedia, maka langkah yang diambil adalah
mempersipakan klien cadangan yang telah diseleksi sesuai kriteria peserta.
2. Apabila dalam pelaksanaan peserta tidak kooperatif akan ditegur terlebih dahulu
dan bila masih tidak kooperatif maka akan dikeluarkan
3. Bila ada diantara anggota kelompok yang melakukan kekerasan mksks leader
akan memberitahu kepada peserta bahwa kekerasan tidak boleh dilakukan

N. EVALUASI DAN DOKUMENTASI


1. Evaluasi
a. Respon klien senang
b. Klien tampak rileks dan segar
c. Klien mengikuti kegiatan senam sampai akhir
d. Leader berperan dengan baik
e. Co berperan aktif dalam mengingatkan leader
f. Fasilitator aktif dalam melakukan kegiatannya
g. Observasi menyampaikan hasil penilaian kepada klien
2. Evaluasi Hasil
a. 75% klien mampu mengikuti senam dari awal sampai akhir
b. Menyampaikan perasaannya setelah mengikuti senam
Daftar Pustaka

Desak Made Ari Dwi Jayanti, N. N. (2019). Terapi Aktivitas Kelompok Penyaluran
Energi : Senam Poco-Poco Menurunkan Gejala Perilaku Kekerasan Pada Pasien
Skizofrenia. Sport and Fitness Jornal , 85-92.

SETYANTO, I. (2010). Efektivitas Terapi Gerak Terhadap Perubahan Tingkat


Kecemasan Pada Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA, 1-10.

Yulinda Meka Sari, A. P. (2016). Perbedaan Sebelum Dan Sesudah Diberikan Terapi
Aktivitas Kelompok Olahraga (Senam) Terhadap Penurunan Efek Samping Obat
Sedatif Pada Pasien Halusinasi DI RSJ PROF. Dr. . JURNAL PENELITIAN
DAN PENGABDIAN UNIMUS 2014, 313-319.

Anda mungkin juga menyukai