Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA (BPH)

Disusun Oleh :

Rima Permatasari Sudrajat


NIM. 34403515111

AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)
Jln. Pasir Gede Raya No. 19 Telp. (0263) 267206 Fax. 270953 Cianjur 4321
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik penyuluhan : Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
Pokok bahasan : Gangguan Organ Reproduksi Pria
Sub pokok bahasan : Perawatan Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
Hari / tanggal penyuluhan :
Tempat penyuluhan :
Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien
Penyaji :

A Latar Belakang
Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) merupakan penyakit yang umum
yang menyerang sistem reproduksi pada pria dewasa karena penyakit ini
dipengaruhi oleh faktor umur seseorang. Menurut Lewis (2005) Benigna
Prostat Hiperplasia (BPH) terjadisekitar 50% pada pria umur 50 tahunke
atas dan sekitar 90% pria pada usia 80 tahun ke atas. Kurang lebih 25%
membutuhkan terapi ketika mencapai umur 80 ke atas. Menurut WHO (2004)
penderita Benigna Prostat Hiperplasiadiseluruh dunia mencapai 2.466.000
jiwa, sedangkan untuk benua asia mencapai 764.000 jiwa. Melihat jumlah
penderita Benigna prostat hiperplasia cukup banyak dan
penatalaksanaannya juga bervariasi maka penulis tertarik untuk melakukan
penyuluhan kesehatan terhadap pasien yang menderita penyakit Benigna
Prostat Hiperplasia (BPH).

B Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dan keluarga mengerti dan memahami gambaran BPH
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan klien dan keluarga, dapat :
a. Mengetahui dan mengerti pengertian BPH
b. Mengetahui dan mengerti penyebab BPH
c. Mengetahui dan mengerti tanda dan gejala BPH
d. Mengetahui dan mengerti komplikasi BPH
e. Mengetahui dan mengerti pencegahan BPH
f. Mengetahui dan mengerti penatalaksanaan BPH

C Kegiatan
Tahap
No Kegiatan Perawat Kegiatan Peserta
Kegiatan
1 Pendahuluan 1 Mengucapkan salam 1 Menjawab salam
2 Mendengarkan
pembuka
3 Menjawab
2 Perkenalan diri
3 Menjelaskan latar pertanyaan yang
belakang pokok di berikan
permasalahan
4 Menggali pengetahuan
keluarga tantang pokok
permasalahan
5 Kontak waktu
penyuluhan
6 Membagikan leaflet
2. Penyajian Menjelaskan tentang Mendengarkan
1. Definisi BPH penjelasan
2. Penyebab BPH
3. Tanda dan gejala BPH
4. Komplikasi BPH
5. Pencegahan BPH
6. Penatalaksanaan BPH
3. Evaluasi 1 Mengulang materi yang 1 Mendengarkan
telah dijelaskan
2 Bertanya
2 Menanyakan hal - hal
yang penting. 3 Menjawab
3 Memberi pertanyaan

4. Penutup 1 Memberi kesimpulan Ceramah


2 Salam penutup

D Garis Besar Materi (Terlampir)


1 Definisi BPH
2 Penyebab BPH
3 Tanda dan gejala BPH
4 Komplikasi BPH
5 Pencegahan BPH
6 Penatalaksanaan BPH

E. Metode
Ceramah dan Diskusi/Tanya Jawab

F. Media
Leaflet

F. Lampiran
1 Materi lengkap
2 Leaflet

G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media
d. Peserta hadir ditempat penyuluhan
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

H. Evaluasi
1. Prosedur pada akhir kegiatan penyuluhan
2. Jenis : Lisan
3. Pertanyaan Evaluasi
a. Apa yang dimaksud dengan penyakit Benigna Prostat Hiperplasi (BPH) ?
b. Apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit Benigna Prostat
Hiperplasi (BPH) ?
c. Bagaimana pegobatan penyakit Benigna Prostat Hiperplasi (BPH) ?
4. Jawaban
a. Benigna Prostat Hiperplasia ( BPH ) adalah Pembesaran Kelenjar Prostat
yang terletak pada alat reproduksi / kelamin pria sehingga mengganggu
jalan kencing.
b. Usia, terlalu banyak duduk, penurunan kekebalan tubuh akibat fisik,
makan makanan pedas atau yang merangsang secara berlebih., riwayat
keluarga / keturunan, terjadi tumor jinak.
c. Istirahatkan klien dalam posisi yang nyaman, observasi berkala selama 3
bulan sekali, pemberian dengan obat-obatan (medis) dan terapi
pembedahan.

MATERI

A. Pengertian BPH
Benign Prostat Hiperplasia ( BPH ) adalah Pembesaran Kelenjar Prostat
yang terletak pada alat reproduksi / kelamin pria sehingga mengganggu jalan
kencing. Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih pria yang
mengelilingi saluran kencing / urine. Kelenjar prostat mulai berkembang
sebelum bayi lahir dan akan terus berkembang hingga mencapai usia dewasa.

B. Penyebab BPH
Masih belum diketahui pasti tapi ada faktor predisposisinya,yaitu :
1. Usia.
2. Terlalu banyak duduk.
3. Penurunan kekebalan tubuh akibat fisik lelah, stress, dsb.
4. Makan makanan pedas atau yang merangsang secara berlebih.
5. Ras/etnis.
6. Riwayat keluarga / keturunan.
7. Gejala tumor jinak

C. Tanda Dan Gejala BPH


1. Sering buang air kecil atau merasa ingin buang air kecil.
2. Nokturia (buang air kecil pada malam hari).
3. Sering ingin buang air kecil namun kekuatan dan alirannya berkurang.
4. Nyeri atau rasa terbakar (burning) waktu kencing.
5. Bermasalah sewaktu memulai atau menghentikan kencing, atau kencing
lemah.
6. Pada bagian akhir buang air kecil, urin keluar dengan menetes.
7. Rasa masih adanya sisa urin di dalam kandung kemih.
8. Mungkin teraba adanya pembesaran kandung kemih.
9. Infeksi saluran kemih yang berulang.
10. Urine (air kencing) berdarah.
11. Nyeri pinggul atau punggung.

D.Komplikasi BPH
1. Ingin kencing yang muncul dengan tiba-tiba dan sangat sakit.
2. Infeksi saluran kencing.
3. Kerusakan kandung kemih.
4. Kerusakan ginjal.

E.Pencegahan BPH
1. Segera periksakan ke dokter.
2. Menjalankan pola hidup sehat seperti pola makan sehat empat sehat lima
sempurna, rajin olahraga, tidak merokok, dsb.
3. Diet rendah lemak.
4. Jangan terlalu banyak duduk
5. Minum air minimal 8 - 12 gelas setiap hari.
6. Tidak menahan kencing.
7. Sering makan kubis-kubisan, alpukat, kacang-kacangan, tomat, mineral
zinc, asam lemak omega 3, dll untuk mengurasi resiko peradangan prostat.

F. Terapi BPH
Berikut ini ada beberapa terapi pembesaran prostat, yaitu:
1. Istirahatkan klien dalam posisi yang nyaman
2. Observasi berkala selama 3 bulan sekali.
3. Lakukan Katerisasi.
4. Pemberian dengan obat-obatan (medis).
5. Terapi pembedahan.

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta : EGC


Mansjoer,Arif.2001.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta: Media Aesculapius
Afief Muttaqin, Kumalasari 2011, Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Perkemihan, Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai