Matakuliah : KMB II
Tingkat : 3/v
A. Latar bekang
Benign prostate hyperplasia ( BPH ) merupakan penyakit tersering kedua di klinik
urologi di indonesia setelah butuh saluran kemih ( fadlol & mocthar . 2005 ) . penduduk
indonesia yang berusia tua jumlah nya semakin meningkat , dikirakan sekitar 5% atau kira
kira 5jt pria di indonesia berusia 60 tahun atau lebih dan 2,5 juta pria diantaranya menderita
gejala saluran kemih bagian bawah ( lower urinary treat symptoms / LUTS ) akibat BPH
(suryawisesa , dkk ,1998 )
Pada orang orang lansia resiko terjadinya BPH dapat meningkat seiring bertambahnya
usia . perkembangan BPH secara mickroskopi dimulai anatra usia 25-30 tahun . setelah
menginjak usia 45 tahun keatas maka prevelensi terjadiya BPH akan meningkat , dan
mencapai 90% oada usia 90 tahun
Seiring dngan bertambahnya jumlah penduduk di indonesia yang pesat, maka jumlah
lansia diperkirakan akan meningkat pula . prevelensi usia 41-50 tahun sebanyak 20% ,51-60
tahun 50% ,> 80 tahun sekitar 90% . angka di indonesia ,bervariasi 24-30% dari kasus urologi
yang dirawat di beberapa rumah sakit DI RS Dr. Soetomo surabaya terdapat 1.894 kasus BPH
pada priode 1993-2002 ( pusat data dan informasi kemenkes RI. 2013 ).
Kejadian ini menjadi salah satu faktor bagi para tenaga medis dalam mengidentifikasi dan
mengatasi masalah masalah yang akan timbul di kemudian hari. Hal ini dapat dilakukan
dengan meningkatkan upaya pelayanan kesehatan secara preventif , promotive , dan kuratif
sehingga masalah tersebut dapat diatasi dengaan baik
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Seelah diberi penyuluhan selama 20 mnit . diharapnkluarga pasien mengerti dan
memahami gambaran BPH
2. Tujuan khusus
Setelah diberiakan penyuluhan klien dan kluarga
1. mengetahui dan mengerti pengertian BPH
2. mengetahui dan mengerti penyebab BPH
3. mengetahui dan mengerti tanda dan gejala BPH
4. mengetahui dan mengerti komplikasi BPH
5. mengetahui dan mengerti pencegahan BPH
6. mengetahui dan mengerti penatalaksanaan BPH
3. Pokok bahasan
Benigna prostat hyperplesia
4. Sub pokok
1. Pengertian Benigna prostat hiperplasia
2. Penyebab benigna prostat hiperplasia
3. Tanda dan gejala benigna prostat hiperplasia
4. Komplikasi benigna prostat hiperplasia
5. Pencegahan benigna prostat hiperplasia
6. Penatalaksanaan benigna prostat hiperplasia
5. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab
6. Media dan Alat
1. Media : leaflet
7. Proses pelaksanaan
7. Pengorganisasian
a. Penyaji : viki da’i
b. Moderator : viki da’i
c. Observer/ dokumentasi : viki da’i
d. Fasilitator : viki da’i
Urian tugas
a. Moderator
1. Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
2. . Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
3. Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audien
4. Menyampaikan kontrak waktu
5. Merangkum semua audien sesuai kontrak
6. Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
7. Menganalisis penyajian
b. Peenyaji
1. Bertangung jawab memberikan penyuluhan
2. Memahami topik penyuluhan
3. Meexplore pengetahuan audien tentang batuk efektif
4. Menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik batuk efektif dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh audien
5. Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
c. Fasilitator
1. Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara.
2. Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika ada
ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
3. Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan
pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
4. Membagikan leaflet di akhir acara.
d. Observer
1. Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
2. Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
3. Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
e. Pembimbing
1. Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan.
2. Mengevaluasi laporan dari observer
8. Seting tempat
Keterangan:
Penyaji
Moderator
Observer/fasilitator
Pembimbing
Pasien
Keluarga pasien
9. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan adalah:
1. Evaluasi Struktur .
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
c. . Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan
d. . Pasien dan keluarga ± 10 orang ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang
disepakati.
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang
definisi, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, penatalaksanaan benigna prostat
hiperplasia
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit peserta mampu
a. 80% sasaran mampu menyebutkan pengertian benigna prostat hiperplasia
b. 60% sasaran mampu menjelaskan penyebab benigna prostat hiperplasia
c. 60% sasaram mampu menjelaskan tanda dan gejala benigna prostat
hiperplasia
BENIGNA PROSTAT HIPERLASIA
a. Usia.
b. Terlalu banyak duduk.
c. Penurunan kekebalan tubuh akibat fisik lelah, stress, dsb.
d. Makan makanan pedas atau yang merangsang secara berlebih.
e. Ras/etnis.
f. Riwayat keluarga / keturunan.
g. Gejala tumor jinak
a. Sering buang air kecil atau merasa ingin buang air kecil.
b. Nokturia (buang air kecil pada malam hari).
c. Sering ingin buang air kecil namun kekuatan dan alirannya berkurang.
d. Nyeri atau rasa terbakar (burning) waktu kencing.
e. Bermasalah sewaktu memulai atau menghentikan kencing, atau kencing
lemah.
f. Pada bagian akhir buang air kecil, urin keluar dengan menetes.
g. Rasa masih adanya sisa urin di dalam kandung kemih.
h. Mungkin teraba adanya pembesaran kandung kemih.
i. Infeksi saluran kemih yang berulang.
j. Urine (air kencing) berdarah.
k. Nyeri pinggul atau punggung.
KOMPLIKASI BPH
PENCEGAHAN BPH
TERAPI BPH