Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG

BENIGNA PROSTSTIC HYPERPLASIA

Dosen Pengampu : Ns. Mutia Dwi Sagita , S.Kep ., M.Kep

Matakuliah : KMB II

Oleh :Viki Da’i Annafi’ul Maula (19010016)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PEKANBARU MEDICAL CENTER


T.A 20222
Lembaran pengesahan

satuan acara penyuluhan (SAP) yang berjudul bbenigna prostat hyperplasia


ini dibuat untuk memenuhi tugas klinik diruangan ICU RSUD bugil pasuruan dan
tugas praktik klinik mahasiswa SI keperawatan stikes Pekanbaru medical center
yang dibuat oleh

Nama : viki dai annafiul maula

Tingkat : 3/v

Satuan acra penyuluhan ini juga sudah disetujui


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik penyuluhan : Baigna prostat hyperplasia

Hari / tanggal penyuluhan :

Pukul : 09.00-09.30 wib

Sasaran : kluarga pasien

Tempat : ruang ICU RSUD

A. Latar bekang
Benign prostate hyperplasia ( BPH ) merupakan penyakit tersering kedua di klinik
urologi di indonesia setelah butuh saluran kemih ( fadlol & mocthar . 2005 ) . penduduk
indonesia yang berusia tua jumlah nya semakin meningkat , dikirakan sekitar 5% atau kira
kira 5jt pria di indonesia berusia 60 tahun atau lebih dan 2,5 juta pria diantaranya menderita
gejala saluran kemih bagian bawah ( lower urinary treat symptoms / LUTS ) akibat BPH
(suryawisesa , dkk ,1998 )
Pada orang orang lansia resiko terjadinya BPH dapat meningkat seiring bertambahnya
usia . perkembangan BPH secara mickroskopi dimulai anatra usia 25-30 tahun . setelah
menginjak usia 45 tahun keatas maka prevelensi terjadiya BPH akan meningkat , dan
mencapai 90% oada usia 90 tahun
Seiring dngan bertambahnya jumlah penduduk di indonesia yang pesat, maka jumlah
lansia diperkirakan akan meningkat pula . prevelensi usia 41-50 tahun sebanyak 20% ,51-60
tahun 50% ,> 80 tahun sekitar 90% . angka di indonesia ,bervariasi 24-30% dari kasus urologi
yang dirawat di beberapa rumah sakit DI RS Dr. Soetomo surabaya terdapat 1.894 kasus BPH
pada priode 1993-2002 ( pusat data dan informasi kemenkes RI. 2013 ).
Kejadian ini menjadi salah satu faktor bagi para tenaga medis dalam mengidentifikasi dan
mengatasi masalah masalah yang akan timbul di kemudian hari. Hal ini dapat dilakukan
dengan meningkatkan upaya pelayanan kesehatan secara preventif , promotive , dan kuratif
sehingga masalah tersebut dapat diatasi dengaan baik
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Seelah diberi penyuluhan selama 20 mnit . diharapnkluarga pasien mengerti dan
memahami gambaran BPH
2. Tujuan khusus
Setelah diberiakan penyuluhan klien dan kluarga
1. mengetahui dan mengerti pengertian BPH
2. mengetahui dan mengerti penyebab BPH
3. mengetahui dan mengerti tanda dan gejala BPH
4. mengetahui dan mengerti komplikasi BPH
5. mengetahui dan mengerti pencegahan BPH
6. mengetahui dan mengerti penatalaksanaan BPH
3. Pokok bahasan
Benigna prostat hyperplesia
4. Sub pokok
1. Pengertian Benigna prostat hiperplasia
2. Penyebab benigna prostat hiperplasia
3. Tanda dan gejala benigna prostat hiperplasia
4. Komplikasi benigna prostat hiperplasia
5. Pencegahan benigna prostat hiperplasia
6. Penatalaksanaan benigna prostat hiperplasia
5. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab
6. Media dan Alat
1. Media : leaflet
7. Proses pelaksanaan

N TAHAP KEGIATAN KEGIATAN MEDI


o KEGIATAN PERAWAT PESERTA A
1
Pensahuluan 1. Mengucapkan 1. Menjawab salam
salam pembuka
2. Mendengarkan
2. Perkenalan diri
3. Menjawab
3. Menjelaskan latar pertanyaan
belakang pokok
permasalahaan
4. Mengali
pengetahuan
kluarga tentang
pokok
permasalahan
5. Kontrak waktu
penyuluhan
6. Pembagian lieflate
2 Penyajian menjelaskan tentang Mendengarkan Leaflat
penjelasan e
1. Definisi BPH
2. Penyebab BPH
3. Tanda dan gejala
BPH
4. Kompliksi BPH
5. Pencegahan BPH
6. Penatalaksanaan
BPH
3 Evaluasi 1. Mengulang materi 1. Mendengarkan Leaflat
yang telah e
2. Bertanya
dijelaskan
3. Menjawab
2. Menenyakan hal
hal yang penting
3. Memberi
pertanyaan
4 1. Memberi Ceramah
kesimpulan
2. Salam
penutup

7. Pengorganisasian
a. Penyaji : viki da’i
b. Moderator : viki da’i
c. Observer/ dokumentasi : viki da’i
d. Fasilitator : viki da’i

Urian tugas

a. Moderator
1. Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
2. . Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
3. Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audien
4. Menyampaikan kontrak waktu
5. Merangkum semua audien sesuai kontrak
6. Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
7. Menganalisis penyajian
b. Peenyaji
1. Bertangung jawab memberikan penyuluhan
2. Memahami topik penyuluhan
3. Meexplore pengetahuan audien tentang batuk efektif
4. Menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik batuk efektif dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh audien
5. Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
c. Fasilitator
1. Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara.
2. Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika ada
ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
3. Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan
pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
4. Membagikan leaflet di akhir acara.
d. Observer
1. Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
2. Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
3. Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
e. Pembimbing
1. Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan.
2. Mengevaluasi laporan dari observer

8. Seting tempat

Keterangan:
Penyaji
Moderator
Observer/fasilitator
Pembimbing
Pasien
Keluarga pasien
9. Evaluasi
Evaluasi akan dilakukan adalah:
1. Evaluasi Struktur .
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak dengan peserta pada H-1, diulangi kontrak pada hari H.
c. . Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan
d. . Pasien dan keluarga ± 10 orang ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang
disepakati.
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan tentang
definisi, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, penatalaksanaan benigna prostat
hiperplasia
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 40 menit peserta mampu
a. 80% sasaran mampu menyebutkan pengertian benigna prostat hiperplasia
b. 60% sasaran mampu menjelaskan penyebab benigna prostat hiperplasia
c. 60% sasaram mampu menjelaskan tanda dan gejala benigna prostat
hiperplasia
BENIGNA PROSTAT HIPERLASIA

APAKAH BPH ITU?

Benign Prostat Hiperplasia ( BPH ) adalah Pembesaran Kelenjar Prostat yang


terletak pada alat reproduksi / kelamin pria sehingga mengganggu jalan kencing. Kelenjar
prostat terletak di bawah kandung kemih pria yang mengelilingi saluran kencing / urine.
Kelenjar prostat mulai berkembang sebelum bayi lahir dan akan terus berkembang hingga
mencapai usia dewasa.

APA YANG MENYEBABKAN BPH ?

Masih belum diketahui pasti tapi ada faktor predisposisinya

a. Usia.
b. Terlalu banyak duduk.
c. Penurunan kekebalan tubuh akibat fisik lelah, stress, dsb.
d. Makan makanan pedas atau yang merangsang secara berlebih.
e. Ras/etnis.
f. Riwayat keluarga / keturunan.
g. Gejala tumor jinak

APA TANDA DAN GEJALANYA ?!

a. Sering buang air kecil atau merasa ingin buang air kecil.
b. Nokturia (buang air kecil pada malam hari).
c. Sering ingin buang air kecil namun kekuatan dan alirannya berkurang.
d. Nyeri atau rasa terbakar (burning) waktu kencing.
e. Bermasalah sewaktu memulai atau menghentikan kencing, atau kencing
lemah.
f. Pada bagian akhir buang air kecil, urin keluar dengan menetes.
g. Rasa masih adanya sisa urin di dalam kandung kemih.
h. Mungkin teraba adanya pembesaran kandung kemih.
i. Infeksi saluran kemih yang berulang.
j. Urine (air kencing) berdarah.
k. Nyeri pinggul atau punggung.
KOMPLIKASI BPH

a. Ingin kencing yang muncul dengan tiba-tiba dan sangat sakit.


b. Infeksi saluran kencing.
c. Kerusakan kandung kemih.
d. Kerusakan ginjal.

PENCEGAHAN BPH

a. Segera periksakan ke dokter.


b. Menjalankan pola hidup sehat seperti pola makan sehat empat sehat lima sempurna,
rajin olahraga, tidak merokok, dsb.
c. Diet rendah lemak.
d. Jangan terlalu banyak duduk
e. Minum air minimal 8 - 12 gelas setiap hari.
f. Tidak menahan kencing.
g. Sering makan kubis-kubisan, alpukat, kacang-kacangan, tomat, mineral zinc, asam lemak
omega 3, dll untuk mengurasi resiko peradangan prostat.

TERAPI BPH

a. Berikut ini ada beberapa terapi pembesaran prostat, yaitu:


b. Istirahatkan klien dalam posisi yang nyaman
c. Observasi berkala selama 3 bulan sekali.
d. Lakukan Katerisasi.
e. Pemberian dengan obat-obatan (medis).
f. Terapi pembedahan.
Daftar pustaka
Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta : EGC
Mansjoer,Arif.2001.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta: Media Aesculapius Afief
Muttaqin, Kumalasari 2011, Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan, Jakarta
: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai