Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT HEPATITIS

Oleh

Kelompok 10 Reguler A

1. Yasintha Thon ( PO5303201201065 )


2. Yesika P.A Kanawadu ( PO5303201201066 )
3. Yesiska L. Yuniarti ( PO5303201201067 )
4. Yulinda Haga Hadja ( PO5303201201068 )

PRODI DIII KEPERAWATAN KUPANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study : DIII Keperawatan Kupang


Topik : Penyakit Hepatitis
Sub Topik : Penanganan Dan Pencegahan Penyakit Hepatitis
Sasaran : Masyarakat Sekitar Poltekes Kemenkes Kupang
Tempat : Poltekes Kemenkes Kupang
Hari/Tanggal : Kamis, 16 September 2021
Waktu : 08.00 WITA- Selesai
Dosen Pembimbing :

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, diharapkan peserta dapat memahami tentang cara
penanganan dan pencegahan penyakit hepatitis
II. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, diharapkan peserta mengerti tentang :
1. Pengertian Hepatitis
2. Jenis-jenis Hepatitis
3. Penyebab Hepatitis
4. Tanda dan Gejala Hepatitis
5. Diagnosis Hepatitis
6. Pengobatan Hepatitis
7. Pencegahan Hepatitis
III. Materi
1. Pengertian Hepatitis
2. Jenis-jenis Hepatitis
3. Penyebab Hepatitis
4. Tanda dan Gejala Hepatitis
5. Diagnosis Hepatitis
6. Pengobatan Hepatitis
7. Pencegahan Hepatitis
1. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
2. Media
1. Leaflet
2. Poster
3. Kegiatan Penyuluhan

Fase Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu


Pra 1. Menyiapkan SAP 2 menit
Interaksi 2. Menetukan kontrak waktu dan materi
sebelum penyuluhan dilakukan.
Orientasi 1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam 5 menit
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan dari kegiatan 3. Memperhatikan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan 4. Memperhatikan
diberikan
Kerja 1. Menggali pengetahuan peserta tentang 1. Menjawab pertanyaan 45 menit
penyakit hepatitis
2. Menjelaskan meteri tentang penyakit 2. Memperhatikan
hepatitis
3. Memberi kesempatan peserta untuk 3. Mengajukan pertanyaan
bertanya tentang materi yang telah
diberikan
4. Menjawab pertanyaan yang diajukan 4. Memperhatikan dan
mendengarkan dengan baik
Terminasi 1. Menanyakan kembali kepada peserta 1. Menjawab pertanyaan yang 10 menit
tentang materi yang diberikan dan diajukan
reinforcement kepada peserta yang 2. Memperhatikan
dapat menjawab pertanyaan 3. Mendengarkan
2. Memberikan kesimpulan 4. Menjawab salam
3. Mengakhiri pertemuan dan
mengucapkan terima kasih atas
partisipasi peserta
4. Mengucapkan salam penutup

4. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Kesiapan materi
b) Kesiapan SAP
c) Kesiapan media : leaflet dan poster
d) Peserta hadir di tempat penyuluhan
e) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di kampus Poltekes Kemenkes Kupang
f) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar
d) Suasana penyuluhan tertib
e) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
f) Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat:
1. Menjelaskan Pengertian Hepatitis
2. Menjelaskan Jenis-jenis Hepatitis
3. Menjelaskan Penyebab Hepatitis
4. Menjelaskan Tanda dan Gejala Hepatitis
5. Menjelaskan Diagnosis Hepatitis
6. Menjelaskan Pengobatan Hepatitis
7. Menjelaskan Pencegahan Hepatitis
5. Pengorganisasian

Pembawa Acara : Yasintha Thon


Pembicara : Yesiska L. Yuniarti dan Yesika P.A Kanawadu
Fasilitator , Observer dan Notulen : Yulinda Haga Hadja

XI. Uraian Tugas

1. Pembawa Acara
a) Membuka acara
b) Membuat tata tertib acara
c) Memperkenalkan anggota penyuluhan dan pembimbing
d) Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
e) Menjelaskan kontrak waktu
f) Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pembicara
g) Mengarahkan alur diskusi
h) Memimpin jalannya penyuluhan
i) Mengatur kelancaran acara
j) Menutup acara
2. Pembicara
a) Menyampaikan materi
b) Bersama pembawa acara bekerja sama dalam kelancaran acara
3. Fasilitator, Observer dan Notulen
a) Memfasilitasi kegiatan
b) Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
c) Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
d) Mencatat setiap pertanyaan dan jawaban selama kegiatan diskusi berlangsung

MATERI PENYULUHAN
I. Pengertian Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada hati karena toxin/racun, seperti
bahan kimia atau obat obatan ataupun agent penyebab infeksi seperti Virus. Hepatitis karena
virus dapat menyebabkan peradangan pada hepar dengan gejala klinik berupa penyakit kuning
yang akut disertai malaise, mual dan muntah, serta dapat pula disertai peningkatan suhu badan
(Black & Hawks, 2014; Sanityoso, 2006; Warouw, 2007).
II. Jenis Hepatitis dan Penyebab Hepatitis
A. Hepatitis A,

Hepatitis A adalah infeksi yang menyerang hati akibat virus HAV . Penyakit ini sangat mudah menular
lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi virus yang dapat berasal dari penderita . virus HAV
adalah salah satu jenis virus hepatitis yang dapat menyebabkan peradangan hati . akibatnya, kemampuan
fungsi hati pun menurun faktor resiko penyakit hepatitis ini berkaitan dengan kebersihan lingkungan yang
buruk dan perilaku hidup bersih

 Tanda dan gejala hepatitis A

Gejala hepatitis A tidak selalu muncul pada orang yang terinfeksi hal ini juga berlaku pada orang yang telah
terinfeksi sejak beberapa minggu . Hal ini dikarenakan masa inkubasi virus dapat berlangsung selama 14
sampai 28 hari . pada orang yang mengalami gejala ciri-ciri HAV akan muncul setelah 2 sampai 6 minggu
terinfeksi Virus gejala yang ditimbulkan dapat bersifat ringan hingga berat meliputi :

 Urine berwarna kuning gelap,


 merasa lelah,
 mual dan muntah,
 demam ringan
 nyeri pada sendi
 sakit perut,
 kehilangan nafsu makan,
 kulit dan bagian putih mata menguning atau penyakit kuning,
 warna feses seperti tanah liat
 pucat serta gatal-gatal

B. Hepatitis B,

Hepatitis B adalah penyakit liver menular yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B atau HBV.
penyakit ini dapat menyebabkan infeksi akut dan infeksi kronis yang berkembang menjadi sirosis dan
kanker hati . penularan Hepatitis B dapat berlangsung lewat kontak dengan cairan tubuh seperti transfusi
darah dan penggunaan jarum suntik . pada beberapa kasus , virus ini juga bisa ditularkan melalui hubungan
seksual . meski begitu cara penularan penyakit ini paling sering terjadi secara vertikal dari ibu ke bayinya
yaitu pada saat prenatal atau proses persalinan .

gejala Hepatitis B umumnya tidak langsung muncul setelah terinfeksi namun gejala penyakit ini bisa
berlangsung selama beberapa minggu . Hepatitis B dibagi lagi menjadi dua jenis berdasarkan lama waktu
Penyakit ini berlangsung, yaitu :

1) Infeksi HBV akut

Infeksi HBV akut adalah penyakit sementara yang terjadi selama 6 bulan pertama setelah seseorang terpapar
virus sistem kekebalan tubuh kemungkinan besar akan membersihkan virus dari tubuh dan pulih sepenuhnya
dalam beberapa bulan

2) Infeksi HBV kronis

Bila infeksi virus hepatitis B berlangsung lebih dari 6 bulan mungkin mengalami infeksi hepatitis kronis hal
ini mungkin dikarenakan sistem imun tidak dapat melawan infeksi infeksi kronis . dapat berlangsung seumur
hidup dan berisiko mengembangkan komplikasi yang serius seperti sirosis dan kanker hati

 Tanda dan gejala

1. Gejala hepatitis B akut

Periode gejala infeksi akut dapat berlangsung selama 1 sampai 4 bulan gejala dari kondisi ini menandakan
fase awal dari infeksi HBV berupa .

 kelelahan,
 kehilangan nafsu makan
 mual dan muntah
 sakit pada bagian perut atas
 kulit dan mata menguning atau penyakit kuning

2. Gejala hepatitis B kronis

Pasien dengan hepatitis B kronis biasanya menunjukkan gejala yang berhubungan dengan gangguan fungsi
hati akibat peradangan. Hal ini dikarenakan infeksi virus HBV kronis melemahkan fungsi hati dalam
menjaga sistem kekebalan tubuh , memproduksi enzim dan menyaring zat beracun. Lama-kelamaan, infeksi
virus dapat mengarah pada tahap akhir dari penyakit liver yaitu sirosis hati . itu sebabnya gejala penyakit
HBV kronis mungkin tampak mirip dengan sirosis hati antara lain :

 kelelahan,
 nyeri otot,
 kehilangan nafsu makan,
 warna feses berubah pucat,
 perubahan warna urine menjadi gelap atau seperti teh,
 gatal dan ruam pada kulit telapak tangan,
 mual dan muntah,
 demam ringan,
 cairan pada perut atau asites,
 sakit perut pada bagian atas,
 penyakit kuning,
 pembuluh darah terlihat seperti laba-laba pada kulit atau spider angioma

C. Hepatitis C

Hepatitis C adalah peradangan pada organ hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C atau HCV .
berdasarkan lamanya virus menginfeksi hepatitis C diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu akut dan kronis
. gejala Hepatitis C akut terjadi dalam waktu paling lama 6 bulan dalam waktu ini tubuh bisa melawan
infeksi virus dan sembuh darinya namun pada hepatitis C biasanya kondisi akut akan berlanjut menjadi
kronis

hepatitis C kronis Dapat menetap dalam jangka panjang dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius
seperti kerusakan hati sirosis kanker hati bahkan hingga kematian

 Penyebab

Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C virus ini dapat menyebar melalui kontaminasi darah
atau cairan tubuh penderita hepatitis C . Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran Hepatitis C yaitu :

 menggunakan jarum suntik bekas pakai penderita,


 mendapatkan transfusi darah atau transplantasi organ dari penderita,
 menjalani prosedur medis dengan peralatan yang tidak steril
 berbagi peralatan dengan penderita Seperti alat cukur atau sikat gigi,
 berhubungan seks tanpa kondom dengan penderita

Selain faktor penyebab tersebut, penularan Hepatitis C lebih mudah terjadi jika memiliki faktor resiko
yaitu :

 terlahir dari ibu penderita hepatitis C


 memiliki infeksi HIV,
 memiliki pasangan seksual yang menderita hepatitis C
 melakukan cuci darah atau hemodialisis bagi penderita gagal ginjal
 menyalahgunakan narkoba suntik
 pernah menderita penyakit menular seksual
meski tampak mudah menular perlu diingat bahwa virus hepatitis C tidak akan tidak akan menular melalui
air susu ibu atau ASI , makanan , minuman maupun sentuhan seperti bersalaman , berpelukan atau
berciuman dengan pengidapnya

 Tanda dan gejala

Gejalanya antara lain :

 demam
 kelelahan
 nyeri sendi
 nyeri perut
 mual dan muntah
 selera makan menurun
 penyakit kuning
 urin berwarna kuning gelap
 feses berwarna pucat

Gejala hepatitis akut dapat sembuh dalam 2 minggu hingga 3 Bulan namun tanpa disadari virus hepatitis C
bisa saja masih berada dalam tubuh hingga bertahun-tahun kemudian dan perlahan-lahan menyebabkan
kerusakan pada hati kondisi ini dinamakan hepatitis C kronis. tanda dan gejala yang bisa muncul akibat
hepatitis C kronis dan kerusakan pada hati antara lain :

 mudah memar atau berdarah


 mengalami kelelahan sepanjang hari
 asites
 pembengkakan pada kaki
 sulit berkonsentrasi
 penurun penurunan berat badan yang signifikan
 muntah darah
 penurunan kesadaran
D. Hepatitis D

Hepatitis D adalah peradangan hati akibat infeksi virus hepatitis Delta atau HDV . Penyakit ini hanya bisa
terjadi pada seseorang yang juga terinfeksi oleh virus hepatitis B atau HBV. hepatitis d adalah jenis
hepatitis yang tidak biasa Hal ini karena infeksi virus ini hanya bisa terjadi jika seseorang sudah terinfeksi
Hepatitis B sebelumnya hepatitis C dapat bersifat akut maupun kronis seseorang bisa menderita hepatitis D
bersamaan dengan hepatitis B atau bila ia sudah menderita Hepatitis B dalam jangka panjang atau kronis

 Penyebab
Hepatitis disebabkan oleh infeksi hepatitis Delta virus atau HDV. virus ini adalah jenis virus yang tidak
lengkap dan membutuhkan bantuan virus hepatitis B untuk berkembang. infeksi virus ini akan
menyebabkan peradangan dan kerusakan hati . risiko terjadinya hepatitis D akan meningkat karena beberapa
kondisi berikut ini yaitu:

 Menderita hepatitis B
 melakukan hubungan seks sesama jenis terutama pada pria
 tinggal bersama penderita atau di area wabah D hepatitis D
 sering menerima transfusi darah terutama bila darah yang didonorkan tidak melalui pemeriksaan
ketat atau alat yang digunakan tidak bersih
 menggunakan jarum suntik bekas penderita hepatitis D yang biasanya terjadi pada penggunaan
NAPZA suntik

Meski jarang terjadi proses melahirkan juga bisa menjadi sarana penularan hepatitis B dari ibu yang positif
Hepatitis D kepada bayinya saat sudah terinfeksi HDV. seseorang akan sangat mudah menyebarkan nya ke
orang lain melalui kontak langsung dengan cairan tubuh seperti darah urin , cairan vagina atau cairan sperma
bahkan penyebaran virus dapat terjadi sebelum penderita mengalami gejala-gejala penyakit . meski begitu
HDV tidak menyebar melalui air liur atau sentuhan misalnya memeluk atau berjabat tangan dengan
penderita

 Tanda dan Gejala

Gejala-gejala tersebut dapat berupa, antara lain :

 kulit dan bagian putih mata menjadi kuning


 nyeri sendi
 nyeri perut
 mual dan muntah
 nafsu makan menurun
 warna urine menjadi lebih gelap
 warna feses menjadi lebih cerah
 Kelelahan yang tidak diketahui sebabnya

Pada beberapa kasus yang langka penderita juga bisa menjadi linglung dan mudah memar . gejala diatas
umumnya baru muncul 21 sampai 45 hari setelah seseorang terinfeksi hepatitis D gejala-gejala diatas juga
lebih umum dialami oleh penderita hepatitis D akut . pasien Hepatitis D kronis sering tidak mengalami
gejala kecuali saat kondisinya makin parah
E. Hepatitis E

Hepatitis E adalah hepatitis penyakit yang menyerang hati yang disebabkan oleh virus HEV. Cara penularan
penyakit hepatitis ini mirip seperti hepatitis A yaitu ditularkan Ketika seseorang mengkonsumsi makanan
atau minuman yang terkontaminasi orang yang telah terinfeksi virus HEV.

Gejala penyakit hepatitis E akan muncul sekitar 2 sampai 7 minggu setelah terinfeksi Virus setelah itu
biasanya untuk bisa benar-benar sembuh dibutuhkan waktu sekitar 2 bulan . gejala gejala hepatitis E yang
biasa terjadi adalah sebagai berikut

 menguningnya warna kulit dan mata


 warna urine menjadi lebih gelap seperti teh
 nyeri sendi
 hilangnya nafsu makan
 nyeri perut
 pembengkakan hati
 mual muntah
 mudah lelah dan demam

Beberapa gejala tadi hanyalah gejala yang umum terjadi untuk bisa mengetahui apakah seseorang terinfeksi
HEV atau tidak dibutuhkan tes darah untuk mengetahui apakah ada virus dalam tubuh darah juga biasanya
dianjurkan dokter untuk dapat membantu memulai pengobatan dan menghancurkan perubahan gaya hidup
untuk memperlambat proses kerusakan hati pada penyakit ini

III. Diagnosis Hepatitis

Untuk mendiagnosa hepatitis biasanya akan melakukan beberapa hal termaksud

1. Menanyakan tentang riwayat penyakit pasien untuk menentukan faktor risiko hepatitis infeksi
maupun non infeksi dan melakukan pemeriksaan fisik dengan menekan perut secara lembut untuk
melihat adanya rasa sakit atau nyeri serta memeriksa kemungkinan pembesaran pada hati , jika kulit
dan warna mata menjadi kuning dokter bisa memberikan pertimbangan tertentu.
2. Tes darah untuk mendeteksi sumber masalah pada fungsi hati yang tidak normal . tes ini juga dapat
memeriksa virus yang menyebabkan hepatitis dan juga antibodi yang umum pada kondisi hepatitis
autoimun
3. USG perut untuk menggambarkan organ-organ dalam perut terutama hati dan organ-organ
vegetasinya pemeriksaan ini dapat menunjukkan terjadinya pembesaran atau kerusakan organ hati ,
adanya cairan di dalam perut , tumor hati , kelainan kandung empedu dan terkadang pancreas
4. Tes fungsi hati dengan menggunakan sampel darah yang menentukan efisiensi kerja hati . tingginya
kerja enzim hati dapat menandakan hati yang sedang stress, rusak atau tidak berfungsi dengan baik
5. Biopsi hati yang merupakan suatu prosedur invasif untuk mengambil sampel jaringan hati dengan
menggunakan jarum melalui kulit dan tidak memerlukan operasi biopsi biasanya dilakukan dengan
dibantu oleh USG untuk memandu pengambilan sampel untuk biopsi melalui pemeriksaan ini dokter
dapat menentukan infeksi atau peradangan terjadi pada hati

IV. Cara mengobati

Pengobatan hepatitis diberikan berdasarkan tipe dan kondisi hepatitis

1. Hepatitis A
Tipe ini biasanya tidak membutuhkan pengobatan karena umumnya dapat sembuh dengan sendirinya
dan hanya berlangsung sesaat. istirahat dianjurkan jika gejala menyebabkan ketidaknyamanan. jika
mengalami muntah atau diare maka diperlukan hidrasi dan nutrisi yang memadai
vaksin hepatitis A tersedia sebagai pencegahan biasanya vaksin diberikan pada bayi berusia antara
12 sampai 8 bulan vaksin ini juga tersedia bagi orang dewasa dan dapat dikombinasikan dengan
vaksin hepatitis B
2. Hepatitis B
Tidak memerlukan pengobatan yang spesifik namun pasien Hepatitis B kronis akan mendapatkan
obat antivirus . pengobatan ini dapat berlangsung dalam hitungan bulan bahkan tahun dan
membutuhkan evaluasi medis secara teratur termaksud untuk respon virus terhadap pengobatan
vaksin hepatitis B dapat mencegah terjadinya penyakit ini
3. Hepatitis C
Antivirus akan diberikan baik untuk Hepatitis C akut maupun kronis. pasien hepatitis C kronis
biasanya mendapatkan kombinasi dari terapi antivirus. pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk
memerlukan untuk menentukan pengobatan yang terbaik untuk tipe ini
orang yang menderita sirosis karena hepatitis C mungkin dapat menjalani transplantasi hati . untuk
sekarang ini belum tersedia vaksin untuk Hepatitis C
4. Hepatitis D
Belum ada anti-virus yang tersedia untuk mengobati hepatitis B . Hepatitis B dapat dicegah dengan
pemberian vaksin hepatitis B sebab hepatitis D baru dapat terjadi jika muncul infeksi hepatitis B
5. Hepatitis E
Sampai saat ini belum ada pengobatan khusus untuk tipe ini karena biasanya infeksi ini terjadi secara
akut maka hepatitis akan sembuh dengan sendirinya . pasien hepatitis tipe ini disarankan untuk
beristirahat dan minum dengan cukup mengonsumsi cukup nutrisi serta menghindari alkohol . wanita
hamil dengan hepatitis E memerlukan pengawasan dan penanganan yang ketat
V. Cara mencegah hepatitis

Cara pencegahan hepatitis yaitu :

 Menjaga kebersihan untuk menghindari terserang infeksi hepatitis A dan E


 Selain itu hindari air mentah ,kerang tiram mentah atau setengah matang ,es , buah mentah dan
sayuran mentah
 Hepatitis B,C dan D yang ditularkan melalui udara yang terkontaminasi dapat dicegah dengan tidak
berbagi alat cukur, tidak berbagi jarum suntik , tidak menggunakan sikat gigi orang lain , tidak
menyentuh percikkan darah
 Hepatitis B dan C dapat dicegah dengan menjalani perilaku hubungan seksual yang aman dan
menggunakan kondom untuk membantu mengurangi resiko infeksi yang kedua mendapatkan vaksin
hepatitis untuk mencegah perkembangan hepatitis A dan B

Anda mungkin juga menyukai