Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“HEPATITI B”

OLEH

KELOMPOK 5:
JELFI RUNIANA NON
CITRA PILI MANGNGI
DEVINTA MALELAK
LINDA RUMYATI RIWU ROHI
FRANSISKUS SINA PIRAN

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS CITRA BANGSA KUPANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN HEPATITIS B

Pokok bahasan : Hepatitis B


Sub Pokok bahasan : Pengertian Hepatitis B, macam-macam hepatitis,
pencegahan dan penularan
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Tempat : RSUD S.K Lerik Kota Kupang
Jam : 10:00 Wita
Waktu : 20 menit
Hari/tanggal : Kamis, 29 Desember 2023
PemberiMateri :Mahasiswa Universitas Cita Bangsa
- Jelfi Runiana Non
- Citra Pili Mangngi
- Devinta Malelak
- Linda Rumyati Riwu Rohi
- Fransiskus Sina Piran

A. TUJUAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan diharapkan masyarakat
mampu memahami tentang penyakit Hepatitis B dan mampu mencegah
penyebaran virus yang menyebabkan hepatitis.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan pasien dan
keluarga dapat menjelaskan kembali :
a. Pengertian hepatitis
b. Macam – macam hepatitis
c. Cara penularan virus hepatitis
d. Cara pencegahan penularan virus hepatitis
B. KEGIATAN
TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
Pembukaan 5 Menit  Mengucapkan Leaflet
salam
 Perkenalan
 Menyampaikan
maksud dan tujuan
penyuluhan
Pelaksanaan 10 Menit  Pengertian
hepatitis
 Menjelaskan
macam-macam
Hepatitis
 Menjelaskan
Cara penularan
virus hepatitis
 Menjelaskan
Cara pencegahan
penularan virus
hepatitis
Penutup 5 menit  Mengajukan
pertanyaan
kembali
 Memberikan hasil
evaluasi
 Menutup dengan
salam

C. Media dan Metode


1. Materi

a. Menjelaskan pengertian hepatitis


b. Menjelaskan macam-macam Hepatitis
c. Menjelaskan Cara penularan virus hepatitis

d. Menjelaskan Cara pencegahan penularan virus hepatitis

2. Metode

a. Ceramah

b. Tanya jawab

D. Media dan Sumber

1. Media leaflet
E. EVALUASI

1. Apa yang dimaksud dengan hepatitis ?

2. Apasaja macam-macam hepatitis?


3. Bagaimana cara penularan virus hepatitis ?
4. Bagaimana cara pencegahan hepatitis ?
a. Evaluasi Struktur
1) Materi dan media yang akan dibawakan pada saat penyuluhan
telah dikonsultasikan terlebih dahulu oleh pembimbing klinik
dan telah mendapat persetujuan.
2) Media yang diperlukan untuk penyuluhan sudah tersedia
sebelum hari H.
3) Penyuluh telah membuat janji dan menginformasikan waktu
pelaksanaan penyuluhan kepada setiap pihak yang terlibat.
4) Pasien dan keluarga pasien yang dirawat inap mengikuti
kegiatan penyuluhan.
b. Evaluasi Proses
Penyuluh:
1) Diharapkan penyuluh mampu menjelaskan materi secara komunikatif
dan jelas
2) Diharapkan penyuluh mampu mengajak sasaran untuk memperhatikan
dan mendengarkan penyuluh saat menjelaskan
3) Diharapkan penyuluh mampu menjawab pertanyaan yang disampaikan
oleh sasaran
Sasaran:
1) Diharapkan sasaran memperhatikan dengan cermat pada saat
berlangsungnya penyuluhan,
2) Diharapkan sasaran aktif bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti
saat dijelaskan
3) Diharapkan sasaran mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh.
c. Evaluasi Hasil
1) Pengetahuan sasaran tentang pokok bahasan meningkat dibuktikan
dengan kemampuan sasaran dalam menjawab pertanyaan sebesar 70%.
2) Tingkat partisipasi dan keaktifan sasaran dalam kegiatan tinggi
mencapai 70%.
1. PENGORGANISASIAN DAN URAIANTUGAS
a. Moderator : Linda R. Riwu Rohi

Uraian Tugas:
 Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta
 Mengatur proses dan lama penyuluhan
 Menutup acara penyuluhan
b. Penyaji : Citra Pili Mangngi

Uraian Tugas:
 Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami
 Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan
 Memotivasi peserta untuk bertanya
c. Fasilitator : Devinta Malelak

Uraian Tugas:
 Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta
 Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
 Memotivasi peserta untuk bertanya
 Menginterupsi penyuluhan tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas
bagi peserta.
d. Notulen : Jelfi Runiana Non

Uraian Tugas:
 Mencatat nama, alamat, dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan
 Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
 Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan
 Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
 Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan
e. Dokumentasi : Fransiskus Sina Piran

Uraian Tugas:
 Mengumpulkan data (bukti berupa foto)
 Menyusun data agar penyuluhan berjalan dengan lancar
 Menyelidiki atau meneliti jalannya acara penyuluhan
 Mengelola serta memelihara bahan guna menyiapkan informasi yang
bermanfaat.

F. LAMPIRAN MATERI

HEPATITIS
A. Pengertian
Hati (liver) adalah salah satu organ tubuh yang penting. Hati dapat
membantu proses metabolisme nutrisi ataupun obat-obatan di dalam tubuh.
Selain itu organ ini juga mempunyai peranan yang penting untuk membersihkan
darah di dalam tubuh dari produk limbah yang beracun. Namun, demikian jika
kita tidak menjaga fungsi hati dengan baik maka organ penting ini akan
mengalami kerusakan. Salah satu penyakit hati yang sering terjadi adalah
hepatitis.
Hepatitis yang berarti peradangan dalam hati dapat diakibatkan oleh berbagai
macam hal, seperti infeksi bakteri, racun, ataupun karena sistem imun di dalam
tubuh sendiri yang dapat menyerang hati. Meskipun ada beberapa jenis hepatitis,
pada umumnya ada 3 macam hepatitis yang disebabkan oleh virus dan sering
terjadi yaitu hepatitis A, B, ataupun C.

B. Macam-macam hepatitis

1. Hepatitis A
Virus hepatitis A dapat ditularkan melalui feses dari pasien yang
sebelumnya telah terinfeksi dengan penyakit ini. Selanjutnya seseorang
dapat terkena hepatitis A dengan mengkonsumsi makanan atau minuman
yang telah terkontaminasi feses tersebut. Hepatitis A bersifat kurang
merusak dibanding hepatitis virus yang lain. Hal ini karena jenis hepatitis
ini jarang menimbulkan kerusakan liver yang menetap. Bahkan dalam
beberapa minggu gejala akan hilang sama sekali dan orang yang telah
terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda
dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis
kronik.

a) Gejala Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan
mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera
makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam
pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak
seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus,
dll.

b) Cara penularan :
Virus hepatitis A ditularkan melalui tinja orang yang terkana
virus hepatitis A dan masuk kemulut orang lain bisa terjadi karena:
1) Mengkonsumsi sayuran, buah, ikan, air muapun makanan yang
telah tercemar oleh tinja yang mengandung hepatitis A.
2) Kebersihan pribadi dan lingkungan tidak di jaga dengan baik.
c) Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A
Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti
minggu pertama munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan
sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta
segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk
mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti
paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk
meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan
yang mengurangi rasa mual dan muntah.

d) Cara pencegaha virus hepatitis A

1) Cuci tangan dengan air hangat dan sabun setelah melakukan


BAB/BAK. Sebelum makan ataupun sebelum menyediakan
makanan.

2) Cuci sayuran dan buah sebelum di makan.

3) Sebelum dipakai cuci peralatan makan dan minum.

2. Hepatitis B
Jenis hepatitis ini tergolong infeksi yang lebih serius dan dapat
memicu terjadinya sirosis ataupun kanker hati. Penularan hepatitis B
dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi
darah, ataupun cairan tubuh yang lain. Pada beberapa kasus seseorang
yang terinfeksi hepatitis B dapat sembuh dari penyakit ini dan
kemungkinan tubuhnya telah memiliki imunitas untuk melawan infeksi
tersebut. Namun, ada juga beberapa orang yang akan terinfeksi virus ini
selamanya.

a) Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang
akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata
yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan
cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan
kepada orang lain menjadi lebih beresiko.

b) Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B


Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa
yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah
diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan
untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.

c) Pengobatan oral yang terkenal adalah :

 Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog,


yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa
maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan
enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor
bersinambungan dari dokter.

 Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara


oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi
akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.

 Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada


penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini
adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan
enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat
ini belum dikatakan stabil.

d) Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah :


Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel
radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker
hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa
Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN,
ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3
kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping
pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang
memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa
sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam
yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.

3. Hepatitis C
Seperti halnya hepatitis B, ternyata hepatitis C juga dapat
memicu terjadinya sirosis ataupun kanker hati. Penularan penyakit ini
dapat melalui transfusi darah, cairan tubuh, ataupun hubungan seksual.
Hepatitis C merupakan tipe hepatitis yang sangat serius dan menjadi
alasan utama transplantasi hati pada kebanyakan pasiennya. Pada
hepatitis C penderita yang menjadi kronik jauh lebih banyak.

a. Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita
Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi
bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar
diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin
menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut
"jaundice" (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan
peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian
pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi
bahkan normal

b. Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C


Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat
seperti Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun
tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari
tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang
memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita
Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita
tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada
stadium awalnya.

c. Cara pencegahan hepatitis B dan C sama karna kedua jenis virus ini sama
hidup dan tertular melalui darah, dan cairan organ dalam lainnya.
Penularan hepatitis B dan C :

1) Melaluai kontak darah, sperma ,dan cairan vagina dari orang yang
terinfeksi hepatitis B dan C.

 Berbagi perlengkapan suntik untuk menggunakan narkoba.

 Melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom.

2) Bayi yang terlahir dari ibu yang telah terinfeksi hepatitis B dan C.
Pencegahan Hepatitis B dan C:
a) Jangan berbagi perlengkapan suntik apapun (tabung, jarum, kapas,
air, dan filter).
b) Waspada terhadap darah ketika menyuntik atau disuntik oleh orang
lain.
c) Jangan berbagi sikat gigi dan alat cukur.
d) Jika ingin tatto, lakukan dengan prosedur sterilisasi yang layak.
e) Tidak melakukan hubungan seks tanpa kondom.
f) Lakukan vaksinasi Hep B. Saat ini belum ada vaksin untuk
mencegah hepatitis C.

d. Obat herbal Hepatitis


Adapun tumbuhan obat/herbal yang dapat digunakan untuk
mencegah dan membantu pengobatan hepatitis diantaranya mempunyai
efek sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi hati dari pengaruh zat
toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat antiradang antara lain
yaitu temulawak (Curcuma xanthorrhiza ), kunyit (Curcuma longa),
sambiloto (Andrographis paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), daun
serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang
(Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan
(Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu
(Morinda citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).

DAFTAR PUSTAKA

http://kesehatan.kompas.com/read/2009/05/29/14104048/Mengenal.hepatitis.
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/gynecology/2024762-hepatitis-b-c.

http://kliniksehati.wordpress.com/2010/09/04/beberapa-hepatitis.
Kompas.com

Anda mungkin juga menyukai