Oleh:
Oleh:
5. D3 Keperawatan Stikes Banyuwangi
6. Profesi Ners Stikes Mataram
7. Profesi Ners Universitas Brawijaya
8. Profesi Ners Stikes Widyagama Husada
................................ ........................
............
PAKET PENYULUHAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENGENALAN HEPATITIS C
A. LATAR BLAKANG
Hepatitis C saat ini menjadi perhatian tersendiri dalam masalah
kesehatan masyarakat karena paling sering menyebabkan gejala sisa berupa
hepatitis kronik, sirosis hati dan kanker hati primer. Dibandingkan dengan
hepatitis B, virus hepatitis C lebih ganas dan lebih sering menyebabkan penyakit
hati menahun. Replikasi virus ini sangat cepat dan dapat mencapai 10 triliun kopi
sehari. Infeksi Virus Hepatitis C (HCV) didapatkan diseluruh dunia. Menurut data
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 3% atau 170 juta orang di seluruh
dunia terinveksi Virus Hepatitic C (HCV). Penderita hepatitis C akan terus
bertambah seiring bertambahnya infeksi baru yang setiap tahunnya mencapai 3 - 4
juta orang. Hal ini menyebabkan hepatitic C merupakan salah satu penyebab dari
10 besar penyebab kematian umat manusia. Angka pasti prevalensi hepatitis C di
Indonesia belum diketahui. Namun bila memakai acuan angka kejadian rata-rata
dunia yang 3% bila dikalikan penduduk Indonesia sebanyak 220 juta, akan
diperoleh angka 6,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap virus berbahaya ini.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit peserta mampu
mengetahui dan memahami tentang Hepattis C
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, peserta dapat:
1. Megetahui klasifikasi hepatitis
2. Mengetahui pengertian Hepatitis C
3. Mengetahui penyebab Hepatitis C
4. Mengetahui tanda dan gejala Hepatitis C
5. Cara penularan Hepatitis C
6. Kelompok resiko tinggi terkena Hepatitis C
7. Mengetahui penatalaksanaan Hepatitis C
B. MATERI (terlampir)
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. MEDIA
1. Leaflet
2. LCD, PPT
E. KRITERIA EVALUASI
Kriteriaevaluasistruktur :
1. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan Hepatitis C
2. Melakukan konsultasi Satuan Acara Penyuluhan yang telah disusun
dengan pembimbing
3. Melakukan kontrak waktu dan tempat penyuluhan
4. Membentuk pengorganisasian dalam pelaksanaan penyuluhan, dengan
susunan sebagai berikut .
a) Penyaji
b) Moderator
c) Observer
d) Fasilitator
5. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
penyuluhan
F. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan
Peserta
Orientasi 5 Menit Pembukaan
1. Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan Memperhatikan
diberikan
5. Menyampaikan kontrak waktu Menyetujui
Kerja 20 1. Menjelaskan klasifikasi hepatitis
Menit 2. Menjelaskan pengertian
Hepatitis C
3. Menjelaskan penyebab Hepatitis C
4. Menjelaskan tanda dan gejala Memperhatikan
Hepatitis C
5. Menjelaska cara penularan
Hepatitis C
6. Menjelaskan penatalaksaan
Hepatitis C
Terminasi 5 Menit 1. Memberikankesempatanuntukberta Bertanya dan
nya menjawab
2. Menjawab pertanyaan pertanyaan
3. Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
4. Memberi salam penutup
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
PENGENALAN HEPATITIS C
A. Klasifikasi Hepatitis
Jenis-jenis Hepatitis
Hepatitis A
Hepatitis B
Hepatitis C
Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui
ingeti air yan tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang
yang hidup pada atau perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko
dimana sanitasi buruk, dan paling sering pada dewasa muda hingga
pertengahan.
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat ini
para pakar belum sepakat hepatitis F merupakan penyakit hepatitis yang
terpisah. Sedangkan hepatitis G gejala serupa hepatitis C, seringkali
infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan
hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi
darah jarum suntik.
B. Pengertian Hepatitis C
Hepatitis C adalah infeksi yang terutama menyerang organ hati.
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Hepatitis C
seringkali tidak memberikan gejala, namun infeksi kronis dapat
menyebabkan parut (eskar) pada hati, dan setelah menahun menyebabkan
sirosis. Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami sirosis juga
mengalami gagal hati, kanker hati, atau pembuluh yang sangat
membengkak di esofagus dan lambung, yang dapat mengakibatkan
perdarahan hingga kematian.
C. Penyebab Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalahpenyakithati yang disebabkanoleh virus
Hepatitis C (HCV= Hepatitis C virus). HCV adalah virus RNA yang
digolongkandalamFlavivirusbersama-samadengan virus hepatitis G,
Yellow fever, dan Dengue.Virus
iniumumnyamasukkedalamdarahmelaluitranfusiataukegiatan-kegiatan
yang memungkinkan virus inilangsungterpapatdengansirkulasidarah.
Hepatitis C kronis
Infeksi akan menjadi kronik pada 70 – 90% kasus dan sering kali
tidak menimbulkan gejala apapun walaupun proses kerusakan hati
berjalan terus. Hilangnya HCV setelah terjadinya hepatitis kronis
sangat jarang terjadi. Diperlukan waktu 20 – 30 tahun untuk
terjadinya serosis hati yang seringtejadipada 15 – 20% pasien
hepatitis C kronis.Progresivitas hepatitis kronik menjadi sirosis hati
tergantung bebrapa factor resiko yaitu : asupan alkohol, ko-infeksi
dengan virus hepatitis B atau Human Immunodeficiency Virus
(HIV), jenis kelamin laki-laki dan usia tua saat terjadinya infeksi.
Setelah terjadi sirosis hati, maka dapat timbulkan kerhati dengan
frekuensi 1 – 4% tiap tahunnya. Kanker hati dapat terjadi tanpa
melalui sirosis hati walaupun hal ini amat jarang terjadi.
Adalah obat anti virus yang digunakan bersama interferon alfa untuk
pengobatan Hepatitis C kronis. Ribavirin kalau dipakai tunggal tidak
efektif melawan virus Hepatitis C, tetapi dengan kombinasi interferon
alfa, lebih efektif daripada inteferon alfa sendiri.
Kontra indikasi terapi adalah berkaitan dengan penggunaan Interferon
dan Ribavirin tersebut. Pasien yang berumur lebih dari 60 tahun, Hb <
10 g/dl, leukosit darah < 2500/ul, trombosit < 100.000/uL, adanya
ganggguan jiwa yang berat dan adanya hipertiroid tidak diindikasikan
untuk terapi Iinterferon dan Riabvirin. Pasien dengan gangguan ginjal
juga tidak diindikasikan menggunakan Ribavirin karena dapat
memperberat gangguan ginjal yang terjadi.
Untuk Interveron alfa yang konvensional, diberikan seriap 2 hari atau
3 kali seminggu dengan dosis 3 juta unit subkutan setiap kali
pemberian. Interveron yang telah diikat dengan poly-ethylen glycol
(PEG) atau dikenal dengan Peg-Interferon, diberikan setiap minggu
dengan dosis 1,5 ag/kgBB/kali (untuk Peg-Interferon 12 KD) atau 180
ug (untuk Peg-Interveron 40 KD). Pemberian Interferon diikuti dengan
pemberian Ribavirin dengan dosis pada pasien dengan berat badan <
50 kg 800 mg setiap hari, 50 – 70 kg 1000 mg setiap hari, dan > 70 kg
1200 setiap hari dibagi dalam 2 kali pemberian.
DAFTAR RUJUKAN
Sudoyo, Aru W., dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV, Jilid 1.
Universitas Indonesia.
Kedokteran (EGC).
ULR: http://www.depkes.go.id
ULR: http://www.medicastore.com/
ULR:http://www.uihealthcare.com news/currents/vol3issue3/1hepatology.html