NIM : N21021069
Kelas : 1C
A. Tujuan instruksional
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang penyakit Hepatitis B pada Peserta
diharapkan pasien mampu mengetahui dan memahami tentang penyakit
Hepatitis B serta bisa melakukan Pencegahan dan penanganan.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, tentang penyakit Hepatitis B selama 20 menit
kepada pasien, diharapkan Peserta dapat :
a) Memahami Definisi penyakit Hepatitis B
b) Mengetahui Gejala penyakit Hepatitis B
c) Mengetahui dan Memahami Faktor dan Penyebab Resiko penyakit
Hepatitis B
d) Mengetahui Cara penularan penyakit Hepatitis B
e) Mengetahui dan Memahami Pemeriksaan penyakit Hepatitis
7. Kegiatan Penyuluhan
A. Definisi penyakit :
Hepatitis virus merupakan penyakit sistemik yang terutama mengenai hati.
kebanyakan hepatitis virus akut pada anak atau orang dewasa disebabkan oleh salah
satu dari agen berikut: virus hepatitis A (HAV), agen penyebab hepatitis virus tipe
A (hepatitis infeksius); virus hepatitis B (HBV), penyebab hepatitis virus B
(hepatitis serum); virus hepatitis C (HCV), agen hepatitis C (penyebab sering
hepatitis pascatransfusi); atau virus hepatitis E (HEV), agen hepatitis yang
ditularkan secara enterik. Virus lain yang menjadi penyebab hepatitis yang tidak
dapat dimasukan kedalam gol.agen yang telah diketahui dan penyakit yang terkait
dinyatakan sebagai hepatitis non-A-E. Virus lain yang diketahui sifatnya yang dapat
menyebabkan hepatitis sporadik, seperti virus demam kuning,
sitomegalovirus,virus epstein-barr,virus herpes simpleks, virus rubela dan
enterovirus.
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus
Hepatitis B" (HBV), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan
peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut
menjadi sirosi hati atau kanker hati. Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis"
dan telah menjadi epidemi. HBV penyebab hepatitis serum, HBV ditetapkan
sebagai infeksi kronis terutama pada mereka yg terinfeksi sewaktu bayi. Ini
merupakan faktor utama dalam perkembangan terakhir.
E. Pemeriksaan :
1. Menemukan virus dalam darah dengan mikroskop electron
2. Menemukan pertanda serologi infeksi (HBV)
3. Menemukan (HBV) dna dengan hibridisasi atau PCR (polymerase chain
reaction)
4. Menemukan pertanda infeksi (HBV) pada jaringan biopsi hati
Ada tiga pemeriksaan standar yang biasa digunakan untuk menegakkan
diagnosa infeksi hepatitis B yaitu:
HBsAg (hepatitis B surface antigen): adalah satu dari penanda yang muncul
dalam serum selama infeksi dan dapat dideteksi 2 -8 minggu sebelum munculnya
kelainan kimiawi dalam hati atau terjadinya jaundice (penyakit kuning). Jika
HBsAg berada dalam darah lebih dari 6 bulan berarti terjadi infeksi kronis.
Pemeriksaan HBsAg bisa mendeteksi 90% infeksi akut.
Fungsi dari pemeriksaan HBsAg diantaranya :
1. ndikator paling penting adanya infeksi virus hepatitis B
2. mendiagnosa infeksi hepatitis akut dan kronik
3. tes penapisan (skrining) darah dan produk darah (serum, platelet dll)
4. skrining kehamilan