Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERINFEKSI HIV/AIDS

Disusun oleh:

Nama : Dwie Aulia Oktarina

NIM : 2011.955

Kelas : 2B

AKADEMI KEPERAWATAN MAMBA’UL’ ULUM SURAKARTA

2012/2013
Satuan Acara Penyuluhan

Pokok bahasan : HIV/AIDS

Sub pokok bahasan : Asuhan Keperawatan pada pasien terinfeksi HIV/AIDS

Hari/tanggal : Sabtu,20 Oktober 2012

Waktu : 45 menit

Tempat : Aula Akademi Keperawatan Mamba’ul’Ulum Surakarta

Sasaran : Mahasiswa Tingkat I dan II

Nama Penyuluh : Zahira Amelia Putri Widyaningrum S.kep,Ns.M.kes

I. Latar Belakang
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) pertama kali dikenal tahun 1981 dan
disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV). Pada dua dekade selanjutnya
AIDS tumbuh menjadi penyebab utama kedua beban penyakit di seluruh dunia dan
menjadi penyebab utama kematian di Afrika.
Virus HIV adalah retrovirus yang mempunyai kemampuan menggunakan RNA-nya
dan DNA pejamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali selama periode inkubasi
yang panjang.HIV menginfeksi tubuh dengan periode inkubasi yang panjang,dan
utamanya menyebabkan munculnya tanda dan gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa
kerusakan sistem imun dan menghancurkannya.
Defisiensi imun merupakan akibat replikasi HIV kadar tinggi yang terus berlanjut
menyebabkan destruksi limfosit T helper CD4+ yang diperantarai oleh virus atau
imun.Setelah infeksi oleh HIV,terjadi penurunan sel CD4 secara bertahap yang
menyebabkan peningkatan gangguan imunitas yang diperantarai sel dengan akibat
kerentanan terhadap infeksi opotunistik dan tumor terkait HIV.
II. Tujuan
A. Tujuan intruksional umum:
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, mahasiswa penyuluhan mampu
menjelaskan hal-hal yang terkait dengan infeksi HIV/AIDS.
B. Tujuan intruksional khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan 1 X 45 menit,mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan definisi penyakit HIV/AIDS.
2. Menjelaskan tentang tanda dan gejala HIV/AIDS.
3. Menyebutkan tentang patofisiologi HIV/AIDS.
4. Menjelaskan diagnosa keperawatan pada pasien terinfeksi HIV/AIDS.
5. Menjelaskan bagaimana penularan HIV/AIDS.
6. Menjelaskan cara pencegahan HIV/AIDS.
III. Materi
Terlampir
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. Media
1. Leaflet
2. Presentasi
3. LCD,speaker
VI. Strategi Penyuluhan

No Kegiatan Respon peserta Metode Waktu


1. Pendahuluan
a. Memberi salam a. Menjawab Penyaji 5 menit
b. Menyampaikan pokok
salam memberikan
bahasan b. Menyimak
salam
c. Menyampaikan tujuan c. Menyimak
d. Melakukan apersepsi d. Menyimak kemudian
dijawab oleh
peserta.
2. Isi
a. Curah pendapat a. Tanya jawab 30 menit
a. Peserta bertanya
tentang pengertian
b. Tanya jawab
HIV/AIDS
b. Peserta bertanya
b. Bersama remaja
menyimpulkan
c. Ceramah
pengertian HIV/AIDS
c. Memperhatikan
c. Membahas tentang d. Ceramah
patofisologi d. Mendengarkan
HIV/AIDS e. Ceramah
d. Membahas tanda dan
e. Memperhatikan f. Ceramah
gejala HIV/AIDS
e. Membahas cara
f. Menyimak
penularan HIV/AIDS g. Tanya jawab
f. Membahas beberapa
diagnosa keperawatan g. Peserta bertanya
pada pasien
HIV/AIDS.
g. Curah pendapat
tentang pencegahan
HIV/AIDS
3 Penutup
a. Tanya jawab 10 menit
a. Evaluasi secara a. Mendengarkan
b. Mendengarkan
verbal/ lisan terhadap b. Ceramah
kesimpulan
materi yang sudah
materi
dibahas
c. Menjawab
b. Menyimpulkan materi
c. Memberikansalam salam
penutup

VII. Evaluasi
Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
1. Peserta hadir ditempat penyuluhan.
2. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di aula AKPERMUS.
3. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
4. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
5. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
6. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

3. Evaluasi Hasil
7. Mahasiswa dapat menyebutkan pengertian HIV/AIDS,tanda gejala,
patofisiologi,cara penularan,dan pencegahan HIV/AIDS.
8. Jumlah hadir dalam penyuluhan adalah 77 Mahasiswa.

Kisi - Kisi
No Tujuan Penyuluhan Khusus Jenis No.Butir Jumlah
Tes
1 Uraian 1 1
Menjelaskan pengertian HIV/AIDS

2 Menjelaskan tanda dan gejala Uraian 2 1


HIV/AIDS
3 Uraian 3 1
Menjelaskan cara penularan
HIV/AIDS

4 Uraian 4 1
Menjelaskan pencegahan HIV/AIDS

5 Uraian 5 2
Menjelaskan patofisiologi penyakit
HIV/AIDS

6 Uraian 6 2
Menyebutkan beberapa diagnosa
keperawatan pada pasien terinfeksi
HIV/AIDS

Jumlah 8

Butir Soal :
1) Jelaskan pengertian HIV/AIDS!
2) Jelaskan gejala HIV/AIDS !
3) Jelaskan patofisiologi penyakit HIV/AIDS!
4) Sebutkan diagnosa keperawatan pada pasien yang terinfeksi HIV/AIDS!
5) Jelaskan cara penularan HIV/AIDS!
6) Jelaskan cara pencegahan HIV/AIDS !
Kunci jawaban:
1) HIV adalah retrovirus yang mempunyai kemampuan menggunakan RNA-nya dan DNA
pejamu untuk membentuk virus DNA dan dikenali selama periode inkubasi yang
panjang.HIV menginfeksi tubuh dengan periode inkubasi yang panjang,dan utamanya
menyebabkan munculnya tanda dan gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa
kerusakan sistem imun dan menghancurkannya.
2) Penderita AIDS memiliki gejala utama/mayor yaitu: demam berkepanjangan lebih dari 3
bulan, diare kronis lebih dari satu bulan berulang maupun terus-menerus,penurunan
berat badan lebih dari 10 % dalam waktu tiga bulan. Serta Gejala minornya adalah:
batuk kronis selama lebih dari 1 bulan,infeksi pada mulut dan tenggorokan disebabkan
jamur candida Albicans,pembengkakan kelenjar getah bening yang menetap diseluruh
tubuh ,munculnya Herpes Zoster berulang dan bercak-bercak gatal diseluruh tubuh.
3) Patofisiologi HIV/AIDS adalah :Virion HIV berbentuk bulat membran lipid yang
dilapisi oleh protein matriks dan ditempeli oleh glikoprotein (gp)120 dan
gp41.Membran ini mengelilingi inti protein berbentuk kerucut yang mengandung dua
salinan (kopi).Awalnya terjadi perlekatan antara gp120 dan reseptor sel CD4 ,yang
memicu perubahan konformasi gp 120 sehingga pengikayan dengan reseptor
kemokin.Setelah itu terjadi peyatuan pori yang dimediasi oleh gp 41 . Setelah berada
dalam sel CD4 ,salinan DNA ditranskrip dari genom RNA oleh enzim reverse
transcriptase (RT) yang dibawa oleh virus.Ini merupakan proses yang sangat berpotensi
mengalami kesalahan.Selanjutnya DNA ini ditransfer ke dalam nukleus dan terintegrasi
secara acak di dalam genom sel pejamu.Pada aktivasi sel pejamu,RNA ditranskripsi dari
cetakan DNA ini dan selanjutnya translasi menyebabkan produksi protein virus.Virus
infeksius baru (virion) selanjutnya dapat menginfeksi sel yang belum terinfeksi dan
mengulang proses tersebut.
4) Diagnosa keperawatan pada pasien yang terinfeksi HIV/AIDS:
a. Resiko infeksi berhubungan dengan imunodefisiensi seluler
b. Resiko injuri(jatuh) berhubungan dengan kelelahan
c. Ketidakseimbangan nutrisi( kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan
kesulitan mengunyah.
d. Harga diri rendah (kronis dan situasional) berhubungan dengan penyakit kronis
dan krisis situasional .
5) HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara
lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang
mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu
ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral),
transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama
kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan
tubuh tersebut.

6) Cara pencegahan HIV/AIDS


 Jauhi seks bebas
 Bersikap saling setia dengan pasangan
 Cegah dengan kondom
Untuk penularan dari Ibu ke anak :
 obat antiretrovirus
 bedah caesar
 pemberian makanan formula

Skor/ Penilaian
1) Jawaban benar no 1 nilai 10
2) Jawaban benar no 2 nilai 20
3) Jawaban benar no 3 nilai 10
4) Jawaban benar no 4 nilai 20
5) Jawaban benar no 5 nilai 20
6) Jawaban benar No 6 nilai 20
Total skor : 100

Daftar Pustaka

Mandal,B.K,dkk. 2004.Penyakit Infeksi.Jakarta :Erlangga.

Nursalam dan Ninuk Dian Kurniawati.2008.Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi


HIV/AIDS. Jakarta:Salemba Medika.

http://kumpulansapdanleaflet.blogspot.com/2011/07/satuan-acara-penyuluhan-hiv-aids.html

http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS.
LAMPIRAN MATERI

HIV/AIDS
1. Pengertian
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency
Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang
timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV atau
infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-
lain).
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) pertama kali dikenal tahun 1981
dan disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV). Pada dua dekade
selanjutnya AIDS tumbuh menjadi penyebab utama kedua beban penyakit di seluruh
dunia dan menjadi penyebab utama kematian di Afrika.

Virus HIV(Human immunodeficiency Virus) adalah retrovirus yang mempunyai


kemampuan menggunakan RNA-nya dan DNA pejamu untuk membentuk virus DNA
dan dikenali selama periode inkubasi yang panjang.HIV menginfeksi tubuh dengan
periode inkubasi yang panjang,dan utamanya menyebabkan munculnya tanda dan
gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa kerusakan sistem imun dan
menghancurkannya.
Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik
ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat
memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa
disembuhkan.
2. Tanda dan gejala
Penderita AIDS memiliki gejala utama/mayor yaitu: demam berkepanjangan lebih
dari 3 bulan, diare kronis lebih dari satu bulan berulang maupun terus-
menerus,penurunan berat badan lebih dari 10 % dalam waktu tiga bulan. Serta Gejala
minornya adalah: batuk kronis selama lebih dari 1 bulan,infeksi pada mulut dan
tenggorokan disebabkan jamur candida Albicans,pembengkakan kelenjar getah bening
yang menetap diseluruh tubuh ,munculnya Herpes Zoster berulang dan bercak-bercak
gatal diseluruh tubuh.
3. Patofisologi HIV/AIDS
Virion HIV berbentuk bulat membran lipid yang dilapisi oleh protein matriks
dan ditempeli oleh glikoprotein (gp)120 dan gp41.Membran ini mengelilingi inti
protein berbentuk kerucut yang mengandung dua salinan (kopi).Awalnya terjadi
perlekatan antara gp120 dan reseptor sel CD4 ,yang memicu perubahan konformasi gp
120 sehingga pengikayan dengan reseptor kemokin.Setelah itu terjadi peyatuan pori
yang dimediasi oleh gp 41 . Setelah berada dalam sel CD4 ,salinan DNA ditranskrip
dari genom RNA oleh enzim reverse transcriptase (RT) yang dibawa oleh virus.Ini
merupakan proses yang sangat berpotensi mengalami kesalahan.Selanjutnya DNA ini
ditransfer ke dalam nukleus dan terintegrasi secara acak di dalam genom sel
pejamu.Pada aktivasi sel pejamu,RNA ditranskripsi dari cetakan DNA ini dan
selanjutnya translasi menyebabkan produksi protein virus. Poliprotein prekusor dipecah
oleh protease menjadi enzim (misalnya reverse transcrpitase dan protease) dan protein
struktural . Hasil pecahan ini kemudian digunakan untuk menghasilkan partilel virus
infeksius yang keluar dari permukaan sel dan bersatu dengan membran sel
pejamu.Virus infeksius baru (virion) selanjutnya dapat menginfeksi sel yang belum
terinfeksi dan mengulang proses tersebut.
4. Diagnosa Keperawatan pada pasien HIV/AIDS
a. Resiko infeksi berhubungan dengan imunodefisiensi seluler.
b. Resiko injuri(jatuh) berhubungan dengan kelelahan
c. Ketidakseimbangan nutrisi( kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan
kesulitan mengunyah.
d. Harga diri rendah (kronis dan situasional) berhubungan dengan penyakit kronis dan
krisis situasional .
5. Penularan HIV/AIDS
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung
antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh
yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan
air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun
oral), transfusi darah,pemakaian alat kesehatan yang tidak steril( seperti :alat
pemeriksaan kandungan spekulum,tenakulum,dan alat-alat lain yang menyentuh darah),
jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau
menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
HIV tidak menular melalui peralatan makan,pakaian,handuk,saputangan,toilet
yang dipakai secara bersama-sama,berpelukan pipi,berjabat tangan,hidup serumah
dengan penderita HIV/AIDS ,gigitan nyamuk,dan hubungan sosial yang lain.

6. Pencegahan HIV/AIDS
Cara pencegahan HIV/AIDS antara lain:
 Jauhi seks bebas(say no to free seks)
 Bersikap saling setia dengan pasangan( be faithful)
 Cegah dengan kondom
 Hindari pemakaian penggunaan jarum suntik secara bergantian dan tidak steril
Untuk penularan dari Ibu ke anak :
 obat antiretrovirus
 bedah caesar
 pemberian makanan formula

Anda mungkin juga menyukai