Anda di halaman 1dari 7

SANTUNAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KESEHATAN REPRODUKSI PADA WANITA


MENSTRUASI

Disusun Oleh:
IROWATI
2B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


CIREBON
Jalan Kalitanjung Timur NO.14/18A Harjamukti, Kota Cirebon
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik               : Menstruasi sebagai Awal Berfungsinya Alat Reproduksi Wanita


Penyuluh         : Sugi Purwanti, S.Si.T, M.Kes
Waktu              : 20 Menit
Sasaran                        : Remaja
Hari/tanggal     : 25 Agustus 2011
Tempat            : Serambi Masjid Al Barokah

Topik Materi : HIV / AIDS


Sasaran : Remaja dan Mahasiswa
Hari/Tanggal : Senin,17 April 2017
Waktu : 09.00 – 09.30 WIB (30 Menit)
Tempat : Kampus Akbid Muhammadiyah Cirebon
Pemateri : Siti Hajar ulfiyah

A.    LATAR BELAKANG
Seperti yang kita ketahui bahwa penyakit HIV /AIDS semakin lama semakin menjalar khususnya
pada kalangan remaja, untuk itu perlunya penjelasan serta pengenalan terhadap kalangan remaja.
Dengan harapan remaja yang terkena maupun yang tidak terkena virus tersebut mampu mengenal
tanda-tanda bagimana HIV/AIDS,setra bahaya daripada HIV/ AIDS. 

B.     TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan remaja dan mahasiswa stikes dr.
Soebandi mampu memahami tentang penyakit HIV/AIDS.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diadakan penyuluhan selama 30 menit remaja/mahasiswa dapat :
a. menjelaskan pengertian HIV/AIDS.
b. menjelaskan penyebab HIV/AIDS.
c. mampu menyebutkan gejala HIV/AIDS.
d. menjelaskan bagaimana penularan HIV/AIDS.
e. menjelaskan cara pencegahan HIV/AIDS.

C.   POKOK BAHASAN
Pentingnya mengetahui penyakit HIV/AIDS dan gejala serta cara pencegahannya.
  
D.   SUB POKOK BAHASAN
1. Pengertian HIV/AIDS.
2. Penyebab HIV/AIDS.
3. Gejala HIV/AIDS.
4. Cara Penularan HIV/AIDS.
5. Pencegahan HIV/AIDS.
6. Diit HIV/AIDS
7. Dukungan HIV/AIDS
E.   METODE
1. Jenis model pembelajaran: pertemuan (tatap muka)
2. Landasan  teori: ceramah, diskusi,
3. Langkah pokok:
a.  Menciptakan  suasana pertemuan yang baik
b.  Mengajukan  masalah

F.   MEDIA
Powerpoint
Leaflet

G.    PROSES KEGIATAN
Tahap Waktu Kegiatan Pemateri/Penyuluh Kegiatan Peserta
Kegiatan
Pendahuluan 5menit 1. 1.  Memberi salam, memperkenalkan diri, dan Memperhatikan
membuka penyuluhan
2. Menjelaskan materi secara umum Memperhatikan
3. Menjelaskan tentang TIU dan TIK Memperhatikan
Penyajian 20menit 1. Menjelaskan pengertian HIV/AIDS Memperhatikan
a) Menanyakan kepadamahasiswa apabila ada
yang kurang jelas.
b) Menerima dan menjawab pertanyaan yang Memberi Pertanyaan
diajukan mahasiswa.
2. Menjelaskan penyebab HIV/AIDS. Memperhatikan
a) Menanyakan kepadamahasiswa apabila ada
yang  kurang jelas.
b) Menerima dan menjawab pertanyaan yang Memberi Pertanyaan
diajukanmahasiswa.
3. Menjelaskan gejala-gejala HIV/AIDS. Memperhatikan
a) Menanyakan kepada mahasiswa apabila ada
yang  kurang jelas.
b) Menerima dan menjawab pertanyaan yang Memberi Pertanyaan
diajukan mahasiswa.
4. Menjelaskan bagaimana penularan Memperhatikan
HIV/AIDS.
a) Menanyakan kepada mahasiswa apabila ada
yang  kurang jelas.
b) Menerima dan menjawab pertanyaan yang Memberi Pertanyaan
diajukan mahasiswa.
5. Menjelaskan cara pencegahan HIV/AIDS. Memperhatikan
a) Menanyakan kepada mahasiswa apabila ada
yang  kurang jelas.
b) Menerima dan menjawab pertanyaan yang Memberi Pertanyaan
diajukan mahasiswa.
Penutup 5menit 1. Memberikan pertanyaan tentang  materi Menjawab
yang baru dijelaskan. pertanyaan
2. Menampung  jawaban yang diberikan Memperhatikan
mahasiswa.
3. Mendiskusikan bersama jawaban Memberikan saran
dari mahasiswa.
4. Bersama semua mahasiswa menyimpulkan Memberikan saran
materi yang telah dibahas.
5. Menutup pertemuan dan memberi salam Memperhatikan dan
membalas salam

H.    EVALUASI
Evaluasi yang diberikan berupa pertanyaan terbuka, antara lain:
1. Apa pengertian HIV/AIDS ?
2. Apa saja penyebab HIV/AIDS ?
3. Apa saja gejala-gejala HIV/AIDS ?
4. Bagaimana penularan HIV/AIDS bisa terjadi ?
5. Bagaimana cara pencegahan HIV/AIDS ?
6. Diit apa yang bisa dilakukan penderita HIV/AIDS ?
7. Bagaimana cara memberikan dukungan pada penderita HIV/AIDS
I.       REFERENSI
1. http://info-kesehatan.net/penyebab-gejala-dan-carapencegehan-penyakithiv-aids/
2. www.aids.gov.
3. Marx,J.L. (1982). “New disease baffles medial community”. Science 217 (4560): 618-621.
Pubmed.
4. Divisions of HIV/AIDS Prevention. (2003). HIV and Its Transmission. Centers for Disease Control
and Prevention.
3. http://www.wikimedia.com
MATERI PENYULUHAN
“HIV/AIDS”
1.    Pengertian HIV dan AIDS
      HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh manusia dan dapat menimbulkan AIDS. HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih
yang bertugas menangkal infeksi.
      AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome, yang berarti kumpulan
gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi virus HIV.   Tubuh
manusia mempunyai kekebalan untuk melindungi diri dari serangan luar  seperti  kuman, virus, dan
penyakit. AIDS melemahkan atau merusak sistem pertahanan tubuh ini, sehingga akhirnya
berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain.

2. Penyebab HIV/AIDS.
Penyebab HIV/AIDS adalah infeksi oleh virus HIV, yang menyerang sistem kekebalan tubuh
sehingga sel-sel pertahanan tubuh makin lama makin banyak yang rusak. Penderita infeksi HIV
menjadi sangat rentan terhadap semua bentuk infeksi. Pada tahap akhir, penderita tidak bisa tahan
terhadap kuman-kuman yang secara normal bisa dilawannya dengan mudah.
HIV dan AIDS dapat menyerang siapa saja. Namun pada kelompok rawan mempunyai risiko besar
tertular HIV penyebab AIDS, yaitu :
1. Orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan
2. Pengguna narkoba suntik
3. Pasangan seksual pengguna narkoba suntik
4. Bayi yang ibunya positif HIV

3. Gejala HIV/AIDS
Bervariasi, tergantung pada kekebalan tubuh indivdu masing-masing dan tahap penyakit HIV/AIDS
yang sedang diderita.
Tahap awal gejala HIV/AIDS.
Dalam waktu antara 2-4 minggu setelah infeksi virus HIV, kebanyakan penderita akan mengalami
gejala mirip sakit flu, bisa juga digambarkan sebagai sakit flu terburuk yang pernah diderita.
Gejalaawal ini disebut juga sindrom retroviral akut atau infeksi HIV primer, dan gejala ini merupakan
itu reson alami tubuh terhadap infeksi virus HIV. Selain seperti menderita flu parah, gejala awal
lainnya berupa :
 Demam lebih dari 1 bulan ( Gejala hiv/aids yang paling umum )
 Pembekakan kelenjar
 Sakit tenggorokan
 Ruam
 Letih lesu
 Nyeri otot dan sendi
 Sakit Kepala
 Kedinginan
 Penurunan Berat Badan.
 Hilang nafsu makan, mual, muntah
 Diare Kronis
 Nafas pendek, batuk, nyeri dada

4. Penularan HIV/AIDS .
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antar lapisan kulit
dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti
darah, air mani, cairan vagina, cairan presemina, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui
hubungan intim (vaginal,anal,ataupun oral), transfusi darah, jarum suntuk yang terkontaminasi, antara
ibu dan bayi selama kehamilan,berslin,atau menyusui serta bentuk kontak lainnya cairan-cairan tubuh.
HIV tidak ditularkan melalui hubungan sosial yang biasa seperti jabatan tangan, bersentuhan,
berciuman biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam
renang, penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang
Dengan HIV/AIDS (ODHA).

5. Pencegahan HIV/AIDS.
1) A= Abstinence, tidak melakukan hubungan seksual atau tidak melakuakan hubungan sebelun
nikah
2) B= Being, faithful, setia pada satu pasangan,
3) C= Condom, menggunakan kondom secara benar selama berhubungan seksual
4) D= Drug injection, tidak menggunakan obat suntik dengan jarum yang tidak steril
5) E= Education, pendidikan dan penyuluhan kesehatan yang berhubungan dengan HIV

6. Diit/ nutrisi pada HIV/ AIDS


Syarat Diet AIDS
a. Energi tinggi
tambahkan Energi 13% utk setiap kenaikan suhu 1 derajat C.
b. Protein tinggi
1,1- 1,5 gr/kg BB, utk memelihara & mengganti jaringan sel tubuh yang rusak. Pemberian
Protein disesuiakn bila ada kelainan ginjal & hati.
c. Lemak cukup, 10-15% dr total Energi
d. Vitamin & Mineral tinggi
1,5x AKG, tu. Vit. A, B12, C, E, Folat, Ca, Mg, Selenium bila perlu di tambah Vit dalam
bentuk suplemen, tapi megadosis harus dihindari karena dapat menekan kekebalan tubuh
e. Serat cukup gunakan serat yg mudah dicerna
f. Cairan cukup, disesuikan keadaan Pasien
Pada Pasien dengan gangguan fungsi menelan, pemberian cairan harus hati-hati & berikan
bertahap dengan konsistensi yang sesuai.
g. Elektrolit : Na, K, Cl
h. Kehilangan elekrolit melalui muntah & diare perlu segera diganti
Bentuk makanan dimodif sesuai keadaan pasien
Bila terjadi penurunan BB secara cepat, dianjurkan pemberian makan melalui sonde sebagai
makan. Utama/selingan
i. Berikan porsi kecil tp sering
Hindari makann merangsang saluran cerna

SUMBER VIT.12 : daging, ayam, ikan, telur, susu, keju, yoghurt, susu kedelai, & bahan lain
yang difortifikasi.
SUMBER FOLAT : rumput laut kering, hati, daging tanpa lemak, sayuran hijau (bayam, kacang
panjang, slada, asparagus); kacang2an, ubi jalar, gandum.
SUMBER SELENIUM : sayuran, bw. Putih,rempah2, buah, tempe, the hijau
Diet AIDS diberikn pada Px akut setelah terkena infeksi HIV, yaitu :
1. Infeksi HIV positif tanpa gejala
2. Infeksi HIV dengan gejala (panas lama, batuk, diare, kesulitan menelan, sariawan,
pembesaran getah bening)
3. Inveksi HIV dengan gangguan saraf
4. Inveksi HIV dengan TBC
5. Inveksi HIV dengan kanker & HIV Wasting Syndrome

Makanan Pasien AIDS diberikan dg 3 cara :


1. Oral, dievaluasi secara rutin, bila tidak mencukupi dianjurkn pemberian enteral/parenteral
2. Enteral/sonde
3. Parenteral/infus

Jenis Diet AIDS


1. Diet AIDS I
 diberikan Px infeksi HIV akut, dengan gejala panas tinggi, sariawan, kesulitan menelan,
sesak nafas berat, diare akut, kesadaran menurun, atau segera setelah Px dapat diberi makan
 makanan berupa : cairan & bubur susu.
 porsi kecil tiap 3 jam.
 bila ada kesulitan menelan, makanan diberikan dalam bentuk sonde, atau kombinasi
makanan cair & sonde.

2. Diet AIDS II
 diberikan setelah tahap akut teratasi atau perpindahn Diet AIDS I
 makanan berupa: saring/ cincang tiap 3 jam
 untuk memenuhi kebutuhan Energi & Zat gizi lain, diberikan sonde sebagai
tambahan/sebagai makanan utama

3. Diet AIDS III


 diberikan sebagai perpindahan Diet AIDS II atau untuk Px dengan infeksi HIV tanpa gejala
 bentuk makanan : lunak – biasa
 porsi kecil tapi sering
 bila kemampuan makan melalui mulut terbatas & terdapat penurunan BB, dianjurkan
pemberian sonde sebagai makanan tambahan/utama.

Makanan yang tidak di anjurkan:


1. Makanan yang menimbulkan gas
2. Makanan yang berlemak: daging, ayam, kacangmerah, makanan digoreng, santan
3. Bumbu yang terlalu merangsang saluran cerna
4. Minuman bersoda, beralkohol

7. Cara memberi dukungan padaa orang yang menderita HIV/AIDS


1. Dukungan emosi
 Saling bertukar perasaan
 Mendengar perasaan
 Mendengar keinginan
 Memberi semangat
2. Dukungan fisik
 Menuruti selera makan
 Memberi waktu istirahat
 Memberikan dengan selalu mengingatkan waktu, tanggal dan tempat berada
 Memberikan keyakinan keamanan

Anda mungkin juga menyukai