Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENGENALAN HIV/AIDS

OLEH :

I WAYAN ANDIKA HARDINATA


019.02.0930

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : HIV/AIDS
Sub topic : Pengenalan HIV/AIDS
Sasaran : masyarakat, remaja
Tempat : Di Puskesmas Banyumulek
Hari – Tanggal : Rabu, 10 Maret 2020
Waktu : Pukul 09.00-09.30
I. Analisa situasi
1. Peserta
Jumlah peserta orang, pendidikan , umur rata-rata tahun, peserta telah
memiliki pengetahuan tentang
a. Baita yang sedang sakit
2. Kelas/ruangan
Ukuran ruangan kelas
Keadaan penerangan memadai

II. Tujuan instruksional

a. Umum

Setelah mendapatkan Pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS peserta


diharapkan mampu:mengetahui konsep dasar HIV/AIDS

b. Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan tentang ini diharapkan remaja mengetahui:

1. Menyebutkan Pengertian HIV/AIDS


2. Menjelaskan Penyebab HIV/AIDS
3. Menjelaskan Tanda dan Gejala HIV/AIDS
4. Menjelaskan Pencegahan HIV/AIDS

III. Materi

Pengenalan HIV/AIDS

IV. Metode
 Ceramah

 Tanya jawab (diskusi)

V. Media

 Leaflate

VI. Kegiatan penyuluhan

N KEGIATAN RESPON PESERTA WAKTU


O
1. Pendahuluan
1. Menyampaikan 1. Membalas salam 2 menit
salam 2. Mendengarkan
3. Memberikan
2. Menjelaskan respon
tujuan
3. Apersepsi
2. Penjelasan materi
1. Pengertian 1. Mendengarkan dan 15 menit
HIV/AIDS 2. Memperhatikan
2. Penyebab
HIV/AIDS
3. Tanda dan gejala
HIV/AIDS
4. Pencegahaan
HIV/AIDS

3. Penutup :
1. Tanya jawab 1. Menanyakan hal- 3 menit
hal yang belum
2. Menyimpulkan jelas
hasil penyuluhan 2. Aktif bersama
dalam
3. Memberikan salam menyimpulkan
penutup 3. Membalas salam

VII. Evaluasi
a. Standart evaluasi
1. Peserta dapat menyebutkan pengertian HIV/AIDS
2. Peserta dapat menjelaskan peyebab HIV/AIDS
3. Peserta dapat menjelaskan tanda gejala dari HIV/AIDS
4. Peserta dapat menjelaskan pencegahan dari HIV/AIDS

b. Pertanyaan evaluasi
1. Sebutkan pengertian HIV/AIDS
2. Jelaskan peyebab HIV/AIDS
3. Jelaskan tanda gejala dari HIV/AIDS
4. Jelaskan pencegahan dari HIV/AIDS
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian HIV/AIDS

HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh
manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia.

AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah kumpulan gejala


menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.

B. Penyebab HIV/AIDS

1. Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan
atau menyusui.
2. Melalui seks oral.
3. Pemakaian alat bantu seks secara bersama-sama atau bergantian.
4. Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
5. Memakai jarum, suntikan, dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah
terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya.

C. Tanda dan Gejala

Berikut adalah beberapa tanda-tanda bahwa mungkin seseorang positif terkena


HIV, antara lain:

1. Demam

Salah satu tanda-tanda pertama ARS adalah demam ringan, sampai sekitar
39 derajat C (102 derajat F). Demam sering disertai dengan gejala ringan lainnya,
seperti kelelahan, pembengkakan pada kelenjar getah bening, dan sakit
tenggorokan.

2. Pegal, nyeri otot dan sendi, pembengkakan kelenjar getah bening

ARS sering menyerupai gejala flu, mononucleosis, infeksi virus atau yang
lain, bahkan sifilis atau hepatitis. Hal tersebut memang tidak mengherankan.
Banyak gejala penyakit yang mirip bahkan sama, termasuk nyeri pada persendian
dan nyeri otot, serta pembengkakan kelenjar getah bening.

4. Ruam kulit
Ruam kulit dapat terjadi lebih awal atau terlambat dalam perkembangan
HIV/AIDS.

3. Penurunan berat badan

Jika penderita HIV sudah kehilangan berat badan, berarti sistem kekebalan
tubuh biasanya sedang menurun.

4. Infeksi Jamur

Infeksi jamur yang umum pada tahap lanjut adalah thrush, infeksi mulut
yang disebabkan oleh Candida, yang merupakan suatu jenis jamur. "Candida
merupakan jamur yang sangat umum dan salah satu yang menyebabkan infeksi
jamur pada wanita.

D. Pencegahaan

1. Membiasakan Diri dengan Perilaku Seks yang Sehat

Sebagian besar penularan HIV terjadi melalui hubungan seksual. Oleh


karena itu, membiasakan diri dengan perilaku seks yang sehat dapat menjauhkan
diri dari penularan HIV. Misalnya, dengan tidak berhubungan seks di luar nikah,
tidak berganti-ganti pasangan, dan menggunakan pengaman (terutama pada
kelompok perilaku beresiko tinggi) sewaktu melakukan aktivitas seksual.

2. Menggunakan Jarum Suntik dan Alat-alat Medis yang Steril

Para tenaga medis hendaknya memperhatikan alat-alat kesehatan yang


mereka gunakan. Jarum suntik yang digunakan harus terjamin sterilitasnya dan
sebaiknya hanya sekali pakai. Jadi, setiap kali menyuntik pasien, seorang tenaga
medis harus memakai jarum suntik yang haru. Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah penularan HIV melalui jarum suntik. Selain itu, penggunaan sarung
tangan lateks setiap kontak dengan cairan tubuh juga dapat memperkecil peluang
penularan HIV.

3. Menjauhi Segala Bentuk Penggunaan Narkoba

Para pangguna narkoba sangat rentan tertular HIV, terutama pengguna


narkoba suntik. Fakta menunjukkan bahwa penyebaran HIV di kalangan
pengguna narkoba suntik tiga sampai lima kali lebih cepat dibanding perilaku
resiko lainnya.

6. Terapi antiretroviral (ART)

Terapi antiretroviral (ART) berarti mengobati infeksi HIV dengan


beberapa obat. Karena HIV adalah retrovirus, obat ini biasa disebut sebagai obat
antiretroviral (ARV). ARV tidak membunuh virus itu. Namun, ART dapat
melambatkan pertumbuhan virus. Waktu pertumbuhan virus dilambatkan, begitu
juga penyakit HIV.
Daftar Pustaka

Bambangguru. 2008. AIDS.bambangguru.wordpress.com/2008/12/01/aids/#more-


301 diunduh 28 Feb. 2010, 08:45 PM

kondomku.com/page_3 diunduh 28 Feb. 2010, 10:25 PM.

Saifuddin, BA. 2008. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:


Yayasan Bina Pustaka. (Bagian Kedua MK 17- MK 21).

swish.org.uk/?q=sex_info/condoms diunduh 28 Feb. 2010, 08:40 PM.

thebody.com/content/art12636.html diunduh 28 Feb. 2010, 10:21 PM

Anda mungkin juga menyukai