KALORI
PROTEIN
(KKP)
Hikma Nadya (P032114401101)
Najwa Syafira Putri (P032114401109)
1. DEFINISI
Kekurang Kalori Protein adalah suatu keadaan kekurangan gizi yang disebabkan oleh rendahnya
konsumsi energy dan protein dalam makanan sehari-hari sehinga tidak memenuhi angka
kecukupan gizi.
Penyakit kurang energi protein (KEP) diberi nama internasional yakni Calory Protein
Malnutrition (CPM), kemudian diganti dengan istilah Protein Energy Malnutrion (PEM).
01 KWASIORKOR
suatu sindroma klinik yang timbul sebagai
02 MARAMUS
kekurangan asupan
suatu akibat adanya kekurangan protein yang
energi dan protein
parah dan pemasukan kalori yang kurang dari
yang dibutuhkan
03
KWASIORKOR-
MARAMUS
kelainan gizi yang menunjukkan
gejala klinis campuran antara
marasmus dan kwashiorkor.
2. ETIOLOGI KKP
United Nations Children’s Fund(UNICEF)
mengemukakan faktor-faktor penyebab gizi
kurang :
Kurang kalori
Kwasiorkor
protein ( KKP ) Marasmus
Kekurangan
protein Hipotrofi Anemia
Lipolisis protein Mobilisasi Protein dan
otot
kolagen karbohdrat kalori menurun
↑ tekanan Keterlambatan berkurang protein dan
Sistem kekebalan
onkotik pertumbuhan dan lemak untuk
tubuh menurun
perkembangan pembentkan Sistem imun
kalori tidak adekuat
Ektravasasi Wajah seperti
Terbentuk Infeksi orang tua,
cairan ke
lipoprotein, HDL keriput Sangat kurus
jarigan Sering dijumpai
LDL tertimbun di Jaringan lemak
interstisial Resiko infeksi dan diare
hepar subkutan
infeksi Kerusakan
minima/tidak
integritas kuliat
Edema ada Resiko
Hepatomegali
Perut cekung, ineksi
Resiko iga gambang
Wajah sembab Ketidakefektifan hipotermia Baggy pants
dan membulat pola nafas
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
KWASIORKOR MARASMUS
● Pemeriksaan darah : albumin, globulin, ● Pemeriksaan fisik
protein total, elektrolit serum, biakan ● Mengukur TB dan BB
darah ● Menghitung indeks massa tubuh, yaitu BB
● Pemeriksaan urine : urine lengkap dan (dalam kilogram) dibagi dengan TB (dalam
kultur urine meter)
● Uji faal hati ● Mengukur ketebalan lipatan kulit dilengan atas
● EKG sebelah belakang (lipatan trisep) ditarik
● X foto paru menjauhi lengan, sehingga lapisan lemak
● Konsul THT : adanya otitis media dibawah kulitnya dapat diukur, biasanya
dengan menggunakan jangka lengkung
(kaliper). Lemak dibawah kulit banyaknya
adalah 50% dari lemak tubuh. Lipatan lemak
normal sekitar 1,25 cm pada laki-laki dan
sekitar 2,5 cm pada wanita.
6. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan Kwashiorkor mengikuti 10 langkah utama penatalaksanaan gizi buruk. Yaitu sebagai
berikut :
-Peningkatan perkembangan anak dan remaja -Peningkatan perkembangan anak dan remaja
-Nutritional management -Nutritional management
-Nutrition theraphy -Nutrition theraphy
-Observasi -Observasi
-Terapeutik -Terapeutik
-Edukasi -Edukasi
-Kolaborasi -Kolaborasi
S : Pasien mengatakan tidak ada rasa mual dan muntah, tidak ada
dehidrasi, Buang Air Besar normal dengan konsistensi padat
O : membran mukosa lembab,turgor kulit elastic, tidak ada tanda
dehidrasi, tidak ada rasa haus berlebih
A : masalah teratasi sebagian
P : memonitor kembali
Sekian
terima