Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTE NATAL CARE

NAMA : ANANDA PUTRI IRZA


NIM : P032114401087

Preceptor Klinik Preceptor Akademik

( ) ( )

POLTEKKES KEMENKES RIAU


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya Laporan Pendahuluan yang berjudul “Laporan
Pendahuluan Ante Natal Care” ini dapat diselesaikan dengan baik serta tepat
waktu. Shalawat beriringkan salam tidak lupa pula penulis haturkan kepada
junjungan alam, yakni Nabi besar Muhammad SAW dengan lafadz
Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad Wa’ala ali Muhammad.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas individu pada mata kuliah Praktik Klinik Keperawatan Maternitas
Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Laporan ini dapat penulis selesaikan berkat
adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah
sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis menyampakan ucapan terima
kasih kepada semua pihak.
Penulis menyadari, bahwa laporan ini belum sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita
semua.

Pekanbaru, 05 Februari 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................I
DAFTAR ISI............................................................................II
A. Konsep Medik....................................................................................1
1. Definisi...........................................................................................1
2. Anatomi dan Fisiologi...................................................................1
3. Etiologi...........................................................................................2
4. Patofisiologi...................................................................................3
5. Patoflowdiagram............................................................................4
6. Manifestasi Klinik..........................................................................5
7. Komplikasi.....................................................................................8
8. Pemeriksaan Diagnostik................................................................9
9. Penatalaksanaan Medis.................................................................10
B. Konsep Asuhan Keperawatan.........................................................12
1. Pengkajian.....................................................................................12
2. Diagnosa Keperawatan.................................................................16
3. Intervensi Keperawatan................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

II
KONSEP MEDIK

1. Definisi
Antenatal Care merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh
perawat kepada wanita selam hamil, misalnya dengan pemantauan
kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan
perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan
kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru sebgai orang tua
(Wagiyo & Putrono, 2016).
Menurut Wignjosastro (2012) antenatal care (ANC) merupakan
pengawasan wanita hamil secara teratur dan tertentu dengan tujuan
menyiapkan fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan, persalinan dan nifas.
Berdasarakan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa antenatal
care adalah perawatan kehamilan yang merupakan pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan
standar pelayanan antenatal care yang sudah ditetapkan.

2. Anatomi dan Fisiologi


a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram,
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
 Elastisitas vagina bertambah
 Getah dalam vagina biasanya bertambah, reaksi asam Ph 3,5-6.
 Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna
selaput lendirnya berwarna kebiru-biruan (tanda chadwick).
c. Ovarium
Ovulasi terhenti, masih dapat corpus luteum gravidatatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan
progesteron.

1
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila
normal dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran dinding rahim menimbulkan peregangan dan
menyebabkan perobekan selaput elastis di bawah kulit sehingga
timbul strie gravidarum.
f. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi
dari aveoli putting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua.
Aerola mamae melebar dan lebih tua warnanya.
g. Sistem respirasi
Wanita hamil terkadang mengeluh sering sesak nafas yang
sering ditemukan pada kehamilan 3 minggu keatas, hal ini
disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim. Kapasitas pasru meningkat sedikit selama
kehamilan sehingga Ibu akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25%.
h. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan
oleh uterus yang membesar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi
untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.

3. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek :
a. Ovum: Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang
terdiri dari suatu nucleus yang terapung – apung dalam vitelus
dilingkari oleh zona pellusida dan kromoson radiata.
b. Spermatozoa: Spermatozoa adalah berbentuk seperti terdiri dari
kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti leher yang
menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat
bergerak.

2
c. Konsepsi: Konsepsi adalah peristiwa penyatuan antara sperma dan
ovum di tuba fallopi.
d. Nidasi: Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke
dalam endometrium.
e. Plasenta: Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin yang
berguna untuk pertukaran zat antara ibu, anaknya dan sebaliknya.

4. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari
indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae)
dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen
tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang
mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul
sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang
melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah
dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan
sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak
(oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut
nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6
– 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan
janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta,
(Handerson 2006)

3
5. Patoflowdiagram
6.
Fertilisasi Konsepsi Monella Nidasi

Trodubilla, Posika

Ansietas
Embriogesis

Kurang
Oronogesis pengetahuan

Perubahan Perubahan pada Perubahan


fisiologis ibu hamil psikologis

Sistem urinaria
Sistem integumen
OIT

Uterus membesar
Progesteron Esterogen
Esterogen
& Hc6
Tekanan pada
Hiperpigmentasi vesicula urinaria
Penurunan
Peningkatan
kekuatan
asam
otot
lambung Strie gravidarum Meningkat
frekuensi BAK

Peristaltik Mual, Gangguan citra


menururn muntah, tubuh Gangguan
anoreksia eliminasi urin

Distensi
gastrointesti Ketidakseimbangan
nal nutrisi kurang dari Resiko
kebutuhan kekurangan
volume cairan

Konstipasi

4
6. Manifestasi Klinik
Menurut Marjati dkk, (2010) tanda dan gejala antenatal dibagi dalam :
1. Tanda dan Gejala Presumtif Kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak
dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari
pertama haid terakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan
tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi
pada pagi hari. Progesteron dan esterogen mempengaruhi
pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga
menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang sering
tuanya kehamilan.
d. Sinkop atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan
akan menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16
minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh esterogen, progesteron dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara
menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu
makan), tapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.

5
Pada trieulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus
yang membesar keluar rogga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh
pengaruh hormon esterogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas.
1) Pipi : Cloasma Gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada
kulit.
2) Perut : strie livide dan strie albican, linea alba makin
menghitam, payudara hiperpigmentasi areola mamae.
3) Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh esterogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka
yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu
terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis serta
payudara.
2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan
keempat kehamilan.
b. Tanda hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya istimus
uterus.
c. Tanda goodel
Pelunakan serviks.
d. Tanda chadwiks

6
Perubahan warna menjadi keungunan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda piskacek
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga
daerah tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi baxton hicks
Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin
di dalam otot uterus kontraksi ini tidak beritmik, sporadis,
tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh
tangan pemeriksa.
h. Pemeriksa tes biologis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya Hc6 yang
diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Ormon
ini disekresi di peredaran darah Ibu (pada plasma darah) dan
diekskresi pada urine Ibu.
3. Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia
kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunkan alat
fetal (elektrocardiograf) misalnya doppler.
c. Bagian-bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil
janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia
kehamilan lebih tua (trimester akhir).
d. Kerangka janin

7
Kerangka janin dapat dapat dilihat dengan foto rontgen
maupun USG.

7. Komplikasi
1. Hipertensi
Hipertensi karena kehamilan yaitu : tekanan darah yang lebih tinggi
dari 140/90 mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri,
memiliki potensi yang menyebabkan gangguan serius pada
kehamilan. Biasanya terjadi pada usia kehamilan memasuki 20
minggu.
2. Pre eklamsia
Pre-eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi,
proteinuria, dan oedema yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini
umumnya terjadi dalam triwulan ke 3 pada kehamilan, tetapi dapat
terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa.
3. Perdarahan
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah
kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya
daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu. Jika
perdarahan terjadi di tempat yang jauh dari fasilitas pelayanan
kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak mampu
melakukan tindakan yang diperlukan, maka umumnya kematian
maternal akan terjadi.
4. Kelainan letak (lintang dan sungsang)
a. Letak lintang
Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin kira-kira
tegak lurus dengan sumbu memanjang tubuh ibu.Letak lintang
adalah suatu keadaan di mana janin melintang di dalam uterus
dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada
pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih
tinggi dari pada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu
atas panggul.

8
b. Letak sungsang
Letak sungsang merupakan kelainan letak janin di dalam rahim
pada kehamilan tua (hamil 8-9 bulan), dengan kepala di atas dan
bokong atau kaki di bawah. Bayi letak sungsang lebih sukar
lahir, karena kepala lahir terakhir.
5. Hidramnion
Yaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter.
Keadaan ini mulai tampak pada trimester III, dapat terjadi secara
perlahan-lahan atau sangat cepat. Pada kehamilan normal, jumlah
air ketuban ½ sampai 1 liter. Karena rahim sangat besar akan
menekan pada organ tubuh sekitarnya.
6. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban
sebelum persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia
kehamilan 37 minggu maka disebut ketuban pecah dini pada
kehamilan premature (Hamilton, Persis Mary., 2012).

8. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein
glukosanya, diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus,
golongan darah, Hb dan penyakit rubella
b. Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan pada kehamilan yang sudah agak lanjut karena sebelum
buan ke IV rangka janin belum tampak. Pemeriksaan rontgen
dilakukan pada kondisi-kondisi:
- Diperlukan tanda pasti hamiL
- Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
- Mencari sebab dari hidraamnion
- Untuk menentukan kelainan anak
c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:

9
- Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
- Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
- Mengetahui posisi plasenta
- Mengetahui adanya IUFD
- Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin. (Marjati
dkk, 2010)

9. Penatalaksanaan Medis
1. Penatalaksanaan medis
a. Berikan tablet Fe pada ibu hamil.
b. Berikan vaksin TT pada ibu hamil.
c. Vitamin untuk ibu hamil.
d. Meterhin untuk menghentikan perdarahan.
2. Penatalaksanaan keperawatan
a. Nausea
1) Makan porsi kecil tapi sering bahkan setiap 2 jam
2) Makan biskuit kering sebelum beranjak dari tempat tidur
dipagi hari.
3) Tingkatkan istirahat.
4) Hindari sikat gigi setelah makan.
b. Peningkatan frekuensi berkemih pada TM I dan TM II
1) Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan ingin
kemih
2) Banyak minum di siang hari
3) Kurangi minum di malam hari.
c. Sakit punggung atas dan bawah
1) Isitirahat cukup, menggunakan penyokongan abdomen
eksternal.
d. Edema dependen
1) Hindari menggunakan pakaian ketat
2) Elevasi kaki setiap hari
e. Nyeri ulu hati

10
1) Distraksi / nafas dalam
2) Hindari makanan berlemak, pedas, yang dapat mengganggu
pencernaan.
f. Kesemutan jari-jari
1) Menjelaskan penyebab kesemutan
2) Berbaring rileks

11
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
1. Pengkajian ibu hamil
a. Identitas
1) Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga
dapat terjalin komunikasi dengan baik.
2) Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding
umur 20 sampai 30 tahun.
3) Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan /
informasi bila diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan
diketahuinya alamat tersebut bidan dapat mengetahui tempat
tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
4) Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh
pekerjaan terhadap permasalahan kesehatan pasien.
5) Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan pasien/klien.
6) Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan
seseorang.
7) Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui
kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap masalah
kesehatan, bila diperlukan ditanyakan tentang keberapa
kalinya.
8) Lama Perkawinan

12
Kalau orang hamil sudah lama menikah, nilai anak tentu
besar sekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan
(anak mahal)
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong
pasien/klien datang mencari pertolongan.
b. Riwayat keluhan utama
P : Provokasi / palatif (penyebab)
Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
R : Region / dimana gejala dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
c. Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak,
umur kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT
didapatkan, teraphie yang didapatkan, penyuluhan yang
didapatkan, bila mulai didapatkan gerakan anak,kalau kehamilan
masih muda adalah mual, muntah, sakit kepala,
perdarahan.kalau kehamilan tua adalah bengkak di kaki/muka,
sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
d. Riwayat kesehatan dahulu
1) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus
haid berapa hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan,
terdapat sakit waktu haid atau tidak.
2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati,
usia, sehat atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau
tidak.
3) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi

13
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti
KB. Hal ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang
direncanakan atau tidak.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau
penyakit menular yang dapat mempengaruhi persalinan.
3. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
a. Inspeksi
1) Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata
pucat atau merah adakah oedema pada muka,bagaimana
keadaan lidah, gigi.
2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada
pembesaran kelenjar gondok dan limpe.
3) Dada : bentuk payudara, pigmentasi puting susu dan
gelanggang susu, keadaan puting susu, adakah kolostrum.
4) Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas
operasi apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan
(pembesaran hepar), epigastrik (gastritis), hipokondria kiri
(pembesaran lien), lumbal kanan dan kiri (ginjal), umbilikus,
iliaka kanan (apendiksitis), hipokondria, iliaka kiri (scibala).
5) Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke
samping, keadaan pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah
gerakan anak atau kontraksi uterus, adakah strie gravidarum
atau bekas luka.
6) Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick,
condyloma akuminata, flour albus.
7) Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada
lipat paha, CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui
kemungkinan dehidrasi.
b. Palpasi
1) Tujuan :

14
a) Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan
usia kehamilan.
b) Menentukan letaknya anak dalam rahim
2) Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara
simfisis pubis dan puncak fundus uteri dalam sentimeter
dibagi 3 ½ cm.
3) Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU
secara internasional
a) Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas
simpisis.
b) 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
c) 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
d) 24 minggu – setinggi pusat
e) 28 minggu – 3 jari diatas pusat
f) 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
g) 36 minggu – 3 jari dibawah px
h) 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas
pusat)
4) Menurut leopold
a) Leopold I
i. Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan
lipatan paha
ii. Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan
melihat ke arah muka penderita.
iii. Rahim dibawa ke tengah
iv. Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa
dari anak yang terdapat dalam fundus
b) Leopold II
i. Keadaan tangan pindah ke samping
ii. Tentukan dimama punggung janin.

15
iii. Kadang-kadang di samping terdapat
kepala/bokong ialah letak lintang.
c) Leopold III
i. Dipergunakan satu tangan saja.
ii. Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari
lainya
iii. Cobalah apakah bagian bawah masih dapat
digoyangkan.
d) Leopold IV
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam
pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian
bawah.Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan
dari bagian terbawah dari kepala yang masih teraba
diluar :
i. Convergent yaitu sebagian kecil dari kepala turun
ke rongga panggul
ii. Sejajar yaitu separuh dari kepala masuk ke dalam
rongga panggul
iii. Divergent yaitu sebagian besar dari kepala masuk
kedalam rongga panggul
c. Auskultasi
1) DJJ terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik
berselang, 30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit
penuh.
2) Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih
dari 160/menit atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan
asphyxial (kekurangan O2).
2. Diagnosa Keperawatan
a) Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi
b) Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat
c) Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan kapasitas
kandung kemih

16
3. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (SIKI)


Keperawatan (SLKI)
Konstipasi Eliminasi fekal ( L.04033) Manajemen konstipasi (I.04155)
berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda dan gejala
dengan kelemahan selama … diharapkan masalah konstipasi
otot abdomen konstipasi dapat teratasi dengan 2. Monitor bising usus
(D.0049) kriteria hasil : 3. Dorong pasien meningkatakan
1. Keluhan defekasi lama dan asupan cairan
sulit menurun 4. Anjurkan pasien untuk diet
2. Tidak mengejan saat BAB tinggi serat
3. Mengidentifikasi indikator 5. Kolaborasi pemberian laksatif
untuk mencegah konstipasi
4. Bebas dari
ketidaknyamanan dan
konstipasi
Gangguan Eliminasi Urin (L.04034) Perawatan retensi urin (I.04165)
eliminasi urine Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau penggunaan obat

berhubungan selama … diharapkan masalah dengan sifat antikolinergik


gangguan eliminasi urine dapat 2. Monitor efek dari obat
dengan
teratasi dengan kriteria hasil : 3. Pantau asupan dan keluaran
penurunan
1. Desakan berkemih menurun 4. Anjurkan pasien untuk
kapasitas
2. Tidak ada distensi kandung merekam output urine
kandung kemih
kemih
(D.0040) 3. Tidak ada spasme bladder
4. Balance cairan seimbang

Ansietas Dukungan Sosial (L.13113) Anxiety reduction


berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan pendekatan yang
dengan kurang selama … diharapkan masalah menenangkan
terpapar informasi kecemasan dapat teratasi 2. Temani pasien untuk
(D.0080) dengan kriteria hasil : memberikan keamanan dan
1. Mampu meminta bantuan mengurangi rasa takut
orang lain 3. Dengarkan dengan penuh

17
2. Dukungan emosi perhatian
4. Bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan
5. Instruksikan pasien
menggunakan teknik relaksasi
6. Kolaborasi pemberian obat
untuk mengurangi kecemasan

18
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G.M. et.al. 2013. Nursing Intervention Classification Fifth Edition.


Missouri: Elsevier Mosby.

Hadi, RA. 2011. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran : Vivo
Publisher.

Hamilton, Persis Mary. 2012. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6.


Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai