Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTE NATAL CARE (ANC)


DI PUSKESMAS TIPO

Pembimbing Institusi
Pembimbing Lahan

Ns.Ismawati, M,Sc

Mahasiswa

Nivita Nanda Gabrela Tosubu


201901064

PROGRAM STUDI S1 NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA NUSANTARA PALU
2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kita hidayah dan rahmat-Nya agar senantiasa dekat dengan diri-Nya
dalam keadaan sehat. Dalam laporan ini saya akan membahas mengenai LAPORAN
PENDAHULUAN ANTE NATAL CARE (ANC) untuk memenuhi tugas PRAKTIK
KLINIK DI PUSKESMAS TIPO.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kategori
sempurna, oleh karena itu saya dengan hati dan terbuka mengharapkan saran dan
kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya mahasiswa Program Studi
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................

A. KONSEP TEORITIS............................................................................
B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN.................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

A. KONSEP TEORITIS
1. Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari
terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga
akan terbentuk zigot yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi
pada saat pertemuan ovumdan sperma hingga masa di mana janin siap lahir,
dalam perhitungan medis ± 40minggu (Masriroh, 2013).
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat
preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun
janin agar melalui persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan
kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan
optimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janinnya (Winjosastro, 2002).
2. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona
pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak
cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di
tuba fallopi.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam
endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
3. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil
(terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke
dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang telah matang.
Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1
cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta
buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal
saluran kelamin istri, jutaan sel sperma  ini akan berlarian melintasi rongga
rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran
tuba di seberang rahim. (Kusmiyati, yuni, dkk.2009)
4. Fisiologi
a. Perubahan Fisiologi
1) Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram
menjadi 1000gram, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan
ukuran muka belakang 22 cm. Pertumbuhan uterus tidak rata, uterus
lebih cepat tumbuh didaerah implantasi dari ovum dan di daerah
insersi placenta. Pembesaran ini disebabkan oleh hypertrophy dari
otot-otot rahim, tetapi pada kehamilan muda juga terbentuk sel-sel otot
yang baru.
Uterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan
nyeri. Juga saat disentuh, misalnya pada pemeriksaan dalam,
pemeriksa dapat meraba bahwa sewaktu pemeriksaan konsistensi
rahim yang semula lunak dapat menjadi keras dan kemudian lunak
kembali.

2) Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan
adalahmenjadi lunaknya cervix. Perubahan ini sudah dapt ditemukan
sebulan setelah konsepsi. Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh
darah dalam cervix bertambah dan karena timbulnya oedema
dari cervix dan hyperplasia kelenjar-kelenjar servix.
3) Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput
lendirnya membiru, kekenyalan vagina bertambah yang berarti daya
regangnya bertambah sebagai persiapan persalinan. Getah dalam
vagina biasanya bertambah dalam masa kehamilan, reaksinya asam
dengan pH 3,5-6,0. Reaksi asam ini disebabkan terbentuknya acidum
lacticum sebagai hasil penghancuran glycogen yang berada dalam sel-
sel epitel vagina oleh basil-basil doderlein. Reaksi asam ini
mempunyai sifat bekterisida.
4) Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum
graviditatis, tetapi setelah bulan ke-4 corpus lutheum ini akan
mengisut.
5) Dinding Perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-
garis memanjang atau serong pada perut. Garis-garis ini disebut striae
gravidarum. Kadang-kadang garis-garis itu terdapat juga pada buah
dada dan paha. Pada seorang primi gravida warnanya menbiru disebut
striae lividae. Pada seorang multigravida, di samping strie lividae,
terdapat juga garis-garis putih agak mengkilat ialah parut (cicatrick)
dari strie gravidarum yang disebut strie albicans.

6) Kulit
Pada kulit terdapat hyper pigmentasi antara lain pada areolla
mammae, papilla mammae, dan linea alba. Pada umumnya setelah
partus, gejala hyper pigmentasi ini akan menghilang.
7) Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena hypertophi
olveoli. Di bawah kulit payudara sering tampak gambaran-gambaran
dari vena yang meluas. Putting susu biasanya membesar dan lebih tua
warnanya dan acap kali mengeluarkan colostrum. Perubahan-
perubahan pada payudara disebabkan karena pengaruh hormonal.
8) Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan
protein sedangkan dalam darah kadar zat lemak naik dan ada
kecenderungan padaketosis. Kebutuhan akan calcium dan phosphor
bertambah untuk pembuatan tulang-tulang janin begitu pula akan
ferum untuk pembentukan Hb janin.
9) Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun eritrosit,
tetapi penambahan volume plasma yang disebabkan oleh hydramia
lebih menonjol hingga biasanya kadar Hb turun.
Batas-batas fisiologis ialah :
a) Hb 10 gr%
b) erytrosyt 3,5 juta per mm3
c) leucocyt 8.000-10.000 per mm3
Jantung lebih berat bebannya disebabkan penambahan volume
darah, perluasan daerah pengaliran, fetus yang membesar dan adanya
placenta, lagipula jantung terdorong ke atas sehingga sumbunya
berubah.
Kegiatan paru-paru pun bertambah karena selain untuk
mencukupi kebutuhan ibu sendiri juga harus mencukupi kebutuhan
janin akan O2.
5. Manifestasi Klinis
a. Tanda pasti kehamilan
1) Teraba bagian-bagian janin dan dapat dikenal bagian-bagian janin
2) Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
3) Dapat dirasakan gerakan janin
4) Pada pemeriksaan dengan sinar rotgen tampak kerangka janin. Tidak
dapat dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin
5) Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang janin, dan
dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta dapat menilai pertumbuhan
janin
b. Tanda tidak pasti kehamilan
1) Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
2) Leukore, sekret serviks meningkat karena pengaruh peningkatan
hormon progesteron
3) Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM 1 kehamilan
4) Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan membesar karena
pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang daktuli
dan alveoli payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam karena
deposit pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila kehamilan lebih
dari 12 minggu.
5) Pembesaran abnomen, jelas terlihat setelah kehamilan 14 minggu
6) Suhu basal meningkat terus antara 37,2 - 38,80C
c. Tanda kemungkinan kehamilan
1) Amenore (tidak mendapat haid)
2) Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah). Sering terjadi
pagi hari pada bulan-bulan kehamilan disebut morning sickness
3) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
4) Konstipasi/obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik usus oleh
hormon steroid
5) Sering kencing
6) Pusing, pingsan dan mudah muntah. Pingsan sering ditemukan bila
berada ditempat ramai pada bulan-bullan pertama kehamilan, lalu
hilang setelah kehamilan 18 minggu
7) Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
6. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain ( Masriroh, 2013 ) :
a. Hiperemisis gravidarum
b. Hipertensi dalam kehamilan
c. Perdarahan trimester I (abortus)
d. Perdarahan antepartum
e. Kehamilan ektopik
f. Kehamilan kembar
g. Molahydatidosa
h. Inkompatibilitas darah
i. Kelainan dalam lamanya kehamilan
j. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin

B. PENATALAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL


1. Pengertian Antenatal Care (ANC)
Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil,
yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga
pengawasan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan
anak sehat (Mochtar, 1998). Pelayanan antenatal adalah untuk mencegah
adanya komplikasi obstretri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi
sedini mungkin.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat
preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun
janin agar melalui persalinandengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik
dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan optimal, karena
kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
janinnya.
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana
berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persalianan yang aman dan
memuaskan.
2. Tujuan Antenatal Care (ANC)
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil
dapat melaluimasa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat
serta menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal care adalah:
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu.
c. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya penyulit/komplikasi
yang dapat muncul selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara
umum, kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan
trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersiapkan
ibu agar dapat memberi asi secara eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin
agar tumbuh kembang secara normal.
g. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahiran mati dan kematian
neonatal.
3. Standar Pelayanan Antenatal Care (ANC)
Pelayanan antenatal mengacu pada konsep 7 T yaitu:
a. Timbang badan dan ukur badan, tujuannya adalah untuk mengetahui
sesuai tidaknya berat badan ibu. Pemeriksaan berat badan dilakukan setiap
berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan. Selama triwulan I berat badan
ibu harus naik 0,5 kg sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada triwulan
ketiga harus naik 0,25 kg setiap minggunya. Dan pada trisemester III berat
badan ibu harus naik sekitar 0,5 kg setiap minggunya, atau secara umum
berat badan meningkat sekitar 8 kg selama kehamilan.
b. Ukur tekanan darah. Tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan darah
normal atau tidak. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada setiap kunjungan.
Tekanan darah yang tinggi dapat membuat ibu keracunan kehamilan, baik
ringan maupun berat bahkan sampai kejang-kejang. Sementara tekanan
darah yang rendah menyebabkan pusing dan lemah.
c. Skrinin status imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Tujuannya untuk
melindungi ibu dan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus neonatorum.
Imunisasi TT diberikan pada kunjungan antenatal I, TT2 deberikan empat
minggu setelah TT1, TT3 diberikan setelah enam bulan TT2, TT4
diberikan 1 Tahun setelah TT3, dan TT5 diberikan setelah setahun TT4.
d. Ukur tinggi fundus uteri. Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim,
dilakukan dengan cera meraba perut dari luar, selain itu untuk mengetahui
presentasi janin, serta mengetahui posisi janin dalam rahim. Pada
pemeriksaan ini juga dilakukan pengukuran tinggi puncak rahim untuk
kemudian disesuaikan dengan umur kehamilan. Jika diperoleh besarnya
rahim tidak sesuai dengan umur kehamilan maka direncanakan
pemeriksaan lanjutan.
e. Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan. Pemberian tablet besi
diberikan sesuai dengan kebijakan nasional yang berlaku diseluruh
puskesmas di Indonesia. Pemberian satu tablet besi sehari sesegera
mungkin setelah rasa mual hilang pada awal kehamilan.
f. Temu wicara/ pemberian komunikasi interpersonal atau konseling. Untuk
menghindari kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi dengan suami
dan keluarga diperlukan guna mempersiapkan rujukan nantinya. Dengan
manajemen rujukan yang benar, cepat, dan tepat maka ibu dan janin akan
memperoleh pelayanan persalinan dan kelahiran yang benar sehingga
membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Program ini lebih
diutamakan pada tempat pelayanan kesehatan terpencil dan jauh dari akses
transfortasi yang memadai.
g. Test laboratorium sederhana (Hb, Protein, dan Urine) berdasarkan indikasi
(HbsAg, sifilis, HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC) , PMS). Wanita
yang sedang hamil merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap
penyakit menular seksual yang dapat menimbulkan kematian pada ibu dan
janin yang dikandungnya.
4. Pemeriksaan Antenatal
Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal
pemeriksaan yaitu untuk menentukan apakah seorang ibu sedang mengalami
kehamilan. Diagnosa kehamilan ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium.
Umumnya pemeriksaan yang dipakai yaitu tes untuk mendeteksi keberadaan
hCG. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dapat diukur dengan
radioimunoesai dan deteksi dalam darah enam hari setelah konsepsi atau
sekitar 20 hari sejak periode menstruasi terakhir. Keberadaan hormoneini
dalam urin pada kehamilan merupakan dasar dari berbagai tes kehamilan
di berbagai laboratorium dan kadang-kadang dapat dideteksi dalam urine 14
hari setelah konsepsi.

TPP = tgl HPHT+7– 3 bulan HPHT+ 1 tahun HPHT

Atau

TPP = tgl HPHT +7 + 9 bulan dari HPHT

Dengan TPP adalah tafsiran Persalinan Partus.


Menurut Abdul Bahri Saifuddin dalam Salmah dkk (2006), kunjungan
antenatal untuk pemantauan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak
minimal empat kali pemeriksaanselama kehamilan dalam waktu sebagai
berikut:
a. Trimester pertama (< 4 minggu) satu kali kunjungan
b. Trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan
c. Trimester ketika (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali
kunjungan kecuali jika ditemukan kelainan/faktor resiko yang
memerlukan penatalaksanaan medik lain, harus lebih sering dan
intensif.
Kunjungan/pemeriksaan kehamilan bertujuan:
a. Kunjungan pertama, mementukan diagnosis ada tidaknya kehamilan.
b. Kunjungan kedua, menentukan usia kehamilan dan perkiraan
persalinan.

C. KONSEP DASAR KEPERAWATAN


1. Pengkajian
a. Anamnesa identitas istri dan suami
b. Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual, muntah, sakit kepala, nyeri
uluhati), nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan.
c. Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau
kehamilan mola sebelumnya.
2. Pemeriksaan Fisik Diagnostik
a. Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan
panggul. Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila
terlihat jalannya ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek,
adanya kelainan panggul (kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat dari
michealis (tidak simetris).
b. Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu
hamil atau ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm
dimungkinkan sang ibu memiliki panggul sempit.
c. Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5
kg/minggu. Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan
selama hamil muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-
masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan, pertambahan berat badan
total adalah 9-12 kg. Bila terdapat BB yang berlebihan, perlu dipikirkan
adanya risiko bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion, dan anak besar.
d. Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi
yang kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.
e. Anda-tanda vital
1) Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam
kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau
lebih, dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut
menjadi preeklamsi dan eklamsi.
2) Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
3) Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, hal ini
kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
4) Pernafasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila
ibu mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah
atau kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
f. Kepala dan leher
1) Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
2) Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat,
berwarna kuning/jaundice pada sclera
3) Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
4) Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar
tiroid, pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis
g. Payudara
1) Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal
melingkar,agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan
besar
2) Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
3) Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
4) Retraksi akibat adanya lesi
5) Masa atau pembesaran pembuluh limfe
h. Abdomen
1) Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
2) Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia
kehamilan >12 minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22
minggu.
3) Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan
penurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggu.
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
1) Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
2) Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
3) Konsistensi uterus
Leopold II :
1) Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
2) Menentukan letak punggung janin
3) Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
1) Menentukan bagian terbawah janin
2) Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
1) Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil.
2) Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh
sudah masuk PAP.
i. Tangan dan kaki
1) Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
2) Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
3) Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo
atau hiper
j. Pemeriksaan panggul
1) Panggul : genital luar
a) Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra,
introitus vagina untuk melihat adanya tukak atau luka, varises,
cairan yang ada(warna, konsistensi, jumlah, bau)
b) Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui
adanya pembengkakan masa atau cairan kista
2) Panggul : menggunakan speculum
a) Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi,
apakah serviks sudah membuka atau belum
b) Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan
luka
3) Panggul : pemeriksaan bimanual
a) Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan
(dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri
goyang)
b) Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari
didalam vagina untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi,
mobilitas, rasa nyeri, serta adanya masa.
4) Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin ( DJJ ) :
a) Dari janin :
(1) Djj pada bulan ke 4-5
(2) Bising tali pusat
(3) Gerakan dan tendangan janin
b) Dari ibu :
(1) Bising rahim
(2) Bising aorta
(3) Peristaltik usus
5) Pemeriksaan dalam
a) Vaginal Toucher (VT)
b) Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
a) Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
b) Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
c) Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge

3. Patoflodiagram

Coitus

Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran


reproduksi wanita)

Sperma bergerak menuju tuba fallopi

Konsepsi Tidak terjadi


Fertilisasi Tidak terjadi
fertilisasi

Konsepsi dan pertumbuhan


zigot Endometrium runtuh

Implantasi di uterus Menstruasi

Zigot (nidasi dalam rahim 5-7 hari)

Mencapai cavum uteri

Embrio (3-5 minggu)

Fetus ( >5 minggu)

4. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
b. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat
vomitus
c. Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder
akibat penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan
volume darah
e. Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan dengan
gusi hiperemik sekunder akibat kadar estrogen dan progesterone
f. Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah
dan nutrisi kejaringan-jaringan sekunder akibat dehidrasi
5. Intervensi dan Rasional

No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi

1 Perubahan nutrisi a. Meningkatkan a. Tentukan kebutuhan


kurang dari kebutuhan masukan oral kalori harian yang
tubuh berhubungan b. Menjelaskan realistis dan adekuat
dengan penurunan faktor-faktor b. Timbang BB setiap
keinginan untuk makan penyebab bila hari
akibat mual dan muntah. diketahui c. Jelaskan pentingnya
nutrisi yang adekuat
d. Beri dorongan
individu makan
makanan yang kering
2 Defisit volume cairan a. Keseimbangan a. Tentukan frekuensi
berhubungan dengan cairan dan atau beratnya
kehilangan cairan akibat elektrolit akan mual/muntah
vomitus kembali ke kondisi b. Tinjau ulang riwayat
normal,yang kemungkinan masalah
terbukti dengan medis lain (misalnya
turgor kulit ulkus)
normal, membran c. Kaji suhu badan dan
mukosa turgor kulit, membran
lembab, berat bada mukosa, TD,
n stabil, tanda- input/output
tanda vital dalam b d. Berat jenis urin.
atas normal; elektr Timbang BB klien
olit,serum, setiap hari
hemoglobin, e. Anjurkan peningkatan
hematokrit, dan asupan minuman
berat jenis urin berkarbonat, makan
akan berada sesering mungkin
dalam batas dengan jumlah sedikit.
normal Makanan tinggi
b. Klien tidak akan karbonat seperti: roti
muntah lagi kering sebelum
c. Klien akan bangun dari tidur.
mengonsumsi f. Berikan obat sesuai
asupan dalam indikasi misalnya
jumlah yang vitamin dan suplemen
adekuat mineral misalnya siano
kobalamin (vit B12),
asam folat (flovite),
asam arkobat (vit C)
3 Ansietas berhubungan a. Menggambarkan a. Gali ketakutan dan
dengan konsep diri ansietas dan pola kekhawatiran selama
sekunder akibat kopingnya hamil
kehamilan. b. Menghubungkan b. Bantu pasangannya
peningkatan mengenali harapan
kenyamanan yang tidak realistis
psikologis c. Terima ansietasnya
c. Menggambarkan dan kenormalan dari
mekanisme koping proses tersebut
yang efektif d. Diskusikan
kekhawatiran ini
dengan klien dan
pasangannya
4 Intoleransi aktivitas a. Mengidentifikasi a. Jelaskan penyebab
berhubungan dengan faktor-faktor yang keletihan dan dispnea
keletihan, dispnea menurunkan pada pertengahan
sekunder toleransi aktivitas kehamilan dan masa
akibat penekanan pembe b. Menurunkan akhir kehamilan
saran uterus pada diafra penurunan gejala- b. Perubahan pada pusat
gama dan peningkatan v gejala intoleransi gravitasi
olume darah aktivitas c. Peningkatan berat
badan
d. Tekanan pembesaran
uterus pada
diagfragma
e. Ajarkan metode
penghematan

5 Risiko terhadap a. Memperlihatkan a. Diskusikan pentingnya


perubahan membrane integritas rongga hygiene oral setiap
mukosa oral mulut hari dan pemeriksaan
berhubungan dengan b. Bebeas dan rasa gigi secara periodic
gusi hiperemik sekunder tidak nyaman saat b. Ingatkan untuk
akibat kadar estrogen makan dan minum memberitahu dokter
dan progesterone gigi tentang kehamilan
c. Jelaskan bahwa
hipertropi dan nyeri
tekan guzi adalah
normal pada
kehamilan

6 Resiko perubahan a. Mengidentifikasi a. Observasi kemerahan,


integritas kulit dan menunjukan pucat, ekskoriasi
berhubungan dengan perilaku untuk b. Dorong mandi tiap 2
penurunan darah dan mempertahankan hari satu kali,
nutrisi kejaringan- kulit halus, kenyal, pengganti mandi tiap
jaringan sekunder akibat utuh hari
dehidrasi c. Gunakan krim kulit
dua kali sehari dan
setelah mandi
d. Diskusikan pentingnya
perubahan posisi
sering, perlu untuk
mempertahankan
aktivitas
e. Tekankan pentingnya
masukan nutrisi/cairan
adekuat

DAFTAR PUSTAKA

Bobak. (2011). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC : Jakarta.

Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC: Jakarta.

Kusmiyati, et al. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Bina


Pustaka.
Purwaningsih, Wahyu dkk. 2015. Asuhan Keperawatan Maternitas.
Jogjakarta: Nuha Medika.

Rohmah, Nikmatur dkk. 2014. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi.


Jogjakarta : Ar-ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai