ANTENATAL
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas
dengan dosen pembimbing Ibu Yuanita Ani Susilowati, M. Kep., Sp. Kep. Mat
Disusun Oleh:
Dion Hendry Hermawan
30190121140
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan tetapi menghilang sering tuanya
kehamilan.
d. Sinkop atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan
menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh esterogen, progesteron dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara
menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan),
tapi setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada trieulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus
yang membesar keluar rogga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh
pengaruh hormon esterogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas.
1) Pipi : Cloasma Gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
2) Perut : strie livide dan strie albican, linea alba makin
menghitam, payudara hiperpigmentasi areola mamae.
3) Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh esterogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka
yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu
terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis serta
payudara.
2. Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan
keempat kehamilan.
b. Tanda hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya istimus uterus.
c. Tanda goodel
Pelunakan serviks.
d. Tanda chadwiks
Perubahan warna menjadi keungunan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda piskacek
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi baxton hicks
Peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin di
dalam otot uterus kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri,
biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksa tes biologis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya Hc6 yang
diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Ormon ini
disekresi di peredaran darah Ibu (pada plasma darah) dan
diekskresi pada urine Ibu.
3. Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunkan alat fetal
(elektrocardiograf) misalnya doppler.
c. Bagian-bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan
lebih tua (trimester akhir).
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dapat dilihat dengan foto rontgen maupun
USG
C. Perubahan dan Adaptasi Fisiologis Pada Masa Kehamilan
1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram,
pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
2. Vagina
a. Elastisitas vagina bertambah
b. Getah dalam vagina biasanya bertambah, reaksi asam Ph 3,5-6.
c. Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput
lendirnya berwarna kebiru-biruan (tanda chadwick).
3. Ovarium
Ovulasi terhenti, masih dapat corpus luteum gravidatatis sampai
terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan
progesteron.
4. Kulit terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila
normal dan linea alba.
5. Dinding perut
Pembesaran dinding rahim menimbulkan peregangan dan
menyebabkan perobekan selaput elastis di bawah kulit sehingga timbul
strie gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari
aveoli putting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Aerola
mamae melebar dan lebih tua warnanya.
7. Sistem respirasi
Wanita hamil terkadang mengeluh sering sesak nafas yang sering
ditemukan pada kehamilan 3 minggu keatas, hal ini disebabkan oleh
usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim.
Kapasitas pasru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga Ibu
akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang membesar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk
pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
D. Patofisiologi dan Pathway
Proses Kehamilan menurut Hamilton, Persis Mary (2012) yaitu:
1. Fertilisasi
Yaitu bertemunya sel teliur dan sel sperma. Tempat bertemunya
didaerah ampulla tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka terjadi 3
fase yaitu:
a. Tahap penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi yang
bisa menembus korona radiata karena sudah megalami proses
kapisitasi.
b. Penembusan zona pellusida
Spermatozoa lain ternyata menempel di zona pellusida, tetapi
hanya satu yang terlihat ampu menembus oosit.
c. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai
kromososm diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk
jenis kelamin baru (XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki).
2. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel,
8 sel, sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari) dan membentuk
sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan
memperoleh membelah membentuk morula (4 hari). Saat morula
masuk rongga rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk ke
dalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur
ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah
rongga/blastokel sehingga disebut blastokista (4-5 hari). Sel bagian
dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas. Zona
pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblas bisa masuk
endometrium dan siap berimplantasi (5-6 hari) dalam bentuk
blastokista tingkat lanjut.
3. Nidasi / Implantasi
Yaitu penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium
blastokista) ke dalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya
terjadi pada pars superior korpus uteri bagian anterior/posterior. Pada
saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada pada fase
sekretonik (2-3 hari setelah ovulasi). Pada saat ini, kelenjar rahimdan
pembuluh nadi menjadi berkelok-kelok jaringan ini mengandung
banyak cairan (Marjati dkk, 2010).
4. Pertumbuhan dan perkembangan embrio
a. Masa pre embrionic
Berlangsung selama 2 minggu sesudah terjadinya fertilisasi terjadi
proses pembelahan sampai dengan nidasi.
b. Masa embrionic
Berlangsung sejak 2-6 minggu.
c. Masa fetat
Berlangsung sejak 2 minggu ke 8 sampai dengan bayi baru lahir.
Minggu ke 12 panjang janin kira-kira 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi
tubuh berfungsi. Minggu ke 16 panjang janin 16 cm, berat 20 gram,
kulit transparan, rambut mulai tumbuh. Minggu ke 20 kepala tegak
separuh PB, wajah nyata, telinga, pada tempatnya kelopak mata, alis,
kuku sempurna. Minggu ke 24 kulit keriput, lanugo menjadi gelap
dengan vernix meningkat. Minggu ke 28 mata terbuka, alis dan bulu
mata berkembang dengan baik, rambut menutupi kelapa, deposit
lembak subkutan, testis turun ke skrotum. Minggu ke 32 lanugo
berkurang, tubuh bulat, testis turun. Minggu ke 36 lanugo sebagian
besar terkelupas, kulit tertutup, vernikx kareosa. Minggu ke 40
osifikasi tulang tengkorak masih belum sempurna, tetapi keadaan ini
memudahkan fetus melalui jalan lahir (Marjati dkk, 2010).
Pathway
Trodubilla, Posika
Ansietas
Embriogesis
Kurang
Oronogesis pengetahuan
Sistem urinaria
Sistem integumen
OIT
Uterus membesar
Progesteron Esterogen
Esterogen
& Hc6
Tekanan pada
Hiperpigmentasi vesicula urinaria
Penurunan Peningkatan
kekuatan asam
otot lambung Strie gravidarum Meningkat
frekuensi BAK
Distensi
gastrointest Ketidakseimbangan Resiko
inal nutrisi kurang dari kekurangan
kebutuhan volume
cairan
Konstipasi
H. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi(D.0080)
2. Konstipasi berhubungan dengan ketidak cukupan asupan serat
(D.0049)
3. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan kapasitas
kandung kemih(D.0040)
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi
tubuh(D.008)
I. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
Konstipasi berhubungan dengan Eliminasi fekal ( L.04033) Manajemen konstipasi (I.04155)
kelemahan otot abdomen (D.0049) Setelah dilakukan tindakan selama … diharapkan masalah 1. Monitor tanda dan gejala konstipasi
konstipasi dapat teratasi dengan kriteria hasil : 2. Monitor bising usus
1. Keluhan defekasi lama dan sulit menurun 3. Dorong pasien meningkatakan asupan cairan
2. Tidak mengejan saat BAB 4. Anjurkan pasien untuk diet tinggi serat
3. Mengidentifikasi indikator untuk mencegah konstipasi 5. Kolaborasi pemberian laksatif
4. Bebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi
Gangguan eliminasi urine berhubungan Eliminasi Urin (L.04034) Perawatan retensi urin (I.04165)
dengan penurunan kapasitas kandung Setelah dilakukan tindakan selama … diharapkan masalah 1. Pantau penggunaan obat dengan sifat antikolinergik
kemih (D.0040) gangguan eliminasi urine dapat teratasi dengan kriteria hasil : 2. Monitor efek dari obat
1. Desakan berkemih menurun 3. Pantau asupan dan keluaran
2. Tidak ada distensi kandung kemih 4. Anjurkan pasien untuk merekam output urine
3. Tidak ada spasme bladder
4. Balance cairan seimbang
Ansietas berhubungan dengan kurang Dukungan Sosial (L.13113) Anxiety reduction
terpapar informasi (D.0080) Setelah dilakukan tindakan selama … diharapkan masalah 1. Gunakan pendekatan yang menenangkan
kecemasan dapat teratasi dengan kriteria hasil : 2. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi
1. Mampu meminta bantuan orang lain rasa takut
2. Dukungan emosi 3. Dengarkan dengan penuh perhatian
4. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
5. Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
6. Kolaborasi pemberian obat untuk mengurangi kecemasan
Gangguan citra tubuh berhubungan Citra tubuh (L.09067) Promosi citra tubuh (I.09305)
dengan perubahan fungsi tubuh Setelah dilakukan tindakan selama … diharapkan masalah 1. Kaji secara verbal dan non verbal respon klien terhadap
(D.0083) gangguan citra tubuh dapat teratasi dengan kriteria hasil : tubuhnya
1. Perasaan positif tentang perubahan tubuh 2. Monitor frekuensi mengkritik dirinya
2. Mampu mengidentifikasi kekuatan personal 3. Jelaskan tentang pengibatan, perawatan, kemajuan dan
3. Mendiskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh prognosis penyakit kepada keluaga
4. Mempertahankan interaksi social
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, RA. 2011. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran: Vivo
Publisher.