Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN STRES PADA KLIEN DENGAN


ULKUS KAKI DIABETIK

Oleh :
Kelompok 4

Elis Fitria PO.62.20.1.15.121


Eristamiani PO.62.20.1.15.122
Hariyantoe Maliana PO.62.20.1.15.121

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN
KELAS REGULER II
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Manajemen Stress
Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian stress
2. Pengertian manajemen stress
3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam manajemen stress
4. Teknik manajemen stres
Waktu : 30 menit
Sasaran : Penderita Ulkus Diabetes
Hari/tanggal : Kamis,11 Oktober 2018
Tempat : Ruang serbaguna

I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang manajemen stress selama 30 menit, peserta
diharapkan dapat mengerti tentang manajemen stress.

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta dapat :
1. Menjelaskan pengertian stress
2. Menjelaskan pengertian manajemen stress.
3. Menyebutkan hal yang harus diperhatikan dalam manajemen stress.
4. Menyebutkan teknik manajemen stress.
5. Mendemonstrasikan teknik manajemen stress.

III. Materi
Materi penyuluhan terlampir.

IV. Metode
Ceramah dan tanya jawab

V. Media
Leaflet
VI. Kegiatan Penyuluhan.
No Fase Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Waktu
1. Pra interaksi 1. Memberikan salam 1. 5 menit
kepada peserta Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2.
3. Menjelaskan maksud Memperhatikan
dan tujuan penyuluhan penyaji
4. Menanyakan 3.
pengetahuan mengenai Menjawab
stress pertanyaan
5. Menyampaikan pokok
bahasan
6. Menyepakati waktu
kegiatan
2. Kerja 1. Menjelaskan 1. Memperhatika 20 menit
n dengan
seksama
3. Terminasi 1. Memberikan 1. Menjawab 5 menit
kesimpulan pertanyaan
2. Memberikan 2. Menjawab salam
pertanyaan kepada peserta
3. Memberi pujian atas
jawaban yang disampaikan
4. Mengucapkan salam

VII. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan melihat proses selama penyuluhan dan evaluasi hasil
berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.
Pertanyaan untuk pasien :
1. Apa pengertian stress ?
2. Apa pengertian manajemen stress ?
3. Bagaimana teknik manajemen stress ?
4. Bagaimana cara mendemonstrasikan teknik manajemen stress ?
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
“MANAJEMEN STRES”

Berbagai komplikasi dari ulkus kaki diabetikum yang berdampak pada beberapa
aspek seperti adanya keterbatasan fisik, isolasi sosial, dan masalah ekonomi akan
memicu beban psikologis pada penderitanya. Salah satu efek psikologi yang
ditimbulkan adalah stress. Berdasarkan penelitian 31% penderita ulkus kaki
diabetikum mengalami stres berat, 40% mengalami stres sedang, dan 18%
mengalami stres ringan.

I. Pengertian stress
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada 2 pengertian stress: (1) Gangguan
atau kekacauan mental dan emosional (2) -Tekanan. Secara teknis psikologik,
stress didefinisikan sebagai Suatu respons penyesuaian seseorang terhadap situasi
yang dipersepsinya menantang atau mengancam kesejahteraan orang
bersangkutan. Jadi stress merupakan suatu respon fisiologik ataupun perilaku
terhadap ‘stressor’ hal yang dipandang sebagai menyebabkan cekaman, gangguan
keseimbangan (homeostasis), baik internal maupun eksternal. Dalam pengertian
ini, bisa kita perjelas bahwa stress bersifat subjektif sesuai persepsi orang yang
memandangnya. Stressor seseorang dengan kasus ulkus kaki diabetik di
persepsikan sebagai bagaimana pandangan penderita diabetes tersebut dan cara
menyikapi keadaannya yang memiliki komplikasi berupa ulkus diabetik.

II. Pengertian Manajemen Stres


Manajemen stres adalah kemampuan penggunaan sumber daya (manusia) secara
efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang
muncul karena tanggapan (respon). Tujuan dari manajemen stres itu sendiri adalah
untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik.
Manajemen stres adalah kecakapan menghadapi tantangan dengan cara
mengendalikan tanggapan secara proporsional
III. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Manajemen Stres :
1) Jaga selalu kondisi tubuh dan perkuatlah dengan cara mengkonsumsi
makanan dan minuman sehat yang sesuai dengan anjuran diet. Patuhilah
anjuran diet tersebut dan jangan lupa pemeriksaan rutin.
2) Tidur dan istirahat yang cukup. Tidur merupakan salah satu terapi untuk
mengurangi kemarahan dan kesedihan karena tidur memberikan
kesempatan otak untuk rileks.
3) Lakukan Olah Raga teratur. Gerak tubuh yang sesuai dengan keadaan
tanpa membahayakan akan sangat bermanfaat untuk menimbulkan rasa
kebahagiaan.
4) Selalu berpikir positif karena tindakan atau perasaan negatif pasti
berasal dari pikiran negatif. Sebaliknya tindakan positif pasti berasal dari
pikiran positif. Tidak ada orang yang berhasil dalam hidupnya kalau
selalu berpikiran negatif pada diri sendiri maupun kepada orang lain.
5) Lakukan hobby (atau hal-hal menyenangkan yang positif menurut kita)
karena hobby dapat membuat kita rileks dan melupakan sejenak rutinitas
atau masalah yang ada misalnya olah raga, mendengarkan musik, masak,
jahit, menyanyi, dan lain-lain.
6) Jangan terpaku pada ”rutinitas”, berani berubah, tidak malu dan ragu.
Temukan kegiatan baru yang dapat menimbulkan motivasi sehingga
rutinitas tidak membosankan. Kegiatan sederhana yang berbeda dari
biasanya tentu akan membuat hal baru.
7) Murah senyum, tertawa lepas, bersenandung / bernyanyi dan
bersosialisasi dengan teman / lingkungan (perlu teman curhat, tidak
memendam masalah sendiri). Kegiatan semacam ini dapat merangsang
endorphine dan serotonin dalam tubuh sehingga otak lebih tenang.
8) Yang terakhir tetapi merupakan hal terpenting adalah beribadah dan
berdoa kepada Yang Maha Kuasa tidak pada masa sulit saja, berbuat baik
kepada semua orang, bersyukur terhadap setiap hasil usaha kita, baik
yang berhasil maupun yang tidak berhasil, mensyukuri rejeki dll.
IV. Teknik manajemen stress

1. NAFAS DALAM

Teknik relaksasi napas dalam merupakan suatu bentuk asuhan


keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana
cara melakukan napas dalam, napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal)
dan bagaimana menghembuskan napas secara perlahan. Selain dapat menurunkan
intensitas nyeri, teknik relaksasi napas.

Pernapasan dalam mempunyai peran yang sangat penting bagi tubuh kita,
diantaranya adalah:
 Mengatur tekanan darah,
 Menghilangkan ketegangan otot dan
 Mengembalikan keseimbangan mental dan emosional batin.

Tahap Persiapan :
1. Kaji dan berikan informasi terkait dengan pelaksanaan tindakan
2. Sediakan waktu selama 5-10 menit
3. Atur posisi duduk/berbaring yang nyaman

Tahap Pelaksanaan :
1. Putar musik dengan suara pelan dan rileks
2. Redupkan cahaya
3. Tutup mata ,letakkan satu tangan pada perut kanan atas
4. Tarik nafas dalam secara perlahan lewat hidung,rasakan gerakan pelan
perut Anda
5. Hembuskan secara perlahan ,lewat mulut Anda
6. Fokuskan pada pernafasan Anda,dan rasakan pergerakan keluar masuknya
udara pada tubuh Anda
7. Ulangi tahap 4-5 beberapa kali sampai Anda merasakan rileks
8. Buka mata pelan-pelan

Tahap Terminasi :
1. Evaluasi perasaan klien setelah prosedur dilakukan
2. Evaluasi manfaat yang dirasakan

2.RELAKSASI OTOT PROGRESIF


Relaksasi otot progresif adalah teknik menegangkan dan merilekskan otot-
otot.Peregangan dilakukan selama 5-7 detik , kemudian rileks selama 20-30
detik.Saat inspirasi otot ditegangkan,lalu ekspirasi secara perlahan ketika relaksasi
otot.Dengan berkurangnya ketegangan otot dan emosi,merangsang pelepasan
endorphin sehingga menimbulkan relaksasi.
 Indikasi :
a.Nyeri
b.Kecemasan
c.Insomnia

 Tujuan yang diharapkan :


a.Berkurangnya kecemasan klien
b.Berkurangnya rasa nyeri
c.Meningkatnya control diri

Tahap Persiapan :
1. Lakukan pengkajian dan berikan informasi berkaitan dengan tindakan
2. Musik,bantal
3. Cuci tangan
4. Atur posisi klien pada tempat duduk atau di tempat tidur yang
nyaman.Gunakan bantal untuk menopang lengan , buat klien dalam
kondisi nyaman.
5. Jaga pelaksanaan prosedur untuk tidak terputus selama 15-30 menit

Tahap Pelaksanaan:
1. Kurangi cahaya lampu dan putar music pelan-pelan
2. Instruksikan klien tutup mata pelan-pelan,anjurkan tarik nafas dalam dan
hembuskan secara perlahan (3-6 kali) dan rileks (saat menginstruksikan
pertahankan suara lemah lembut)
3. Mulai proses penegangan dan relaksasi diiringi tarik nafas dan hembuskan
secara perlahan
 Wajah,rahang,mulut (kedipkan mata dan kerutkan wajah lalu
rileks)
 Leher (tarik dagu ke leher lalu rileks)
 Tangan kanan (genggam lalu rileks)
 Lengan kanan (tegangkan siku lalu rileks)
 Tangan kiri (genggam lalu rileks)
 Lengan kiri (tegangkan siku lalu rileks)
 Punggung,bahu,dada (angkat bahu,lalu rileks)
 Abdomen (angkat abdomen lalu rileks)
 Tungkai atas kanan (tekan ke bawah dengan kuat lalu rileks)
 Tungkai bawah kanan (cengkramkan jari-jari lalu rileks)
 Tungkai atas kiri (tekan ke bawah dengan kuat lalu rileks)
 Tungkai bawah kiri (cengkramkan jari-jari lalu rileks)
4. Tambah 3-6 kali nafas secara rileks lalu gerakkan kaki , tangan,
lengan,tungkai,buka mata kembali (orientasi diri)

Tahap Terminasi :
Evaluasi perasaan/ketegangan klien (untuk mengetahui efektivitas tindakan)

DAFTAR PUSTAKA

Charlesworth, Edward A. 2006. Manajemen stress dengan teknik relaksasi. Jakarta: Abdi
Tandur.
Priharjo, R. (2003). Perawatan Nyeri. Jakarta :EGC
Penulis. 2010. Manajemen Stres. Diterjemahkan oleh Palupi Widyastuti dari Stress
Management. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai