Oleh :
Kelompok 4
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEPERAWATAN
KELAS REGULER II
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Manajemen Stress
Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian stress
2. Pengertian manajemen stress
3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam manajemen stress
4. Teknik manajemen stres
Waktu : 30 menit
Sasaran : Penderita Ulkus Diabetes
Hari/tanggal : Kamis,11 Oktober 2018
Tempat : Ruang serbaguna
I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang manajemen stress selama 30 menit, peserta
diharapkan dapat mengerti tentang manajemen stress.
III. Materi
Materi penyuluhan terlampir.
IV. Metode
Ceramah dan tanya jawab
V. Media
Leaflet
VI. Kegiatan Penyuluhan.
No Fase Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Waktu
1. Pra interaksi 1. Memberikan salam 1. 5 menit
kepada peserta Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2.
3. Menjelaskan maksud Memperhatikan
dan tujuan penyuluhan penyaji
4. Menanyakan 3.
pengetahuan mengenai Menjawab
stress pertanyaan
5. Menyampaikan pokok
bahasan
6. Menyepakati waktu
kegiatan
2. Kerja 1. Menjelaskan 1. Memperhatika 20 menit
n dengan
seksama
3. Terminasi 1. Memberikan 1. Menjawab 5 menit
kesimpulan pertanyaan
2. Memberikan 2. Menjawab salam
pertanyaan kepada peserta
3. Memberi pujian atas
jawaban yang disampaikan
4. Mengucapkan salam
VII. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan melihat proses selama penyuluhan dan evaluasi hasil
berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.
Pertanyaan untuk pasien :
1. Apa pengertian stress ?
2. Apa pengertian manajemen stress ?
3. Bagaimana teknik manajemen stress ?
4. Bagaimana cara mendemonstrasikan teknik manajemen stress ?
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
“MANAJEMEN STRES”
Berbagai komplikasi dari ulkus kaki diabetikum yang berdampak pada beberapa
aspek seperti adanya keterbatasan fisik, isolasi sosial, dan masalah ekonomi akan
memicu beban psikologis pada penderitanya. Salah satu efek psikologi yang
ditimbulkan adalah stress. Berdasarkan penelitian 31% penderita ulkus kaki
diabetikum mengalami stres berat, 40% mengalami stres sedang, dan 18%
mengalami stres ringan.
I. Pengertian stress
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada 2 pengertian stress: (1) Gangguan
atau kekacauan mental dan emosional (2) -Tekanan. Secara teknis psikologik,
stress didefinisikan sebagai Suatu respons penyesuaian seseorang terhadap situasi
yang dipersepsinya menantang atau mengancam kesejahteraan orang
bersangkutan. Jadi stress merupakan suatu respon fisiologik ataupun perilaku
terhadap ‘stressor’ hal yang dipandang sebagai menyebabkan cekaman, gangguan
keseimbangan (homeostasis), baik internal maupun eksternal. Dalam pengertian
ini, bisa kita perjelas bahwa stress bersifat subjektif sesuai persepsi orang yang
memandangnya. Stressor seseorang dengan kasus ulkus kaki diabetik di
persepsikan sebagai bagaimana pandangan penderita diabetes tersebut dan cara
menyikapi keadaannya yang memiliki komplikasi berupa ulkus diabetik.
1. NAFAS DALAM
Pernapasan dalam mempunyai peran yang sangat penting bagi tubuh kita,
diantaranya adalah:
Mengatur tekanan darah,
Menghilangkan ketegangan otot dan
Mengembalikan keseimbangan mental dan emosional batin.
Tahap Persiapan :
1. Kaji dan berikan informasi terkait dengan pelaksanaan tindakan
2. Sediakan waktu selama 5-10 menit
3. Atur posisi duduk/berbaring yang nyaman
Tahap Pelaksanaan :
1. Putar musik dengan suara pelan dan rileks
2. Redupkan cahaya
3. Tutup mata ,letakkan satu tangan pada perut kanan atas
4. Tarik nafas dalam secara perlahan lewat hidung,rasakan gerakan pelan
perut Anda
5. Hembuskan secara perlahan ,lewat mulut Anda
6. Fokuskan pada pernafasan Anda,dan rasakan pergerakan keluar masuknya
udara pada tubuh Anda
7. Ulangi tahap 4-5 beberapa kali sampai Anda merasakan rileks
8. Buka mata pelan-pelan
Tahap Terminasi :
1. Evaluasi perasaan klien setelah prosedur dilakukan
2. Evaluasi manfaat yang dirasakan
Tahap Persiapan :
1. Lakukan pengkajian dan berikan informasi berkaitan dengan tindakan
2. Musik,bantal
3. Cuci tangan
4. Atur posisi klien pada tempat duduk atau di tempat tidur yang
nyaman.Gunakan bantal untuk menopang lengan , buat klien dalam
kondisi nyaman.
5. Jaga pelaksanaan prosedur untuk tidak terputus selama 15-30 menit
Tahap Pelaksanaan:
1. Kurangi cahaya lampu dan putar music pelan-pelan
2. Instruksikan klien tutup mata pelan-pelan,anjurkan tarik nafas dalam dan
hembuskan secara perlahan (3-6 kali) dan rileks (saat menginstruksikan
pertahankan suara lemah lembut)
3. Mulai proses penegangan dan relaksasi diiringi tarik nafas dan hembuskan
secara perlahan
Wajah,rahang,mulut (kedipkan mata dan kerutkan wajah lalu
rileks)
Leher (tarik dagu ke leher lalu rileks)
Tangan kanan (genggam lalu rileks)
Lengan kanan (tegangkan siku lalu rileks)
Tangan kiri (genggam lalu rileks)
Lengan kiri (tegangkan siku lalu rileks)
Punggung,bahu,dada (angkat bahu,lalu rileks)
Abdomen (angkat abdomen lalu rileks)
Tungkai atas kanan (tekan ke bawah dengan kuat lalu rileks)
Tungkai bawah kanan (cengkramkan jari-jari lalu rileks)
Tungkai atas kiri (tekan ke bawah dengan kuat lalu rileks)
Tungkai bawah kiri (cengkramkan jari-jari lalu rileks)
4. Tambah 3-6 kali nafas secara rileks lalu gerakkan kaki , tangan,
lengan,tungkai,buka mata kembali (orientasi diri)
Tahap Terminasi :
Evaluasi perasaan/ketegangan klien (untuk mengetahui efektivitas tindakan)
DAFTAR PUSTAKA
Charlesworth, Edward A. 2006. Manajemen stress dengan teknik relaksasi. Jakarta: Abdi
Tandur.
Priharjo, R. (2003). Perawatan Nyeri. Jakarta :EGC
Penulis. 2010. Manajemen Stres. Diterjemahkan oleh Palupi Widyastuti dari Stress
Management. Jakarta: EGC