Anda di halaman 1dari 10

EVALUASI

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


DI RUANG INTENSIF PRIA RSJD SAMBANG LIHUM

Tanggal 8 Mei s/d 20 Mei 2017

Oleh:
META ADIWINATA ATMAJA
NIM. 1630913310025

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2017
LEMBAR PENGESAHAN

EVALUASI
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
DI RUANG INTENSIF PRIA RSJD SAMBANG LIHUM

Tanggal 8 Mei s/d 20 Mei 2017

Oleh:
Meta Adiwinata Atmaja
NIM. 1630913310025

Banjarmasin, Mei 2017


Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Dhian Ririn Lestari, S.Kep., Ns., M.Kep Achmad Syamsudin, S.Kep, Ns


NIP. 19801215 200812 2 003 NIP. 19850909 201101 1 002
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan bagian yang integral dari kesehatan. Kesehatan
jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan tetapi merupakan suatu
hal yang di butuhkan oleh semua orang. Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat
dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang
lain sebagai mana adanya. Serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri
dan orang lain.
Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan
orang lain. Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang menarik diri,
yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain. Dimana
individu yang mempunyai mekanisme koping adaptif, maka peningkatan
sosialisasi lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu yang mempunyai
mekanisme koping maladaptif (skizofrenia), bila tidak segera mendapatkan
terapi atau penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-masalah yang
lebih banyak dan lebih buruk
Hampir di seluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang
mengalami skizofrenia (ringan sampai berat). Hasil survey Kesehatan Mental
Rumah Tangga di Indonesia menyatakan bahwa 185 orang per 1000 penduduk
di Indonesia mengalami skizofrenia (ringan sampai berat). Berdasarkan survey
di rumah sakit jiwa, masalah keperawatan yang paling banyak ditemukan
adalah menarik diri (17,91 %), halusinasi (26,37 %), perilaku kekerasan (17,41
%), dan harga diri rendah (16,92 %).
B. Landasan Teori Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Sosialisasi
1. Pengertian
Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu upaya memfasilitasi
psikoterapis terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk
memantau dan meningkatkan hubungan antar anggota (Depkes, 1997).
Terapi aktivitas kelompok adalah aktivitas membantu anggotanya untuk
identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang
maladaptive (Stuart dan Sundeen, 1998).
2. Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
a. Tujuan Umum
1) Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan yaitu memperoleh
pemahaman dan cara membedakan sesuatu yang nyata dan khayalan.
2) Meningkatkan sosialisasi dengan memberikan kesempatan untuk
berkumpul, berkomunikasi dengan orang lain, saling memperhatikan
memberikan tanggapan terhadap pendapat maupun perasaan orang
lain.
3) Meningkatkan kesadaran hubungan antar reaksi emosional diri sendiri
dengan tingkah laku defensif yaitu suatu cara untuk menghindarkan
diri dari rasa tidak enak karena merasa tidak berharga atau ditolak.
4) Membangkitkan motivasi kemajuan fungsi-fungsi psikologis seperti
fungsi kognitif, dan fungsi afektif.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan identifikasi diri
2) Setiap orang mempunyai identifikasi diri tentang mengenal dirinya di
dalam lingkungannya.
3) Penyalur emosi
4) Pada saat terapi aktifitas kelompok, akan ada waktu bagi anggota
kelompok untuk menyalurkan emosinya untuk didengar dan
dimengerti oleh anggota kelompok lainnya.

3. Persiapan Klien
a. Karakteristik klien
1) Klien yang menarik diri dari sekitar
2) Klien yang memiliki gangguan pada persepsi sensori
3) Klien yang memiliki emosi yang labil
4) Klien yang dapat diajak kerjasama.
b. Proses seleksi klien
1) Berdasarkan observasi dan wawancara.
2) Menindaklanjuti asuhan keperawatan.
3) Informasi dan keterangan dari klien sendiri dan perawatan.
4) Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan.
5) Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang
diberikan.
6) Mengadakan kontrak dengan klien
EVALUASI
PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Sesi 3
Mampu Bertanya Mengenai Kehidupan Pribadi

1. Pengorganisasian
Leader : Meta Adiwinata Atmaja, S.Kep
Co Leader : Fitria Sari, S. Kep
Observer : Yongki Agustian S, S. Kep,
Fasilitator :
- Tomy Agus Iskandar, S. Kep
- Eka Saraditha Safitri, S. Kep
- Siti Rahimah, S. Kep
- Bernadetta Germia Aridamayanti, S. Kep
- Rabi’ah, S. Kep
2. Jadwal
Pelaksanaan kegiatan terapi aktivitas kelompok pada pasien dengan
gangguan jiwa, yaitu :
a. Sesi 3 dan Sesi 4
a) Hari/Tanggal : Selasa, 16 Mei 2017
b) Waktu : 10.00 – 10.25 WITA
c) Alokasi waktu :
- Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
- Terapi kelompok (15 menit)
- Penutup (5 menit)
b. Tempat : Ruangan Intensif Pria
3. Evaluasi Struktur
a. Tim berjumlah 8 orang dengan 1 Leader, 1 Co Leader, 1 Observer, 5
Fasilitator.
b. Jumlah peserta berjumlah 6 orang.
c. Leader, Co Leader, Fasilitator, Observer dan peserta sudah berkumpul
diruangan sebelum dimulai TAK.
d. Kelebihan dan kekurangan leader, fasilitator dan observer
1) Leader
Kelebihan :
a) Leader sudah mampu memimpin jalannya TAK dengan baik
b) Sudah mampu menciptakan suasana yang kondusif sehingga
peserta mengikuti TAK sampai selesai.
c) Leader mampu menguasai materi pada sesi 3
Kekurangan :
a) Leader kurang bisa mengatasi faktor lingkungan yang
menyebabkan kebisingan sehingga ada beberapa peserta yang
kurang fokus.
2) Fasilitator
Kelebihan :
a) Mampu mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
b) Membantu peserta dalam kegiatan terapi
c) Mampu membantu memfokuskan peserta TAK
Kekurangan :
a) Terkadang ada fasilitator yang kurang bisa memfokuskan topik
pembicaraan yang dilakukan peserta TAK.
3) Observer
Kelebihan :
a) Mampu mengamati proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara serta dokumentasi dilakukan dengan
baik.
Kekurangan :
a) Observer terkadang terlalu asyik mencatat dan kurang
memperhatikan jalannya TAK
e. Alat sudah dipersiapkan sebelum dimulai TAK.
4. Evaluasi Proses
a. Leader berada didalam lingkaran dan menjadi pusat perhatian saat
didalam TAK.
b. Leader menjelaskan peraturan dengan jelas
c. Leader menjelaskan dengan contoh cara bermain TAK.
d. Fasilitator menempatkan diri diantara kedua pasien.
e. Observer berada didepan agar dapat terlihat oleh semua peserta.
5. Evaluasi Hasil
Seluruh peserta yaitu 6 dari 6 (100%) sudah mampu mengikuti kegiatan
TAK dengan baik serta megikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.
Kemudian pada sesi bertanya, 3 peserta yaitu Asan, Dahri dan Alex tidak
melengkapi semua poin pada sesi bertanya. Kemudian pada sesi menjawab
hanya 2 peserta yaitu Asan dan Dahri tidak mampu memenuhi semua poin
dalam kemampuan menjawab pertanyaan. Dari kegiatan TAK yang sudah
dilakukan semua peserta dapat bertanya dan menjawab pertanyaan yang
diberikan dengan baik.

6. Tabel Evaluasi
a. Kemampuan Verbal : Bertanya
Nama Klien
No Aspek yang di nilai
Iyid Farid Ijum Asan Dahri Alex
1. Mengajukan pertanyaan 1 1 1 1 1 1
yang jelas
2. Mengajukan pertanyaan 1 1 1 0 1 0
yang ringkas
3. Mengajukan pertanyaan 1 1 1 1 0 1
yang relevan
4. Mengajukan pertanyaan 1 1 1 1 1 1
secara spontan
Jumlah 4 4 4 3 3 3

b. Kemampuan Verbal : Menjawab


Nama Klien
No Aspek yang di nilai
Iyid Farid Ijum Asan Dahri Alex
1. Menjawab secara jelas 1 1 1 0 1 1
2. Menjawab secara ringkas 1 1 1 0 0 1
3. Menjawab secara relevan 1 1 1 1 1 1
4. Menjawab secara spontan 1 1 1 1 1 1
Jumlah 4 4 4 2 3 4
c. Kemampuan Non Verbal

Nama Klien
No Aspek yang di nilai
Iyid Farid Ijum Asan Dahri Alex
1. Kontak mata 1 1 1 1 1 1
2. Duduk tegak 1 1 1 1 1 0
3. Menggunakan bahasa 1 1 1 1 1 1
tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari 1 1 1 1 1 1
awal sampai akhir
Jumlah 4 4 4 4 4 3
Kesimpulan :

a. Kemampuan verbal, semua peserta mampu untuk bertanya dan


menjawab pertanyaan yang diberikan, hanya beberapa peserta saja yang
tidak bisa memenuhi semua poin yang harus diisi.
b. Kemampuan non verbal, hanya alex yang tidak mampu memenuhi
semua poin, karena tidak mampu mempertahankan untuk duduk tegak.
Namun 5 dari 6 peserta sudah mampu melakukan kemampuan non
verbal dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai