KEPERAWATAN JIWA
HARGA DIRI RENDAH KRONIS
Dosen Pembimbing : Ns. Nur Rakhmawati, MPH
DISUSUN OLEH :
Menurut kliet (2019) tanda dan gejala harga diri rendah kronis yaitu :
a. Tanda Dan Gejala Mayor
Subyektif :
1) Menilai diri negatif/mengkritik
2) Merasa tidak berarti/tidak berharga
3) Merasa malu/minder
4) Merasa tidak mampu melakukan apapun
5) Meremehkan kemampuan yang dimiliki
6) Merasa tidak memiliki kelebihan
Obyektif :
1) Berjalan menunduk
2) Postur tubuh menunduk
3) Kontak mata kurang
4) Lesu dan tidak bergairah
5) Berbicara pelan dan lirih
6) Ekspresi muka datar
7) Pasif
b. Tanda Dan Gejala Minor
Subyektif
1) Merasa sulit konsentrasi
2) Mengatakan sulit tidur
3) Enggan mencoba hal yang baru
4) Menolak penilaian positif tentang diri sendiri
5) Melebih – lebihkan penilaian negaif dengan diri sendiri
Obyektif
1) Bergantung pada pendapat orang lain
2) Sulit membuat keputusan
3) Seringkali mencari penegasan
4) Menghindari orang lain
5) Lebih senang menyendiri
4. Patofisiologi
Isolasi Sosial
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk mengetahui penyebab dari
gangguan struktur otak. Pemeriksaan yang dilakukan seperti :
a. Electroencephalogram (EEG), suatu pemeriksaan yang bertujuan
memberikan informasi penting tentang kerja dan fungsi otak.
b. CT Scan, Untuk mendapatkan gambaran otak tiga dimensi
c. Single Photon Emission Computed Tomography (SPECT), Melihat
wilayah otak dan tanda-tanda abnormalitas pada otak dan
menggambarkan perubahan-perubahan aliran darah yang terjadi.
d. Magnetic Resonance Imaging (MRI), Suatu tehnik radiologi dengan
menggunakan magnet, gelombang radio dan komputer untuk
mendapatkan gambaran struktur tubuh atau otak dan dapat mendeteksi
perubahan yang kecil sekalipun dalam struktur tubuh atau otak.
Beberapa prosedur menggunakan kontras gadolinium untuk
meningkatkan akurasi gambar
Menurut yosep (2016) pemeriksaan penunjang dari harga diri rendah
kronis yaitu:
a. Pemeriksaan psikologis
1) Pemeriksaan Psikiatrik
2) Pemeriksaan Psikometri
b. Pemeriksaan lain jika diperlukan
Pemriksaan darah rutin, Fungsi hepar,Faal ginjal, enzim hepar, CT
Scan, EEG
6. Pengobatan
Menurut NANDA 2015 terapi yang dapat diberikan pada penderita harga
diri rendah yaitu :
a. Psikoterapi
Terapi ini digunakan untuk mendrong klien bersosialisasi lagi dengan orang
lain. Tujuannnya agar klien tidak menyendiri lagi karena jika klien mnarik
diri, klien dapat membentuk kebiasaan yang buruk lagi.
b. Terapi aktivitas kelompok
Terapi aktivitas kelompok sangat relevan untuk dilakukan pada klien harga
diri rendah. Terapi aktivitas kelompok ini dilakukan dengan menggunakan
stimulasi atau diskusi untuk mengetahui pengalaman atau perasaan yang
dirasakan saat ini dan untuk membentuk kesepakatan persepsi atau
penyelesaian masalah.
B. Asuhan Keperawatan
1. Masalah Keperawatan Yang Mungkin Muncul
a. Harga diri rendah Kronis (D.0086)
b. Gangguan Citra Tubuh(D.0083)
c. Isolasi social (D.0121)
b) Obyektif
- Menyembunyikan/menunjukkan bagian tubuh secara berlebihan
- Menghindari melihat dan/atau menyentuh bagian tubuh
- Focus berlebih pada perubahan tubuh
- Focus pada penampilan dan kekuatan masa lalu
- Hubungan social berubah
PPNI. 2018. Standar luaran keperawatan Indonesia:definisi dan kriteria hasil keperawatan,
edisi 1.Jakarta:DPP PPNI
Stuart,G.W. 2016. Prinsip Dan Praktek Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart,1 st Indonesia
Educaton, By Budi Anna Kliet And Jesika Pasaribu. Singapure: Elsevier