Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan jiwa adalah suatu kesehatan kondisi sehat secara emosional, psikologi
dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan
koping yang efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional (Videback dalam
Prabowo, 2014). Kesehatan jiwa merupakan berbagai karakter positif yang
menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan
kedewasaan setiap individu (WHO dalam Kusumawati dkk, 2010).

Kesehatan jiwa merupakan kondisi jiwa seseorang yang terus tumbuh


berkembang dan mempertahankan keselaraasan dalam mengendalikan diri, serta terbebas
dari stres berlebih (Rosdahi dalam Kusumawati dkk, 2010). Harga diri rendah adalah
perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat
evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri, dan sering juga disertai
dengan kurangnya perawatan diri, berpakaian tidak rapi, selera makan menurun, tidak
berani bertatap muka dengan lawan bicara, lebih banyak menundukkan kepala, berbicara
lambat dan nada suara lemah (Keliat dalam Suerni,2013).

World Health Organization (WHO dalam Wakhid dkk, 2013) memperkirakan


sebanyak 450 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental. Terdapat sekitar
10% orang dewasa mengalami gangguan jiwa saat ini dan 25% penduduk diperkirakan
akan mengalami gangguan jiwa pada usia tertentu selama hidupnya.

Gangguan jiwa mencapai 13% dari penyakit secara keseluruhan dan


kemungkinan akan berkembang menjadi 25% di tahun 2030. Di Indonesia pada tahun
2007 memiliki prevalensi sebesar 4.6 permil, artinya bahwa dari 1000 penduduk
Indonesia terdapat empat sampai lima diantaranya menderita gangguan jiwa berat
(Puslitbang Depkes RI dalam Wakhid dkk, 2013). Berdasarkan data tersebut, penulis
membuat Asuhan Keperawatan Jiwa pada Pasien Harga Diri Rendah.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diangkat adalah:
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan harga diri rendah?
1.2.2 Apa saja rentang respom konsep diri?
1.2.3 Apa saja faktor predisposisi dari harga diri rendah?
1.2.4 Apa saja faktor presipitasi dari harga diri rendah?
1.2.5 Bagaimana karakteristik klien dengan harga diri rendah?
1.2.6 Apa saja rencana tindakan pada klien dengan harga diri rendah?
1.2.7 Bagaimana evaluasi tindakannya?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan laporan ini adalah
1.3.1 Agar mahasiswa memahami pengertian harga diri rendah
1.3.2 Agar mahasiswa memahami respon konsep diri
1.3.3 Agar mahasiswa memahami faktor predisposisi dari harga diri rendah
1.3.4 Agar mahasiswa memahami faktor presipitasi harga diri rendah
1.3.5 Agar mahasiswa karakteristik klien harga diri rendah
1.3.6 Agar mahasiswa memahami rencana tindakan klien harga diri rendah
1.3.7 Agar mahasiswa memahami evaluasi tindakan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri
yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan diri.
Adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal karena tidak mampu mencapai
keinginan sesuai ideal diri. (Yosep, 2010)

2.2 Respon Respon

Menurut (Eko P,2014).

Respon Maldaptif
Respon Adaptif

Aktualisasi diri Konsep diri Harga diri Keracunan Depersonalisasi


rendah identitas

a. Respon Adaptif
Adalah kemampuan individu dalam menyesuaikan masalah yang dihadapinya.
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan
latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
2. Konsep diri psotif adalah apabila individu mempunyai pengalaman yang positif
dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun yang negatif dari
dirinya.
b. Respon Maladaptif
Respon maladaptif adalah respon yang diberikan individu ketika dia tidak mampu lagi
menyelesaikan masalah yang dihadapi.

1) Harga diri rendah adalah individu yang cenderung untuk menilai dirinya yang
negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain.

2) Keracunan identitas adalah identitas diri kacau atau tidak jelas sehingga tidak
memberikan kehidupan dalam mencapai tujuan.

3) Depersonalisasi (tidak mengenal diri) tidak mengenal diri yaitu mempunyai


kepribadian yang kurang sehat, tidak mampu berhubungan dengan orang lain secara
intim. Tidak ada rasa percaya diri atau tidak dapat membina hubungan baik dengan
orang lain.

2.3 Faktor Predisposisi


Menurut (Herman,2011)
a. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah kronis menurut Herman (2011) adalah
penolakan orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai
tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak
realistis. Faktor predisposisi citra tubuh adalah :
1) Kehilangan atau kerusakan bagian tubuh

2) Perubahan ukuran, bentuk dan penampilan tubuh akibat penyakit

3) Proses penyakit dan dampaknya terhadap struktur dan fungsi tubuh

4) Proses pengobatan seperti radiasi dan kemoterapi. Faktor predisposisi harga diri
rendah adalah :
a) Penolakan
b) Kurang penghargaan, pola asuh overprotektif, otoriter
c) Persaingan antar saudara
d) Kesalahan dan kegagalan berulang
e) Tidak mampu mencapai standar.
Faktor predisposisi gangguan peran adalah:
(1) Stereotipik peran seks

(2) Tuntutan peran kerja

(3) Harapan peran kultural. Faktor predisposisi gangguan identitas adalah :

(a) Ketidakpercayaan orang tua

(b) Tekanan dari peer gruup

(c) Perubahan struktur sosial

2.4 Faktor presipitasi


Menurut (Herman,2011).
a. Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah adalah hilangnya sebagian anggota
tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, mengalami kegagalan, serta
menurunnya produktivitas. Harga diri kronis ini dapat terjadi secara situasional maupun
kronik.
1) Trauma adalah masalah spesifik dengan konsep diri dimana situasi yang membuat
individu sulit menyesuaikan diri, khususnya trauma emosi seperti penganiayaan
seksual dan phisikologis pada masa anak-anak atau merasa terancam atau
menyaksikan kejadian yang mengancam kehidupannya.

2) Ketegangan peran adalah rasa frustasi saat individu merasa tidak mampu
melakukan peran yang bertentangan dengan hatinya atau tidak merasa sesuai dalam
melakukan perannya. Ketegangan peran ini sering dijumpai saat terjadi konflik peran,
keraguan peran dan terlalu banyak peran. Konflik peran terjadi saat individu
menghadapi dua harapan peran yang bertentangan dan tidak dapat dipenuhi. Keraguan
peran terjadi bila individu tidak mengetahui harapan peran yang spesifik atau bingung
tentang peran yang sesuai

(a) Trauma peran perkembangan

(b) Perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan

(c) Transisi peran situasi

(d) Perubahan jumlah anggota keluarga baik bertambah atau berkurang


b. Perilaku
(a) Citra tubuh
Yaitu menolak menyentuh atau melihat bagian tubuh tertentu, menolak bercermin,
tidak mau mendiskusikan keterbatasan atau cacat tubuh, menolak usaha rehabilitasi,
usaha pengobatan ,mandiri yang tidak tepat dan menyangkal cacat tubuh.
(b) Harga diri rendah diantaranya mengkritrik diri atau orang lain, produkstivitas
menurun, gangguan berhubungan ketengangan peran, pesimis menghadapi hidup,
keluhan fisik, penolakan kemampuan diri, pandangan hidup bertentangan, distruktif
kepada diri, menarik diri secara sosial, khawatir, merasa diri paling penting, distruksi
pada orang lain, merasa tidak mampu, merasa bersalah, mudah tersinggung/marah,
perasaan negatif terhadap tubuh.

(c) Keracunan identitasdiantaranya tidak ada kode moral, kepribadian yang


bertentangan, hubungan interpersonal yang ekploitatif, perasaan hampa, perasaan
mengambang tentang diri, kehancuran gender, tingkat ansietas tinggi, tidak mampu
empati pada orang lain, masalah estimasi

(d) Depersonalisasi meliputi afektif, kehidupan identitas, perasaan terpisah dari diri,
perasaan tidak realistis, rasa terisolasi yang kuat, kurang rasa berkesinambungan,
tidak mampu mencari kesenangan. Perseptual halusinasi dengar dan lihat, bingung
tentang seksualitas diri,sulit membedakan diri dari orang lain, gangguan citra tubuh,
dunia seperti dalam mimpi, kognitif bingung, disorientasi waktu, gangguan berfikir,
gangguan daya ingat, gangguan penilaian, kepribadian ganda.

2.5 Karakteristik Klien HDR


1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan serta
akibat penyakit. Misalnya: Malu dan sedih karena rambut botak setelah menjalani
terapi pada kanker.
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya ini tidak akan terjadi jika saya ke
rumah sakit, menyalahkan/mengejek dan mengkritik diri sendiri.
3. Merendahkan martabat. Misalnya saya tidak bisa, saya tidak mampu, saya orang
bodoh dan tidak tahu apa-apa.
4. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri. Misalnya klien tidak ingin
bertemu dengan orang lain, lebih suka menyendiri.
5. Orang terdekat bersikap protektif tidak sesuai kemampuan/kemandirian klien,
orang terdekat menarik diri atau menjauhi dari klien.
6. Susah berkomunikasi dengan orang lain atau terbatasnya komunikasi orang
terdekat dengan klien
7. Merasa bantuan yang diberikan orang sekitar tidak sesuai harapan.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN

RUANG RAWAT: TANGGAL DIRAWAT:

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tanggal pengkajian :
Umur : No. Rekam Medik :
Informan :

II. ALASAN MASUK


Menarik diri karena perubahan struktur tubuh
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? Ya tidak √
2. Pengobatan sebelumnya
Berhasil Kurang berhasil tidak berhasil
3. Pelaku/usia korban/usia saksi/usia
Aniaya fisik
Aniaya seksual a. C
Penolakan √ k. iCf. C
u. tC i p. C i
Kekerasan dalam keluarga
ee. rC it z. C
it
Tindakan Kriminal oo. Ciatrjj. C itr
Jelaskan no.1,2,3 : Penolakan terhadap perubahan struktur tubuh itr i
a tra
t t
Masalah keperawatan : Harga diri rendah tra ra
ra ra
u t t
at a
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? b tu u
tu
b tu
Ya
yy. C
Tidak
tt. C
√ u
h
t
u
u u
b
b
tb
u
u
b u
i i h b
u u
h
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/ perawatan b
t t h b
u u
h
u u
r r :h h
a a h h
b. I: :
Masalah Keperawatan: l. d I: :
I g.
t t v. ed :I q. d :I
ff. :
I :
5. Pengalamanu masa lalu yangutidak menyenangkan: n ed Ied aa.
b b pp. Id ekk. Id e
tidak mampu mencapai standard yang di inginkan tn n
u u d
e
n d
en
it t
Masalah h Keperawatan: Harga h diri rendah dan isolasi sosial tti e
n en
ti
n n
IV. FISIK atit tit
tit t
1. Tanda Vital TD: N: S: P: sa ita
: : ita ita
2. Ukuran TB: BB: Turun Naikst s
tas
zz. I uu. I a
s
3. Keluhan fisik Ya Tidak a as
d d :s
e e s s
c. P: :
n n m. ePh. :P :
t t w. r:P er. :P e
i i gg. a:P erbb. :P er
t t qq. P
erll. P
er
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

2. Konsep diri :
a. Citra tubuh : menolak bagian tubuh tertentu, menyangkut cacat tubuh
b. Identitas :
c. Peran :
d. Ideal diri : tidak dapat mencapai standar yang di inginkan
e. Harga diri : merasa malu, merendahkan diri sendiri, menarik diri

Masalah Keperawatan : Harga diri rendah

3. Hubungan sosial :
a. Orang terdekat: kakak, adik
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat: kurang bersosialisasi akibat
disintegrasi sosial
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: sering berpaling dalam
berinteraksi, nada suara pelan, tidak menatap kontak mata dengan lawan bicara,
tampak tidak percaya diri dalam berkomunikasi, meninggalkan lawan saat
berbicara.6

Masalah Keperawatan : Harga diri rendah dan Isolasi sosial

4. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan :
b. Kegiatan ibadah :

Masalah Keperawatan :

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
√ Tidak rapi
nnn. C
Penggunaan pakaian
iii. C
Cara berpakaian
ddd. C
tidak
i i i
Tidak sesuai seperti biasanya
t t t
Jelaskan : Klien mengungkapkan dirinya tidak mampu melakukan perawatan diri
r r r
sendiri
a a a

t t t
u u u
b b b
u u u
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap Inkoheren
gggg. C bbbb. C
Apatis
aaaaa.i C
Lambat
vvvv.i C
www. C
Membisu
qqqq. i C
√ Tidak mampu
C C
llll.
Memulai pembicaraan
ti it it i i
Jelaskan : tidak dapat berinteraksi dengan orang lain dan menarik diri dari
rt tr tr t t
lingkungan
ar ra ra r r
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah dan Isolasi sosial
a a a a a
3. Aktivitas motorik
t t t

Lesu
ut
Tegang
uuuuu. u
t C
Gelisah
ppppp. tu Ct kkkkk. t
Agitasi
C fffff. C
Tik Grimasen Tremor jjjjjj. Kompulsif
C
bu zzzzz. iu b C eeeeee. u
b i C u u i oooooo. i C
Jelaskan :
ub tib u u it
b b b it it
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah dan Isolasi sosial t
hu rtu h h tr
u u u r tr
h arh h ra h h a r ra
4. Alam perasaan a
a a
√Sedih
: ddddddd. t
a
:
Ketakutan
C : t yyyyyy.
√ Ct
Putus Asa
tttttt. t C
Khawatir Gembira berlebihan t
hhhh. : I cccc.
nnnnnnn. u i
t: I C xxx. I: u t iiiiiii. i : : u C i t
u
Jelaskan : u
bbbbb.d I wwww. i b t
u d I rrrr.d bI u i
t mmmm. b I t u
b
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah dan Keputusasaan sss. I b
ed tu rbd e d
e b
u t
r d u r b
u
d
ne rh auen en u h ra e u h au h
5. Afek e h
t t h h
√Datar
tn
it
ahn
Tumpul
hhhhhhhh. tti C
Labil
cccccccc.
n
ti
a
Ct xxxxxxx.
n
n
t
Tidak sesuai
C sssssss.t C
Jelaskan : t
ti i
t:ui t it i: tu i i: iu:
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah i :
at vvvvv. t
u b
:t a I qqqqq. ta t : I u
b t tI
lllll. ggggg. t:
b I
t
kkkkkk. I
sa aaaaaa.r
b da u s I ffffff. as rd I b
u a rd pppppp. u
rd I
6. Interaksi selama wawancara a
aueh s ad u s ad ad
s
Bermusuhan
ds
Tidak kooperatif
e

h e
s e Mudah tersinggung
h e

√Kontak mata kurang


:
hn
wwwwwwww.
lllllllll.
titn:
e
defensif
C
C en rrrrrrrr.
: tn bbbbbbbbb.
h
i
Cn
tn
curigaC
mmmmmmmm.
ggggggggg. in
en
t C
Jelaskan:
iiii. P: dddd. u iti:: P yyy.:P uti :ti : uti :iti
u
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah dan Isolasi diri :
ccccc.e P eeeeeee.
xxxx. :trtie P I
b ssss.e bitP zzzzzz. :rt nnnn. IPbit uuuuuu. b trit I
rad r t r ttt. P t r t
re ooooooo.u te I re ua jjjjjjj. d a e ua I d
u a
7. Persepsi aseaar a e a as
√ ar
Pendegaran
na
h
d
aaaaaaaaaa.
etn san
Penglihatan
ar hs
Can s qqqqqqqqq.
a d
e
en t
r
r
a s
hs
Perabaan
C
e
h
n
vvvvvvvvv. ts C
Pengecapan tu in Penghidu a
n ffffffffff.
n C n kkkkkkkkkk. n
tui n C itu
Jelaskan: menimbulkan perilaku yang membahayakan u n
:u b :tii : tib : tiu b:
Masalah Keperawatan: Perubahan persepsi sensori halusinasi b
iiiiiiii.
wwwww. iut:t b r IP rrrrr.:
dddddddd. IPitur yyyyyyy. mmmmm. IP: hhhhh. rtb
ttttttt. u: IP
: bbbbbb. d
th u a
er : P gggggg. : de P tahru llllll. P
de qqqqqq.ad u
he P
8. Proses pikir
jjjj. I: eeee. eah rsa: I zzz. :I er ash : eer esher
Sirkumstansial pppppppppp. :
ddddd.d I yyyy. satrd I
n tttt.CId nra st oooo. Inra tnra
Fli Flight of ideas uuuuuuuuuu. uuu. I
ed t:n u aited Cd e tan :tu d tan u t:an
Tangensial t
i d
ae xxxxxxxx.i:b
zzzzzzzzzz. nuea IC ea in ssssssss. :u b e Iin nnnnnnnn.
b :in I
Blocking mmmmmmmmm. u r
t ial ICal t aaaaaaa. ccccccccc. e I hhhhhhhhh.
la eeeeeeeeeee.
fffffff. t:db P :dbu a Pt vvvvvv.u td P
Kehilangan asosiasi
jjjjjjjjjjj. d h a
r t C d a d
l ppppppp. aeu il P l a kkkkkkk. eu h l Pa h ea
Pengulangan pembicaraan/persevarasi a e l
d ooooooooooo.
sn e :rh i
tr d C d s: rnh s: sren:
id xxxxx. rn ta:tirad I sssss. i :
d Iratn nnnnn. d : I iiiii. an t:I
:nutrai d
ri cccccc. atid I hhhhhh. ir d Ian it: mmmmmm.i d I rrrrrr.:n tid I
itedu bra:tir i
ir bbbbbbbbbb.
:n I ri :d e rrrrrrrrr. nti: r I:d e wwwwwwwww. :itd e
u r
i jjjjjjjj.
gggggggggg. tad ebati P I i ea llllllllll.
eeeeeeee. Patd zzzzzzz. i Iea P d
uuuuuuu. t
a e P
i
Jelaskan:
Masalah Keperawatan:

9. Isi pikir
Obsesi ttttttttttt.Fobia Hipokondria

Depersonalisasi iiiiiiiiiiii. i Ide
C
C yang terkait
yyyyyyyyyyy.
nnnnnnnnnnnn.
i
Pikiran
C
C Magis
dddddddddddd.
ssssssssssss.
i
Waham it ti ti
Agama Somatik
xxxxxxxxxxxx. tr C Kebesaran
t Curiga
ccccccccccccc. r C hhhhhhhhhhhhh. Crt mmmmmm
Nihilistik sisip
gggggggggggggg. ira pikir rrrrrrrrrrrrr.
C i Siar pikir
raC Kontrol Pikir ar bbbbbbbbb
i
wwwwwwwwwwwww. Ci
Jelaskan: menganggap semuanya tia tidak ada
ti a ti a ti
Masalah Keperawatan: Harga rt diri rendah dan isolasi sosial
rt t rt t rt
artu ra t
u ar t
u ar
10. Tingkat kesadaran au
b a u u
b a
b a
Binggung t
b
u Sedasi b Stupor b
u
vvvvvvvvvvvvvv. C t qqqqqqqqqqqqqq. u tC llllllllllllll. Ct
Disorientasi: u
t
h t u u
h tu
i u ih u
t i
Waktu Tempat Orang
kkkkkkkkkkkkkkk. tb h
u C u b fffffffffffffff. th C b
u th
aaaaaaaaaaaaaaa. u
b
Jelaskan:
iru b b
u ri u
b ir b
u
Masalah Keperawatan: h
tau : u
h at: h
u ta: u
h
rh
uuuuuuuuuuu. : I h zzzzzzzzzzz. r: I h r:
eeeeeeeeeeee. h
11. Memori jjjjjjjjjjjj. I oooooooooooo. I tttttttttttt. I
atd t
ad atd
Gangguan daya ingat jangka : panjang
ppppppppppppppp. ud e C : d
eu : ued :
Gangguan daya ingat
yyyyyyyyyyyy. jangka e
:
n
i pendek I : e e
n :
tb
uuuuuuuuuuuuuuu. ddddddddddddd.
C b
tn I iiiiiiiiiiiii.: I tb nnnnnnnnn
Gangguan daya ingat saat ini
hhhhhhhhhhhhhh.
zzzzzzzzzzzzzzz. utd n
i sssssssssssss.
IC d n
u
t I xxxxxxxxxxxxx.d Iutn ccccccccccc
d
Konfabulasi
bhred
eeeeeeeeeeeeeeee. titi d
e C h tb
i ed bhit ed
Jelaskan:
uian eittr en ti
u n
e uti e
n
Masalah Keperawatan: tn n
htar t at
h tn hat tn
:rtiasa ti :sa it :sa it
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung t
is it rrrrrrrrrrrrrr.
wwwwwwwwwwwwww. atu I s ti I mmmmmmmmmm s ti
Mudah beralih a
t
b t ta
:du
jjjjjjjjjjjjjjjj. t C a :d at :d
Tidak mampu berkonsentrasi sa:b as ggggggggggggggg.
oooooooooooooooo.
lllllllllllllll. eitu u I C e: saI e:
bbbbbbbbbbbbbbb. sa
Tidak mampu berhitung s:b sederhana
vvvvvvvvvvv.
idn
tttttttttttttttt. tuh u CP s aaaaaaaaaaaa. :d
n sP n:
ffffffffffff.
d Ps
Jelaskan: kkkkkkkkkkkk. P pppppppppppp. P uuuuuuuuuuuu.
iterbeu h te et
Masalah Keperawatan: :er
trnaiuh : re
in : nire :
zzzzzzzzzzzz.
rath:ra P :
eeeeeeeeeeeee. tar P jjjjjjjjjjjjj. P tar ooooooooo :
13. Kemampuan penilaian qqqqqqqqqqqqqqq. :
iiiiiiiiiiiiii.
ait:an e P ttttttttttttt.
I e ain P yyyyyyyyyyyyy. e Pian ddddddddd e
Gangguan ringan r
n
e e gangguan n bermakna n
yyyyyyyyyyyyyyyy.
tu
vvvvvvvvvvvvvvv. s:d CI r ts ddddddddddddddddd.re ts Cer
Jelaskan:
ab:ieard
tu
aaaaaaaaaaaaaaaa. I ra a iar a ra
Masalah Keperawatan: n
staed
b
u
ffffffffffffffff. I an s tn a s a
n
uh
b :d rtn :en n : rn : n
14. Daya tilik diri wwwwwwwwwww.
xxxxxxxxxxxxxx. heati:n
u PI ssssssssssssss. : aP :
gggggggggggg.
nnnnnnnnnnnnnn.
Menghindari penyakit
llllllllllll. :enitd
h
nnnnnnnnnnnnnnnnn. t I √ bbbbbbbbbbbb.
Menyalahkan
qqqqqqqqqqqq.
C :d e
hal-hal
iiiiiiiiiiiiiiiii.
I
di
I luar dirinya
C vvvvvvvvvvvv.
:ed
Jelaskan: merasa sendiri, tidak ada yang mendukung
mmmmmmmmmmmmmmm. i:rtttia:d e : hhhhhhhhhhhhhhh. erd P ti: P red
ccccccccccccccc. :
Masalah Keperawatan:aaaaaaaaaaaaa.
Harga e
: diri rendah I : e e :
:etaiuats
kkkkkkkkkkkkkkkk. fffffffffffff.
I aI kkkkkkkkkkkkk.
u t: Ia ppppppppp
jjjjjjjjjjjjjj.
pppppppppppppppp.:rd ntbd alsa I uuuuuuuuuuuuu.
d I an rl I zzzzzzzzzzzzz.
b rd Irnla eeeeeeeee d
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
uuuuuuuuuuuuuuuu. aeaued
d ls d
e I la u ed
a a l ed
ensh:aed
d ea d
n h ae nd ae
rrrrrrrrrrrrrrr. entlad i: P al id tla id la
wwwwwwwwwwwwwww. tu
n i:elir: l P :ri u
l :ri l
yyyyyyyyyyyyyy.
bbbbbbbbbbbbbbbb. tib::erd i I d tttttttttttttt. P ir :b dI ir
oooooooooooooo. d
1. Makan
√Bantuan minimal xxxxxxxxxxxxxxxxx. C bantuan total sssssssssssssssss. C
2. Defekasi/ berkemih i i
Bantuan minimal hhhhhhhhhhhhhhhhhh. t bantuan
C total cccccccccccccccccc.
t C
3. Mandi

ir ir
Bantuan minimal mmmmmmmmmmmmmmmmmm. ta bantuan total
C rrrrrrrrrrrrrrrrrr.
ta C

4. Berpakaian/ berhias ir
Bantuan minimal wwwwwwwwwwwwwwwwww. bantuan total
ir
ta C bbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
ta C
5. Istirahat dan tidur riu iru
Tidur siang lama: ………….. atb
ggggggggggggggggggg. s.d ………….. C tab
Tidur malam lama: …………… iru s.d ………… ru
lllllllllllllllllll. C
Aktivitas sebelum/sesudah tidur: ……………… s.d ……………….
itab
qqqqqqqqqqqqqqqqqqq. h C h
atb
6. Penggunaan obat u u
tri
Bantuan minimal aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.
trah
b bantuan
C total vvvvvvvvvvvvvvvvvvv.
h
tb C
t
7. Pemeliharaan kesehatan ui: :
iu
ar
yyyyyyyyyyyyyyyyy.
htb I ya ttttttttttttttttt.h tidak
tb I
Perawatan lanjutan
tur:d
a
√ :d
ru
System pendukung
iiiiiiiiiiiiiiiiii.
ubah et I F √ dddddddddddddddddd. e
ah I
:ud n O :d
n
8. Aktivitas di dalam rumah bu R
uheb
nnnnnnnnnnnnnnnnnn. t I ssssssssssssssssss. te I
M
Ya tidak
Mempersiapkan makanan
:hn
d iu
u U i
n
d
:
u

Menjaga kerapian rumah eb
xxxxxxxxxxxxxxxxxx. th I LI ccccccccccccccccccc. et
b √ I
Mencuci pakaian n:u ia
d R ia
n
d
u √
t:h
Mengatur keuangan hhhhhhhhhhhhhhhhhhh. es P I √
ets
h
idn
mmmmmmmmmmmmmmmmmmm. a: E I n ia
9. Aktivitas diluar rumah rrrrrrrrrrrrrrrrrrr.
tes N ts
d IG
ean:id Ya
K
:ia Tidak
Belanja zzzzzzzzzzzzzzzzz.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbb.
ste
n P A I uuuuuuuuuuuuuuuuu.
wwwwwwwwwwwwwwwwwww. √ ts P
Transportasi itd a:en √ e
:
a
d
Lain-lain jjjjjjjjjjjjjjjjjj.
tiesrt P
JI
A eeeeeeeeeeeeeeeeee. √ esr P
:tan ei N :ea
n
Jelaskan: tidak mampu melakukan perawatan K diri kurang minat melakukan perawat
astrn
oooooooooooooooooo. t P tttttttttttttttttt. trn P
diri E
se:iaa i:ea
Masalah Keperawatan: Defisit perawatan P mandi
diri
rtn
yyyyyyyyyyyyyyyyyy. s P ddddddddddddddddddd. trn P
E
:e a R ae
VIII. MEKANISME KOPING s:r:
n
iiiiiiiiiiiiiiiiiii. P A :
srn
Adaptif
aaaaaaaaaaaaaaaaaa. Maladaptif
ea
nnnnnnnnnnnnnnnnnnn. W PI vvvvvvvvvvvvvvvvv. a I
Bicara dengan orang lain : AMinum alkohol
ern :d PReaksi lamban/ berlebih n :d
Mampu menyelesaikansssssssssssssssssss.
masalah T
Teknik relaksasi ra:ee
kkkkkkkkkkkkkkkkkk. I
Bekerja berlebihan ffffffffffffffffff. :e I
A
Aktivitas konstruktif cccccccccccccccccccc.
a:nd ar P
Menghindar √
xxxxxxxxxxxxxxxxxxx. a
:d P
Olahraga nela
pppppppppppppppppp.
N
K I
Mencederai diri √
uuuuuuuuuuuuuuuuuu. el I
Lainnya d:n r
a ELainnya resiko mencederair:d a diri,
eald
zzzzzzzzzzzzzzzzzz. I menggunakan
S mekanisme
eeeeeeeeeeeeeeeeeee. aeldkoping yang tidak I
a:n i
d Esesuai ai
d
n
l:ed
jjjjjjjjjjjjjjjjjjj. r I H r
eld
dai: A ai
ooooooooooooooooooo. I
T
delr
ttttttttttttttttttt. IA ld
r
eia:d N :i
bbbbbbbbbbbbbbbbbb.
dddddddddddddddddddd.
arld e JI H
I wwwwwwwwwwwwwwwww.
yyyyyyyyyyyyyyyyyyy. r
d I
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
√ Masalah dengan dukungan kelompok, uraikan: merasa tidak disupport oleh
a. C
kelompok
i
Masalah berhubungan dengan lingkungan, uraikan:
f. tC
Masalah dengan pekerjaan, uraikan:
k. Cri
Masalah dengan pendidikan, uraikan:
p. C iat
Masalah dengan perumahan, uraikan:
u. C itr
Masalah dengan ekonomi, uraikan:
z. C itra
Masalah dengan pelayanan kesehatan, uraikan:
ee. ritau C
Masalah lainnya, uraikan:tidak mampu mengatasi masalah , tidak mamenuhi tuhan
jj. rb a tC
i
peran yang diharapkan
trau i
atuh b
r
X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG:
u
b
tra
Penyakit jiwa system pendukung
tt. Ctu b
uah oo. C
Faktor presipitasi Penyakit fisik yy. C
ddd.ib h:t
u C i
√ Koping
nnn.
b. tiu h
bIt C
obat-obatan
iii. iC
t
Lainnya
sss. rtC ih ud :
b itr
Masalah Keperawatan: Koping individu tidak efektif
g. arit:heIb u tra
l. atr:In d
u
h ra
XI. ASPEK MEDIK
q. trad I:th e at
Diagnosis medik: tu
v. u ta:Id ein
Terapi medik: u
aa. b u td Ient: tb
ff. u b ted n
taI:i b
u
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN u
kk. h u bn t
i
esd I b
h
1. Harga diri rendah u
b
hned i
t a h
u
2. Isolasi sosial htaiesn
u h
:hiast:n
3. Defisit peraatan diri:mandi :
4. Keputusasaan c. I:tasP
uu. i pp. :I
5. Resiko bunuh diri zz. I:d
eee.d:saeti: I
6. Resiko perilaku kekerasan
h. ed
ooo. :s:ratP I jjj. d Ie
7. Koping individu tidak efektif
m. n
ttt. eIdPas : e en
d
XIII. DIAGNOSIS KEPERAWATAN r. tn eP
d e:n rs en
t
it
w. b.d. n
e e
P perubahan pada citra tubuh d.d.n
r
: a ti
1. Harga diri rendah penolakan terhadap
bb. tinP raen : ti
struktur tubuh, tidak : mampu mencapai standar yang digunakan, ita menolakan
gg. atiean rP
ll. saitarn:eP menyangkut cacat tubuh, menarikats diri dari lingkungan,
bagian tubuh tertentu,
tidak mampu memulaid. stan aIre pembicaraan, membisu, sedih, sakontak mata kurang,
asnd ar: s
depresonalisasi, i.menganggap
:s:eIn a semua tidak ada, menyalahkan : hal-hal di luar
dirinya n. P::Ian
vv. d qq. :P
s. eP
fff. :Id :le mampu mencapai standar .d.d aaa.:e P
2. Isolasi sosial b.d tidak merasa sendiri, tidak
x. re::d
ppp. eIa P kkk.P er
menatap kontakuuu. mata
cc. areId ea:l , depersonalisasi,
P tidak mampu rea memulai bicara ,
tampak menarik hh. diri,naeredaliI: nada suara pelan, tampak lesu, tampak arn sedih, afek data.
mm.n ralaerd I an
and laie n
nd ilera
:ird:al :
e. :d
ww. riH l I rr. :I
3. Keputusasaan b.d ketidakadekuatan meningkatan harga diri d.d mengungkapkan
keputusasaan, afek datar, meninggalkan lawan.
4. Defisit perawatan diri b.d penurunan motivasi dan minat d.d mengungkapkan tidak
mau melakukan perawatan diri, minat melakukan perawatan diri, tampak tidak
rapi.
5. Koping individu tidak efektif b.d ketidakadekuatan strategi koping d.d
mengungkapkan tidak mampu mengatasi masalah, tidak mampu memenuhi peran
yang diharapkan, menggunakan mekanisme koping yang tidak sesuai
6. Resiko Perilaku kekerasan b.d halusinasi auditori
7. Resiko bunuh diri b.d halusinasi auditori

Perawat yang mengkaji

Diagnosa Keperawatan Rencana Intervensi


Tujuan Kriteria Evaluasi
Harga diri rendah Setelah dilakukan 1.Penerimaan 1.Identifikasi harapan
b.d. perubahan pada asuhan keperawatam penilaian positif untuk mengendalikan
citra tubuh d.d. selama 7 x 24jam terhadap diri sendiri perilaku.
penolakan terhadap diharapkan Harga meningkat.
struktur tubuh, tidak Diri Rendah 2.Monitor tingkat
mampu mencapai Meningkat harga diri set
standar yang 3.Diskusikan alasan
digunakan, mengkritik diri
menolakan bagian sendiri.
tubuh tertentu,
menyangkut cacat 4.Motivasi terlibat
tubuh, menarik diri dalam verbalisasi
dari lingkungan, positif untuk diri
tidak mampu sendiri.
memulai
5.Fasilitasi
pembicaraan,
lingkungan dan
membisu, sedih,
aktivitas yang
kontak mata kurang,
meningkatkan harga
depresonalisasi,
diri.
menganggap semua
tidak ada, 6.Gunakan
menyalahkan hal-hal pendekatan yang
tenang dan
di luar dirinya meyakinkan.

7.Anjurkan
mengungkapkan
perasaan dan
persepsi.

2. Kontak mata 1.Anjurkan


meningkat. mempertahankan
kontak mata saat
berkomunikasi
dengan orang lain.

3.Percaya diri 1.Monitor verbalisasi


berbicara meningkat. yang merendahkan
diri sendiri

2.Bicara dengan nada


rendah dan tenang

3.Hindari bersikap
menyudutkan dan
menghentikan
pembicaraan

4.Berjalan 1. Diskusikan
menampakkan wajah kepercayaan terhadap
meningkat penilaian diri

2. Perkenalkan
dengan orang atau
kelompok yang
berhasil mengalami
pengalaman sama

3. Anjurkan
mengevaluasi
kembali persepsi
negatif tentang diri
sendiri

4. Anjurkan bahwa
setiap orang unik

5.Perasaan malu 1. Identifikasi


menurun perubahan citra tubuh
yang mengakibatkan
isolasi sosial

2. Diskusikan
persepsi pasien dan
keluarga tentang
perubahan citra tubuh

3. Anjurkan
mengungkapkan
gambaran diri
terhadap citra tubuh

6. Perasaan tidak 1.Diskusikan


mampu melakukan kelebihan dan
apapun menurun kekurangan dari
setiap solusi

2.Berikan umpan
balik positif atas
meningkatkan
mencapai tujuan

3.Tingkatkan
aktifitas fisik sesuai
kemampuan

4.Latih
meningkatkan
kepercayaan pada
kemampuan dalam
menangani situasi

Latih fungsi tubuh


yang dimiliki

Evaluasi

Diagnosa Evaluasi TTD

Harga diri rendah b.d. S: - Penerimaan penilaian


perubahan pada citra tubuh positif terhadap diri sendiri
d.d. penolakan terhadap meningkat.
struktur tubuh, tidak mampu
mencapai standar yang - Perasaan tidak mampu
digunakan, menolakan melakukan apapun menurun
bagian tubuh tertentu, O: - Kontak mata meningkat
menyangkut cacat tubuh,
menarik diri dari lingkungan, -Perasaan malu menurun.
tidak mampu memulai - Percaya diri berbicara
pembicaraan, membisu, meningkat.
sedih, kontak mata kurang,
depresonalisasi, menganggap - Kontak mata meningkat.
semua tidak ada,
A: Masalah teratasi
menyalahkan hal-hal di luar
dirinya P: intervensi dihentikan

8. Intervensi Keperawatan

Tujuan umum: Harga Diri Rendah Meningkat

Tujuan khusus:

1. Penerimaan penilaian positif terhadap diri sendiri meningkat.

2. Kontak mata meningkat.

3. Percaya diri berbicara meningkat.

4. Berjalan menampakkan wajah meningkat.

5. Perasaan malu menurun.

6. Perasaan tidak mampu melakukan apapun menurun.

TUK 1:

1. Identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku.

2. Monitor tingkat harga diri set

3. Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri.

4. Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri.

5. Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga diri.

6. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan.

7. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi.

TUK 2:
1. Anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi dengan orang lain.

TUK3:

1. Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri

2. Bicara dengan nada rendah dan tenang

3. Hindari bersikap menyudutkan dan menghentikan pembicaraan

TUK4:

5. Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri

6. Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil mengalami pengalaman sama

7. Anjurkan mengevaluasi kembali persepsi negatif tentang diri sendiri

8. Anjurkan bahwa setiap orang unik

TUK5:

4. Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial

5. Diskusikan persepsi pasien dan keluarga tentang perubahan citra tubuh

6. Anjurkan mengungkapkan gambaran diri terhadap citra tubuh

TUK6:

1. Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap solusi

2. Berikan umpan balik positif atas meningkatkan mencapai tujuan

3. Tingkatkan aktifitas fisik sesuai kemampuan

4. Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam menangani situasi

5. Latih fungsi tubuh yang dimiliki


No Data Masalah Penyebab

Harga diri rendah


Isolasi sosial
Defisit peraatan
diri:mandi
Keputusasaan
Resiko bunuh diri
Resiko perilaku
kekerasan
Koping individu tidak
efektif

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesehatan jiwa merupakan kondisi jiwa seseorang yang terus tumbuh berkembang
dan mempertahankan keselaraasan dalam mengendalikan diri, serta terbebas dari stres
berlebih (Rosdahi dalam Kusumawati dkk, 2010). Harga diri rendah adalah perasaan tidak
berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap
diri sendiri dan kemampuan diri, dan sering juga disertai dengan kurangnya perawatan diri,
berpakaian tidak rapi, selera makan menurun, tidak berani bertatap muka dengan lawan
bicara, lebih banyak menundukkan kepala, berbicara lambat dan nada suara lemah.
DAFTAR PUSTAKA

1. Muhith abdul. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
CV ANDI OFFSET.
2. Herdman. 2011. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
3. Iskandar, M. D. 2012. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.
4. Sundeen, S. 2016. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Pohon Masalah

Gangguan konsep diri = harga diri rendah

Isolasi diri-menarik diri

Merendahkan martabat

Rasa bersalah terhadap diri (mengejek)

Perasaan malu terhadap diri

Penolakan terhadap diri sendiri

Trauma

Kehilangan anggota tubuh, ketegangan peran

Anda mungkin juga menyukai