Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN JIWA

HARGA DIRI RENDAH KRONIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing : Ns. Dian Nur Wulaningrum, M.Kep

Disusun Oleh :
Nama : Fita Dwi Kartikasari
Nim : S18235
Kelas : S18E

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2021
A. Konsep Penyakit
1. Definisi
Harga diri rendah kronis adalah evaluasi atau perasaan negative
terhadap diri sendiri atau kemampuan klien seperti tidak berarti, tidak
berharga, tidak berdaya yang berlangsung dalam waktu lama
(SDKI,2016).
Keadaan dimana individu mengalami evaluasi diri negative
mengenai diri dan kemampuannya dalam waktu lama dan terus menerus
yang berhubungan dengan perasaan tidak berharga, tidak berdaya, putus
asa, ketakutan, rentan, rapuh, serta tidak berarti (SAK Jiwa, 2017).
Harga diri rendah melibatkan evaluasi diri yang negative dan
berhubungan dengan perasaan yang lemah, tidak berdaya, putus asa,
ketakutan, rentan, rapuh, tidak lengkap, tidak berharga, dan tidak memadai
(Stuart, Keliat, &Pasaribu, 2016).

Harga diri rendah kronis adalah evaluasi atau perasaan negatif


terhadap diri sendiri atau Harga diri rendah adalah perasaan tidak
berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat
evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Harga diri
rendah adalah suatu kondisi dimana individu menilai dirinya atau
kemampuan dirinya negatif atau suatu perasaan menganggap dirinya
sebagai seseorang yang tidak berharga dan tidak dapat bertanggung jawab
atas kehidupannya sendiri. (Herdman .2012)

2. Etiologi

Menuru tkeliat (2019) penyebab harga diri rendah kronis yaitu:


a. Kurang kasih saying
b. Kurang rasa memiliki
c. Kurang penghargaan orang lain
d. Mengalami kegagalan
e. Diejek dan dikucilkan orang lain
f. Kenyataan tidak sesuai dengan harapan
Menurut SDKI (2018) penyebab harga diri rendah kronis yaitu
a. Terpapar situasi traumatis
b. Kegagalan berulang
c. Kurangnya pengakuan dari orang lain
d. Ketidakefektifan mengatasi masalah kehilangan
e. Gangguan psikiatri
f. Penguatan negative berulang
g. Ketidaksesuaian budaya

3. Manifestasi Klinis
Menurut kliet (2019) tanda dan gejala harga diri rendah kronis yaitu :
a. Tanda Dan Gejala Mayor
Subyektif :
1) Menilai diri negatif/mengkritik
2) Merasa tidak berarti/tidak berharga
3) Merasa malu/minder
4) Merasa tidak mampu melakukan apapun
5) Meremehkan kemampuan yang dimiliki
6) Merasa tidak memiliki kelebihan
Obyektif :
1) Berjalan menunduk
2) Postur tubuh menunduk
3) Kontak mata kurang
4) Lesu dan tidak bergairah
5) Berbicara pelan dan lirih
6) Ekspresi muka datar
7) Pasif
b. Tanda Dan Gejala Minor
Subyektif
1) Merasa sulit konsentrasi
2) Mengatakan sulit tidur
3) Enggan mencoba hal yang baru
4) Menolak penilaian positif tentang diri sendiri
5) Melebih – lebihkan penilaian negaif dengan diris endiri
Obyektif
1) Bergantung pada pendapat orang lain
2) Sulit membuat keputusan
3) Sering kali mencari penegasan
4) Menghindari orang lain
5) Lebih senang menyendiri
Menurut SDKI (2018) Tanda dan gejala harga diri kronis yaitu
a. Tanda dan gejala mayor
Subyektif
1) Menilai diri negatif
2) Merasa malu/bersalah
3) Merasa tidak mampu melakukan apapun
4) Meremehkan kemampuan mengatasi masalah
5) Merasa tidak memiliki kelebihan atau kemampuan positif
6) Melebih-lebihkan penilaian negative terhadap diri sendiri
7) Menolak penilaian positif tentang diri
Obyektif
1) Enggan mencoba hal yang baru
2) Berjalan menunduk
3) Postur tubuh menunduk
b. Tanda dan gejala minor
Subyektif
1) Merasa sulit berkonsentrasi
2) Sulit tidur
3) Mengungkapkan keputusasaan
Obyektif
1) Kontak mata kurang
2) Lesu dan tidak bergairah
3) Berbicara pelan dan lirih
4) Pasif
5) Perilaku tidak asertif
6) Mencari penguatan secara berlebih
7) Bergantung pada pendapat orang lain
8) Sulit membuat keputusan
9) Sering kali mencari penegasan

4. Patofisiologi
Harga diri rendah kronis terjadi merupakan proses kelanjutan
dari harga diri rendah situasional yang tidak diselesaikan. Atau dapat
juga terjadi karena individu tidak pernah mendapat feed back dari
lingkungan tentang perilaku klien sebelumnya bahkan mungkin
kecenderungan lingkungan yang selalu member respon negatif
mendorong individu menjadi harga diri rendah. Harga diri rendah kronis
terjadi disebabkan banyak faktor. Awalnya individu berada pada suatu
siuasi yang penuh dengan stressor (krisis), individu berusaha
menyelesaikan krisis tetapi tidak tuntas sehingga timbul pikiran bahwa
diri tidak mampu atau merasa gagal menjalankan fungsi dan peran.
Penilaian individu terhadap diri sendiri karena kegagalan menjalankan
fungsi dan perana dalahm kondisi harga diri rendah situasional, jika
lingkungan tidak member dukungan positif atau justru menyalahkan
individu dan terjadi secara terus menerusakan mengakibatkan individu
mengalami harga diri rendah kronis (Direja, 2011).
Pathway

Isolasi social : Menarik diri

hargadirirendahKronis

Gangguan Konsep Diri: harga diri rendah

Gangguan Citra Tubuh/Terpapar Situasi Traumatis

5. Pemeriksaan Penunjang
Menurut yosep (2016) pemeriksaan penunjang dari harga diri rendah
kronis yaitu:
a. Pemeriksaan psikologis
1) Pemeriksaan Psikiatrik
2) Pemeriksaan Psikometri
b. Pemeriksaan lain jikadiperlukan
Pemriksaan darah rutin, Fungsi hepar, Faal ginjal, enzim hepar, CT Scan,
EEG

6. Pengobatan
Menurut kliet (2019) penatalaksanaa medis dan keperawatan yaitu:
a. Penatalaksanaan Medis
1) Melakukan komunikasi dengan pendekatan ISBAR
2) Memberikan psikofarmaka sesuai advice
3) Kolaborasi pengawasan efek sampingobat
4) Terapi psikoterapi
b. Penatalaksanaan keperawatan
1) Tindakan mandiri
a) Identifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki
pasien.
b) Bantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan.
c) Bantu pasien memilih / menetapkan kemampuan yang akan
dilatih.
d) Latih kemampuan yang dipilih pasien
2) Edukasi Pasien dan keluarga.
a) Menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta
akibat harga diri rendah.
b) Mendiskusikan kemampuan atau aspek positif pasien yang
pernah dimiliki sebelum dan setelah sakit.
c) Melatih keluarga cara merawat harga diri rendah dan berikan
pujian.
d) Melatih keluarga member tanggung jawab kegiatan pertama
yang dipilih pasien serta beri pujian.

B. Asuhan Keperawatan
1. Masalah Keperawatan Yang Mungkin Muncul
a. Harga diri rendah Kronis (D.0086)
b. Gangguan Citra Tubuh (D.0083)
c. Isolasi social (D.0121)

2. Diagnosa Keperawatan (SDKI, 2018)


a. Harga diri rendah Kronis (D.0086)
1) Definisi
Harga diri rendah kronis adalah evaluasi atau perasaan negative
terhadap diri sendiri atau kemampuan klien seperti tidak berarti,
tidak berharga, tidak berdaya yang berlangsung dalam waktu
lama dan terus menerus (SDKI,2018).
2) Tanda dan Gejala
a) Tanda dan gejala mayor
Subyektif
- Menilai diri negatif
- Merasa malu/bersalah
- Merasa tidak mampu melakukan apapun
- Meremehkan kemampuan mengatasi masalah
- Merasa tidak memiliki kelebihan atau kemampuan positif
- Melebih-lebihkan penilaian negative terhadap diri sendiri
- Menolak penilaian positif tentang diri
Obyektif
- Enggan mencoba hal yang baru
- Berjalan menunduk
- Postur tubuh menunduk
b) Tanda dan gejala minor
Subyektif
- Merasa sulit berkonsentrasi
- Sulit tidur
- Mengungkapkan keputusasaan
Obyektif
- Kontak mata kurang
- Lesu dan tidak bergairah
- Berbica pelan dan lirih
- Pasif
- Perilaku tidak asertif
- Mencari penguatan secara berlebih
- Bergantung pada pendapat orang lain
- Sulit membuat keputusan
- Sering kali mencari penegasan
b. Isolasi sosial (D.0121)
1) Definisi
Isolasi social adalah ketidakmampuan untuk membina
hubungan yang erat, hangat, terbuka dan indepenen dengan orang lain
(SDKI,2018).
2) Tanda dan Gejala Isolasi social
a) Tanda dan Gejala Mayor
Subyektif
- Merasa ingin sendirian
- Merasa tidak aman di tempa tumum
Obyektif
- Menarik diri
- Tidak berminat / menolak berinteraksi dengan orang lain
atau lingkungan
b) Tanda dan Gejala Minor
Subyektif
- Merasa berbeda dengan orang lain
- Merasa asyik denagan pikiran sendiri
- Merasa tidak mempunyai tujuan yang jelas
Obyektif
- Afek datar
- Afek sedih
- Riwayat ditolak
- Menunjukan permusuhan
- Tidak mampu memenuhi harapan orang lain
- Kondisi difabel
- Tindakan tidak berarti
- Tindakan ada kontak mata
- Perkembangan terlambat
- Tidak bergairah /lesu
c. Gangguan Citra Tubuh (D.0083)
1) Definisi
Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang
penampilan, struktur, dan fungsi fisik individu (SDKI,2018).
2) Tanda dan Gejala
Tanda Dan Gejala Mayor
a) Subyektif
- Mengungkapkan kecacatan / kehilangan bagian tubuh
b) Obyektif
- Kehilangan bagian tubuh
- Fungsi dan struktual tubuh berubah/ hilang
Tanda Dan Gejala Minor
a) Subyektif
- Tidak mau mengungkapkan kecacatan/kehilangan bagian
tubuh
- Mengungkapkan perasaan negative tentang perubahan
tubuh
- Mengungkapkan kekhawatiran pada penolakan/reaksi orang
lain
- Mengungkapkan perubahan gaya hidup.
b) Obyektif
- Menyembunyikan/menunjukkan bagian tubuh secara
berlebihan
- Menghindari melihat dan/atau menyentuh bagian tubuh
- Focus berlebih pada perubahan tubuh
- Focus pada penampilan dan kekuatan masa lalu
- Hubungan social berubah

3. Rencana Asuhan Keperawatan (SLKI, SIKI 2018)


No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)
Keperawatan Hasil (SLKI)
1 Harga Diri Setelah dilakukan tindakan Manajemen Perilaku
Rendah keperawatan selama 3x24 (I.12463)
Kronis jam masalah Harga diri
1. Observasi
(D.0086) (L.09069) meningkat
- Identifikasi harapan
dengan kriteria hasil :
untuk
1. Penilaian positif
mengendalikan
tentang diri klien
perilaku
dengan skor 5
2. Terapeutik
(meningkat)
- Diskusikan
2. Penerimaan penilaian
tanggung jawab
terhadap diri klien
terhadap perilaku
dengan skor 5
- Jadwalkan kegiatan
(meningkat)
terstruktur
3. Perasaan malu terhadap
- Ciptakan dan
diri sendiri dengan skor
pertahankan
5 (menurun)
lingkungan dan
kegiatan perawatan
konsisten setiap
dinas
- Tingkatkan aktivitas
fisiksesuai
kemampuan
- Bicara dengan nada
rendah dan tenang
- Cegah perilaku pasif
- Beri penguatan
positif terhadap
keberhasilan
mengendalikan
perilaku
3. Edukasi
Informasikan
keluarga bahwa
keluarga sebagai
dasar pembentukan
kognitif

2 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Promosi citra Tubuh


Citra Tubuh keperawatan selama 3x24 (I.090305)
(D.0083) jam masalah Citra Tubuh
1. Observasi
a. (L.09067) Meningkat
dengan kriteria hasil : - Identifikasi harapan

1. Verbalitas perasaan citra tubuh

negative tentang berdasarkan tahapan

perubahan tubuh perkembangannya

dengan skor 5 - Identifikasi

(menurun) perubahan citra

2. Hubungan social tubuh yang

dengan skor 5 mengakibatkan

(membaik) isolasi sosial


- Monitor frekuensi
pernyataan kritik
terhadap diri sendiri
2. Terapeutik

- Diskusi perubahan
tubuh dan fungsinya
- Diskusi perbedaan
penampilan fisik
terhadap harga diri
- Diskusi kondisi
stress yang
mempengaruhi citra
tubuh
- Diskusikan cara
mengembangkan
harapan citra tubuh
secara realistis
- Diskusi persepsi
pasien dan keluarga
tentang perubahan
citra tubuh
3. Edukasi

- Jelaskan kepada
keluarga tentang
perawatan perubahan
citra tubuh
- Anjurkan
mengungkapkan
gambaran diri
terhadap citra tubuh
- Ajarkan
menggunakan alat
bantu(Pakaian ,Kome
stikdll)
- Anjurkan mengikuti
kelompok
pendukung
- Latih peningkatan
penampilan diri
- Latih pengungkapan
kemampuan diri
kepada orang lain
maupun kelompok

3 Isolasi social Setelah dilakukan tindakan Promosi Sosialisasi


(D.0121) keperawatan selama 3x24 (I.13498)
jam masalah Keterlibatan 1. Observasi
Sosial (L.13116) - Identifikasi
meningkat dengan kriteria kemampuan
hasil : melakukan interaksi
1. Minat berinteraksi dengan orang lain
dengan skor 5 - Identifikasi
(meningkat) hambatan melakuakn
2. Verbalisai isolasi interaksi dengan
dengan skor 4 (cukup orang lain
menurun) 2. Terapeutik
3. Perilaku menarik diri - Motivasi
dengan skor 4 (cukup meningkatkan
menurun) keterlibatan dalam
4. Kontak mata membaik suatu hubungan
dengan skor 5 - Motivasi
(meningkat) berpartisipasi dalam
aktivitas baru dan
kegiatan kelompok
- Motivasi berinteraksi
di luar lingkungan
- Diskusikan kekuatan
dan keterbatasan
dalam berkomunikasi
dengan orang lain
- Diskusikan
perencanaan kegiatan
dimasa depan
- Berikan umpan balik
positif dalam
perawatan diri
- Berikan umpan balik
positif padasetiap
peningkatan
kemampuan
3. Edukasi
- Anjurkan
berinteraksi dengan
orang lain secara
bertahap
- Ajurkan ikut serta
kegiatan social dan
kemasyarakatan
- Anjurkan
pengguanaan alat
bantu
- Anjurkan membuat
perencanaan
kelompok kecil
untuk kegiatan
khusus.
- Latih bermain peran
untuk meningkatkan
keterampilan
komunikasi
DAFTAR PUSTAKA

Direjan. 2011. 2011. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: NuhaMedika

Keliat, B.A. 2019. Asuhan keprawatan jiwa.Jakarta :EGC

Tim Pokja PPNI.2016.Standar Diagnose Keperawatan Indonesia:Definisi Dan


Indicator Diagnostic Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI.

Tim Pokja PPNI.2018.Standar Luaran Keperawatan Indonesi:.Definisi Dan


Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI

Tim Pokja PPNI.2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi Dan


Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta. DPP PPNI

Stuart,G.W. 2016. Prinsip Dan Praktek Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart,1st


Indonesia Educaton, By Budi Anna Kliet And JesikaPasaribu. Singapure:
Elsevier

Yosep, Iyus, 2016. Keperawatan Jiwa, Ed 1,Bandung: PT Reflika Aditama,

Anda mungkin juga menyukai