Anda di halaman 1dari 10

AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA

Jl. Dustira No. 1 Cimahi Tlp. & fax (022) 6632358


Em@il : akper_rs_dustira@yahoo.co.id
Website:akper-rsdustira.ac.id

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN


HARGA DIRI RENDAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu syarat Tugas Praktek Klinik


Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing : Endah Sarwendah, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh :
Shintia Rahayu
20.099
Tingkat 2-B

AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA


Jl. Dustira No. 1, Baros, Kec. Cimahi Tengah
Kota Cimahi
2022
AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA
Jl. Dustira No. 1 Cimahi Tlp. & fax (022) 6632358
Em@il : akper_rs_dustira@yahoo.co.id
Website:akper-rsdustira.ac.id

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN


(PKK)

RS/RUANGAN TGL/PARAF NILAI TGL/PARAF NILAI NILAI


CI KLINIK CI RATA-
AKADEMIK RATA

1. KASUS
Harga diri rendah
2. PROSES TERJADINYA MASALAH
A. DEFINISI
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri
sendiri atau kemampuan diri. (Keliat 2011:255).
Harga diri rendah adalah suatu kondisi dimana individu menilai
dirinya atau kemampuan dirinya negative atau suatu perasaan menganggap
dirinya sebagai seseorang yang tidak berharga dan tidak dapat bertanggung
jawab atas kehidupannya sendiri (Nurhalimah, 2016)
Menurut NANDA (2015) Harga Diri Rendah didefinisikan sebagai
evaluasi diri negative yang berkembang sebagai respons diri terhadap
hilangnya atau berubahnnya perawatan diri pada seseorang yang sebelumnya
memiliki evaluasi diri negative (Wahyuni,2017)
Kesimpulannya Harga Diri Rendah adalah perasaan tidak berharga
atau tidak berarti berkepanjangan yang ditimbulkan dari berubahnya evaluasi
diri, penurunannya diri ini dapat bersifat situsional dan kronik.

B. ETIOLOGI
Menurut Fitria (2014) faktor penyebab harga diri rendah yaitu :
a. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya harga diri rendah adalah penolakan
orangtua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang
mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain,
ideal diri yang tidak realistis.
 Faktor yang mempengaruhi harga diri
Meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua tidak realistis,
kegagalan yang berulang, kurang mempunyai tanggung jawab
personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang
tidak realistis
 Faktor yang mempengaruhi peran
Dimasyarakat umumnya peran seseorang disesuai dengan jenis
kelaminnya. Misalnya seseorang wanita dianggap kurang
mampu, kurang mandiri, kurang objektif rasional sedangkan
pria dianggap kurang sensitive, kurang hangat, kurang
ekspresifdibandingkan wanita. Sesuai dengan standar tersebut,
jika wanita atau pria berperan tidak sesuai lazimnya maka dapat
menimbulkan konflik dari maupun hubungan sosial.
 Faktor yang mempengaruhi identitas diri
Meliputi ketidakpercayaan tekanan dari teman sebaya dan
perubahan struktur sosial. Orang tua yang selalu curiga pada
anak akan menyebabkan anak menjadi kurang percaya diri,
ragu dalam mengambil keputusan dan dihantui rasa bersalah
ketika akan melakukan sesuatu
 Faktor biologis
Adanya kondisi sakit fisik yang dapat mempengaruhi kerja
hormone secara umum yang dapat pula berdampak pada
keseimbangan neurotransmitter di otak, contoh kadar serotonin
yang menurun dapat mengakibatkan klien mengalami depresi
dan pada pasien depresi kecenderungan harga diri dikuasai oleh
pikiran – pikiran negative dan tidak berdaya
b. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya harga diri rendah yaitu hilangnya sebagian
anggota tubuh, perubahan penampilan atau bentuk tubuh, mengalami
kegagalan, serta menurunannya produktivitas.
Menurut Sunaryo (2004) faktor prespitasi meliputi:
1) Konflik peran terjadi apabila peran yang diinginkan individu,
sedang diduduki individu lain.
2) Peran yang tidak jelas terjadi apabila individu diberikan peran yang
kabur, sesuai perilaku yang diharapkan.
3) Peran yang tidak sesuai terjadi apabila individu dalam proses
peralihan mengubah nilai dan sikap.
4) Peran berlebihan terjadi jika seseorang individu memiliki banyak
peran dalam kehidupannya

C. Tanda Dan Gejala


a. Data subjektif Pasien mengungkapkan tentang:
1) Hal negatif diri sendiri atau orang lain
2) Perasaan tidak mampu
3) Pandangan hidup yang pesimis
4) Penolakan terhadap kemampuan diri
b. Data objektif
1) Penurunan produktifitas
2) Tidak berani menatap lawan bicara
3) Lebih banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
4) Bicara lambat dengan nada suara rendah.
D. Rentang Respon

Keterangan:
1. Aktualisasi diri
adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman nyata
yang sukses diterima.
2. Konsep diri positif
adalah individu mempunyai pengalaman yang positif dalam beraktualisasi.
3. Harga diri rendah
adalah transisi antara respon diri adaptif dengankonsep diri maladaptif.
4. Kerancuan identitas
adalah kegagalan individu dalam kemalanganaspek psikososial dan
kepribadian dewasa yang harmonis.
5. Depersonalisasi
adalah perasaan yang tidak realistis terhadap dirisendiri yang berhubungan
dengan kecemasan, kepanikan serta tidakdapat membedakan dirinya
dengan orang lain

E. Jenis Jenis
Harga diri rendah dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Harga diri rendah situasional adalah keadaan dimana individu yang
sebelumnya memiliki harga diri positif mengalami perasaan negative
mengenai diri dalam berespon, terhadap suatu kejadian (kehilangan,
peerubahan)
2. Harga diri rendah kronik adalah keadaan dimana individu mengalami
evaluasi diri yang negative mengenai diri atau kemampuan dalam
waktu lama ( pardede, keliat & yulia, 2020)

F. Mekanisme Koping
Mekanisme koping menurut Deden (2013) :
Jangka pendek :
1. Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis : pemakaian
obat –obatan, kerja keras, nonton tv terus menerus
2. Kegiatan mengganti identitas sementara : ikut kelompok sosial,
keagamaan, politik
3. Kegiatan yang memberi dukungan sementara : kompetisi olahraga
kontes popularitas
4. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara :
penyalahgunaan obat-obatan
Jangka Panjang :
1. Menutup identitas : terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi
dari orang-orang yang berarti, tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi
atau potensi diri sendiri
2. Identitas negative : asumsi yang pertentangan dengan nilai dan harapan
masyarakat

Mekanisme Pertahanan Ego :


Mekanisme pertahanan ego yang sering digunakan adalah : fantasi,
disasosiasi, isolasi, proyeksi, mengalihkan marah berbalik pada diri sendiri
dan orang lain.
1. Masalah Keperawatan Yang Mungkin Muncul
a) Pohon Masalah
Pohon masalah yang muncul menurut Fajariyah (2012) :

b) Masalah Keperawatan
1. Resiko Tinggi Perillaku Kekerasan
2. Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi
3. Isolasi Sosial : Menarik Diri
4. Harga Diri Rendah
5. Koping Individu Tidak Efektif
2. Data yang perlu dikaji
1. Gejala dan Tanda Mayor
a. Subjektif
 Menilai diri negatif (mis. Tidak berguna, tidak
tertolong)
 Merasa malu/bersalah
 Merasa tidak mampu melakukan apapun
 Meremehkan kemampuan mengatasi masalah
 Merasa tidak memiliki kelebihan atau kemampuan
positif
 Melebih-lebihkan penilaian
b. Obyektif
 Enggan mencoba hal baru
 Berjalan menunduk
 Postur tubuh menunduk
2. Gejala dan Tanda Minor
a. Subjektif
 Merasa sulit konsentrasi
 Sulit tidur
 Mengungkapkan keputusan
b. Objektif
 Kontak mata kurang
 Lesu dan tidak bergairah
 Berbicara pelan dan lirih
 Pasif
 Perilaku tidak asertif
 Mencari penguatan secara berlebihan
 Bergantung pada pendapat orang lain
 Sulit membuat keputusan
 Seringkali mencari penegasan

3. Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah
4. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa : Harga diri rendah
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Pasien mampu : Setelah …x SP 1
-Mengidentifikasi pertemuan klien - Identi#ikasi kemampuan
kemampuan dan aspek mampu : positi# yang dimiliki.
positif yang dimiliki -Mengidentifikasi -Diskusikan bahwa pasien
-Menilai kemampuan yang kemampuan aspek masih memiliki sejumlah
dapat digunakan positif yang dimiliki kemampuan dan aspek
-Menetapkan / memilih -Memiliki positif seperti kegiatan
kegiatan yang sesuai dengan kemampuan yang pasien di rumah adanya
kemampuan dapat digunakan keluarga dan lingkung
-Melatih kegiatan yang -Memilih kegiatan anter dekat pasien.
sudah dipilih, sesuai sesuai kemampuan -Beri pujian yang realistis
kemampuan -Melakukan kegiatan dan hindarkan setiap kali
-Merencanakan kegiatan yang sudah dipilih bertemu dengan pasien
yangsudah dilatihnya. -Merencanakan penilaian yang negatif.
kegiatan yang sudah -Nilai kemampuan yang
dilatih dapat dilakukan saat ini
-Diskusikan dengan
pasien kemampuan yang
masih digunakan saat ini
-Bantu pasien
menyebutkannya dan
memberi penguatan
terhadap kemampuandiri
yang diungkapkan pasien
-Perlihatkan respon yang
kondusif dan menjadi
pendengar yang aktif
-Pilih kemampuan yang
akan dilatih
-Diskusikan dengan
pasien beberapa aktivitas
yang dapat dilakukan dan
dipilihsebagai kegiatan
yang akan pasien lakukan
sehari-hari.
-Bantu pasien
menetapkan aktivitas
mana yang dapat pasien
lakukan secara mandiri.
-Aktivitas yang
memerlukan bantuan
minimal dari keluarga
-Aktivitas apa saja yang
perlu bantuan penuh dari
keluarga atau lingkung
anter dekat pasien.
-Beri contoh cara
pelaksanaan aktivitas
yang dapat dilakukan
pasien
-Susun bersama pasien
aktivitas atau kegiatan
sehari*hari pasien
-nilai kemampuan
pertama yang telah
dipilih
-Diskusikan dengan
pasien untuk menetapkan
urutan kegiatan &yang
sudahdipilih pasien' yang
akan dilatihkan.
-Bersama pasien dan
keluarga memperagakan
beberapa kegiatan yang
akan dilakukan pasien.
-Berikan dukungan atau
pujian yang nyata sesuai
kemajuan yang
diperlihatkan pasien.
-Masukkan dalam jadwal
kegiatan pasien
-Beri kesempatan pada
pasien untuk men$oba
kegiatan.
-Beri pujian atas aktivitas
- kegiatan yang dapat
dilakukan pasien setiap
hari
-Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan toleransi
dan perubahan sikap
- Susun dattar aktivitas
yang sudah dilatihkan
bersama pasien dan
keluarga.
-Berikan kesempatan
mengungkapkan
perasaannya setelah
pelaksanaan
kegiatan.Yakinkan
bahwa keluarga
mendukung setiap
aktivitas yang
dilakukanpasien

SP 2
-Evaluasi kegiatan yang
lalu (SP 1)
-Pilih kemampuan kedua
yang dapat dilakukan
-Latih kemampuan yang
dipilih
-Masukkan dalam jadwal
kegiatan pasien
SP 3
-Evaluasi kegiatan yang
lalu (SP1 dan 2)
-Memilih kemampuan
ketiga yang dapat
dilakukan
-Masukkan dalam jadwal
kegiatan pasien
Keluarga mampu :Merawat Setelah …x pertemuan SP 1
pasien dengan harga diri keluarga mampu : -Identifikasi masalah
rendah di rumah dan menjadi -Mengidentifikasi yang dirasakan dalam
sistem pendukung yang kemampuan yang merawat pasien
efektif bagi pasien dimiliki pasien -Jelaskan proses
-Menyediakan fasilitas terjadinya HDR
untuk pasien -Jelaskan tentang cara
melakukan kegiatan merawat pasien
-Mendorong pasien -Main peran dalam
melakukan kegiatan merawat pasien HDR
-Memuji pasien saat -Susun RTL keluarga /
pasien dapat jadwal keluarga untuk
melakukan kegiatan merawat pasien
-Membantu melatih
pasien
-Membantu menyusun
jadwal kegiatan pasien
-Membantu
perkembangan pasien
SP 2
-Evaluasi kemampuan SP
1
-Latih keluarga langsung
ke pasien
-Menyusun RTL keluarga
/ jadwal keluarga untuk
merawat pasien
SP 3
-Evaluasi kemampuan
keluarga
-Evaluasi kemampuan
pasien
-RTL keluarga :
-Follow up
-Rujukan

Daftar Pustaka
Febriani, R. (2018). ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KELUARGA
DENGAN HARGA DIRI RENDAH KRONIS. Padang.
Hanik, E. N. (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta.
Keliat, B. A. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta.
Stuart, W. G. (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Singapure.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia .
Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai