Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA

HARGA DIRI RENDAH

Disusun Oleh :
IIS MUSDALIPAH
P07220420063

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


POLTEKKES KEMENKES KALTIM
2021
A. Masalah Utama
Ganggun konsep diri : Harga Diri Rendah
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Harga diri rendah adalah kondisi seseorang yang menilai keberadaan dirinya
lebih rendah dibandingkan orang lain yang berpikir tentang hal negatif diri
sendiri sebagai individu yang gagal, tidak mampu dan tidak berprestasi. Harga
diri rendah merupakan kondisi dimana seseorang merasa bahwa dirinya tidak
diterima di lingkungan dangambaran – gambaran negatif tentang dirinya (Keliat
A. B., 2011).
Berdasarkan tiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa gangguan
harga diri rendah adalah gangguan konsep diri dimana harga diri merasa gagal
mencapai keinginan, perasaan tentang diri yang negatif dan merasa dirinya
lebih rendah dibandingkan orang lain. Menurut Fitria (2009) harga diri
dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Harga diri rendah situsional adalah keadaan dimana individu yang
sebelumnya memiliki harga diri positif mengalami perasaan negatif
mengenai diri dalam berespon terhadap suatu kejadian (kehilangan,
perubahan)
2) Harga diri rendah kronik adalah keadaan dimana individu mengalami
evaluasi diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan dalam waktu
lama
Tanda dan gejala menurut Carpenito, L.J (1998); Keliat, B.A (1994), yaitu:
1) Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya: ini tidak akan terjadi jika
saya segerake rumah sakit, menyalahkan/ mengejek dan mengkritik diri
sendiri.
2) Merendahkan martabat. Misalnya : saya tidak bisa, saya tidak mampu,
saya orangbodoh dan tidak tahu apa-apa
3) Gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri. Klien tidak ingin
bertemu denganorang lain, lebih suka sendiri.
4) Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan, misalnya
tentang memilihalternatif tindakan.
5) Mencederai diri. Akibat harga diri yang rendah disertai harapan yang
suram,mungkin klien ingin mengakhiri kehidupan.
2. Tanda dan gejala
Harga diri rendah dapat membuat klien menjadi tidak mau maupun tidak
mampu bergaul dengan orang lain dan terjadinya isolasi sosial : menarik diri.
Isolasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel
pada tingkah laku yang maladaptive, mengganggu fungsi seseorang dalam
hubungan sosial (DEPKES RI, 1998).Tanda dan gejala :

Data Subyektif :
a. Mengungkapkan untuk memulai hubungan/ pembicaraan
b. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain
c. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain

Data Obyektif :

a. Kurang spontan ketika diajak bicara


b. Apatis
c. Ekspresi wajah kosong
d. Menurun atau tidak adanya komunikasi verbal
e. Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata saat berbicara
3. Rentang respon
Respon Adapptif Respon Maladaptif

Aktualisasi diri Konsep- Harga Kerancuan depersonalisas


diri diri i
identitas
positif rendah
a. Respon adaptif
Respon adaptif adalah kemampuan individu dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapinya
1) Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif
dengan latar belakang pengalaman nyata yang sukses dan dapat
diterima.
2) Konsep diri positif adalah apabila individu mempunyai pengalaman
yang positif dalam beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif
maupun yang negatif dari dirinya. (Eko, 2014: 102)
b. Respon Maladaptif
Respon maladaptif adalah respon yang diberikan individu krtika dia
tidakmampu lagi menyelesaikan masalah yang dihadapi.
1) Harga diri rendah adalah individu yang cenderung untuk menilai dirinya
yang negatif dan merasa lebih rendah dari orang lain.
2) Kerancuan identitas adalah identitas diri kacau atau tidak jelas
sehingga tidak memberikan kehidupan dalam mencapai
tujuan.Depersonalisasi (tidak mengenal diri) tidak mengenal diri yaitu
mempunyai kepribadian yang kurang sehat, tidak mampu berhubungan
dengan orang lain secara intim. Tidak ada rasa percaya diri atau tidak
dapat membina hubungan baik dengan orang lain. (Eko, 2014:102)
4. Penyebab
Gangguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah dan dapat terjadi
secara:
a. Predisposisi
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri
Meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua tidak realistis,
kegagalan yang berulang, kurang mempunyai tanggung jawab
personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak
realistis.
2) Faktor yang mempengaruhi peran.
Dimasyarakat umunya peran seseorang disesuai dengan jenis
kelaminnya. Misalnya seseorang wanita dianggap kurang mampu,
kurang mandiri, kurang obyektif dan rasional sedangkan pria dianggap
kurang sensitive, kurang hangat, kurang ekspresif dibandingkan wanita.
Sesuai dengan standar tersebut, jika wanita atau pria berperan tidak
sesuai lazimnya maka dapat menimbulkan konflik diri maupun
hubungan sosial.
3) Faktor yang mempengaruhi identitas diri.
Meliputi ketidak percayaan, tekanan dari teman sebaya dan perubahan
struktur sosial. Orang tua yang selalu curiga pada anak akan
menyebabkan anak menjadikurang percaya diri, ragu dalam mengambil
keputusan dan dihantui rasa bersalah ketika akan melakukan sesuatu.
Control orang yang berat pada anak remaja akan menimbulkan
perasaan benci kepada orang tua.
Teman sebaya merupakan faktor lain yang berpengaruh pada identitas.
Remaja ingin diterima,dibutuhkan dan diakui oleh kelompoknya,
4) Faktor biologis
Adanya kondisi sakit fisik yang dapat mempengaruhi kerja hormon
secara umum, yang dapat pula berdampak pada keseimbangan
neurotransmitter di otak, contoh kadar serotonin yang menurun dapat
mengakibatkan klien mengalami depresi dan pada pasien depresi
kecenderungan harga diri dikuasai oleh pikiran-pikiran negatif dan tidak
berdaya.

b. Presipitasi

Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh setiap situasi yang
dihadapi individu dan ia tidak mampu menyesuaikan. Situasi atas stressor
dapatmempengaruhi komponen.
Stressor yang dapat mempengaruhi gambaran diri adalah hilangnya
bagian tubuuh, tindakan operasi, proses patologi penyakit, perubahan
struktur dan fungsi tubuh, proses tumbuh kembang prosedur tindakan dan
pengobatan. Sedangkan stressor yang dapat mempengaruhi harga diri
dan ideal diri adalah penolakan dan kurang penghargaan diri dari orang
tua dan orang yang berarti, pola asuh yang tidak tepat, misalnya selalu
dituntut, dituruti, persaingan dengan saudara, kesalahan dan kegagalan
berulang, cita-cita tidak terpenuhi dan kegagalan bertanggung jawab
sendiri. Stressor pencetus dapat berasal dari internal dan eksternal:
a. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan.
b. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dan individu mengalaminya sebagai frustasi.
5. Sumber koping
Menurut stuart (2006) semua orang, tanpa memperhatikan gangguan
perilakunnya,mempunyai beberapa bidang kelebihan personal yang meliputi :
a. Aktivitas olahraga dan aktivitas di luar rumah
b. Hobi dan kerajinan tangan
c. Seni dan ekspresif
d. Kesehatan dan perawatan diri
e. Pendidikan atau pelatihan
f. Pekerjaan, vokasi atau posisi
g. Bakat tertentu
h. Kecerdasan
i. Imajinasi dan kreativitas
j. Hubungan interpersonal
6. Mekanisme koping
Mekanisme koping menurut Deden (2013) :
Jangka pendek :
a. Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis : pemakaian
obat- obatan, kerja keras, nonoton tv terus menerus. Kegiatan mengganti
identitas sementara: ikut kelompok sosial, keagamaan, politik.

b. Kegiatan yang memberi dukungan sementara : kompetisi olah raga


kontespopularitas.
c. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara :
penyalahgunaan obat-obatan.

Jangka Panjang :

a. Menutup identitas : terlalu cepat mengadopsi identitas yang disenangi


dari orang- orang yang berarti, tanpa mengindahkan hasrat, aspirasi atau
potensi diri sendiri.
b. Identitas negatif : asumsi yang pertentangan dengan nilai dan harapan
masyarakat.

Mekanisme Pertahanan Ego:

Mekanisme pertahanan ego yang sering digunakan adalah : fantasi,


disasosiasi, isolasi,proyeksi, mengalihkan marah berbalik pada diri sendiri
dan orang lain.

7. Batasan Karakteristik
Batasan karakteristik menurut Nanda – I (2012), yaitu :
1. Bergantung pada orang lain
2. Melebih-lebihkan umpan balik negatif tentang diri sendiri
3. Sering kali kurang berhasil dalam peristiwa hidup
4. Produktivitas menurun
5. Enggan mencoba sesuatu yang baru
6. Perilaku bimbang
7. Kontak mata kurang
8. Pasif
9. Sering kali mencari penegasan
10. Menolak umpan balik positif tentang diri sendiri
11. Ekspresi rasa bersalah
12. Ekspresi rasa malu
C. Pohon masalah

Isolasi sosial
Effect

Harga diri rendah kronik


Core problem

Koping individu tidak


efektif
Causa
Sumber : Damaiyanti (2012)

D. Masalah keperawatan yang mungkin muncul


1. Isolasi sosial
2. Harga diri rendah kronik
3. Koping individu tidak efektif
E. Data yang perlu dikaji
1. Masalah utama
Gangguan konsep diri : harga diri
rendahData subyektif :
a. Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya
b. Mengungkapkan tidak ada lagi yang peduli
c. Mengungkapkan tidak bisa apa-apa
d. Mengungkapkan dirinya tidak berguna
e. Mengkritik diri sendiri
Data obyektif :

a. Merusak diri sendiri


b. Merusak orang lain
c. Menarik diri dari hubungan sosial
d. Tampak mudah tersinggung
e. Tidak mau makan dan tidak tidur
2. Masalah keperawatan :
Penyebab gangguan
citra tubuh
Data subyektif :
a. Mengkritik diri sendiri
b. Mengungkapkan perasaan main terhadap diri sendiri
c. Mengungkapkan malu dan tidak bisa bila diajak melakukan sesuatu
d. Perasaan tidak mampu
e. Perasaan negatif mengenai dirinya
sendiri Data obyektif :

a. Tampak sedih dan tidak melakukan aktivitas yang seharusnya


dapat dilakukan
b. Wajah tampak murung
c. Klien terlihat lebih suka sendiri
d. Bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan
3. Masalah keperawatan
Akibat Isolasi sosial : menarik
diriData subyektif :
a. Mengungkapkan tidak berdaya dan tidak ingin hidup lagi
b. Mengungkapkan enggan berbicara dengan orang lain
c. Klien malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain
Data obyektif :

a. Ekspresi wajah kosong


b. Tidak ada kontak mata ketika diajak bicara
c. Suara pelan dan tidak jelas
F. Diagnosis Keperawatan
1. Harga diri rendah kronik
2. Koping individu tidak efektif
3. Isolasi sosial
G. Rencana Tindakan Keperawatan
No. Dx SDKI SLKI SDKI
Harga Diri Harga Diri ( L.09069) Promosi Koping
Rendah Kronik ( Perasaan positif (I.13493)
D.0087) terhadapdiri sendiri atau 2.1 Identifikasi kegiatan
Definisi : kemampuan sebagai jangka pendek dan
Evaluasi atau respon terhadap panjang sesuai
perasaan situasisaat ini. tujuan
negative Kriteria Hasil : 2.2 Identifikasi
terhadap diri a Penilaian diri positif kemampuan
sendiri atau terhadap cukup yangdimiliki
kemampuan klien meningkat 2.3 Identifikasi
sebagai respon b Penerimaan penilaian sumber daya
terhadap situasi positif terhadap diri yang tersedia
saat ini. sendiri cukup meningkat 2.4 Identifikasi
c Minat mencoba hal baru pemahaman
cukup meningkat proses
d Perasaan malu 2.5 Identifikasi dampak
cukupmenurun situasi terhadap
e Perasaan bersalah perandan hubungan
cukupmenurun 2.6 Identifikasi metode
f Perasaan tidak penyelesaian
mampumelakukan masalah
apapun cukup 2.7 Diskusikan
menurun perubahanperan
yang dialami
2.8 Gunakan
pendekatanyang
tenang dan
meyakinkan
2.9 Diskusikan alasan
mengkritik diri
sendiri
2.10 Diskusikan
konsekuensi tidak
menggunakan
rasabersalah dan
malu
Motivasi untuk
menentukan harapan
yang realistis.
Isolasi sosial Keterlibatan Promosi
(D.0121) definisi social(L.13115) sosialisasi
: Setelah dilakukan (L.13498)
ketidakmampuan Tindakan keperawatan, Tindakan
untuk membina diharapkan Keterlibatan :
hubungan yang sosial dapat diatasi Observasi
erat, hangat, dengan kriteria hasil : :
terbuka, dan 1. Minat interaksi (5) 1. Mengidentifikasi
interdependen 2. Minat kemampuan melakukan
dengan orang lain terhadap interkasi dengan orang
aktivitas(5) lain
3. Kontak mata 2. Mengidentifikasi
(5)Ket : hambatanmelakukan
1 : Menurun interaksi dengan orang
2 : Cukup lain
menurun3 : Teraupetik :
Sedang 1.Memotivasi
4 : Cukup meningkatkan
meningkat5 : keterlibatan dalam suatu
Meningkat hubungan
1. Verbalisasi social (1) 2.Memotivasi
2. Perilaku menarik diri (5) berpartisipasidalam
3. Afek murung/sedih aktivitas baru dan
(5)Ket : kegiatan kelompok
1 : Meningkat Edukasi :
2 : Cukup 1.Menganjurkan
meningkat3 : berinteraksidengan
Sedang orang lain secara
4 : Cukup menurun bertahap
5 : Menurun 2.Menganjurkan ikut
sertakegiatan social
dan kemasyarakatan
3.Menganjurkan
berbagai pengalaman
dengan oranglain
Strategi komunikasi dan pelaksanaan ( latihan fase orientasi, kerja dan
terminasi setiap SP)
SP 1 Klien: Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien,
membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan, membantu
klien memilih atau menetapkan kemampuan yang akan dilatih, melatih
kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan
yang telah dilatih dalam rencana harian.

ORIENTASI : “Selamat pagi, Perkenalkan nama saya Iis Musdalipah, biasa dipanggil
Iis, saya mahasiswa keperawatan dari Poltekkes Kaltim yang sedang praktik diruangan
ini., Bagaimana keadaan ibu hari ini ? ”Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang
kemampuan dan kegiatan yang pernah ibu lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan
mana yang masih dapat ibu dilakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan
untuk kita latih” ”Dimana kita duduk ? Bagaimana kalau di ruang tamu ? Berapa lama ?
Bagaimana kalau20 menit ?

KERJA : ” Ibu, apa saja kemampuan yang ibu miliki? Bagus, apa lagi? Saya buat
daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa ibu lakukan? Bagaimana
dengan merapihkan kamar? Menyapu ? “ Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan
kegiatan yang ibu miliki “. ” ibu dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang
masih dapat dikerjakan di rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang
kedua.......sampai 5 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada 3
kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini.

”Sekarang, coba ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini”.”
O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur?Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang
kita latihan merapikan tempat tidur ibu”. Mari kita lihat tempat tidur ibu Coba lihat,
sudah rapikah tempat tidurnya?” “Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita
pindahkan dulu bantal dan selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan
kasurnya kita balik. ”Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas,
ya bagus !. Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan.
Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat
selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus !” ” ibu sudah bisa merapihkan
tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan?
Bagus ” “ Coba ibu lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau ibu
lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan ibu ibu
(tidak) melakukan.

TERMINASI : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap dan latihan


merapikan tempat tidur ? Yah, ternyata ibu banyak memiliki kemampuan yang dapat
dilakukan di rumah sakit ini. Salah satunya, merapikan tempat tidur, yang sudah ibu
praktekkan dengan baik sekali. Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah
setelah pulang.” ”Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Ibu mau berapa
kali sehari merapikan tempat tidur? Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ? Lalu
sehabis istirahat, jam 16.00” ”Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Ibu
masih ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah selain merapihkan
tempat tidur? Ya bagus, cuci piring.. kalu begitu kita akan latihan mencuci piring besok
jam 8 pagi di dapur ruangan ini sehabis makan pagi Sampai jumpa ya
DAFTAR PUSTAKA

Keliat,Budi A. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta: EGC.

Purwaningsih, Wahyu. Karlina, Ina. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jogjakarta:

Nuha
Medika Press.

2017. Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan Jiwa Pasien Dengan Masalah


HDR (Harga Diri Rendah). Akademi Kesehatan Rustida Prodi D-Iii Keperawatan
Krikilan-Glenmore Banyuwangi. Digilib.Unimus.ac.id/download.php?id=1429.
Diakses pada tanggal 14 Februari2021.

Anda mungkin juga menyukai