Disusun Oleh :
IIS MUSDALIPAH
P07220420063
Data Subyektif :
a. Mengungkapkan untuk memulai hubungan/ pembicaraan
b. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain
c. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain
Data Obyektif :
b. Presipitasi
Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh setiap situasi yang
dihadapi individu dan ia tidak mampu menyesuaikan. Situasi atas stressor
dapatmempengaruhi komponen.
Stressor yang dapat mempengaruhi gambaran diri adalah hilangnya
bagian tubuuh, tindakan operasi, proses patologi penyakit, perubahan
struktur dan fungsi tubuh, proses tumbuh kembang prosedur tindakan dan
pengobatan. Sedangkan stressor yang dapat mempengaruhi harga diri
dan ideal diri adalah penolakan dan kurang penghargaan diri dari orang
tua dan orang yang berarti, pola asuh yang tidak tepat, misalnya selalu
dituntut, dituruti, persaingan dengan saudara, kesalahan dan kegagalan
berulang, cita-cita tidak terpenuhi dan kegagalan bertanggung jawab
sendiri. Stressor pencetus dapat berasal dari internal dan eksternal:
a. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan.
b. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dan individu mengalaminya sebagai frustasi.
5. Sumber koping
Menurut stuart (2006) semua orang, tanpa memperhatikan gangguan
perilakunnya,mempunyai beberapa bidang kelebihan personal yang meliputi :
a. Aktivitas olahraga dan aktivitas di luar rumah
b. Hobi dan kerajinan tangan
c. Seni dan ekspresif
d. Kesehatan dan perawatan diri
e. Pendidikan atau pelatihan
f. Pekerjaan, vokasi atau posisi
g. Bakat tertentu
h. Kecerdasan
i. Imajinasi dan kreativitas
j. Hubungan interpersonal
6. Mekanisme koping
Mekanisme koping menurut Deden (2013) :
Jangka pendek :
a. Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis : pemakaian
obat- obatan, kerja keras, nonoton tv terus menerus. Kegiatan mengganti
identitas sementara: ikut kelompok sosial, keagamaan, politik.
Jangka Panjang :
7. Batasan Karakteristik
Batasan karakteristik menurut Nanda – I (2012), yaitu :
1. Bergantung pada orang lain
2. Melebih-lebihkan umpan balik negatif tentang diri sendiri
3. Sering kali kurang berhasil dalam peristiwa hidup
4. Produktivitas menurun
5. Enggan mencoba sesuatu yang baru
6. Perilaku bimbang
7. Kontak mata kurang
8. Pasif
9. Sering kali mencari penegasan
10. Menolak umpan balik positif tentang diri sendiri
11. Ekspresi rasa bersalah
12. Ekspresi rasa malu
C. Pohon masalah
Isolasi sosial
Effect
ORIENTASI : “Selamat pagi, Perkenalkan nama saya Iis Musdalipah, biasa dipanggil
Iis, saya mahasiswa keperawatan dari Poltekkes Kaltim yang sedang praktik diruangan
ini., Bagaimana keadaan ibu hari ini ? ”Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang
kemampuan dan kegiatan yang pernah ibu lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan
mana yang masih dapat ibu dilakukan. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan
untuk kita latih” ”Dimana kita duduk ? Bagaimana kalau di ruang tamu ? Berapa lama ?
Bagaimana kalau20 menit ?
KERJA : ” Ibu, apa saja kemampuan yang ibu miliki? Bagus, apa lagi? Saya buat
daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa ibu lakukan? Bagaimana
dengan merapihkan kamar? Menyapu ? “ Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan
kegiatan yang ibu miliki “. ” ibu dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang
masih dapat dikerjakan di rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama bisakah, yang
kedua.......sampai 5 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada 3
kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini.
”Sekarang, coba ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini”.”
O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur?Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang
kita latihan merapikan tempat tidur ibu”. Mari kita lihat tempat tidur ibu Coba lihat,
sudah rapikah tempat tidurnya?” “Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita
pindahkan dulu bantal dan selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan
kasurnya kita balik. ”Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari arah atas,
ya bagus !. Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan.
Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat
selimut, nah letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus !” ” ibu sudah bisa merapihkan
tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan?
Bagus ” “ Coba ibu lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau ibu
lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan ibu ibu
(tidak) melakukan.
Nuha
Medika Press.